2. “To know others is to be
wise, to know oneself is to
be enlightened”
– Tao Te Ching
3. Konsep Diri
• Konsep Diri adalah persepsi
individu terkait dirinya dan
membuat masing-masing
individu memiliki
keunikannya.
• Penilaian diri baik positif
maupun negatif terkait fisik,
emosi, kecerdasan akan
berubah-ubah di setiap
saatnya.
• Konsep diri dapat berdampak
pada kemampuan diri dan
kesehatan.
4. Konsep Diri (Hall & Lindsay)
• Sebagai sikap, perasaan
dan evaluasi mengenai
diri sendiri.
• Merupakan rangkaian
proses berpikir, ide,
mengingat dan persepsi
mengenai diri sendiri.
5. Dimensions of Self-Concept
• Self-knowledge — “Who
am I?”
• Self-expectation —
“Who or what do I want
to be?”
• Social self – How person
perceived by others?
• Self-evaluation — “How
well do I like myself?”
8. Formation of Self-Concept
1. Infant learns physical self
different from environment.
2. If basic needs are met, child
has positive feelings of self.
3. Child internalizes others
people’s attitudes toward
self.
4. Child or adult internalizes
standards of society.
9. Stages in
Development of Self
• Self-awareness (infancy)
• Self-recognition (18 months)
• Self-definition (3 years)
• Self-concept (6 to 7 years)
10.
11. Factors Affecting Self-Concept
• Altered Health Status
• Experience
• Developmental
considerations
• Culture
• Internal and external
resources
• History of success and
failure
• Crisis or life stressors
• Aging, illness, or trauma
12. Fungsi Konsep Diri (Lecky, 1961)
• Mencapai Harmonisasi
• Berperan sebagai intepretasi dan pengalaman
yang diperoleh
• Harapan untuk menjaga kelangsungan hidup
secara harmoni.
13. Apa yang saya miliki ???
1. Saya menilai pengetahuan yang saya
miliki ….
2. Saya menilai ketrampilan yang saya
miliki ….
3. Saya menilai sikap kerja yang saya
miliki ….
4. Saya menilai karakter pribadi saya
adalah ….
14. Ciri Pengenalan diri positif
• Bangga akan yang
diperbuat
• Tingkah lakunya mandiri
• Bertanggung jawab
• Antusias terhadap Tugas
yang Menantang
15. Ciri Pengenalan Diri Negatif
• Merendahkan kemampuan diri sendiri.
• Menyalahkan orang lain karena kelemahannya
• Merasa tidak mampu
• Mudah frustrasi
• Mudah dipengaruhi orang
16. Johari Window
• A Johari window is a
metaphorical tool created in
1955 in the United States,
used to help people better
understand their
interpersonal
communication and
relationships.
• Developed by Joseph Luft
and Harry Ingham (the word
“Johari” comes from Joseph
Luft and Harry Ingham).
17.
18. Berkemampuan Dapat
diandalkan
Keras kepala Sabar Perasa
Menerima Berwibawa Tertutup Berkuasa Peka
Mudah
beradaptasi
Bersemangat Lembut Percaya
diri
Pemalu
Sombong Terbuka Berpengetah
uan
Pendiam Rendah diri
Pemberani Bersahabat Logis Selalu
introspeksi
Spontan
Tenang Dermawan Pencinta Santai Simpatik
Perhatian Selalu senang Dewasa Religius Tegas
Periang Penolong Sederhana Cepat
tanggap
Dpt
dipercaya
Cerdik Idealis Mudah
gugup
Penyelidik Hangat
Teliti Mandiri Pengamat Asertif Bijak
Percaya diri Kreatif Rapi Sadar diri Humoris
19. Teori JOHARI WINDOWS
DIRI TERBUKA
(diketahui diri sendiri
dan orang lain)
DIRI BUTA
Tidak diketahui diri
sendiri, tapi diketahui
orang lain
DIRI TERSEMBUNYI /
RAHASIA
(diketahui diri sendiri
tapi tidak diketahui
orang lain
DIRI GELAP
(tidak diketahui
diri sendiri
maupun orang
lain)
20. 1 2
3 4
1 2
3 4
Adalah individu yang
kurang memahami
diri sendiri, tingkah
lakunya terbatas,
perasaannya kurang
terbuka, kurang luas
cara pandang dan
variasi hidupnya.
Adalah individu yang terbuka
terhadap dunia sekelilingnya,
potensi diri disadari,
perasaan dan pikirannnya
terbuka untuk pengalaman –
pengalaman hidup yang
menyedihkan dan
menyenangkan, pekerjaan,
dan sebagainya.
Ia lebih spontan dan bersikap
jujur dan apa adanya pada
orang lain.
21. PERBEDAAN KARAKTERISTIK
ORANG YANG TERBUKA DAN ORANG TERTUTUP
SIKAP TERBUKA SIKAP TERTUTUP
Menilai pesan scr objektif dg
menggunakan data & keajengan logika
Menilai pesan berdasarkan motif
Membedakan dg mudah, melihat
suasana
Berpikir simplisis (berpikir hitam putih)
tanpa nuansa
Berorientasi pada isi pesan Bersandar lebih banyak pd sumber
pesan dari pada isi pesan
Mencari informasi dari berbagai sumber Mencari informasi tentang kepercayaan
orang dari sumbernya sendiri, bukan
kepercayaan orang lain.
Lebih bersifat provisionalisme dan
bersedia mengubah kepercayaan
Secara kaku mempertahankan dan
memegang teguh sistem kepercayaan
Mencari pengertian pesan yang tidak
sesuai dengan rangkaian kepercayaan
Menolak, mengabaikan, menolak pesan
yg tdk konsisten dg sistem kepercayaan
24. Model Pribadi Sehat (A. Maslow)
1. Berfungsi secara otonom
dalam pemenuhan kebutuhan
(Need)
2. Memahami kekuatan dan
keemahan diri sendiri dan
juga dapat menerima orang
lain.
3. Mengembangkan minat sosial
4. Memberikan apresaisi atau
penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain.
5. Menikmati setiap pengalaman
sebagai pengalaman puncak.
25. OTAK EMOSIONAL
• Kecerdasan tidaklah berarti
apa-apa bila emosi yang
berkuasa.
• Dalam kehidupan manusia
perasaan merupakan
pedoman penting.
– Hanya perasaan cinta yang
kuat yang dapat
mengalahkan hasrat
memikirkan diri sendiri.
– Perasaan lebih unggul
dibanding nalar pada saat
seseorang berada dalam
bahaya.
26. Emotional Intelligence
• Kecerdasan Emosional (EQ)
lebih menentukan kinerja dan
kesuksesan seseorang.
• Goleman (1996) : Kecerdasan
Emosional adalah kecerdasan
seseorang dalam mengenali diri,
mengendalikan doringan hati,
suasana hati, memotivasi diri,
empati dan kecakapan sosial.
27.
28. Emotional Intelligence Framework
(Goleman, 1996)
1. Self-Awareness – Kepekaan,
mengenali dan paham akan diri
sendiri terkait kepribadian dan emosi.
2. Self-Regulation – Kemampuan dalam
mengendalikan dan mengarahkan
emosi pada situasi yang tepat
3. Motivation – Senantiasa dapat
mengarahkan dan menjaga
motivasinya (locus of control internal)
dalam setiap aktifitasnya.
4. Empathy – Memiliki Kepekaan dengan
lingkungan sekitar dan orang lain,
sehingga dalam berprilaku tepat
seperti situasi yang ada.
5. Social Skills – Memiliki ketrampilan
sosial sehingga dapat berkontribusi
dengan tepat dalam berbagai peran
dalam sosial kemasyarakatan dan
kehidupan.
29. Ketrampilan Emosional
• Mengidentifikasi dan
mengenali Perasaan
• Mengungkapakan Perasaan
• Menilai Intensitas Perasaan
• Menunda Pemuasan
• Mengendalikan Dorongan
Hati
• Mengurangi dan Mengelola
Stress
• Mengetahui Perbedaan
antara perasaan dan
tindakan.
30. Emotions Thoughts Behavior Performance
Good News!
You can develop Emotional Intelligence!
» “Rewire” your responses to feelings.
» Change how you think about this.
» Alter your behavior.