SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
1
KATA PENGANTAR
‫سم‬ ‫ب‬ ‫هللا‬ ‫رحمن‬ ‫ال‬ ‫يم‬ ‫رح‬ ‫ال‬
Luasnya samudera keilmuan Islam yang membentang di hadapan kita,
serta berbagai macam tuntutan dan tawaran untuk membedah misteri maupun
ilmu-ilmu yang telah jelas berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan
Islam, merupakan salah satu motif bagi kita untuk mengkaji beberapa elemen
dalam khazanah keilmuan Islam. Salah satu unsur yang dikaji tersebut adalah
mengenai pemikiran para pemikir kontemporer terkait beberapa bidang seperti
tafsir dan hadis. Dalam kesempatan kali ini penulis diberi tugas untuk mengkaji
pemikiran Jaringan Islam Liberal. Apa dan bagaimana sebenarnya pemikiran yang
diusung oleh Jaringan Islam Liberal dengan pembahasan yang kami kerucutkan
pada salah satu tokohnya yaitu Ulil Abshar Abdalla.
Namun, dengan penuh kesadaran penulis menyadari adanya kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan datangnya
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan harapan, segala
kendala yang dihadapi penulis sebelumnya dalam menyusun makalah ini dapat
diatasi dan dapat melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut.
Terakhir, penulis haturkan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa dan
terimakasih kepada dosen pengampu, Bapak Hilmi Muhammad yang telah
bersedia dengan penuh keikhlasan memberikan gambaran cakrawala baru
keilmuan Islam yang mungkin tidak dikenal oleh penulis sebelumnya.
Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat dan pihak-pihak lain yang telah
mendeskripsikan berbagai macam model keilmuan kepada penulis, sehingga
sangat membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Wassalamu`alaikum
wr.wb.
Bengkulu 6 November 2015
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi dan Munculnya Islam Liberal
Islam liberal merupakan istilah yang dipopulerkan oleh Leornard Binder
dan Charlez Kurzman dalam bukunya Liberal Islam : The Source Book yang
merupakan kumpulan sejumlah artikel dari pemikir-pemikir Islam berbagai
negara. Kurzman berkomentar bahwa tema-tema ini terdengar seperti kontradiksi
dalam peristilahan, karena selama ini Islam liberal seolah-olah hanya menjadi
simbol Barat.
Islam liberal, ditinjau dari sisi etimologi merupakan penggabungan dua hal
yang bersifat kontras. Islam merupakan sebuah agama yang berarti menyerah atau
tunduk, patuh pada Allah swt. Liberal sendiri mempunyai makna yang ganda.
John L. Esposito memberikan istilah “liberal” untuk menyebutkan pembebasan
kaum muslimin dari imperialisme bangsa Barat yang mendominasi hampir
seluruh negeri muslim. Sedangkan Zakiyuddin Baidhawi menyatakan bahwa
liberal yang dimaksudkan adalah pembebasan kaum muslimin dari cara berfikir
yang menghambat kemajuan.
Adapun Adian Husaini berpendapat, Islam Liberal itu adalah kelompok
Islam yang tidak setuju dengan pemberlakuan syariat Islam (secara formal oleh
negara), kelompok yang getol memperjuangkan sekularisasi, emansipasi wanita,
menyamakan agama Islam dengan agama lain (pluralisme theologis),
memperjuangkan demokrasi Barat dan sejenisnya. Islam Liberal juga
mendewakan modernitas. Jika terjadi konflik antara ajaran Islam dengan
pencapaian kemodernan maka menafsirkan kembali ajaran tersebut dan tidak
menolak modernitas, di sinilah inti dari sikap dan doktrin Islam liberal.
Pada tahun 2001, yakni setelah Nurcholis Majid meluncurkan gagasan
sekularisasi dan ide-ide inklusif-pluralis, lalu muncul kader-kader Nurcholis
3
mengembangkan gagasan yang lebih intensif yang disebut dengan Jaringan Islam
liberal (JIL) yang di komandani oleh Luthfi as-Syaukani (Univ. Paramadina
Mulya), Ulil Abshar Abdalla (Lakpesdam NU), dan Ahmad Sahal (jurnal Kalam).
Menurut JIL sendiri, Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran tertentu atas
Islam dengan landasan:
1. Membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam
2. Mengutamakan semangat religio etik, bukan makna literal teks.
3. Mempercayai kebenaran yang relatif, terbuka dan plural
4. Memihak pada yang minoritas dan tertindas
5. Meyakini kebebasan beragama
6. Memisahkan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan
politik.
Misi JIL, sebagaimana yang dapat dilihat dalam websitenya, ada tiga:
pertama, mengembangkan penafsiran Islam sesuai dengan prinsip-prinsip yang
JIL anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. Kedua,
mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme,
sehingga akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang kuat. Ketiga,
mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi.
B. Tokoh-Tokoh Islam Liberal
Tokoh-tokoh Islam Liberal mereka adalah orang-orang yang berkontribusi
dalam Jaringan Islam Liberal (JIL) yaitu,
1. Nurcholis Majid, Universitas Paramadina Mulya, Jakarta
2. Charles Kurzman, University Of Nirth California
3. Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah , Jakarta
4. Komaruddin Hidayat, Yayasan Paramadina, Jakarta
5. Mohammed Arkoun, University Of Sorbonne, Prancis
6. Taufik Adnan Amal, IAIN Alauddin, Ujung Pandang
4
7. Said Agil Siraj, PBNU, Jakarta
8. Ulil Abshar Abdalla, Laspekdam-NU, Jakarta.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar Abdalla adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang
bergelut dalam Jaringan Islam Liberal (JIL). Perseteruannya dengan organisasi
Front Pembela Islam (FPI) dan pengakuannya atas dirinya adalah seorang muslim
liberal banyak mengundang kontroversi. Ulil Abshar lahir di Pati, Jawa Tengah
pada tanggal 11 Januari 1967. Ayahnya, Abdullah Rifa'i adalah pengelola
pesantren Mansajul ‘Ulum di Pati. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga
Nahdhatul Ulama.
Ulil menyelesaikan pendidikan menengahnya di Madrasah Mathali'ul
Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH. M. Ahmad Sahal Mahfudz.
Dia mendapat gelar sarjananya di Fakultas Syari'ah LIPIA (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta, dan pernah mengenyam pendidikan di
Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan memperoleh gelar Doktoral di Boston
University, Massachussetts, AS
Ia dikenal karena aktivitasnya sebagai Koordinator Jaringan Islam Liberal.
Dalam aktivitas di kelompok ini, Ulil menuai banyak simpati sekaligus kritik.
Atas kiprahnya dalam mengusung gagasan pemikiran Islam ini, Ulil disebut
sebagai pewaris pembaharu pemikiran Islam setelah Cak Nur. Selain itu Ulil
pernah menjadi Ketua Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia) Nahdlatul Ulama, Jakarta, sekaligus juga menjadi staf peneliti di
Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta, serta Direktur Program Indonesian
Conference on Religion and Peace (ICRP).
6
B. Pemikiran-Pemikiran Ulil Abshar Abdalla
Dalam artikel yang ditulis oleh Ulil Abshar Abdalla di harian
Kompas dengan judul “ Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam” sebagai
berikut,
1. Saya meletakkan Islam pertama-tama sebagai sebuah "organisme" yang
hidup; sebuah agama yang berkembang sesuai dengan denyut nadi
perkembangan manusia. Islam bukan sebuah monumen mati yang dipahat
pada abad ke-7 Masehi, lalu dianggap sebagai "patung" indah yang tak
boleh disentuh tangan sejarah.
2. Saya melihat, kecenderungan untuk "me-monumen-kan" Islam amat
menonjol saat ini. Sudah saatnya suara lantang dikemukakan untuk
menandingi kecenderungan ini.
3. Saya mengemukakan sejumlah pokok pikiran di bawah ini sebagai usaha
sederhana menyegarkan kembali pemikiran Islam yang saya pandang
cenderung membeku, menjadi "paket" yang sulit didebat dan dipersoalkan:
paket Tuhan yang disuguhkan kepada kita semua dengan pesan sederhana,
take it or leave it! Islam yang disuguhkan dengan cara demikian, amat
berbahaya bagi kemajuan Islam itu sendiri.
4. Jalan satu-satunya menuju kemajuan Islam adalah dengan mempersoalkan
cara kita menafsirkan agama ini. Untuk menuju ke arah itu, kita
memerlukan beberapa hal.
5. Pertama, penafsiran Islam yang non-literal, substansial, kontekstual, dan
sesuai denyut nadi peradaban manusia yang sedang dan terus berubah.
6. Kedua, penafsiran Islam yang dapat memisahkan mana unsur-unsur di
dalamnya yang merupakan kreasi budaya setempat, dan mana yang
merupakan nilai fundamental. Kita harus bisa membedakan mana ajaran
dalam Islam yang merupakan pengaruh kultur Arab dan mana yang tidak.
7. Islam itu kontekstual, dalam pengertian, nilai-nilainya yang universal
harus diterjemahkan dalam konteks tertentu, misalnya konteks Arab,
Melayu, Asia Tengah, dan seterusnya. Tetapi, bentuk-bentuk Islam yang
7
kontekstual itu hanya ekspresi budaya, dan kita tidak diwajibkan
mengikutinya.
8. Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab,
misalnya, tidak usah diikuti. Contoh, soal jilbab, potong tangan, qishash,
rajam, jenggot, jubah, tidak wajib diikuti, karena itu hanya ekspresi lokal
partikular Islam di Arab.
9. Yang harus diikuti adalah nilai-nilai universal yang melandasi praktik-
praktik itu. Jilbab intinya adalah mengenakan pakaian yang memenuhi
standar kepantasan umum (public decency). Kepantasan umum tentu
sifatnya fleksibel dan berkembang sesuai perkembangan kebudayaan
manusia. Begitu seterusnya.
10. Ketiga, umat Islam hendaknya tidak memandang dirinya sebagai
"masyarakat" atau "umat" yang terpisah dari golongan yang lain. Umat
manusia adalah keluarga universal yang dipersatukan oleh kemanusiaan
itu sendiri. Kemanusiaan adalah nilai yang sejalan, bukan berlawanan,
dengan Islam.
11. Larangan kawin beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam
dengan lelaki non-Islam, sudah tidak relevan lagi. Quran sendiri tidak
pernah dengan tegas melarang itu, karena Quran menganut pandangan
universal tentang martabat manusia yang sederajat, tanpa melihat
perbedaan agama. Segala produk hukum Islam klasik yang membedakan
antara kedudukan orang Islam dan non-Islam harus diamandemen
berdasarkan prinsip kesederajatan universal dalam tataran kemanusiaan
ini.
12. Keempat, kita membutuhkan struktur sosial yang dengan jelas
memisahkan mana kekuasaan politik dan mana kekuasaan agama. Agama
adalah urusan pribadi; sementara pengaturan kehidupan publik adalah
sepenuhnya hasil kesepakatan masyarakat melalui prosedur demokrasi.
Nilai-nilai universal agama tentu diharapkan ikut membentuk nilai-nilai
publik, tetapi doktrin dan praktik peribadatan agama yang sifatnya
partikular adalah urusan masing-masing agama.
8
13. Menurut saya, tidak ada yang disebut "hukum Tuhan" dalam pengertian
seperti dipahami kebanyakan orang Islam. Misalnya, hukum Tuhan
tentang pencurian, jual beli, pernikahan, pemerintahan, dan sebagainya.
Yang ada adalah prinsip-prinsip umum yang universal yang dalam tradisi
pengkajian hukum Islam klasik disebut sebagai maqashidusy syari'ah, atau
tujuan umum syariat Islam.
14. Nilai-nilai itu adalah perlindungan atas kebebasan beragama, akal,
kepemilikan, keluarga/keturunan, dan kehormatan (honor). Bagaimana
nilai-nilai itu diterjemahkan dalam konteks sejarah dan sosial tertentu, itu
adalah urusan manusia Muslim sendiri.
15. Bagaimana meletakkan kedudukan Rasul Muhammad SAW dalam
konteks pemikiran semacam ini? Menurut saya, Rasul Muhammad SAW
adalah tokoh historis yang harus dikaji dengan kritis, (sehingga tidak
hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek
beliau sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya), sekaligus
panutan yang harus diikuti (qudwah hasanah).
16. Bagaimana mengikuti Rasul? Di sini, saya mempunyai perbedaan dengan
pandangan dominan. Dalam usaha menerjemahkan Islam dalam konteks
sosial-politik di Madinah, Rasul tentu menghadapi banyak keterbatasan.
Rasul memang berhasil menerjemahkan cita-cita sosial dan spiritual Islam
di Madinah, tetapi Islam sebagaimana diwujudkan di sana adalah Islam
historis, partikular, dan kontekstual.
17. Kita tidak diwajibkan mengikuti Rasul secara harfiah, sebab apa yang
dilakukan olehnya di Madinah adalah upaya menegosiasikan antara nilai-
nilai universal Islam dengan situasi sosial di sana dengan seluruh kendala
yang ada. Islam di Madinah adalah hasil suatu trade-off antara "yang
universal" dengan "yang partikular".
18. Umat Islam harus ber-ijtihad mencari formula baru dalam menerjemahkan
nilai-nilai itu dalam konteks kehidupan mereka sendiri. "Islam"-nya Rasul
di Madinah adalah salah satu kemungkinan menerjemahkan Islam yang
universal di muka Bumi; ada kemungkinan lain untuk menerjemahkan
9
Islam dengan cara lain, dalam konteks yang lain pula. Islam di Madinah
adalah one among others, salah satu jenis Islam yang hadir di muka Bumi.
19. Oleh karena itu, umat Islam tidak sebaiknya mandek dengan melihat
contoh di Madinah saja, sebab kehidupan manusia terus bergerak menuju
perbaikan dan penyempurnaan. Bagi saya, wahyu tidak berhenti pada
zaman Nabi; wahyu terus bekerja dan turun kepada manusia. Wahyu
verbal memang telah selesai dalam Quran, tetapi wahyu nonverbal dalam
bentuk ijtihad akal manusia terus berlangsung.
20. Temuan-temuan besar dalam sejarah manusia sebagai bagian dari usaha
menuju perbaikan mutu kehidupan adalah wahyu Tuhan pula, karena
temuan-temuan itu dilahirkan oleh akal manusia yang merupakan
anugerah Tuhan. Karena itu, seluruh karya cipta manusia, tidak peduli
agamanya, adalah milik orang Islam juga; tidak ada gunanya orang Islam
membuat tembok ketat antara peradaban Islam dan peradaban Barat: yang
satu dianggap unggul, yang lain dianggap rendah. Sebab, setiap peradaban
adalah hasil karya manusia, dan karena itu milik semua bangsa, termasuk
milik orang Islam.
21. Umat Islam harus mengembangkan suatu pemahaman bahwa suatu
penafsiran Islam oleh golongan tertentu bukanlah paling benar dan mutlak,
karena itu harus ada kesediaan untuk menerima dari semua sumber
kebenaran, termasuk yang datangnya dari luar Islam. Setiap golongan
hendaknya menghargai hak golongan lain untuk menafsirkan Islam
berdasarkan sudut pandangnya sendiri; yang harus di-"lawan" adalah
setiap usaha untuk memutlakkan pandangan keagamaan tertentu.
22. Saya berpandangan lebih jauh lagi: setiap nilai kebaikan, di mana pun
tempatnya, sejatinya adalah nilai Islami juga. Islam-seperti pernah
dikemukakan Cak Nur dan sejumlah pemikir lain-adalah "nilai generis"
yang bisa ada di Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, Yahudi, Taoisme,
agama dan kepercayaan lokal, dan sebagainya. Bisa jadi, kebenaran
"Islam" bisa ada dalam filsafat Marxisme.
10
23. Saya tidak lagi memandang bentuk, tetapi isi. Keyakinan dan praktik
keIslam-an yang dianut oleh orang-orang yang menamakan diri sebagai
umat Islam hanyalah "baju" dan forma; bukan itu yang penting. Yang
pokok adalah nilai yang tersembunyi di baliknya.
24. Amat konyol umat manusia bertikai karena perbedaan "baju" yang
dipakai, sementara mereka lupa, inti "memakai baju" adalah menjaga
martabat manusia sebagai makhluk berbudaya. Semua agama adalah baju,
sarana, wasilah, alat untuk menuju tujuan pokok: penyerahan diri kepada
Yang Maha Benar.
25. Ada periode di mana umat beragama menganggap, "baju" bersifat mutlak
dan segalanya, lalu pertengkaran muncul karena perbedaan baju itu.
Tetapi, pertengkaran semacam itu tidak layak lagi untuk dilanggengkan
kini.
26. Musuh semua agama adalah "ketidakadilan". Nilai yang diutamakan Islam
adalah keadilan.
27. Misi Islam yang saya anggap paling penting sekarang adalah bagaimana
menegakkan keadilan di muka Bumi, terutama di bidang politik dan
ekonomi (tentu juga di bidang budaya), bukan menegakkan jilbab,
mengurung kembali perempuan, memelihara jenggot, memendekkan ujung
celana, dan tetek bengek masalah yang menurut saya amat bersifat
furu'iyyah. Keadilan itu tidak bisa hanya dikhotbahkan, tetapi harus
diwujudkan dalam bentuk sistem dan aturan main, undang-undang, dan
sebagainya, dan diwujudkan dalam perbuatan.
28. Upaya menegakkan syariat Islam, bagi saya, adalah wujud
ketidakberdayaan umat Islam dalam menghadapi masalah yang mengimpit
mereka dan menyelesaikannya dengan cara rasional. Umat Islam
menganggap, semua masalah akan selesai dengan sendirinya manakala
syariat Islam, dalam penafsirannya yang kolot dan dogmatis, diterapkan di
muka Bumi.
29. Masalah kemanusiaan tidak bisa diselesaikan dengan semata-mata
merujuk kepada "hukum Tuhan" (sekali lagi: saya tidak percaya adanya
11
"hukum Tuhan"; kami hanya percaya pada nilai-nilai ketuhanan yang
universal), tetapi harus merujuk kepada hukum-hukum atau sunnah yang
telah diletakkan Allah sendiri dalam setiap bidang masalah. Bidang politik
mengenal hukumnya sendiri, bidang ekonomi mengenal hukumnya
sendiri, bidang sosial mengenal hukumnya sendiri, dan seterusnya.
30. Kata Nabi, konon, man aradad dunya fa'alihi bil 'ilmi, wa man aradal
akhirata fa 'alihi bil 'ilmi; barang siapa hendak mengatasi masalah
keduniaan, hendaknya memakai ilmu, begitu juga yang hendak mencapai
kebahagiaan di dunia "nanti", juga harus pakai ilmu. Setiap bidang ada
aturan, dan tidak bisa semena-mena merujuk kepada hukum Tuhan
sebelum mengkajinya lebih dulu. Setiap ilmu pada masing-masing bidang
juga terus berkembang, sesuai perkembangan tingkat kedewasaan
manusia. Sunnah Tuhan, dengan demikian, juga ikut berkembang.
31. Sudah tentu hukum-hukum yang mengatur masing-masing bidang
kehidupan itu harus tunduk kepada nilai primer, yaitu keadilan. Karena itu,
syariat Islam, hanya merupakan sehimpunan nilai-nilai pokok yang
sifatnya abstrak dan universal; bagaimana nilai-nilai itu menjadi nyata dan
dapat memenuhi kebutuhan untuk menangani suatu masalah dalam periode
tertentu, sepenuhnya diserahkan kepada ijtihad manusia itu sendiri.
32. Pandangan bahwa syariat adalah suatu "paket lengkap" yang sudah jadi,
suatu resep dari Tuhan untuk menyelesaikan masalah di segala zaman,
adalah wujud ketidaktahuan dan ketidakmampuan memahami sunnah
Tuhan itu sendiri. Mengajukan syariat Islam sebagai solusi atas semua
masalah adalah sebentuk kemalasan berpikir, atau lebih parah lagi,
merupakan cara untuk lari dari masalah; sebentuk eskapisme dengan
memakai alasan hukum Tuhan.
33. Eskapisme inilah yang menjadi sumber kemunduran umat Islam di mana-
mana. Saya tidak bisa menerima "kemalasan" semacam ini, apalagi kalau
ditutup-tutupi dengan alasan, itu semua demi menegakkan hukum Tuhan.
Jangan dilupakan: tak ada hukum Tuhan, yang ada adalah sunnah Tuhan
serta nilai-nilai universal yang dimiliki semua umat manusia.
12
34. Musuh Islam paling berbahaya sekarang ini adalah dogmatisme, sejenis
keyakinan yang tertutup bahwa suatu doktrin tertentu merupakan obat
mujarab atas semua masalah, dan mengabaikan bahwa kehidupan manusia
terus berkembang, dan perkembangan peradaban manusia dari dulu hingga
sekarang adalah hasil usaha bersama, akumulasi pencapaian yang disangga
semua bangsa.
35. Setiap doktrin yang hendak membangun tembok antara "kami" dengan
"mereka", antara hizbul Lah (golongan Allah) dan hizbusy syaithan
(golongan setan) dengan penafsiran yang sempit atas dua kata itu, antara
"Barat" dan "Islam"; doktrin demikian adalah penyakit sosial yang akan
menghancurkan nilai dasar Islam itu sendiri, nilai tentang kesederajatan
umat manusia, nilai tentang manusia sebagai warga dunia yang satu.
36. Pemisah antara "kami" dan "mereka" sebagai akar pokok dogmatisme,
mengingkari kenyataan bahwa kebenaran bisa dipelajari di mana-mana,
dalam lingkungan yang disebut "kami" itu, tetapi juga bisa di lingkungan
"mereka". Saya berpandangan, ilmu Tuhan lebih besar dan lebih luas dari
yang semata-mata tertera di antara lembaran-lembaran Quran.
37. Ilmu Tuhan adalah penjumlahan dari seluruh kebenaran yang tertera dalam
setiap lembaran "Kitab Suci" atau "Kitab-Tak-Suci", lembaran-lembaran
pengetahuan yang dihasilkan akal manusia, serta kebenaran yang belum
sempat terkatakan, apalagi tertera dalam suatu kitab apa pun. Kebenaran
Tuhan, dengan demikian, lebih besar dari Islam itu sendiri sebagai agama
yang dipeluk oleh entitas sosial yang bernama umat Islam. Kebenaran
Tuhan lebih besar dari Quran, Hadis dan seluruh korpus kitab tafsir yang
dihasilkan umat Islam sepanjang sejarah.
38. Oleh karena itu, Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah
"proses" yang tak pernah selesai, ketimbang sebuah "lembaga agama"
yang sudah mati, baku, beku, jumud, dan mengungkung kebebasan. Ayat
Innaddina 'indal Lahil Islam (QS 3:19), lebih tepat diterjemahkan sebagai,
"Sesungguhnya jalan religiusitas yang benar adalah proses-yang-tak-
pernah-selesai menuju ketundukan (kepada Yang Maha Benar)."
13
39. Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya mengatakan, semua agama
adalah tepat berada pada jalan seperti itu, jalan panjang menuju Yang
Mahabenar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi,
tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda-beda dalam menghayati jalan
religiusitas itu. Semua agama ada dalam satu keluarga besar yang sama:
yaitu keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada
ujungnya.
40. Maka, fastabiqul khairat, kata Quran (QS 2:148); berlombalah-lombalah
dalam menghayati jalan religiusitas itu.
41. Syarat dasar memahami Islam yang tepat adalah dengan tetap mengingat,
apa pun penafsiran yang kita bubuhkan atas agama itu, patokan utama
yang harus menjadi batu uji adalah maslahat manusia itu sendiri.
42. Agama adalah suatu kebaikan buat umat manusia; dan karena manusia
adalah organisme yang terus berkembang, baik secara kuantitatif dan
kualitatif, maka agama juga harus bisa mengembangkan diri sesuai
kebutuhan manusia itu sendiri. Yang ada adalah hukum manusia, bukan
hukum Tuhan, karena manusialah stake holder yang berkepentingan dalam
semua perbincangan soal agama ini.
43. Jika Islam hendak diseret kepada suatu penafsiran yang justru berlawanan
dengan maslahat manusia itu sendiri, atau malah menindas kemanusiaan
itu, maka Islam yang semacam ini adalah agama fosil yang tak lagi
berguna buat umat manusia.
44. Mari kita cari Islam yang lebih segar, lebih cerah, lebih memenuhi
maslahat manusia. Mari kita tinggalkan Islam yang beku, yang menjadi
sarang dogmatisme yang menindas maslahat manusia itu sendiri.
C. Contoh Penafsiran Ulil Abshar Abdalla
14
Q.S. al-‘Imran (19)
ِ‫ن‬َّ ‫ل‬‫ن‬ ‫ي‬‫ن‬‫ال‬ ‫ل‬‫ن‬‫ن‬َْ ِ‫اه‬ ‫ْل‬‫إ‬ ‫ل‬‫نس‬‫َل‬ ‫ن‬ ‫ا‬
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.
Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah "proses" yang tak
pernah selesai, ketimbang sebuah "lembaga agama" yang sudah mati, baku, beku,
jumud, dan mengungkung kebebasan. Ayat ini lebih tepat diterjemahkan sebagai,
"Sesungguhnya jalan religiusitas yang benar adalah proses-yang-tak-pernah-
selesai menuju ketundukan (kepada Yang Maha Benar)." Menurut Ulil Abshar
semua agama adalah tepat berada pada jalan seperti itu, jalan panjang menuju
Yang Maha Benar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi,
tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda-beda dalam menghayati jalan
religiusitas itu. Semua agama ada dalam satu keluarga besar yang sama: yaitu
keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada ujungnya.
Dalam al-Quran memang disebutkan bahwa Islam adalah agama yang
sempurna, namun kesempurnaan yang dijelaskan dari seluruh isi al-Quran bukan
merupakan kesempurnaan final. Banyak ayat al-Quran yang menuntut manusia
mengunakan akalnya unutk menjelaskannya. Hal ini menunjukkan bahwa
kesempurnaan al-Quran masih berbentuk dasar-dasarnya saja atau merupakan
kesempurnaan ide, masih memerlukan tafsiran, ijtihad, atau lain sebagainya untuk
menuju kesempurnaan itu.
Q.S. Al-Baqarah : 148
َ‫ي‬ِ‫ْل‬ُ‫ل‬‫ل‬ٍّ ِ‫ج‬‫ل‬‫ه‬‫ن‬‫ة‬ٍّ ‫ل‬‫و‬‫ْل‬َ ‫م‬‫ل‬‫ه‬‫ي‬‫ي‬‫ل‬‫ل‬‫و‬‫ْل‬‫ا‬ ‫وا‬‫ْل‬‫س‬‫ت‬‫ل‬‫ب‬‫ن‬‫َل‬‫م‬‫ل‬‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫ل‬‫نر‬‫ي‬‫ل‬‫ا‬‫ن‬‫ل‬‫ا‬
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan
Fastabiqul khairat, kata dalam ayat diatas bermakna berlombalah-lombalah
dalam menghayati jalan religiusitas itu. Masing-masing orang akan berlomba
15
paling kafah dari yang lain. Orang masih satu senti kurang kafah dianggap kurang
islami oleh orang lain yag kebetulan sudah satu senti lebih kafah, dan seterusnya.
Ulil Abshar meyatakan bahwa, beliau tidak sanggup hidup dalam lingkungan
dimana orang-orang didalamnya berlomba-lomba menunjukkan kesalehan secara
obsesif. Menurut Ulil, beragama yang sehat adalah beragama yang tidak kafah,
ada saat-saat beragama degan khusyuk, ada saat bisa menghibur diri sendiri
dengan asyik. Panduan yang layak dipetik dari agama adalah ajaran tentang
larangan israf atau kelebihan
16
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat diambil beberapa poin penting
diantaranya,
1. Islam Liberal itu adalah kelompok Islam yang tidak setuju dengan
pemberlakuan syariat Islam (secara formal oleh negara), kelompok yang
getol memperjuangkan sekularisasi, emansipasi wanita, menyamakan
agama Islam dengan agama lain (pluralisme theologis), memperjuangkan
demokrasi Barat.
2. Pada tahun 2001 muncul kader-kader Nurcholis mengembangkan gagasan
sekularisasi dan ide-ide inklusif-pluralis yang lebih intensif yang disebut
dengan Jaringan Islam liberal (JIL) yang di komandani oleh Luthfi as-
Syaukani (Univ. Paramadina Mulya), Ulil Abshar Abdalla (Lakpesdam
NU), dan Ahmad Sahal (jurnal Kalam)
3. Ulil Abshar Abdalla adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang
bergelut dalam Jaringan Islam Liberal (JIL). Perseteruannya dengan
organisasi Front Pembela Islam (FPI) dan pengakuannya atas dirinya
adalah seorang muslim liberal banyak mengundang kontroversi.
4. Dalam artikel yang ditulis oleh Ulil Abshar Abdalla di harian Kompas
dengan judul “Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam”, beliau
menyatakan bahwa Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah
"proses" yang tak pernah selesai, ketimbang sebuah "lembaga agama"
yang sudah mati, baku, beku, jumud, dan mengungkung kebebasan. Ayat
Innaddina 'indal Lahil Islam (QS. Al-‘Imran:19), lebih tepat diterjemahkan
sebagai, "Sesungguhnya jalan religiusitas yang benar adalah proses-yang-
tak-pernah-selesai menuju ketundukan (kepada Yang Maha Benar)."
kemudian fastabiqul khairat, (QS Al-Baqarah:148); berlombalah-lombalah
dalam menghayati jalan religiusitas itu.
17
DAFTAR PUSTAKA
Abdalla, Ulil Abshar. Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam. Kompas, 18
November 2002
Adian Husaini dan Nuim Hidayat. Islam Liberal: Sejarah, Konsepsi,
Penyimpangan, dan Jawabannya. Jakarta : Gema Insani. 2004
Baidhawi, Zakiyyudin. Ambivalensi Agama: Konflik dan Nirkekerasan.
Yogyakarta: Lesfi. 2002
Jaringan Islam Liberal, Wajah Liberal islam di Indonesia. Jakarta: JIL. 2002
Kurzman,Charlez. Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer tentang
Isu-Isu Global, terj. Bahrul Ulumdan Hari Junaidi dalam skripsi Siti
Zuhroh. Kritik Adian Husaini terhadap Pemikiran Islam Liberal.
Yogyakarta : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. 2008
L Esposito, John. Ancaman Islam: Realitas atau Mito?. Bandung: Mizan. 1994.
Skripsi Agus Sunawan, Gagasan Islam Liberal di Indonesia.
Yogyakarta:Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. 2006.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMarlin Dwinastiti
 
10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surgaBahRum Subagia
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW 14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW Ahmad Harmoko
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhElla Aisah
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwahel-hafiy
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul FiqhSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul FiqhRachmaRusdi
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidindayat7
 
Tatacara mengemban
Tatacara mengembanTatacara mengemban
Tatacara mengembanImas Siti M
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiAnas Wibowo
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamMarhamah Saleh
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'Marhamah Saleh
 

Was ist angesagt? (20)

Firqah
FirqahFirqah
Firqah
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
 
10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga
 
Skema qiyadah fikriyah fil islam
Skema qiyadah fikriyah fil islamSkema qiyadah fikriyah fil islam
Skema qiyadah fikriyah fil islam
 
Aliran murjiah
Aliran murjiahAliran murjiah
Aliran murjiah
 
Peran pemuda islam dalam sejarah
Peran pemuda islam dalam sejarahPeran pemuda islam dalam sejarah
Peran pemuda islam dalam sejarah
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW 14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqh
 
Urgensi dakwah
Urgensi dakwahUrgensi dakwah
Urgensi dakwah
 
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul FiqhSlide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
Slide Presentasi Fiqh dan Ushul Fiqh
 
ISLAM LIBERAL ppt.pptx
ISLAM LIBERAL ppt.pptxISLAM LIBERAL ppt.pptx
ISLAM LIBERAL ppt.pptx
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
 
Tatacara mengemban
Tatacara mengembanTatacara mengemban
Tatacara mengemban
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 

Andere mochten auch

pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismepemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismeSalam Salleh
 
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agamaAyat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agamaAsrar Mabrur Faza New
 
Islam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporerIslam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporerAtika Vania
 
Pengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa Arab
Pengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa ArabPengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa Arab
Pengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa ArabFakhri Cool
 
Khutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arabKhutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arabAbu Zada
 
CTU 551 - Bab. 6
CTU 551 - Bab. 6CTU 551 - Bab. 6
CTU 551 - Bab. 6hakimizaki
 

Andere mochten auch (10)

pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularismepemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
pemikiran asing, islam liberal dan sekularisme
 
Kajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & LiberalismeKajian Islam & Liberalisme
Kajian Islam & Liberalisme
 
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agamaAyat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
Ayat ayat sekularisme, pluralisme dan liberalisme agama
 
Islam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporerIslam dan isu isu kontemporer
Islam dan isu isu kontemporer
 
Pengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa Arab
Pengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa ArabPengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa Arab
Pengaruh Al-quran, Hadist dan Kedatangan Islam Terhadap Perkembangan Bahasa Arab
 
Khutbah Nikah Bahasa Arab
Khutbah Nikah Bahasa ArabKhutbah Nikah Bahasa Arab
Khutbah Nikah Bahasa Arab
 
Khutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arabKhutbah nikah-bahasa-arab
Khutbah nikah-bahasa-arab
 
Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
CTU 551 - Bab. 6
CTU 551 - Bab. 6CTU 551 - Bab. 6
CTU 551 - Bab. 6
 

Ähnlich wie ini menggunakan dan mendeskripsikan isi dokumen secara singkat yaitu membahas pemikiran Islam Liberal tokoh Ulil Abshar Abdalla

Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)Edi Awaludin
 
Isu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysia
Isu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysiaIsu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysia
Isu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysiaR&R Darulkautsar
 
Pergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislamanPergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislamanQowim Musthofa
 
Corak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurCorak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurAna Laku
 
seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014Marhamah Saleh
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islammuhfachrul3
 
Islam dialektika-Faham Islam
Islam dialektika-Faham IslamIslam dialektika-Faham Islam
Islam dialektika-Faham Islamade orreo
 
Isu isu islam kontemporer
Isu   isu islam kontemporerIsu   isu islam kontemporer
Isu isu islam kontemporerilmalaja
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamNUR DIANA
 
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdfb-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdfTriomediaCenter
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfDMI
 
tantangan islam menurut filsafat islam
tantangan islam menurut filsafat islamtantangan islam menurut filsafat islam
tantangan islam menurut filsafat islamInggrid Cliquers
 
TITAS - Tamadun Islam
TITAS - Tamadun IslamTITAS - Tamadun Islam
TITAS - Tamadun IslamAmirah Basir
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamAbdul Hadi
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasZulfikhar Full
 

Ähnlich wie ini menggunakan dan mendeskripsikan isi dokumen secara singkat yaitu membahas pemikiran Islam Liberal tokoh Ulil Abshar Abdalla (20)

Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
Akmal sjafril (perkembangan aktual islam liberal)
 
Isu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysia
Isu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysiaIsu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysia
Isu isu sentral dalam pemikiran islam liberal; kes indonesia dan malaysia
 
Pergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislamanPergumulan jaringan intelektual keislaman
Pergumulan jaringan intelektual keislaman
 
Corak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qurCorak penafsiran al qur
Corak penafsiran al qur
 
seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014seminar nasional stai-is 2014
seminar nasional stai-is 2014
 
Jil&syi'ah
Jil&syi'ahJil&syi'ah
Jil&syi'ah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
Islam dialektika-Faham Islam
Islam dialektika-Faham IslamIslam dialektika-Faham Islam
Islam dialektika-Faham Islam
 
Isu isu islam kontemporer
Isu   isu islam kontemporerIsu   isu islam kontemporer
Isu isu islam kontemporer
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdfb-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
b-m-rachman-islam-dan-liberalisme.pdf
 
Liberalisme
LiberalismeLiberalisme
Liberalisme
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
 
tantangan islam menurut filsafat islam
tantangan islam menurut filsafat islamtantangan islam menurut filsafat islam
tantangan islam menurut filsafat islam
 
TITAS - Tamadun Islam
TITAS - Tamadun IslamTITAS - Tamadun Islam
TITAS - Tamadun Islam
 
Islamisasi sains dan penolakan fazlur rahman
Islamisasi sains dan penolakan fazlur rahmanIslamisasi sains dan penolakan fazlur rahman
Islamisasi sains dan penolakan fazlur rahman
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Politik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitasPolitik umat islam di tengah pluralitas
Politik umat islam di tengah pluralitas
 

Kürzlich hochgeladen

DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 

ini menggunakan dan mendeskripsikan isi dokumen secara singkat yaitu membahas pemikiran Islam Liberal tokoh Ulil Abshar Abdalla

  • 1. 1 KATA PENGANTAR ‫سم‬ ‫ب‬ ‫هللا‬ ‫رحمن‬ ‫ال‬ ‫يم‬ ‫رح‬ ‫ال‬ Luasnya samudera keilmuan Islam yang membentang di hadapan kita, serta berbagai macam tuntutan dan tawaran untuk membedah misteri maupun ilmu-ilmu yang telah jelas berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Islam, merupakan salah satu motif bagi kita untuk mengkaji beberapa elemen dalam khazanah keilmuan Islam. Salah satu unsur yang dikaji tersebut adalah mengenai pemikiran para pemikir kontemporer terkait beberapa bidang seperti tafsir dan hadis. Dalam kesempatan kali ini penulis diberi tugas untuk mengkaji pemikiran Jaringan Islam Liberal. Apa dan bagaimana sebenarnya pemikiran yang diusung oleh Jaringan Islam Liberal dengan pembahasan yang kami kerucutkan pada salah satu tokohnya yaitu Ulil Abshar Abdalla. Namun, dengan penuh kesadaran penulis menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan datangnya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan harapan, segala kendala yang dihadapi penulis sebelumnya dalam menyusun makalah ini dapat diatasi dan dapat melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut. Terakhir, penulis haturkan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa dan terimakasih kepada dosen pengampu, Bapak Hilmi Muhammad yang telah bersedia dengan penuh keikhlasan memberikan gambaran cakrawala baru keilmuan Islam yang mungkin tidak dikenal oleh penulis sebelumnya. Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat dan pihak-pihak lain yang telah mendeskripsikan berbagai macam model keilmuan kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Wassalamu`alaikum wr.wb. Bengkulu 6 November 2015 Penulis
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Definisi dan Munculnya Islam Liberal Islam liberal merupakan istilah yang dipopulerkan oleh Leornard Binder dan Charlez Kurzman dalam bukunya Liberal Islam : The Source Book yang merupakan kumpulan sejumlah artikel dari pemikir-pemikir Islam berbagai negara. Kurzman berkomentar bahwa tema-tema ini terdengar seperti kontradiksi dalam peristilahan, karena selama ini Islam liberal seolah-olah hanya menjadi simbol Barat. Islam liberal, ditinjau dari sisi etimologi merupakan penggabungan dua hal yang bersifat kontras. Islam merupakan sebuah agama yang berarti menyerah atau tunduk, patuh pada Allah swt. Liberal sendiri mempunyai makna yang ganda. John L. Esposito memberikan istilah “liberal” untuk menyebutkan pembebasan kaum muslimin dari imperialisme bangsa Barat yang mendominasi hampir seluruh negeri muslim. Sedangkan Zakiyuddin Baidhawi menyatakan bahwa liberal yang dimaksudkan adalah pembebasan kaum muslimin dari cara berfikir yang menghambat kemajuan. Adapun Adian Husaini berpendapat, Islam Liberal itu adalah kelompok Islam yang tidak setuju dengan pemberlakuan syariat Islam (secara formal oleh negara), kelompok yang getol memperjuangkan sekularisasi, emansipasi wanita, menyamakan agama Islam dengan agama lain (pluralisme theologis), memperjuangkan demokrasi Barat dan sejenisnya. Islam Liberal juga mendewakan modernitas. Jika terjadi konflik antara ajaran Islam dengan pencapaian kemodernan maka menafsirkan kembali ajaran tersebut dan tidak menolak modernitas, di sinilah inti dari sikap dan doktrin Islam liberal. Pada tahun 2001, yakni setelah Nurcholis Majid meluncurkan gagasan sekularisasi dan ide-ide inklusif-pluralis, lalu muncul kader-kader Nurcholis
  • 3. 3 mengembangkan gagasan yang lebih intensif yang disebut dengan Jaringan Islam liberal (JIL) yang di komandani oleh Luthfi as-Syaukani (Univ. Paramadina Mulya), Ulil Abshar Abdalla (Lakpesdam NU), dan Ahmad Sahal (jurnal Kalam). Menurut JIL sendiri, Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran tertentu atas Islam dengan landasan: 1. Membuka pintu ijtihad pada semua dimensi Islam 2. Mengutamakan semangat religio etik, bukan makna literal teks. 3. Mempercayai kebenaran yang relatif, terbuka dan plural 4. Memihak pada yang minoritas dan tertindas 5. Meyakini kebebasan beragama 6. Memisahkan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik. Misi JIL, sebagaimana yang dapat dilihat dalam websitenya, ada tiga: pertama, mengembangkan penafsiran Islam sesuai dengan prinsip-prinsip yang JIL anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak. Kedua, mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme, sehingga akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang kuat. Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi. B. Tokoh-Tokoh Islam Liberal Tokoh-tokoh Islam Liberal mereka adalah orang-orang yang berkontribusi dalam Jaringan Islam Liberal (JIL) yaitu, 1. Nurcholis Majid, Universitas Paramadina Mulya, Jakarta 2. Charles Kurzman, University Of Nirth California 3. Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah , Jakarta 4. Komaruddin Hidayat, Yayasan Paramadina, Jakarta 5. Mohammed Arkoun, University Of Sorbonne, Prancis 6. Taufik Adnan Amal, IAIN Alauddin, Ujung Pandang
  • 4. 4 7. Said Agil Siraj, PBNU, Jakarta 8. Ulil Abshar Abdalla, Laspekdam-NU, Jakarta.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Ulil Abshar Abdalla Ulil Abshar Abdalla adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang bergelut dalam Jaringan Islam Liberal (JIL). Perseteruannya dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) dan pengakuannya atas dirinya adalah seorang muslim liberal banyak mengundang kontroversi. Ulil Abshar lahir di Pati, Jawa Tengah pada tanggal 11 Januari 1967. Ayahnya, Abdullah Rifa'i adalah pengelola pesantren Mansajul ‘Ulum di Pati. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga Nahdhatul Ulama. Ulil menyelesaikan pendidikan menengahnya di Madrasah Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH. M. Ahmad Sahal Mahfudz. Dia mendapat gelar sarjananya di Fakultas Syari'ah LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta, dan pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan memperoleh gelar Doktoral di Boston University, Massachussetts, AS Ia dikenal karena aktivitasnya sebagai Koordinator Jaringan Islam Liberal. Dalam aktivitas di kelompok ini, Ulil menuai banyak simpati sekaligus kritik. Atas kiprahnya dalam mengusung gagasan pemikiran Islam ini, Ulil disebut sebagai pewaris pembaharu pemikiran Islam setelah Cak Nur. Selain itu Ulil pernah menjadi Ketua Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Nahdlatul Ulama, Jakarta, sekaligus juga menjadi staf peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta, serta Direktur Program Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP).
  • 6. 6 B. Pemikiran-Pemikiran Ulil Abshar Abdalla Dalam artikel yang ditulis oleh Ulil Abshar Abdalla di harian Kompas dengan judul “ Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam” sebagai berikut, 1. Saya meletakkan Islam pertama-tama sebagai sebuah "organisme" yang hidup; sebuah agama yang berkembang sesuai dengan denyut nadi perkembangan manusia. Islam bukan sebuah monumen mati yang dipahat pada abad ke-7 Masehi, lalu dianggap sebagai "patung" indah yang tak boleh disentuh tangan sejarah. 2. Saya melihat, kecenderungan untuk "me-monumen-kan" Islam amat menonjol saat ini. Sudah saatnya suara lantang dikemukakan untuk menandingi kecenderungan ini. 3. Saya mengemukakan sejumlah pokok pikiran di bawah ini sebagai usaha sederhana menyegarkan kembali pemikiran Islam yang saya pandang cenderung membeku, menjadi "paket" yang sulit didebat dan dipersoalkan: paket Tuhan yang disuguhkan kepada kita semua dengan pesan sederhana, take it or leave it! Islam yang disuguhkan dengan cara demikian, amat berbahaya bagi kemajuan Islam itu sendiri. 4. Jalan satu-satunya menuju kemajuan Islam adalah dengan mempersoalkan cara kita menafsirkan agama ini. Untuk menuju ke arah itu, kita memerlukan beberapa hal. 5. Pertama, penafsiran Islam yang non-literal, substansial, kontekstual, dan sesuai denyut nadi peradaban manusia yang sedang dan terus berubah. 6. Kedua, penafsiran Islam yang dapat memisahkan mana unsur-unsur di dalamnya yang merupakan kreasi budaya setempat, dan mana yang merupakan nilai fundamental. Kita harus bisa membedakan mana ajaran dalam Islam yang merupakan pengaruh kultur Arab dan mana yang tidak. 7. Islam itu kontekstual, dalam pengertian, nilai-nilainya yang universal harus diterjemahkan dalam konteks tertentu, misalnya konteks Arab, Melayu, Asia Tengah, dan seterusnya. Tetapi, bentuk-bentuk Islam yang
  • 7. 7 kontekstual itu hanya ekspresi budaya, dan kita tidak diwajibkan mengikutinya. 8. Aspek-aspek Islam yang merupakan cerminan kebudayaan Arab, misalnya, tidak usah diikuti. Contoh, soal jilbab, potong tangan, qishash, rajam, jenggot, jubah, tidak wajib diikuti, karena itu hanya ekspresi lokal partikular Islam di Arab. 9. Yang harus diikuti adalah nilai-nilai universal yang melandasi praktik- praktik itu. Jilbab intinya adalah mengenakan pakaian yang memenuhi standar kepantasan umum (public decency). Kepantasan umum tentu sifatnya fleksibel dan berkembang sesuai perkembangan kebudayaan manusia. Begitu seterusnya. 10. Ketiga, umat Islam hendaknya tidak memandang dirinya sebagai "masyarakat" atau "umat" yang terpisah dari golongan yang lain. Umat manusia adalah keluarga universal yang dipersatukan oleh kemanusiaan itu sendiri. Kemanusiaan adalah nilai yang sejalan, bukan berlawanan, dengan Islam. 11. Larangan kawin beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah tidak relevan lagi. Quran sendiri tidak pernah dengan tegas melarang itu, karena Quran menganut pandangan universal tentang martabat manusia yang sederajat, tanpa melihat perbedaan agama. Segala produk hukum Islam klasik yang membedakan antara kedudukan orang Islam dan non-Islam harus diamandemen berdasarkan prinsip kesederajatan universal dalam tataran kemanusiaan ini. 12. Keempat, kita membutuhkan struktur sosial yang dengan jelas memisahkan mana kekuasaan politik dan mana kekuasaan agama. Agama adalah urusan pribadi; sementara pengaturan kehidupan publik adalah sepenuhnya hasil kesepakatan masyarakat melalui prosedur demokrasi. Nilai-nilai universal agama tentu diharapkan ikut membentuk nilai-nilai publik, tetapi doktrin dan praktik peribadatan agama yang sifatnya partikular adalah urusan masing-masing agama.
  • 8. 8 13. Menurut saya, tidak ada yang disebut "hukum Tuhan" dalam pengertian seperti dipahami kebanyakan orang Islam. Misalnya, hukum Tuhan tentang pencurian, jual beli, pernikahan, pemerintahan, dan sebagainya. Yang ada adalah prinsip-prinsip umum yang universal yang dalam tradisi pengkajian hukum Islam klasik disebut sebagai maqashidusy syari'ah, atau tujuan umum syariat Islam. 14. Nilai-nilai itu adalah perlindungan atas kebebasan beragama, akal, kepemilikan, keluarga/keturunan, dan kehormatan (honor). Bagaimana nilai-nilai itu diterjemahkan dalam konteks sejarah dan sosial tertentu, itu adalah urusan manusia Muslim sendiri. 15. Bagaimana meletakkan kedudukan Rasul Muhammad SAW dalam konteks pemikiran semacam ini? Menurut saya, Rasul Muhammad SAW adalah tokoh historis yang harus dikaji dengan kritis, (sehingga tidak hanya menjadi mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek beliau sebagai manusia yang juga banyak kekurangannya), sekaligus panutan yang harus diikuti (qudwah hasanah). 16. Bagaimana mengikuti Rasul? Di sini, saya mempunyai perbedaan dengan pandangan dominan. Dalam usaha menerjemahkan Islam dalam konteks sosial-politik di Madinah, Rasul tentu menghadapi banyak keterbatasan. Rasul memang berhasil menerjemahkan cita-cita sosial dan spiritual Islam di Madinah, tetapi Islam sebagaimana diwujudkan di sana adalah Islam historis, partikular, dan kontekstual. 17. Kita tidak diwajibkan mengikuti Rasul secara harfiah, sebab apa yang dilakukan olehnya di Madinah adalah upaya menegosiasikan antara nilai- nilai universal Islam dengan situasi sosial di sana dengan seluruh kendala yang ada. Islam di Madinah adalah hasil suatu trade-off antara "yang universal" dengan "yang partikular". 18. Umat Islam harus ber-ijtihad mencari formula baru dalam menerjemahkan nilai-nilai itu dalam konteks kehidupan mereka sendiri. "Islam"-nya Rasul di Madinah adalah salah satu kemungkinan menerjemahkan Islam yang universal di muka Bumi; ada kemungkinan lain untuk menerjemahkan
  • 9. 9 Islam dengan cara lain, dalam konteks yang lain pula. Islam di Madinah adalah one among others, salah satu jenis Islam yang hadir di muka Bumi. 19. Oleh karena itu, umat Islam tidak sebaiknya mandek dengan melihat contoh di Madinah saja, sebab kehidupan manusia terus bergerak menuju perbaikan dan penyempurnaan. Bagi saya, wahyu tidak berhenti pada zaman Nabi; wahyu terus bekerja dan turun kepada manusia. Wahyu verbal memang telah selesai dalam Quran, tetapi wahyu nonverbal dalam bentuk ijtihad akal manusia terus berlangsung. 20. Temuan-temuan besar dalam sejarah manusia sebagai bagian dari usaha menuju perbaikan mutu kehidupan adalah wahyu Tuhan pula, karena temuan-temuan itu dilahirkan oleh akal manusia yang merupakan anugerah Tuhan. Karena itu, seluruh karya cipta manusia, tidak peduli agamanya, adalah milik orang Islam juga; tidak ada gunanya orang Islam membuat tembok ketat antara peradaban Islam dan peradaban Barat: yang satu dianggap unggul, yang lain dianggap rendah. Sebab, setiap peradaban adalah hasil karya manusia, dan karena itu milik semua bangsa, termasuk milik orang Islam. 21. Umat Islam harus mengembangkan suatu pemahaman bahwa suatu penafsiran Islam oleh golongan tertentu bukanlah paling benar dan mutlak, karena itu harus ada kesediaan untuk menerima dari semua sumber kebenaran, termasuk yang datangnya dari luar Islam. Setiap golongan hendaknya menghargai hak golongan lain untuk menafsirkan Islam berdasarkan sudut pandangnya sendiri; yang harus di-"lawan" adalah setiap usaha untuk memutlakkan pandangan keagamaan tertentu. 22. Saya berpandangan lebih jauh lagi: setiap nilai kebaikan, di mana pun tempatnya, sejatinya adalah nilai Islami juga. Islam-seperti pernah dikemukakan Cak Nur dan sejumlah pemikir lain-adalah "nilai generis" yang bisa ada di Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, Yahudi, Taoisme, agama dan kepercayaan lokal, dan sebagainya. Bisa jadi, kebenaran "Islam" bisa ada dalam filsafat Marxisme.
  • 10. 10 23. Saya tidak lagi memandang bentuk, tetapi isi. Keyakinan dan praktik keIslam-an yang dianut oleh orang-orang yang menamakan diri sebagai umat Islam hanyalah "baju" dan forma; bukan itu yang penting. Yang pokok adalah nilai yang tersembunyi di baliknya. 24. Amat konyol umat manusia bertikai karena perbedaan "baju" yang dipakai, sementara mereka lupa, inti "memakai baju" adalah menjaga martabat manusia sebagai makhluk berbudaya. Semua agama adalah baju, sarana, wasilah, alat untuk menuju tujuan pokok: penyerahan diri kepada Yang Maha Benar. 25. Ada periode di mana umat beragama menganggap, "baju" bersifat mutlak dan segalanya, lalu pertengkaran muncul karena perbedaan baju itu. Tetapi, pertengkaran semacam itu tidak layak lagi untuk dilanggengkan kini. 26. Musuh semua agama adalah "ketidakadilan". Nilai yang diutamakan Islam adalah keadilan. 27. Misi Islam yang saya anggap paling penting sekarang adalah bagaimana menegakkan keadilan di muka Bumi, terutama di bidang politik dan ekonomi (tentu juga di bidang budaya), bukan menegakkan jilbab, mengurung kembali perempuan, memelihara jenggot, memendekkan ujung celana, dan tetek bengek masalah yang menurut saya amat bersifat furu'iyyah. Keadilan itu tidak bisa hanya dikhotbahkan, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk sistem dan aturan main, undang-undang, dan sebagainya, dan diwujudkan dalam perbuatan. 28. Upaya menegakkan syariat Islam, bagi saya, adalah wujud ketidakberdayaan umat Islam dalam menghadapi masalah yang mengimpit mereka dan menyelesaikannya dengan cara rasional. Umat Islam menganggap, semua masalah akan selesai dengan sendirinya manakala syariat Islam, dalam penafsirannya yang kolot dan dogmatis, diterapkan di muka Bumi. 29. Masalah kemanusiaan tidak bisa diselesaikan dengan semata-mata merujuk kepada "hukum Tuhan" (sekali lagi: saya tidak percaya adanya
  • 11. 11 "hukum Tuhan"; kami hanya percaya pada nilai-nilai ketuhanan yang universal), tetapi harus merujuk kepada hukum-hukum atau sunnah yang telah diletakkan Allah sendiri dalam setiap bidang masalah. Bidang politik mengenal hukumnya sendiri, bidang ekonomi mengenal hukumnya sendiri, bidang sosial mengenal hukumnya sendiri, dan seterusnya. 30. Kata Nabi, konon, man aradad dunya fa'alihi bil 'ilmi, wa man aradal akhirata fa 'alihi bil 'ilmi; barang siapa hendak mengatasi masalah keduniaan, hendaknya memakai ilmu, begitu juga yang hendak mencapai kebahagiaan di dunia "nanti", juga harus pakai ilmu. Setiap bidang ada aturan, dan tidak bisa semena-mena merujuk kepada hukum Tuhan sebelum mengkajinya lebih dulu. Setiap ilmu pada masing-masing bidang juga terus berkembang, sesuai perkembangan tingkat kedewasaan manusia. Sunnah Tuhan, dengan demikian, juga ikut berkembang. 31. Sudah tentu hukum-hukum yang mengatur masing-masing bidang kehidupan itu harus tunduk kepada nilai primer, yaitu keadilan. Karena itu, syariat Islam, hanya merupakan sehimpunan nilai-nilai pokok yang sifatnya abstrak dan universal; bagaimana nilai-nilai itu menjadi nyata dan dapat memenuhi kebutuhan untuk menangani suatu masalah dalam periode tertentu, sepenuhnya diserahkan kepada ijtihad manusia itu sendiri. 32. Pandangan bahwa syariat adalah suatu "paket lengkap" yang sudah jadi, suatu resep dari Tuhan untuk menyelesaikan masalah di segala zaman, adalah wujud ketidaktahuan dan ketidakmampuan memahami sunnah Tuhan itu sendiri. Mengajukan syariat Islam sebagai solusi atas semua masalah adalah sebentuk kemalasan berpikir, atau lebih parah lagi, merupakan cara untuk lari dari masalah; sebentuk eskapisme dengan memakai alasan hukum Tuhan. 33. Eskapisme inilah yang menjadi sumber kemunduran umat Islam di mana- mana. Saya tidak bisa menerima "kemalasan" semacam ini, apalagi kalau ditutup-tutupi dengan alasan, itu semua demi menegakkan hukum Tuhan. Jangan dilupakan: tak ada hukum Tuhan, yang ada adalah sunnah Tuhan serta nilai-nilai universal yang dimiliki semua umat manusia.
  • 12. 12 34. Musuh Islam paling berbahaya sekarang ini adalah dogmatisme, sejenis keyakinan yang tertutup bahwa suatu doktrin tertentu merupakan obat mujarab atas semua masalah, dan mengabaikan bahwa kehidupan manusia terus berkembang, dan perkembangan peradaban manusia dari dulu hingga sekarang adalah hasil usaha bersama, akumulasi pencapaian yang disangga semua bangsa. 35. Setiap doktrin yang hendak membangun tembok antara "kami" dengan "mereka", antara hizbul Lah (golongan Allah) dan hizbusy syaithan (golongan setan) dengan penafsiran yang sempit atas dua kata itu, antara "Barat" dan "Islam"; doktrin demikian adalah penyakit sosial yang akan menghancurkan nilai dasar Islam itu sendiri, nilai tentang kesederajatan umat manusia, nilai tentang manusia sebagai warga dunia yang satu. 36. Pemisah antara "kami" dan "mereka" sebagai akar pokok dogmatisme, mengingkari kenyataan bahwa kebenaran bisa dipelajari di mana-mana, dalam lingkungan yang disebut "kami" itu, tetapi juga bisa di lingkungan "mereka". Saya berpandangan, ilmu Tuhan lebih besar dan lebih luas dari yang semata-mata tertera di antara lembaran-lembaran Quran. 37. Ilmu Tuhan adalah penjumlahan dari seluruh kebenaran yang tertera dalam setiap lembaran "Kitab Suci" atau "Kitab-Tak-Suci", lembaran-lembaran pengetahuan yang dihasilkan akal manusia, serta kebenaran yang belum sempat terkatakan, apalagi tertera dalam suatu kitab apa pun. Kebenaran Tuhan, dengan demikian, lebih besar dari Islam itu sendiri sebagai agama yang dipeluk oleh entitas sosial yang bernama umat Islam. Kebenaran Tuhan lebih besar dari Quran, Hadis dan seluruh korpus kitab tafsir yang dihasilkan umat Islam sepanjang sejarah. 38. Oleh karena itu, Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah "proses" yang tak pernah selesai, ketimbang sebuah "lembaga agama" yang sudah mati, baku, beku, jumud, dan mengungkung kebebasan. Ayat Innaddina 'indal Lahil Islam (QS 3:19), lebih tepat diterjemahkan sebagai, "Sesungguhnya jalan religiusitas yang benar adalah proses-yang-tak- pernah-selesai menuju ketundukan (kepada Yang Maha Benar)."
  • 13. 13 39. Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya mengatakan, semua agama adalah tepat berada pada jalan seperti itu, jalan panjang menuju Yang Mahabenar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi, tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda-beda dalam menghayati jalan religiusitas itu. Semua agama ada dalam satu keluarga besar yang sama: yaitu keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada ujungnya. 40. Maka, fastabiqul khairat, kata Quran (QS 2:148); berlombalah-lombalah dalam menghayati jalan religiusitas itu. 41. Syarat dasar memahami Islam yang tepat adalah dengan tetap mengingat, apa pun penafsiran yang kita bubuhkan atas agama itu, patokan utama yang harus menjadi batu uji adalah maslahat manusia itu sendiri. 42. Agama adalah suatu kebaikan buat umat manusia; dan karena manusia adalah organisme yang terus berkembang, baik secara kuantitatif dan kualitatif, maka agama juga harus bisa mengembangkan diri sesuai kebutuhan manusia itu sendiri. Yang ada adalah hukum manusia, bukan hukum Tuhan, karena manusialah stake holder yang berkepentingan dalam semua perbincangan soal agama ini. 43. Jika Islam hendak diseret kepada suatu penafsiran yang justru berlawanan dengan maslahat manusia itu sendiri, atau malah menindas kemanusiaan itu, maka Islam yang semacam ini adalah agama fosil yang tak lagi berguna buat umat manusia. 44. Mari kita cari Islam yang lebih segar, lebih cerah, lebih memenuhi maslahat manusia. Mari kita tinggalkan Islam yang beku, yang menjadi sarang dogmatisme yang menindas maslahat manusia itu sendiri. C. Contoh Penafsiran Ulil Abshar Abdalla
  • 14. 14 Q.S. al-‘Imran (19) ِ‫ن‬َّ ‫ل‬‫ن‬ ‫ي‬‫ن‬‫ال‬ ‫ل‬‫ن‬‫ن‬َْ ِ‫اه‬ ‫ْل‬‫إ‬ ‫ل‬‫نس‬‫َل‬ ‫ن‬ ‫ا‬ Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah "proses" yang tak pernah selesai, ketimbang sebuah "lembaga agama" yang sudah mati, baku, beku, jumud, dan mengungkung kebebasan. Ayat ini lebih tepat diterjemahkan sebagai, "Sesungguhnya jalan religiusitas yang benar adalah proses-yang-tak-pernah- selesai menuju ketundukan (kepada Yang Maha Benar)." Menurut Ulil Abshar semua agama adalah tepat berada pada jalan seperti itu, jalan panjang menuju Yang Maha Benar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi, tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda-beda dalam menghayati jalan religiusitas itu. Semua agama ada dalam satu keluarga besar yang sama: yaitu keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada ujungnya. Dalam al-Quran memang disebutkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, namun kesempurnaan yang dijelaskan dari seluruh isi al-Quran bukan merupakan kesempurnaan final. Banyak ayat al-Quran yang menuntut manusia mengunakan akalnya unutk menjelaskannya. Hal ini menunjukkan bahwa kesempurnaan al-Quran masih berbentuk dasar-dasarnya saja atau merupakan kesempurnaan ide, masih memerlukan tafsiran, ijtihad, atau lain sebagainya untuk menuju kesempurnaan itu. Q.S. Al-Baqarah : 148 َ‫ي‬ِ‫ْل‬ُ‫ل‬‫ل‬ٍّ ِ‫ج‬‫ل‬‫ه‬‫ن‬‫ة‬ٍّ ‫ل‬‫و‬‫ْل‬َ ‫م‬‫ل‬‫ه‬‫ي‬‫ي‬‫ل‬‫ل‬‫و‬‫ْل‬‫ا‬ ‫وا‬‫ْل‬‫س‬‫ت‬‫ل‬‫ب‬‫ن‬‫َل‬‫م‬‫ل‬‫ا‬ ْ‫ا‬ ‫ل‬‫نر‬‫ي‬‫ل‬‫ا‬‫ن‬‫ل‬‫ا‬ Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan Fastabiqul khairat, kata dalam ayat diatas bermakna berlombalah-lombalah dalam menghayati jalan religiusitas itu. Masing-masing orang akan berlomba
  • 15. 15 paling kafah dari yang lain. Orang masih satu senti kurang kafah dianggap kurang islami oleh orang lain yag kebetulan sudah satu senti lebih kafah, dan seterusnya. Ulil Abshar meyatakan bahwa, beliau tidak sanggup hidup dalam lingkungan dimana orang-orang didalamnya berlomba-lomba menunjukkan kesalehan secara obsesif. Menurut Ulil, beragama yang sehat adalah beragama yang tidak kafah, ada saat-saat beragama degan khusyuk, ada saat bisa menghibur diri sendiri dengan asyik. Panduan yang layak dipetik dari agama adalah ajaran tentang larangan israf atau kelebihan
  • 16. 16 BAB III KESIMPULAN Dari pembahasan makalah diatas dapat diambil beberapa poin penting diantaranya, 1. Islam Liberal itu adalah kelompok Islam yang tidak setuju dengan pemberlakuan syariat Islam (secara formal oleh negara), kelompok yang getol memperjuangkan sekularisasi, emansipasi wanita, menyamakan agama Islam dengan agama lain (pluralisme theologis), memperjuangkan demokrasi Barat. 2. Pada tahun 2001 muncul kader-kader Nurcholis mengembangkan gagasan sekularisasi dan ide-ide inklusif-pluralis yang lebih intensif yang disebut dengan Jaringan Islam liberal (JIL) yang di komandani oleh Luthfi as- Syaukani (Univ. Paramadina Mulya), Ulil Abshar Abdalla (Lakpesdam NU), dan Ahmad Sahal (jurnal Kalam) 3. Ulil Abshar Abdalla adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang bergelut dalam Jaringan Islam Liberal (JIL). Perseteruannya dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) dan pengakuannya atas dirinya adalah seorang muslim liberal banyak mengundang kontroversi. 4. Dalam artikel yang ditulis oleh Ulil Abshar Abdalla di harian Kompas dengan judul “Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam”, beliau menyatakan bahwa Islam sebetulnya lebih tepat disebut sebagai sebuah "proses" yang tak pernah selesai, ketimbang sebuah "lembaga agama" yang sudah mati, baku, beku, jumud, dan mengungkung kebebasan. Ayat Innaddina 'indal Lahil Islam (QS. Al-‘Imran:19), lebih tepat diterjemahkan sebagai, "Sesungguhnya jalan religiusitas yang benar adalah proses-yang- tak-pernah-selesai menuju ketundukan (kepada Yang Maha Benar)." kemudian fastabiqul khairat, (QS Al-Baqarah:148); berlombalah-lombalah dalam menghayati jalan religiusitas itu.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Abdalla, Ulil Abshar. Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam. Kompas, 18 November 2002 Adian Husaini dan Nuim Hidayat. Islam Liberal: Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, dan Jawabannya. Jakarta : Gema Insani. 2004 Baidhawi, Zakiyyudin. Ambivalensi Agama: Konflik dan Nirkekerasan. Yogyakarta: Lesfi. 2002 Jaringan Islam Liberal, Wajah Liberal islam di Indonesia. Jakarta: JIL. 2002 Kurzman,Charlez. Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer tentang Isu-Isu Global, terj. Bahrul Ulumdan Hari Junaidi dalam skripsi Siti Zuhroh. Kritik Adian Husaini terhadap Pemikiran Islam Liberal. Yogyakarta : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. 2008 L Esposito, John. Ancaman Islam: Realitas atau Mito?. Bandung: Mizan. 1994. Skripsi Agus Sunawan, Gagasan Islam Liberal di Indonesia. Yogyakarta:Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. 2006.