SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
FLU SINGAPORE
HAND-FOOT-MOUTH DISEASE
NUGROHO TRISTAYANTO.S.Si, MM
DESKRIPSI
 Flu Singapore sebenarnya merupakan
penyakit yang dikenal sebagai Hand,
Foot, and Mouth Disease (HFMD)
atau dalam bahasa Indonesia disebut
Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut
(PTKM).
 Penyakit ini sudah ada di tahun 1957
di Toronto, Kanada. Sejak itu terdapat
banyak kejadian di seluruh dunia.
 Dinamakan Flu Singapore karena saat
itu terjadi ledakan kasus dan kematian
akibat penyakit ini di Singapura
 Hand-Foot-Mouth disease (HFMD)
adalah penyakit anak-anak yang
umum terjadi. Gejalanya berupa luka
pada mulut, demam, dan rash.
 HFMD adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus RNA yang
masuk dalam famili Picornaviridae,
Genus Enterovirus.
 Biasanya disebabkan oleh
coxsackievirus A16.
 Sedangkan yang sering memerlukan
perawatan karena keadaannya lebih
berat atau ada komplikasi sampai
meninggal adalah Enterovirus 71.
 HFMD yang disebabkan oleh
infeksi coxsackievirus A16
merupakan penyakit yang ringan.
Umumnya pasien dapat sembuh
setelah 7-10 hari tanpa
penanganan medis.
 HFMD yang disebabkan oleh
enterovirus 71 menunjukkan
insiden penyakit neurologis
(sistem saraf) yang lebih tinggi.
Kasus encephalitis yang fatal
dapat terjadi pada penyakit yang
disebabkan oleh infeksi
enterovirus 71.
EPIDEMIOLOGI
 Terjadi pada kelompok
masyarakat yang padat
 Anak-anak di bawah 10 tahun
 Orang dewasa umumnya lebih
kebal terhadap enterovirus.
 April 2009 di China dilaporkan
115.000 kasus dan 50
meninggal
 Di Indonesia kasus HFMD
dilaporkan terjadi di daerah
Jakarta dan sekitarnya
 Metrotvnews.com
Korban virus flu Singapore di
Depok, Jawa Barat, bertambah
tiga menjadi 11 orang, Kamis
(16/4). Semua korban adalah
anak-anak.
Cara Penularan
 melalui jalur fekal-oral (pencernaan)
dan saluran pernapasan, yaitu dari
droplet (butiran ludah), pilek, air liur,
tinja, cairan vesikel (kelainan kulit
berupa gelembung kecil berisi cairan)
atau ekskreta.
 Penularan kontak tidak langsung
melalui barang, handuk, baju,
peralatan makanan, dan mainan yang
terkontaminasi oleh sekresi itu.
 Tidak ada vektor tetapi ada pembawa
(carrier) seperti lalat dan kecoa.
 Masa Inkubasi 2 - 5 hari.
 Penularan dari orang ke orang
terjadi setelah pasien penyakit ini
beranjak sembuh.
 HFMD tidak ditransmisikan dari
binatang ke manusia.
MANIFESTASI KLINIK
 Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari
 Diikuti faringitis, anoreksia, dan gejala
seperti flu, pada umumnya yang tak
mematikan.
 Timbul vesikel yang kemudian pecah,
ada 3-10 ulkus di mulut seperti
sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah
dalam) terasa nyeri sehingga sukar
untuk menelan.
 Bersamaan dengan itu timbul
rash/ruam atau vesikel (lepuh
kemerahan), papulovesikel yang tidak
gatal ditelapak tangan dan kaki.
Kadang-kadang rash/ruam
(makulopapel) pada bokong.
 umumnya akan membaik sendiri
dalam 7-10 hari
Gejala yang cukup berat
 Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan
suhu lebih dari 39oC.
 Demam tidak turun-turun
 Takikardia (denyut nadi menjadi cepat)
 Takipnea, yaitu napas jadi cepat dan
sesak
 Anoreksia, muntah, atau diare berulang
disertai dehidrasi.
 Letargi, lemas, dan terus mengantuk
 Nyeri pada leher, lengan, dan kaki.
 Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan
pada saraf cranial
 Keringat dingin
 Fotofobia (tidak tahan melihat sinar)
 Ketegangan pada daerah perut
 Halusinasi atau gangguan kesadaran
Komplikasi
 Jarang terjadi, tetapi bila terdapat
komplikasi harus segera ditangani.
 Komplikasi penyakit ini adalah :
 Viral atau aseptik meningitis (radang
selaput otak)
Viral meningitis dapat menyebabkan
demam, sakit kepala, leher dan
punggung. Kondisi ini biasanya ringan
dan dapat sembuh tanpa penanganan.
 Ensefalitis (radang otak)
Dapat berakibat fatal.
 Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis)
atau pericarditis
 Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh
Layuh Akut (Polio-like illness)
 Hilangnya kuku jari tangan dan kaki
Hanya bersifat sementara dan dan
dapat sembuh tanpa pengobatan.
DIAGNOSIS
 Sampel (Spesimen) dapat
diambil dari tinja, usap rektal,
cairan serebrospinal dan
usap/swab ulcus di
mulut/tenggorokan, vesikel di
kulit spesimen atau biopsi otak.
 Isolasi virus dengan cara biakan
sel dengan suckling mouse
inoculation.
 Setelah dilakukan Tissue
Culture, kemudian dapat
diidentifikasi strainnya dengan
antisera tertentu.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Deteksi Virus :
- Immuno histochemistry (in situ)
- Imunofluoresensi antibodi
(indirect)
- Isolasi dan identifikasi virus.
2. Deteksi RNA
RT-PCR Primer :
5’CTACTTTGGGTGTCCGTGTT
3’
5’
GGGAACTTCGATTACCATCC
3’ Partial DNA sekuensing (PCR
Product)
3. Serodiagnosis
Serokonversi paired sera dengan
uji serum netralisasi terhadap
virus EV-71 (BrCr, Nagoya) pada
sel Vero. Uji ELISA sedang
dikembangkan.
Sebenarnya secara klinis sudah
cukup untuk mendiagnosis
HFMD,
Pemeriksaan lab dilakukan untuk
mengetahui apakah
penyebabnya Coxsackie A-16
atau Enterovirus 71.
PENGOBATAN
 HFMD merupakan self limiting disease
 Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya
diberikan secara simptomatik saja
berdasarkan keadaan klinis yang ada.
 Istirahat yang cukup, karena penurunan
sistem imun
 Dapat diberikan:
 Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien
imunokompromis atau neonatus
 Extracorporeal membrane oxygenation.
 Pengobatan simptomatik:
 Antiseptik di daerah mulut
 Analgesik misal parasetamol
 Cairan cukup untuk dehidrasi yang
disebabkan sulit minum dan karena
demam
 Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )
Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit
 Pencegahan penyakit adalah dengan
menghilangkan kekumuhan dan
kepadatan lingkungan; kebersihan
(Higiene dan Sanitasi) lingkungan
maupun perorangan.
 Memberikan penyuluhan tentang
cara-cara penularan dan pencegahan
HFMD untuk memotong rantai
penularan.
 Menyiapkan sarana kesehatan
tentang tatalaksana HFMD termasuk
pelaksanaan.
 Memberikan penyuluhan tentang
tanda-tanda dan gejala HFMD.
NUGROHO
TRISTYANTO.S.Si , M.M
FLU BABI (SWINE FLU)
Pendahuluan
 Flu babi = flu meksiko, hog flu, pig
flu, swine flu
 Disebabkan oleh virus influenza A
subtipe H1N1 (Orthomyxoviridae)
 Akan tetapi ditemukan juga virus
H1N2, H3N2, H1N7 pada hasil
isolasi mukus babi yang menderita
EPIDEMIOLOGI
 Hingga 26/4, kasus flu babi dikonfirmasi terjadi di
Amerika Serikat (91 kasus dengan satu kematian),
Meksiko (26 kasus dengan tujuh kematian), Kanada
(13 kasus), Selandia Baru (tiga kasus), Inggris (lima
kasus), Israel (dua kasus), Spanyol (empat kasus),
Austria (satu kasus), dan Jerman (tiga kasus).
Pada Rabu (29/4), kantor berita Xinhua melaporkan
jumlah kematian 25 orang di Meksiko yang diduga
berhubungan dengan flu babi, sementara 89 orang
dirawat di rumah sakit dengan gejala serupa flu babi.
 Hingga tanggal 30 April 2009 di Amerika terdapat 109
kasus positif flu babi,1 orang di antaranya meninggal
dan masih ada kemungkinan terus bertambah
 WHO telah memperingatkan kasus-kasus di Meksiko
dan Amerika Serikat berpotensi menyebabkan
pandemi global dan menegaskan situasi ini serius
 2007  endemik di babi Filipina
Kasus yang disertai
kematian
Kasus tanpa kematian
Dicurigai
ETIOLOGI
 Flu babi
 penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang
disebabkan oleh virus influensa tipe A subtipe H1N1
(Orthomyxoviridae)
 virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein
dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam
paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan
enzim neuraminidase (N).
 Peranan haemaglutinin adalah sebagai alat melekat
virion pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi
sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase
bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari
sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam
melepaskan virus dari sel yang terinfeksi.
 Antibodi terhadap haemaglutinin berperan dalam
mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung
haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk
terhadap antigen neurominidase, tetapi tidak berperan
dalam pencegahan infeksi.
Cara Penularan
 Dapat ditularkan melalui binatang,
terutama babi. Dapat juga
penularan antar manusia.
 Seperti flu biasa : Melalui udara
dan dapat juga melalui kontak
langsung dengan penderita
 Virus flu babi umumnya menyebar
lewat ludah yang terempas ke
udara bebas gara-gara batuk atau
bersin.
 Tidak menular jika kita memakan
daging babi yang telah dimasak
dan dibersihkan dengan baik
Diagnosa
 Gejala klinis dan perubahan patologi
 Diagnosis laboratorium :
1. Isolasi virus pada alantois telur ayam
berembrio dan dilihat hemaglutinasi pada
cairan alantois
2. Serologi dengan memperlihatkan
peningkatan antibodi pada serum ganda
(paired sera) yang diambil dengan selang
waktu 3-4 minggu (KRONIS)
digunakan uji haemagglutination inhibition
(HI), Immunodifusi single radial dan
netralisasi virus
Kenaikan titer 4x lipatnya sudah dianggap
adanya infeksi
dapat juga menggunakan uji fluorescent
antibody technique (FAT)
Pengobatan
 oseltamivir atau zanamivir. Obat tersebut akan efektif
paling lama 48 jam setelah muncul gejala
 Dosis pemberian oseltamivir :
Untuk dewasa dan anak ≥ 13 tahun : 2 kali 75 mg per hari,
selama 5 hari.
Untuk anak ≤ 1 tahun : 2 mg/kg BB, 2 kali sehari selama 5
hari
Dosis oseltamivir dapat diberikan sesuai dengan berat badan
sebagai berikut :
 > 40 kg : 75 mg, 2 kali sehari
 > 15 -23 kg : 45 mg, 2 kali sehari
 > 23 - 40 kg : 60 mg, 2 kali sehari
 ≤ 15 kg : 30 mg, 2 kali sehari
 Resisten terhadap amantadin dan rimantadin
Perawatan simptomatik
Pencegahan
 vaksin untuk flu babi belum ada
Perilaku bersih :
 Cuci tangan dengan bersih
menggunakan sabun
 Tidur cukup
 Aktif berolahraga fisik
 Mengendalikan pikiran agar tidak stress
 Minum banyak air
 Makan makanan yang bernutrisi
 Menjaga jarak dengan penderita
 Daging harus dimasak matang, suhu
700C akan membunuh virus itu.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Surya Amal
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengueJoni Iswanto
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13tristyanto
 
MATERI SOSIALISASI SHK 2023.pptx
MATERI  SOSIALISASI SHK 2023.pptxMATERI  SOSIALISASI SHK 2023.pptx
MATERI SOSIALISASI SHK 2023.pptxEviFatmawati3
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBSmoharip1
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 

Was ist angesagt? (20)

Power point tbc
Power point tbcPower point tbc
Power point tbc
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
Difteria
DifteriaDifteria
Difteria
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
Tuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhanTuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhan
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
 
MATERI SOSIALISASI SHK 2023.pptx
MATERI  SOSIALISASI SHK 2023.pptxMATERI  SOSIALISASI SHK 2023.pptx
MATERI SOSIALISASI SHK 2023.pptx
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
Ppt DBD
Ppt DBDPpt DBD
Ppt DBD
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 

Andere mochten auch

Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...
Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...
Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...Hoàng Tuấn
 
SAPC 2013 - general practice clinical systems
SAPC 2013 - general practice clinical systemsSAPC 2013 - general practice clinical systems
SAPC 2013 - general practice clinical systemsEvangelos Kontopantelis
 
Dude Undies - Your Undies Shop
Dude Undies - Your Undies ShopDude Undies - Your Undies Shop
Dude Undies - Your Undies ShopWillis Campbell
 
biaya pendidikan Pasca UGM
biaya pendidikan Pasca UGMbiaya pendidikan Pasca UGM
biaya pendidikan Pasca UGMDini Nur EfHa
 
Getting Clear on Why We're Here
Getting Clear on Why We're HereGetting Clear on Why We're Here
Getting Clear on Why We're HereTim Creasey
 
Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...
Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...
Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...Evangelos Kontopantelis
 
Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep
Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep  Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep
Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep Hoàng Tuấn
 
NIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentives
NIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentivesNIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentives
NIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentivesEvangelos Kontopantelis
 
Mediterraneo spa
Mediterraneo spaMediterraneo spa
Mediterraneo spa6032837
 
Chuck von Beck - Hiking Zion National Park
Chuck von Beck - Hiking Zion National ParkChuck von Beck - Hiking Zion National Park
Chuck von Beck - Hiking Zion National ParkChuck von Beck
 
Project UX - Demosite
Project UX - DemositeProject UX - Demosite
Project UX - DemositeNDN Group
 
RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]
RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]
RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]Evangelos Kontopantelis
 
The company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNam
The company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNamThe company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNam
The company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNamHoàng Tuấn
 

Andere mochten auch (20)

Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...
Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...
Công ty tổ chức lễ khởi công khánh thành chuyên nghiệp nhất tại tp.hcm, cần t...
 
SAPC 2013 - general practice clinical systems
SAPC 2013 - general practice clinical systemsSAPC 2013 - general practice clinical systems
SAPC 2013 - general practice clinical systems
 
ฟอร์มนำเสนอ Present
ฟอร์มนำเสนอ Presentฟอร์มนำเสนอ Present
ฟอร์มนำเสนอ Present
 
Dude Undies - Your Undies Shop
Dude Undies - Your Undies ShopDude Undies - Your Undies Shop
Dude Undies - Your Undies Shop
 
biaya pendidikan Pasca UGM
biaya pendidikan Pasca UGMbiaya pendidikan Pasca UGM
biaya pendidikan Pasca UGM
 
Sidetur
SideturSidetur
Sidetur
 
Human Resource Management
Human Resource ManagementHuman Resource Management
Human Resource Management
 
ฟอร์มนำเสนอ Computer
ฟอร์มนำเสนอ Computerฟอร์มนำเสนอ Computer
ฟอร์มนำเสนอ Computer
 
Getting Clear on Why We're Here
Getting Clear on Why We're HereGetting Clear on Why We're Here
Getting Clear on Why We're Here
 
Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...
Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...
Investigating the relationship between quality of primary care and premature ...
 
Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep
Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep  Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep
Cho thuê mc, cung cap mc chuyen nghiep
 
NIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentives
NIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentivesNIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentives
NIHR School for primary care showcase 2012 - financial incentives
 
Gt on board assessment
Gt on board assessmentGt on board assessment
Gt on board assessment
 
SAPC 2012 - exception reporting
SAPC 2012 - exception reportingSAPC 2012 - exception reporting
SAPC 2012 - exception reporting
 
Presentación tics
Presentación ticsPresentación tics
Presentación tics
 
Mediterraneo spa
Mediterraneo spaMediterraneo spa
Mediterraneo spa
 
Chuck von Beck - Hiking Zion National Park
Chuck von Beck - Hiking Zion National ParkChuck von Beck - Hiking Zion National Park
Chuck von Beck - Hiking Zion National Park
 
Project UX - Demosite
Project UX - DemositeProject UX - Demosite
Project UX - Demosite
 
RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]
RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]
RSS 2013 - A re-analysis of the Cochrane Library data]
 
The company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNam
The company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNamThe company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNam
The company Organize professional seminars in Ho Chi Minh City, VietNam
 

Ähnlich wie FLU SINGAPORE

flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxJemsOtniel1
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. lekyARDIAN S. LEKY
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung mertayasa
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanIyens Syeikhbu
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuAsuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuOperator Warnet Vast Raha
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Iyens Syeikhbu
 
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiNoveldy Pitna
 
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxSyauqiFaidhunNiam
 
Referat chikungunya
Referat chikungunyaReferat chikungunya
Referat chikungunyasoroylardo1
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxHerlianty Rukmana
 
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakkhoirilliana12
 

Ähnlich wie FLU SINGAPORE (20)

flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Flu burung
Flu burungFlu burung
Flu burung
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuAsuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Resume H1 N1
Resume H1 N1Resume H1 N1
Resume H1 N1
 
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
 
Cikungunya fever
Cikungunya feverCikungunya fever
Cikungunya fever
 
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawatiPenyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
Penyakit – penyakit menular pada zaman pemerintahan megawati
 
Belibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoidBelibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoid
 
Ensefalitis tb
Ensefalitis tbEnsefalitis tb
Ensefalitis tb
 
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Referat chikungunya
Referat chikungunyaReferat chikungunya
Referat chikungunya
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
 
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
 

Mehr von tristyanto

Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3tristyanto
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Penyakit auto imun bag.8
Penyakit auto imun bag.8Penyakit auto imun bag.8
Penyakit auto imun bag.8tristyanto
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9tristyanto
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kankertristyanto
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power pointtristyanto
 
Respon imun pd penyakit menular bag.2
Respon imun pd penyakit menular bag.2Respon imun pd penyakit menular bag.2
Respon imun pd penyakit menular bag.2tristyanto
 
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9tristyanto
 
Virus hepatitis b
Virus hepatitis bVirus hepatitis b
Virus hepatitis btristyanto
 
Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15tristyanto
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16tristyanto
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1tristyanto
 
Sars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power pointSars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power pointtristyanto
 
Reproduksi virus. bag.2
Reproduksi virus.  bag.2Reproduksi virus.  bag.2
Reproduksi virus. bag.2tristyanto
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 

Mehr von tristyanto (20)

Judul
JudulJudul
Judul
 
Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3Respon imun pada infeksi bag.3
Respon imun pada infeksi bag.3
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Penyakit auto imun bag.8
Penyakit auto imun bag.8Penyakit auto imun bag.8
Penyakit auto imun bag.8
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kanker
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Respon imun pd penyakit menular bag.2
Respon imun pd penyakit menular bag.2Respon imun pd penyakit menular bag.2
Respon imun pd penyakit menular bag.2
 
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9
Virus hepatitis dan penyebab gangguan syaraf. bag.9
 
Virus hepatitis b
Virus hepatitis bVirus hepatitis b
Virus hepatitis b
 
Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15Virus flu burung.bag 15
Virus flu burung.bag 15
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
Sars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power pointSars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power point
 
Sars bag.14
Sars bag.14Sars bag.14
Sars bag.14
 
Reproduksi virus. bag.2
Reproduksi virus.  bag.2Reproduksi virus.  bag.2
Reproduksi virus. bag.2
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 

Kürzlich hochgeladen

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

FLU SINGAPORE

  • 2. DESKRIPSI  Flu Singapore sebenarnya merupakan penyakit yang dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia disebut Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM).  Penyakit ini sudah ada di tahun 1957 di Toronto, Kanada. Sejak itu terdapat banyak kejadian di seluruh dunia.  Dinamakan Flu Singapore karena saat itu terjadi ledakan kasus dan kematian akibat penyakit ini di Singapura
  • 3.  Hand-Foot-Mouth disease (HFMD) adalah penyakit anak-anak yang umum terjadi. Gejalanya berupa luka pada mulut, demam, dan rash.  HFMD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae, Genus Enterovirus.  Biasanya disebabkan oleh coxsackievirus A16.  Sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71.
  • 4.
  • 5.  HFMD yang disebabkan oleh infeksi coxsackievirus A16 merupakan penyakit yang ringan. Umumnya pasien dapat sembuh setelah 7-10 hari tanpa penanganan medis.  HFMD yang disebabkan oleh enterovirus 71 menunjukkan insiden penyakit neurologis (sistem saraf) yang lebih tinggi. Kasus encephalitis yang fatal dapat terjadi pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi enterovirus 71.
  • 6. EPIDEMIOLOGI  Terjadi pada kelompok masyarakat yang padat  Anak-anak di bawah 10 tahun  Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus.  April 2009 di China dilaporkan 115.000 kasus dan 50 meninggal  Di Indonesia kasus HFMD dilaporkan terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya
  • 7.  Metrotvnews.com Korban virus flu Singapore di Depok, Jawa Barat, bertambah tiga menjadi 11 orang, Kamis (16/4). Semua korban adalah anak-anak.
  • 8. Cara Penularan  melalui jalur fekal-oral (pencernaan) dan saluran pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta.  Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu.  Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (carrier) seperti lalat dan kecoa.
  • 9.  Masa Inkubasi 2 - 5 hari.  Penularan dari orang ke orang terjadi setelah pasien penyakit ini beranjak sembuh.  HFMD tidak ditransmisikan dari binatang ke manusia.
  • 10. MANIFESTASI KLINIK  Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari  Diikuti faringitis, anoreksia, dan gejala seperti flu, pada umumnya yang tak mematikan.  Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.  Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) pada bokong.  umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari
  • 11. Gejala yang cukup berat  Hiperpireksia, yaitu demam tinggi dengan suhu lebih dari 39oC.  Demam tidak turun-turun  Takikardia (denyut nadi menjadi cepat)  Takipnea, yaitu napas jadi cepat dan sesak  Anoreksia, muntah, atau diare berulang disertai dehidrasi.  Letargi, lemas, dan terus mengantuk  Nyeri pada leher, lengan, dan kaki.  Kejang-kejang, atau terjadi kelumpuhan pada saraf cranial  Keringat dingin  Fotofobia (tidak tahan melihat sinar)  Ketegangan pada daerah perut  Halusinasi atau gangguan kesadaran
  • 12. Komplikasi  Jarang terjadi, tetapi bila terdapat komplikasi harus segera ditangani.  Komplikasi penyakit ini adalah :  Viral atau aseptik meningitis (radang selaput otak) Viral meningitis dapat menyebabkan demam, sakit kepala, leher dan punggung. Kondisi ini biasanya ringan dan dapat sembuh tanpa penanganan.  Ensefalitis (radang otak) Dapat berakibat fatal.  Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau pericarditis  Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layuh Akut (Polio-like illness)  Hilangnya kuku jari tangan dan kaki Hanya bersifat sementara dan dan dapat sembuh tanpa pengobatan.
  • 13. DIAGNOSIS  Sampel (Spesimen) dapat diambil dari tinja, usap rektal, cairan serebrospinal dan usap/swab ulcus di mulut/tenggorokan, vesikel di kulit spesimen atau biopsi otak.  Isolasi virus dengan cara biakan sel dengan suckling mouse inoculation.  Setelah dilakukan Tissue Culture, kemudian dapat diidentifikasi strainnya dengan antisera tertentu.
  • 14. Pemeriksaan Laboratorium 1. Deteksi Virus : - Immuno histochemistry (in situ) - Imunofluoresensi antibodi (indirect) - Isolasi dan identifikasi virus. 2. Deteksi RNA RT-PCR Primer : 5’CTACTTTGGGTGTCCGTGTT 3’ 5’ GGGAACTTCGATTACCATCC 3’ Partial DNA sekuensing (PCR Product)
  • 15. 3. Serodiagnosis Serokonversi paired sera dengan uji serum netralisasi terhadap virus EV-71 (BrCr, Nagoya) pada sel Vero. Uji ELISA sedang dikembangkan. Sebenarnya secara klinis sudah cukup untuk mendiagnosis HFMD, Pemeriksaan lab dilakukan untuk mengetahui apakah penyebabnya Coxsackie A-16 atau Enterovirus 71.
  • 16. PENGOBATAN  HFMD merupakan self limiting disease  Pengobatan spesifik tidak ada, jadi hanya diberikan secara simptomatik saja berdasarkan keadaan klinis yang ada.  Istirahat yang cukup, karena penurunan sistem imun  Dapat diberikan:  Immunoglobulin IV (IGIV), pada pasien imunokompromis atau neonatus  Extracorporeal membrane oxygenation.  Pengobatan simptomatik:  Antiseptik di daerah mulut  Analgesik misal parasetamol  Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam  Pengobatan suportif lainnya ( gizi dll )
  • 17. Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit  Pencegahan penyakit adalah dengan menghilangkan kekumuhan dan kepadatan lingkungan; kebersihan (Higiene dan Sanitasi) lingkungan maupun perorangan.  Memberikan penyuluhan tentang cara-cara penularan dan pencegahan HFMD untuk memotong rantai penularan.  Menyiapkan sarana kesehatan tentang tatalaksana HFMD termasuk pelaksanaan.  Memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda dan gejala HFMD.
  • 19. Pendahuluan  Flu babi = flu meksiko, hog flu, pig flu, swine flu  Disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 (Orthomyxoviridae)  Akan tetapi ditemukan juga virus H1N2, H3N2, H1N7 pada hasil isolasi mukus babi yang menderita
  • 20.
  • 21.
  • 22. EPIDEMIOLOGI  Hingga 26/4, kasus flu babi dikonfirmasi terjadi di Amerika Serikat (91 kasus dengan satu kematian), Meksiko (26 kasus dengan tujuh kematian), Kanada (13 kasus), Selandia Baru (tiga kasus), Inggris (lima kasus), Israel (dua kasus), Spanyol (empat kasus), Austria (satu kasus), dan Jerman (tiga kasus). Pada Rabu (29/4), kantor berita Xinhua melaporkan jumlah kematian 25 orang di Meksiko yang diduga berhubungan dengan flu babi, sementara 89 orang dirawat di rumah sakit dengan gejala serupa flu babi.  Hingga tanggal 30 April 2009 di Amerika terdapat 109 kasus positif flu babi,1 orang di antaranya meninggal dan masih ada kemungkinan terus bertambah  WHO telah memperingatkan kasus-kasus di Meksiko dan Amerika Serikat berpotensi menyebabkan pandemi global dan menegaskan situasi ini serius  2007  endemik di babi Filipina
  • 23. Kasus yang disertai kematian Kasus tanpa kematian Dicurigai
  • 24. ETIOLOGI  Flu babi  penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa tipe A subtipe H1N1 (Orthomyxoviridae)  virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan enzim neuraminidase (N).  Peranan haemaglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi.  Antibodi terhadap haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi.
  • 25. Cara Penularan  Dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi. Dapat juga penularan antar manusia.  Seperti flu biasa : Melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita  Virus flu babi umumnya menyebar lewat ludah yang terempas ke udara bebas gara-gara batuk atau bersin.  Tidak menular jika kita memakan daging babi yang telah dimasak dan dibersihkan dengan baik
  • 26.
  • 27. Diagnosa  Gejala klinis dan perubahan patologi  Diagnosis laboratorium : 1. Isolasi virus pada alantois telur ayam berembrio dan dilihat hemaglutinasi pada cairan alantois 2. Serologi dengan memperlihatkan peningkatan antibodi pada serum ganda (paired sera) yang diambil dengan selang waktu 3-4 minggu (KRONIS) digunakan uji haemagglutination inhibition (HI), Immunodifusi single radial dan netralisasi virus Kenaikan titer 4x lipatnya sudah dianggap adanya infeksi dapat juga menggunakan uji fluorescent antibody technique (FAT)
  • 28. Pengobatan  oseltamivir atau zanamivir. Obat tersebut akan efektif paling lama 48 jam setelah muncul gejala  Dosis pemberian oseltamivir : Untuk dewasa dan anak ≥ 13 tahun : 2 kali 75 mg per hari, selama 5 hari. Untuk anak ≤ 1 tahun : 2 mg/kg BB, 2 kali sehari selama 5 hari Dosis oseltamivir dapat diberikan sesuai dengan berat badan sebagai berikut :  > 40 kg : 75 mg, 2 kali sehari  > 15 -23 kg : 45 mg, 2 kali sehari  > 23 - 40 kg : 60 mg, 2 kali sehari  ≤ 15 kg : 30 mg, 2 kali sehari  Resisten terhadap amantadin dan rimantadin Perawatan simptomatik
  • 29. Pencegahan  vaksin untuk flu babi belum ada Perilaku bersih :  Cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun  Tidur cukup  Aktif berolahraga fisik  Mengendalikan pikiran agar tidak stress  Minum banyak air  Makan makanan yang bernutrisi  Menjaga jarak dengan penderita  Daging harus dimasak matang, suhu 700C akan membunuh virus itu.