SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Sujarmanto
25010110151186
FKM Universitas Diponegoro
2011
Latar belakang
Kebutuhan Gizi Atlet Sepakbola
 Energi
1,5 kali kebutuhan energi orang dewasa
normal dengan postur tubuh relatif sama,
karena pemain sepakbola dikategorikan
dengan seseorang yang melakukan aktivitas
fisik yang berat, memperhatikan :
a. Basal Metabolic Rate (BMR)
b. Specific Dynamic Action (SDA
c. Aktivitas Fisik
d. Pertumbuhan (usia < 18 thn)
Prinsip perhitungan Kebutuhan
Energi
Perhitungan jumlah energi yang
dikeluarkan setiap orang atau setiap
atlet =
BMR + SDA + Aktivitas Fisik
SDA = (10 % BMR)
BMR untuk laki-laki berdasarkan Berat Badan
Jenis
Kelamin
Berat
Badan (Kg) Energi (Kal)
10-18 th 18-30 th 30-60 th
Laki-laki 40 1224 1075 1167
45 1291 1149 1207
50 1357 1223 1248
55 1424 1296 1288
60 1491 1370 1329
65 1557 1444 1369
70 1624 1518 1410
75 1691 1592 1450
(Sumber : Burke, 1992 )
Rata-rata Tingkat Aktivitas Harian (di luar
latihan), Burke, 1992
Tingkat Aktivitas
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Istirahat di tempat tidur 1.2 1.2
Kerja sangat ringan 1.4 1.4
Kerja ringan 1.5 1.5
Kerja ringan-sedang 1.7 1.6
Kerja sedang 1.8 1.7
Kerja berat 2.1 1.8
Kerja berat sekali 2.3 2.0
Kebutuhan Energi Aktivitas Olahraga
Berdasarkan Berat Badan (Kal/menit)
(Sumber : Burke, 1992 )
Aktifitas Berat Badan (Kg)
50 60 70 80 90
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sepak bola 7 8 9 10 12
Lari :
- 5,5 menit/km 10 12 14 15 17
- 5 menit/km 10 12 15 17 19
- 4,5 menit/km 11 13 15 18 20
- 4 menit/km 13 15 18 21 23
Jalan kaki :
- 10 menit/km 5 6 7 8 9
- 8 menit/km 6 7 8 10 11
- 5 menit/km 10 12 15 17 19
Langkah perhitungan energi atlet
sepakbola
 Data Responden
Nama : Andi Sudarmaji
Tempat/Tgl. Lahir : 24 Mei 1992
Alamat : Jl. Raya Panggul Km 1.
RT 05/41 No. 65 Semanu
Kab.Gunungkidul Daerah
Istimewa Yogyakarta
Umur : 19 Tahun
BB/TB : 60 kg/ 160 cm
Pendidikan : SLTA
Sekolah : SMU N 2 Wonosari, DI.
Yogyakarta
Gambaran Aktifitas
 Aktifitas belajar sekolahnya dimulai dari
jam 07.00 wib hingga 14.00 wib
 Lari pagi (Minggu & Rabu ), selama 30
mnt dgn jarak ± 5 km. (aktifitas OR
diluar latihan), kecepatan 5,5 menit per
km
 Latihan resmi : Minggu, Rabu dan Jumat
setiap jam 15.30 wib (sore), ± 90 mnt
tiap latihan
Perhitungan Kebutuhan Energi
 Langkah 1 :
Tentukan status gizi atlet dengan
menggunakan IMT dan presentase lemak.
IMT = 60 = 23,4
1,6 x 1, 6
 Langkah 2 :
BMR = 1.589 Kal. (lihat tabel 1)
SDA 10 % = 10 % x 1.589 = 158,9
Jumlahkan BMR dengan SDA yaitu 1.589 + 158,9
= 1.747,9 kalori
Langkah 3 dan 4 :
 Faktor tingkat aktivitas sedang = 1,8 (lihat tabel
3)
1,8 x 1.747,9 = 3.146,2 Kal.
 Langkah 5 :
Kebutuhan energi untuk aktivitas lari 5,5
menit/km dengan BB 60 Kg adalah 12
kal/menit dan untuk sepakbola 8 Kal/ menit
(lihat tabel 4), sehingga untuk tiap minggu :
Berlatih lari = (2 x 60 menit x 12 Kal) = 1.440
Kal/minggu
Berlatih sepakbola = (3 x 90 menit x 8 Kal) = 2.160 Kal/
minggu
Hasil perhitungan
Jadi kebutuhan kalori/minggu untuk
berlatih lari dan sepakbola adalah =
3.600 kal atau sama dengan 514,9
Kal/hari.
Total energi yang dibutuhkan per hari =
(3.146,2 + 514,9) Kal = 3.661,1 Kal/hari.
Perbandingan hasil recall thd standart
kebutuhan kalori protein (Burke, 1992)
JK BB Umur(18 – 30 thn) Hasil Recall
(Nutrisurvey)
Energi
(kkal)
Prot
(gr)
KH
(gr)
Energi Prot KH
Laki-
laki
55
60
65
70
75
80
85
90
3268
3455
3603
3790
3939
4126
4274
4500
55
60
65
70
75
80
85
90
658,5 2704
(78,26%)
107
(178,33%)
394.5
(60%)
Evaluasi dan Saran
 Evaluasi asupan kalori, protein dan
karbohidrat, dengan prinsip :
Mengganti sumber energi dari protein
dengan sumber energi dari karbohidrat
Mengurangi porsi daging, menambah porsi
makanan sumber karbohidrat
(kentang/pasta, biskuit, roti tawar, crackers
dan jagung).
Saran
 Konsep menu dgn gizi seimbang, pada :
Masa istirahat
Pasca pertandingan &
latihan
untuk pemulihan stamina & keseimbangan
zat gizi
mengantisipasi kenaikan glukosa dalam
darah
Air dan Elektrolit
Penambahan konsumsi air putih (sesuai
dengan kondisi cuaca, pengeluaran keringat,
indurance pertandingan dan latihan)
 Mengatasi dehidrasi
 Keseimbangan elekrolit
 Menghindari resiko heat process heat stroke

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Kasus obes dewasa
Kasus obes dewasaKasus obes dewasa
Kasus obes dewasa
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
SIKLUS MENU 10 HARI.docx
SIKLUS MENU 10 HARI.docxSIKLUS MENU 10 HARI.docx
SIKLUS MENU 10 HARI.docx
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Gizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaGizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerja
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
FORMULA KEP
FORMULA KEPFORMULA KEP
FORMULA KEP
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Makalah isu mutakhir gizi
Makalah isu mutakhir giziMakalah isu mutakhir gizi
Makalah isu mutakhir gizi
 

Ähnlich wie Gizi Atlet Sepakbola

7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdfMursidTriSusilo2
 
Sistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziSistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziAgnescia Sera
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfMursidTriSusilo2
 
Menu Seimbang ibu hamil.pdf
Menu  Seimbang ibu hamil.pdfMenu  Seimbang ibu hamil.pdf
Menu Seimbang ibu hamil.pdfWijiOktanasari
 
Perhitungan kalori harian arham
Perhitungan kalori harian arhamPerhitungan kalori harian arham
Perhitungan kalori harian arhamMuhammad Arham
 
pengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.pptpengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.pptBudiHermono1
 
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptxCARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptxgizifik
 
Aktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASN
Aktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASNAktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASN
Aktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASNNTandiara
 
Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019edywaliyo
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziToserba Ku
 
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziIlmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziEka Wahyuni
 
Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerjaStatus gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerjaWidyalestarinurpratama
 
Aktivitas kebugaran jasmani
Aktivitas kebugaran jasmani Aktivitas kebugaran jasmani
Aktivitas kebugaran jasmani rullyyanuari
 
Aktivitas Kebugaran Jasmani.pptx
Aktivitas Kebugaran Jasmani.pptxAktivitas Kebugaran Jasmani.pptx
Aktivitas Kebugaran Jasmani.pptxIkraDesa
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhEdi Fitriyanto
 
Kasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptxKasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptxAnjelinaLina1
 
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganGizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganIstikomah Umardani
 

Ähnlich wie Gizi Atlet Sepakbola (20)

gizi_atlet_bola.pdf
gizi_atlet_bola.pdfgizi_atlet_bola.pdf
gizi_atlet_bola.pdf
 
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
7. Kebutuhan Gizi Atlet.pdf
 
Sistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran giziSistem laktat latihan dan peran gizi
Sistem laktat latihan dan peran gizi
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdf
 
Menu Seimbang ibu hamil.pdf
Menu  Seimbang ibu hamil.pdfMenu  Seimbang ibu hamil.pdf
Menu Seimbang ibu hamil.pdf
 
Perhitungan kalori harian arham
Perhitungan kalori harian arhamPerhitungan kalori harian arham
Perhitungan kalori harian arham
 
energi
energienergi
energi
 
pengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.pptpengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.ppt
 
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptxCARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ATLET.pptx
 
Aktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASN
Aktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASNAktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASN
Aktivitas Fisk dan Latihan Fisik pada ASN
 
Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
 
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan giziIlmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
Ilmu gizi kebutuhan+kecukupan gizi
 
Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerjaStatus gizi dan kecukupan gizi pekerja
Status gizi dan kecukupan gizi pekerja
 
Aktivitas kebugaran jasmani
Aktivitas kebugaran jasmani Aktivitas kebugaran jasmani
Aktivitas kebugaran jasmani
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Aktivitas Kebugaran Jasmani.pptx
Aktivitas Kebugaran Jasmani.pptxAktivitas Kebugaran Jasmani.pptx
Aktivitas Kebugaran Jasmani.pptx
 
Gizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauhGizi pada atlet lari jarak jauh
Gizi pada atlet lari jarak jauh
 
Kasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptxKasus hipertensi.pptx
Kasus hipertensi.pptx
 
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis LapanganGizi pada Olahraga Tenis Lapangan
Gizi pada Olahraga Tenis Lapangan
 

Kürzlich hochgeladen

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 

Gizi Atlet Sepakbola

  • 3. Kebutuhan Gizi Atlet Sepakbola  Energi 1,5 kali kebutuhan energi orang dewasa normal dengan postur tubuh relatif sama, karena pemain sepakbola dikategorikan dengan seseorang yang melakukan aktivitas fisik yang berat, memperhatikan : a. Basal Metabolic Rate (BMR) b. Specific Dynamic Action (SDA c. Aktivitas Fisik d. Pertumbuhan (usia < 18 thn)
  • 4. Prinsip perhitungan Kebutuhan Energi Perhitungan jumlah energi yang dikeluarkan setiap orang atau setiap atlet = BMR + SDA + Aktivitas Fisik SDA = (10 % BMR)
  • 5. BMR untuk laki-laki berdasarkan Berat Badan Jenis Kelamin Berat Badan (Kg) Energi (Kal) 10-18 th 18-30 th 30-60 th Laki-laki 40 1224 1075 1167 45 1291 1149 1207 50 1357 1223 1248 55 1424 1296 1288 60 1491 1370 1329 65 1557 1444 1369 70 1624 1518 1410 75 1691 1592 1450 (Sumber : Burke, 1992 )
  • 6. Rata-rata Tingkat Aktivitas Harian (di luar latihan), Burke, 1992 Tingkat Aktivitas Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Istirahat di tempat tidur 1.2 1.2 Kerja sangat ringan 1.4 1.4 Kerja ringan 1.5 1.5 Kerja ringan-sedang 1.7 1.6 Kerja sedang 1.8 1.7 Kerja berat 2.1 1.8 Kerja berat sekali 2.3 2.0
  • 7. Kebutuhan Energi Aktivitas Olahraga Berdasarkan Berat Badan (Kal/menit) (Sumber : Burke, 1992 ) Aktifitas Berat Badan (Kg) 50 60 70 80 90 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sepak bola 7 8 9 10 12 Lari : - 5,5 menit/km 10 12 14 15 17 - 5 menit/km 10 12 15 17 19 - 4,5 menit/km 11 13 15 18 20 - 4 menit/km 13 15 18 21 23 Jalan kaki : - 10 menit/km 5 6 7 8 9 - 8 menit/km 6 7 8 10 11 - 5 menit/km 10 12 15 17 19
  • 8. Langkah perhitungan energi atlet sepakbola  Data Responden Nama : Andi Sudarmaji Tempat/Tgl. Lahir : 24 Mei 1992 Alamat : Jl. Raya Panggul Km 1. RT 05/41 No. 65 Semanu Kab.Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Umur : 19 Tahun BB/TB : 60 kg/ 160 cm Pendidikan : SLTA Sekolah : SMU N 2 Wonosari, DI. Yogyakarta
  • 9. Gambaran Aktifitas  Aktifitas belajar sekolahnya dimulai dari jam 07.00 wib hingga 14.00 wib  Lari pagi (Minggu & Rabu ), selama 30 mnt dgn jarak ± 5 km. (aktifitas OR diluar latihan), kecepatan 5,5 menit per km  Latihan resmi : Minggu, Rabu dan Jumat setiap jam 15.30 wib (sore), ± 90 mnt tiap latihan
  • 10. Perhitungan Kebutuhan Energi  Langkah 1 : Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan IMT dan presentase lemak. IMT = 60 = 23,4 1,6 x 1, 6  Langkah 2 : BMR = 1.589 Kal. (lihat tabel 1) SDA 10 % = 10 % x 1.589 = 158,9 Jumlahkan BMR dengan SDA yaitu 1.589 + 158,9 = 1.747,9 kalori
  • 11. Langkah 3 dan 4 :  Faktor tingkat aktivitas sedang = 1,8 (lihat tabel 3) 1,8 x 1.747,9 = 3.146,2 Kal.  Langkah 5 : Kebutuhan energi untuk aktivitas lari 5,5 menit/km dengan BB 60 Kg adalah 12 kal/menit dan untuk sepakbola 8 Kal/ menit (lihat tabel 4), sehingga untuk tiap minggu : Berlatih lari = (2 x 60 menit x 12 Kal) = 1.440 Kal/minggu Berlatih sepakbola = (3 x 90 menit x 8 Kal) = 2.160 Kal/ minggu
  • 12. Hasil perhitungan Jadi kebutuhan kalori/minggu untuk berlatih lari dan sepakbola adalah = 3.600 kal atau sama dengan 514,9 Kal/hari. Total energi yang dibutuhkan per hari = (3.146,2 + 514,9) Kal = 3.661,1 Kal/hari.
  • 13. Perbandingan hasil recall thd standart kebutuhan kalori protein (Burke, 1992) JK BB Umur(18 – 30 thn) Hasil Recall (Nutrisurvey) Energi (kkal) Prot (gr) KH (gr) Energi Prot KH Laki- laki 55 60 65 70 75 80 85 90 3268 3455 3603 3790 3939 4126 4274 4500 55 60 65 70 75 80 85 90 658,5 2704 (78,26%) 107 (178,33%) 394.5 (60%)
  • 14. Evaluasi dan Saran  Evaluasi asupan kalori, protein dan karbohidrat, dengan prinsip : Mengganti sumber energi dari protein dengan sumber energi dari karbohidrat Mengurangi porsi daging, menambah porsi makanan sumber karbohidrat (kentang/pasta, biskuit, roti tawar, crackers dan jagung).
  • 15. Saran  Konsep menu dgn gizi seimbang, pada : Masa istirahat Pasca pertandingan & latihan untuk pemulihan stamina & keseimbangan zat gizi mengantisipasi kenaikan glukosa dalam darah
  • 16. Air dan Elektrolit Penambahan konsumsi air putih (sesuai dengan kondisi cuaca, pengeluaran keringat, indurance pertandingan dan latihan)  Mengatasi dehidrasi  Keseimbangan elekrolit  Menghindari resiko heat process heat stroke