Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
1. PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT
DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
IDI BOGOR
OKTOBER 2015
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Universitas Hasanuddin
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar
Dr. dr FARIDHA ILYAS, SpKK
Afifah farilul
2. Curiculum vitae
• Nama : Dr. dr. Faridha Ilyas, SpKK
• Tempat/tgl lahir : Makassar, 31 Des 1964
• Alamat : Jl.Toddopuli Raya – Komp.
Villa Surya Mas blok E/10. Makassar
• Pekerjaan : Staff Medis RS Wahidin
Sudirohusodo/ Staff Pengajar FK UNHAS
Riwayat pendidikan :
- S1 :Fak. Kedokteran UNHAS Mks : tmt thn 1990
- Spesialis I.P.Kulit & Kelamin FK UNHAS : 2003
- Doktor : Pasca Sarjana UNHAS : 2010
4. 4
• Keluhan utama
• KAPAN pertama kali muncul, ONSET dan DURASI.
• DiMANA pertama kali muncul, tempat lain?
Menyebar satu satu/serentak ?
• Bagaimana BENTUK pertamanya ? Berubah bentuk
atau berubah warna ?.
• Riwayat kontak dg penderita yg sama, teman,
keluarga ?
• Diagnosis sebelumnya dan sekarang terkait atau
tidak ?.
• Kunjungan dokter/ pengobatan sebelumnya ?
ANAMNESIS
5. Pemeriksaan Fisik
5
• Diagnosis Banding
• Ruangan tertutup dan penerangan cukup
• Kaca Pembesar
• Kelainan kulit (status dermatologis);
lokasi, effloresensi, kulit sekeitar ??
• Disentuh : nyeri tekan atau tidak
8. INFEKSI VIRUS
Varicella Herpes Zoster
Herpes
Simpleks I
Herpes
Simpleks II
•Kulit&mukosa
•Ada gejala
konstitusi,
•Lesi polimorf,
lokasi di bagian
sentral tubuh
• Kulit&mukosa
•Reaktivasi
setelah infeksi
primer VZV
•Vesikel
berkelompok
dasar eritem dan
edem di lokasi
sesuai dermatom
saraf
•Vesikel
berkelompok
dasar eritem dan
edem
•Mukokutan di
perioral
• riwayat kontak
seksual
•Lokasi genital
dan perioral
19. Streptokokus. Aureus (kelompok A
streptokokus)
Klinis: eritem & vesikel yang cepat
pecah krusta kuning seperti madu,
jika dilepas tampak erosi dibawahnya.
Kerusta sering menyebar ke perifer &
sembuh ditengahnya.
Predileksi muka, sekitar lubang
hidung dan mulut
Impetigo Krustosa
Staphylococcus aureus grup faga II
Klonis: karakteristik perubahan cepat
dari vesikel bula berdinding kendur,
Nikolsky sign (-), Bula awalnya berisi
cairan kuning jernihkuning gelap &
berbatas tegas, Bula superfisialpecah
krusta kuning keemasan.
Predileksi : ketiak, dada, punggung
Sering bersama-sama dengan milia
Impetigo bulosa
20. Folikulitis Furunkel Karbunkel
Folikulitis
peradangan folikel
rambut yang ditandai
dengan papul eritema
perifolikuler
Furunkel peradangan
folikel rambut dan jaringan
sekitarnya berupa papul,
vesikel atau pustul
perifolikuler dengan eritema
di sekitarnya dan disertai rasa
nyeri
Karbunkel kumpulan
dari beberapa furunkel,
ditandai dengan beberapa
furunkel yang
berkonfluensi membentuk
nodus bersupurasi di
beberapa puncak
23. KEMENKES 2014
TOPIKAL
• Bila banyak pus & krusta
kompres terbuka dengan
Kalium permangat (PK)
1/5.000 dan 1/10.000.
• Bila tertutup pus/ krusta,
diberikan salep atau krim
asam fusidat 2% atau
mupirosin 2% dioleskan 2-3 X
sehari selama 7-10 hari.
TOPIKAL
• Pilihan 1:
o Mupirovin
o Retapamulin
o Fusidic Acid
• Jika suspek CA-MRSA:
o Mupirocin
FITZPATRICK’S
24. SISTEMIK
• Penisislin yang resisten terhadap
penisilinase, sprt:oksasilin, kloksasilin,
diklosasilin, dan flukoksasilin.
a. Dosis dewasa 4x 250-500 mg/ hari,
selama 5-7 hari
b. Dosis anak: 50 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 4 dosis, selama 5-7 hari
• Amoksisilin dengan asam klavulanat
a. Dosis dewasa: 3x250-500 mg
b. Dosis anak: 25 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 3 dosis, selama 5-7
hari
• Sefalosporin dengan dosis 10-25
mg/kgBB/ hari terbagi dalam 3 dosis,
selam 5-7 hari
• Eritromisisn dosis awal: 4x250-500
mg/hari , anak: 20-50 mg/kgBB/hari
terbagi 4 dosis, selama 5-7 hari
SISTEMIK
• Pilihan 1
Doksisiklin (250-500 mg selama 5-7
hari)
Amoxicillin plus (25 mg/kg; 250-500 mg)
Clavulanic Acid
Cephalexin
• Pillihan kedua (jika alergi penicillin):
Azitromycin (500mgx1 , dengan dosis
harian dengan 250 mg selama 4 hari)
Clindamycin (15 mmg/kg/hari
Eriteomycin (250-500 mg selama 5-7
hari)
• Jika Ssupek CA-MRSA:
TMP-SMX (160/800 mg selama 7 hari)
Clindamicin (15 mg/kg/hari
Tetracyclin (250-500 mg selama 7 hari)
Doxyxyxlin, minocyclin (100 mg selama 7
hari)
KEMENKES 2014 FITZPATRICK’S
25. INFEKSI BAKTERI
ERISIPELAS ERISIPELAS SELULITIS SELULITIS
• Etiologi: Streptococcus B
hemolyticus
• Klinis: gejala konstitusi +
• Didahului oleh trauma
• predileksi : tungkai bawah
• Gambaran klinis : Eritem berwarna
merah cerah , berbatas tegas.
• Tanda radang akut
• Etiologi :Streptococcus B
hemolyticus
• Klinis: gejala konstitusi +
• Didahului oleh trauma
• predileksi : tungkai bawah
• Gambaran klinis : Infiltrat difus
subkutan
• Tanda radang akut
26. penyakit Obat pilihan utama Obat alternatif
Erysipelas Simple, rawat
jalan
Penicillin V
Intramuscular procaine
penicillin
Amoxicillin
Vancomycin
Cefoxitin,
cephalexin
Dicloxacillin
Amoxicillin/clavula
nate
Clindamycin
Azithromycin
selulitis Berat, rawat
inap
Ampicillin/sulbactam
Ticarcillin/clavulanate
Piperacillin/tazobactam
Imipenem/cilastatin,
meropenem
Vancomycin
Clindamycin
Linezolid
TERAPI PIODERMI
27. penyakit Obat pilihan
utama
Obat alternatif
selulitis Berat, rawat
jalan
Cephalexin
Dicloxacillin
Clindamycin
Azithromycin
Clarithromycin
MSRA Clindamycin
Azithromycin
Clarithromycin
Daptomycin
Quinupristin-
dalfopristin
Tigecycline
Berat, rawat
inap
Ampicillin/sulbact
am
Cefazolin
Piperacillin/tazob
actam
Ticarcillin/clavula
nate
Imipenem/cilastat
in,
meropenem
Vancomycin
Linezolid
Aminoglycoside +
metronidazole
32. KUSTA
• Definisi :
– Radang kronik
granulomatous yg
disebabkan oleh
Mycobacterium leprae
• Etiologi :
– Mycobacterium leprae
33. Pengobatan Kusta
Multiple Drug Treatment (MDT)
• Rifampicin (R) bersifat bactericidal,dosis 10mg/kg BB. Sekali
sebulan dosisi supervisi.
• Clofazimimine ( CLO) zat warna aniline. bersifat anti kusta
dan Anti-inflammasi. Dosis 50/day ( Anti Leprosy) 300 mg
(Anti reaction) , bisa tersimpan 70 hari. bacteriostatis tapi
kombinasi dengan DDS bersifat bactericid. Sekali sebulan 300
mg sebagai dosis supervisi dilanjutkan 50 mg/hari.
• DDS : obat sulfa, bacteriostatis .Dosis 2 mg/kg BB
Pengobatan /regimenn baru
• Kusta PB (1-5 lesi kulit) rifampicin Ofloxacin &
Minocyclin (ROM) DOSIS TUNGGAL
• >5 skin lesions ROM 22 DOSIS (dalam 3 bulan, dosis
terbagi 3 x perminggu)
34. - Lesi khas, ada gejala
konstitusi,
- Klinis sedang sampai berat
- Mengenai kulit dan subkutis
- Lesi inflamasi ENL : pustul
sampai ulserasi kulit
Erythema Nodosum Leprosum
(ENL)
REAKSI KUSTA
36. TINEA / DERMATOFITOSIS
• Microsporum sp,
Trichophyton sp
• Klinis:
Gray patch
ringworm,
bentuk radang,
blackdot ring
worm,
favus
• T.rubrum,
T.mentagrophytes
• Semua kulit
berambut
• Klinis: lesi anular,
serpiginosa, skuama
di tepi lesi yang
eritematosa, central
healing
• T.rubrum,
T.mentagrophytes,
E. floccusum
• Sela paha dan
tungkai atas bagian
dalam, simetris
batas tegas, bokong,
perianal pubis,
perut bagian bawah
• Central clearing
• T.rubrum,
T.mentagrophytes,
E. floccusum
• Klinis:
Intertriginosa
kronik (athlete’s
foot), kronik
hiperkeratotik,
vesikobulosa, akut
ulseratif.
Tinea Kapitis TineaKorporis Tinea Kruris Tinea Pedis
37. Tinea Incognito
Bentuk klinis berubah karena
pemberian kortikosteroid
sistemik maupun topikal
Tinea Imbrikata
- T.concentricum
-Klinis: papuloskuamosa tersusun
dalam lingkaran-lingkaran
konsentris
-Ditemukan pada suku-suku
terasing dengan higiene buruk
38. Candidiasis Cutis
• Penyebab : C.albicans
• Bentuk klinis:
1.Candidiasis intertriginosa
2.Candidiasis interdigitalis
3.Candidiasis popok
4.Miliaria Candida
5.Paronikia Candida
6.Candida Onikia
•Gejala: gatal hebat disertai rasa
panas seperti terbakar. Lesi kecil
kemudian meluas, pada bagian tepi
terdapat lesi satelit
39. Penatalaksanaan
Kemenkes Fitzpatrick
• Topikal: krim klotrimazol, mikonazol,
atau terbinafin
• Lesi Luas:
1. Griseofulvin 0,5-1 g (dewasa) dan
0,25 – 0,5 g (anak) sehari atau 10-25
mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis.
2. Golongan azol:
• Ketokonazol: 200 mg/hari,
• Itrakonazol: 100 mg/hari
• Terbinafin: 250 mg/hari
Pengobatan diberikan selama 10-14
hari pada pagi hari setelah makan.
• Topikal: klotrimazol,
mikonazol, terbinafin,
tolnaftat, siklopiroksolamin,
vioform, selenium sulfida
shampoo, zinc pirition, dll
• Sistemik:
1. Griseofulvin
2. Terbinafin
3. Azol: Flukonazol,
Vorikonazol, Posakonazol
40. METABOLISME DINDING SEL JAMUR
Mevalonic acid
Squalene
Squalene 2,3,oxide
Squalene epoxidaseAllylamines
Lanosterol
14-demethillanosterol
Fecosterol
Episterol
Ergosterol
Cell membrane
Destruction cells
Griseofulvin
Azoles
Nystatin,Ampoterisin B
14 a -demethylase
-isomerase
42. PEDIKULOSIS KAPITIS
• Mengenai kulit dan rambut kepala
• Banyak pada anak anak dan usia
muda.
• Hygiene buruk
• Penularan melalui kontak langsung
atau alat perantara (alat pribadi)
• Gejala klinis : gatal digaruk
ekskoreasi.
• Infeksi sekunder
• Diagnosis : ditemukan telur/
kutu
43. SKABIES
• Predileksi : SELA JARI, inguinal,
sekitar umbilkus
• Gatal terutama malam hari
• Mengenai sekelompok orang
• Hygiene buruk
• Penularan melalui kontak langsung
atau alat perantara (alat pribadi)
• Gejala klinis : gatal digaruk
ekskoreasi.
• Papul berpasangan
• Infeksi sekunder
• Diagnosis : ditemukan telur/
skibala/kutu
48. • Fase Induksi (sensitisasi)
48
Alergen SPA Sel T
RLN APC IL-1
T cell IL-2
IL-6
TGF-β
IL-12
proliferasi klonal
antigen-spesific
T-helper 1 (CD4+)
sel T
memori
Sel T Efektor
Agarwal US, Besarwal RK, Gupta R, Agarwal P, Napalia S. Hand Eczema. Indian J Dermatol. 2014;59(3):213—24
Sehgal VN, Srivastava G, Aggrawal AK, Sharma AD. Hand dermatitis/eczema: Current management strategy. J Dermatol. 2010;37:593-610. .
DERMATITIS KONTAK ALERGI
49. • Fase Elisitasi
49
Alergen SPA
Sel T
spesifik
KULIT MIP-1β,
IL-2,
IFN- γ
MIF
Reaksi inflamasi
pada DKA
Perekrutan sel
inflamasi
( sel T limfosit,
sel mast)
Agarwal US, Besarwal RK, Gupta R, Agarwal P, Napalia S. Hand Eczema. Indian J Dermatol. 2014;59(3):213—24
Sehgal VN, Srivastava G, Aggrawal AK, Sharma AD. Hand dermatitis/eczema: Current management strategy. J Dermatol. 2010;37:593-610. .
DERMATITIS KONTAK ALERGTI
50. Mekanisme DKI
Kulit sehat Gangguan lipid Gangguan barier
Lipid barier intak
korneosit
Distrupsi barier lipid
T E W L
51. DKI DKA
Perjalanan
klinis
Muncul setelah paparan pertama Perlu disensitisasi, paparan berikutnya
baru muncul lesi
Menit-beberapa jam setelah paparan
Namun dapat pula delayed reaction
24-72 jam setelah paparan terakhir
Dapat pula 5 jam-7 hari setelah paparan
Decrescendo phenomenon Crescendo phenomenon
Morfologi Akut: eritema dan edem. Kadang
vesikel atau bula, madidans dan
pustula.
Necrosis dan ulserasi pada material
yang korosif
Subakut/kronis: hiperkeratosis, fissura,
skuama
Lesi ditandai dengan tepi berbatas
tegas, biasanya tidak ada lesi yang
jauh dari area kontak
Pustula, nekrosis dan ulserasi jarang
terlihat
Vesikulasi yang hebat meningkatkan
kecurigaan DKA
Lesi lebih kuat di area kontak namun
batas lesi sulit dibedakan.
Lesi yang jauh dari area kontak mungkin
ada.
Gejala Panas, perih, nyeri pada kulit
Dapat disertai gatal
Gatal
52. DERMATITIS KONTAK
HAND
DERMATITIS
• Inflammasi kulit eritema, infiltrasi,
hyperkeratosis, oedema, vesicle
• Skuama, fissura, erosi & infeksi bakteri.
• Mengenai telapak tangan, pergelangan &
lengan bawah.
- kondisi
Dinamis
- Gamb. Klinis
bervariasi
Menne´ T, Johansen JD, Sommerlund M, Veien NK. Hand eczema guidelines based on the Danish guidelines for the diagnosis and treatment of hand eczema.
Contact Dermatitis. 2011;65:3-12.
Coenraads P-J. Hand Eczema. N Engl J Med. 2012;367:1829-37.
62. Erupsi Obat
Alergi
Alergi obat adalah respon abnormal seseorang terhadap bahan
obat atau metabolitnya melalui reaksi imunologi yang dikenal
sebagai reaksi hipersensitivitas yang terjadi selama atau setelah
pemakaian obat
Alergi obat masuk kedalam penggolongan reaksi simpang obat
(adverse drug reaction), yang meliputi toksisitas, efek samping,
idiosinkrasi, intoleransi dan alergi obat.
63. reaksi
Type I
• Dimediasi IgE
•Anafilaksis
•Urtikaria
• Angioedema
• Bronchopasm
• Hypotensi
Reaksi Immunologi
(Gell and Coombs klasifikasi)
Pseudo alergi
reaksi
Reaksi
Type II
Antibodi
dependen
sitotoksik
•IgG/IgM
mengikat
antigens
di sel
•komplement
• Fagosit
Reaksi
Type III
•Kerusakan
Imun komplek
•Mengikat
Anti bodi untuk
Antigen dlm
Jumlah besar
Reaksi
Type IV
• Kerusakan
Yang dimediasi
Oleh T-sel
Alergi Obat
Klasifikasi Alergi Obat
68. Obtain full history
Thorough clinical examination
Any investigation needed?
Is it an allergy?
Determine alternative cause
of reaction
Treat if necessary.
Determine severity of reaction
Stop drug(s) if possible
If drug needed - ? Can desensitise or
treat through reaction
Document in records
yes no
Further considerations:
- Patient education
- Drug Alert Card
- Report to pharmacovigilance
Approach to diagnosis and management of drug allergy
Could it be due to:
– underlying illness?
– coincidental second illness?
– ‘secret’ drugs like vitamins,
alternative medicines?
71. 3 tipe : Infantil (2bln-2thn)
Anak (3-10thn)
Dewasa (13-30thn)
DewasaAnakinfantil
72.
73. 11
Etiologi
Belum diketahui
Faktor genetik dan lingkungan
Defek pada sawar kulit dan
sistem imun alamiah
Fc.
predisposisi
MOTALA, C. (2003). Atopic dermatitis and food hypersensitivity. Current Allergy & Clinical Immunology. 16(3) p.89-95.
74. Siti Aisah, Atopik PIT, 07
DA: algoritme pengobatan
Anamnesis riwayat penyakit, beratnya, stress
psikologik, pengaruh keluarga
Emollient & edukasi
Kontrol gatal & inflammasi:
antihistamin, corticosteroids
pimecrolimus / takrolimus
penyakit
membaik
Adjunctive
therapy: hindari
trigger ,
Antibiotik
Antihistamin
Intervensi
Psikologik
Eksaserbasi/persistent
Penyakit refrakter berat
C. Ellis & T. Luger,
Br J Dermatol (2003) 148 supll 63, 1-2
Terapi
77. KELAINAN PADA RUAM POPOK
Ruam kemerahan seperti rasa
terbakar
Kulit terlihat kasar dan bersisik
Jika mengalami infeksi jamur ditandai
dengan kulit berwarna merah terang
disertai bercak-bercak dengan tepi
tegas
78. PENYAKIT YANG MENYERUPAI
RUAM POPOK
DERMATITIS
ATOPI
KANDIDIASIS
INTERTRIGINOSA
PSORIASIS
DERMATITIS
SEBOROIK
DEFISIENSI
ZINK
80. ANJURAN BUAT IBU
Ganti popok sesering mungkin
Usahakan bayi tidak menggunakan
popok sampai berjam-jam
Untuk popok yang terbuat dari kain,
dipastikan agar popok dicuci bersih
Gunakan sabun hipoalergenik untuk
mengurangi iritasi kulit
96. BAKTERI
PENYAKIT PENYEBAB GEJALA AWAL
SIFILIS T. pallidum
Ink : 10-20 hari
Luka di kelamin tanpa nyeri
Pada Pr. Sering tak tampak, langsung bercak merah
pada kulit badan, tanpa gatal
GONORE N gonorrhoea
Ink : 1-14 hari
Duh tubuh genital, nyeri kencing
Pr. >> tanpa gejala
KLAMIDIA C trachomatis
Ink : 7-21 hari
Seperti Gejala Go , hanya lebih ringan
Sering tanpa Gejala
CHANCROID H ducreyi
Ink : 1-10 hari
Pr. Luka + nyeri pd. Bibir/ lubang kemaluan
Lk. Luka + nyeri di ujung & frenulum penis
Sering disertai bengkak/nyeri lipatan paha
L G V C trachomatis
Ink : 3-12 hari .. luka
10-30 hari
Lk. Luka pada kelamin ,lanjut bengkak lipat paha
Pr. >> tampa gejala
Bengkak lipat paha, nyeri perut bawah
GRANULOMA
INGUINALE
Calimatobacterium
granulomatis
Ink : 8-20 hari
Benjolan dibawah kulit lalu pecah menjadi
Ulkus yg. Granulomatus
Pr. Luka pd.. Bibir vagina / tanpa gejala
Lk. Luka pd. Ujung penis
BAKTERIAL
VAGINOSIS
Gardnerella
vaginalis
Ink : sulit
Duh tubuh vagina,bau busuk
97. VIRUS
PENYAKIT PENYEBAB GEJALAAWAL
HERPES
GENITALIS
HERPES SIMPLEK
Virus
Ink : 1-26 hari
Pr. Bintik2 air & nyeri sekitar genital
Kadang ada duh tubuh vagina
Lk. Idem + nyeri kencing
KONDILOMA
AKUMINATA
Papilloma
humanus
Virus
Ink : 1-6 bulan
Benjolan spt. Jengger ayam disekitar
kemaluan dan anus
HEPATITIS Hepatitis B Virus
Ink : 2-3 bulan
Liver rusak
Umumnya lewat darah, hub seks juga bisa
HIV/ AIDS HIV tipe 1 dan 2
Ink : bbp Bulan –
10 tahun
Window periode s/d 6 bln .... tampa G/
Selanjutnya timbul sindrome AIDS
MOLUSCA
CONTAGIOSUM
POX Virus Benjolan warna putih disekitar
kemaluan dgn. Cekungan di pusatnya
Dapat juga menular lewat sentuhan badan
98. PENYAKIT PROTOZOA GEJALA AWAL
TRIKOMONIASIS T. vaginalis Pr. Duh tubuh vagina>>, agak berbuih
Warna kekuningan, busuk + gatal
pada vulva, nyeri hub. Seks
Lk. Sering tanpa gejala
kdng. Duh tubuh, gatal sal. kencing
JAMUR
KANDIDIASIS C. albicans Pr. Duh tubuh putih kekuningan bergumpal
spt. SUSU BASI PECAH
Vulva kemerahan dan bau spt. Cuka
Lk. Perih pada penis
EKTOPARASIT
PEDICULUS
PUBIS
Pthyris pubis Gatal, kutu/ telor pada rambut genital
Bisa tular lewat kontak badan biasa
SCABIES Sarcoptes scabei Gatal,
Bisa lewat hub. Seks, sentuhan, pakaian
100. Urethritis Gonorrhea
• Neisseria
gonorrhoeae
• Pria : urethritis, duh
genital seropurulen
• Wanita : urethritis,
cervicitis, duh
genital seropurulent
Kemenkes/BPJS
• Penisilin G procain 4,8 juta
unit + 1g probenesid
• Ampisilin 3,5g/Amoksisilin
3g + 1g probenesid
• Seftriakson 250 mg i.m
• Spektinomisin 2 gram i.m
Fitzpatrick
•Ceftriaxone 125 mg IM dö I
• cefixime 400mg PO dö I
•Ceftizoxime 500mg IM dö I
•Cefoxitin 2 gr IM dö I
•Spectinomicin 2 gr IM dö I
101. Urethritis Non-Gonorrhea
• Chlamydia trachomatis,
Staphylococcus spp, Alergy
• Pria : disuria ringan, poliuri,
duh seropurulen
• Wanita : duh seropurulen,
nyeri are pelvis, disparenia
Terapi:
-Tetrasiklin : 4x500 mg for 7 days
-Doksisiklin : 2x100 mg for 7 days
-Spiramisin : 4x500 mg for 7 days
102. Pengobatan UNG
Kemenkes/BPJS Fitzpatrick
• Azithromycin 1g dö I, atau
• Doxycycline 2x100 mg
selama 7 hari
• Hamil: Amoxicillin 3x500 mg
selama 7 hari atau
Eritromisin 4x500 mg
selama 7 hari
• Azithromycin 1 g dö I atau
• Doxycycline 2x100 mg 7 hari
Pilihan lain:
• Erythromycin 4x500 mg 7 hari
atau
• Ofloxacin 2x300 mg 7 hari atau
• Levofloxacin 1x500 mg 7 hari
Hamil:
• Azithromycin 1 g dö I
• Amoxicillin 3x500 mg 7 days
103. Trichomoniasis
• Trichomonas vaginalis
• Wanita : duh seropurulen dengan warna
kekuningan, malodorous, berbusa, Strawberry
appearance, dispareuria, perdarahan postcoital,
vaginitis, bartholinitis
• Pria: disuria, poliuria, duh geital mucoid atau
mucopurulen, urin jernih dengan garis tipis.
Kemenkes/BPJS
• Metronidazole 2x400 mg 5-
7 hari
FITZPATRICK/Sp.KK
• Metronidazole 2 gr PO dö I
• Tinidazole 2 gr PO dö I
• Metronidazole 2x500 mg 7 hari
104. Bacterial Vaginosis
• Gardnerella vaginalis
• Wanita : duh tubuh dari vagina warna
abu-abu berbau amis, iritasi vagina
atau sekitar vagina, kemerahan dan
edema pada vulva, asimptomatik, pH
4,5-5,5.Kemenkes/BPJS
• Metronidazole atau
klindamisin oral atau
pervaginam
Fitzpatrick
• Metronidazole 2x500 mg PO 7 hari atau
• Metronidazole gel,5 g intravagina 1x/hari 5
hari atau
• Clindamycin cr5%, 5 g intravaginal 4x/hari 7
hari
• Wanita hamil
• Metronidazole, 3x250 mg PO atau 2x500
mg 7 hari atau
• Clindamycin 2x300 mg 7 hari
• Pilihan lain:
• Clindamycin ovula, 4x/hari 3 hari
105. Candidosis vulvovaginalis
• C.albicans
• Gatal, duh seperti susu, nyeri pada vagina,
iritasi, sensasi panas terbakar pada vulva,
disuria, malodor, vulva dan labia mayor
bengkak, muncul setelah siklus menstruasi
Kemenkes/BPJS Fitzpatrick
Azole antifungi oral atau topikal
Hamil: imidazole topikal
Topikal imidazole (butoconazole,
miconazole, clotrimazole,
tioconazole, econazole,
terconazole) 3-7 hari
Oral: Fluconazole, itraconazole,
ketoconazole, clotrimazole.