Trendoki adalah usaha kuliner dan fashion yang didirikan pada tahun 2015 di Bandung. Perusahaan ini bergerak di bidang kuliner dengan mengembangkan produk dorayaki isi greentea dan soes isi greentea. Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan yang memberikan kepuasan dan kenikmatan untuk konsumen dengan produk berkualitas dan cita rasa tinggi.
7. Bidang Usaha : Kuliner dan Fashion
Alamat : Kompleks Cilame Permai
Jln. Teritorial No. B31/64
RT/RW 003/019 Desa
Cilame Bandung Barat
No Telp : 087718555063
Email : trendodu@gmail.com
FA. TRENDO DITRAS
USAHA
13. Memberikan pelayanan
seramah mungkin
kepada konsumen
Menjual produk kepada
seluruh lapisan
masyarakat
Menggunakan media
online dalam pemasaran
Memproduksi produk
(makanan) berkualitas
tinggi, halal, dan inovatif
22. • Mahasiswa membutuhkan cemilan yang
mengenyangkan
• Peluang bisnis dalam pasar industri
makanan di Indonesia yang tinggi
• Perubahan pola konsumsi masyarakat
Indonesia di kota-kota besar yang mulai
mengkosumsi roti sebagai pengganti
nasi
• Pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan semakin luas
• Teknologi semakin canggih
• Masyarakat yang selalu ingin mencoba
hal yang baru
• Terdapat perusahaan pengirim barang
yang mampu menjangkau seluruh
wilayah
• Kebanyakan orang menyukai rasa
greentea
• Banyak orang yang menyukai makanan
manis sebagai hidangan tamu
• Meningkatnya jumlah penduduk
• Masyarakat mayoritas muslim
• Bahan baku selalu tersedia
• Mendekati bulan puasa
• Masyarakat akan rela mengeluarkan
dana untuk membeli barang yang
memang sesuai dengan harapannya
sekalipun harganya tinggi
• Pemasaran menggunakan media sosial
untuk promosi produknya
23. • Daya beli masyarakat terhadap cemilan
turun
• Harga BBM naik, sehingga menambah
biaya produksi
• Adanya merek yang lebih terkenal
• Masuknya pesaing baru
• Banyaknya perusahaan membuka
usaha makanan greentea dan dorayaki
• Tingginya harga bahan baku
• Masyarakat mudah bosan
• Selera konsumsi masyarakat berbeda-
beda
• Produk pesaing dengan harga lebih
rendah
• Sulit memasuki pasar
• Banyak isu tentang makanan berbahaya
sehingga membuat masyarakat ragu
terhadap produk
• Konsumen lebih percaya kepada
perusahaan yang lebih terkenal dan
terpecaya
• Adanya tuntutan dari konsumen
• Adanya produk subsitusi dari dorayaki
• Pasar tidak mudah menerima produk
baru
24. EFAS ANALISIS OPPORTUNITIES KUANTITATIF
No Indikator Bobot Rating Skor Keterangan
OPPORTUNITIES
1
Peluang bisnis dalam pasar industri
makanan di Indonesia yang tinggi
0,03 2,0 0,06 Minat masyarakat terhadap makanan semakin meningkat
2
Kebanyakan orang menyukai rasa
greentea
0,06 3,0 0,18
Sekarang ini banyak produk rasa greentea yang sedang booming
dimasyarakat, seperti kue cubit, ice cream, milk shake, roti.
3
Masyarakat yang selalu ingin mencoba hal
yang baru
0,05 2,0 0,1
Ini terbukti ketika produk makanan kue cubit rasa greentea segera
diminati masyarakat
4
Perubahan pola konsumsi masyarakat
Indonesia di kota-kota besar yang mulai
mengkosumsi roti sebagai pengganti nasi
0,04 2,1 0,084
Di kota-kota besar kebanyakan mengganti makanan pokok dari
nasi menjadi roti, alasannya tingkat karbohidrat yang dimiliki roti
lebih rendah dibandingkan nasi
5
Mahasiswa membutuhkan cemilan yang
mengenyangkan
0,06 2,8 0,168
Mahasiswa belum berpenghasilan sehingga mereka harus
menggunakan uang saku sebaik mungkin dan mereka memilih
makanan yang mengenyangkan
6
Banyak orang yang menyukai makanan
manis sebagai hidangan tamu
0,05 1,8 0,09
Rata-rata di Indonesia memberi suguhan kepada tamu berupa
makanan manis
7 Bahan baku selalu tersedia 0,06 2,5 0,15 Bahan baku tidak bersifat musiman
8 Teknologi semakin canggih 0,08 3,5 0,28
Pemasaran dapat dilakukan diinternet karena perkembangan
teknologi
9
Pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan semakin luas
0,03 1,2 0,036
Masyarakat sudah mengetahui perbedaan makanan yang
mengandung zat berbahaya seperti boraks, formalin, dsb dan
masyarakat juga lebih selektif memilih makanan
10
Terdapat perusahaan pengirim barang
yang mampu menjangkau seluruh wilayah
0,04 3,0 0,12 Seperti JNE yang dapat mengirim produk trendoki
25. EFAS ANALISIS THREATS KUANTITATIF
No Indikator Bobot Rating Skor Keterangan
THREATS
1 Adanya merek yang lebih terkenal 0,08 1,0 0,08 Merek makanan dorayaki seperti Dorayaki Addict
2 Sulit memasuki pasar 0,09 1,0 0,09 Persaingan dengan produk sejenis cukup ketat
3
Banyaknya perusahaan membuka usaha
makanan greentea dan dorayaki
0,05 2,9 0,145
Greentea Holic, Toast Box, Heaven Greentea, Kue Balok Green
Tea, Upnormal
4
Harga BBM naik, sehingga menambah
biaya produksi
0,03 3,0 0,09
Harga BBM naik dari Rp 6.600,00 (Februari 2015) menjadi Rp
6.800,00
5 Tingginya harga bahan baku 0,03 3,0 0,09
Bahan baku tepung terigu merek bogasari seharga Rp 10.500,00
/kg sedangkan harga tepung terigu pasar hanya Rp 8.000,00
6 Masuknya pesaing baru 0,04 3,0 0,12
Produk mudah ditiru sehingga banyak yang membuka usaha
sejenis
7
Banyak isu tentang makanan berbahaya
sehingga membuat masyarakat ragu
terhadap produk
0,04 2,6 0,104
Banyak berita tentang makanan yang mengandung zat kimia
berbahaya
8 Pasar tidak mudah menerima produk baru 0,04 2,6 0,104 Belum terbukti kualitas produknya
9
Produk pesaing dengan harga lebih
rendah
0,03 2,7 0,081 Dorayaki Dapur Mungil seharga Rp 2.000,00
10
Konsumen lebih percaya kepada
perusahaan yang lebih terkenal dan
terpecaya
0,07 1,0 0,07 Loyalitas konsumen kepada produk Green Tea Holic
27. Teknologi semakin canggih adalah peluang
utama perusahaan
Sedangkan
Konsumen lebih percaya kepada merk yang
lebih terkenal adalah ancaman utama
perusahaan
29. • Memiliki variasi rasa yang banyak
• Penjualan secara jemput bola
• Memprioritaskan kepuasan konsumen
• Pelayanan yang ramah
• Bahan baku mudah didapatkan
• Dapat dijangkau oleh semua kalangan
masyarakat
• Bahan memiliki kualitas dan mutu yang
baik
• Tanpa zat pewarna berbahaya
• Tanpa pemanis buatan
• Produk memiliki gizi yang baik untuk
kesehatan
• SDM didayagunakan secara efektif dan
efisien
• Tanpa bahan pengawet
• Memiliki rasa yang enak
• Harga produk yang kompetitif
• Dapat dikonsumsi semua umur (anak-
anak sampai manula)
30. • Minimnya kepengurusan manajemen
• Merk belum terkenal
• Minimnya tenaga kerja
• Modal terbatas
• Tenaga kerja belum profesional
• Alat masih terbatas
• Produk mudah ditiru
• Pemasaran masih di lingkup kampus
UPI
• Kurangnya pengenalan produk
• Belum bisa menjual produk di luar
kampus UPI
• Belum bisa membuka untuk reseller
• Tempat produksi sangat jauh dari tempat
penjualan
• Belum memiliki tempat menjual produk
tetap
• Produk tidak dapat bertahan lama
• Produk mudah rusak
31. No Indikator Bobot Rating Skor Keterangan
STRENGHT
1
Dapat dikonsumsi semua umur (anak-anak s.d
dewasa manula)
0,06 3,5 0,21
Produk kami dapat dikonsumsi semua umur karena
tekstur yang lembut
2 Dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat 0,05 3,3 0,165
Harga trendoki cukup terjangkau yaitu Rp 3.500,00
yang dapat dijangkau semua kalangan masyarakat
3 Memiliki variasi rasa yang banyak 0,04 3,0 0,12
Trendoki memiliki beberapa variant rasa yaitu :
dorayaki isi greentea, dorayaki isi coklat nyam-nyam,
dorayaki isi strawberry, dorayaki isi coklat, dorayaki
isi cream cheese
4 Penjualan secara jemput bola 0,08 4,8 0,384
Penjualan trendoki dilakukan secara langsung
menawarkan ke konsumen
5 Pelayanan yang ramah 0,06 4,5 0,27
Kami melayani pelanggan seramah mungkin,
senyuman adalah hal pertama ketika bertemu
pelanggan
6 Bahan memiliki kualitas dan mutu yang baik 0,05 3,3 0,165
Bahan baku menggunakan bahan yang berkualitas
dan mutu baik
7 Bahan baku mudah didapatkan 0,05 3,3 0,165 Bahan baku tersedia di toko sembako dan toko kue
8 Tanpa bahan pengawet 0,04 3,0 0,12
Trendoki dibuat tanpa bahan pengawet sehingga
hanya mampu bertahan 3 hari
9 Tanpa zat pewarna berbahaya 0,04 3,0 0,12 Menggunakan pewarna makanan
10 Memprioritaskan kepuasan konsumen 0,04 3,0 0,12
Kami menjual produk ini dengan memprioritaskan
keinginan konsumen, semua masukan dan saran
IFAS ANALISIS STRENGHT KUANTITATIF
32. No Indikator Bobot Rating Skor Keterangan
WEEKNES
1 Modal terbatas 0,07 1,2 0,084
Sumber dana hanya berasal dari pemilik dan
pinjaman kecil saja
2 Merek belum terkenal 0,08 1 0,08 Perusahaan masih baru
3 Minimnya kepengurusan manajemen 0,04 2,8 0,112
Perusahaan masih belum banyak
pengalaman dalam menjalankan wirausaha
dan tenaga kerja yang hanya tiga orang saja
4 Tenaga kerja belum profesional 0,05 2,5 0,125
Tenaga kerja berasal dari mahasiswa yang
belum berpengalaman dalam produksi dan
pemasaran
5 Minimnya tenaga kerja 0,03 2,8 0,084
Belum memiliki dana yang cukup untuk
membyar upah tenaga kerja
6 Alat masih terbatas 0,02 2,7 0,054
Alat untuk memproduksi masih minim dan
harga alat tersebut mahal
7
Tempat produksi sangat jauh dari
tempat penjualan
0,06 1,4 0,084
Tempat produksi berada di Cimahi
sedangkan tempat penjualan berada di
kampus UPI
8 Kurangnya pengenalan produk 0,07 1,2 0,084 Perusahan belum membuat iklan
9
Belum bisa menjual produk di luar
kampus UPI
0,06 1,4 0,084
Perusahaan masih baru dan terlalu berfokus
penjualan di dalam kampus
10 Produk tidak dapat bertahan lama 0,02 2,7 0,054 Produk tidak memakai bahan pengawet
IFAS ANALISIS WEEKNES KUANTITATIF
36. STRATEGI O-S
• Menyediakan variant rasa yang manis dan isian rasa greentea (S3, O6, O2)
• Menjual makanan kesemua umur dengan harga Rp 3.500,00 yang dapat dijangkau
oleh semua kalangan (S1, S2, O1)
• Menjual dorayaki di lingkungan kampus dan melayani konsumen dengan langsung
menawarinya (S4, O3, O5)
• Mencantumkan bahwa produk ini tidak memiliki bahan berbahaya di media online
dengan menjabarkan komposisinya (S8, S9, O8, O9)
Strenght
1 Dapat dikonsumsi semua umur
2 Dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat
3 Memiliki variasi rasa yang banyak
4 Penjualan secara jemput bola
5 Pelayanan yang ramah
6 Bahan memiliki kualitas dan mutu yang baik
7 Bahan baku mudah didapatkan
8 Tanpa bahan pengawet
9 Tanpa zat pewarna berbahaya
10 Memprioritaskan kepuasan konsumen
Opportunities
1
Peluang bisnis dalam pasar industri makanan di Indonesia
yang tinggi
2 Kebanyakan orang menyukai rasa greentea
3 Masyarakat yang selalu ingin mencoba hal yang baru
4
Perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia di kota-kota
besar yang mulai mengkosumsi roti sebagai pengganti nasi
5 Mahasiswa membutuhkan cemilan yang mengenyangkan
6
Banyak orang yang menyukai makanan manis sebagai
hidangan tamu
7 Bahan baku selalu tersedia
8 Teknologi semakin canggih
9 Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semakin luas
10
Terdapat perusahaan pengirim barang yang mampu
menjangkau seluruh wilayah
37. STRATEGI O-W
• Menjual melalui media online (W2, W8, W9, O8, O10)
• Membeli alat masak yang lebih modern (W6, O8)
• Pindah tempat produksi dengan yang lebih dekat (W7, W10, O7)
Weakness
1 Modal terbatas
2 Merek belum terkenal
3 Minimnya kepengurusan manajemen
4 Tenaga kerja belum profesional
5 Minimnya tenaga kerja
6 Alat masih terbatas
7 Tempat produksi sangat jauh dari tempat penjualan
8 Kurangnya pengenalan produk
9 Belum bisa menjual produk di luar kampus UPI
10 Produk tidak dapat bertahan lama
Opportunities
1
Peluang bisnis dalam pasar industri makanan di Indonesia yang
tinggi
2 Kebanyakan orang menyukai rasa greentea
3 Masyarakat yang selalu ingin mencoba hal yang baru
4
Perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia di kota-kota
besar yang mulai mengkosumsi roti sebagai pengganti nasi
5 Mahasiswa membutuhkan cemilan yang mengenyangkan
6
Banyak orang yang menyukai makanan manis sebagai hidangan
tamu
7 Bahan baku selalu tersedia
8 Teknologi semakin canggih
9 Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semakin luas
10
Terdapat perusahaan pengirim barang yang mampu
menjangkau seluruh wilayah
38. STRATEGI T-S
• Memperkenalkan keunggulan produk yaitu dengan pilihan rasa yang banyak dan
khas (S3, T3, T6)
• Menyewa tempat produksi yang lebih dekat/ menjual di lingkungan tempat produksi
dengan pelayanan ramah dan mendatangi konsumen langsung (S4, S5, S7, T4, T5,
T8)
• Mencantumkan komposisi pada kemasan produk (S8, S9, T7)
Threats
1 Adanya merek yang lebih terkenal
2 Sulit memasuki pasar
3
Banyaknya perusahaan membuka usaha makanan
greentea dan dorayaki
4 Harga BBM naik, sehingga menambah biaya produksi
5 Tingginya harga bahan baku
6 Masuknya pesaing baru
7
Banyak isu tentang makanan berbahaya sehingga
membuat masyarakat ragu terhadap produk
8 Pasar tidak mudah menerima produk baru
9 Produk pesaing dengan harga lebih rendah
10
Konsumen lebih percaya kepada perusahaan yang lebih
terkenal dan terpecaya
Strenght
1 Dapat dikonsumsi semua umur
2 Dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat
3 Memiliki variasi rasa yang banyak
4 Penjualan secara jemput bola
5 Pelayanan yang ramah
6 Bahan memiliki kualitas dan mutu yang baik
7 Bahan baku mudah didapatkan
8 Tanpa bahan pengawet
9 Tanpa zat pewarna berbahaya
10 Memprioritaskan kepuasan konsumen
39. STRATEGI T-W
• Meminjam pinjaman untuk membuat promosi dengan memberikan diskon
untuk penjualan pertama (W1, T2, T10)
Threats
1 Adanya merek yang lebih terkenal
2 Sulit memasuki pasar
3
Banyaknya perusahaan membuka usaha makanan
greentea dan dorayaki
4 Harga BBM naik, sehingga menambah biaya produksi
5 Tingginya harga bahan baku
6 Masuknya pesaing baru
7
Banyak isu tentang makanan berbahaya sehingga
membuat masyarakat ragu terhadap produk
8 Pasar tidak mudah menerima produk baru
9 Produk pesaing dengan harga lebih rendah
10
Konsumen lebih percaya kepada perusahaan yang lebih
terkenal dan terpecaya
Weakness
1 Modal terbatas
2 Merek belum terkenal
3 Minimnya kepengurusan manajemen
4 Tenaga kerja belum profesional
5 Minimnya tenaga kerja
6 Alat masih terbatas
7 Tempat produksi sangat jauh dari tempat penjualan
8 Kurangnya pengenalan produk
9 Belum bisa menjual produk di luar kampus UPI
10 Produk tidak dapat bertahan lama
59. Struktur Organisasi
“FA TRENDODITRAS USAHA”
KEUANGAN
(Tria Aprilia)
PEGAWAI
(Tria Aprilia)
PEGAWAI
(Sayidah Nurmaida)
PEGAWAI
(Dian Anggreini)
MANAGER/ PIMPINAN
(Sayidah Nurmaida)
PRODUKSI
PEMASARAN
(Dian Anggreini)
66. TARGET
• Umur >15th
(75%)
• Hobi kuliner
• Penyuka
fashion
DAN POSITIONING
Dorayaki yang
menjadi
trendsetter dan
menjadi
pembangkit
bisnis dorayaki
yang sudah agak
redup
69. STRATEGI PRODUK
• Rasa lebih enak
• Tekstur empuk
• Tanpa pengawet dan
pewarna berbahaya
• Fresh from the oven
• Masa simpan tidak lebih dari
1 hari
• Memprioritaskan kehalalan
73. • Struktur Modal yang Dimiliki
• Analisis Keuangan
• Analisis Usaha
• Analisis Keuntungan
• Analisis Kelayakan
• Analisis BEP
• Analisis ROI
74. Struktur
Modal
TRENDOKI
Modal Awal
Modal Ny. Dian Anggreini Rp 50.000,00
Modal Ny. Sayidah Nurmaida T Rp 50.000,00
Modal Ny. Tria Aprilia Rp 50.000,00
Total Modal yang Dimiliki Rp 150.000,00
80. Analisis Laba Bersih selama satu bulan
dengan asumsi penjualan 60 buah produk
makanan/hari Rp 2.137.900,00 dan reseller
60 pcs/bln Rp 675.000,00
Analisis
KEUNTUNGAN
81. Berdasarkan analisis rasio pendapatan dan biaya
adalah sebesar 1,55. Hal ini berarti biaya
operasional sebesar Rp 3.862.100,00 akan
diperoleh pendapatan sebesar 1,55 kali lipat
selama 1 bulan.
Analisis
KELAYAKAN
82. BEP Volume Konsumen sebesar Rp
2.145,61/bulan
BEP Harga Operasi sebesar Rp
180,00/bulan
Analisis
BEP
83. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan
bahwa modal sebesar Rp. 1000,00
diperoleh keuntungan sebesar Rp. 356,30
Analisis
ROI