SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
PERKEMBANGAN EMOSI,MORAL,DAN SOSIAL REMAJA
A.PERKEMBANGAN SOSIAL
1.Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial
Manusia tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan.Lingkungan itu dapat di bedakan atas
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap
pembentukan berbagai aspek kehidupan,terutama kehidupan sosio-psikologis.Bersosialisasi pada
dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial,bagaimana
seharusnya seseorang hidup di dalam kelompoknya,baik dalam kelompok kecil maupun kelompok
masyarakat luas.Menurut Piaget, interaksi sosial anak pada tahun pertama sangat terbatas,terutama
hanya dengan ibunya.Pada tahun kedua, anak sudah belajar kata “tidak” dan sudah mulai belajar
“menolak” lingkungan, seperti mengatakan “tidak mau ini”, “tidak mau itu”,”tidak mau
pergi”,dll.Anak telah mulai mereaksi lingkungan secara aktif, ia telah belajar membedakan dirinya
daripada orang lain,perilaku emosionalnya telah mulai berkembang dan lebih berperan.Perkenalan
dan pergaulan dengan manusia lain segera menjadi semakin luas,ia mengenal kedua
orangtuanya,anggota keluarganya,teman bermain sebaya,dan teman-teman sekolahnya.Pada umurumur selanjutnya,sejak anak mulai belajar di sekolah,mereka mulai belajar mengembangkan
interaksi sosial dengan belajar menerima pandangan kelompok ( masyarakat ),memahami tanggung
jawab,dan berbagai pengertian dengan orang lain.Menginjak masa remaja,interaksi dan pengenalan
atau pergaulan dengan teman sebaya terutama lawan jenis menjadi semakin penting.Pada akhirnya
pergaulan sesama manusia menjadi suatu kebutuhan.
Kebutuhan bergaul dan berhubungan dengan orang lain ini telah mulai dirasakan sejak anak
berumur enam bulan ,di saat anak itu telah mampu mengenal manusia lain,terutama ibu dan
anggota keluarganya.Anak mulai mengenal dan mampu membedakan arti senyum dan perilaku
sosial yang lain,seperti marah dan kasih sayang.Hubungan sosial( sosialisasi ) merupakan hubungan
antarmanusia yang saling membutuhkan.Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sedarhana dan
terbatas,yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.Semakin dewasa dan bertambah
umur,kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian,tingkat hubungan sosial juga
berkembang menjadi amat kompleks.Pada jenjang perkembangan remaja,seorang remaja bukan
saja memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya,tapi mengandung maksud
bahwa pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia
sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
2.Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja
Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang
dewasa.Kebutuhan remaja telah cukup kompleks,cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja
telah cukup luas.Kehidupan sosial pada jenjang remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi
intelektual dan emosional.Seorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang bersifat
tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja.Keadaan ini oleh Erick Erickson ( dalam
Lefton, 1982: 281) dinyatakan bahwa anak telah dapat mengalami krisis identitas.Erickson
mengemukakan bahwa perkembangan anak sampai jenjang dewasa melalui 8 tahap dan
perkembangan remaja berada pada tahap keenam dan ketujuh,yaitu masa anak ingin menentukan
jati dirinya dan memilih teman akrabnya.
Penemuan jati diri seseorang di dorong oleh pengaruh sosiokultural.Pergaulan remaja banyak di
wujudkan dalam bentuk kelompok( kelompok kecil dan kelompok besar).Dalam menetapkan pilihan
kelompok yang diikuti,didasari oleh berbagai penimbangan,seperti moral,sosial ekonomi,minat,dan
kesamaan bakat,dan kemampuan.Masalah yang umum dihadapi oleh remaja dan paling rumit
adalah penyesuain diri.Nilai positif dari kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok belajar
berorganisasi,memilih pemimpin,dan mematuhi aturan kelompok.Di dalam proses penyesuain
diri,kemampuan intelektual dan emosional mempunyai pengaruh yang kuat.Dalam hal hubungan
sosial yang lebih khusus,yang mengarah kepada pemilihan pasangan hidup,pertimbangan faktor
agama dan suku sering menjadi masalah yang amat rumit.Pertimbangan masalah agama dan suku
bukan saja menjadi kepentingan masing-masing individu yang bersangkutan,tapi dapat menyangkut
kepentingan keluarga dan kelompok yang lebih besar ( sesama agama atau sesama suku ).
3.Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu;
a.
b.
c.
d.
e.

Keluarga
Kematangan anak
Status sosial ekonomi
Tingkat pendidikan
Kapasitas mental ( emosi dan inteligensi )

4. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingka laku
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori –teori yang menyebabkan sikap
kritis terhadap situasi dan orang lain,termasuk orang tuanya.Sikap kritis ditunjukkan dalam hal-hal
yang sudah umum baginya pada masa sebelumnya,sehingga tata cara,adat istiadat yang berlaku di
lingkungan keluarga sering terjadi/ ada pertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada
perilakunya.Kemampuan abstraksi menimbulkan kemampuan mempermasalahkan kenyataan dan
peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannya.Situasi ini
dapat menimbulkan perasaan tidak puas dan putus asa.
Di samping itu pengaruh egosentris masih sering terlihat pada pikiran remaja:
1) Cita-cita dan idealisme yang baik,terlalu menitikberatkan pikiran sendiri,tanpa memikirkan
akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan
tidak berhasilnya menyalesaikan persoalan.
2) Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri,belum disertai pendapat orang lain dalam
penilaiannya.Masih sulit membedakan pokok perhatian orang lain daripada tujuan
perhatian diri sendiri.Pandangan dan penilaian diri sendiri dianggap sama dengan
pandangan orang lain mengenai dirinya.
Pencerminan dari sifat egois sering menyebabkan kekakuan para remaja dalam cara berpikir
maupun bertingkah laku.Persoalan yang timbul pada masa remaja adalah banyak bertalian
dengan perkembangan fisik yan dirasakan mengganggu dirinya dalam bergaul,karena
disangkanya orang lain sepikiran dan ikut tidak puas mengenai penampilan dirinya.Hal ini
menimbulkan perasaan “seperti” selalu diamati orang lain,perasaan malu,dan membatasi gerakgeriknya.Akibatnya,akan terlihat pada tingkah laku yang canggung.
Proses penyesuaian diri yang dilandasi sifat egonya dapat menimbulkan reaksi lain di mana
remaja itu justru melebih-lebihkan diri dalam penilaian diri.Melalui banyak pengalaman dan
penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain,maka sifat ego semakin
berkurang.Pada akhir masa remaja pengaruh egosentrisitas sudah sedemikian kecilnya,sehingga
remaja sudah dapat berhubungan dengan orang lain tanpa meremahkan pendapat dan
pandangan orang lain.
5. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Sosial
Sesuai dengan teori komprehensif tentang perkembangan sosial yang dikembangkan oleh
Erickson,maka di dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya setiap manusia menempuh langkah
yang berlainan satu dengan yang lain.Dalam teori Erickson,dinyatakan bahwa manusia(anak) hidup
dalam kesatuan budaya yang utuh,alam dan kehidupan masyarakat menyediakan segala hal yang di
butuhkan manusia.Namun sesuai dengan minat,kemampuan, dan latar belakang kehidupan
budayanya maka berkembang kelompok-kelompok sosial yang beranekaragam.
6. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan
Pendidikan
Kesepakatan norma kehidupan remaja yang berbeda dengan kelompok lain,mungkin
kelompok remaja lain,kelompok dewasa,dan kelompok anak-anak,akan dapat menimbulkan perilaku
sosial yang kurang atau tidak dapat diterima oleh umum.Tidak sedikit perilaku yang berlebihan ( over
acting ) akan muncul.
Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk memberikan rangsangan
kepada mereka ke arah perilaku yang bermanfaat dan dapat diterima khalayak.Misalnya, kelompok
olah raga,koperasi, dan kesenian.

B.PERKEMBANGAN EMOSI
1.Pengertian Emosi
Perasaan tidak senang atau senang yang terlalu menyertai perbuatan-perbuatan kita seharihari disebut warna afektif.Warna afektif kadang-kadang kuat,kadang-kadang lemah,atau kadang –
kadang tidak jelas.Dalam hal warna afektif tersebut kuat,maka perasaan-perasaan menjadi lebih
mendalam,lebih luas,dan lebih terarah.Perasaan-peraaan seperti ini disebut emosi( Sarlito,1982;59
).Di samping perasaan senang atau tidak senang,beberapa contoh macam emosi lain adalah
gembira,cinta,marah,takut,cemas,dan benci,
Menurut Crow dan Crow (1958) pengertian emosi adalah sbb:
“Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang
keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.”
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.Pada
saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik,antara lain:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)

Reaksi elektris pada kulit: meningkat bila terpesona
Peredaran darah : bertanbah cepat bila marah
Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut
Pernapasan: bernapas panjang jika kecewa
Pupil mata: membesar bila marah
Liur: mengering kalau takut atau tegang
Bulu roma: berdiri jika takut
Pencernaan: mencret-mencret jika tegang
Otot: ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegan atau bergetar ( tremor )
Komposisi darah: komposisi darah akan ikut berubah karena emosional yang menyebabkan
kelenjar-kelenjar lebih afektif.

2) Karakteristik Perkembangan Emosi
Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.Jenis emosi
yang secara normal dialami adalah:
a) Cinta/ kasih sayang
b) Gembira
c) Amarah
d) Takut dan cemas
e) Cemburu
f) Sedih

Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya,dan
khususnya pola pengendalian yang di lakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka.
3) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukkan bahwa perkembangan emosi mereka
bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar ( Hurlock,1960: 266 ).Kematangan dan
belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi.Metode belajar yang
menunjang perkembangan emosi,antara lain adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Belajar dengan coba-coba
Belajar dengan cara meniru
Belajar dengan cara mempersamakan diri
Belajar melalui pengkondisian
Pelatihan / belajar di bawah bimbingan dan pengawasan,terbatas,pada aspek reaksi

C. PERKEMBANGAN MORAL
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yg berlaku dalam masyarakat atau prinsip-prinsip
hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya.Sedangkan moral adalah ajaran tentang
baik,buruk perbuatan dan kelakuan.
Pengenalan terhadap nilai-nilai berdasarkan moral yang di miliki akan terbentuk sikap atau tingkah
laku.Tingkat perkembangan pasca-konvensional harus di capai oleh remaja.
Menurut Kohlberg,di samping interaksi sosial,faktor anak ikut berperan dalam perkembangan
moral.Terjadi perbedaan individual dalam perkembangan nilai,moral dan sikap sesuai dengan
umur,faktor kebudayaan,dan tingkat pemahamannya.
Upaya-upaya yang dapat di lakukan untuk mengembangkan nilai,moral,dan sikap adalah
menciptakan komunikasi di samping memberi informasi dan remaja diberi kesempatan untuk
berpartisipasI untuk aspek moral serta menciptakan sistem lingkungan yang serasi/ kondusif.
Michael meringkaskan 5 perubahan dasar dalam moral yang harus di lakukan oleh remaja sbb:
1)
2)
3)
4)
5)

Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak
Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah
Penilaian moral menjadi semakin kognitif
Penilaian moral menjadi kurang egosentris
Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral
merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi

DAFTAR PUSTAKA
Biehler,R.R.Psychology Applied to Teaching.New York: Hounghton Mifflin Company,1982.
Gunarsa, Singgih.Dasar dan Teori Perkembangan Anak,Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,1990.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadianBab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadianRobbie AkaChopa
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianMeita Purnamasari
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDheea Resta
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiananastanindya
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asimentYing Yin
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianhamdani15
 
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi SosialBagus Adhi Pratama
 
Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiPedroped Pedroro
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianCNVIP
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadiankawidian_putri
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianmbak_aul
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2Sandra Nehemia
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianDelaneira Puspita
 
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remajapengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remajaSalma Van Licht
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianCornelia Riasdita
 

Was ist angesagt? (19)

Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadianBab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Bab 4 sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
 
Definisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPTDefinisi dan agen sosiologi PPT
Definisi dan agen sosiologi PPT
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
 
Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasi
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadianPpsosialisasi & pembentukan kepribadian
Ppsosialisasi & pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2
 
Pp dikcan
Pp dikcanPp dikcan
Pp dikcan
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remajapengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
 
Sosialisasi
SosialisasiSosialisasi
Sosialisasi
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Proses kep klg
Proses kep klgProses kep klg
Proses kep klg
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 

Ähnlich wie Perkembangan emosi

Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakativansahrulmubaroq
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdfNyomanSugiartono
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Yeti Rohayati
 
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxPPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxKalanaWaktu
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaAghnia Rahmawati
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)Firdasari6
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remajawahyusrisayekti
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaSeptian Muna Barakati
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosianna rasyla
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 

Ähnlich wie Perkembangan emosi (20)

Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
 
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
Profil perkembangan masa remaja akhir (sma)
 
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxPPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remaja
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 
Dasar pendidikan ii
Dasar pendidikan iiDasar pendidikan ii
Dasar pendidikan ii
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 

Perkembangan emosi

  • 1. PERKEMBANGAN EMOSI,MORAL,DAN SOSIAL REMAJA A.PERKEMBANGAN SOSIAL 1.Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial Manusia tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan.Lingkungan itu dapat di bedakan atas lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek kehidupan,terutama kehidupan sosio-psikologis.Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial,bagaimana seharusnya seseorang hidup di dalam kelompoknya,baik dalam kelompok kecil maupun kelompok masyarakat luas.Menurut Piaget, interaksi sosial anak pada tahun pertama sangat terbatas,terutama hanya dengan ibunya.Pada tahun kedua, anak sudah belajar kata “tidak” dan sudah mulai belajar “menolak” lingkungan, seperti mengatakan “tidak mau ini”, “tidak mau itu”,”tidak mau pergi”,dll.Anak telah mulai mereaksi lingkungan secara aktif, ia telah belajar membedakan dirinya daripada orang lain,perilaku emosionalnya telah mulai berkembang dan lebih berperan.Perkenalan dan pergaulan dengan manusia lain segera menjadi semakin luas,ia mengenal kedua orangtuanya,anggota keluarganya,teman bermain sebaya,dan teman-teman sekolahnya.Pada umurumur selanjutnya,sejak anak mulai belajar di sekolah,mereka mulai belajar mengembangkan interaksi sosial dengan belajar menerima pandangan kelompok ( masyarakat ),memahami tanggung jawab,dan berbagai pengertian dengan orang lain.Menginjak masa remaja,interaksi dan pengenalan atau pergaulan dengan teman sebaya terutama lawan jenis menjadi semakin penting.Pada akhirnya pergaulan sesama manusia menjadi suatu kebutuhan. Kebutuhan bergaul dan berhubungan dengan orang lain ini telah mulai dirasakan sejak anak berumur enam bulan ,di saat anak itu telah mampu mengenal manusia lain,terutama ibu dan anggota keluarganya.Anak mulai mengenal dan mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial yang lain,seperti marah dan kasih sayang.Hubungan sosial( sosialisasi ) merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan.Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sedarhana dan terbatas,yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.Semakin dewasa dan bertambah umur,kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian,tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks.Pada jenjang perkembangan remaja,seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya,tapi mengandung maksud bahwa pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia. 2.Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa.Kebutuhan remaja telah cukup kompleks,cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas.Kehidupan sosial pada jenjang remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional.Seorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang bersifat tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja.Keadaan ini oleh Erick Erickson ( dalam Lefton, 1982: 281) dinyatakan bahwa anak telah dapat mengalami krisis identitas.Erickson mengemukakan bahwa perkembangan anak sampai jenjang dewasa melalui 8 tahap dan perkembangan remaja berada pada tahap keenam dan ketujuh,yaitu masa anak ingin menentukan jati dirinya dan memilih teman akrabnya.
  • 2. Penemuan jati diri seseorang di dorong oleh pengaruh sosiokultural.Pergaulan remaja banyak di wujudkan dalam bentuk kelompok( kelompok kecil dan kelompok besar).Dalam menetapkan pilihan kelompok yang diikuti,didasari oleh berbagai penimbangan,seperti moral,sosial ekonomi,minat,dan kesamaan bakat,dan kemampuan.Masalah yang umum dihadapi oleh remaja dan paling rumit adalah penyesuain diri.Nilai positif dari kehidupan kelompok adalah tiap anggota kelompok belajar berorganisasi,memilih pemimpin,dan mematuhi aturan kelompok.Di dalam proses penyesuain diri,kemampuan intelektual dan emosional mempunyai pengaruh yang kuat.Dalam hal hubungan sosial yang lebih khusus,yang mengarah kepada pemilihan pasangan hidup,pertimbangan faktor agama dan suku sering menjadi masalah yang amat rumit.Pertimbangan masalah agama dan suku bukan saja menjadi kepentingan masing-masing individu yang bersangkutan,tapi dapat menyangkut kepentingan keluarga dan kelompok yang lebih besar ( sesama agama atau sesama suku ). 3.Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu; a. b. c. d. e. Keluarga Kematangan anak Status sosial ekonomi Tingkat pendidikan Kapasitas mental ( emosi dan inteligensi ) 4. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingka laku Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori –teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain,termasuk orang tuanya.Sikap kritis ditunjukkan dalam hal-hal yang sudah umum baginya pada masa sebelumnya,sehingga tata cara,adat istiadat yang berlaku di lingkungan keluarga sering terjadi/ ada pertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada perilakunya.Kemampuan abstraksi menimbulkan kemampuan mempermasalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannya.Situasi ini dapat menimbulkan perasaan tidak puas dan putus asa. Di samping itu pengaruh egosentris masih sering terlihat pada pikiran remaja: 1) Cita-cita dan idealisme yang baik,terlalu menitikberatkan pikiran sendiri,tanpa memikirkan akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyalesaikan persoalan. 2) Kemampuan berpikir dengan pendapat sendiri,belum disertai pendapat orang lain dalam penilaiannya.Masih sulit membedakan pokok perhatian orang lain daripada tujuan perhatian diri sendiri.Pandangan dan penilaian diri sendiri dianggap sama dengan pandangan orang lain mengenai dirinya. Pencerminan dari sifat egois sering menyebabkan kekakuan para remaja dalam cara berpikir maupun bertingkah laku.Persoalan yang timbul pada masa remaja adalah banyak bertalian dengan perkembangan fisik yan dirasakan mengganggu dirinya dalam bergaul,karena disangkanya orang lain sepikiran dan ikut tidak puas mengenai penampilan dirinya.Hal ini menimbulkan perasaan “seperti” selalu diamati orang lain,perasaan malu,dan membatasi gerakgeriknya.Akibatnya,akan terlihat pada tingkah laku yang canggung.
  • 3. Proses penyesuaian diri yang dilandasi sifat egonya dapat menimbulkan reaksi lain di mana remaja itu justru melebih-lebihkan diri dalam penilaian diri.Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain,maka sifat ego semakin berkurang.Pada akhir masa remaja pengaruh egosentrisitas sudah sedemikian kecilnya,sehingga remaja sudah dapat berhubungan dengan orang lain tanpa meremahkan pendapat dan pandangan orang lain. 5. Perbedaan Individual dalam Perkembangan Sosial Sesuai dengan teori komprehensif tentang perkembangan sosial yang dikembangkan oleh Erickson,maka di dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya setiap manusia menempuh langkah yang berlainan satu dengan yang lain.Dalam teori Erickson,dinyatakan bahwa manusia(anak) hidup dalam kesatuan budaya yang utuh,alam dan kehidupan masyarakat menyediakan segala hal yang di butuhkan manusia.Namun sesuai dengan minat,kemampuan, dan latar belakang kehidupan budayanya maka berkembang kelompok-kelompok sosial yang beranekaragam. 6. Upaya Pengembangan Hubungan Sosial Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan Kesepakatan norma kehidupan remaja yang berbeda dengan kelompok lain,mungkin kelompok remaja lain,kelompok dewasa,dan kelompok anak-anak,akan dapat menimbulkan perilaku sosial yang kurang atau tidak dapat diterima oleh umum.Tidak sedikit perilaku yang berlebihan ( over acting ) akan muncul. Penciptaan kelompok sosial remaja perlu dikembangkan untuk memberikan rangsangan kepada mereka ke arah perilaku yang bermanfaat dan dapat diterima khalayak.Misalnya, kelompok olah raga,koperasi, dan kesenian. B.PERKEMBANGAN EMOSI 1.Pengertian Emosi Perasaan tidak senang atau senang yang terlalu menyertai perbuatan-perbuatan kita seharihari disebut warna afektif.Warna afektif kadang-kadang kuat,kadang-kadang lemah,atau kadang – kadang tidak jelas.Dalam hal warna afektif tersebut kuat,maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam,lebih luas,dan lebih terarah.Perasaan-peraaan seperti ini disebut emosi( Sarlito,1982;59 ).Di samping perasaan senang atau tidak senang,beberapa contoh macam emosi lain adalah gembira,cinta,marah,takut,cemas,dan benci, Menurut Crow dan Crow (1958) pengertian emosi adalah sbb: “Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.” Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik.Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan pada fisik,antara lain:
  • 4. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) Reaksi elektris pada kulit: meningkat bila terpesona Peredaran darah : bertanbah cepat bila marah Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut Pernapasan: bernapas panjang jika kecewa Pupil mata: membesar bila marah Liur: mengering kalau takut atau tegang Bulu roma: berdiri jika takut Pencernaan: mencret-mencret jika tegang Otot: ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegan atau bergetar ( tremor ) Komposisi darah: komposisi darah akan ikut berubah karena emosional yang menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih afektif. 2) Karakteristik Perkembangan Emosi Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.Jenis emosi yang secara normal dialami adalah: a) Cinta/ kasih sayang b) Gembira c) Amarah d) Takut dan cemas e) Cemburu f) Sedih Perbedaannya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya,dan khususnya pola pengendalian yang di lakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka. 3) Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Sejumlah penelitian tentang emosi anak menunjukkan bahwa perkembangan emosi mereka bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar ( Hurlock,1960: 266 ).Kematangan dan belajar terjalin erat satu sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi.Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi,antara lain adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Belajar dengan coba-coba Belajar dengan cara meniru Belajar dengan cara mempersamakan diri Belajar melalui pengkondisian Pelatihan / belajar di bawah bimbingan dan pengawasan,terbatas,pada aspek reaksi C. PERKEMBANGAN MORAL Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yg berlaku dalam masyarakat atau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya.Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik,buruk perbuatan dan kelakuan.
  • 5. Pengenalan terhadap nilai-nilai berdasarkan moral yang di miliki akan terbentuk sikap atau tingkah laku.Tingkat perkembangan pasca-konvensional harus di capai oleh remaja. Menurut Kohlberg,di samping interaksi sosial,faktor anak ikut berperan dalam perkembangan moral.Terjadi perbedaan individual dalam perkembangan nilai,moral dan sikap sesuai dengan umur,faktor kebudayaan,dan tingkat pemahamannya. Upaya-upaya yang dapat di lakukan untuk mengembangkan nilai,moral,dan sikap adalah menciptakan komunikasi di samping memberi informasi dan remaja diberi kesempatan untuk berpartisipasI untuk aspek moral serta menciptakan sistem lingkungan yang serasi/ kondusif. Michael meringkaskan 5 perubahan dasar dalam moral yang harus di lakukan oleh remaja sbb: 1) 2) 3) 4) 5) Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah Penilaian moral menjadi semakin kognitif Penilaian moral menjadi kurang egosentris Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi DAFTAR PUSTAKA Biehler,R.R.Psychology Applied to Teaching.New York: Hounghton Mifflin Company,1982. Gunarsa, Singgih.Dasar dan Teori Perkembangan Anak,Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,1990.