SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
DALIL-DALIL PROBABILITAS(SSTS 2305 / 3 sks) 1 Dra. Noeryanti, M.Si
2 Pengantar: Teori probabilitas akan mempelajari tentang percobaan-percobaan yang sifatnya acak (atau tak tentu). Seperti contoh-contoh pada bab sebelumnya,  walaupun secara teoritis dapat menghitung titik-titik pada ruang sampel, tetapi tidak pasti kapan akan munculnya titik-titik tersebut.  		  Pokok bahasan disini memberikan konsep dasar probabilitas yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan dari suatu percobaan yang memuat suatu kejadian yang tidak-pasti. Yaitu suatu percobaan yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang berbeda-beda.
3 Kompetensi: Setelahmempelajarimateripokokbahasandisini, mahasiswadiharapkan: Mampumenggunakankonsep-konsepdasarteoriProbabilitassecarabenar. Mampumelakukanoperasihitungan-hitungan yang berkaitandenganperubahacak, probabilitassuatukejadian, aturanpenjumlahan, probabilitasbersyarat, aturanperkaliandankaidahbayes Terampildalammengerjakansoal-soaltugasdanlatihan.
4 Daftar Isi Materi: ,[object Object]
    Probabilitas Suatu Kejadian
Aturan Penjumlahan
    Probabilitas Bersyarat
    Aturan Pergandaan
    Aturan Bayes,[object Object]
Ruang sampel diskrit adalah  ruang sampel yang memuat  perubah acak diskrit, dimana banyaknya elemen dapat dihitung sesuai dengan bilangan cacah (digunakan untuk data yang. berupa cacahan). Misalnya: banyak produk yang cacat, banyaknya kecelakaan lalu lintas di suatu kota dan sebagainya Ruang sampel kontinu      adalah  ruang sampel yang memuat perubah acak kontinu, yaitu memuat semua bilangan dalam suatu interval (digunakan untuk data yang dapat diukur). Misalnya: indeks prestasi,  tinggi badan, bobot, suhu, jarak, umur dan lain sebagainya  6
7 Contoh(2.1): Kembalipadapercobaanpadacontoh (1.1) ruangsampelnya Misalnya :  X = perubah acak yang menyatakanjumlahtitikdadu yang muncul Jadi:        X={2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12} Ruang sampel kejadian ini dikatakan sebagai ruang sampel diskret
2.2. Probabilitas Suatu Kejadian  Konsep probabilitas digunakan dalam menarik kesimpulan dari eksperimen yang memuat suatu kejadian yang tidak pasti. Misalnya: eksperimen yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang berbeda-beda. Hasil eksperimen ini, sangat bervariasi dan tidak tunggal.    Probabilitas dalam ruang sampel berhingga adalah bobot yang diberi nilai antara 0 dan 1. Sehingga kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang berasal dari percobaan statistik dapat dihitung.    Tiap-tiap hasil eksperimen dianggap berkemungkinan sama untuk muncul, akan diberi bobot yang sama. Dan jumlah bobot semua unsur dalam ruang sampel S adalah 1 8
Definisi (2.1) Probabilitas suatu kejadian A dalam ruang sampel S dinyatakan dengan: Definisi (2.2) Jika suatu kejadian menghasilkan N-macam hasil yang berbeda, dimana masing-masing kejadian mempunyai kemungkinan yang sama, maka probabilitas kejadian A ditulis sebagai: Dimana:            = banyaknya kemungkinan yang muncul pada kejadian A           = banyaknya kemungkinan yang muncul pada ruang sampel S  9
Contoh (2.2): 	Pada pelemparan sepasang dadu contoh (1.1) dengan  Misalnya:                 A =  Kejadian munculnya jumlah ttk 7                      B = Kejadian munculnya kedua titik sama                       C = Kejadian munculnya jumlah titik 11         Diperoleh: 10
Contoh(2.3): Percobaanpadacontoh (1.2) dengan   Misalnya :          A = kejadianjikasemua pasien akan sembuh           B = kejadianjikaada 50% lebihpasienygsembuh Sehinggadiperoleh :  dan 11
12 2.3.  Aturan Penjumlahan Di bawah ini diberikan suatu aturan penjumlahan yang sering dapat menyederhanakan perhitungan probabilitas.. Teorema (2.1):  BilaA dan B suatukejadiansembarang, maka Akibatnya: Jika A dan B kejadian yang terpisahmaka Jikamerupakansuatusekatandariruangsampel S, dansalingterpisah, maka
13 Teorema (2.2):  	     Untuk tiga kejadian A, B dan C, maka Contoh (2.4) :           Bila probabilitas seseorang membeli mobil warna hijau 0.09, putih 0.15, merah 0.21 dan biru 0.23. Berapa probabilitas seseorang pembeli akan membeli mobil baru seperti salah satu dari warna tersebut? Jawab : Misalnya  H= hijau, T=putih, M=merah dan B=biru
14 Contoh(2.5): Probabilitasseseorangmahasiswa lulus matakuliahStatistika 2/3 danprobabilitas lulus matakuliahmatematika 4/9. Jika p robabilitas lulus keduamatakuliah 1/4, makatentukanprobabilitasmahasiswaakan lulus paling sedikitsatumatakuliah? Jawab:   misalkan;           A =  himpunanmahasiswa yang lulus matakuliahstatistika,              B = himpunanmahasiswa yang lulus matakuliahmatematika,  himpunanmahasiswa yang lulus keduamatakuliah Makapeluangmahasiswaakan lulus paling sedikitsatumatakuliahadalah
15 Contoh(2.6): Berapakahpeluanguntukmendapatkanjumlahtitikdadu yang muncul 7 atau 11 jikaduabuahdadudilantunkan? Jawab: Misal:    A  = kejadianmunculnyajumlahttk 7 ;                       B  = Kejadianmunculnyajumlahtitik 11   ;  kejadianmunculnyajumlahtitikdadu 7 atau 11 Karena A dan B salingasing, atau ,                   sehingga Jadiuntukmendapatkanjumlahtitikdadu yang muncul 7 atau 11   adalah
16 Contoh(2.7): Jikaproabilitasseseorang yang membelimobilakantertarikmemilihwarnahijau, putih, merah, ataubiru yang masing-masingmempunyaiproabilitas  0,09; 0,15; 0,21; 0,23. Berapakahproabilitasbahwaseorangpembelitertentuakanmembelimobilbaruberwarnasepertisalahsatudariwarnatersebut? Jawab: misal, H = seseorangmemilihwarnamobilhijau 		T = seseorangmemilihwarnamobilputih 		M = seseorangmemilihwarnamobilmerah 		B = seseorangmemilihwarnamobilbiru Ke-empatkejadiantersebutsalingterpisah. Jadiprobabilitasbahwaseorangpembeliakanmembelimobilberwarnaseperti salahsatudariwarnatersebutadalah
Teorema (2.3):  Jika  A dan        dua kejadian yang beromplementer, maka Contoh(2.8): Probabilitasseorangmontirmobilakanmemperbaikimobilsetiapharikerjaadalah 3, 4, 5, 6, 7, atau 8 lebihdenganprobabilitas 0,12; 0,19; 0,28; 0,24; 0,10; dan 0,07. Berapaprobabilitasbahwaseorangmontirmobilakanmemperbaiki paling sedikit 5 mobilpadaharikerjaberikutnya? Jawab:MisalE = kejadianbahwa paling sedikitada 5 mobil yang diperbaiki                              = kejadiankurangdari 5 mobil yang diperbaiki Sehingga;    dimana Jadi 17
18 Contoh(2.9): Duabuahbarangdipilihsecaraacakdari 12 barangdiantaranyaada 4 barangberkondisicacat (rusaK). Tentukanprobailitasbahwa:         (a). keduabarangtersebutcacat         (b). keduabarangberkondisibaik               4R           2         (c). paling sedikitsatubarangcacat            8B Jawab:                                                          12 Banyaknyacarauntukmemilih 2 barangdari 12 barang = Dimisalkan :    A = kejadianterpilihnyakeduabarangcacat                        B= kejadianterpilihnyakeduabarangbaik Maka
19 a). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang cacat  =  b). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang baik =  c). Misalkan;          = probabilitas terpilihnya 0- barang yang cacat           = probabilitas terpilihnya 1- barang yang cacat          = probabilitas terpilihnya 2- barang yang cacat       Probabilitas paling sedikit  ada satu barang cacat  = Probabilitas (1-barang yang        cacat , 2- barang  yang cacat)  = P(1) + P(2) =        Jadi  probabilitas paling sedikit  ada satu barang cacat  adalah
20 2.4.  Probabilitas Bersyarat Definisi (2.3):  Probabilitas bersyarat kejadian B, jika kejadian A  diketahui ditulis                                          didefinisikan sebagai: Contoh(2.10): Ruangsampelmenyatakanpopulasiorangdewasa yang telahtamat SMU disuatukotatertentudikelompokanmenurutjeniskelamindan status bekerjasepertidalamtabelberikut: Tabel 2.1.  PopulasiOrangDewasaTelahTamat SMU
21 	Daerah tersebutakandijadikandaerahpariwisatadanseseorangakandipilihsecaraacakdalamusahapenggalakankotatersebutsebagaiobyekwisatakeseluruhnegeri. Berapaprobabilitaslelaki yang terpilihternyataberstatusbekerja? Jawab: Misalkan ;  E = orang yang terpilihberstatusbekeja                                 M = Lelaki yang terpilih Probabilitaslelaki yang terpilihternyataberstatusbekerjaadalah          Dari tabeldiperoleh:                           dan Jadi:
22 Definisi (2.4): Dua kejadian A dan kejadian B dikatakan bebas jika dan hanya                         dan                        .  Jika tidak demikian, A dan B tidak bebas  Contoh(2.11): Suatupercobaban yang menyangkutpengambilan 2 kartu yang diambilberturutandarisatu pack karturemidenganpengembalian. Jika A menyatakankartupertama yang terambil as, dan B menyatakankartukeduaskop(spade) Karenakartupertamadikembalikan, makaruangsampelnyatetap, yang terdiriatas 52 kartu, berisi 4As dan13skop. Jadidandiperoleh Jadidikatakan  A dan B bebas
23 2.5.  Aturan Perkalian Teorema(2.4):  Jika kejadian A dan B dapat terjadi secara serentak pada suatu percobaan, maka berlaku                                         dan juga berlaku Contoh(2.12): Sebuahkotakberisi 20 sekering, 5 diantaranyacacat. Bila 2 sekeringdikeluarkandarikotaksatudemisatusecaraacak (tanpadikembalikan) berapaprobabilitaskeduasekeringiturusak? Jawab: misalkan A = menyatakansekeringpertamacacat                 B = menyatakansekeringkeduacacat
24                  = menyatakan bahwa kejadian A terjadi dan kemudian B terjadi                       setelah A terjadi   Probabilitas mengeluarkan sekering cacat yang pertama =1/4  Probabilitas mengeluarkan sekering cacat yang ke-dua = 4/19  Jadi  Contoh(2.13): Sebuahkantongberisi 4 bola merahdan 3 olahitam, kanongkeduaberisi 3 bola merahdan 5 bola hitam. Satu bola diambildarikantongpertama, dandimasukankekantongkeduatanpamelihathasilnya. Berapaprobabilitasnyajikakitamengambil bola hitamdarikantongkedua?. Jawab: Misalkan:                           masing-masing menyatakan pengamila  1 bola
25 hitam dari kantong 1, 1 bola hitam dari kantong 2, dan 1 bola merah dari kantong 1. Kita ingin mengetahui gabungan dari kejadian terpisah                            dan              . Berbagai kemunginan dan probabilitasnya digambar sbb:                                                                   H=6/9                         H=3/7                                  M=3/9                            M=4/7                               H=5/9                                                                     M=4/9  Kantong 2 3M,  6H Kantong 1 4M,3H Kantong 2 4M, 5H Gambar (2.1).  Diagram pohon untuk contoh (2.12)
26 Jadi  Teorema(2.4):  Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika dan hanya jika Teorema(2.5):      Jika                          kejadian-kejadian yang bebas, maka
27 Contoh(2.14):  Dalamsebuahkotakterdapat 7-bolamberwarnamerahdan 5-berwarnaputih, jika sebuahbolamdiambildarikotaktersebutdiamatiwarnanyakemudian dikembalikanlagikedalamkotak, dandiulangicarapengambilannya. Makatentukanprobabilitasbahwadalampengambilanakandidapat 2 bolamberwarnaputih dalampengambilanpertamasetelahdiamatibolamtidakdikembalikandandiulangicarapengambilannya. Makatentukanprobabilitasbahwa dalampengambilanpertamadiperolehbolammerahdan yang kedua bolamputih Jawab: 	                      1                              7M, 5P                                   12
28 a).  Misalnya:  A = kejadian dalam Pengambilan I diperoleh bolam putih      	          B = kejadian Pengambilan II diperoleh bolam putih       maka                                               ; dan       A dan B adalah kejadian-kejadian yang bebas, jadi probabilitas bahwa        dalam pengambilan akan diperoleh 2 bolam berwarna putih =  b). Misal: C = pengambilan I diperoleh bolam merah, dan D = pengambilan                  II diperoleh bolam putih,  maka                                                      dan     Probabiliats pengambilan I merah dan pengambilan II putih =
29 2.6.  Aturan Bayes 		    Pandang diagram venn berikut:                                                                                                  saling-                                                                    terpisah, jadi 	Diperoleh rumus Gambar (2.2).  Diagram Venn untuk ejadian A,E dan
30 Contoh (2.15)  	Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan status bekerja seperti pada contoh (2.9) tabel (2.1): 	Daerah ini akan dijadikan daerah pariwisata dan seseorang akan dipilih secara acak dalam usaha penggalakan kota tersebut sebagai obyek wisata keseluruh negeri.  	Dan diketahui bahwa ada 36 orang yang  bersetatus bekerja dan 12 orang berstatus menganggur adalah anggota koperasi.  	Berapa peluang orang yang terpilih ternyata anggota koperasi? 
31  Jawab:   Misal:	  E = orang yang terpilih berstatus bekeja 		 A  = orang yang terpilih anggota koperasi    Dari tabel diperoleh:    Jadi peluang orang yang terpilih anggota koperasi adalah

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
Selvin Hadi
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
Christiana Tian
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitas
Ir. Zakaria, M.M
 

Was ist angesagt? (19)

Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
1.1 konsep probabilitas
1.1 konsep probabilitas1.1 konsep probabilitas
1.1 konsep probabilitas
 
Probabilitas.
Probabilitas.Probabilitas.
Probabilitas.
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1Laporan praktikum teori peluang 1
Laporan praktikum teori peluang 1
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
1 probabilitas
1 probabilitas1 probabilitas
1 probabilitas
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitas
 
Peluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadianPeluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadian
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Ruang sampel dan frekuensi harapan
Ruang sampel dan frekuensi harapanRuang sampel dan frekuensi harapan
Ruang sampel dan frekuensi harapan
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Ppt hipergeometrik
Ppt hipergeometrikPpt hipergeometrik
Ppt hipergeometrik
 
Aturan peluang
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluang
 

Andere mochten auch

MIS 320 Presentation
MIS 320 PresentationMIS 320 Presentation
MIS 320 Presentation
group5
 
TakingITGlobal--Creating a Global Classroom
TakingITGlobal--Creating a Global ClassroomTakingITGlobal--Creating a Global Classroom
TakingITGlobal--Creating a Global Classroom
guest6c448e
 

Andere mochten auch (18)

Ch.9 Learning Activity 8-9 Pp. 231
Ch.9 Learning Activity 8-9 Pp. 231Ch.9 Learning Activity 8-9 Pp. 231
Ch.9 Learning Activity 8-9 Pp. 231
 
Ch. 12 La 10,11 P291
Ch. 12 La 10,11 P291Ch. 12 La 10,11 P291
Ch. 12 La 10,11 P291
 
Derivati 4 feb_2016_thu
Derivati 4 feb_2016_thuDerivati 4 feb_2016_thu
Derivati 4 feb_2016_thu
 
Kodu Creds
Kodu CredsKodu Creds
Kodu Creds
 
Nrfl roster 1
Nrfl roster 1Nrfl roster 1
Nrfl roster 1
 
WSM Case Studies
WSM Case StudiesWSM Case Studies
WSM Case Studies
 
Ath 530 Syllabus Qs1
Ath 530 Syllabus Qs1Ath 530 Syllabus Qs1
Ath 530 Syllabus Qs1
 
CIO 20 Awards
CIO 20 AwardsCIO 20 Awards
CIO 20 Awards
 
Ch.14 Learning Act 1,2,3
Ch.14 Learning Act 1,2,3Ch.14 Learning Act 1,2,3
Ch.14 Learning Act 1,2,3
 
MIS 320 Presentation
MIS 320 PresentationMIS 320 Presentation
MIS 320 Presentation
 
**Ath 530 Lata 09 1
**Ath 530 Lata 09 1**Ath 530 Lata 09 1
**Ath 530 Lata 09 1
 
Zingales-Rajan: salvare il capitalismo dai capitalisti
Zingales-Rajan: salvare il capitalismo dai capitalistiZingales-Rajan: salvare il capitalismo dai capitalisti
Zingales-Rajan: salvare il capitalismo dai capitalisti
 
Basilea zero
Basilea zeroBasilea zero
Basilea zero
 
Cio
CioCio
Cio
 
Ch.1 pp.40 Learning Act 1-3
Ch.1 pp.40 Learning Act 1-3Ch.1 pp.40 Learning Act 1-3
Ch.1 pp.40 Learning Act 1-3
 
Ch. 5 Learning Activity 4 7
Ch. 5 Learning Activity 4 7Ch. 5 Learning Activity 4 7
Ch. 5 Learning Activity 4 7
 
TakingITGlobal--Creating a Global Classroom
TakingITGlobal--Creating a Global ClassroomTakingITGlobal--Creating a Global Classroom
TakingITGlobal--Creating a Global Classroom
 
Ch.14 Qs For Study Pp325
Ch.14 Qs For Study Pp325Ch.14 Qs For Study Pp325
Ch.14 Qs For Study Pp325
 

Ähnlich wie Probability

Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Ir. Zakaria, M.M
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
KholidYusuf4
 

Ähnlich wie Probability (20)

statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
1 PROBABILITAS new.pptx
1 PROBABILITAS new.pptx1 PROBABILITAS new.pptx
1 PROBABILITAS new.pptx
 
P5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptxP5 Statistika.pptx
P5 Statistika.pptx
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinan
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Variable Random / Peubah Acak
Variable Random / Peubah AcakVariable Random / Peubah Acak
Variable Random / Peubah Acak
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
 
Instrumen penilaian
Instrumen penilaianInstrumen penilaian
Instrumen penilaian
 
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptxBab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
Modul 12. 3.4 (muthmainnah)
Modul 12. 3.4 (muthmainnah)Modul 12. 3.4 (muthmainnah)
Modul 12. 3.4 (muthmainnah)
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
 
Tugas 7 probabilitas Ralding.pptx
Tugas 7 probabilitas Ralding.pptxTugas 7 probabilitas Ralding.pptx
Tugas 7 probabilitas Ralding.pptx
 
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
PELUANG (Peluang Teoretik) - Pertemuan 2
 
Ict ppt
Ict pptIct ppt
Ict ppt
 
PPT PELUANG - SMA
PPT PELUANG - SMAPPT PELUANG - SMA
PPT PELUANG - SMA
 

Kürzlich hochgeladen

04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
rendisalay
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
FORTRESS
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
dewihartinah
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
nairaazkia89
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
erlyndakasim2
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
FORTRESS
 

Kürzlich hochgeladen (20)

04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 

Probability

  • 1. DALIL-DALIL PROBABILITAS(SSTS 2305 / 3 sks) 1 Dra. Noeryanti, M.Si
  • 2. 2 Pengantar: Teori probabilitas akan mempelajari tentang percobaan-percobaan yang sifatnya acak (atau tak tentu). Seperti contoh-contoh pada bab sebelumnya, walaupun secara teoritis dapat menghitung titik-titik pada ruang sampel, tetapi tidak pasti kapan akan munculnya titik-titik tersebut. Pokok bahasan disini memberikan konsep dasar probabilitas yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan dari suatu percobaan yang memuat suatu kejadian yang tidak-pasti. Yaitu suatu percobaan yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang berbeda-beda.
  • 3. 3 Kompetensi: Setelahmempelajarimateripokokbahasandisini, mahasiswadiharapkan: Mampumenggunakankonsep-konsepdasarteoriProbabilitassecarabenar. Mampumelakukanoperasihitungan-hitungan yang berkaitandenganperubahacak, probabilitassuatukejadian, aturanpenjumlahan, probabilitasbersyarat, aturanperkaliandankaidahbayes Terampildalammengerjakansoal-soaltugasdanlatihan.
  • 4.
  • 5. Probabilitas Suatu Kejadian
  • 7. Probabilitas Bersyarat
  • 8. Aturan Pergandaan
  • 9.
  • 10. Ruang sampel diskrit adalah ruang sampel yang memuat perubah acak diskrit, dimana banyaknya elemen dapat dihitung sesuai dengan bilangan cacah (digunakan untuk data yang. berupa cacahan). Misalnya: banyak produk yang cacat, banyaknya kecelakaan lalu lintas di suatu kota dan sebagainya Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang memuat perubah acak kontinu, yaitu memuat semua bilangan dalam suatu interval (digunakan untuk data yang dapat diukur). Misalnya: indeks prestasi, tinggi badan, bobot, suhu, jarak, umur dan lain sebagainya 6
  • 11. 7 Contoh(2.1): Kembalipadapercobaanpadacontoh (1.1) ruangsampelnya Misalnya : X = perubah acak yang menyatakanjumlahtitikdadu yang muncul Jadi: X={2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12} Ruang sampel kejadian ini dikatakan sebagai ruang sampel diskret
  • 12. 2.2. Probabilitas Suatu Kejadian Konsep probabilitas digunakan dalam menarik kesimpulan dari eksperimen yang memuat suatu kejadian yang tidak pasti. Misalnya: eksperimen yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang berbeda-beda. Hasil eksperimen ini, sangat bervariasi dan tidak tunggal. Probabilitas dalam ruang sampel berhingga adalah bobot yang diberi nilai antara 0 dan 1. Sehingga kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang berasal dari percobaan statistik dapat dihitung. Tiap-tiap hasil eksperimen dianggap berkemungkinan sama untuk muncul, akan diberi bobot yang sama. Dan jumlah bobot semua unsur dalam ruang sampel S adalah 1 8
  • 13. Definisi (2.1) Probabilitas suatu kejadian A dalam ruang sampel S dinyatakan dengan: Definisi (2.2) Jika suatu kejadian menghasilkan N-macam hasil yang berbeda, dimana masing-masing kejadian mempunyai kemungkinan yang sama, maka probabilitas kejadian A ditulis sebagai: Dimana: = banyaknya kemungkinan yang muncul pada kejadian A = banyaknya kemungkinan yang muncul pada ruang sampel S 9
  • 14. Contoh (2.2): Pada pelemparan sepasang dadu contoh (1.1) dengan Misalnya: A = Kejadian munculnya jumlah ttk 7 B = Kejadian munculnya kedua titik sama C = Kejadian munculnya jumlah titik 11 Diperoleh: 10
  • 15. Contoh(2.3): Percobaanpadacontoh (1.2) dengan Misalnya : A = kejadianjikasemua pasien akan sembuh B = kejadianjikaada 50% lebihpasienygsembuh Sehinggadiperoleh : dan 11
  • 16. 12 2.3. Aturan Penjumlahan Di bawah ini diberikan suatu aturan penjumlahan yang sering dapat menyederhanakan perhitungan probabilitas.. Teorema (2.1): BilaA dan B suatukejadiansembarang, maka Akibatnya: Jika A dan B kejadian yang terpisahmaka Jikamerupakansuatusekatandariruangsampel S, dansalingterpisah, maka
  • 17. 13 Teorema (2.2): Untuk tiga kejadian A, B dan C, maka Contoh (2.4) : Bila probabilitas seseorang membeli mobil warna hijau 0.09, putih 0.15, merah 0.21 dan biru 0.23. Berapa probabilitas seseorang pembeli akan membeli mobil baru seperti salah satu dari warna tersebut? Jawab : Misalnya H= hijau, T=putih, M=merah dan B=biru
  • 18. 14 Contoh(2.5): Probabilitasseseorangmahasiswa lulus matakuliahStatistika 2/3 danprobabilitas lulus matakuliahmatematika 4/9. Jika p robabilitas lulus keduamatakuliah 1/4, makatentukanprobabilitasmahasiswaakan lulus paling sedikitsatumatakuliah? Jawab: misalkan; A = himpunanmahasiswa yang lulus matakuliahstatistika, B = himpunanmahasiswa yang lulus matakuliahmatematika, himpunanmahasiswa yang lulus keduamatakuliah Makapeluangmahasiswaakan lulus paling sedikitsatumatakuliahadalah
  • 19. 15 Contoh(2.6): Berapakahpeluanguntukmendapatkanjumlahtitikdadu yang muncul 7 atau 11 jikaduabuahdadudilantunkan? Jawab: Misal: A = kejadianmunculnyajumlahttk 7 ; B = Kejadianmunculnyajumlahtitik 11 ; kejadianmunculnyajumlahtitikdadu 7 atau 11 Karena A dan B salingasing, atau , sehingga Jadiuntukmendapatkanjumlahtitikdadu yang muncul 7 atau 11 adalah
  • 20. 16 Contoh(2.7): Jikaproabilitasseseorang yang membelimobilakantertarikmemilihwarnahijau, putih, merah, ataubiru yang masing-masingmempunyaiproabilitas 0,09; 0,15; 0,21; 0,23. Berapakahproabilitasbahwaseorangpembelitertentuakanmembelimobilbaruberwarnasepertisalahsatudariwarnatersebut? Jawab: misal, H = seseorangmemilihwarnamobilhijau T = seseorangmemilihwarnamobilputih M = seseorangmemilihwarnamobilmerah B = seseorangmemilihwarnamobilbiru Ke-empatkejadiantersebutsalingterpisah. Jadiprobabilitasbahwaseorangpembeliakanmembelimobilberwarnaseperti salahsatudariwarnatersebutadalah
  • 21. Teorema (2.3): Jika A dan dua kejadian yang beromplementer, maka Contoh(2.8): Probabilitasseorangmontirmobilakanmemperbaikimobilsetiapharikerjaadalah 3, 4, 5, 6, 7, atau 8 lebihdenganprobabilitas 0,12; 0,19; 0,28; 0,24; 0,10; dan 0,07. Berapaprobabilitasbahwaseorangmontirmobilakanmemperbaiki paling sedikit 5 mobilpadaharikerjaberikutnya? Jawab:MisalE = kejadianbahwa paling sedikitada 5 mobil yang diperbaiki = kejadiankurangdari 5 mobil yang diperbaiki Sehingga; dimana Jadi 17
  • 22. 18 Contoh(2.9): Duabuahbarangdipilihsecaraacakdari 12 barangdiantaranyaada 4 barangberkondisicacat (rusaK). Tentukanprobailitasbahwa: (a). keduabarangtersebutcacat (b). keduabarangberkondisibaik 4R 2 (c). paling sedikitsatubarangcacat 8B Jawab: 12 Banyaknyacarauntukmemilih 2 barangdari 12 barang = Dimisalkan : A = kejadianterpilihnyakeduabarangcacat B= kejadianterpilihnyakeduabarangbaik Maka
  • 23. 19 a). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang cacat = b). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang baik = c). Misalkan; = probabilitas terpilihnya 0- barang yang cacat = probabilitas terpilihnya 1- barang yang cacat = probabilitas terpilihnya 2- barang yang cacat Probabilitas paling sedikit ada satu barang cacat = Probabilitas (1-barang yang cacat , 2- barang yang cacat) = P(1) + P(2) = Jadi probabilitas paling sedikit ada satu barang cacat adalah
  • 24. 20 2.4. Probabilitas Bersyarat Definisi (2.3): Probabilitas bersyarat kejadian B, jika kejadian A diketahui ditulis didefinisikan sebagai: Contoh(2.10): Ruangsampelmenyatakanpopulasiorangdewasa yang telahtamat SMU disuatukotatertentudikelompokanmenurutjeniskelamindan status bekerjasepertidalamtabelberikut: Tabel 2.1. PopulasiOrangDewasaTelahTamat SMU
  • 25. 21 Daerah tersebutakandijadikandaerahpariwisatadanseseorangakandipilihsecaraacakdalamusahapenggalakankotatersebutsebagaiobyekwisatakeseluruhnegeri. Berapaprobabilitaslelaki yang terpilihternyataberstatusbekerja? Jawab: Misalkan ; E = orang yang terpilihberstatusbekeja M = Lelaki yang terpilih Probabilitaslelaki yang terpilihternyataberstatusbekerjaadalah Dari tabeldiperoleh: dan Jadi:
  • 26. 22 Definisi (2.4): Dua kejadian A dan kejadian B dikatakan bebas jika dan hanya dan . Jika tidak demikian, A dan B tidak bebas Contoh(2.11): Suatupercobaban yang menyangkutpengambilan 2 kartu yang diambilberturutandarisatu pack karturemidenganpengembalian. Jika A menyatakankartupertama yang terambil as, dan B menyatakankartukeduaskop(spade) Karenakartupertamadikembalikan, makaruangsampelnyatetap, yang terdiriatas 52 kartu, berisi 4As dan13skop. Jadidandiperoleh Jadidikatakan A dan B bebas
  • 27. 23 2.5. Aturan Perkalian Teorema(2.4): Jika kejadian A dan B dapat terjadi secara serentak pada suatu percobaan, maka berlaku dan juga berlaku Contoh(2.12): Sebuahkotakberisi 20 sekering, 5 diantaranyacacat. Bila 2 sekeringdikeluarkandarikotaksatudemisatusecaraacak (tanpadikembalikan) berapaprobabilitaskeduasekeringiturusak? Jawab: misalkan A = menyatakansekeringpertamacacat B = menyatakansekeringkeduacacat
  • 28. 24 = menyatakan bahwa kejadian A terjadi dan kemudian B terjadi setelah A terjadi Probabilitas mengeluarkan sekering cacat yang pertama =1/4 Probabilitas mengeluarkan sekering cacat yang ke-dua = 4/19 Jadi Contoh(2.13): Sebuahkantongberisi 4 bola merahdan 3 olahitam, kanongkeduaberisi 3 bola merahdan 5 bola hitam. Satu bola diambildarikantongpertama, dandimasukankekantongkeduatanpamelihathasilnya. Berapaprobabilitasnyajikakitamengambil bola hitamdarikantongkedua?. Jawab: Misalkan: masing-masing menyatakan pengamila 1 bola
  • 29. 25 hitam dari kantong 1, 1 bola hitam dari kantong 2, dan 1 bola merah dari kantong 1. Kita ingin mengetahui gabungan dari kejadian terpisah dan . Berbagai kemunginan dan probabilitasnya digambar sbb: H=6/9 H=3/7 M=3/9 M=4/7 H=5/9 M=4/9 Kantong 2 3M, 6H Kantong 1 4M,3H Kantong 2 4M, 5H Gambar (2.1). Diagram pohon untuk contoh (2.12)
  • 30. 26 Jadi Teorema(2.4): Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika dan hanya jika Teorema(2.5): Jika kejadian-kejadian yang bebas, maka
  • 31. 27 Contoh(2.14): Dalamsebuahkotakterdapat 7-bolamberwarnamerahdan 5-berwarnaputih, jika sebuahbolamdiambildarikotaktersebutdiamatiwarnanyakemudian dikembalikanlagikedalamkotak, dandiulangicarapengambilannya. Makatentukanprobabilitasbahwadalampengambilanakandidapat 2 bolamberwarnaputih dalampengambilanpertamasetelahdiamatibolamtidakdikembalikandandiulangicarapengambilannya. Makatentukanprobabilitasbahwa dalampengambilanpertamadiperolehbolammerahdan yang kedua bolamputih Jawab: 1 7M, 5P 12
  • 32. 28 a). Misalnya: A = kejadian dalam Pengambilan I diperoleh bolam putih B = kejadian Pengambilan II diperoleh bolam putih maka ; dan A dan B adalah kejadian-kejadian yang bebas, jadi probabilitas bahwa dalam pengambilan akan diperoleh 2 bolam berwarna putih = b). Misal: C = pengambilan I diperoleh bolam merah, dan D = pengambilan II diperoleh bolam putih, maka dan Probabiliats pengambilan I merah dan pengambilan II putih =
  • 33. 29 2.6. Aturan Bayes Pandang diagram venn berikut: saling- terpisah, jadi Diperoleh rumus Gambar (2.2). Diagram Venn untuk ejadian A,E dan
  • 34. 30 Contoh (2.15)   Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan status bekerja seperti pada contoh (2.9) tabel (2.1): Daerah ini akan dijadikan daerah pariwisata dan seseorang akan dipilih secara acak dalam usaha penggalakan kota tersebut sebagai obyek wisata keseluruh negeri. Dan diketahui bahwa ada 36 orang yang bersetatus bekerja dan 12 orang berstatus menganggur adalah anggota koperasi. Berapa peluang orang yang terpilih ternyata anggota koperasi? 
  • 35. 31  Jawab: Misal: E = orang yang terpilih berstatus bekeja A = orang yang terpilih anggota koperasi Dari tabel diperoleh: Jadi peluang orang yang terpilih anggota koperasi adalah
  • 36. 32 Gambar 2.3 Diagram pohon untuk data Contoh (2.14) Teorema(2.6): Jika kejadian-kejadian yang tidak kosong maka untuk sembarang kejadian , berlaku dengan: dan saling terpisah
  • 37. 33 Diagram Venn: Gambar 2.3 Penyekatan ruang sampel S Teorema(2.7): Jika kejadian-kejadian merupakan sekatan dari ruang sampel S dengan , maka utk sembarang kejadian A , berlaku untuk r = 1,2, …. , k
  • 38. 34 Contoh (2.16)   Tiga anggota dari sebuah organisasi dicalonkan sebagai ketua. Telah diketahui peluang bpk Ali (A) terpilih 0,3 ; peluang bpk Basuki (B) terpilih 0,5 dan peluang bpk Catur (C) terpilih 0,2. Juga telah diketahui peluang kenaikan iuran anggota jika A terpilih 0,8 ; jika B terpilih 0,1 dan jika C terpilih 0,4. a), Berapa peluang iuran anggota akan naik ? b). Berapa peluang bpk C terpilih sbg ketua? Jawab: Misal: I : iuran anggota dinaikan A : pak Ali terpilih B : pak Basuki terpilih C : pak Catur terpilih
  • 39. 35 Diketahui dari soal: ; ; a). Peluang iuran anggota akan naik adalah b). Peluang bapak C terpilih se bagai ketua adalah