SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
EFEKTIVITAS TEORI KARIER HOLLAND MELALUI LAYANAN
INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI TERHADAP
KESIAPAN KERJA SISWA
Komang Seniawati1
, Ni Ketut Suarni2
, Dewi Arum WMP3
123
Jurusan Bimbingan Konseling
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: niagadisbali@ymail.com,tut_arni@yahoo.com,
dawmp_80@yahoo.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara efektivitas teori karier
Holland dengan layanan informasi kari di sekolah untuk meningkatkan pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja siswa.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
desain Quasi Experimental Design.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas jurusan
Akomodasi Perhotelan.Satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai
kelompok kontrol, tiap kelas berjumlah 37 orang.Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner.Prosedur penelitian dilakukan dalam 3 tahap.Tahap pertama adalah tahap
persiapan, tahap kedua adalah tahap pelaksanaan dan yang terakhir adalah tahap
pengakhiran.Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman diri terhadap kesiapan
kerja siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan
dengan menggunakan uji–t, diperoleh thitung sebesar 4,355, sedangkan ttabel dengan taraf
signifikansi 5% dan db = 72 adalah 1,684. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari
ttabel (thitung> ttabel) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan efektivitas teori karier Holland melalui layanan informasi untuk
meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa.
kata kunci: teori karir holland, layanan informasi, pemahaman diri terhadap kesiapan kerja
siswa.
Abstract
The purpose of this study was to determine the difference between the effectiveness of
Holland's career theory with curry information services in schools to increase self-
understanding of the students' workreadiness. This study is a design experiment with Quasi
Experimental Design. The samples in this study were 2 major classes Hospitallity. One class
accommodation as the experimental group and the control group classes, each class
numbered about 37 people. Data collection methods used were kuesioner. Prosedur
research conductedin 3 phases.The first stage is the preparation phase, the second phase
is the implementation phase and the last is the termination stage. Research data show that
theself-understanding of the job readiness of students increased. It can be seen based on
hypothesis test results conducted by using t-test, obtained t was 4.355, while ttable with
significance level of 5% and db = 72 is 1.684. This shows that t countgreater than ttable(t
count>t table) so that H0 is rejected and H1 is accepted. It can be concluded that there are
differences in the effectiveness of Holland's career theory through information services to
enhance the self-understanding of the students' work readiness.
keywords: theory of career holland, information services, understanding yourself against
student work readiness.
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
Di dalam arus globalisasi yang memiliki
diferensiasi sosial yang semakin kompleks,
khususnya siswa SMK akan dihadapkan pada
berbagai macam kemungkinan pilihan hidup
yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan
studi, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan,
bakat dan minat, dan semua ini menuntut
kemandirian dalam menjatuhkan pilihannya.
Bagi siswa yang tidak dapat memahami potensi
yang dimliki, diduga mereka juga tidak akan
dapat menentukan berbagai macam pilihan
karir, akhirnya akan mengalami masalah serta
akan berpengaruh terhadap standar kompetensi
lulusan di SMK tersebut.
Permasalahan karir merupakan
permasalahan masa depan siswa. Kegiatan
masa sekarang akan mewarnai masa depan
seseorang. Agar siswa SMK dapat menyiapkan
masa depannya dengan baik, siswa harus
dibekali dengan sejumlah informasi karir yang
akan dipilihnya. Informasi yang cukup dan tepat
tentang seseorang individu, merupakan aset
bagi individu yang bersangkutan untuk
memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya,
faktor kekuatan maupun faktor kelemahan-
kelemahannya. Menurut John Hayes dan Barrie
Hopson (1981:37) informasi karier adalah
informasi yang mendukung perkembangan
bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu
memungkinkan seseorang mengadakan
pengujian akan kesesuaian dengan konsep
dirinya. Lebih lanjut dikatakan informasi karir
tidak hanya sekedar merupakan objek faktual,
tetapi sebagai kemampuan proses psikologis
untuk mentransformasikan informasi itu
dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa
depan.
Siswa SMK merupakan usia dimana
seseorang mencapai kematangan kariernya.
Kematangan karier bagi siswa terbukti bila
mereka mampu mengambil keputusan karier
secara mandiri, dimana kemandirian itu tidak
pernah terlepas dari pengaruh pemahaman diri
siswa.
Menurut Bastaman (dalam
http://rumahbelajarpsikologi.com) menjelaskan
dalam diri seseorang yang memahami diri
terjadi meningkatnya kesadaran atas buruknya
kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat
untuk melakukan perubahan kearah kondisi
yang lebih baik.
Muhamat Farid, dalam tesisnya yang
dimuat pada blog http://eprints.uny.ac.id
menjelaskan bahwa ketika seseorang
mengetahui kondisi dan gambaran tentang
dirinya maka dia akan dapat menjalani hidupnya
dengan nyaman dan juga memiliki rasa percaya
diri yang kuat karena sudah memiliki pandangan
diri yang jelas.
Pemahaman diri (minat, abilitas,
kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan
kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal.Faktor internal yang turut
mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh
diri terbuka dan tertutup.Kepribadian yang
terbuka berkonstribusi positif terhadap
pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang
tertutup adalah faktor penghambat dalam
pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan)
yang mempengaruhi pemahaman diri antara
lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan
sekolah.
Pada kesempatan ini penulis lebih
menekan pada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap pemahaman diri siswa terletak pada
peran kepala sekolah, staf administrasi, guru
mata pelajaran, dan peran konselor sekolah
dalam melaksanakan program bimbingan dan
konseling. Program bimbingan yang
dilaksanakan oleh konselor sekolah mencakup
empat bidang antara lain; bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan karier, dan
bimbingan belajar. Untuk mewujudkan tujuan
bimbingan di sekolah, konselor perlu
melaksanakan berbagai kegiatan layanan
bantuan dimana salah satunya adalah layanan
informasi.
Pemahaman diri siswa SMK di
pengaruhi oleh pelaksanaan layanan informasi
dalam bidang bimbingan karier, yang mana
materi dalam pemberian informasi kepada siswa
mencakup, minat, model lingkungan orientasi
dan tipe kepribadian.
Holland menjelaskan bahwa suatu
pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan
hasil dari interaksi antara factor hereditas
(keturunan) dengan segala pengaruh budaya,
teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang
dianggap memiliki peranan yang penting.Selain
itu John L. Holland juga merumuskan tipe-tipe
(golongan) kepribadian dalam pemilihan
pekerjaan berdasarkan atas inventori
kepribadian yang disusun atas dasar minat.
Kesenangan pribadi (modal personal
orientation) merupakan proses perkembangan
yang terbentuk melalui hereditas dan
pengalaman hidup individu dalam bereaksi
terhadap tuntutan lingkungannya. Sentral bagi
teori Holland adalah konsep bahwa individu
memilih sebuah karier untuk memuaskan
orientasi kesenangan pribadinya. Jika individu
telah mengembangkan suatu orientasi yang
dominan, maka akan lebih besar kemungkinan
baginya mendapatkan kepuasan dalam
lingkungan okupasi yang sesuai. Akan tetapi,
jika dia belum dapat menentukan pilihan, maka
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
kemungkinan mendapat kepuasan itu akan
hilang. Orientasi kesenangan pribadi yang
didukung oleh lingkungan kerja yang sesuai
akan menentukan pilihan gaya hidup individu.
Pada teori yang dikembangkan oleh
John L. Holland menjelaskan bahwa suatu
pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan
hasil dari interaksi antara factor hereditas
(keturunan) dengan segala pengaruh budaya,
teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa
yang dianggap memiliki peranan yang penting.
Selain itu John L. Holland juga merumuskan
tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam
pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori
kepribadian yang disusun atas dasar minat.Dan
setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke
dalam suatu model teori yang disebut model
orientasi (the model orientation).Model orientasi
ini merupakan suatu rumpun perilaku- perilaku
penyesuaian yang khas.Setiap orang memiliki
urutan orientasi yang berbeda-beda, dan hal
inilah yang menyebabkan mengapa setiap
orang itu mempunyai corak hidup yang
berbeda-beda.
Holland dalam Teori Tipologi Karir
mengenai Perilaku Vokasional berpendapat
bahwa penting membangun keterkaitan atau
kecocokan antara tipe kepribadian individu dan
pemilihan karir tertentu.Intinya pemilihan dan
penyesuaian karir merupakan gambaran dari
kepribadian seseorang. Beberapa hal yang
mempengaruhi Teori Holland antara lain usia,
gender, kelas sosial, inteligensi dan pendidikan.
Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh
John L. Holland adalah:Realistis; Tipe model ini
memiliki kecenderungan untuk memilih
lapangan kerja yang berorientasi kepada
penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan
kejantanan, kekuatan otot, ketrampilan fisik,
mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik
yang kuat, kurang memiliki kecakapan verbal,
konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki
ketrampilan social, serta kurang peka dalam
hubungan dengan orang lain.
Contoh pekerjaan orang dengan model
orientasi ini adalah operator mesin/radio, supir
truk, petani, penerbang, pengawas bangunan,
ahli listrik, dan pekerjaan lain yang
sejenis. Dalam proses konseling, konseli tipe ini
lebih menyukai saran dan sugesti yang spesifik
untuk menangani masalah karir dan solusi
masalah praktek.
Investigatif; Tipe kepribadian Investigatif ini
ditandai dengan adanya suatu tugas-tugas yang
memerlukan kemampuan bersifat abstrak dan
kreatif, didalam lingkungan ini individu lebih
menyukai metode yang menggunakan berfikir
secara logis untuk menangani permasalahan-
permasalahan yang dihadapinya. Individu yang
memiliki tipe kepribadian ini akan lebih tertarik
pada permasalahan yang belum bisa
terselesaikan dan akan mencari solusinya
secara rasional.
Sosial; Lingkungan sosial adalah tempat
dimana seseorang berhubungan dengan orang
lain, dimana hal itu diperlukan kemampuan
untuk menginterpretasikan dan mengubah
perilaku untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Tipe model ini memiliki kecenderungan
untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini
adalah pandai bergaul dan berbicara, bersifat
responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan,
bersifat religius, membutuhkan perhatian,
memiliki kecakapan verbal, hubungan antar
pribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan teratur,
menjauhkan bentuk pemecahan masalah
secara intelektual, dan lebih berorientasi pada
perasaan.
Contoh pekerjaan orang dengan model
sosial ini adalah guru, pekerja sosial, konselor,
misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan
lain yang sejenis. Di dalam proses konseling,
orang tipe ini mengekspresikan dirinya dengan
menolong sesama atau kegiatan sosial yang
lain.
Konvensional; Tipe model ini pada
umumnya memiliki kecenderungan terhadap
kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang
tersusun baik, numerical (angka) yang teratur,
menghindari situasi yang kabur, senang
mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan
kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap
status dan kenyataan materi, dan mencapai
tujuan dengan mengadaptasikan dirinya
ketergantungan pada atasan. Contoh pekerjaan
orang dengan model orientasi ini adalah kasir,
statistika, pemegang buku, pegawai arsip,
pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Usaha/ tipe Enterpresing; Tipe model ini
memiliki cirri khas diantaranya menggunakan
ketrampilan-ketrampilan berbicara dalam situasi
dimana ada kesempatan untuk menguasai
orang lain atau mempengaruhi orang lain,
menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah
untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain,
menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur,
perhatian yang besar pada kekuasaan, status
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
dan kepemimpinan, serta agresif dalam
kegiatan lisan.Contoh pekerjaan orang dengan
model orientasi ini adalah pedagang, politikus,
manajer pimpinan eksekutif perusahaan,
perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang
sejenis.
Artistik; Tipe model orientasi ini memiliki
kecenderungan berhubungan dengan orang lain
secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar
menyesuaikan diri. Contoh pekerjaan orang
dengan model orientasi ini adalah ahli musik,
ahli kartun, ahli drama, pencipta lagu, penyair,
dan pekerjaan lain yang sejenis.
Layanan informasi bimbingan karier
adalah seperangkat kegiatan dalam
memberikan informasi karier kepada siswa
sehingga dengan informasi-informasi itu siswa
dapat memahami dirinya sendiri yaitu
pengenalan lebih dalam tentang potensi diri,
kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri.
Pelaksanaan layanan informasi secara
efektif dengan materi layanan tentang potensi
diri yang mencakup minat, model – model
lingkungan yang mempengaruhi pemilihan
karier, kepribadian serta kelebihan dan
kekurangan diri secara signifikan dapat
meningkatkan pemahaman diri siswa SMK
yang mengarah pada kesiapan kerja siswa.
Dalam penelitian ini penulis membatasi materi
layanan informasi dalam bimbingan karier yang
diberikan kepada siswa yakni: (a) layanan
informasi bimbingan karier dengan topik
mengenal minat; (b) layanan informasi
bimbingan karier dengan topik memahamai
model – model lingkungan; (c) layanan
informasi bimbingan karier dengan topik
memahami karakteristik kepribadian; (d)
layanan informasi bimbingan karier dengan
topik nilai-nilai dan sikap karier siswa.
Menurut Munandir (dalam Hartono,
2010: 24) bimbingan karier adalah proses
membantu siswa dalam hal memahami dirinya,
memahami lingkungan khususnya memahami
lingkungan dunia kerja, menentukan pilihan
kerja, dan akhirnya membantunya dalam
menyiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.
Peters dan Shetzer
(http://konselingindonesia.com, mengemukakan
bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu
siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat
dalam perkembangan karir. Guru
pembimbinghendaknya dapat membantu siswa
merencanakan karirnya sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.
Layanan informasi di SMK yang
dilaksanakan oleh konselor sekolah dapat
dilaksanakan melalui bimbingan kelompok dan
individu. Dengan layanan informasi akan secara
langsung bisa membantu siswa dalam
memahami dirinya tentang potensi yang
dimilikinya, minat, nilai-nilai dan sikap, kekuatan
dan kelemahaman yang ada pada diri mereka
sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh penulis terhadap beberapa siswa
di SMK N 2 Singaraja mereka menyatakan
bahwa belum memikirkan masa depan mereka
ataupun arah karirnya karena kurangnya
pengetahuan karir yang dimiliki untuk
dikembangkan. Masih kurangnya pengalaman –
pengalaman yang dapat merelevansikan
pendapat, sikap, dan tindakannya dengan
kenyataan yang ada.Selain itu banyak siswa
yang kurang mengembangkan potensi yang
dimilikinya.sebagian dari aktifitas awal
seseorang pada masa kanak – kanak
mendorongnya kearah kemampuan dan minat
jangka panjang. Pengalaman itu menciptakan
seseorang yang dipengaruhi untuk
memperlihatkan suatu karakteristik diri, konsep
diri, pandangan dan memperoleh suatu
karakteristik sebagai suatu disposisi.bukan
hanya melalui faktor hereditas melainkan juga
hasil dari interaksi dengan lingkungan. Lebih
lanjut Holland juga menyebutkan bahwa tipe
kepribadian individu dapat berkembang dan
mengalami predoposisi, dalam artian tipe
kepribadian bukanlah atribut yang begitu
permanen melekat pada individu atau tipe
kepribadian adalah bersifat dinamis.Tipe
kepribadian individu, selain merupakan bawaan
semenjak lahir (heredity) dapat juga terbentuk
karena pengaruh lingkungan.Sejauh mana
lingkungan dapat membentuk tipe kepribadian
seseorang adalah tergantung sensitifitas
individu masing – masing menerima pengaruh
itu, serta pandangannya terhadap lingkungan
tersebut.
Holland mengakui bahwa
pandangannya berakar dalam psikologi
diferensial, terutama penelitian dan pengukuran
terhadap minat, dan dalam tradisi psikologi
kepribadian yang mempelajari tipe-tipe
kepribadian (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Dua
sumber pengaruh ini mendorong Holland untuk
mengasumsikan bahwa orang yang memiliki
minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam
lingkungan yang berlain-lainan, sebenarnya
adalah orang yang berkepribadian lain-lain dan
mempunyai sejarah hidup yang berbeda-beda
pula (Winkel & Hastuti, 2005 : 634).
Layanan informasi dapat
diselenggarakan melalui berbagai cara seperti
ceramah, tanya jawab, dan diskusi selanjutnya
dapat dilengkapi dengan peragaan, selebaran,
tayangan foto, film, video, dan peninjauan
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
tempat-tempat atau objek-objek yang di
maksud.
Metode yang akan digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode ceramah, diskusi
kelompok dan tugas disertai dengan tanya
jawab sehingga terjadi suatu komunikasi
langsung dua arah. Dengan adanya metode
tersebut siswa akan memperoleh kesempatan
yaitu berupa pengalaman dan informasi/
pengetahuan/ wawasan tentang dirinya sendiri
yakni memahami tentang potensi diri, dan
kekuatan dan kelemahan diri sendri.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh penulis terhadap beberapa siswa
di SMK N 2 Singaraja mereka menyatakan
bahwa belum memikirkan masa depan mereka
ataupun arah karirnya karena kurangnya
pengetahuan karir yang dimiliki untuk
dikembangkan. Masih kurangnya pengalaman –
pengalaman yang dapat merelevansikan
pendapat, sikap, dan tindakannya dengan
kenyataan yang ada.Selain itu banyak siswa
yang kurang mengembangkan potensi yang
dimilikinya.Diantara para siswa / remaja adanya
pendapat – pendapat yang salah yaitu : adanya
citra, bahwa setelah selesai pendidikan, pasti
sulit mencari kerja, sehingga kurang adanya
motivasi belajar yang wajar. Disangka oleh
banyak pihak terutama para siswa, bahwa
kesempatan kerja hanya dapat diperoleh dari
koneksi atau cara lain yang tidak / kurang wajar.
Hal ini tidak seluruhnya benar.
Berbeda dengan harapan yang dimiliki oleh
para guru di sekolah, harapan mereka tidak
sesuai dengan fakta yang ada.Karena
kesenjangan tersebut penulis mencoba
membantu siswa dan guru pembimbing dalam
memberikan pemahaman mengenai layanan
informasi terhadap kesiapan kerja kepada siswa
dengan teori Holland sehingga dengan
informasi – informasi itu siswa dapat memahami
dirinya sendiri yaitu pengenalan lebih dalam
tentang potensi diri, kekuatan dan kelemahan
dirinya sendiri. Karena hal tersebut maka
penulis mencoba membuat penelitian yang
berjudul “Efektivitas Teori Karier Holland Melalui
Layanan Informasi Untuk Meningkatkan
Pemahaman Diri Terhadap Kesiapan Kerja
Siswa di SMK N 2 Singaraja” dengan harapan
siswa memiliki pemahaman diri yang terkait
dengan pekerjaan dan mampu menentukan
karier yang realistik.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dengan desain Quasi experimental
design. Penelitian dilakukan pada siswa kelas
XI Akomodasi Perhotelan tahun pelajaran
2013/2014 di SMK N 2 Singaraja Jumlah
populasi adalah 4 kelas XI AP dengan jumlah
siswa sebanyak 149 siswa
Dalam mengambil sampel, tehnik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik
simple random sampling, jumlah sampel yang
diambil sebanyak dua kelas yang terdiri dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Sebelum menentukan sampel keempat
kelas XI Akomodasi Perhotelan dilakukan uji
kesataraan dengan menganalisis data tes hasil
belajar Budi Pekerti yang dikembangkan peneliti
Tahun pelajaran 2012/2013. terlebih dahulu
data hasil belajar Budi Pekerti dilakukan uji
persyaratan yaitu uji normalitas dan
homogenitas sebaran data dengan
menggunakan uji Chi-Kuadrat dan uji Barlett,
ternyata keempat kelas XI Akomodasi
Perhotelan SMK N 2 Singaraja memiliki sebaran
data normal dan homogen. Selanjutnya setelah
diuji dengan menggunakan analisis varians satu
jalur ternyata keempat kelas tersebut setara.
Berdasarkan hasil random dengan teknik undian
diperoleh kelas XI Akomodasi Perhotelan 1
sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa
= 37 siswa, dan kelas XI Akomodasi Perhotelan
2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa =
37 siswa. Data utama yang dikumpulkan adalah
tentang pemahaman diri terhadap kesiapan
kerja. Untuk ini data dikumpulkan melalui
pemberian kuesioner. Analisis data dilakukan
secara statistik dengan menentukan nilai Mean,
Median, Modus, Varian, Standar Deviasi,
kategori data, kurva polygon distribusi frekuensi,
uji prasyarat analisis data dan analisis varian
menggunakan uji-t sampel independent (tidak
berkorelasi).
Hasil dan pembahasan
Hasil
Deskripsi data hasil penelitian
memaparkan rata-rata, median, modus, standar
deviasi, varian, minimum, maksimum, dan
jangkauan dari data pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa baik untuk kelompok siswa
dengan layanan informasi karier Holland dan
layanan bimbingan konseling yang ada di
sekolah.
Deskripsi data pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja siswa yang
memaparkan rata-rata, median, modus, standar
deviasi, varian, minimum dan maksimum.
Hasil penelitian ini menunjukkan
sebagai berikut.Pertama hasil post-test dari
kelompok eksperimen sebesar 4354 dengan
skor maksimum 140 dan skor minimum 93.Data
hasil post-tes tersebut kemudian disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan
rentangan 47, kelas interval 6 dan panjang
kelas interval 8.
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi
tersebut didapatkan Mean(M) = 117,69, Median
(Md) = 118,30, Modus (Mo) = 119,93, Varian
(s
2
) = 156,0001 dan Standar Deviasi (s) = 12,49
hal tersebut menunjukkan bahwa mean (M)
hasil post-test kelompok eksperimen lebih kecil
dari median (Md) dan Modus (Mo). Dengan kata
lain modus lebih besar dari median dan median
lebih besar dari mean (Mo>Md>M), sehingga
menghasilkan kurva juling negatif yang berarti
sebagian besar skor cenderung tinggi.
Kurva juling negatif yang terbentuk dan
data hasil post-test kelompok eksperimen
disajikan seperti kurva poligon pada gambar
berikut:
Gambar.1 Kurva poligon data hasil post-test
kelompok eksperimen
Untuk mengetahui kualitas dan
klasifikasi dari variabel hasil pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja siswa, maka skor rata-
rata hasil pemahaman diri terhadap kesiapan
kerja siswa dikonversikan dengan
menggunakan kriteria rata-rata ideal (Mi) dan
standar deviasi ideal (SDi). Sesuai dengan
kriteria penskoran, dapat ditentukan skor
maksimal ideal adalah 150 dan skor minimal
ideal adalah 30.
Skor rata-rata pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa kelompok eksperimen (M)
adalah 117,69. Berdasarkan hasil konversi,
dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil
pemahaman diri terhadap kesiapan kerja pada
siswa kelompok eksperimen termasuk dalam
kategori tinggi karena berada pada rentangan
100,00<M<120,00
Hasil penelitian kedua pada hasil post-
test kelompok kontrol sebesar 3889 dengan
skor maksimum 130 dan skor minimum 83. Data
hasil post-tes tersebut kemudian disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan
rentangan 47, kelas interval 6 dan panjang
kelas interval 8.
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi
tersebut didapatkan Mean(M) = 105,9, Median
(Md) = 104,50, Modus (Mo) = 103,30, Varian
(s
2
) = 153,76 dan Standar Deviasi (s) = 4,066
hal tersebut menunjukkan bahwa mean (M)
hasil post-test kelompok eksperimen lebih kecil
dari median (Md) dan Modus (Mo). Dengan kata
lain modus lebih besar dari median dan median
lebih besar dari mean (M>Md>Mo), sehingga
menghasilkan kurva juling positif yang berarti
sebagian besar skor cenderung rendah. Kurva
juling positif yang terbentuk dan data hasil post-
test kelompok kontrol disajikan seperti kurva
poligon pada gambar berikut:
Gambar.2Kurva poligon data hasil post-test
kelompok kontrol
Untuk mengetahui kualitas dan
klasifikasi dari variabel hasil pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja siswa, maka skor rata-
rata hasil pemahaman diri terhadap kesiapan
kerja siswa dikonversikan dengan
menggunakan kriteria rata-rata ideal (Mi) dan
standar deviasi ideal (SDi). Sesuai dengan
kriteria penskoran, dapat ditentukan skor
maksimal ideal adalah 150 dan skor minimal
ideal adalah 30.
Skor rata-rata pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa kelompok kontrol (M)
adalah 105,09. Berdasarkan hasil konversi,
dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil
pemahaman diri terhadap kesiapan kerja pada
0
2
4
6
8
10
12
0
2
4
6
8
10
12
83-90 91-98 99-
106
107-
114
115-
122
123-
130
Frekuensi
Interval
Interval
M = 117,69
Md = 118,50
Mo = 119,93
frekuensi
Mo = 103,50
Md = 104,50
M = 105,09
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
siswa kelompok kontrol termasuk dalam
kategori tinggi karena berada pada rentangan
100,00<M<120,00.
Setelah mengetahui hasil post-test
kelompok eksperimen dan kotrol maka
selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis data.
Uji prasyarat yang pertama adalah uji normalitas
dengan rumus sebagai berikut:
 



e
e
f
ff
x
2
02
Sumber: (Dantes, 2007)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus chi-kuadrat diperoleh
hasil post-test kelompok eksperimen
adalah 2,853 dan dengan taraf signifikansi
5% dan dk = 3 adalah 7, 815. Berarti,
hasil post-test kelompok eksperimen lebih
kecil dari ( ), sehingga data
hasil post-test kelompok eksperimen
berdistribusi normal.
Selanjutnya hasil post-test
kelompok kontrol adalah 4,837 dan dengan
taraf signifikansi 5% dan dk = 3 adalah 7,815.
Berarti, hasil post-test kelompok kontrol
lebih kecil dari ( ), sehingga
data hasil post-test kelompok kontrol
berdistribusi normal.
Uji prasyarat yang kedua adalah uji
homogenitas dengan rumus sebagai berikut:
F
Sumber: (Dantes, 2007)
Uji yang digunakan adalah uji-F dengan
kriteria data homogen jika Fhitung< Ftabel.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui Fhitung
hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol
adalah 1,015, sedangkan Ftabel dengan taraf
signifikansi 5% dan dbpembilang = 36, dbpenyebut =
36 adalah 1,72. Hal ini menunjukan bahwa Fhit
lebih kecil dari Ftabel (Fhitung<Ftabel) yang berarti
varians data hasil post-test kelompok
eksperimen dan kontrol adalah homogen.
Berdasarkan uji prasyarat analisis yang
telah dilakukan, diperoleh data hasil post-test
kelompok eksperimen dan kontrol adalah
berdistribusi normal dan homogen. Dengan
demikian, uji hipotesis yang akan dilakukan
menggunakan uji-t sampel independent (tidak
berkorelasi). Dengan formula sebagai berikut:











2
2
2
1
2
1
21
n
s
n
s
XX
t
Sumber: (Dantes, 2007)
Tabel.1 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Data Kelompok N ̅ s2
thitung db
ttabel
(5%)
Pemahaman
Diri
Terhadap
Kesiapan
Kerja
Eksperimen 37 117,69 156,0001
4,355 72 1,684
Kontrol 37 105,09 153,76
Berdasarkan tabel ringkasan hasil uji
hipotesis, terlihat thitung sebesar 4,355,
sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 5%
dan db = 37 + 37 – 2 = 72 adalah 1,684. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel
(thitung> ttabel), sehingga H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan demikian, dapat
diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan
efektivitas teori karier Holland melalui layanan
informasi untuk meningkatkan pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI
Akomodasi Perhotelan di SMK N 2 Singaraja
tahun pelajaran 2013/2014.
Untuk mengetahui adanya pengaruh
efektivitas teori karier Holland terhadap
kesiapan Kerja siswa, dapat dilihat dari rata–
rata pemahaman diri terhadap kesiapan kerja
antara kedua kelompok sampel. Dari rata–rata (
X ) hitung, diketahui X kelompok eksperimen
adalah 117,69 dan X kelompok kontrol adalah
105,09. Hal ini berarti, X eksperimen lebih
besar dari X kontrol ( X eksperimen > X
kontrol). Berdasarkan hasil temuan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa teori Karier Holland
melalui layanan informasi efektif untuk
meningkatkan pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XI Akomodasi
Perhotelan di SMK Negeri 2 Singaraja Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
Pembahasan
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan bahwa pemberian layanan
informasi karier pada siswa sangat berperanan
penting guna meningkatkan kesiapan kerja
siswa khususnya siswa SMK.Oleh sebab itu
hendaknya materi yang disampaikan harus
disesuaikan dengan situasi yang ada
dilapangan ataupun sesuai dengan kebutuhan
dunia industri.
Ada berbagai teori Karier yang
disampaikan oleh beberapa ahli. Namun tidak
semua teori mampu meningkatkan pemahaman
diri siswa, peran pembimbing/guru BK di
sekolah sangatlah penting dalam
perkembangan peserta didik melalui layanan
informasi tersebut.
Pemahaman diri (minat, abilitas,
kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan
kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal.Faktor internal yang turut
mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh
diri terbuka dan tertutup.Kepribadian yang
terbuka berkonstribusi positif terhadap
pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang
tertutup adalah faktor penghambat dalam
pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan)
yang mempengaruhi pemahaman diri antara
lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan
sekolah.
Jadi teori karier Holland merupakan
perantara bagi siswa untuk mengungkap dan
memahami kepribadiannya sendiri.Pemahaman
terhadap kepribaadian diri sendiri sangat
penting dalam upaya meningkatkan kesiapan
diri dalam memasuki dunia kerja.
Secara deskriptif kelas yang
mendapatkan layanan informasi karier Holland
memiliki pemahaman diri lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas yang mendapatkan
layanan informasi karier yang ada di sekolah.
Secara umum, hasil penelitian ini telah
membuktikan hipotesis yang diajukan, terdapat
perbedaan efektivitas teori karier Holland
melalui layanan informasi untuk meningkatkan
pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa.
Perbedaan yang signifikan ini terlihat dari hasil
analisis uji hipotesis yang telah dilakukan
dengan menggunakan uji-t.hasil analisis
menunjukkan bahwa thitung sebesar 4,355 lebih
besar dari ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan
db = 72 yaitu 1,684. Berdasarkan kriteria
pengujian, yaitu tolak H0 jika thitung> ttabel, maka
hipotesis nol (H0) yang diajukan dalam
penelitian iniditolak dan hipotesis alternatif (H1)
diterima. H1 inilah yang menyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman
diri terhadap kesiapan kerja siswa antara siswa
yang mendapatkan layanan informasi teori
karier Holland dan siswa yang mendapatkan
layanan informasi yang ada di sekolah.
Adanya perbedaan yang signifikan
menunjukkan bahwa layanan informasi karier
Holland berpengaruh untuk meningkatkan
pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara
layanan informasi teori karier Holland dan
layanan informasi karier di sekolah, dapat dilihat
dari rata-rata skor pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa antara kedua kelompok.
Rata-rata pemahaman diri terhadap kesiapan
kerja siswa kelompok eksperimen adalah
117,69, sedangkan rata-rata pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja siswa kelompok kontrol
adalah 105,09. Hal ini berarti, rata-rata skor
kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata
skor kelompok kontrol (Meksperimen> Mkontrol).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pemberian layanan informasi karier dengan teori
Hollandlebih berpengaruh baik terhadap
pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XI Akomodasi Perhotelan di SMK N 2
Singaraja dibandingkan dengan layanan
informasi karier di sekolah pada umumnya.
Berdasarkan deskripsi data mean (M),
median (Md), dan modus (Mo) masing-masing
kelompok, maka skor masing-masing kelompok
dapat dilihat kecenderungannya yang
ditunjukkan oleh kemiringan kurva poligon.
Pada kelompok eksperimen diperoleh Mean =
117,69, Median = 118,50, dan Modus = 119,93.
Dengan demikian terlihat Mo > Md > M, artinya
bahwa skor kelompok eksperimen
menghasilkan kurva juling negatif dan skor
cendrung tinggi.Sangat berbeda dengan
deskripsi data pada kelompok kontrol, yaitu skor
cenderung rendah dan menghasilkan kurva
juling positif. Hal ini terlihat dari perolehan M =
105,09> Md = 104,50, > Mo = 103,50.
Selain hal tersebut, mean skor masing-
masing kelompok juga diklasifikasikan
berdasarkan rata-rata ideal dan standar deviasi
ideal pada skala lima. Mean kelompok
eksperimen sebesar 117,69 berada pada
kategori tinggi, sedangkan mean kelompok
kontrol sebesar 105,09 berada pada kategori
tinggi akan tetapi lebih rendah sebesar 12,60
dari hasil kelompok eksperimen. Penjelasan
tersebut menunjukkan bahwa memang terdapat
perbedaan yang signifikan pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja siswa antara siswa
yang mendapatkan layanan informasi teori
karier Holland dan siswa yang mendapatkan
layanan informasi yang ada di sekolah.
Pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa
yang mendapatkan layanan informasi karier
Holland lebih baik daripada yang mendapatkan
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
layanan informasi karier pada umumnya di
sekolah.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini
juga sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ni Luh Putu Astri Nova Herlina
Lingga Dewi (2012) dengan judul “Efektivitas
Konseling Karier Model Holland untuk
meningkatkan Keputusan Karier Siswa Kelas XII
Jurusan Akomodasi Perhotelan Tahun
Pelajaran 2012” membuktikan bahwa konseling
karier model Holland efektif meningkatkan
keputusan karir siswa dan membantu siswa
untuk lebih memahami kemampuan diri serta
tipe kepribadian yang dia miliki.
Meskipun penelitian ini konsisten
dengan hasil penelitian yang dilakukan para
peneliti lain sebelumnya, namun terdapat
pertanyaan yaitu mengapa terdapat perbedaan
pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa
yang signifikan antara layanan informasi karier
Holland dan informasi karier di sekolah?
Beranjak dari salah satu tujuan
memberikan layanan informasi karier bukan
hanya sekedar menginformasikan mengenai
dunia industri, tetapi siswa dituntut untuk
memahami dirinya baik itu kekurangan serta
kelebihan yang dimiliki sehingga siswa tidak
salah dalam memilih pekerjaan nantinya. Oleh
karena itu diperlukan teori yang mendukung
pemahaman diri siswa tersebut sebelum
memasuki dunia kerja. Pemahaman diri siswa
terhadap kesiapan kerja meliputi pemahaman
terhadap tipe kepribadian serta lingkungan
pekerjaan yang tepat untuk siswa tersebut,
dengan demikian sangat diyakini bahwa
layanan informasi yang menggunakan teori
karier Holland memang logis berpengaruh lebih
baik terhadap pemahaman diri siswa terhadap
kesiapan kerja.
Pada teori yang dikembangkan oleh
John L. Holland menjelaskan bahwa suatu
pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan
hasil dari interaksi antara factor hereditas
(keturunan) dengan segala pengaruh budaya,
teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa
yang dianggap memiliki peranan yang penting.
Selain itu John L. Holland juga merumuskan
tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam
pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori
kepribadian yang disusun atas dasar
minat.Holland mengusulkan bahwa tipe
kepribadian dapat diatur dalam sistem kode
modal orientasinya seperti R (pendudukan
realistis), I (investigasi), A (artistik), S (sosial), E
(enterpresing), dan C (konvensional).
Holland dalam Teori Tipologi Karir
mengenai Perilaku Vokasional berpendapat
bahwa penting membangun keterkaitan atau
kecocokan antara tipe kepribadian individu dan
pemilihan karir tertentu.Intinya pemilihan dan
penyesuaian karir merupakan gambaran dari
kepribadian seseorang. Beberapa hal yang
mempengaruhi Teori Holland antara lain usia,
gender, kelas sosial, inteligensi dan pendidikan.
Dalam memberikan layanan informasi
karier Holland siswa akan diajak untuk
mengenali kepribadiannya sendiri serta potensi
yang dimiliki berkaitan dengan jurusan yang
mereka pilih. Selain itu siswa akan
diinformasikan mengenai jenis-jenis pekerjaan
yang ada dibidang pariwisata khususnya
akomodasi perhotelan serta kriteria yang harus
dimiliki untuk calon tenaga kerja. berdasarkan
atas hal tersebut maka siswa akan mampu lebih
memahami dirinya sendiri dan siap untuk
memasuki dunia kerja.
Berbeda dengan layanan informasi
yang diberikan disekolah pada umumnya.
Informasi karier yang diberikan hanya sebatas
pada pengenalan siswa pada tempat-tempat
industri yang ada di Bali.Layanan diberikan
tanpa spesifikasi jenis pekerjaan yang
jelas.Sehingga siswa belum memahami dirinya
mengenai jenis pekerjaan apakah yang tepat
untuk dirinya sendiri.
Semua paparan tersebut menjadi
alasan pendukung bahwa teori karier Holland,
memang logis lebih efektif untuk meningkatkan
pemahaman diri siswa terhadap kesiapan kerja
dibandingkan dengan layanan informasi di
sekolah yang notabene hanya
menstransformasi pengetahuan tanpa
memperhatikan potensi siswa.
Penutup
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diungkapkan maka
dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.Bahwa terdapat perbedaan efektivitas
teori karier Holland melalui layanan informasi
untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XI Akomodasi
Perhotelan di SMK N 2 Singaraja tahun
pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan
dengan menggunakan uji–t, diperoleh thitung
sebesar 4,355, sedangkan ttabel dengan taraf
signifikansi 5% dan db = 37 + 37 – 2 = 72
adalah 1,684. Hal ini menunjukkan bahwa thitung
lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel), sehingga H0
ditolak dan H1 diterima.
Saran
Beberapa saran yang dapat
disampaikanberdasarkan penelitian yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut.
Bagi Sekolah; Sekolah-sekolah
khususnya SMK yang mengalami
Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK
permasalahan rendahnya pemahaman diri
terhadap kesiapan kerja dapat menerapkan
teori karier Holland melalui layanan informasi
dalam memberikan layanan BK guna
mengatasi permasalahan tersebut.
Bagi Guru Bk; Guru-guru BK di Sekolah
Menengah Kejuruan disarankan untuk lebih
berinovasi dalam mengelola pemberian
layanan melalui penerapan suatu teori
bimbingan yang inovatif dan didukung media
pembelajaran yang relevan untuk dapat
meningkatkan pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa.
Bagi calon peneliti; Calon peneliti yang
berminat untuk melakukan penelitian lebih
lanjut tentang pemahaman diri terhadap
kesiapan kerja siswa maupun bidang ilmu
lainnya yang sesuai, agar memperhatikan
kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini
sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan
dan penyempurnaan penelitian yang akan
dilaksanakan.
Daftar pustaka
Amti,Erman& marjohan, 1991, bimbingan
konseling, Jakarta:p2tk, ditjen Dikti Depdikbud.
Antoinete, Maria. “Pemahaman Diri” tersedia
pada http://rumahbelajarpsikologi.com
Depdiknas.(2003). Pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.
Gani, Ruslan. 2012. Bimbingan Karier Sebuah
Panduan Pemilihan Karier Yang
Terarah.Bandung : CV Angkasa.
Konselor Indonesia, “Teori Karier Holland”.
Tersedia Pada :
http://konselorindonesia.blogspot.com/20
10/11/teori-karier-holland.html. 12
Januari 2014 Pukul 11:44
Nurihsan. 2006. Bimbingan Dan Konseling
dalam Berbagai Latar Kehidupan.
Bandung : PT Refika Aditama
Nurkancana,2009.Statistik-Elementer.
Singaraja:………”
Prayitno & Amti, Erman. (2004). Dasar-Dasar
BK. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno, 1999.Panduan Kegiatan pengawasan
Bimbingan dan Konseling di
sekolah.Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Priyatno & Amti Erman. 1994. Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling.
Jakarta:Rineka Cipta.
Purwoko, Budi. (2008). Organisasi dan
Managemen Bimbingan Konseling.
Surabaya: Unesa University Press.
Rahardjo & Gudnanto. 2013. Pemahaman
Individu Teknik Nontes Edisi Revisi.
Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
Sukardi. 1984. Bimbingan Karier Di Sekolah–
sekolah. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Suranata.(2009). “Hubungan Antara Kesesuaian
Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan
dengan Kematangan Arah Pilih
Karier”.Tesis.Program Pascasarjana:
Universitas Negeri Padang.
Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan
Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogjakarta: Media Abadi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfAtakhBoer
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiIntan Irawati
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiTita Sobandi
 
Model Evaluasi Pembelajaran Goal Free
Model Evaluasi Pembelajaran Goal FreeModel Evaluasi Pembelajaran Goal Free
Model Evaluasi Pembelajaran Goal FreeAmbar Fidianingsih
 
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORITES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORIDD's Dindils
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKMusfera Nara Vadia
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAsafutri nurhidayah
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajarandestaputranto
 
Bab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaanBab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaanRahmadani Nur
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiErta Erta
 

Was ist angesagt? (20)

1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Implementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan KelompokImplementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan Kelompok
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam Psikologi
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Makalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiiiMakalah anak berbakat jadiii
Makalah anak berbakat jadiii
 
Model Evaluasi Pembelajaran Goal Free
Model Evaluasi Pembelajaran Goal FreeModel Evaluasi Pembelajaran Goal Free
Model Evaluasi Pembelajaran Goal Free
 
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORITES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASAPERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
PERKEMBANGAN DAN KEMATANGAN KARIR DEWASA
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaran
 
Bab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaanBab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaan
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islami
 

Andere mochten auch

“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”nessa_ti
 
47437406 teori-holland-2
47437406 teori-holland-247437406 teori-holland-2
47437406 teori-holland-2Mis Faralia
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Edu 3102 teori tipologi holland
Edu 3102   teori tipologi hollandEdu 3102   teori tipologi holland
Edu 3102 teori tipologi hollandSehgar Kandasamy
 
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTKARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTNur Arifaizal Basri
 
Teori kerjaya holland
Teori kerjaya hollandTeori kerjaya holland
Teori kerjaya hollandeydah_walidah
 
Ujian personaliti
Ujian personalitiUjian personaliti
Ujian personalitiMakhi Adnan
 
djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)
djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)
djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)Djeme Djusoh
 
Inventori Minat Kerjaya
Inventori Minat Kerjaya Inventori Minat Kerjaya
Inventori Minat Kerjaya ubkktk
 
Etika konseling online
Etika konseling onlineEtika konseling online
Etika konseling onlineIsni Dhanianto
 
JOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENT
JOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENTJOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENT
JOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENTELIJAH BYENSI
 
Konseling keluarga
Konseling keluargaKonseling keluarga
Konseling keluargabkupstegal
 
Konseling keluarga
Konseling keluargaKonseling keluarga
Konseling keluargaKrisma Irma
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Novianita Novianita
 
49471289 teori-kerjaya-holland
49471289 teori-kerjaya-holland49471289 teori-kerjaya-holland
49471289 teori-kerjaya-hollandsyauqah
 
1. pengenalan psikometrik
1. pengenalan psikometrik1. pengenalan psikometrik
1. pengenalan psikometrikCIKGUAMI
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaIRAWANPERWANDA
 
Bab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayaBab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayamurugan muruga
 

Andere mochten auch (20)

JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
 
47437406 teori-holland-2
47437406 teori-holland-247437406 teori-holland-2
47437406 teori-holland-2
 
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
JURNAL PENERAPAN KONSELING KELUARGA (REFERENSI)
 
Edu 3102 teori tipologi holland
Edu 3102   teori tipologi hollandEdu 3102   teori tipologi holland
Edu 3102 teori tipologi holland
 
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUTKARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
KARIR DAN PEKERJAAN PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN LAJUT
 
Teori kerjaya holland
Teori kerjaya hollandTeori kerjaya holland
Teori kerjaya holland
 
Ujian personaliti
Ujian personalitiUjian personaliti
Ujian personaliti
 
djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)
djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)
djeme98 : INVENTORI MINAT KERJAYA (IMK)
 
Inventori Minat Kerjaya
Inventori Minat Kerjaya Inventori Minat Kerjaya
Inventori Minat Kerjaya
 
Etika konseling online
Etika konseling onlineEtika konseling online
Etika konseling online
 
JOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENT
JOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENTJOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENT
JOURNAL OF HOLLAND'S THEORY AND CAREER ASSESSMENT
 
Plpg peer counseling
Plpg peer counselingPlpg peer counseling
Plpg peer counseling
 
Konseling keluarga
Konseling keluargaKonseling keluarga
Konseling keluarga
 
Konseling keluarga
Konseling keluargaKonseling keluarga
Konseling keluarga
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
 
49471289 teori-kerjaya-holland
49471289 teori-kerjaya-holland49471289 teori-kerjaya-holland
49471289 teori-kerjaya-holland
 
1. pengenalan psikometrik
1. pengenalan psikometrik1. pengenalan psikometrik
1. pengenalan psikometrik
 
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan KerjaRingkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
Ringkasan Teori Tentang Kepuasan Kerja
 
Bab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayaBab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjaya
 

Ähnlich wie JURNAL KARIER TEORI HOLLAND (REFERENSI)

Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematanProgram bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematansyaifulSaif
 
Refrensi
RefrensiRefrensi
Refrensiisti18
 
Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)
Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)
Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)Irull15
 
Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya zakwan azhar
 
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03Rafiza Diy
 
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswaKonseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswaPsikopedagogia uad
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptLim Salawat
 
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...Adilah Hrn
 
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA UNIVERSITAS PALANGKARAYA
 
Makalah model konsiderasi
Makalah model konsiderasiMakalah model konsiderasi
Makalah model konsiderasisintaroyani
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakusintaroyani
 
Moh. Zaini - Good Luck Zen
Moh. Zaini - Good Luck ZenMoh. Zaini - Good Luck Zen
Moh. Zaini - Good Luck ZenSucces Zen
 
KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...
KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...
KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...Succes Zen
 
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS MatematikaStudi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematikaliya luthfatun
 
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...Trisnadi Wijaya
 

Ähnlich wie JURNAL KARIER TEORI HOLLAND (REFERENSI) (20)

Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematanProgram bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
Program bimbingan karir_untuk_meningkatkan_kematan
 
Refrensi
RefrensiRefrensi
Refrensi
 
Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)
Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)
Karier gisberg dalam modeling (Refrensi)
 
Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya
 
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
 
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswaKonseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
Konseling sebaya sebagai metode untuk meningkatkan perilaku prososial siswa
 
Tugasan 1033 adelina2
Tugasan 1033 adelina2Tugasan 1033 adelina2
Tugasan 1033 adelina2
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
KAJIAN LITERATUR KEBERKESANAN FAKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM MEMPENGARUHI ...
 
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
RANGKUMAN DIKTAT Andragogi UNIVERSITAS PALAGKARAYA
 
Makalah model konsiderasi
Makalah model konsiderasiMakalah model konsiderasi
Makalah model konsiderasi
 
Makalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan lakuMakalah model pengawasan laku
Makalah model pengawasan laku
 
Moh. Zaini - Good Luck Zen
Moh. Zaini - Good Luck ZenMoh. Zaini - Good Luck Zen
Moh. Zaini - Good Luck Zen
 
KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...
KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...
KAJIAN KRITIS PERILAKU HUMANITAS PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM PROSES...
 
525 650-1-sm (1)
525 650-1-sm (1)525 650-1-sm (1)
525 650-1-sm (1)
 
Penulisan akademik
Penulisan akademikPenulisan akademik
Penulisan akademik
 
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS MatematikaStudi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
 
Ipi22489
Ipi22489Ipi22489
Ipi22489
 
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di ST...
 

Mehr von Nur Arifaizal Basri

contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdfNur Arifaizal Basri
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfNur Arifaizal Basri
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfNur Arifaizal Basri
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarNur Arifaizal Basri
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxNur Arifaizal Basri
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorNur Arifaizal Basri
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkNur Arifaizal Basri
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultNur Arifaizal Basri
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)Nur Arifaizal Basri
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)Nur Arifaizal Basri
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)Nur Arifaizal Basri
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993Nur Arifaizal Basri
 

Mehr von Nur Arifaizal Basri (20)

CONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKALCONTOH RPL KLASIKAL
CONTOH RPL KLASIKAL
 
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdfcontoh RPL  BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
contoh RPL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
 
contoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdfcontoh RPL konseling individu.pdf
contoh RPL konseling individu.pdf
 
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdfPermendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
Permendikbud No 15 Tahun 2018.pdf
 
UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014UU ASN NO. 5 TH. 2014
UU ASN NO. 5 TH. 2014
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
 
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajarMODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
MODEL LAYANAN BK SMA guru penggerak kurikulum meredeka belajar
 
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docxFORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
FORMAT LAPORAN ALAT PERAGA BK DENGAN PANDUAN BIMBINGAN KARIER.docx
 
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factorPengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
Pengembangan Buku Panduan Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Trait and factor
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
 
self control
self controlself control
self control
 
Carl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occultCarl gustav jung psychology and the occult
Carl gustav jung psychology and the occult
 
kepercayan diri
kepercayan dirikepercayan diri
kepercayan diri
 
self-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteemself-efficacy, and self-esteem
self-efficacy, and self-esteem
 
mengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasimengenal kecemasan komunikasi
mengenal kecemasan komunikasi
 
KECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASIKECEMASAN KOMUNIKASI
KECEMASAN KOMUNIKASI
 
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT) cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
cognitive behavioral therapy for social anxiety disorder (CBT)
 
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
EXPLORING CAREERS WITH TYPOLOGY (JOHN HOLLAND)
 
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
VOCATIONAL INDECISION (JOHN HOLLAND)
 
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
PERSONALITY AND VOCATIONAL John holland 1993
 

Kürzlich hochgeladen

668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 

Kürzlich hochgeladen (20)

668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

JURNAL KARIER TEORI HOLLAND (REFERENSI)

  • 1. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK EFEKTIVITAS TEORI KARIER HOLLAND MELALUI LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA Komang Seniawati1 , Ni Ketut Suarni2 , Dewi Arum WMP3 123 Jurusan Bimbingan Konseling Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: niagadisbali@ymail.com,tut_arni@yahoo.com, dawmp_80@yahoo.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara efektivitas teori karier Holland dengan layanan informasi kari di sekolah untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Quasi Experimental Design.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas jurusan Akomodasi Perhotelan.Satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol, tiap kelas berjumlah 37 orang.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.Prosedur penelitian dilakukan dalam 3 tahap.Tahap pertama adalah tahap persiapan, tahap kedua adalah tahap pelaksanaan dan yang terakhir adalah tahap pengakhiran.Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji–t, diperoleh thitung sebesar 4,355, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan db = 72 adalah 1,684. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas teori karier Holland melalui layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa. kata kunci: teori karir holland, layanan informasi, pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa. Abstract The purpose of this study was to determine the difference between the effectiveness of Holland's career theory with curry information services in schools to increase self- understanding of the students' workreadiness. This study is a design experiment with Quasi Experimental Design. The samples in this study were 2 major classes Hospitallity. One class accommodation as the experimental group and the control group classes, each class numbered about 37 people. Data collection methods used were kuesioner. Prosedur research conductedin 3 phases.The first stage is the preparation phase, the second phase is the implementation phase and the last is the termination stage. Research data show that theself-understanding of the job readiness of students increased. It can be seen based on hypothesis test results conducted by using t-test, obtained t was 4.355, while ttable with significance level of 5% and db = 72 is 1.684. This shows that t countgreater than ttable(t count>t table) so that H0 is rejected and H1 is accepted. It can be concluded that there are differences in the effectiveness of Holland's career theory through information services to enhance the self-understanding of the students' work readiness. keywords: theory of career holland, information services, understanding yourself against student work readiness.
  • 2. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK Di dalam arus globalisasi yang memiliki diferensiasi sosial yang semakin kompleks, khususnya siswa SMK akan dihadapkan pada berbagai macam kemungkinan pilihan hidup yang penting, seperti pilihan untuk melanjutkan studi, pilihan tentang dunia kerja, pilihan tentang pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat, dan semua ini menuntut kemandirian dalam menjatuhkan pilihannya. Bagi siswa yang tidak dapat memahami potensi yang dimliki, diduga mereka juga tidak akan dapat menentukan berbagai macam pilihan karir, akhirnya akan mengalami masalah serta akan berpengaruh terhadap standar kompetensi lulusan di SMK tersebut. Permasalahan karir merupakan permasalahan masa depan siswa. Kegiatan masa sekarang akan mewarnai masa depan seseorang. Agar siswa SMK dapat menyiapkan masa depannya dengan baik, siswa harus dibekali dengan sejumlah informasi karir yang akan dipilihnya. Informasi yang cukup dan tepat tentang seseorang individu, merupakan aset bagi individu yang bersangkutan untuk memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya, faktor kekuatan maupun faktor kelemahan- kelemahannya. Menurut John Hayes dan Barrie Hopson (1981:37) informasi karier adalah informasi yang mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih lanjut dikatakan informasi karir tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan. Siswa SMK merupakan usia dimana seseorang mencapai kematangan kariernya. Kematangan karier bagi siswa terbukti bila mereka mampu mengambil keputusan karier secara mandiri, dimana kemandirian itu tidak pernah terlepas dari pengaruh pemahaman diri siswa. Menurut Bastaman (dalam http://rumahbelajarpsikologi.com) menjelaskan dalam diri seseorang yang memahami diri terjadi meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan perubahan kearah kondisi yang lebih baik. Muhamat Farid, dalam tesisnya yang dimuat pada blog http://eprints.uny.ac.id menjelaskan bahwa ketika seseorang mengetahui kondisi dan gambaran tentang dirinya maka dia akan dapat menjalani hidupnya dengan nyaman dan juga memiliki rasa percaya diri yang kuat karena sudah memiliki pandangan diri yang jelas. Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yang turut mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup.Kepribadian yang terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan) yang mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan sekolah. Pada kesempatan ini penulis lebih menekan pada pengaruh lingkungan sekolah terhadap pemahaman diri siswa terletak pada peran kepala sekolah, staf administrasi, guru mata pelajaran, dan peran konselor sekolah dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. Program bimbingan yang dilaksanakan oleh konselor sekolah mencakup empat bidang antara lain; bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karier, dan bimbingan belajar. Untuk mewujudkan tujuan bimbingan di sekolah, konselor perlu melaksanakan berbagai kegiatan layanan bantuan dimana salah satunya adalah layanan informasi. Pemahaman diri siswa SMK di pengaruhi oleh pelaksanaan layanan informasi dalam bidang bimbingan karier, yang mana materi dalam pemberian informasi kepada siswa mencakup, minat, model lingkungan orientasi dan tipe kepribadian. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara factor hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting.Selain itu John L. Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat. Kesenangan pribadi (modal personal orientation) merupakan proses perkembangan yang terbentuk melalui hereditas dan pengalaman hidup individu dalam bereaksi terhadap tuntutan lingkungannya. Sentral bagi teori Holland adalah konsep bahwa individu memilih sebuah karier untuk memuaskan orientasi kesenangan pribadinya. Jika individu telah mengembangkan suatu orientasi yang dominan, maka akan lebih besar kemungkinan baginya mendapatkan kepuasan dalam lingkungan okupasi yang sesuai. Akan tetapi, jika dia belum dapat menentukan pilihan, maka
  • 3. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK kemungkinan mendapat kepuasan itu akan hilang. Orientasi kesenangan pribadi yang didukung oleh lingkungan kerja yang sesuai akan menentukan pilihan gaya hidup individu. Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara factor hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Selain itu John L. Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat.Dan setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi (the model orientation).Model orientasi ini merupakan suatu rumpun perilaku- perilaku penyesuaian yang khas.Setiap orang memiliki urutan orientasi yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang berbeda-beda. Holland dalam Teori Tipologi Karir mengenai Perilaku Vokasional berpendapat bahwa penting membangun keterkaitan atau kecocokan antara tipe kepribadian individu dan pemilihan karir tertentu.Intinya pemilihan dan penyesuaian karir merupakan gambaran dari kepribadian seseorang. Beberapa hal yang mempengaruhi Teori Holland antara lain usia, gender, kelas sosial, inteligensi dan pendidikan. Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland adalah:Realistis; Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi kepada penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan, kekuatan otot, ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat, kurang memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki ketrampilan social, serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain. Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah operator mesin/radio, supir truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain yang sejenis. Dalam proses konseling, konseli tipe ini lebih menyukai saran dan sugesti yang spesifik untuk menangani masalah karir dan solusi masalah praktek. Investigatif; Tipe kepribadian Investigatif ini ditandai dengan adanya suatu tugas-tugas yang memerlukan kemampuan bersifat abstrak dan kreatif, didalam lingkungan ini individu lebih menyukai metode yang menggunakan berfikir secara logis untuk menangani permasalahan- permasalahan yang dihadapinya. Individu yang memiliki tipe kepribadian ini akan lebih tertarik pada permasalahan yang belum bisa terselesaikan dan akan mencari solusinya secara rasional. Sosial; Lingkungan sosial adalah tempat dimana seseorang berhubungan dengan orang lain, dimana hal itu diperlukan kemampuan untuk menginterpretasikan dan mengubah perilaku untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat religius, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antar pribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, dan lebih berorientasi pada perasaan. Contoh pekerjaan orang dengan model sosial ini adalah guru, pekerja sosial, konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis. Di dalam proses konseling, orang tipe ini mengekspresikan dirinya dengan menolong sesama atau kegiatan sosial yang lain. Konvensional; Tipe model ini pada umumnya memiliki kecenderungan terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan materi, dan mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada atasan. Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah kasir, statistika, pemegang buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis. Usaha/ tipe Enterpresing; Tipe model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur, perhatian yang besar pada kekuasaan, status
  • 4. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK dan kepemimpinan, serta agresif dalam kegiatan lisan.Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah pedagang, politikus, manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang sejenis. Artistik; Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri. Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah ahli musik, ahli kartun, ahli drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis. Layanan informasi bimbingan karier adalah seperangkat kegiatan dalam memberikan informasi karier kepada siswa sehingga dengan informasi-informasi itu siswa dapat memahami dirinya sendiri yaitu pengenalan lebih dalam tentang potensi diri, kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. Pelaksanaan layanan informasi secara efektif dengan materi layanan tentang potensi diri yang mencakup minat, model – model lingkungan yang mempengaruhi pemilihan karier, kepribadian serta kelebihan dan kekurangan diri secara signifikan dapat meningkatkan pemahaman diri siswa SMK yang mengarah pada kesiapan kerja siswa. Dalam penelitian ini penulis membatasi materi layanan informasi dalam bimbingan karier yang diberikan kepada siswa yakni: (a) layanan informasi bimbingan karier dengan topik mengenal minat; (b) layanan informasi bimbingan karier dengan topik memahamai model – model lingkungan; (c) layanan informasi bimbingan karier dengan topik memahami karakteristik kepribadian; (d) layanan informasi bimbingan karier dengan topik nilai-nilai dan sikap karier siswa. Menurut Munandir (dalam Hartono, 2010: 24) bimbingan karier adalah proses membantu siswa dalam hal memahami dirinya, memahami lingkungan khususnya memahami lingkungan dunia kerja, menentukan pilihan kerja, dan akhirnya membantunya dalam menyiapkan diri untuk memasuki dunia kerja. Peters dan Shetzer (http://konselingindonesia.com, mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbinghendaknya dapat membantu siswa merencanakan karirnya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Layanan informasi di SMK yang dilaksanakan oleh konselor sekolah dapat dilaksanakan melalui bimbingan kelompok dan individu. Dengan layanan informasi akan secara langsung bisa membantu siswa dalam memahami dirinya tentang potensi yang dimilikinya, minat, nilai-nilai dan sikap, kekuatan dan kelemahaman yang ada pada diri mereka sendiri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap beberapa siswa di SMK N 2 Singaraja mereka menyatakan bahwa belum memikirkan masa depan mereka ataupun arah karirnya karena kurangnya pengetahuan karir yang dimiliki untuk dikembangkan. Masih kurangnya pengalaman – pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap, dan tindakannya dengan kenyataan yang ada.Selain itu banyak siswa yang kurang mengembangkan potensi yang dimilikinya.sebagian dari aktifitas awal seseorang pada masa kanak – kanak mendorongnya kearah kemampuan dan minat jangka panjang. Pengalaman itu menciptakan seseorang yang dipengaruhi untuk memperlihatkan suatu karakteristik diri, konsep diri, pandangan dan memperoleh suatu karakteristik sebagai suatu disposisi.bukan hanya melalui faktor hereditas melainkan juga hasil dari interaksi dengan lingkungan. Lebih lanjut Holland juga menyebutkan bahwa tipe kepribadian individu dapat berkembang dan mengalami predoposisi, dalam artian tipe kepribadian bukanlah atribut yang begitu permanen melekat pada individu atau tipe kepribadian adalah bersifat dinamis.Tipe kepribadian individu, selain merupakan bawaan semenjak lahir (heredity) dapat juga terbentuk karena pengaruh lingkungan.Sejauh mana lingkungan dapat membentuk tipe kepribadian seseorang adalah tergantung sensitifitas individu masing – masing menerima pengaruh itu, serta pandangannya terhadap lingkungan tersebut. Holland mengakui bahwa pandangannya berakar dalam psikologi diferensial, terutama penelitian dan pengukuran terhadap minat, dan dalam tradisi psikologi kepribadian yang mempelajari tipe-tipe kepribadian (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Dua sumber pengaruh ini mendorong Holland untuk mengasumsikan bahwa orang yang memiliki minat yang berbeda-beda dan bekerja dalam lingkungan yang berlain-lainan, sebenarnya adalah orang yang berkepribadian lain-lain dan mempunyai sejarah hidup yang berbeda-beda pula (Winkel & Hastuti, 2005 : 634). Layanan informasi dapat diselenggarakan melalui berbagai cara seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi selanjutnya dapat dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, film, video, dan peninjauan
  • 5. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK tempat-tempat atau objek-objek yang di maksud. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ceramah, diskusi kelompok dan tugas disertai dengan tanya jawab sehingga terjadi suatu komunikasi langsung dua arah. Dengan adanya metode tersebut siswa akan memperoleh kesempatan yaitu berupa pengalaman dan informasi/ pengetahuan/ wawasan tentang dirinya sendiri yakni memahami tentang potensi diri, dan kekuatan dan kelemahan diri sendri. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap beberapa siswa di SMK N 2 Singaraja mereka menyatakan bahwa belum memikirkan masa depan mereka ataupun arah karirnya karena kurangnya pengetahuan karir yang dimiliki untuk dikembangkan. Masih kurangnya pengalaman – pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap, dan tindakannya dengan kenyataan yang ada.Selain itu banyak siswa yang kurang mengembangkan potensi yang dimilikinya.Diantara para siswa / remaja adanya pendapat – pendapat yang salah yaitu : adanya citra, bahwa setelah selesai pendidikan, pasti sulit mencari kerja, sehingga kurang adanya motivasi belajar yang wajar. Disangka oleh banyak pihak terutama para siswa, bahwa kesempatan kerja hanya dapat diperoleh dari koneksi atau cara lain yang tidak / kurang wajar. Hal ini tidak seluruhnya benar. Berbeda dengan harapan yang dimiliki oleh para guru di sekolah, harapan mereka tidak sesuai dengan fakta yang ada.Karena kesenjangan tersebut penulis mencoba membantu siswa dan guru pembimbing dalam memberikan pemahaman mengenai layanan informasi terhadap kesiapan kerja kepada siswa dengan teori Holland sehingga dengan informasi – informasi itu siswa dapat memahami dirinya sendiri yaitu pengenalan lebih dalam tentang potensi diri, kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri. Karena hal tersebut maka penulis mencoba membuat penelitian yang berjudul “Efektivitas Teori Karier Holland Melalui Layanan Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa di SMK N 2 Singaraja” dengan harapan siswa memiliki pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan dan mampu menentukan karier yang realistik. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Quasi experimental design. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan tahun pelajaran 2013/2014 di SMK N 2 Singaraja Jumlah populasi adalah 4 kelas XI AP dengan jumlah siswa sebanyak 149 siswa Dalam mengambil sampel, tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik simple random sampling, jumlah sampel yang diambil sebanyak dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum menentukan sampel keempat kelas XI Akomodasi Perhotelan dilakukan uji kesataraan dengan menganalisis data tes hasil belajar Budi Pekerti yang dikembangkan peneliti Tahun pelajaran 2012/2013. terlebih dahulu data hasil belajar Budi Pekerti dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan homogenitas sebaran data dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat dan uji Barlett, ternyata keempat kelas XI Akomodasi Perhotelan SMK N 2 Singaraja memiliki sebaran data normal dan homogen. Selanjutnya setelah diuji dengan menggunakan analisis varians satu jalur ternyata keempat kelas tersebut setara. Berdasarkan hasil random dengan teknik undian diperoleh kelas XI Akomodasi Perhotelan 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa = 37 siswa, dan kelas XI Akomodasi Perhotelan 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa = 37 siswa. Data utama yang dikumpulkan adalah tentang pemahaman diri terhadap kesiapan kerja. Untuk ini data dikumpulkan melalui pemberian kuesioner. Analisis data dilakukan secara statistik dengan menentukan nilai Mean, Median, Modus, Varian, Standar Deviasi, kategori data, kurva polygon distribusi frekuensi, uji prasyarat analisis data dan analisis varian menggunakan uji-t sampel independent (tidak berkorelasi). Hasil dan pembahasan Hasil Deskripsi data hasil penelitian memaparkan rata-rata, median, modus, standar deviasi, varian, minimum, maksimum, dan jangkauan dari data pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa baik untuk kelompok siswa dengan layanan informasi karier Holland dan layanan bimbingan konseling yang ada di sekolah. Deskripsi data pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa yang memaparkan rata-rata, median, modus, standar deviasi, varian, minimum dan maksimum. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut.Pertama hasil post-test dari kelompok eksperimen sebesar 4354 dengan skor maksimum 140 dan skor minimum 93.Data hasil post-tes tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan rentangan 47, kelas interval 6 dan panjang kelas interval 8.
  • 6. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut didapatkan Mean(M) = 117,69, Median (Md) = 118,30, Modus (Mo) = 119,93, Varian (s 2 ) = 156,0001 dan Standar Deviasi (s) = 12,49 hal tersebut menunjukkan bahwa mean (M) hasil post-test kelompok eksperimen lebih kecil dari median (Md) dan Modus (Mo). Dengan kata lain modus lebih besar dari median dan median lebih besar dari mean (Mo>Md>M), sehingga menghasilkan kurva juling negatif yang berarti sebagian besar skor cenderung tinggi. Kurva juling negatif yang terbentuk dan data hasil post-test kelompok eksperimen disajikan seperti kurva poligon pada gambar berikut: Gambar.1 Kurva poligon data hasil post-test kelompok eksperimen Untuk mengetahui kualitas dan klasifikasi dari variabel hasil pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa, maka skor rata- rata hasil pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa dikonversikan dengan menggunakan kriteria rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Sesuai dengan kriteria penskoran, dapat ditentukan skor maksimal ideal adalah 150 dan skor minimal ideal adalah 30. Skor rata-rata pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelompok eksperimen (M) adalah 117,69. Berdasarkan hasil konversi, dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil pemahaman diri terhadap kesiapan kerja pada siswa kelompok eksperimen termasuk dalam kategori tinggi karena berada pada rentangan 100,00<M<120,00 Hasil penelitian kedua pada hasil post- test kelompok kontrol sebesar 3889 dengan skor maksimum 130 dan skor minimum 83. Data hasil post-tes tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan rentangan 47, kelas interval 6 dan panjang kelas interval 8. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tersebut didapatkan Mean(M) = 105,9, Median (Md) = 104,50, Modus (Mo) = 103,30, Varian (s 2 ) = 153,76 dan Standar Deviasi (s) = 4,066 hal tersebut menunjukkan bahwa mean (M) hasil post-test kelompok eksperimen lebih kecil dari median (Md) dan Modus (Mo). Dengan kata lain modus lebih besar dari median dan median lebih besar dari mean (M>Md>Mo), sehingga menghasilkan kurva juling positif yang berarti sebagian besar skor cenderung rendah. Kurva juling positif yang terbentuk dan data hasil post- test kelompok kontrol disajikan seperti kurva poligon pada gambar berikut: Gambar.2Kurva poligon data hasil post-test kelompok kontrol Untuk mengetahui kualitas dan klasifikasi dari variabel hasil pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa, maka skor rata- rata hasil pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa dikonversikan dengan menggunakan kriteria rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). Sesuai dengan kriteria penskoran, dapat ditentukan skor maksimal ideal adalah 150 dan skor minimal ideal adalah 30. Skor rata-rata pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelompok kontrol (M) adalah 105,09. Berdasarkan hasil konversi, dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil pemahaman diri terhadap kesiapan kerja pada 0 2 4 6 8 10 12 0 2 4 6 8 10 12 83-90 91-98 99- 106 107- 114 115- 122 123- 130 Frekuensi Interval Interval M = 117,69 Md = 118,50 Mo = 119,93 frekuensi Mo = 103,50 Md = 104,50 M = 105,09
  • 7. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK siswa kelompok kontrol termasuk dalam kategori tinggi karena berada pada rentangan 100,00<M<120,00. Setelah mengetahui hasil post-test kelompok eksperimen dan kotrol maka selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis data. Uji prasyarat yang pertama adalah uji normalitas dengan rumus sebagai berikut:      e e f ff x 2 02 Sumber: (Dantes, 2007) Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat diperoleh hasil post-test kelompok eksperimen adalah 2,853 dan dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 3 adalah 7, 815. Berarti, hasil post-test kelompok eksperimen lebih kecil dari ( ), sehingga data hasil post-test kelompok eksperimen berdistribusi normal. Selanjutnya hasil post-test kelompok kontrol adalah 4,837 dan dengan taraf signifikansi 5% dan dk = 3 adalah 7,815. Berarti, hasil post-test kelompok kontrol lebih kecil dari ( ), sehingga data hasil post-test kelompok kontrol berdistribusi normal. Uji prasyarat yang kedua adalah uji homogenitas dengan rumus sebagai berikut: F Sumber: (Dantes, 2007) Uji yang digunakan adalah uji-F dengan kriteria data homogen jika Fhitung< Ftabel. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui Fhitung hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol adalah 1,015, sedangkan Ftabel dengan taraf signifikansi 5% dan dbpembilang = 36, dbpenyebut = 36 adalah 1,72. Hal ini menunjukan bahwa Fhit lebih kecil dari Ftabel (Fhitung<Ftabel) yang berarti varians data hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol adalah homogen. Berdasarkan uji prasyarat analisis yang telah dilakukan, diperoleh data hasil post-test kelompok eksperimen dan kontrol adalah berdistribusi normal dan homogen. Dengan demikian, uji hipotesis yang akan dilakukan menggunakan uji-t sampel independent (tidak berkorelasi). Dengan formula sebagai berikut:            2 2 2 1 2 1 21 n s n s XX t Sumber: (Dantes, 2007) Tabel.1 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Data Kelompok N ̅ s2 thitung db ttabel (5%) Pemahaman Diri Terhadap Kesiapan Kerja Eksperimen 37 117,69 156,0001 4,355 72 1,684 Kontrol 37 105,09 153,76 Berdasarkan tabel ringkasan hasil uji hipotesis, terlihat thitung sebesar 4,355, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan db = 37 + 37 – 2 = 72 adalah 1,684. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan efektivitas teori karier Holland melalui layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan di SMK N 2 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Untuk mengetahui adanya pengaruh efektivitas teori karier Holland terhadap kesiapan Kerja siswa, dapat dilihat dari rata– rata pemahaman diri terhadap kesiapan kerja antara kedua kelompok sampel. Dari rata–rata ( X ) hitung, diketahui X kelompok eksperimen adalah 117,69 dan X kelompok kontrol adalah 105,09. Hal ini berarti, X eksperimen lebih besar dari X kontrol ( X eksperimen > X kontrol). Berdasarkan hasil temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori Karier Holland melalui layanan informasi efektif untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan di SMK Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014.
  • 8. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK Pembahasan Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan bahwa pemberian layanan informasi karier pada siswa sangat berperanan penting guna meningkatkan kesiapan kerja siswa khususnya siswa SMK.Oleh sebab itu hendaknya materi yang disampaikan harus disesuaikan dengan situasi yang ada dilapangan ataupun sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Ada berbagai teori Karier yang disampaikan oleh beberapa ahli. Namun tidak semua teori mampu meningkatkan pemahaman diri siswa, peran pembimbing/guru BK di sekolah sangatlah penting dalam perkembangan peserta didik melalui layanan informasi tersebut. Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yang turut mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup.Kepribadian yang terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan) yang mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan sekolah. Jadi teori karier Holland merupakan perantara bagi siswa untuk mengungkap dan memahami kepribadiannya sendiri.Pemahaman terhadap kepribaadian diri sendiri sangat penting dalam upaya meningkatkan kesiapan diri dalam memasuki dunia kerja. Secara deskriptif kelas yang mendapatkan layanan informasi karier Holland memiliki pemahaman diri lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang mendapatkan layanan informasi karier yang ada di sekolah. Secara umum, hasil penelitian ini telah membuktikan hipotesis yang diajukan, terdapat perbedaan efektivitas teori karier Holland melalui layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa. Perbedaan yang signifikan ini terlihat dari hasil analisis uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji-t.hasil analisis menunjukkan bahwa thitung sebesar 4,355 lebih besar dari ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan db = 72 yaitu 1,684. Berdasarkan kriteria pengujian, yaitu tolak H0 jika thitung> ttabel, maka hipotesis nol (H0) yang diajukan dalam penelitian iniditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. H1 inilah yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa antara siswa yang mendapatkan layanan informasi teori karier Holland dan siswa yang mendapatkan layanan informasi yang ada di sekolah. Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa layanan informasi karier Holland berpengaruh untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara layanan informasi teori karier Holland dan layanan informasi karier di sekolah, dapat dilihat dari rata-rata skor pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa antara kedua kelompok. Rata-rata pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelompok eksperimen adalah 117,69, sedangkan rata-rata pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelompok kontrol adalah 105,09. Hal ini berarti, rata-rata skor kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata skor kelompok kontrol (Meksperimen> Mkontrol). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan informasi karier dengan teori Hollandlebih berpengaruh baik terhadap pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan di SMK N 2 Singaraja dibandingkan dengan layanan informasi karier di sekolah pada umumnya. Berdasarkan deskripsi data mean (M), median (Md), dan modus (Mo) masing-masing kelompok, maka skor masing-masing kelompok dapat dilihat kecenderungannya yang ditunjukkan oleh kemiringan kurva poligon. Pada kelompok eksperimen diperoleh Mean = 117,69, Median = 118,50, dan Modus = 119,93. Dengan demikian terlihat Mo > Md > M, artinya bahwa skor kelompok eksperimen menghasilkan kurva juling negatif dan skor cendrung tinggi.Sangat berbeda dengan deskripsi data pada kelompok kontrol, yaitu skor cenderung rendah dan menghasilkan kurva juling positif. Hal ini terlihat dari perolehan M = 105,09> Md = 104,50, > Mo = 103,50. Selain hal tersebut, mean skor masing- masing kelompok juga diklasifikasikan berdasarkan rata-rata ideal dan standar deviasi ideal pada skala lima. Mean kelompok eksperimen sebesar 117,69 berada pada kategori tinggi, sedangkan mean kelompok kontrol sebesar 105,09 berada pada kategori tinggi akan tetapi lebih rendah sebesar 12,60 dari hasil kelompok eksperimen. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa memang terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa antara siswa yang mendapatkan layanan informasi teori karier Holland dan siswa yang mendapatkan layanan informasi yang ada di sekolah. Pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa yang mendapatkan layanan informasi karier Holland lebih baik daripada yang mendapatkan
  • 9. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK layanan informasi karier pada umumnya di sekolah. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Putu Astri Nova Herlina Lingga Dewi (2012) dengan judul “Efektivitas Konseling Karier Model Holland untuk meningkatkan Keputusan Karier Siswa Kelas XII Jurusan Akomodasi Perhotelan Tahun Pelajaran 2012” membuktikan bahwa konseling karier model Holland efektif meningkatkan keputusan karir siswa dan membantu siswa untuk lebih memahami kemampuan diri serta tipe kepribadian yang dia miliki. Meskipun penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti lain sebelumnya, namun terdapat pertanyaan yaitu mengapa terdapat perbedaan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa yang signifikan antara layanan informasi karier Holland dan informasi karier di sekolah? Beranjak dari salah satu tujuan memberikan layanan informasi karier bukan hanya sekedar menginformasikan mengenai dunia industri, tetapi siswa dituntut untuk memahami dirinya baik itu kekurangan serta kelebihan yang dimiliki sehingga siswa tidak salah dalam memilih pekerjaan nantinya. Oleh karena itu diperlukan teori yang mendukung pemahaman diri siswa tersebut sebelum memasuki dunia kerja. Pemahaman diri siswa terhadap kesiapan kerja meliputi pemahaman terhadap tipe kepribadian serta lingkungan pekerjaan yang tepat untuk siswa tersebut, dengan demikian sangat diyakini bahwa layanan informasi yang menggunakan teori karier Holland memang logis berpengaruh lebih baik terhadap pemahaman diri siswa terhadap kesiapan kerja. Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara factor hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Selain itu John L. Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat.Holland mengusulkan bahwa tipe kepribadian dapat diatur dalam sistem kode modal orientasinya seperti R (pendudukan realistis), I (investigasi), A (artistik), S (sosial), E (enterpresing), dan C (konvensional). Holland dalam Teori Tipologi Karir mengenai Perilaku Vokasional berpendapat bahwa penting membangun keterkaitan atau kecocokan antara tipe kepribadian individu dan pemilihan karir tertentu.Intinya pemilihan dan penyesuaian karir merupakan gambaran dari kepribadian seseorang. Beberapa hal yang mempengaruhi Teori Holland antara lain usia, gender, kelas sosial, inteligensi dan pendidikan. Dalam memberikan layanan informasi karier Holland siswa akan diajak untuk mengenali kepribadiannya sendiri serta potensi yang dimiliki berkaitan dengan jurusan yang mereka pilih. Selain itu siswa akan diinformasikan mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada dibidang pariwisata khususnya akomodasi perhotelan serta kriteria yang harus dimiliki untuk calon tenaga kerja. berdasarkan atas hal tersebut maka siswa akan mampu lebih memahami dirinya sendiri dan siap untuk memasuki dunia kerja. Berbeda dengan layanan informasi yang diberikan disekolah pada umumnya. Informasi karier yang diberikan hanya sebatas pada pengenalan siswa pada tempat-tempat industri yang ada di Bali.Layanan diberikan tanpa spesifikasi jenis pekerjaan yang jelas.Sehingga siswa belum memahami dirinya mengenai jenis pekerjaan apakah yang tepat untuk dirinya sendiri. Semua paparan tersebut menjadi alasan pendukung bahwa teori karier Holland, memang logis lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman diri siswa terhadap kesiapan kerja dibandingkan dengan layanan informasi di sekolah yang notabene hanya menstransformasi pengetahuan tanpa memperhatikan potensi siswa. Penutup Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.Bahwa terdapat perbedaan efektivitas teori karier Holland melalui layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI Akomodasi Perhotelan di SMK N 2 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji–t, diperoleh thitung sebesar 4,355, sedangkan ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan db = 37 + 37 – 2 = 72 adalah 1,684. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikanberdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. Bagi Sekolah; Sekolah-sekolah khususnya SMK yang mengalami
  • 10. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling Volume: Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014 ejournal.undiksha.ac.id/jso/JJBK permasalahan rendahnya pemahaman diri terhadap kesiapan kerja dapat menerapkan teori karier Holland melalui layanan informasi dalam memberikan layanan BK guna mengatasi permasalahan tersebut. Bagi Guru Bk; Guru-guru BK di Sekolah Menengah Kejuruan disarankan untuk lebih berinovasi dalam mengelola pemberian layanan melalui penerapan suatu teori bimbingan yang inovatif dan didukung media pembelajaran yang relevan untuk dapat meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa. Bagi calon peneliti; Calon peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa maupun bidang ilmu lainnya yang sesuai, agar memperhatikan kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian yang akan dilaksanakan. Daftar pustaka Amti,Erman& marjohan, 1991, bimbingan konseling, Jakarta:p2tk, ditjen Dikti Depdikbud. Antoinete, Maria. “Pemahaman Diri” tersedia pada http://rumahbelajarpsikologi.com Depdiknas.(2003). Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang. Gani, Ruslan. 2012. Bimbingan Karier Sebuah Panduan Pemilihan Karier Yang Terarah.Bandung : CV Angkasa. Konselor Indonesia, “Teori Karier Holland”. Tersedia Pada : http://konselorindonesia.blogspot.com/20 10/11/teori-karier-holland.html. 12 Januari 2014 Pukul 11:44 Nurihsan. 2006. Bimbingan Dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung : PT Refika Aditama Nurkancana,2009.Statistik-Elementer. Singaraja:………” Prayitno & Amti, Erman. (2004). Dasar-Dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno, 1999.Panduan Kegiatan pengawasan Bimbingan dan Konseling di sekolah.Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Priyatno & Amti Erman. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:Rineka Cipta. Purwoko, Budi. (2008). Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Rahardjo & Gudnanto. 2013. Pemahaman Individu Teknik Nontes Edisi Revisi. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. Sukardi. 1984. Bimbingan Karier Di Sekolah– sekolah. Jakarta: Pusat Perbukuan. Suranata.(2009). “Hubungan Antara Kesesuaian Tipe Kepribadian dan Model Lingkungan dengan Kematangan Arah Pilih Karier”.Tesis.Program Pascasarjana: Universitas Negeri Padang. Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi