SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 37
KEPRIBADIAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
PERLUNYA PSIKOLOGI
ISLAM
 Sesuaikah Psikologi Barat untuk
menjelaskan perilaku orang Islam???
 Pasrah/ berserah diri = helpless?
 Jihad = bunuh diri atau aktualisasi diri?
 Jamaah dzikr= superstitious behaviour?
Indigenous Psychology
 Uichol Kim (psikolog Korea) menawarkan
konsep psikologi pribumi (the indigenous
psychology).
 Menurut Kim, psikologi Barat hanya tepat
untuk mengkaji manusia Barat sesuai
dengan kultur sekulernya yang
melatarbelakangi munculnya ilmu tsb
 Untuk memahami manusia di belahan bumi
lain harus digunakan pula basis kultur
dimana manusia itu hidup.
WHICH ONE ARE WE???
 Persepsi para mahasiswa dan psikolog muslim terhadap
psikologi Barat, menurut Malik Badri, bisa dilihat ke
dalam tiga fase.
 Fase pertama disebut infantuasi  tergila-gila dengan
teori dan teknik psikologi yang begitu memikat.
 Fase kedua disebut rekonsiliasi  mulai
mencocokkan teori psikologi dengan Al Quran dan
khazanah klasik Islam, tapi masih pada asumsi bahwa
keduanya tidak bertentangan.
 Fase ketiga disebut emansipasi  sudah mulai kritis
terhadap teori psikologi & berusaha menggali konsep-
konsep psikologi yang ada dalam Al Quran.
Kepribadian Islam
 Kepribadian Islam (Abdul Mujib): serangkaian
perilaku manusia, baik sebagai mahluk
individu maupun mahluk sosial, yang
normanya diturunkan dari ajaran Islam, yang
bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah.
 Dari kedua sumber tersebut, para pakar
berusaha berijtihad untuk mengungkap
bentuk-bentuk kepribadian menurut ajaran
Islam, agar bentuk-bentuk itu diterapkan oleh
pemeluknya.
 Rumusan kepribadian Islam di sini bersifat
deduktif-normatif yang menjadi acuan bagi
umat Islam untuk berperilaku.
 Oleh karena sifatnya yang deduktif-normatif
maka kepribadian Islam di sini diyakini
sebagai konsep atau teori kepribadian yang
ideal, yang ’seharusnya’ dilakukan oleh
pemeluk agama Islam.
Kepribadian Islam
Kepribadian Muslim
 Kepribadian muslim: serangkaian perilaku
orang/umat Islam yang rumusannya digali
dari penelitian perilaku kesehariannya.
 Rumusan kepribadian muslim di sini
bersifat induktif-praktis, karena sumbernya
dari hasil penelitian terhadap perilaku
keseharian orang/umat Islam.
 Boleh jadi dalam penelitian itu ditemukan :
 Pola kepribadian yang ideal, karena kepribadian
itu sebagai implementasi dari ajaran agama
 Pola yang menyimpang (anomali), karena perilaku
yang ditampilkan bertentangan dengan ajaran
agamanya, sekalipun dirinya berpredikat muslim.
 Dalam konteks ini, keburukan atau kejahatan
perilaku orang/umat Islam tidak dapat digeneralisir
bahwa ajaran Islam itu buruk dan jahat. Artinya,
kepribadian muslim belum tentu mencerminkan
kepribadian Islam.
Kepribadian Muslim
KONSEP TENTANG
MANUSIA
 Manusia adalah makhluk multidimensional yang
memiliki dimensi ketuhanan (al ruh & al fitrah).
 Manusia diciptakan dalam keadaan positif
(fithrah), baik secara jasadi, nafsani (kognitif dan
afektif) maupun ruhani (spiritual).
 Bila manusia berjalan lurus mengikuti fitrahnya,
maka ia akan menjadi taqwa (sehat, selamat).
Bila tidak lurus, maka ia akan berjalan ke pilihan
yang sesat (fujur).
 Manusia adalah unik/ berbeda-beda. Quraish
Shihab menyebutnya sebagai khalqan akhar.
Beliau merujuk pada dua ayat dalam Alquran
yaitu QS Al Israa:21 dan QS Al An’am:165.
KONSEP TENTANG
MANUSIA
 Komponen terpenting manusia adalah qalbu.
Perilaku manusia bergantung pada
qalbunya. Dengannya manusia dapat
mengetahui sesuatu (di luar nalar),
cenderung kepada yang benar (termasuk
memiliki kebijaksanaan, kesabaran), dan
memiliki kekuatan mempengaruhi benda dan
peristiwa.
Struktur Kepribadian Islam
STRUKTUR KEPRIBADIAN
 Secara implisit Alquran menginformasikan
bahwa manusia memiliki tiga aspek
pembentuk totalitas yang secara tegas
dapat dibedakan, namun secara pasti
tidak dapat dipisahkan.
 Ketiga aspek itu adalah
 Jismiyah (fisik, biologis)
 Ruhaniyah (spiritual, transendental) dan
 Nafsiyah (psikis, psikologis)
ASPEK JISMIAH (JASAD)
 Keseluruhan organ fisik-biologis manusia
(sistem syaraf, kelenjar, sel dll)
 Karakteristik:memiliki bentuk/ rupa,
kuantitas, bergerak/ diam, tumbuh,
berkembang
 Material yang substansi sebenarnya mati/
pasif & menerima. Kehidupannya adalah
karena dimotori oleh substansi lain, yaitu
nafs dan ruh. Dengan kata lain aspek
jismiah ini bersifat deterministik-
mekanistik.
Daya Utama Aspek Jismiyah
 Al Gaziyah (makan, nutrisi)
 Al Munmiyah (tumbuh)
 Al Muwallidah (reproduksi)
 Daya khusus: mengaktualkan tingkah laku
ASPEK RUHANIAH (RUH)
 Struktur ruh memberikan ciri khas dan
keunikan tersendiri bagi psikologi Islam. Ruh
merupakan substansi psikologis manusia yang
menjadi esensi keberadaannya. Ruh
membutuhkan jasad untuk aktualisasi diri.
 Sampai saat ini belum ada yang memahami
hakikat ruh secara pasti, karena ruh
merupakan sebuah misteri ilahi. Dalam
Alquran dijelaskan bahwa ruh merupakan
urusan dan atau hanya dipahami oleh Allah.
Manusia sama sekali tidak memahaminya
kecuali sedikit (QS. Al-Isra: 85).
 Ruh adalah aspek psikis manusia yang
bersifat spiritual dan transendental.
Dimensi Aspek Ruhaniyah
Al Ruh (kognitif spiritual)
 Bersifat spiritual karena ia merupakan potensi
luhur batin manusia. Fungsi ini muncul dari
dimensi al-ruh atau spiritual (sisi jiwa yang
memiliki sifat-sifat ilahiyah dan memiliki daya
untuk menarik dan mendorong dimensi-dimensi
lainnya untuk mewujudkan sifat-sifat Tuhan
dalam dirnya).
 Perwujudan dari sifat dan daya itu memberikan
potensi secara internal untuk menjadi Khalifah
Alllah (mewujudkan sifat-sifat Allah secara nyata
dalam kehidupannya di bumi untuk mengelola
dan memanfaatkan bumi Allah  hablun
minannas
Al Fitrah (kognitif Transendental
 Bersifat transendental karena merupakan
dimensi psikis manusia yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah (hablun
minallah).
 Al-fitrah bermuara pada Abdullah (manusia
sebagai hamba Allah).
 Quraish Shihab mengartikan fitrah sebagai
unsur, sistem dan tata kerja yang diciptakan
Allah pada makhluk sejak awal kejadiannya
sehingga menjadi bawaannya.
Al Fitrah (kognitif transendental)
 Manusia pada hakikatnya, adalah makhluk beragama,
karena sewaktu di alam roh manusia sudah
mengadakan perjanjian primordial dengan Allah SWT.
 Q.S. Al-A'raf 172 : Allah SWT bertanya kepada roh manusia,
"Adakah Aku ini Tuhanmu?" Roh manusia menjawab, "Benar
Engkaulah Tuhan kami dan kami telah menyaksikannya".
 Sejak asal kejadiannya manusia telah membawa
potensi keber-agama-an yang benar (tauhid).
 QS Ar Rum:30
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(yang benar). Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
atasnya (fitrah itu). Tidak ada perubahan pada fitrah Allah,
itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
Jasad dan ruh merupakan dimensi yang
berlawanan sifatnya.
Jasad sifatnya kasar dan indrawi atau
empiris serta kecenderungannya ingin
mengejar kenikmatan duniawi dan material.
Ruh sifatnya halus dan gaib serta
kecenderungannya mengejar kenikmatan
samawi, ruhaniyah dan ukhrawiyah.
 Esensi yang berlawanan ini pada prinsipnya saling
membutuhkan. Jasad tanpa ruh merupakan
subtansi yang mati, sedang ruh tanpa jasad tidak
dapat teraktualisasi. Ruh sebagai kekuatan yang
berasal dari Allah yang ditiupkan ke jasad manusia
saat berusia 120 hari.
 Aspek nafsiah: keseluruhan kualitas khas
kemanusiaan berupa pikiran, perasaan, kemauan,
dan kebebasan.
 Struktur nafsani ini terbagi atas tiga bagian yaitu
kalbu, akal dan nafsu.
 Integrasi ketiga jenis nafsani ini yang akan
melahirkan perilaku, baik perilaku lahir maupun
batin yang disebut dengan kepribadian.
ASPEK NAFSIYAH
ASPEK NAFSIYAH
 Nafs merupakan sinergi antara jasad dan ruh (sinergi
psikofisik). Dengan nafs maka masing-masing keinginan
jasad dan ruh dalam diri manusia bisa terpenuhi.
 Nafs dipersiapkan untuk dapat menampung dan mendorong
manusia untuk melakukan perbuatan baik dan buruk.
 Apabila ia berorientasi pada natur jasad maka tingkah
lakunya menjadi buruk dan celaka, tetapi apabila mengacu
pada natur ruh maka kehidupannya menjadi baik dan
selamat.
 Menurut Quraish Shihab, pada hakikatnya potensi positif
lebih kuat daripada potensi negatif. Hanya saja daya tarik
keburukan lebih kuat daripada kebaikan. Untuk itulah
manusia senantiasa dituntut untuk memelihara kesucian
nafsnya.
TIGA DIMENSI UTAMA
ASPEK NAFSIAH
A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
 Dimensi ini memiliki sifat kebinatangan dalam sistem
psikis manusia. Namun demikian ia dapat diarahkan
kepada kemanusiaan setelah bersinergi dengan
dimensi lainnya.
 Prinsip kerja: mengikuti prinsip kenikmatan
(pleasure principle) dan berusaha mengumbar
impuls-impuls agresif dan seksualnya. Jika impuls
ini tidak terpenuhi maka terjadilah ketegangan.
 Apabila manusia mengumbar dominasi hawa nafsu
maka kepribadiannya tidak akan mampu
bereksistensi secara baik. Manusia model ini sama
dengan binatang bahkan lebih buruk (QS al-A’raf:
179).
 Nafsu sebagai daya nafsani memiliki banyak
pengertian.
 Pertama, nafsu merupakan nyawa
manusia, yang wujudnya berupa angin
yang keluar masuk di dalam tubuh
manusia.
 Kedua, nafsu merupakan sinergi jasmani-
ruhani manusia dan merupakan totalitas
struktur kepribadian manusia.
 Ketiga, nafsu merupakan bagian dari daya
nafsani yang memiliki dua daya,
ghadabiyah dan syahwaniyah.
A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
 Ghadab: daya yang berpotensi untuk menghindari
diri dari yang membahayakan. Ghadab memilki
potensi hawa nafsu dengan natur seperti binatang
buas, menyerang, membunuh merusak,
menyakiti, dan membuat yang lain menderita.
Ketika potensi ini dikelola dengan baik, maka ia
menjadi kekuatan atau kemampuan (qudrah).
 Syahwat adalah daya yang berpotensi untuk
menginduksi diri dari segala yang
menyenangkan. Syahwat memiliki natur binatang
jinak, naluri dasar seks, erotisme, dan segala
tindakan pemuasan birahi.
A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
 Hawa nafsu berorientasi pada jasad, yang
kekuatan utamanya adalah indra.
 Daya indrawi hawa nafsu, menurut Ibnu
Sina, ada dua macam yaitu indra lahir
(external senses) yang berupa panca indra
dan indra batin (internal senses  proses
penyimpanan dan pengeluaran memori).
A.Dimensi al-nafs (hawa
nafsu)
B.Dimensi Al-Aql
 Dimensi akal adalah dimensi psikis yang berada
antara nafsu dan qalb.
 Akal menjadi perantara dan penghubung antar
kedua dimensi tersebut berupa fungsi pikiran yang
merupakan kualitas insaniyah pada psikis
manusia.
 Akal merupakan bagian dari daya insani yang
memiliki dua makna.
 Akal jasmani, yang lazim disebut sebagai otak
 Akal ruhani yaitu cahaya ruhani dan daya
nafsani yang dipersiapkan untuk memperoleh
pengetahuan.
(Lanjutan) Dimensi Al-Aql
 Secara jasmaniah ia berkedudukan di otak,
memiliki daya kognisi, dengan potensi bersifat
argumentatif (istidhlaliah) dan logis (aqliah), yang
apabila mendominasi jiwa manusia maka akan
menimbulkan kepribadian yang labil (al-nafs al-
lawwamah).
 Akal mampu mengantarkan manusia pada esensi
kemanusiaan. Akal merupakan kesehatan fitrah
yang memiliki daya pembeda antara yang baik dan
buruk. Akal adalah daya pikir manusia untuk
memperoleh pengetahuan yang bersifat rasional
dan dapat menentukan hakikatnya.
C.Dimensi Al-Qalb
 Al-Ghazali secara tegas melihat kalbu dari dua aspek
yaitu:
 Kalbu jasmani adalah komponen fisik
 Kalbu ruhani adalah komponen psikis yang menjadi
pusat kepribadian. Kalbu ruhani memiliki
karakteristik yaitu, insting yang disebut nur ilahi dan
mata batin yang memancarkan keimanan dan
keyakinan.
 Kalbu berfungsi sebagai pemandu, pengontol, dan
pengendali semua tingkah laku manusia. Kalbu
memiliki natur ilahiyah yang merupakan aspek supra
kesadaran. Dengan natur ini manusia tidak sekedar
mengenal lingkungan fisik dan sosial, juga mampu
mengenal lingkungan spiritual, ketuhanan, dan
keagamaan.
(lanjutan) Dimensi Al-Qalb
 Aspek ini juga mencakup daya insani misalnya
daya indrawi (penglihatan dan pendengaran),
daya psikologis seperti kognisi, emosi (intuisi
yang kuat dan afektif), konasi (beraksi, berbuat,
berusaha).
 Qalbu secara jasmaniah berkedudukan di
jantung, apabila mendominasi jiwa manusia
maka menimbulkan kepribadian yang tenang
(al-nafs al-muthmainnah)
DINAMIKA KEPRIBADIAN
 Struktur jasmani atau jasad bukan dipersiapkan
untuk membentuk tingkah laku tersendiri,
melainkan sebagai wadah atau tempat singgah
struktur ruh.
 Struktur jasmani memiliki daya dan energi yang
membangkitkan proses fisiknya. Energi ini lazim
disebut sebagai daya hidup (al-hayah).
 Daya ini kendatipun sifatnya abstrak, tetapi ia
belum mampu menggerakkan suatu tingkah laku.
Suatu tingkah laku dapat terwujud apabila
struktur jasmani telah ditempati struktur ruh
 Ruh merupakan tempat bersemayamnya spiritualitas
(fitrah) yang mengarah pada sesuatu yang transenden
untuk merepresentasikan sifat-sifat Tuhan. Inilah yang
menjadi motivasi tingkah laku manusia. Ruh
membutuhkan agama dan eksistensinya sangat
tergantung pada kualitas keberagamaannya.
 Seluruh perilaku manusia dinilai sebagai ibadah yang
merupakan aktualisasi dari ajaran agama. Inilah yang
disebut sebagai kepribadian Islam. Keberadaan agama
dalam kepribadian Islam memiliki peran penting yang
terdiri dari
 Kepribadian ilahiyah: imaniyah-ilahiyah (berupa rukun
iman), ubudiyah-ilahiyah (rukun islam),
 Kepribadian insaniah: mu’amalah-ilahiyah (aktivitas
keseharian yang dilandasi nilai keimanan), dan
mu’amalah insaniyah (aktifitas keseharian yang
dilandasi nilai-nilai kemanusiaan)
 Perpaduan struktur jasmani dan ruhani selanjutnya
diwadahi oleh struktur nafsani yang di dalamnya terdapat
potensi baik dan buruk. Struktur ini memiliki tiga
komponen, nafsu, akal dan kalbu. Komponen-komponen
tersebut saling berinteraksi satu sama lain dalam
pembentukan kepribadian.Interaksi ketiga system nafsani
ini berjalan menurut dua alternatif.
 Menurut Ibnu Miskawaih interaksi daya jiwa berjalan
menurut hukum harmonisasi antara berbagai sistem
yang berpusat pada fikiran. Keutamaan berpikir adalah
kearifan, keutamaan ghadab adalah berani dan
keutamaan syahwat adalah iffah. Dengan begitu
ghadab dan syahwat bukanlah potensi yang buruk. Baik
buruknya sangat tergantung pada interaksi yang
harmonis dengan berpikir.
 Menurut Ghazali dan Ibnu Arabi interaksi daya-daya
nafsani berjalan menurut hukum dominasi. Masing-
masing daya ini, kalbu naturnya baik, nafsu naturnya
buruk, dan akal naturnya baik dan buruk. Kesemua
daya ini berpusat pada kalbu.
3 JENIS UTAMA NAFS
(tipe kepribadian)
 Urutan dari yang terburuk hingga yang terbaik
adalah
 Nafs al-Ammârah Bissu’ (Nafs yang
mendorong kepada kejahatan/keburukan)
 Kepribadian Amarah (didominasi nafsu)
 Nafs al-Lawwâmah (Nafs yang tercela) 
Kepribadian Lawwamah (didominasi akal)
 Nafs al-Mutma’innah (Nafs yang membawa
kedamaian)  Kepribadian Mutmainnah
(didominasi kalbu)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
elmakrufi
 
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam PsikologiMetode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Ummu Faizah
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islami
kholidi14
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
Nur Arifaizal Basri
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
elmakrufi
 

Was ist angesagt? (20)

PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam PsikologiMetode-metode Penelitian dalam Psikologi
Metode-metode Penelitian dalam Psikologi
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islami
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
teori etologi
teori etologiteori etologi
teori etologi
 
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISASEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
 

Andere mochten auch

Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Addini Nurilma
 
Makalah psikologi islam
Makalah psikologi islamMakalah psikologi islam
Makalah psikologi islam
Ai Nurhasanah
 
Psikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islami
Psikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islamiPsikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islami
Psikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islami
Ridwan Sehat
 
Kisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.com
Kisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.comKisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.com
Kisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.com
marxta
 
Inventori Personaliti Warna Sidek
Inventori Personaliti Warna SidekInventori Personaliti Warna Sidek
Inventori Personaliti Warna Sidek
akmalmustafakamal
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
elmakrufi
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agama
elmakrufi
 
Ujian personaliti
Ujian personalitiUjian personaliti
Ujian personaliti
Makhi Adnan
 

Andere mochten auch (20)

Silabus Psikologi Islam
Silabus Psikologi IslamSilabus Psikologi Islam
Silabus Psikologi Islam
 
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
 
Makalah psikologi islam
Makalah psikologi islamMakalah psikologi islam
Makalah psikologi islam
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islam
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islam
 
Psikologi Agama
Psikologi AgamaPsikologi Agama
Psikologi Agama
 
Strategi psikologi
Strategi psikologiStrategi psikologi
Strategi psikologi
 
Hidup Sehat
Hidup Sehat Hidup Sehat
Hidup Sehat
 
Perkembangan Musik di Dunia
Perkembangan Musik di DuniaPerkembangan Musik di Dunia
Perkembangan Musik di Dunia
 
CONCEPTUAL AND PRACTICAL UNDERSTANDING OF COUNSELING IN ISLAM
CONCEPTUAL AND PRACTICAL UNDERSTANDING OF COUNSELING IN ISLAMCONCEPTUAL AND PRACTICAL UNDERSTANDING OF COUNSELING IN ISLAM
CONCEPTUAL AND PRACTICAL UNDERSTANDING OF COUNSELING IN ISLAM
 
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
 
Psikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islami
Psikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islamiPsikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islami
Psikologi islami-pola-pola-pengembangan-psikologi-islami
 
Kisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.com
Kisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.comKisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.com
Kisi kisi ukg 2015. seni budaya. database www.dadangjsn.com
 
Personality Development in Islam
Personality Development in IslamPersonality Development in Islam
Personality Development in Islam
 
Inventori Personaliti Warna Sidek
Inventori Personaliti Warna SidekInventori Personaliti Warna Sidek
Inventori Personaliti Warna Sidek
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agama
 
Ujian personaliti
Ujian personalitiUjian personaliti
Ujian personaliti
 
Islamic Psychology
Islamic PsychologyIslamic Psychology
Islamic Psychology
 

Ähnlich wie Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team

Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Operator Warnet Vast Raha
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
Ahmad Rudi
 
Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)
Livi Pungus
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Niaepa
 

Ähnlich wie Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team (20)

Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
Proses pembentukan kepribadian sosial yang islami di dasarkan dengan hadits r...
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
PPT PSIKOLOG.pptx
PPT PSIKOLOG.pptxPPT PSIKOLOG.pptx
PPT PSIKOLOG.pptx
 
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYAKEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
 
3068-6194-1-SM.pdf
3068-6194-1-SM.pdf3068-6194-1-SM.pdf
3068-6194-1-SM.pdf
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Modul 11 kb 2
Modul 11 kb 2Modul 11 kb 2
Modul 11 kb 2
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologi
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMAPSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
PPT PSIKOLOGI ISLAM KELOMPOK 2.pptx
PPT PSIKOLOGI ISLAM KELOMPOK 2.pptxPPT PSIKOLOGI ISLAM KELOMPOK 2.pptx
PPT PSIKOLOGI ISLAM KELOMPOK 2.pptx
 
Al Islam dan kemuhammadiyahan
Al Islam dan kemuhammadiyahanAl Islam dan kemuhammadiyahan
Al Islam dan kemuhammadiyahan
 
Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)Bab i pendahuluan (tgs livi)
Bab i pendahuluan (tgs livi)
 
Nik bab4 Konsep Insan.pptx
Nik bab4 Konsep Insan.pptxNik bab4 Konsep Insan.pptx
Nik bab4 Konsep Insan.pptx
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
Apa itu manusia
Apa itu manusiaApa itu manusia
Apa itu manusia
 
Konsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaKonsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusia
 
Makalah Manusia Dalam Pandangan Islam
Makalah Manusia Dalam Pandangan IslamMakalah Manusia Dalam Pandangan Islam
Makalah Manusia Dalam Pandangan Islam
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Psikologi kepribadian dalam perspektif islam by: Yulianti DA and team

  • 2. PERLUNYA PSIKOLOGI ISLAM  Sesuaikah Psikologi Barat untuk menjelaskan perilaku orang Islam???  Pasrah/ berserah diri = helpless?  Jihad = bunuh diri atau aktualisasi diri?  Jamaah dzikr= superstitious behaviour?
  • 3. Indigenous Psychology  Uichol Kim (psikolog Korea) menawarkan konsep psikologi pribumi (the indigenous psychology).  Menurut Kim, psikologi Barat hanya tepat untuk mengkaji manusia Barat sesuai dengan kultur sekulernya yang melatarbelakangi munculnya ilmu tsb  Untuk memahami manusia di belahan bumi lain harus digunakan pula basis kultur dimana manusia itu hidup.
  • 4. WHICH ONE ARE WE???  Persepsi para mahasiswa dan psikolog muslim terhadap psikologi Barat, menurut Malik Badri, bisa dilihat ke dalam tiga fase.  Fase pertama disebut infantuasi  tergila-gila dengan teori dan teknik psikologi yang begitu memikat.  Fase kedua disebut rekonsiliasi  mulai mencocokkan teori psikologi dengan Al Quran dan khazanah klasik Islam, tapi masih pada asumsi bahwa keduanya tidak bertentangan.  Fase ketiga disebut emansipasi  sudah mulai kritis terhadap teori psikologi & berusaha menggali konsep- konsep psikologi yang ada dalam Al Quran.
  • 5. Kepribadian Islam  Kepribadian Islam (Abdul Mujib): serangkaian perilaku manusia, baik sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial, yang normanya diturunkan dari ajaran Islam, yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Sunnah.  Dari kedua sumber tersebut, para pakar berusaha berijtihad untuk mengungkap bentuk-bentuk kepribadian menurut ajaran Islam, agar bentuk-bentuk itu diterapkan oleh pemeluknya.
  • 6.  Rumusan kepribadian Islam di sini bersifat deduktif-normatif yang menjadi acuan bagi umat Islam untuk berperilaku.  Oleh karena sifatnya yang deduktif-normatif maka kepribadian Islam di sini diyakini sebagai konsep atau teori kepribadian yang ideal, yang ’seharusnya’ dilakukan oleh pemeluk agama Islam. Kepribadian Islam
  • 7. Kepribadian Muslim  Kepribadian muslim: serangkaian perilaku orang/umat Islam yang rumusannya digali dari penelitian perilaku kesehariannya.  Rumusan kepribadian muslim di sini bersifat induktif-praktis, karena sumbernya dari hasil penelitian terhadap perilaku keseharian orang/umat Islam.
  • 8.  Boleh jadi dalam penelitian itu ditemukan :  Pola kepribadian yang ideal, karena kepribadian itu sebagai implementasi dari ajaran agama  Pola yang menyimpang (anomali), karena perilaku yang ditampilkan bertentangan dengan ajaran agamanya, sekalipun dirinya berpredikat muslim.  Dalam konteks ini, keburukan atau kejahatan perilaku orang/umat Islam tidak dapat digeneralisir bahwa ajaran Islam itu buruk dan jahat. Artinya, kepribadian muslim belum tentu mencerminkan kepribadian Islam. Kepribadian Muslim
  • 9. KONSEP TENTANG MANUSIA  Manusia adalah makhluk multidimensional yang memiliki dimensi ketuhanan (al ruh & al fitrah).  Manusia diciptakan dalam keadaan positif (fithrah), baik secara jasadi, nafsani (kognitif dan afektif) maupun ruhani (spiritual).  Bila manusia berjalan lurus mengikuti fitrahnya, maka ia akan menjadi taqwa (sehat, selamat). Bila tidak lurus, maka ia akan berjalan ke pilihan yang sesat (fujur).  Manusia adalah unik/ berbeda-beda. Quraish Shihab menyebutnya sebagai khalqan akhar. Beliau merujuk pada dua ayat dalam Alquran yaitu QS Al Israa:21 dan QS Al An’am:165.
  • 10. KONSEP TENTANG MANUSIA  Komponen terpenting manusia adalah qalbu. Perilaku manusia bergantung pada qalbunya. Dengannya manusia dapat mengetahui sesuatu (di luar nalar), cenderung kepada yang benar (termasuk memiliki kebijaksanaan, kesabaran), dan memiliki kekuatan mempengaruhi benda dan peristiwa.
  • 12. STRUKTUR KEPRIBADIAN  Secara implisit Alquran menginformasikan bahwa manusia memiliki tiga aspek pembentuk totalitas yang secara tegas dapat dibedakan, namun secara pasti tidak dapat dipisahkan.  Ketiga aspek itu adalah  Jismiyah (fisik, biologis)  Ruhaniyah (spiritual, transendental) dan  Nafsiyah (psikis, psikologis)
  • 13.
  • 14.
  • 15. ASPEK JISMIAH (JASAD)  Keseluruhan organ fisik-biologis manusia (sistem syaraf, kelenjar, sel dll)  Karakteristik:memiliki bentuk/ rupa, kuantitas, bergerak/ diam, tumbuh, berkembang  Material yang substansi sebenarnya mati/ pasif & menerima. Kehidupannya adalah karena dimotori oleh substansi lain, yaitu nafs dan ruh. Dengan kata lain aspek jismiah ini bersifat deterministik- mekanistik.
  • 16. Daya Utama Aspek Jismiyah  Al Gaziyah (makan, nutrisi)  Al Munmiyah (tumbuh)  Al Muwallidah (reproduksi)  Daya khusus: mengaktualkan tingkah laku
  • 17. ASPEK RUHANIAH (RUH)  Struktur ruh memberikan ciri khas dan keunikan tersendiri bagi psikologi Islam. Ruh merupakan substansi psikologis manusia yang menjadi esensi keberadaannya. Ruh membutuhkan jasad untuk aktualisasi diri.  Sampai saat ini belum ada yang memahami hakikat ruh secara pasti, karena ruh merupakan sebuah misteri ilahi. Dalam Alquran dijelaskan bahwa ruh merupakan urusan dan atau hanya dipahami oleh Allah. Manusia sama sekali tidak memahaminya kecuali sedikit (QS. Al-Isra: 85).  Ruh adalah aspek psikis manusia yang bersifat spiritual dan transendental.
  • 19. Al Ruh (kognitif spiritual)  Bersifat spiritual karena ia merupakan potensi luhur batin manusia. Fungsi ini muncul dari dimensi al-ruh atau spiritual (sisi jiwa yang memiliki sifat-sifat ilahiyah dan memiliki daya untuk menarik dan mendorong dimensi-dimensi lainnya untuk mewujudkan sifat-sifat Tuhan dalam dirnya).  Perwujudan dari sifat dan daya itu memberikan potensi secara internal untuk menjadi Khalifah Alllah (mewujudkan sifat-sifat Allah secara nyata dalam kehidupannya di bumi untuk mengelola dan memanfaatkan bumi Allah  hablun minannas
  • 20. Al Fitrah (kognitif Transendental  Bersifat transendental karena merupakan dimensi psikis manusia yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (hablun minallah).  Al-fitrah bermuara pada Abdullah (manusia sebagai hamba Allah).  Quraish Shihab mengartikan fitrah sebagai unsur, sistem dan tata kerja yang diciptakan Allah pada makhluk sejak awal kejadiannya sehingga menjadi bawaannya.
  • 21. Al Fitrah (kognitif transendental)  Manusia pada hakikatnya, adalah makhluk beragama, karena sewaktu di alam roh manusia sudah mengadakan perjanjian primordial dengan Allah SWT.  Q.S. Al-A'raf 172 : Allah SWT bertanya kepada roh manusia, "Adakah Aku ini Tuhanmu?" Roh manusia menjawab, "Benar Engkaulah Tuhan kami dan kami telah menyaksikannya".  Sejak asal kejadiannya manusia telah membawa potensi keber-agama-an yang benar (tauhid).  QS Ar Rum:30 Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (yang benar). Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atasnya (fitrah itu). Tidak ada perubahan pada fitrah Allah, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
  • 22. Jasad dan ruh merupakan dimensi yang berlawanan sifatnya. Jasad sifatnya kasar dan indrawi atau empiris serta kecenderungannya ingin mengejar kenikmatan duniawi dan material. Ruh sifatnya halus dan gaib serta kecenderungannya mengejar kenikmatan samawi, ruhaniyah dan ukhrawiyah.  Esensi yang berlawanan ini pada prinsipnya saling membutuhkan. Jasad tanpa ruh merupakan subtansi yang mati, sedang ruh tanpa jasad tidak dapat teraktualisasi. Ruh sebagai kekuatan yang berasal dari Allah yang ditiupkan ke jasad manusia saat berusia 120 hari.
  • 23.  Aspek nafsiah: keseluruhan kualitas khas kemanusiaan berupa pikiran, perasaan, kemauan, dan kebebasan.  Struktur nafsani ini terbagi atas tiga bagian yaitu kalbu, akal dan nafsu.  Integrasi ketiga jenis nafsani ini yang akan melahirkan perilaku, baik perilaku lahir maupun batin yang disebut dengan kepribadian. ASPEK NAFSIYAH
  • 24. ASPEK NAFSIYAH  Nafs merupakan sinergi antara jasad dan ruh (sinergi psikofisik). Dengan nafs maka masing-masing keinginan jasad dan ruh dalam diri manusia bisa terpenuhi.  Nafs dipersiapkan untuk dapat menampung dan mendorong manusia untuk melakukan perbuatan baik dan buruk.  Apabila ia berorientasi pada natur jasad maka tingkah lakunya menjadi buruk dan celaka, tetapi apabila mengacu pada natur ruh maka kehidupannya menjadi baik dan selamat.  Menurut Quraish Shihab, pada hakikatnya potensi positif lebih kuat daripada potensi negatif. Hanya saja daya tarik keburukan lebih kuat daripada kebaikan. Untuk itulah manusia senantiasa dituntut untuk memelihara kesucian nafsnya.
  • 26. A.Dimensi al-nafs (hawa nafsu)  Dimensi ini memiliki sifat kebinatangan dalam sistem psikis manusia. Namun demikian ia dapat diarahkan kepada kemanusiaan setelah bersinergi dengan dimensi lainnya.  Prinsip kerja: mengikuti prinsip kenikmatan (pleasure principle) dan berusaha mengumbar impuls-impuls agresif dan seksualnya. Jika impuls ini tidak terpenuhi maka terjadilah ketegangan.  Apabila manusia mengumbar dominasi hawa nafsu maka kepribadiannya tidak akan mampu bereksistensi secara baik. Manusia model ini sama dengan binatang bahkan lebih buruk (QS al-A’raf: 179).
  • 27.  Nafsu sebagai daya nafsani memiliki banyak pengertian.  Pertama, nafsu merupakan nyawa manusia, yang wujudnya berupa angin yang keluar masuk di dalam tubuh manusia.  Kedua, nafsu merupakan sinergi jasmani- ruhani manusia dan merupakan totalitas struktur kepribadian manusia.  Ketiga, nafsu merupakan bagian dari daya nafsani yang memiliki dua daya, ghadabiyah dan syahwaniyah. A.Dimensi al-nafs (hawa nafsu)
  • 28.  Ghadab: daya yang berpotensi untuk menghindari diri dari yang membahayakan. Ghadab memilki potensi hawa nafsu dengan natur seperti binatang buas, menyerang, membunuh merusak, menyakiti, dan membuat yang lain menderita. Ketika potensi ini dikelola dengan baik, maka ia menjadi kekuatan atau kemampuan (qudrah).  Syahwat adalah daya yang berpotensi untuk menginduksi diri dari segala yang menyenangkan. Syahwat memiliki natur binatang jinak, naluri dasar seks, erotisme, dan segala tindakan pemuasan birahi. A.Dimensi al-nafs (hawa nafsu)
  • 29.  Hawa nafsu berorientasi pada jasad, yang kekuatan utamanya adalah indra.  Daya indrawi hawa nafsu, menurut Ibnu Sina, ada dua macam yaitu indra lahir (external senses) yang berupa panca indra dan indra batin (internal senses  proses penyimpanan dan pengeluaran memori). A.Dimensi al-nafs (hawa nafsu)
  • 30. B.Dimensi Al-Aql  Dimensi akal adalah dimensi psikis yang berada antara nafsu dan qalb.  Akal menjadi perantara dan penghubung antar kedua dimensi tersebut berupa fungsi pikiran yang merupakan kualitas insaniyah pada psikis manusia.  Akal merupakan bagian dari daya insani yang memiliki dua makna.  Akal jasmani, yang lazim disebut sebagai otak  Akal ruhani yaitu cahaya ruhani dan daya nafsani yang dipersiapkan untuk memperoleh pengetahuan.
  • 31. (Lanjutan) Dimensi Al-Aql  Secara jasmaniah ia berkedudukan di otak, memiliki daya kognisi, dengan potensi bersifat argumentatif (istidhlaliah) dan logis (aqliah), yang apabila mendominasi jiwa manusia maka akan menimbulkan kepribadian yang labil (al-nafs al- lawwamah).  Akal mampu mengantarkan manusia pada esensi kemanusiaan. Akal merupakan kesehatan fitrah yang memiliki daya pembeda antara yang baik dan buruk. Akal adalah daya pikir manusia untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat rasional dan dapat menentukan hakikatnya.
  • 32. C.Dimensi Al-Qalb  Al-Ghazali secara tegas melihat kalbu dari dua aspek yaitu:  Kalbu jasmani adalah komponen fisik  Kalbu ruhani adalah komponen psikis yang menjadi pusat kepribadian. Kalbu ruhani memiliki karakteristik yaitu, insting yang disebut nur ilahi dan mata batin yang memancarkan keimanan dan keyakinan.  Kalbu berfungsi sebagai pemandu, pengontol, dan pengendali semua tingkah laku manusia. Kalbu memiliki natur ilahiyah yang merupakan aspek supra kesadaran. Dengan natur ini manusia tidak sekedar mengenal lingkungan fisik dan sosial, juga mampu mengenal lingkungan spiritual, ketuhanan, dan keagamaan.
  • 33. (lanjutan) Dimensi Al-Qalb  Aspek ini juga mencakup daya insani misalnya daya indrawi (penglihatan dan pendengaran), daya psikologis seperti kognisi, emosi (intuisi yang kuat dan afektif), konasi (beraksi, berbuat, berusaha).  Qalbu secara jasmaniah berkedudukan di jantung, apabila mendominasi jiwa manusia maka menimbulkan kepribadian yang tenang (al-nafs al-muthmainnah)
  • 34. DINAMIKA KEPRIBADIAN  Struktur jasmani atau jasad bukan dipersiapkan untuk membentuk tingkah laku tersendiri, melainkan sebagai wadah atau tempat singgah struktur ruh.  Struktur jasmani memiliki daya dan energi yang membangkitkan proses fisiknya. Energi ini lazim disebut sebagai daya hidup (al-hayah).  Daya ini kendatipun sifatnya abstrak, tetapi ia belum mampu menggerakkan suatu tingkah laku. Suatu tingkah laku dapat terwujud apabila struktur jasmani telah ditempati struktur ruh
  • 35.  Ruh merupakan tempat bersemayamnya spiritualitas (fitrah) yang mengarah pada sesuatu yang transenden untuk merepresentasikan sifat-sifat Tuhan. Inilah yang menjadi motivasi tingkah laku manusia. Ruh membutuhkan agama dan eksistensinya sangat tergantung pada kualitas keberagamaannya.  Seluruh perilaku manusia dinilai sebagai ibadah yang merupakan aktualisasi dari ajaran agama. Inilah yang disebut sebagai kepribadian Islam. Keberadaan agama dalam kepribadian Islam memiliki peran penting yang terdiri dari  Kepribadian ilahiyah: imaniyah-ilahiyah (berupa rukun iman), ubudiyah-ilahiyah (rukun islam),  Kepribadian insaniah: mu’amalah-ilahiyah (aktivitas keseharian yang dilandasi nilai keimanan), dan mu’amalah insaniyah (aktifitas keseharian yang dilandasi nilai-nilai kemanusiaan)
  • 36.  Perpaduan struktur jasmani dan ruhani selanjutnya diwadahi oleh struktur nafsani yang di dalamnya terdapat potensi baik dan buruk. Struktur ini memiliki tiga komponen, nafsu, akal dan kalbu. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain dalam pembentukan kepribadian.Interaksi ketiga system nafsani ini berjalan menurut dua alternatif.  Menurut Ibnu Miskawaih interaksi daya jiwa berjalan menurut hukum harmonisasi antara berbagai sistem yang berpusat pada fikiran. Keutamaan berpikir adalah kearifan, keutamaan ghadab adalah berani dan keutamaan syahwat adalah iffah. Dengan begitu ghadab dan syahwat bukanlah potensi yang buruk. Baik buruknya sangat tergantung pada interaksi yang harmonis dengan berpikir.  Menurut Ghazali dan Ibnu Arabi interaksi daya-daya nafsani berjalan menurut hukum dominasi. Masing- masing daya ini, kalbu naturnya baik, nafsu naturnya buruk, dan akal naturnya baik dan buruk. Kesemua daya ini berpusat pada kalbu.
  • 37. 3 JENIS UTAMA NAFS (tipe kepribadian)  Urutan dari yang terburuk hingga yang terbaik adalah  Nafs al-Ammârah Bissu’ (Nafs yang mendorong kepada kejahatan/keburukan)  Kepribadian Amarah (didominasi nafsu)  Nafs al-Lawwâmah (Nafs yang tercela)  Kepribadian Lawwamah (didominasi akal)  Nafs al-Mutma’innah (Nafs yang membawa kedamaian)  Kepribadian Mutmainnah (didominasi kalbu)