SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP
BAHASA INDONESIA
I. PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali bahasa daerah digunakan sebagai bahasa
berkomunikasi setiap harinya di masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak semua
masyarakat memahami penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu masyarakat
merasa canggung menggunakan bahasa Indonesia yang baku di luar acara formal atau
resmi. Oleh karena itu, masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang
telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara pengucapaan maupun arti bahasa tersebut.
Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap
penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Indonesia.
II. PEMBAHASAN
PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP BAHASA
INDONESIA
II.1 Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap
bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal
atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang
berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan
keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata
misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e
dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca
lemah) dan di lingkungannya kata “megapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai
bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan
“mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak
untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus
dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang
kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas
dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta
mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang
berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban
diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan
untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab.
Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku,
antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).
Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa
Indonesia:
• Dampak Positif:
a) Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
b) Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
c) Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
d) Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
• Dampak Negatif:
a) Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b) Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena
terlalu banyak kosakata.
c) Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku
karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
d) Dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam
tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya:
a. Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada.
Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
b. Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir).
Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena.
c. Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak.
Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah.
d. Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
e. Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain.
Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis.
f. Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya.
Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang.
g. Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil.
Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung.
h. Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung.
Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk.
i. Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek.
Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki.
j. Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang.
Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu.
k. Iba dalam bahasa Indonesia bermakna merasa kasihan.
Iba dalam bahasa Batak bermakna saya.
l. Bere dalam bahasa Sunda bermakna memberi.
Bere dalam bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan kita.
Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran yang
berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti
seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya beragam
daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu, penggunaan
bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat.
II.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap
unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Kata serapan adalah kata yang berasal
dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan diterima
pemakaiannya secara umum. Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa
lain, terutama dari negara yang pernah berhubungan langsung dengan Indonesia baik
melalui perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa), melalui penjajahan (Portugis,
Jepang, Belanda), maupun dari perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris).
Asal Bahasa Jumlah Kata
Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Inggris 1.610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata
Tamil 83 kata
SUMBER: Wikipedia Indonesia, Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia.
II.2.1 Pengaruh bahasa Sansekerta
Seperti yang kita ketahui dari pelajaran sejarah, bahasa Sansekerta telah dipakai di
Nusantara sejak masa lampau. Bahasa Sansekerta tercatat paling awal masuk ke
Nusantara (Indonesia). Bahasa ini dipakai mula-mula di salah satu peradaban tertua,
peradaban Sungai Indus, dan menyebar ke hampir seluruh dunia besamaan meyebarnya
kepercayaan Hindu. Salah satu tempat menyebarnya kepecayaan Hindu adalah daerah
Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya, dari namanya pun sudah memakai Bahasa
Sansekerta. Sampai di masa kerajaan-kerajaan Islam, Bahasa Sansekerta masih dipakai,
contohnya adalah nama-nama raja di Jawa. Beberapa kata serapan dari bahasa Sansekerta
antara lain: bencana (vāñcana), anugerah (anugraha), busana (bhūṣaṇa), payudara
(payodhara), sahaja (sahaja), istana (āsthāna), istri (strī), dsb.
II.2.2 Pengaruh bahasa Tionghoa
Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina berdagang ke
Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke
Maluku Utara. Pada saat Kerajaan Sriwijaya muncul dan kukuh, Cina membuka
hubungan diplomatik dengannya untuk mengamankan usaha perdagangan dan
pelayarannya. Pada tahun 922 musafir Cina melawat ke Kerajaan Kahuripan di Jawa
Timur. Sejak abad ke-11 ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan
menetap di banyak bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia).
Yang disebut dengan bahasa Tionghoa adalah bahasa di negara Cina (banyak bahasa).
Empat di antara bahasa-bahasa itu yang di kenal di Indonesia yakni Amoi, Hakka,
Kanton, dan Mandarin. Kontak yang begitu lama dengan penutur bahasa Tionghoa ini
mengakibatkan perolehan kata serapan yang banyak pula dari bahasa Tionghoa, namun
penggunaannya tidak digunakan sebagai perantara keagamaan, keilmuan, dan
kesusastraan di Indonesia sehingga ia tidak terpelihara keasliannya dan sangat mungkin
banyak ia berbaur dengan bahasa di Indonesia. Contohnya: anglo, bakso, cat, giwang,
kue/ kuih, sampan, tahu, dsb.
II.2.3. Pengaruh bahasa Arab dan Persia
Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abada ketujuh oleh saudagar dari Persia, India,
dan Arab yang juga menjadi penyebar agama Islam. Kosakata bahasa Arab yang
merupakan bahasa pengungkapan agama Islam mulai berpengaruh ke dalam bahasa
Melayu terutama sejak abad ke-12 saat banyak raja memeluk agama Islam. Kata-kata
serapan dari bahasa Arab misalnya abad, bandar, daftar, edar, kursi, gairah, hadiah,
hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat, wajah, koran, dsb. Karena banyak di
antara pedagang itu adalah penutur bahasa Parsi maka tidak sedikit kosakatanya juga
pada akhirnya diserap, seperti acar, baju, domba, kenduri, piala, saudagar, topan, dsb.
II.3.4 Pengaruh bahasa Portugis
Masa penjajahan di Indonesia pertama kali dimulai oleh masuknya bangsa Portugis yang
ingin mencari rempah-rempah yang pada saat itu nilainya sangat tinggi. Bahasa Portugis
dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak bangsa Portugis menduduki Malaka
pada tahun 1511 setelah setahun sebelumnya ia menduduki Goa. Portugis disingkirkan
Belanda yang datang kemudian dan Portugis harus menyingkir ke daerah timur
Nusantara. Meski demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa
penghubung antaretnis di samping bahasa Melayu. Kata-kata serapan yang berasal dari
bahasa Portugis seperti algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda, tenda, dsb.
II.2.5 Pengaruh bahasa Belanda
Belanda mendatangi Nusantara pada awal abad ke-17 ketika ia mengusir Portugis dari
Maluku pada tahun 1606, kemudian ia menuju ke pulau Jawa dan daerah lain di sebelah
barat. Sejak itulah, secara bertahap Belanda menguasai banyak daerah di Indonesia.
Bahasa Belanda tidak sepenuhnya dapat menggeser kedudukan bahasa Portugis, karena
pada dasarnya bahasa Belanda lebih sukar untuk dipelajari, lagipula orang-orang Belanda
sendiri tidak suka membuka diri bagi orang-orang yang ingin memepelajari kebudayaan
Belanda termasuk bahasanya. Hanya saja pendudukannya semakin luas meliputi hampir
di seluruh negeri dalam kurun waktu yang lama (± 350 tahun penjajahan). Belanda juga
merupakan sumber utama dalam menimba ilmu bagi kaum pergerakan. Oleh karena itu,
komunikasi gagasan kenegaraan pada saat negara Indonesia didirikan banyak mengacu
pada bahasa Belanda. Kata-kata serapan dari bahasa Belanda seperti abodemen, bangrut,
dongkrak, ember, formulir, tekor, dsb.
II.2.6 Pengaruh bahasa Jepang
Pendududkan Jepang di Indonesia yang selama tiga setengah tahun tidak meninggalkan
warisan yang dapat bertahan melawati beberapa angkatan. Kata-kata serapan dari bahasa
Jepang yang digunakan umumnya bukanlah hasil hubungan bahasa pada masa
pendudukan, melainkan imbas kekuatan ekonomi dan teknologinya. Kata serapan dari
bahasa Jepang antara lain: ebi, judo, karaoke, kimono, samurai, dsb.
II.2.7 Pengaruh bahasa Inggris
Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles menginvasi
Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1811. Kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam
kosa kata Indonesia umumnya terjadi pada zaman kemerdekaan Indonesia, namun ada
juga kata-kata Inggris yang sudah dikenal, diserap, dan disesuaikan pelafalannya ke
dalam bahasa Melayu sejak zaman Belanda yang pada saat Inggris berkoloni di Indonesia
antara masa kolonialisme Belanda.. Kata-kata itu seperti badminton, kiper, gol, bridge,
dsb. Banyaknya kosakata bahasa Inggris yang diserap kedalam bahasa Indonesia
dikarenakan bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa internasional atau bahasa dunia.
Dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknolgi yang sebagian besar
informasinya ditulis dalam bahasa Inggris, beberapa istilah-istilah penting akan tertulis
dalam bahasa Inggris juga.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam
bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam
ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adalah dengan menyesuaikan ejaan maupun
ucapannya. Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam
bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.
1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.
Contoh:
Inggris Ucapan Indonesia
Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat
Corruption Korapsien Korupsi
Chocolate Cokeleit Coklat
Quota Kwota Kuota
2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi “-
si”
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Attension Atensi Perhatian
Calculation Kalkulasi Perhitungan
Condition Kondisi Keadaan
Deportasion Deportasi Pengusiran WNA dari suatu Negara
3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah
menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Activity Aktivitas Kegiatan
Integrity Integritas Sifat jujur
Priority Prioritas Yang diutamakan
Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:
Inggris Indonesia Arti
Comodity Komoditi Barang dagangan
Penalty Penalty Hukuman
Royalty Royalty Pembayaran kepada pemegang hak cipta.
4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah
menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Argument Argument Bantahan
Component Komponen Bagian dari suatu alat
Statement Statemen pernyataan
Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:
Inggris Indonesia Arti
Comment Komentar Pendapat
Investment Investasi Penanaman modal
Argument Argumentasi/argument sanggahan
5. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah
menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Egoism Egoism Mementingkan diri sendiri
Organism Organism Mahluk hidup
Optism Optismisme Rasa percaya diri yang kuat
6. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah
menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Attracktive Atraktif Menarik
Competitive Kompetitif Bersaing
Destructive Destruktif Bersifat merusak
7. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah
menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai dengan
ucapannya.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Emotional Emosional Perasa
Functional Fungsional Berkenaan dengan kerjanya dan tugasnya
Traditional Tradisional Adat,kebiasan
8. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan
ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Phrase Frasa Untaian kata
Physics Fisika Ilmu fisika
Physiologi Fisiologi Ilmu faal
9. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah
menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Theatre Teater Gedung pertunjukkan
Therapy Terapi Pengobatan
Thermometer Thermometer Alat pengukur suhu
10. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah
menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Anarchy Anarki Kekacauan
Biography Biografi Riwayat hidup
Pathology Patologi Ilmu tentang penyakit
11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
1.Athelete
Athletic
Athletics Atlit
Atletis
Atletik Olahragawan
Sifat badan yang kokoh
Cabang olah raga atletik
2. Fantasy
Fantasia
Fantastic Fantasi
Fantasia
Fantastis Khayalan
Karya seni penuh fantasi
Sesuatu yang menakjubkan
3. Politics
Political
Politic Ilmu politik
Politisi
Politik Ilmu tentang tata-cara mengelola negara
Berkaitan dengan politik
Berkaitan dengan pemerintahan
12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah menjadi
S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Ceremony Seremoni Upacara
Celebrity Selebriti Orang terkenal
Check Cek Memeriksa
Café Kafe Semacam kedai atau restoran
III. PENUTUP
KESIMPULAN :
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap
bahasa Indonesia di karenakan masyarakat dalam berkomunikasi setiap hari lebih
cenderung menggunakan bahasa daerah di bandingkan menggunakan bahasa Indonesia
yang baku dan merasa canggung apabila bahasa Indonesia itu digunakan untuk
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
SARAN :
Sebaiknya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan jangan
mencampur adukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia karena akan menimbulkan
banyak kosakata baru dan akan mempengaruhi pengucapan saat menggunakan bahasa
Indonesia baku.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abidin, Yunus (2007). Keterampilan Menulis dan Membaca Akademik di Perguruan
Tinggi. Tasikmalaya: HZAA Pers.
2. Arifin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1991. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta:CV
Akademika Pressindo.
3. Badudu, J.S (1992). Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
4. Badudu, J.S (1993). Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV.Pustaka Prima
5. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
6. Effendi,S. 1994. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta: PT
Dunia Pustaka Jaya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingAna Onana
 
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Dwiayu Citra Putriani
 
Presentation bk karier
Presentation bk karierPresentation bk karier
Presentation bk karierMela Rizkya
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang KuatSabam Sitinjak
 
Ppt pkn bab 1 sumpah pemuda
Ppt pkn bab 1 sumpah pemudaPpt pkn bab 1 sumpah pemuda
Ppt pkn bab 1 sumpah pemudaluluulkhasanah
 
Sifat dan fungsi kepramukaan
Sifat dan fungsi kepramukaanSifat dan fungsi kepramukaan
Sifat dan fungsi kepramukaansudyrman
 
Teori holland tentang karir
Teori holland tentang karirTeori holland tentang karir
Teori holland tentang karirSeta Wicaksana
 
Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3topan hasibuan
 
Kontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional New
Kontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional NewKontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional New
Kontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional NewMachung
 
Pembinaan pmr-dlm-organisasi
Pembinaan pmr-dlm-organisasiPembinaan pmr-dlm-organisasi
Pembinaan pmr-dlm-organisasichandni kaur
 
SUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptx
SUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptxSUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptx
SUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptxMuhammadIzzudin30
 
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektifHarmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektifSrimaryatiEko
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Arya Bakri
 

Was ist angesagt? (20)

karakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konselingkarakteristik Bimbingan dan konseling
karakteristik Bimbingan dan konseling
 
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
Pendidikan Kewarganegaraan -Wawasan Nusantara-
 
Presentation bk karier
Presentation bk karierPresentation bk karier
Presentation bk karier
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
 
Ppt pkn bab 1 sumpah pemuda
Ppt pkn bab 1 sumpah pemudaPpt pkn bab 1 sumpah pemuda
Ppt pkn bab 1 sumpah pemuda
 
Sifat dan fungsi kepramukaan
Sifat dan fungsi kepramukaanSifat dan fungsi kepramukaan
Sifat dan fungsi kepramukaan
 
Pkn bab 2 ppt
Pkn bab 2 pptPkn bab 2 ppt
Pkn bab 2 ppt
 
RPP KELAS X 4 5 k13
RPP KELAS X  4 5 k13RPP KELAS X  4 5 k13
RPP KELAS X 4 5 k13
 
Teori holland tentang karir
Teori holland tentang karirTeori holland tentang karir
Teori holland tentang karir
 
Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3
 
OSIS.ppt
OSIS.pptOSIS.ppt
OSIS.ppt
 
Kontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional New
Kontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional NewKontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional New
Kontribusi Mahasiswa Dalam Pembangunan Nasional New
 
Gotong royong
Gotong royongGotong royong
Gotong royong
 
Pembinaan pmr-dlm-organisasi
Pembinaan pmr-dlm-organisasiPembinaan pmr-dlm-organisasi
Pembinaan pmr-dlm-organisasi
 
SUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptx
SUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptxSUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptx
SUARA DEMOKRASI PERTEMUAN 1.pptx
 
EKSTRAKURIKULER IBIS
EKSTRAKURIKULER IBISEKSTRAKURIKULER IBIS
EKSTRAKURIKULER IBIS
 
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektifHarmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
 
RPS-Etika Profesi
RPS-Etika ProfesiRPS-Etika Profesi
RPS-Etika Profesi
 
PRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONGPRESENTASI GOTONG ROYONG
PRESENTASI GOTONG ROYONG
 

Ähnlich wie Pengaruh Bahasa Daerah dan Asing

SEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptx
SEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptxSEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptx
SEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptxPujiNursoleha
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingSantos Tos
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaindraotsu
 
Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)
Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)
Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)Ibi E
 
SEJARAH BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH BAHASA INDONESIA.pptxSEJARAH BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH BAHASA INDONESIA.pptxWALAWELE
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiasaint Corpino
 
Tugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indTugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indtampulu
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardifirdayanti8
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurArdiMawardi1
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayantifirdayanti8
 
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptxPPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptxRichardManalu1
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganMeil Da
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganMeil Da
 

Ähnlich wie Pengaruh Bahasa Daerah dan Asing (20)

SEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptx
SEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptxSEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptx
SEJARAH-BAHASA-INDONESIA.pptx
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
 
I.1 SEJARAH BAHASA INDONESIA.ppt
I.1 SEJARAH BAHASA INDONESIA.pptI.1 SEJARAH BAHASA INDONESIA.ppt
I.1 SEJARAH BAHASA INDONESIA.ppt
 
Pengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesiaPengertian bahasa indonesia
Pengertian bahasa indonesia
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
 
Bahan ajar bhs. indonesia
Bahan ajar bhs. indonesiaBahan ajar bhs. indonesia
Bahan ajar bhs. indonesia
 
Materi Bahasa Indonesia semester 5
Materi Bahasa Indonesia semester 5Materi Bahasa Indonesia semester 5
Materi Bahasa Indonesia semester 5
 
Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)
Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)
Diglosia by klp. 6 (ibi, cecep, lulu)
 
SEJARAH BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH BAHASA INDONESIA.pptxSEJARAH BAHASA INDONESIA.pptx
SEJARAH BAHASA INDONESIA.pptx
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Tugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indTugas makalah b. ind
Tugas makalah b. ind
 
Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. Hasnur
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
 
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptxPPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 

Kürzlich hochgeladen

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Pengaruh Bahasa Daerah dan Asing

  • 1. PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA I. PENDAHULUAN Seperti yang kita ketahui, banyak sekali bahasa daerah digunakan sebagai bahasa berkomunikasi setiap harinya di masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat memahami penggunaan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu masyarakat merasa canggung menggunakan bahasa Indonesia yang baku di luar acara formal atau resmi. Oleh karena itu, masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang telah terafiliasi oleh bahasa daerah, baik secara pengucapaan maupun arti bahasa tersebut. Kebiasaan penggunaan bahasa daerah ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi negara Indonesia. II. PEMBAHASAN PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP BAHASA INDONESIA II.1 Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “megapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau). Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia: • Dampak Positif: a) Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
  • 2. b) Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia. c) Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah. d) Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi. • Dampak Negatif: a) Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain. b) Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena terlalu banyak kosakata. c) Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah. d) Dapat menimbulkan kesalahpahaman. Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya: a. Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada. Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek. b. Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir). Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena. c. Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak. Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah. d. Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga. Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan. e. Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain. Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis. f. Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya. Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang. g. Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil. Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung. h. Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung. Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk. i. Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek. Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki. j. Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang. Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu. k. Iba dalam bahasa Indonesia bermakna merasa kasihan. Iba dalam bahasa Batak bermakna saya. l. Bere dalam bahasa Sunda bermakna memberi. Bere dalam bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan kita. Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu, penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat. II.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia
  • 3. Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama dari negara yang pernah berhubungan langsung dengan Indonesia baik melalui perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa), melalui penjajahan (Portugis, Jepang, Belanda), maupun dari perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris). Asal Bahasa Jumlah Kata Arab 1.495 kata Belanda 3.280 kata Tionghoa 290 kata Hindi 7 kata Inggris 1.610 kata Parsi 63 kata Portugis 131 kata Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata Tamil 83 kata SUMBER: Wikipedia Indonesia, Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia. II.2.1 Pengaruh bahasa Sansekerta Seperti yang kita ketahui dari pelajaran sejarah, bahasa Sansekerta telah dipakai di Nusantara sejak masa lampau. Bahasa Sansekerta tercatat paling awal masuk ke Nusantara (Indonesia). Bahasa ini dipakai mula-mula di salah satu peradaban tertua, peradaban Sungai Indus, dan menyebar ke hampir seluruh dunia besamaan meyebarnya kepercayaan Hindu. Salah satu tempat menyebarnya kepecayaan Hindu adalah daerah Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya, dari namanya pun sudah memakai Bahasa Sansekerta. Sampai di masa kerajaan-kerajaan Islam, Bahasa Sansekerta masih dipakai, contohnya adalah nama-nama raja di Jawa. Beberapa kata serapan dari bahasa Sansekerta antara lain: bencana (vāñcana), anugerah (anugraha), busana (bhūṣaṇa), payudara (payodhara), sahaja (sahaja), istana (āsthāna), istri (strī), dsb. II.2.2 Pengaruh bahasa Tionghoa Hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar Cina berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke Maluku Utara. Pada saat Kerajaan Sriwijaya muncul dan kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya untuk mengamankan usaha perdagangan dan pelayarannya. Pada tahun 922 musafir Cina melawat ke Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Sejak abad ke-11 ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan menetap di banyak bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia). Yang disebut dengan bahasa Tionghoa adalah bahasa di negara Cina (banyak bahasa). Empat di antara bahasa-bahasa itu yang di kenal di Indonesia yakni Amoi, Hakka, Kanton, dan Mandarin. Kontak yang begitu lama dengan penutur bahasa Tionghoa ini mengakibatkan perolehan kata serapan yang banyak pula dari bahasa Tionghoa, namun penggunaannya tidak digunakan sebagai perantara keagamaan, keilmuan, dan kesusastraan di Indonesia sehingga ia tidak terpelihara keasliannya dan sangat mungkin banyak ia berbaur dengan bahasa di Indonesia. Contohnya: anglo, bakso, cat, giwang,
  • 4. kue/ kuih, sampan, tahu, dsb. II.2.3. Pengaruh bahasa Arab dan Persia Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abada ketujuh oleh saudagar dari Persia, India, dan Arab yang juga menjadi penyebar agama Islam. Kosakata bahasa Arab yang merupakan bahasa pengungkapan agama Islam mulai berpengaruh ke dalam bahasa Melayu terutama sejak abad ke-12 saat banyak raja memeluk agama Islam. Kata-kata serapan dari bahasa Arab misalnya abad, bandar, daftar, edar, kursi, gairah, hadiah, hakim, ibarat, jilid, kudus, mimbar, sehat, taat, wajah, koran, dsb. Karena banyak di antara pedagang itu adalah penutur bahasa Parsi maka tidak sedikit kosakatanya juga pada akhirnya diserap, seperti acar, baju, domba, kenduri, piala, saudagar, topan, dsb. II.3.4 Pengaruh bahasa Portugis Masa penjajahan di Indonesia pertama kali dimulai oleh masuknya bangsa Portugis yang ingin mencari rempah-rempah yang pada saat itu nilainya sangat tinggi. Bahasa Portugis dikenali masyarakat penutur bahasa Melayu sejak bangsa Portugis menduduki Malaka pada tahun 1511 setelah setahun sebelumnya ia menduduki Goa. Portugis disingkirkan Belanda yang datang kemudian dan Portugis harus menyingkir ke daerah timur Nusantara. Meski demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa penghubung antaretnis di samping bahasa Melayu. Kata-kata serapan yang berasal dari bahasa Portugis seperti algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda, tenda, dsb. II.2.5 Pengaruh bahasa Belanda Belanda mendatangi Nusantara pada awal abad ke-17 ketika ia mengusir Portugis dari Maluku pada tahun 1606, kemudian ia menuju ke pulau Jawa dan daerah lain di sebelah barat. Sejak itulah, secara bertahap Belanda menguasai banyak daerah di Indonesia. Bahasa Belanda tidak sepenuhnya dapat menggeser kedudukan bahasa Portugis, karena pada dasarnya bahasa Belanda lebih sukar untuk dipelajari, lagipula orang-orang Belanda sendiri tidak suka membuka diri bagi orang-orang yang ingin memepelajari kebudayaan Belanda termasuk bahasanya. Hanya saja pendudukannya semakin luas meliputi hampir di seluruh negeri dalam kurun waktu yang lama (± 350 tahun penjajahan). Belanda juga merupakan sumber utama dalam menimba ilmu bagi kaum pergerakan. Oleh karena itu, komunikasi gagasan kenegaraan pada saat negara Indonesia didirikan banyak mengacu pada bahasa Belanda. Kata-kata serapan dari bahasa Belanda seperti abodemen, bangrut, dongkrak, ember, formulir, tekor, dsb. II.2.6 Pengaruh bahasa Jepang Pendududkan Jepang di Indonesia yang selama tiga setengah tahun tidak meninggalkan warisan yang dapat bertahan melawati beberapa angkatan. Kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang digunakan umumnya bukanlah hasil hubungan bahasa pada masa pendudukan, melainkan imbas kekuatan ekonomi dan teknologinya. Kata serapan dari bahasa Jepang antara lain: ebi, judo, karaoke, kimono, samurai, dsb. II.2.7 Pengaruh bahasa Inggris Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles menginvasi
  • 5. Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1811. Kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam kosa kata Indonesia umumnya terjadi pada zaman kemerdekaan Indonesia, namun ada juga kata-kata Inggris yang sudah dikenal, diserap, dan disesuaikan pelafalannya ke dalam bahasa Melayu sejak zaman Belanda yang pada saat Inggris berkoloni di Indonesia antara masa kolonialisme Belanda.. Kata-kata itu seperti badminton, kiper, gol, bridge, dsb. Banyaknya kosakata bahasa Inggris yang diserap kedalam bahasa Indonesia dikarenakan bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa internasional atau bahasa dunia. Dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknolgi yang sebagian besar informasinya ditulis dalam bahasa Inggris, beberapa istilah-istilah penting akan tertulis dalam bahasa Inggris juga. Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adalah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia. 1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q. Contoh: Inggris Ucapan Indonesia Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat Corruption Korapsien Korupsi Chocolate Cokeleit Coklat Quota Kwota Kuota 2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi “- si” Contoh: Inggris Indonesia Arti Attension Atensi Perhatian Calculation Kalkulasi Perhitungan Condition Kondisi Keadaan Deportasion Deportasi Pengusiran WNA dari suatu Negara 3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia. Contoh: Inggris Indonesia Arti Activity Aktivitas Kegiatan Integrity Integritas Sifat jujur Priority Prioritas Yang diutamakan Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:
  • 6. Inggris Indonesia Arti Comodity Komoditi Barang dagangan Penalty Penalty Hukuman Royalty Royalty Pembayaran kepada pemegang hak cipta. 4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia Contoh: Inggris Indonesia Arti Argument Argument Bantahan Component Komponen Bagian dari suatu alat Statement Statemen pernyataan Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut: Inggris Indonesia Arti Comment Komentar Pendapat Investment Investasi Penanaman modal Argument Argumentasi/argument sanggahan 5. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia. Contoh: Inggris Indonesia Arti Egoism Egoism Mementingkan diri sendiri Organism Organism Mahluk hidup Optism Optismisme Rasa percaya diri yang kuat 6. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia. Contoh: Inggris Indonesia Arti Attracktive Atraktif Menarik Competitive Kompetitif Bersaing Destructive Destruktif Bersifat merusak 7. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai dengan ucapannya. Contoh: Inggris Indonesia Arti Emotional Emosional Perasa Functional Fungsional Berkenaan dengan kerjanya dan tugasnya Traditional Tradisional Adat,kebiasan
  • 7. 8. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia. Contoh: Inggris Indonesia Arti Phrase Frasa Untaian kata Physics Fisika Ilmu fisika Physiologi Fisiologi Ilmu faal 9. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia. Contoh: Inggris Indonesia Arti Theatre Teater Gedung pertunjukkan Therapy Terapi Pengobatan Thermometer Thermometer Alat pengukur suhu 10. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia. Contoh: Inggris Indonesia Arti Anarchy Anarki Kekacauan Biography Biografi Riwayat hidup Pathology Patologi Ilmu tentang penyakit 11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk. Contoh: Inggris Indonesia Arti 1.Athelete Athletic Athletics Atlit Atletis Atletik Olahragawan Sifat badan yang kokoh Cabang olah raga atletik 2. Fantasy Fantasia Fantastic Fantasi Fantasia Fantastis Khayalan Karya seni penuh fantasi Sesuatu yang menakjubkan
  • 8. 3. Politics Political Politic Ilmu politik Politisi Politik Ilmu tentang tata-cara mengelola negara Berkaitan dengan politik Berkaitan dengan pemerintahan 12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ucapannya. Contoh: Inggris Indonesia Arti Ceremony Seremoni Upacara Celebrity Selebriti Orang terkenal Check Cek Memeriksa Café Kafe Semacam kedai atau restoran III. PENUTUP KESIMPULAN : Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa Indonesia di karenakan masyarakat dalam berkomunikasi setiap hari lebih cenderung menggunakan bahasa daerah di bandingkan menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan merasa canggung apabila bahasa Indonesia itu digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. SARAN : Sebaiknya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan jangan mencampur adukan bahasa daerah dengan bahasa Indonesia karena akan menimbulkan banyak kosakata baru dan akan mempengaruhi pengucapan saat menggunakan bahasa Indonesia baku. DAFTAR PUSTAKA 1. Abidin, Yunus (2007). Keterampilan Menulis dan Membaca Akademik di Perguruan
  • 9. Tinggi. Tasikmalaya: HZAA Pers. 2. Arifin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1991. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta:CV Akademika Pressindo. 3. Badudu, J.S (1992). Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 4. Badudu, J.S (1993). Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV.Pustaka Prima 5. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. 6. Effendi,S. 1994. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya