SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
SOSIOLOGI
KELOMPOK II
NAMA :
ARDIANING TYAS TAMI
DHIMAS PRIAMBUDI
DIAN WAHYU MUTIARA
LAILATUL QODARIYAH
NADIA HASANAH TSALISAH
Kepribadian
1. Pengertian, menurut para ahli :
a.

Theodre M. Newcomb, kepribadian merupakan organisasi sikap yang
dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari prilakunya.

b.

Roucek dan Warren, dalam buku mereka yang berjudul “Sociology an
Introduction” mendefinisikan keprbadian sebagai organisasi faktor-faktor
biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasariperilaku seorang
individu.

c.

Koentjaraningrat, menyatakan kepribadian sebagai susunan dari unsur
unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang
individu.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
1. Kepribadian merupakan abstraksi dari pola
prilaku manusia.
2. Kepribadian merupakan ciri-ciri watak
yang khas dan konsisten sebagai identitas
seorang individu.
3. Kepribadian mencakup
kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan berbagai sifat
yang khas apabila seseorang berhubungan
dengan orang lain.
2. Faktor-faktor Pembentukan
Kepribadian
Kepribadian seseorang terbentuk berdasarkan proses
perpaduan antara faktor-faktor pembawa yang dimiliki
seseorang dari leluhurnya dengan faktor faktor
lingkungan yg diperoleh melalui proses sosialisasi dan
pergaulan sepanjang hidup. Yang disadari bahwa setiap
orang memiliki corak kepribadian yang tidak selalu
sama, walaupun memliki asal-usul atau keturunan yang
sama.
3. Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian Sebagai Hasil
Sosialisasi
Kepribadian seorang individu terbentuk melalui beberapa tahapan
berikut:
A. Fase Pertama
Menurut Charles H. Cooly , proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai
kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang ditandai dengan saat-saat seorang anak
mengenal dirinya sendiri yang di bantu oleh orang-orang dewasa di lingkungan
keluarganya.
Kita dapat membedakan kepribadian seseorang menjadi 2 bagian penting yaitu:
1. Basic personality structure, yaitu unsur-unsur dasar atas beberapa sikap yang di
sebut attitudes. Unsur ini bersifat permanen dan tidak mudah berubah di kemudian
hari.
2. Capital personality, yaitu unsur-unsur yang terdiri atas keyakinan-keyakinan atau
anggapan-anggapan yang sifatnya mudah berubah atau dapat ditinjau kembali di
kemudian hari (fleksibel).
B.

Fase Kedua

Fase ini merupakan fase perkembangan dimana rasa ego yang telah dimiliki
seseorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan
yang ada di lingkungannya.
Fase ini biasanya berlangsung relatif panjang hingga menjelang massa dewasa.
Kepribadian ini juga mulai tampak dengan tipe-tipe prilaku khas yang tampak
dari kegemaran, IQ, serta bakat-bakat yang dimiliki oleh anak tersebut.

C.

Fase Ketiga

Kepribadian seseorang akhirnya mengalami suatu perkembangan yang relatif
tetap, yaitu dengan terbentuknya prilaku-prilaku yang khas sebagai
perwujudan kepribadian yang yang bersifat abstrak.
D. Hubungan antara Kehidupan, Sosialisasi, Dan
Kebudayaan
Pola prilaku yang merupakan perwujudan dan kepribadian seseorang individu
akan disesuaikan dengan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam
kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
Dengan demikian, kepribadian tersebut dapat menjadi acuan (blue print)
bermasyarakat yang disebut kebudayaan. Sebaliknya, sifat kebudayaan yang
dinamis akan memerlukan sosialisasi agar sesuai dengan kepribadian
masyarakat. Saling keterkaitan antara kehidupan tersebut berlangsung terus
dalam lingkaran kehidupan (life cycle).
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, kebudayaan merupakan perangkat
yang di hasilkan oleh suatu bentuk kehidupan bersama. Kebudayaan juga di
gunakan sebagai pedoman hidup artinya, sebagai sarana untuk
menyelenggarakan seluruh tata kehidupan warga masyarakat.
Berikut ini bagan yang memberikan gambaran mengenai hubungan
pembentukan kepribadian, sosialisasi, dan kebudayaan dalam masyarakat

kebudayaan

Generasi baru
dengan
kebudayaan baru

Generasi baru

kepribadian

Sosialisasi
Bagan tersebut menjelaskan bahwa masyarakat yang membentuk kehidupan
bersama telah menghasilkan seperangkat kebudayaan yang terdiri dari 7 unsur
yaitu bahasa, religi, kesenian, sistem ilmu pengetahuan, sistem
teknologi, sistem mata pencaharaian, dan sistem organisasi sosial.

Pada kehidupan pedesaan masih sangat kental dengan sifat gotong royong
untuk melaksanakan berbagai kegiatan, baik yang bersifat individual maupun
kegiatan yang bersifat umum. Adapun pada masyarakat kota dengan struktur
budaya yang lebih majemuk dan maju, mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
Disamping itu, pada masyarakat kota juga terdapat suatu kompetisi hidup yang
tinggi, artinya persaingan di segala bidang sangat ketat hingga dapat
mempengaruhi kepribadian masyarakat kota yang solidaritasnya sangat
terbatas, individualis, dan cenderung berani melanggar norma demi kehidupan
pribadi.
1. Budaya Khusus Berdasarkan Faktor Kedaerahan
Sebagai contoh, terdapat perbedaan antara sistem kekerabatan di Tapanuli
dengan sistem kekerabatan di Minangkabau.
Orang batak memperhitungkan hubungan keturunannya secara patrilineal
( garis kekerabatan atau keturunan dihitung dari garis turunan
pria), sedangkan di Minangkabau garis keturunan diperhitungkandari
pihak perempuan (matrilineal).

2. Budaya Khusus Masyarakat Desa dan Kota
Masyarakat desa pola hidupnya lebih homogen dan kolektif, sedangkan
masyarakat kota lebih heterogen dan individualis. Pola-pola tersebut dapat
mempengaruhi kepribadian masyarakatnya.
3. Budaya Khusus Kelas Sosial
Golongan kelas atas sangat berbeda dengan golongan kelas bawah dalam
cara berpakaian, etika, pergaulan, cara mengisi waktu senggang, dan
sebagainya.

4. Budaya Khusus Atas Dasar Agama
Faktor agama juga memiliki pengaruh dalam membentuk kepribadian
seseorang individu. Pola hidup antara penganutan agama akan berbeda
satu sama lain. Pola hidup dan budaya mereka disesuaikan dengan ajaran
agamanya masing-masing.
5. Budaya Khusus Berdasarkan Profesi
Profesi seseorang akan berpengaruh besar pada kepribadiannya.
Misalnya, kepribadian seorang petani akan berbeda dengan kepribadian
seorang dokter. Hal tersebut berpengaruh juga pada cara-cara bergaul
maupun gaya hidup mereka, sehingga memberikan corak khusus kepada
budayanya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

4 Tingkatan Norma Sosial.pptx
4 Tingkatan Norma Sosial.pptx4 Tingkatan Norma Sosial.pptx
4 Tingkatan Norma Sosial.pptxMahmudSyahAlam1
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiMuhamad Yogi
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosialadult415
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialAchmady1
 
Hubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokHubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokWinny Sanjaya
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1RezaWahyuni5
 
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptBAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptNoormanBudiawan
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsRista airen
 
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannyaPKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannyaSMPN 21 KOta Serang
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat) Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat) Hana Subagya
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalNovri To Day
 
Permasalahan Konsumsi
Permasalahan KonsumsiPermasalahan Konsumsi
Permasalahan KonsumsiLaila Fadilah
 
Media massa & masalah masalah sosial
Media massa & masalah masalah sosialMedia massa & masalah masalah sosial
Media massa & masalah masalah sosialRoro Woelan
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuM Sultan Almaududi
 
Streotyping, Prejudice, and Discrimination
Streotyping, Prejudice, and DiscriminationStreotyping, Prejudice, and Discrimination
Streotyping, Prejudice, and DiscriminationMuhammad Akhyar
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial Zulfira Farah Nubua
 

Was ist angesagt? (20)

Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
 
4 Tingkatan Norma Sosial.pptx
4 Tingkatan Norma Sosial.pptx4 Tingkatan Norma Sosial.pptx
4 Tingkatan Norma Sosial.pptx
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
 
Hubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokHubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar Kelompok
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
 
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptBAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
 
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ipsppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
ppt sosiologi "kelompok Sosial" Sosiologi kelas XI ips
 
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannyaPKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
PKn Kelas VII, Macam norma dan penerapannya
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat) Realitas sosial (masyarakat)
Realitas sosial (masyarakat)
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
Permasalahan Konsumsi
Permasalahan KonsumsiPermasalahan Konsumsi
Permasalahan Konsumsi
 
Media massa & masalah masalah sosial
Media massa & masalah masalah sosialMedia massa & masalah masalah sosial
Media massa & masalah masalah sosial
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
 
Streotyping, Prejudice, and Discrimination
Streotyping, Prejudice, and DiscriminationStreotyping, Prejudice, and Discrimination
Streotyping, Prejudice, and Discrimination
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 

Andere mochten auch

ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diri
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diriITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diri
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diriFransiska Puteri
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianRidho Satria
 
Memahami Diri Sendiri dan Orang Lain
Memahami Diri Sendiri dan Orang LainMemahami Diri Sendiri dan Orang Lain
Memahami Diri Sendiri dan Orang LainIskawanto Pratama
 
Teori konflik sistem sosial budaya
Teori konflik sistem sosial budayaTeori konflik sistem sosial budaya
Teori konflik sistem sosial budayaLusius Sinurat
 
MENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIMENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIawaliyahlini
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diriindi101
 
Mengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi DiriMengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi Dirisetiawan354
 

Andere mochten auch (8)

ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diri
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diriITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diri
ITP UNS Semester 3, Kewirausahaan: analisis diri
 
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadianSosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
Sosiologi kelas X, materi Sosiologi membentuk kepribadian
 
Memahami Diri Sendiri dan Orang Lain
Memahami Diri Sendiri dan Orang LainMemahami Diri Sendiri dan Orang Lain
Memahami Diri Sendiri dan Orang Lain
 
Teori konflik sistem sosial budaya
Teori konflik sistem sosial budayaTeori konflik sistem sosial budaya
Teori konflik sistem sosial budaya
 
MENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIMENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRI
 
Pemahaman Diri
Pemahaman DiriPemahaman Diri
Pemahaman Diri
 
Mengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi DiriMengenal Potensi Diri
Mengenal Potensi Diri
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 

Ähnlich wie Kepribadian (Sosiolog)

Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianSilvester Nyawai
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianSilvester Nyawai
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologialya_sn
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3EriaMarina
 
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap KepribadianPsokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap KepribadianIndri Indrutt
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatfeggyernes
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarfay Rafida
 
Individu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatIndividu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatAlviani Putri
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatMochammad Taufik
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikFirdaus Khalid
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiananastanindya
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanambarpingki
 
Ideologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatIdeologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatnoval Sidik
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatMondo Icon
 
Sociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High SchoolSociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High SchoolSheilla Yogapinzi
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iiiRosminar
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianAthia Nabila Faqiha
 
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaSusanti Suhartati
 

Ähnlich wie Kepribadian (Sosiolog) (20)

Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadian
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadian
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap KepribadianPsokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
Psokologi Sosial Pengaruh Proses dan Hasil Sosialisasi terhadap Kepribadian
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakat
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Individu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakatIndividu, keluarga DAN MASyarakat
Individu, keluarga DAN MASyarakat
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakat
 
Konsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnikKonsep konsep asas hubungan etnik
Konsep konsep asas hubungan etnik
 
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadiansosialisasi dan pembentukan kepribadian
sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
 
Ideologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakatIdeologi sosial masyarakat
Ideologi sosial masyarakat
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
 
Sociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High SchoolSociologi grade X Senior High School
Sociologi grade X Senior High School
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iii
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
 
Budaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikanBudaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikan
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
 

Mehr von Nadia Tsalisa

Mehr von Nadia Tsalisa (6)

Cybercrime
Cybercrime Cybercrime
Cybercrime
 
Keterbukaan dan keadilan
Keterbukaan dan keadilanKeterbukaan dan keadilan
Keterbukaan dan keadilan
 
Internet
InternetInternet
Internet
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Matan Keyakinan Hidup Muhammadiyah
Matan Keyakinan Hidup MuhammadiyahMatan Keyakinan Hidup Muhammadiyah
Matan Keyakinan Hidup Muhammadiyah
 
Alat peredaran darah
Alat peredaran darahAlat peredaran darah
Alat peredaran darah
 

Kepribadian (Sosiolog)

  • 1. SOSIOLOGI KELOMPOK II NAMA : ARDIANING TYAS TAMI DHIMAS PRIAMBUDI DIAN WAHYU MUTIARA LAILATUL QODARIYAH NADIA HASANAH TSALISAH
  • 2. Kepribadian 1. Pengertian, menurut para ahli : a. Theodre M. Newcomb, kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari prilakunya. b. Roucek dan Warren, dalam buku mereka yang berjudul “Sociology an Introduction” mendefinisikan keprbadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasariperilaku seorang individu. c. Koentjaraningrat, menyatakan kepribadian sebagai susunan dari unsur unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.
  • 3. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1. Kepribadian merupakan abstraksi dari pola prilaku manusia. 2. Kepribadian merupakan ciri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu. 3. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan berbagai sifat yang khas apabila seseorang berhubungan dengan orang lain.
  • 4. 2. Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian Kepribadian seseorang terbentuk berdasarkan proses perpaduan antara faktor-faktor pembawa yang dimiliki seseorang dari leluhurnya dengan faktor faktor lingkungan yg diperoleh melalui proses sosialisasi dan pergaulan sepanjang hidup. Yang disadari bahwa setiap orang memiliki corak kepribadian yang tidak selalu sama, walaupun memliki asal-usul atau keturunan yang sama.
  • 5. 3. Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi Kepribadian seorang individu terbentuk melalui beberapa tahapan berikut: A. Fase Pertama Menurut Charles H. Cooly , proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang ditandai dengan saat-saat seorang anak mengenal dirinya sendiri yang di bantu oleh orang-orang dewasa di lingkungan keluarganya. Kita dapat membedakan kepribadian seseorang menjadi 2 bagian penting yaitu: 1. Basic personality structure, yaitu unsur-unsur dasar atas beberapa sikap yang di sebut attitudes. Unsur ini bersifat permanen dan tidak mudah berubah di kemudian hari. 2. Capital personality, yaitu unsur-unsur yang terdiri atas keyakinan-keyakinan atau anggapan-anggapan yang sifatnya mudah berubah atau dapat ditinjau kembali di kemudian hari (fleksibel).
  • 6. B. Fase Kedua Fase ini merupakan fase perkembangan dimana rasa ego yang telah dimiliki seseorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungannya. Fase ini biasanya berlangsung relatif panjang hingga menjelang massa dewasa. Kepribadian ini juga mulai tampak dengan tipe-tipe prilaku khas yang tampak dari kegemaran, IQ, serta bakat-bakat yang dimiliki oleh anak tersebut. C. Fase Ketiga Kepribadian seseorang akhirnya mengalami suatu perkembangan yang relatif tetap, yaitu dengan terbentuknya prilaku-prilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang yang bersifat abstrak.
  • 7. D. Hubungan antara Kehidupan, Sosialisasi, Dan Kebudayaan Pola prilaku yang merupakan perwujudan dan kepribadian seseorang individu akan disesuaikan dengan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Dengan demikian, kepribadian tersebut dapat menjadi acuan (blue print) bermasyarakat yang disebut kebudayaan. Sebaliknya, sifat kebudayaan yang dinamis akan memerlukan sosialisasi agar sesuai dengan kepribadian masyarakat. Saling keterkaitan antara kehidupan tersebut berlangsung terus dalam lingkaran kehidupan (life cycle). Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, kebudayaan merupakan perangkat yang di hasilkan oleh suatu bentuk kehidupan bersama. Kebudayaan juga di gunakan sebagai pedoman hidup artinya, sebagai sarana untuk menyelenggarakan seluruh tata kehidupan warga masyarakat.
  • 8. Berikut ini bagan yang memberikan gambaran mengenai hubungan pembentukan kepribadian, sosialisasi, dan kebudayaan dalam masyarakat kebudayaan Generasi baru dengan kebudayaan baru Generasi baru kepribadian Sosialisasi
  • 9. Bagan tersebut menjelaskan bahwa masyarakat yang membentuk kehidupan bersama telah menghasilkan seperangkat kebudayaan yang terdiri dari 7 unsur yaitu bahasa, religi, kesenian, sistem ilmu pengetahuan, sistem teknologi, sistem mata pencaharaian, dan sistem organisasi sosial. Pada kehidupan pedesaan masih sangat kental dengan sifat gotong royong untuk melaksanakan berbagai kegiatan, baik yang bersifat individual maupun kegiatan yang bersifat umum. Adapun pada masyarakat kota dengan struktur budaya yang lebih majemuk dan maju, mempunyai karakteristik yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Disamping itu, pada masyarakat kota juga terdapat suatu kompetisi hidup yang tinggi, artinya persaingan di segala bidang sangat ketat hingga dapat mempengaruhi kepribadian masyarakat kota yang solidaritasnya sangat terbatas, individualis, dan cenderung berani melanggar norma demi kehidupan pribadi.
  • 10. 1. Budaya Khusus Berdasarkan Faktor Kedaerahan Sebagai contoh, terdapat perbedaan antara sistem kekerabatan di Tapanuli dengan sistem kekerabatan di Minangkabau. Orang batak memperhitungkan hubungan keturunannya secara patrilineal ( garis kekerabatan atau keturunan dihitung dari garis turunan pria), sedangkan di Minangkabau garis keturunan diperhitungkandari pihak perempuan (matrilineal). 2. Budaya Khusus Masyarakat Desa dan Kota Masyarakat desa pola hidupnya lebih homogen dan kolektif, sedangkan masyarakat kota lebih heterogen dan individualis. Pola-pola tersebut dapat mempengaruhi kepribadian masyarakatnya.
  • 11. 3. Budaya Khusus Kelas Sosial Golongan kelas atas sangat berbeda dengan golongan kelas bawah dalam cara berpakaian, etika, pergaulan, cara mengisi waktu senggang, dan sebagainya. 4. Budaya Khusus Atas Dasar Agama Faktor agama juga memiliki pengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang individu. Pola hidup antara penganutan agama akan berbeda satu sama lain. Pola hidup dan budaya mereka disesuaikan dengan ajaran agamanya masing-masing.
  • 12. 5. Budaya Khusus Berdasarkan Profesi Profesi seseorang akan berpengaruh besar pada kepribadiannya. Misalnya, kepribadian seorang petani akan berbeda dengan kepribadian seorang dokter. Hal tersebut berpengaruh juga pada cara-cara bergaul maupun gaya hidup mereka, sehingga memberikan corak khusus kepada budayanya.