1. SEIRI (KAIZEN)
Oleh : Muhamad Suhadiyatman
NIM : 243312161
D3 MTL – STMT TRISAKTI 2013
2. • Kaizen merupakan istilah dalam bahasa
Jepang yang bermakna "perbaikan
berkesinambungan".Filsafat kaizen
berpandangan bahwa hidup kita
hendaknya fokus pada upaya perbaikan
terus-menerus.
• Pada penerapannya dalam perusahaan,
kaizen mencakup pengertian perbaikan
berkesinambungan yang melibatkan
seluruh pekerjanya, dari manajemen
tingkat atas sampai manajemen tingkat
bawah.
3. • Asal mula kaizen berasal dari bahasa jepang
yaitu “kai” yang diterjemahkan dalam bahasa
indonesia memiliki arti “berubah” sedangkan
“zen” yang artinya adalah “baik”.Jadi jika
diartikan secara langsung maka arti kaizen
adalah “merubah menjadi lebih baik”.
• Di dalam idustri kaizen merupakan suatu
strategi yang dilakukan untuk melakukan
peningkatan secara terus menerus kearah yang
lebih baik terhadap proses produksi, kualitas
produk, pengurangan biaya operasional,
mengurangi pemborosan hingga peningkatan
keamanan kerja.
4. • Penerapan strategi kaizen lebih di
fokuskan pada perbaikan-perbaikan
yang berskala kecil dan menengah
sehingga proyek-proyek perbaikan
dapat dilakukan dengan cepat dan
tepat sasaran.
• Rata-rata proyek-proyek kaizen
diselesaikan dalam waktu yang
singkat seperti dalam hitungan
minggu dan tidak memerlukan biaya
perbaikan yang besar.
5. • Kaizen sangat berhubungan dengan istilah “5S”.
• 5S adalah suatu metode penataan dan
pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang
berasal dari bahasa jepang yang digunakan oleh
manajemen dalam usaha memelihara ketertiban,
efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus
meningkatan kinerja perusahaan secara
menyeluruh.
• Penerapan 5S umumnya diberlakukan bersamaan
dengan penerapan kaizen agar dapat mendorong
efektivitas pelaksanaan 5S. Di Indonesia metode
ini dikenal dengan istilah 5R, sedangkan di
Amerika dan Eropa dikenal dengan 5C.
6.
7. Isi dari 5S dalam Bahasa Indonesia 5R antara lain :
1. Seiri (Ringkas) merupakan kegiatan menyingkirkan
barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala
barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-
benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.
2. Seiton (Rapi) yaitu segala sesuatu harus diletakkan sesuai
posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat
diperlukan.
3. Seiso (Resik) merupakan kegiatan membersihkan
peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan
kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik.
4. Seiketsu (Rawat) merupakan kegiatan menjaga
kebersihan pribadi sekaligus mematuhi ketiga tahap
sebelumnya.
5. Shitsuke (Rajin) yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi
masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap
5S.
10. 1S – Seiri
Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu:
pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna:
Barang berguna => Disimpan
Barang tidak berguna => Dibuang
Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag
Strategy, yaitu menandai barang-barang yang sudah tidak
berguna dengan label merah (red tag) agar mudah
dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna.
Barang-barang dengan label merah kemudian disingkirkan
dari tempat kerja. Semakin ramping (lean) tempat kerja
dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan
semakin efisien tempat kerja tersebut.
11. Pembersihan Besar-
Besaran
Membuang segala sesuatu
yang tidak diperlukan
Menangani barang cacat,
suku cadang dan produk
yang rusak
Manajemen Stratifikasi
MengatasiPenyebab-Penyebab
12. • Kegiatan manyingkirkan barang yang tidak
diperlukan di tempat kerja dan pemilahan
dilakukan juga untuk mengelompokan barang
yang jenisnya sama.
• Tujuan dari “S” yang pertama ini adalah
“membersihkan awal”, dengan menghilangkan
pemborosan gerakan dalam mencari alat dan
material, sehingga mudah dalam
pencariannya dengan membedakan barang
yang tidak terpakai, barang dengan
penggunaan yang sering atau jarang, dan
barang dengan perputaran cepat, sedang
atau lambat.
13.
14. • Barang dengan keperluan cepat bisa diartikan
barang yang selalu digunakan dalam pekerjaan
sehari-hari, sehingga diletakkan dekat dengan area
kerja untuk efisiensi gerakan.
• Barang dengan penggunaan sedang merupakan
barang yang digunakan dalam jangka waktu 1 – 3
bulan.
• Barang yang penggunaan rendah merupakan barang
yang digunakan diatas 3 bulan atau barang yang
sudah direncanakan dalam 6 bulan kedepan tidak
akan digunakan.
• Dalam pelaksanaan dilapangan juga digunakan alat
red tag untuk menandai barang tersebut dengan
status tidak digunakan.