SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 64
KINETIKA REAKSI KIMIA
TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
Laju reaksi menyatakan laju perubahan
konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap
satuan waktu:
• Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per
satuan waktu
• Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per
satuan waktu
• Perbandingan laju perubahan masing-masing
komponen sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya
Konsep Kinetika/
Laju Reaksi
t
M
V
][

Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g),
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH3
- laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2.
Konsep Laju Reaksi
Laju reaksi dipengaruhi oleh :
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Laju Reaksi
Suhu
Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel
Konsentrasi
Katalis
Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi
karena dengan naiknya suhu energi kinetik
partikel zat-zat meningkat sehingga
memungkinkan semakin banyaknya tumbukan
efektif yang menghasilkan perubahan
Suhu
Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh
data sebagai berikut:
Suhu (oC) Laju reaksi (M/detik)
10
20
30
40
T
0,3
0,6
1,2
2,4
Vt
Suhu
Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Dari data diperoleh hubungan:
Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali
semula, maka secara matematis dapat dirumuskan
T T
tV V .


0
10
0 2
Dimana :
Vt = laju reaksi pada suhu t
Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)
Konsentrasi
Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel
memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang
semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
Ilustrasi
Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau
dijalanan padat?
?
Konsentrasi
Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi
tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus
melalui percobaan.
Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan
adalah laju perubahan konsentrasi reaktan.
Ada reaktan yang perubahan konsentrasinya tidak
mempengaruhi laju reaksi:
on 



1x
1Vx[reaktan]
Vreaktan][
n
Konsentrasi
Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju
disebut orde reaksi
Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju
reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi.
Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi
pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali.
Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi
pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali,
dst.
Orde Reaksi
Konsentrasi
Untuk reaksi
A + B  C
Rumusan laju reaksi adalah :
V =k.[A]m.[B]n
Dimana :
k = tetapan laju reaksi
m = orde reaksi untuk A
n = orde reaksi untuk B
Orde reakasi total = m + n
Konsentrasi
Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan.
Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi :
NO(g) + Cl2(g)  NOCl2(g)
Diperoleh data sebagai berikut :
Perc [NO] M [Cl2] M V M/s
1
2
3
4
0,1
0,1
0,2
0,3
0,1
0,2
0,1
0,3
4
16
8
?
Konsentrasi
1
22
4
8
1,0
2,0
][
][
][
1
3
1
3















m
V
V
NO
NO
VNO
m
m
m
m
Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah :
V = k.[NO]m.[Cl2]n
Orde NO = m Orde Cl2 = n
Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2
2
42
4
16
1,0
2,0
][
][
][
1
2
12
22
2















n
V
V
Cl
Cl
VCl
n
n
n
n
Konsentrasi
Maka rumusan laju reaksinya adalah :
V=k.[NO]1.[Cl2]2
Harga k diperoleh dengan memasukan salah satu data
percobaan
123
2
2
2
10.4
1,0.1,0
4
]].[[




sMk
k
ClNO
V
k
Konsentrasi
Maka laju reaksi pada percobaan 4 adalah :
V= k.[NO].[Cl2]2
V= 4.103.0,3. 0,32
V= 108 Ms-1
Luas Permukaan
Mana yang lebih luas permukaannya?
Sepotong tahu utuh atau sepotong tahu dipotong 4?
Luas Permukaan
Luas Permukaan
Perhatikan bahwa luas permukaan tahu utuh lebih kecil dari
tahu yang dipotong 4
Sekarang!
Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir
kasar atau gula berukuran butiran halus?
Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir
kasar atau yang berukuran butiran halus ?
Luas Permukaan
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin
luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang
saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya
tumbukan efektif menghasilkan perubahan
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran
partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi
pun akan semakin cepat.
Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi.
Ada 2 jenis katalis :
1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan
pada akhir reaksi terbentuk kembali.
2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya
sebagai media reaksi saja.
Bagaimana katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan
ORDE REAKSI
 Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi-
konsentrasi yang menghasilkan suatu garis lurus
 Persamaan umum kinetika :
dA/dt = laju reaksi A
k = konstanta laju reaksi A
[A] = konsentrasi A
n = orde reaksi
 n
Ak-
dt
dA

 Untuk reaksi orde 0 :
 
kt-AA
kt-A-A
dtk-dA
k-
dt
dA
k-
dt
dA
Ak-
dt
dA
0t
0t
t
0
t
0
t
0
t
0
0






 
 
A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0
At = konsentrasi A pada waktu ke- t
k = konstanta laju reaksi
t = waktu
 Karakteristik dari reaksi orde nol  hubungan linier
antara reaktan atau produk dengan waktu
waktu
KonsentrasiA
waktu
KonsentrasiA
Slope = - k Slope = k
Waktu paruh (t1/2)
 Waktu yang dibutuhkan untuk
meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.
 Untuk orde nol :
o
o
k
A
t
2
2/1 
Waktu kadaluwarsa (t90)
 Waktu suatu zat telah terurai sampai tinggal
90% dari konsentrasi mula-mula (yaitu ,
terurai 10%).
 Untuk orde nol :
o
o
k
A
t


1,0
90
 Untuk reaksi orde 1 :
 
 
 
 
kt-AlnAln
kt-
A
A
ln
kt-dA
A
1
dtk-
A
dA
Ak-
dt
dA
Ak-
dt
dA
Ak-
dt
dA
0t
0
t
t
0
t
0
t
0
t
0
t
0
1








 
 
 Karakteristik orde I :
waktu
lnA
waktu
lnA
Slope = - k Slope = k
Waktu paruh (t1/2)
 Waktu yang dibutuhkan untuk
meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.
 Untuk orde pertama :
k
t
693,0
2/1 
Waktu kadaluwarsa (t90)
 Waktu suatu zat telah terurai sampai tinggal
90% dari konsentrasi mula-mula (yaitu , terurai
10%).
 Untuk orde pertama:
k
t
105,0
90 
Reaksi orde kedua
      BAk
dt
Bd
dt
Ad

  
 2
xak
dt
dx
bjikaa
xbxak
dt
dx



 
 

























 
xa
x
at
k
kt
xaa
x
kt
axa
dtk
xa
dx tx
1
0
11
00 2
  
)(
)(
log
)(
303,2
)(
)(
log
303,2
00
xba
xab
bat
k
kt
xba
xab
ba
dtk
xbxa
dx
bjikaa
tx












Waktu paruh (t1/2)
 Waktu yang dibutuhkan untuk
meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.
 Untuk orde kedua :
ka
t


1
2/1
Menentukan Orde reaksi
 Metode substitusi
 Metode Grafik
 Metode waktu paruh
1) Metode substitusi
 Data yang terkumpul dari hasil pengamatan
jalannya suatu reaksi disubstitusikan ke dalam
bentuk integral dari berbagai orde reaksi.
 Jika menghasilkan k yang konstan , maka reaksi
dianggap berjalan sesuai orde tersebut
2) Metode Grafik
Plot data pada grafik
 Untuk orde nol :
Konsentrasi diplot terhadap waktu linear
 Untuk orde pertama :
Log konsentrasi diplot terhadap waktu linear
 Untuk orde kedua :
1/konsentrasi diplot terhadap waktu linear
3) Metode waktu paruh
 Hubungan antara waktu paruh dengan
seluruh konsentrasi jika seluruh reaktan
sama :
1
1
2/1 
 n
a
t
n adalah orde reaksi
KonsentrasiA(%)
Waktu
 Cara menentukan apakah suatu reaksi orde 0 atau 1
1. Plot data sumbu y (misal : konsentrasi A) vs
sumbu x (waktu)  regresi linier : y = bx + a 
didapatkan juga R2 (koefisien korelasi).
2. Plot data ln A (sumbu y) vs waktu (sumbu x) 
regresi linier : y = bx + a  didapatkan juga R2
3. Bandingkan kedua R2 tersebut, yang paling
mendekati R2 = 1  dipilih. Jika (1) yang
mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka orde 0.
Jika (2) mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka
orde 1
Contoh :
Suatu percobaan tentang kerusakan vitamin C
selama proses sterilisasi (121,1 0C) sari buah anggur
memperoleh data sebagai berikut :
Tentukan nilai k dan perkirakan pada waktu berapakah kadar
vitamin C sebesar 50 % !
Waktu
(menit)
Kadar Vit. C
(%)
0 100
5 90
10 79
15 68
20 54
Plot Orde 0
y = -2,28x + 101
R2
= 0,996
0
20
40
60
80
100
120
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
(VitaminC(%)
Plot Orde 1
y = -0,0303x + 4,6391
R2
= 0,9762
3,9
4
4,1
4,2
4,3
4,4
4,5
4,6
4,7
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Ln(VitaminC)
Dari kedua plot (orde 0 dan orde 1) maka diperoleh :
 Plot orde 0 : y = - 2,28x + 101 dengan R2 = 0,996
 Plot orde 1 : y = - 0,0303x + 4,6391 dengan R2 =
0,9762
Dari kedua plot tersebut maka reaksi tersebut
mempunyai orde 0  R2 lebih mendekati 1 dibanding
R2 pada plot orde 1. Sehingga persamaan reaksi
penurunan vitamin C adalah :
y = - 2,28x + 101
dari persamaan tersebut didapatkan slope = - 2,28
dan intersep = 101
slope = k  nilai k = 2,28 / menit
Tanda negatif (-) atau positif (+) pada slope
persamaan menunjukkan : jika (+) berarti
penambahan; jika (-) berarti pengurangan
 Persamaan : y = - 2,28x + 101
50 = - 2,28x + 101
- 51 = - 2,28x
x = 22,37
Jadi kadar vitamin C tinggal 50 % ketika waktu
sterilisasi 22,37 menit.
PENGARUH SUHU TERHADAP
LAJU REAKSI
 PERSAMAAN ARRHENIUS
k = konstanta laju reaksi
k0 = faktor frekuensi reaksi
R = konstanta gas (1,987 kal / g-mole K)
Ea = energi aktivasi, yang nilainya dianggap konstan
pada suatu kisaran suhu tertentu
 Energi aktivasi diartikan sebagai suatu tingkat energi minimum yang
diperlukan untuk memulai suatu reaksi.















T
1
R
E
-
0
RT
E
-
0
T
1
-
T
1
R
Ea
-
0
RT
E
-
0
RT
E
-
00
aa
0
a
0
a
e.ke.kk
e
k
k
e.Ake.Ak
 Persamaan Arrhenius juga dapat dinyatakan dalam
bentuk :
Persamaan di atas merupkan persamaan garis lurus
(linier), dengan 1/T sebagai sumbu X dan ln k sebagai
sumbu Y. Dengan demikian, slope dari kurva tersebut
adalah – Ea / R.





T
1
R
E
-klnkln a
0
Q10
 Q10 didefinisikan sebagai berapa kali perubahan laju
reaksi jika suhu berubah 10 0C. Jika laju reaksi
meningkat menjadi 2 kalinya saat suhu dinaikkan 10
0C, maka Q10 = 2.
 Untuk reaksi perubahan warna dan flavor secara
enzimatis, degradasi pigmen natural, pencoklatan
non enzimatis, dan laju pertumbuhan mikrobia
biasanya besarnya Q10 = 2.
 
 























12
21
T
1
-
T
1
R
Ea
-
1
012012
10
12
1
2
10
T-T
1012
10
22
11
e
k
k
Arrheniuspersamaandalam
TTdanT;T;kkk;kSubstitusi
Qln
10
T-T
k
k
ln
Qkk
:Qdefinisidari
Tpadareaksilajukonstantak
Tpadareaksilajukonstantak
eQ
TT
10
)(Qln
R
Ea
Qpersamaansubtitusi
TT
T-T
R
Ea
-
k
k
ln
T
1
T
1
R
Ea
-
k
k
ln
21TT
10
R
Ea
10
12
10
10
12
21
1
2
121
2











































Nilai Z
 Nilai z didefinisikan sebagai perubahan suhu yang diperlukan
untuk mengubah laju reaksi sebesar 1 log cycle.
  21
12
12
1
2
)T(T
12
TT
R
Ea
(10)ln
z
TT
1
R
Ea
z
(10)ln
:arrheniuspersamaandanatasdipersamaandari
(10)ln
z
T-T
k
k
ln
(10)kk
12




















z
Contoh :
Kinetika reaksi inaktivasi enzim polifenol oksidase pada jamur
mengikuti orde 1 dan konstanta laju reaksinya pada 50 0C, 55 0C,
dan 60 0C adalah 0,019; 0,054; dan 0,134 / menit. Tentukan energi
aktivasi, nilai z, dan Q10 !
Jawab :
Regresi linier 1 / T (sumbu x) vs ln k (sumbu y)
Suhu (0C) T (0K) 1 / T K (1/menit) ln k
50 323 0,003096 0,019 - 3,96332
55 328 0,003049 0,054 - 2,91877
60 333 0,003003 0,134 - 2,00992
y = -21016x + 61,12
R2
= 0,999
-4,5
-4
-3,5
-3
-2,5
-2
-1,5
-1
-0,5
0
0,00298 0,003 0,00302 0,00304 0,00306 0,00308 0,0031 0,00312
1/T
lnk
Slope = - 21016
- Ea / R = - 21016  Ea = 21016 x 1,987
= 41758,792 kal / gmol
= 41,76 kkal / gmol
7,028Q
1,95
(333)(323)
1
(21016)10
TT
1
R
Ea
10)(Qln
eQ
10
21
10
TT
10
R
Ea
10
21




























C11,8333)x(323
21016
(10)ln
TT
R/Ea
(10)ln
z
0
21


 Penyedap rasa berbentuk bubuk dalam kemasan sachet
akan mengalami penurunan mutu aroma selama
penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan
dilakukan dengan uji sensoris. Data skor sensori
penyedap rasa tersebut adalah :
Suhu Pengujian (0C) Waktu (hari) Skor Sensori
40 0
3
6
9
12
8
7,93
7,86
7,83
7,79
45 0
3
6
9
12
8
7,86
7,72
7,59
7,41
50 0
3
6
9
12
8
7,69
7,31
7,03
6,66
Pertanyaan :
1. Tentukan persamaan kinetika reaksi penurunan aroma
selama penyimpanan! Tentukan juga orde reaksinya!
2. Tentukan nilai k untuk masing-masing suhu pengujian!
3. Tentukan energi aktivasi! Gunakan plot Arrhenius!
4. Tentukan Q10!
Jawab :
y = -0.0173x + 7.986
R² = 0.9699
7.75
7.8
7.85
7.9
7.95
8
8.05
0 2 4 6 8 10 12 14
Skorsensoris
Waktu (hari)
Plot Orde 0 suhu 40 C
y = -0.0483x + 8.006
R² = 0.9968
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
7.8
7.9
8
8.1
0 2 4 6 8 10 12 14
Skorsensoris
Waktu (hari)
Plot Orde 0 Suhu 45 C
y = -0.1113x + 8.006
R² = 0.9983
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0 2 4 6 8 10 12 14
Skorsensoris
Waktu (hari)
Plot Orde 0 Suhu 50 C
y = -0.0022x + 2.0777
R² = 0.971
2.05
2.05
2.06
2.06
2.07
2.07
2.08
2.08
2.09
0 2 4 6 8 10 12 14
Lnskorsensoris
Waktu (hari)
Plot Orde 1 Suhu 40 C
y = -0.0063x + 2.0806
R² = 0.9956
1.99
2.00
2.01
2.02
2.03
2.04
2.05
2.06
2.07
2.08
2.09
0 2 4 6 8 10 12 14
Lnskorsensoris
Waktu (hari)
Plot Orde 1 Suhu 45 C
y = -0.0152x + 2.0823
R² = 0.9972
1.85
1.90
1.95
2.00
2.05
2.10
0 2 4 6 8 10 12 14
Lnskorsensoris
Waktu (hari)
Plot Orde 1 Suhu 50 C
Dipilih orde 0 karena nilai R2 lebih mendekati 1. Nilai k
masing-masing suhu :
Suhu (0C) k Suhu (K) 1 / T Ln k
40 0,0173 313 0,00319 - 4,057
45 0,0483 318 0,00314 - 3,030
50 0,1113 323 0,00309 - 2,196
y = -18828x + 56.124
R² = 0.9975
-4.5
-4
-3.5
-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.00308 0.0031 0.00312 0.00314 0.00316 0.00318 0.0032
Lnk
1 / T
Plot Arrhenius
Evaluasi
Dalam bejana bervolume 10 L, mula-mula terdapat 5 mol gas
NO2. Gas tersebut mengalami penguraian menurut reaksi :
2 NO2(g)  2 NO(g) + O2(g).
Setelah tiga jam tersisa 1,4 mol gas NO2. Tentukan
a.Laju reaksi penguraian gas NO2!
b.Laju pembentukan gas NO!
c.Laju pembentukan gas O2!
Evaluasi
Diketahui reaksi A + B + C  D. Jika persamaan
laju reaksi reaksi tersebut v = k.[B]2.[C]1, berapa
kali perubahan laju reaksinya bila konsentrasi
masing-masing komponen pereaksi diperbesar 2
kali semula?
Evaluasi
Dari percobaan reaksi A + B  AB, diperoleh data sebagai berikut
Perc [A] M [B] M V M/s
1
2
3
4
1,3.10-2
6,5.10-3
3,9.10-2
1,3.10-2
2,1.10-2
1,05.10-2
4,2.10-2
1,05.10-2
1,4.10-1
3,5.10-2
8,4.10-1
7.10-2
Tentukan
A. Orde reaksi untuk A dan B
B. Persamaan laju reaksi
C. Harga tetapan laju reaksi
D. Laju reaksi jika konsentrasi A 0,026 M dan konsentrasi B
0,021 M
Evaluasi
Jika laju suatu reaksi meningkat 2 kali lebih cepat setiap
kenaikan suhu 15oC dan pada suhu 30oC lajunya 3.10-3 M/s,
berapakah laju reaksinya pada 105oC?
Evaluasi
Dari data berikut :
Perc Fe [HCl] M Suhu oC
1
2
3
4
5
Serbuk
Kepingan
Serbuk
Kepingan
Serbuk
0,1
0,1
0,3
0,1
0,1
25
25
50
50
50
Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
Wd-Amalia Wd-Amalia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
Fransiska Puteri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
Andreas Cahyadi
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
wahyuddin S.T
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
Fransiska Puteri
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
ZamZam Pbj
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
wd_amaliah
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
reza_kaligis
 

Was ist angesagt? (20)

titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 

Andere mochten auch

Food safety 101 reduced size
Food safety 101 reduced sizeFood safety 101 reduced size
Food safety 101 reduced size
patesb0048
 
Andrew Sentence: The "New Normal" for the global economy
Andrew Sentence: The "New Normal" for the global economyAndrew Sentence: The "New Normal" for the global economy
Andrew Sentence: The "New Normal" for the global economy
Nuffield Trust
 
Software Craftsmanship - JAX London 2011
Software Craftsmanship - JAX London 2011Software Craftsmanship - JAX London 2011
Software Craftsmanship - JAX London 2011
Sandro Mancuso
 
Tugas biokim ppt
Tugas biokim pptTugas biokim ppt
Tugas biokim ppt
inamaliaris
 
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkkPpt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Angga Wan
 

Andere mochten auch (20)

Challenges for Post-PhD Career Development - Dr Ian Lyne
Challenges for Post-PhD Career Development - Dr Ian LyneChallenges for Post-PhD Career Development - Dr Ian Lyne
Challenges for Post-PhD Career Development - Dr Ian Lyne
 
Writing your CV & preparing for interview - Information for tax professionals
Writing your CV & preparing for interview - Information for tax professionalsWriting your CV & preparing for interview - Information for tax professionals
Writing your CV & preparing for interview - Information for tax professionals
 
Beyond the Bubble: Conservative Party Conference 2014
Beyond the Bubble: Conservative Party Conference 2014Beyond the Bubble: Conservative Party Conference 2014
Beyond the Bubble: Conservative Party Conference 2014
 
Food safety 101 reduced size
Food safety 101 reduced sizeFood safety 101 reduced size
Food safety 101 reduced size
 
Data i 3D-modeller for helhetlig planlegging
Data i 3D-modeller for helhetlig planleggingData i 3D-modeller for helhetlig planlegging
Data i 3D-modeller for helhetlig planlegging
 
Andrew Sentence: The "New Normal" for the global economy
Andrew Sentence: The "New Normal" for the global economyAndrew Sentence: The "New Normal" for the global economy
Andrew Sentence: The "New Normal" for the global economy
 
Block 3 eco-14 unit-1
Block 3 eco-14 unit-1Block 3 eco-14 unit-1
Block 3 eco-14 unit-1
 
Pengaruh prosesing thd antioksidan
Pengaruh prosesing thd antioksidanPengaruh prosesing thd antioksidan
Pengaruh prosesing thd antioksidan
 
DIY Facebook Marketing Hotter Than Your Neighbors Ferrari
DIY Facebook Marketing Hotter Than Your Neighbors FerrariDIY Facebook Marketing Hotter Than Your Neighbors Ferrari
DIY Facebook Marketing Hotter Than Your Neighbors Ferrari
 
PhD-Program Preparation for Successful Post-PhD Career
PhD-Program Preparation for Successful Post-PhD CareerPhD-Program Preparation for Successful Post-PhD Career
PhD-Program Preparation for Successful Post-PhD Career
 
Islam Sebagai Addin
Islam Sebagai AddinIslam Sebagai Addin
Islam Sebagai Addin
 
Software Craftsmanship - JAX London 2011
Software Craftsmanship - JAX London 2011Software Craftsmanship - JAX London 2011
Software Craftsmanship - JAX London 2011
 
Benefits Survey - Employee Attitudes
Benefits Survey - Employee AttitudesBenefits Survey - Employee Attitudes
Benefits Survey - Employee Attitudes
 
Brad Pitt project
Brad Pitt projectBrad Pitt project
Brad Pitt project
 
中堅Webクリエイティブ職のキャリアを考える(希望編)
中堅Webクリエイティブ職のキャリアを考える(希望編)中堅Webクリエイティブ職のキャリアを考える(希望編)
中堅Webクリエイティブ職のキャリアを考える(希望編)
 
Software Craftsmanship
Software CraftsmanshipSoftware Craftsmanship
Software Craftsmanship
 
Tugas biokim ppt
Tugas biokim pptTugas biokim ppt
Tugas biokim ppt
 
Java Libraries You Can’t Afford to Miss
Java Libraries You Can’t Afford to MissJava Libraries You Can’t Afford to Miss
Java Libraries You Can’t Afford to Miss
 
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkkPpt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
Ppt bioenergetika dan radikal bebas - Angga, dkk
 
Reaksi reaksi radikal bebas
Reaksi reaksi radikal bebasReaksi reaksi radikal bebas
Reaksi reaksi radikal bebas
 

Ähnlich wie Kd meeting 13 14

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Utami Irawati
 
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
Nizza Hanizz
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2
makharany
 

Ähnlich wie Kd meeting 13 14 (20)

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
 
Promosi
Promosi Promosi
Promosi
 
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2
 
KINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.pptKINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.ppt
 
LAJU REAKSI
LAJU REAKSILAJU REAKSI
LAJU REAKSI
 
LAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.pptLAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.ppt
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt
 
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.pptTugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
 
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptxKULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
 
laju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.pptlaju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.ppt
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 

Mehr von Muhammad Luthfan

Mehr von Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Kürzlich hochgeladen

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Kürzlich hochgeladen (11)

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

Kd meeting 13 14

  • 1. KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
  • 2. Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu: • Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu • Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu • Perbandingan laju perubahan masing-masing komponen sama dengan perbandingan koefisien reaksinya Konsep Kinetika/ Laju Reaksi t M V ][ 
  • 3. Pada reaksi : N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g), Laju reaksi : - laju penambahan konsentrasi NH3 - laju pengurangan konsentrasi N2 dan H2. Konsep Laju Reaksi
  • 4. Laju reaksi dipengaruhi oleh : Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi Suhu Luas permukaan sentuhan/ Ukuran partikel Konsentrasi Katalis
  • 5. Suhu Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakin banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan
  • 6. Suhu Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi: Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai berikut: Suhu (oC) Laju reaksi (M/detik) 10 20 30 40 T 0,3 0,6 1,2 2,4 Vt
  • 7. Suhu Hubungan Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi: Dari data diperoleh hubungan: Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula, maka secara matematis dapat dirumuskan T T tV V .   0 10 0 2 Dimana : Vt = laju reaksi pada suhu t Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)
  • 8. Konsentrasi Konsentrasi mempengaruhi laju reaksi, karena banyaknya partikel memungkinkan lebih banyak tumbukan, dan itu membuka peluang semakin banyak tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan. Ilustrasi Mana yang lebih mungkin terjadi tabrakan, di jalan lenggang atau dijalanan padat? ?
  • 9. Konsentrasi Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan. Dalam penetapan laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan konsentrasi reaktan. Ada reaktan yang perubahan konsentrasinya tidak mempengaruhi laju reaksi: on     1x 1Vx[reaktan] Vreaktan][ n
  • 10. Konsentrasi Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde reaksi Ada reaksi berorde O, dimana tidak terjadi perubahan laju reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi. Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali. Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst. Orde Reaksi
  • 11. Konsentrasi Untuk reaksi A + B  C Rumusan laju reaksi adalah : V =k.[A]m.[B]n Dimana : k = tetapan laju reaksi m = orde reaksi untuk A n = orde reaksi untuk B Orde reakasi total = m + n
  • 12. Konsentrasi Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh dari percobaan. Misalkan diperoleh data percobaan untuk reaksi : NO(g) + Cl2(g)  NOCl2(g) Diperoleh data sebagai berikut : Perc [NO] M [Cl2] M V M/s 1 2 3 4 0,1 0,1 0,2 0,3 0,1 0,2 0,1 0,3 4 16 8 ?
  • 13. Konsentrasi 1 22 4 8 1,0 2,0 ][ ][ ][ 1 3 1 3                m V V NO NO VNO m m m m Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah : V = k.[NO]m.[Cl2]n Orde NO = m Orde Cl2 = n Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2 2 42 4 16 1,0 2,0 ][ ][ ][ 1 2 12 22 2                n V V Cl Cl VCl n n n n
  • 14. Konsentrasi Maka rumusan laju reaksinya adalah : V=k.[NO]1.[Cl2]2 Harga k diperoleh dengan memasukan salah satu data percobaan 123 2 2 2 10.4 1,0.1,0 4 ]].[[     sMk k ClNO V k
  • 15. Konsentrasi Maka laju reaksi pada percobaan 4 adalah : V= k.[NO].[Cl2]2 V= 4.103.0,3. 0,32 V= 108 Ms-1
  • 16. Luas Permukaan Mana yang lebih luas permukaannya? Sepotong tahu utuh atau sepotong tahu dipotong 4?
  • 18. Luas Permukaan Perhatikan bahwa luas permukaan tahu utuh lebih kecil dari tahu yang dipotong 4 Sekarang! Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir kasar atau gula berukuran butiran halus? Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir kasar atau yang berukuran butiran halus ?
  • 19. Luas Permukaan Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.
  • 20. Katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Ada 2 jenis katalis : 1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut terlibat reaksi dan pada akhir reaksi terbentuk kembali. 2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja. Bagaimana katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan
  • 21. ORDE REAKSI  Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi- konsentrasi yang menghasilkan suatu garis lurus  Persamaan umum kinetika : dA/dt = laju reaksi A k = konstanta laju reaksi A [A] = konsentrasi A n = orde reaksi  n Ak- dt dA 
  • 22.  Untuk reaksi orde 0 :   kt-AA kt-A-A dtk-dA k- dt dA k- dt dA Ak- dt dA 0t 0t t 0 t 0 t 0 t 0 0          
  • 23. A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0 At = konsentrasi A pada waktu ke- t k = konstanta laju reaksi t = waktu  Karakteristik dari reaksi orde nol  hubungan linier antara reaktan atau produk dengan waktu waktu KonsentrasiA waktu KonsentrasiA Slope = - k Slope = k
  • 24. Waktu paruh (t1/2)  Waktu yang dibutuhkan untuk meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.  Untuk orde nol : o o k A t 2 2/1 
  • 25. Waktu kadaluwarsa (t90)  Waktu suatu zat telah terurai sampai tinggal 90% dari konsentrasi mula-mula (yaitu , terurai 10%).  Untuk orde nol : o o k A t   1,0 90
  • 26.  Untuk reaksi orde 1 :         kt-AlnAln kt- A A ln kt-dA A 1 dtk- A dA Ak- dt dA Ak- dt dA Ak- dt dA 0t 0 t t 0 t 0 t 0 t 0 t 0 1            
  • 27.  Karakteristik orde I : waktu lnA waktu lnA Slope = - k Slope = k
  • 28. Waktu paruh (t1/2)  Waktu yang dibutuhkan untuk meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.  Untuk orde pertama : k t 693,0 2/1 
  • 29. Waktu kadaluwarsa (t90)  Waktu suatu zat telah terurai sampai tinggal 90% dari konsentrasi mula-mula (yaitu , terurai 10%).  Untuk orde pertama: k t 105,0 90 
  • 30. Reaksi orde kedua       BAk dt Bd dt Ad      2 xak dt dx bjikaa xbxak dt dx                                   xa x at k kt xaa x kt axa dtk xa dx tx 1 0 11 00 2
  • 32. Waktu paruh (t1/2)  Waktu yang dibutuhkan untuk meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.  Untuk orde kedua : ka t   1 2/1
  • 33. Menentukan Orde reaksi  Metode substitusi  Metode Grafik  Metode waktu paruh
  • 34. 1) Metode substitusi  Data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi disubstitusikan ke dalam bentuk integral dari berbagai orde reaksi.  Jika menghasilkan k yang konstan , maka reaksi dianggap berjalan sesuai orde tersebut
  • 35. 2) Metode Grafik Plot data pada grafik  Untuk orde nol : Konsentrasi diplot terhadap waktu linear  Untuk orde pertama : Log konsentrasi diplot terhadap waktu linear  Untuk orde kedua : 1/konsentrasi diplot terhadap waktu linear
  • 36. 3) Metode waktu paruh  Hubungan antara waktu paruh dengan seluruh konsentrasi jika seluruh reaktan sama : 1 1 2/1   n a t n adalah orde reaksi
  • 38.  Cara menentukan apakah suatu reaksi orde 0 atau 1 1. Plot data sumbu y (misal : konsentrasi A) vs sumbu x (waktu)  regresi linier : y = bx + a  didapatkan juga R2 (koefisien korelasi). 2. Plot data ln A (sumbu y) vs waktu (sumbu x)  regresi linier : y = bx + a  didapatkan juga R2 3. Bandingkan kedua R2 tersebut, yang paling mendekati R2 = 1  dipilih. Jika (1) yang mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka orde 0. Jika (2) mempunyai R2 lebih mendekati 1 maka orde 1
  • 39. Contoh : Suatu percobaan tentang kerusakan vitamin C selama proses sterilisasi (121,1 0C) sari buah anggur memperoleh data sebagai berikut : Tentukan nilai k dan perkirakan pada waktu berapakah kadar vitamin C sebesar 50 % ! Waktu (menit) Kadar Vit. C (%) 0 100 5 90 10 79 15 68 20 54
  • 40. Plot Orde 0 y = -2,28x + 101 R2 = 0,996 0 20 40 60 80 100 120 0 5 10 15 20 25 Waktu (menit) (VitaminC(%) Plot Orde 1 y = -0,0303x + 4,6391 R2 = 0,9762 3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 0 5 10 15 20 25 Waktu (menit) Ln(VitaminC)
  • 41. Dari kedua plot (orde 0 dan orde 1) maka diperoleh :  Plot orde 0 : y = - 2,28x + 101 dengan R2 = 0,996  Plot orde 1 : y = - 0,0303x + 4,6391 dengan R2 = 0,9762 Dari kedua plot tersebut maka reaksi tersebut mempunyai orde 0  R2 lebih mendekati 1 dibanding R2 pada plot orde 1. Sehingga persamaan reaksi penurunan vitamin C adalah : y = - 2,28x + 101 dari persamaan tersebut didapatkan slope = - 2,28 dan intersep = 101 slope = k  nilai k = 2,28 / menit Tanda negatif (-) atau positif (+) pada slope persamaan menunjukkan : jika (+) berarti penambahan; jika (-) berarti pengurangan
  • 42.  Persamaan : y = - 2,28x + 101 50 = - 2,28x + 101 - 51 = - 2,28x x = 22,37 Jadi kadar vitamin C tinggal 50 % ketika waktu sterilisasi 22,37 menit.
  • 43. PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI  PERSAMAAN ARRHENIUS k = konstanta laju reaksi k0 = faktor frekuensi reaksi R = konstanta gas (1,987 kal / g-mole K) Ea = energi aktivasi, yang nilainya dianggap konstan pada suatu kisaran suhu tertentu  Energi aktivasi diartikan sebagai suatu tingkat energi minimum yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi.                T 1 R E - 0 RT E - 0 T 1 - T 1 R Ea - 0 RT E - 0 RT E - 00 aa 0 a 0 a e.ke.kk e k k e.Ake.Ak
  • 44.
  • 45.  Persamaan Arrhenius juga dapat dinyatakan dalam bentuk : Persamaan di atas merupkan persamaan garis lurus (linier), dengan 1/T sebagai sumbu X dan ln k sebagai sumbu Y. Dengan demikian, slope dari kurva tersebut adalah – Ea / R.      T 1 R E -klnkln a 0
  • 46.
  • 47. Q10  Q10 didefinisikan sebagai berapa kali perubahan laju reaksi jika suhu berubah 10 0C. Jika laju reaksi meningkat menjadi 2 kalinya saat suhu dinaikkan 10 0C, maka Q10 = 2.  Untuk reaksi perubahan warna dan flavor secara enzimatis, degradasi pigmen natural, pencoklatan non enzimatis, dan laju pertumbuhan mikrobia biasanya besarnya Q10 = 2.
  • 50. Nilai Z  Nilai z didefinisikan sebagai perubahan suhu yang diperlukan untuk mengubah laju reaksi sebesar 1 log cycle.   21 12 12 1 2 )T(T 12 TT R Ea (10)ln z TT 1 R Ea z (10)ln :arrheniuspersamaandanatasdipersamaandari (10)ln z T-T k k ln (10)kk 12                     z
  • 51. Contoh : Kinetika reaksi inaktivasi enzim polifenol oksidase pada jamur mengikuti orde 1 dan konstanta laju reaksinya pada 50 0C, 55 0C, dan 60 0C adalah 0,019; 0,054; dan 0,134 / menit. Tentukan energi aktivasi, nilai z, dan Q10 ! Jawab : Regresi linier 1 / T (sumbu x) vs ln k (sumbu y) Suhu (0C) T (0K) 1 / T K (1/menit) ln k 50 323 0,003096 0,019 - 3,96332 55 328 0,003049 0,054 - 2,91877 60 333 0,003003 0,134 - 2,00992
  • 52. y = -21016x + 61,12 R2 = 0,999 -4,5 -4 -3,5 -3 -2,5 -2 -1,5 -1 -0,5 0 0,00298 0,003 0,00302 0,00304 0,00306 0,00308 0,0031 0,00312 1/T lnk
  • 53. Slope = - 21016 - Ea / R = - 21016  Ea = 21016 x 1,987 = 41758,792 kal / gmol = 41,76 kkal / gmol 7,028Q 1,95 (333)(323) 1 (21016)10 TT 1 R Ea 10)(Qln eQ 10 21 10 TT 10 R Ea 10 21                            
  • 55.  Penyedap rasa berbentuk bubuk dalam kemasan sachet akan mengalami penurunan mutu aroma selama penyimpanan. Pengujian aroma selama penyimpanan dilakukan dengan uji sensoris. Data skor sensori penyedap rasa tersebut adalah : Suhu Pengujian (0C) Waktu (hari) Skor Sensori 40 0 3 6 9 12 8 7,93 7,86 7,83 7,79 45 0 3 6 9 12 8 7,86 7,72 7,59 7,41 50 0 3 6 9 12 8 7,69 7,31 7,03 6,66
  • 56. Pertanyaan : 1. Tentukan persamaan kinetika reaksi penurunan aroma selama penyimpanan! Tentukan juga orde reaksinya! 2. Tentukan nilai k untuk masing-masing suhu pengujian! 3. Tentukan energi aktivasi! Gunakan plot Arrhenius! 4. Tentukan Q10! Jawab :
  • 57. y = -0.0173x + 7.986 R² = 0.9699 7.75 7.8 7.85 7.9 7.95 8 8.05 0 2 4 6 8 10 12 14 Skorsensoris Waktu (hari) Plot Orde 0 suhu 40 C y = -0.0483x + 8.006 R² = 0.9968 7.3 7.4 7.5 7.6 7.7 7.8 7.9 8 8.1 0 2 4 6 8 10 12 14 Skorsensoris Waktu (hari) Plot Orde 0 Suhu 45 C y = -0.1113x + 8.006 R² = 0.9983 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 4 6 8 10 12 14 Skorsensoris Waktu (hari) Plot Orde 0 Suhu 50 C
  • 58. y = -0.0022x + 2.0777 R² = 0.971 2.05 2.05 2.06 2.06 2.07 2.07 2.08 2.08 2.09 0 2 4 6 8 10 12 14 Lnskorsensoris Waktu (hari) Plot Orde 1 Suhu 40 C y = -0.0063x + 2.0806 R² = 0.9956 1.99 2.00 2.01 2.02 2.03 2.04 2.05 2.06 2.07 2.08 2.09 0 2 4 6 8 10 12 14 Lnskorsensoris Waktu (hari) Plot Orde 1 Suhu 45 C y = -0.0152x + 2.0823 R² = 0.9972 1.85 1.90 1.95 2.00 2.05 2.10 0 2 4 6 8 10 12 14 Lnskorsensoris Waktu (hari) Plot Orde 1 Suhu 50 C
  • 59. Dipilih orde 0 karena nilai R2 lebih mendekati 1. Nilai k masing-masing suhu : Suhu (0C) k Suhu (K) 1 / T Ln k 40 0,0173 313 0,00319 - 4,057 45 0,0483 318 0,00314 - 3,030 50 0,1113 323 0,00309 - 2,196 y = -18828x + 56.124 R² = 0.9975 -4.5 -4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.00308 0.0031 0.00312 0.00314 0.00316 0.00318 0.0032 Lnk 1 / T Plot Arrhenius
  • 60. Evaluasi Dalam bejana bervolume 10 L, mula-mula terdapat 5 mol gas NO2. Gas tersebut mengalami penguraian menurut reaksi : 2 NO2(g)  2 NO(g) + O2(g). Setelah tiga jam tersisa 1,4 mol gas NO2. Tentukan a.Laju reaksi penguraian gas NO2! b.Laju pembentukan gas NO! c.Laju pembentukan gas O2!
  • 61. Evaluasi Diketahui reaksi A + B + C  D. Jika persamaan laju reaksi reaksi tersebut v = k.[B]2.[C]1, berapa kali perubahan laju reaksinya bila konsentrasi masing-masing komponen pereaksi diperbesar 2 kali semula?
  • 62. Evaluasi Dari percobaan reaksi A + B  AB, diperoleh data sebagai berikut Perc [A] M [B] M V M/s 1 2 3 4 1,3.10-2 6,5.10-3 3,9.10-2 1,3.10-2 2,1.10-2 1,05.10-2 4,2.10-2 1,05.10-2 1,4.10-1 3,5.10-2 8,4.10-1 7.10-2 Tentukan A. Orde reaksi untuk A dan B B. Persamaan laju reaksi C. Harga tetapan laju reaksi D. Laju reaksi jika konsentrasi A 0,026 M dan konsentrasi B 0,021 M
  • 63. Evaluasi Jika laju suatu reaksi meningkat 2 kali lebih cepat setiap kenaikan suhu 15oC dan pada suhu 30oC lajunya 3.10-3 M/s, berapakah laju reaksinya pada 105oC?
  • 64. Evaluasi Dari data berikut : Perc Fe [HCl] M Suhu oC 1 2 3 4 5 Serbuk Kepingan Serbuk Kepingan Serbuk 0,1 0,1 0,3 0,1 0,1 25 25 50 50 50 Urutkan kelajuan reaksinya dari yang paling lambat ke yang paling cepat