Teori belajar behavioristik dan humanistik dibahas dalam dokumen tersebut. Teori behavioristik menekankan penguatan dan hukuman dalam belajar, sementara teori humanistik lebih menitikberatkan pada potensi dan kebutuhan dasar setiap individu. Kedua teori memberikan implikasi yang berbeda dalam pembelajaran dan pengajaran. [/ringkasan]
5. Teori Psikologi Behavioristik
Tokoh-Tokoh
Prinsip Dasar
John B. Watson
Teori-Teori
Clark Leonard Hull
Conditioning Theory Connectionism Theory Edin Guthrie
Implikasi dalam Pembelajaran & Pengajaran
6. Prinsip Dasar Psikologi Behavioristik
Tingkah laku sebagai objek, refleks atas semua
bentuk tingkah laku, dan pembentukan
kebiasaan dalam individu. Adapun yang
mengatakan bahwa psikologi behavioristik
mempelajari bahwa tingkah laku manusia
dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau
penguatan (reinforcement) dari lingkungan.
7. Beberapa prinsip dalam teori belajar
behavioristik, meliputi:
Reinforcement and punishment
Primary and secondary reinforcement
Schedule of reinforcement
Contingency management
Stimulus control in operant learning
The elemination of responses
8. Classical Conditioning Operant Conditioning
Teknik yang digunakan dalam
pelatihan perilaku, dimana terjadi Suatu metode belajar yang terjadi
stimulus alami dipasangkan dengan melalui ganjaran dan hukuman untuk
respon atau S-R. Selanjutnya, stimulus perilaku. Melalui pengkondisian
yang sebelumnya netral dipasangkan operan, asosiasi dibuat antara
dengan stimulus alami. Kedua elemen perilaku dan konsekuensi bagi
tersebut kemudian dikenal sebagai perilaku. [B. F. Skinner]
stimulus dan respon (S-R) yang
dikondisikan. [Ivan Pavlov]
9. Ivan Pavlov (1927)
Before Makanan (US) anjing berliur (UR)
Bel (CS) tidak ada respon
Process
Anjing
Makanan
Bel (CS) berliur
(US)
(UR)
Anjing berliur
After
Bel (CS)
(CR)
10.
11. John B. Watson (1878-1958)
Watson merupakan tokoh Psikologi Behavioristik
dari Amerika. Dia mengembangkan teori Ivan
Pavlov, dan menyatakan bahwa manusia dilahirkan
dengan beberapa reflek dan reaksi-reaksi emosional
berupa takut, cinta, dan marah yang terbentuk oleh
hubungan S-R. Dan ia juga menyatakan bahwa
belajar merupakan proses terjadinya reflek-reflek
atau respon-respon bersyarat melalui stimulus
pengganti.
12. Ia memperluas penemuan Watson tentang
belajar. Ia mengemukakan prinsip belajar
yang disebut “The Law Of Association” yang
berbunyi: “suatu kombinasi stimuli yang telah
menyertai suatu gerakan, cenderung akan
menimbulkan gerakan itu, apabila kombinasi
stimuli itu muncul kembali.” Ia juga
menyatakan bahwa belajar memerlukan
reward dan kedekatan antara stimulus
dengan respon.
15. Thorndike mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan
respon mengikuti hukum-hukum betikut:
Hukum kesiapan (The Law of Readiness) yaitu
semakin siap organisme memperoleh perubahan
tingkah laku akan menimbulkan kepuasan
individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
Hukum akibat (The Law of Effect) yaitu
hubungan stimulus respon cenderung diperkuat
bila akibatnya menyenangkan dan cenderung
diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
Hukum latihan (The Law of Exercise) yaitu
semakin sering tingkah laku diulang maka
asosiasi tersebut akan semakin kuat.
16. Ciri-ciri belajar dengan “Trial and Error” yaitu:
ada motif pendorong aktif,
ada berbagai respon terhadap situasi,
ada eliminasi respon-respon yang gagal atau salah, dan
ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.
17. Hull’s Theory
Need - physiological imbalances
Drive - state of tension
Reinformation - reward (primary &secondary)
Goal - commodity which reduce drive
Drive
Need Drive Activity Goal
Reduction
18. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua
fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk
menjaga agar organisme tetap bertahan hidup. Oleh
sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis
(drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive
reduction) adalah penting dan menempati posisi
sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga
stimulus (stimulus dorongan) dalam belajar pun
hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis,
walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat
berwujud macam-macam.
Teori Hull
19. Implikasi Teori Belajar Behavioristik dalam
Pembelajaran & Pengajaran
pendidikan harus masih dalam batas kemampuan belajar peserta didik.
Supaya peserta didik dapat mengikuti pelajaran, proses belajar harus
bertahap dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Peserta didik yang sudah belajar dengan baik, harus segera diberi
hadiah, dan bila belum baik maka segera diperbaiki.
Situasi belajar harus dibuat menyenangkan dan mirip dengan
kehidupan dalam masyarakat sebanyak mungkin, sehingga dapat terjadi
transfer dari kelas ke lingkungan di luar kelas.
20.
21. Teori Belajar Psikologi Humanistik
Prinsip Dasar
Tokoh dengan Teorinya
Abraham Maslow Arthur Combs Carl Ransom Rogers
Implikasi dalam Pembelajaran & Pengajaran
22. PRINSIP DASAR TEORI
HUMANISTIK
Manusia mempunyai belajar alami
Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai
relevansi dengan maksud tertentu
Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu
kecil
Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara.
Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya
Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam
Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk
mawas diri
Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar
23. Dalam buku Justice, Ideology, and Education karangan
Edward Steven Jr, George H. Wood, dan James J. Sheehan
mengemukakan bahwa dalam menanggapi perbedaan
setiap orang ada tiga hal, yaitu:
a) We can ignore the differences.
b) We can subordinate differences to
similiarities.
c) We can elevate differences to a more
important position than similiarities.
24. Ide-Ide dalam Psikologi Humanistik dalam memusatkan tujuan
menjadi manusia:
Hidup harus berarti bagi individu;
Manusia berusaha mencapai keutuhan;
Harapan diperlukan untuk kehidupan;
Kreatifitas adalah penting, namun tetap dengan keteraturan tinggi;
Kesehatan manusia mencakup komponen psikologis dan fisiologis;
Pada intinya setiap orang adalah baik;
Setiap individu adalah unik;
Setiap orang ingin menjadi dirinya sendiri; dan
Setiap manusia selalu dalam proses pertumbuhan.
25. Psikologi humanistik berpengaruh
dalam bidang pendidikan dan
pembelajaran. Pendekatan
pengajaran humanistik didasarkan
pada premis bahwa siswa telah
memiliki kebutuhan untuk
menjadi orang dewasa yang
mampu mengaktualisasi diri.
Abraham Maslow
27. Arthur Combs
Combs dan kawan-kawan menyatakan apabila
kita ingin memahami perilaku orang lain kita
harus mencoba memahami dunia persepsi
orang itu. Apabila kita ingin mengubah perilaku
orang, kita harus berusaha mengubah
keyakinan atau pandangan orang itu, perilaku
dalamlah yang membedakan. Ia juga
mengatakan bahwa perilaku buruk itu
sesunguhnya tak lain hanyalah dari
ketidakmauan seseorang untuk melakukan
sesuatu yang akan memberikan kepuasan
baginya.
28. Carl Ransom Rogers (1902-1997)
Ia seorang psikolog humanistik yang
menekankan perlunya sikap saling
menghargai dan tanpa prasangka
(antara klien dan terapis) dalam
membantu individu mengatasi
masalah-masalah kehidupannya.
29.
30. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada
penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau
pengalaman kelas.
Fasilitator membantu untuk memperoleh dan
memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan
juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-
masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang
bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang
tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-
sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah
dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai
tujuan mereka.
Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber
yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
31. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam
kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat
intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk
menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual
ataupun bagi kelompok.
Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator
berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa
yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan
turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu,
seperti siswa yang lain.
Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam
kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak
menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu
andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak
oleh siswa.
Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan- ungkapan
yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat
selama belajar.
Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan
harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-
32. Thanks for Your attention
Good bye! ^,^
see U next meeting