Dokumen tersebut membahas tentang pengertian obligasi dan jenis-jenisnya. Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang diterbitkan perusahaan kepada investor. Terdapat berbagai macam obligasi berdasarkan penerbit, sistem pembayaran bunga, tingkat bunganya, jaminan, tempat penerbitan, dan apakah dapat dikonversi menjadi saham. Dokumen juga menjelaskan manfaat investasi obligasi seperti pendapatan bunga, capital
4. PETA KONSEP
PENGERTIAN
OBLIGASI
OBLIGASI
1
2 PENERBIT OBLIGASI
RESIKO PEMEGANG
OBLIGASI 3
MACAM-MACAM
OBLIGASI 4
PERSYARATAN
PENCATATAN
OBLIGASI DI
INDONESIA
7 KELEMAHAN OBLIGASI
PERSYARATAN
PERLIDUNGAN MANFAAT 5
OBLIGASI 6
8
KONSEKUENSI
PENAWARAN UMUM
OBLIGASI DI
INDONESIA
9
5. PENGERTIAN OBLIGASI
Obligasi pada dasar nya merupakan surat pengakuan hutang
atas pinjaman yang di terima oleh perusahaan penerbit obligasi
dari masyarakat pemodal
6. PENERBIT OBLIGASI
Obligasi dapat di terbitkan oleh badan-badan berikut :
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Contoh : PT (Persero) jasa marga
2. Badan Usaha Swasta
Contoh : PT Astra Internasiona
3. Pemerintah Daerah Pusat
7. RESIKO PEMEGANG
OBLIGASI
1. Kemungkinan turunnya harga obligasi
2. Kemungkinan perusahaan penerbit obligasi tidak menepati janji
3. Perusahaan penerbit obligasi terlambat untuk membayar bunga
4. Perusahaan penerbit tidak membayar kembali pinjaman pokok obligasi
5. Perusahaan penerbit obligasi di likuidasi (dibubarkan)
8. MACAM-MACAM
OBLIGASI
Obligasi dapat diklasifikasikan menjadi delapan bagian berdasarkan kontrak perjajian
yaitu :
1. Obligasi berdasarkan penerbit obligasi
2. Obligasi berdasarkan sistem pembayaran
3. Obligasi berdasarkan Tingkat bunganya
4. Obligasi berdasarkan Jaminannya
5. Obligasi berdasarkan Tempat penerbitannya ( perdagangannya )
6. Obligasi berdasarkan Rating
7. Obligasi berdasarkan Callable feature
8. Obligasi berdasarkan Convertible/exchangable
9. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat sebagai berikut :
Obligasi berdasarkan Penerbit Obligasi (Issuer)
a. Obligasi Pemerintahan
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
b. Obligasi perusahaan milim negara (state owned company)
contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, Jasa
Marga, Pengadaian, Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain
c. Obligasi Perusahaan Swasta
Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank
Internasional Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada, Bank
Modern, Multialand, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra
development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain
10. Obligasi berdasarkan sistem pembayaran Bunga
a. Obligasi Kupon (Coupon Bond)
adalah obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada yang setiap
triwulan, semester, atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian yang
dapat disobek itulah yang dinamankan kupon obligasi. Setiap 1 kupon = 1
kali bunga yang dapat diambil.
b. Obligasi tanpa kupon (Zero Coupon Bond)
pada obligasi ini investor tidak memperoleh bunga secara periodik
melainkan bunga dibayar pada saat pembelian.
11. Obligasi berdasarkan Tingkat bunganya
a. Obligasi dengan bunga tetap (fixed rate bond)
bunga ditetapkan pada awal penjualan dan tidak berubah sampai waktu jatuh
tempo
b. Obligasi dengan bunga mengambang (floating rate bond)
bunga ditetapkan pada kupon pertama hingga jatuh tempo, namun untuk kupon
selanjutnya akan ditentukan kemudian
c. Obligasi dengan bunga campuran (mixed rate bond)
obligasi ini merupakan gabungan dari bunga tetap dan bunga mengambang,
dimana periode bunga awal ditetapkan hingga beberapa periode tertentu, dan
bunga selanjutnya mengambang
12. Obligasi berdasarkan Jaminannya
a. Colleteral
Perusahaan Obligasi membuat suatu janji , yaitu apabila perusahaan tidak dapat
membayar nilai nominal obligasi maka perusahaan tersebut menyediakan sejumlah
aset perusahaan sebagai jaminan, dengan tujuan meningkatkan kepercayaan
pemodal
b. Debenture
dalam tipe ini perusahaan tidak menjamin dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin
oleh tingkat likuiditas perusahaan
c. Subordinate Debenture
tipe ini memiliki resiko yang paling tinggi, dimana dalam perjanjian kontrak
diklasifikasikan berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu, maka pada
saat perusahaan bangkrut hanya ada beberapa orang yang mendapat perioritas
untuk dibayarkan nominalnya.
13. d. Obligasi pendapatan (income bonds)
dalam tipe ini perusahaan penerbit membayar bunga kepada pemodal apabila
perusahaan meperoleh keuntungan, ini berarti bahwa perusahaan tidak wajib
membayar bunga kepada pemodal apabila perusahaan tidak memperoleh
keuntungan
e. Obligasi Hipotek (mortgage)
obligasi tipe ini dijamin dengan menggunakan aset yang dijadikan sebagai
agunan, berupa aset yang tidak bergerak, misalnya tanah, dan gedung.
dalam tipe ini aset perusahaan yang baru akan langsung menjadi agunan ketika
perusahaan tidak mampu membayar bunga kepada pemodal.
14. Obligasi dari segi tempat penerbitannya
a. Obligasi Domestik (Domestik Bond)
Obligasi yang diterbitkan didalam negri dan dipasarkan didalam negri, Misal
PLN
b. Obligasi asing (Foreign Bond)
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan asing dan dipasarkan di tempat
dimana ia menerbitkan (bukan negaranya sendiri)
c. Obligasi Global (Global Bond)
Obligasi Bebas (dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya
keterbatasan tempat)
15. Obligasi Berdasarkan Segi Pemeringkat
a. Grade Bond
yaitu obligasi yang telah diperingkat dan layak untuk untuk di investasikan
(Investment grade), yang termasuk Investment grade adalah peringkat AAA,
AA, dan A Menurut standard dan Poor’s atau peringkat Aaaa, Aa, dan A
menurut moody’s.
b. Non-Grade Bond
obligasi yang telah diperingkat tapi tidak layak untuk di investsikan (non -
investment grade)
16. Obligasi Berdasarkan Call Feature
a. Freely Callable Bond
dalam kontrak obligasi perusahaan penerbit berhak memanggil (menarik)
kembali obligasinya. Dengan waktu tertentu misalnya 10 tahun, 5 tahun, atau
bahkan satu hari
b. Non Callable Bond
adalah obligasi yang tidak dapat ditarik kembali oleh penerbitnya sebelum
obligasi tersebut jatuh tempo, kecuali enerbit membeli melalui mekanisme pasar.
c. Deferred Callable Bond
merupakan gabungan dari Freely Callable Bond dan Non Callable Bond ,
dimana ditentukan suatu batasan waktu tertentu dimana obligasi tidak dapat dibeli
kembali (non callable)
17. Obligasi Berdasarkan Segi Konversi
a. Obligasi Konversi / Tukar (Convertible Bond/Exchangable Bond)
adalah obligasi yang dapat dtukar dengan saham, baik saham penerbit obligasi
itu sendiri (Convertible Bond) maupun saham persero lain yang dimiliki oleh
penerbit obligasi ( Exchangable Bond)
b. Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond)
merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan menjadi saham tetapi hanya
mencairkan pokok obligasi tersebut pada saat jatuh tempo sebagaimana pada
obligasi lainnya.
18. Persyaratan Perlindungan
Pesyaratan Perlindungan Negatif Pesyaratan Perlindungan Positif
Persyaratan perlindungan yang besifat
melarang suatu perusahaan penerbit
untuk melakukan suatu yang bisa
merugikan pemegan obligasi.
Persyaratan perlindungan negatif
sering juga mempunai dampak yang
menguntungkan bagi pemegang
saham biasa namun merugikan bagi
pemegang obligasi
Persyaratan perlindungan yang
sifatnya memberi beban kewajiban
kepada perusahaan penerbit untuk
melakukan sesuatu misalnya
memberikan laporan tahunan kepada
pemegang obligasi
19. CATATAN :
Perbedaan antara Persyaratan perlindungan Negatif dan
Positif yaitu pada persyaratan Negatif bersifat melarang
sedangkan yang positif bersifat Tanggung Jawab
20. MANFAAT OBLIGASI
1. Pendapatan Bunga
pendapatan bunga merupakan komponen utama dari investasi obligasi. Dengan
tingkat bunga yang konstan (tergantung kesepakatan awal).
Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, dengan
demikian pemegang obligasi dapat membuat fortofolio obligasi yang lebih baik
2. Capital Gain
capital gain merupakan selisih antara harga jual dan harga beli dari
ketikstabilan (Volatility) suatu obligasi, dimana capital gain merupakan
penyumbang keuntungan dari investasi obligasi
21. 3. Keuntungan Khusus terlekat (Special Feature Gain)
pada umumnya penerbit obligasi akan berusaha memberi pemanis (sweetener)
yang terlekat pada obligasi. Misal dengan memberi tawaran yang dapat menembus
saham perseroan dengan dengan harg tertentu. Jangka waktu obligasi telah
ditetapkan dan di sertai dengan pemeberian imbalan dengan jumlah dan waktu
pembayaran telah ditetapkan dalam perjanjian
4. Melindungi resiko inflasi
pemodal dapat mengatasi resiko inflasi apabila tingkat bunga obligasi lebih
tinggi daripada tingkat inflasi, sehingga kekuatan beli (purchasing power) tidak
mengalami penurunan
5. Sebagai agunan Kredit
obligasi dapat digunakn sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli
instrument aktiva lain. Ini berarti obligasi dapat berperan dan dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan