SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
dr.Rita Halim,M.Gizi
1. Sherwood. Fisiologi manusia. Edisi 8.2014
2. Guyton. Fisiologi Kedokteran.Edisi 9.1997
3. AntoniaT.SistemGastrointestinal.2013
1. TRAKTUS DIGESTIVUS
MULUT ANUS
2. ORGANTAMBAHAN :KELENJARSALIVA,
PANKREAS DAN SISTEM EMPEDU (hati
dan kandung empedu)
 Fungsi utama 
memindahkan nutrien,
air, dan elektrolit dari
makanan yang ditelanke
dalam lingkungan
interna tubuh
 Ada 4proses
pencernaan:
1. Motilitas
2. Sekresi
3. Digesti
4. Absorpsi
 MOTILITAS
Ada 2 tipe:
1. Gerakan propulsif (peristaltik)
 Mendorong isi maju melalui salurancerna,
dengan kecepatan pergerakan bervariasi
2. Gerakan mencampur
 Mencampur makanan dg getah pencernaan 
↑pencernaanmakanan
 Mempermudah penyerapan makanan
 SEKRESI
 Air
 Elektrolit
 Enzim pencernaan, garam empedu atau mukus
 DIGESTI
 Karbohidratmonosakarida
(glukosa, galaktosa dan fruktosa)
 Lemak  asam lemak &monogliserida
 Protein  peptida kecil dan asam-asamamino
 ABSORPSI
 Usus halus
 Transpor aktif, difusi terfasilitasi, difusi sederhana, dll
1. Mukosa
2. Submukosa
3. Muskularis
4. Serosa
1. REGULASI SARAF
2. HORMONAL
1. Fungsi otonom otot polos  memengaruhi
motilitas dan sekresi saluran cerna
2. Pleksus saraf intrinsik  pleksussubmukosa
dan pleksus mienterikus
3. Saraf ekstrinsik  saraf parasimpatisdan
simpatis
4. Reseptor sensorik(kemoreseptor,
mekanoreseptor, osmreseptor)
5. Refleks
1. Refleks pendek  stimulasi lokalspesifik
2. Refleks panjang  pengaruheksternal
6. Neurotransmiter
 Bibir ( fs. Bicara)
 Palatum
- bernapas, mengunyah,mengisap : simultan
 Uvula
 Lidah
- pengunyahan, penelanan, berbicara
- taste buds
 Farings
- menghub. r.mulut – esofagus (makanan)
- menghub.r.hidung – trakhea (respirasi)
 Tonsil  Mek. Pertahanantubuh
 Gigi geligi
 oklusi :
▪ kontak antara geligi bawah-atas
▪ menentukan efisiensi pengunyahan
▪ maloklusi  TMJ dysfunction,nyeri
 bite force : sp 200 pon (gigi molar)
 Tujuan :
- Memecah makanan  bantupenelanan
- Mencampur makanan dg.Saliva
- Merangsang taste buds  sekresi
saliva, gastrik, pankreas, empedu
 Sifat:
- volunter, selama makan  refleks ritmik,
melibatkan otot-otot rahang, bibir, pipi
dan lidah
 3 kelenjar besar:
- parotis (serosa)
- submandibularis (mukus dan serosa)
- sublingualis (mukus dan serosa)
 Produksi 1-2 liter/hari
 Komposisi:
 99,5%H20
 0,5% elektrolit & protein
 pH = ± 6.0-7.0
 Enzim: lipase lingual dan ptialin/  amilase saliva
 Zat-zat anorganik : ion Na, Cl,K, bikarbonat
FUNGSI:
 Mempermudah proses menelan
 Lubrikasi makanan dan mulut ( mukus)
 Melarutkan makanan  dapatdikecap
 Mempertahankan pH dalam mulut
 Proteksi : lisozim sebagai enzim antibakteri, glikoprotein
pengikat yang mengikat antibodi IgA, laktoferin yang
mengikat erat besi yg diperlukan untuk multiplikasi
bakteri, membilas bahan yg mungkin berfungsi sbg
sumber makanan untukbakteri
 Membersihkan gigi dan lidah terhadap sisa-sisa makanan
 Membantu berbicara dg mempermudah gerakan bibir dan
lidah
Kontrol sekresi saliva
-Memikirkanmakanan
-Melihatmakanan
-Menghirupmakanan
 Faring:
 menghub. r.mulut – esofagus (makanan)
 menghub.r.hidung – trakhea (respirasi)
 Esofagus:
 Saluran yg menghub. Faring – gaster
 Dalam rongga toraks, menembus diafragma bersatu
dg gaster
 Ada 2sfingter:
▪ Sfingter faringoesofagus : mencegah masuknya udara ke
gaster selama bernapas
▪ Sfingter gastroesofagus : mencegah refluks isi lambung
 Proses perpindahan makanan: mulut 
esofagus  lambung
 Bolus, secara volunter oleh lidah  farings
 reseptor tekanan  pusat penelanan di
med. Oblongata
 Pusat menelan  reflex otot2menelan
 Ada 2 tahap:
 Tahap orofaringeal
 Tahap esophageal
1. Fase orofaringeal
 mulut-farings-esofagus
 Lidah: mendorong/menekan bolus  palatum
molle & post r.mulut  merangs. refleks menelan
 Uvula : menutup sal. ke hidung
 Larings : elevasi, pita suara merapat, glottis
tertutup. Epiglottis : menutup sal. ke trakhea
 Pst penelanan menghambat pst. respirasi saat
menelan (1 detik)
 Otot-otot farings kontraksi : bolus  esofagus
2. Fase esophageal
 Sfingter faringoesofageal tertutup struktur
orofaring kembali ke posisi istirahat  pernafasan
kembali terjadi
 Peristaltik mendorong bolus ke bawah di sepanjang
esofagus (gelombang peristaltik primer dan sekunder)
 Sfingter gastroesofageal berelaksasi saat peristaltik
mendorong bolus ke lambung  prosese menelan
selesai  sfingter kembaliberkontraksi
 Waktu transit di faring dan esofagus  6-10detik
 Terdiri dari:
1. Fundus
2. Korpus
3. Antrum  otot lebihtebal
4. Sfingter pilorus sawar antara lambung dan duodenum
 Fungsi:
1. Menyimpan makanan yang masuk  disalurkan keusus
halus dg waktu yg sesuai untuk pencernaan dan
penyerapanoptimal
2. Menghasilkan HCL dan enzim yangmemulai
pencernaanprotein
3. Mengubah makanan menjadi kimus sehingga dpt
dialirkan ke duodenum
 Aspek Motilitas lambung:
1. Pengisian
 Volume : kosong  50 ml, dapat bertambah menjadi 1000 ml ketika
adamakanan
 Relaksasi reseptif  lambung dpt menampung makanan dghanya
menyebabkan sedikit peningkatan tekanan intralambung(n.vagus)
2. Penyimpanan
 Makanan disimpan di korpus yang relatif tenang tanpamengalami
pencampuran
3. Pencampuran
 Kontraksi peristaltik antrum yang kuat  mencampur makanandg
sekresi lambung kimus
 Retropulsi  massa kimus antrum yg terdorong ke depan terdorong
lagi lebih jauh kedepan dan kemudian balik kembali seiring dg
peningkatan gelombang peristaltik berikutnya  kimus kembali
tercampur dan menjadi partikel yg cukup kecil (<2mm)
4. Pengosongan
 Laju sekresi dipengaruhi:
1. Faktor yang muncul sebelum makanan
mencapai lambung
2. Faktor karena keberadaan makanan di
lambung
3. Faktor di duodenum  setelahmakannan
meninggalkan lambung
 Stimulasi sekresi lambung:
1. Fase sefalik  bersifateksitatorik
2. Fase lambung  bersifateksitatorik
3. Fase usus  bersifatinhibitorik
1. Membran luminal sel
mukosa lambung
impermeabel terhadap
asam  Hcl tdk bs
menembus sel
2. Sel2 disatukan olehtaut
erat  mencegahHcl
menembus sel
3. Lapisan mukus  sawar
fisik terhadap penetral
asam
4. Mukus kaya HCO3-
sawar kimia
menetralkan asam(ph
lumen 3, ph mukus7)
to be continue part 2

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
ShiAddung
 
P 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinalP 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinal
fikri asyura
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
yudhasetya01
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
Cha Cha
 

Was ist angesagt? (20)

Hirschsprung disease
Hirschsprung diseaseHirschsprung disease
Hirschsprung disease
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasis
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf KejepitHNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
 
P 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinalP 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinal
 
Sistem traktus urinarius
Sistem traktus urinariusSistem traktus urinarius
Sistem traktus urinarius
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanPemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
 
Power Point Ginjal
Power Point GinjalPower Point Ginjal
Power Point Ginjal
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Askep nefrolitiasis dan urolitiasis
Askep nefrolitiasis dan urolitiasisAskep nefrolitiasis dan urolitiasis
Askep nefrolitiasis dan urolitiasis
 
Review Anatomi GUS
Review Anatomi GUSReview Anatomi GUS
Review Anatomi GUS
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Woc sirosis hati
Woc sirosis hatiWoc sirosis hati
Woc sirosis hati
 
Askep Benigna Prostat Hiperplasia
Askep Benigna Prostat Hiperplasia Askep Benigna Prostat Hiperplasia
Askep Benigna Prostat Hiperplasia
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 

Andere mochten auch

Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan
Firdika Arini
 
Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...
Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...
Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...
Aulia Putri Evindra
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
ShiAddung
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Firdika Arini
 

Andere mochten auch (19)

Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan
 
Kuliah abdomen SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah abdomen SEMESTER 2 kd 2 anatomyKuliah abdomen SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah abdomen SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
FISIOLOGI TUMBUHAN
FISIOLOGI TUMBUHANFISIOLOGI TUMBUHAN
FISIOLOGI TUMBUHAN
 
fisiologi tumbuhan
fisiologi tumbuhanfisiologi tumbuhan
fisiologi tumbuhan
 
Onkologi kebidanan
Onkologi  kebidananOnkologi  kebidanan
Onkologi kebidanan
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
anatomi sistem limfatik
anatomi sistem limfatikanatomi sistem limfatik
anatomi sistem limfatik
 
Neoplasma 1
Neoplasma 1Neoplasma 1
Neoplasma 1
 
STRUKTUR & FUNGSI - SISTEM LIMFATIKA
STRUKTUR & FUNGSI - SISTEM LIMFATIKASTRUKTUR & FUNGSI - SISTEM LIMFATIKA
STRUKTUR & FUNGSI - SISTEM LIMFATIKA
 
Fisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newFisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan new
 
Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...
Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...
Pt 241 slide_oklusi_linear_sebagai_perawatan_alternatif_pada_kasus_edentulus_...
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
 
Sistem pencernaan (organ dan fungsinya2)
Sistem pencernaan (organ dan fungsinya2)Sistem pencernaan (organ dan fungsinya2)
Sistem pencernaan (organ dan fungsinya2)
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

Ähnlich wie Fisiologi sistem digestivus (1)

anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaan
sakura huriah
 
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikaSistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
thaniadevianitha
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusia
W Budi Roestanto
 

Ähnlich wie Fisiologi sistem digestivus (1) (20)

Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
12. makanan & sistem perncernaan makanan
12. makanan & sistem perncernaan makanan12. makanan & sistem perncernaan makanan
12. makanan & sistem perncernaan makanan
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaan
 
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptxDIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
 
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasGit trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
 
Asas sistem gastrousus
Asas sistem gastroususAsas sistem gastrousus
Asas sistem gastrousus
 
Fisiologi pencernaan
Fisiologi pencernaan Fisiologi pencernaan
Fisiologi pencernaan
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikaSistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
 
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAHbuku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
buku SISTEM PENCERNAAAN-NURHASANAH
 
kel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdnkel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdn
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusia
 
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
 
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdfSISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal
 
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptxSistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
Sistem pencernaan pada manusia dan hewan.pptx
 
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptxsistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
sistempencernaanpadamanusiadanhewan-220716014303-7c7a3442.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 

Fisiologi sistem digestivus (1)

  • 2. 1. Sherwood. Fisiologi manusia. Edisi 8.2014 2. Guyton. Fisiologi Kedokteran.Edisi 9.1997 3. AntoniaT.SistemGastrointestinal.2013
  • 3. 1. TRAKTUS DIGESTIVUS MULUT ANUS 2. ORGANTAMBAHAN :KELENJARSALIVA, PANKREAS DAN SISTEM EMPEDU (hati dan kandung empedu)
  • 4.  Fungsi utama  memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang ditelanke dalam lingkungan interna tubuh  Ada 4proses pencernaan: 1. Motilitas 2. Sekresi 3. Digesti 4. Absorpsi
  • 5.  MOTILITAS Ada 2 tipe: 1. Gerakan propulsif (peristaltik)  Mendorong isi maju melalui salurancerna, dengan kecepatan pergerakan bervariasi 2. Gerakan mencampur  Mencampur makanan dg getah pencernaan  ↑pencernaanmakanan  Mempermudah penyerapan makanan
  • 6.  SEKRESI  Air  Elektrolit  Enzim pencernaan, garam empedu atau mukus
  • 7.  DIGESTI  Karbohidratmonosakarida (glukosa, galaktosa dan fruktosa)  Lemak  asam lemak &monogliserida  Protein  peptida kecil dan asam-asamamino  ABSORPSI  Usus halus  Transpor aktif, difusi terfasilitasi, difusi sederhana, dll
  • 8. 1. Mukosa 2. Submukosa 3. Muskularis 4. Serosa
  • 10. 1. Fungsi otonom otot polos  memengaruhi motilitas dan sekresi saluran cerna 2. Pleksus saraf intrinsik  pleksussubmukosa dan pleksus mienterikus 3. Saraf ekstrinsik  saraf parasimpatisdan simpatis 4. Reseptor sensorik(kemoreseptor, mekanoreseptor, osmreseptor) 5. Refleks 1. Refleks pendek  stimulasi lokalspesifik 2. Refleks panjang  pengaruheksternal 6. Neurotransmiter
  • 11.  Bibir ( fs. Bicara)  Palatum - bernapas, mengunyah,mengisap : simultan  Uvula  Lidah - pengunyahan, penelanan, berbicara - taste buds  Farings - menghub. r.mulut – esofagus (makanan) - menghub.r.hidung – trakhea (respirasi)
  • 12.  Tonsil  Mek. Pertahanantubuh  Gigi geligi  oklusi : ▪ kontak antara geligi bawah-atas ▪ menentukan efisiensi pengunyahan ▪ maloklusi  TMJ dysfunction,nyeri  bite force : sp 200 pon (gigi molar)
  • 13.  Tujuan : - Memecah makanan  bantupenelanan - Mencampur makanan dg.Saliva - Merangsang taste buds  sekresi saliva, gastrik, pankreas, empedu  Sifat: - volunter, selama makan  refleks ritmik, melibatkan otot-otot rahang, bibir, pipi dan lidah
  • 14.  3 kelenjar besar: - parotis (serosa) - submandibularis (mukus dan serosa) - sublingualis (mukus dan serosa)  Produksi 1-2 liter/hari  Komposisi:  99,5%H20  0,5% elektrolit & protein  pH = ± 6.0-7.0  Enzim: lipase lingual dan ptialin/  amilase saliva  Zat-zat anorganik : ion Na, Cl,K, bikarbonat
  • 15. FUNGSI:  Mempermudah proses menelan  Lubrikasi makanan dan mulut ( mukus)  Melarutkan makanan  dapatdikecap  Mempertahankan pH dalam mulut  Proteksi : lisozim sebagai enzim antibakteri, glikoprotein pengikat yang mengikat antibodi IgA, laktoferin yang mengikat erat besi yg diperlukan untuk multiplikasi bakteri, membilas bahan yg mungkin berfungsi sbg sumber makanan untukbakteri  Membersihkan gigi dan lidah terhadap sisa-sisa makanan  Membantu berbicara dg mempermudah gerakan bibir dan lidah
  • 17.  Faring:  menghub. r.mulut – esofagus (makanan)  menghub.r.hidung – trakhea (respirasi)  Esofagus:  Saluran yg menghub. Faring – gaster  Dalam rongga toraks, menembus diafragma bersatu dg gaster  Ada 2sfingter: ▪ Sfingter faringoesofagus : mencegah masuknya udara ke gaster selama bernapas ▪ Sfingter gastroesofagus : mencegah refluks isi lambung
  • 18.  Proses perpindahan makanan: mulut  esofagus  lambung  Bolus, secara volunter oleh lidah  farings  reseptor tekanan  pusat penelanan di med. Oblongata  Pusat menelan  reflex otot2menelan  Ada 2 tahap:  Tahap orofaringeal  Tahap esophageal
  • 19. 1. Fase orofaringeal  mulut-farings-esofagus  Lidah: mendorong/menekan bolus  palatum molle & post r.mulut  merangs. refleks menelan  Uvula : menutup sal. ke hidung  Larings : elevasi, pita suara merapat, glottis tertutup. Epiglottis : menutup sal. ke trakhea  Pst penelanan menghambat pst. respirasi saat menelan (1 detik)  Otot-otot farings kontraksi : bolus  esofagus
  • 20.
  • 21. 2. Fase esophageal  Sfingter faringoesofageal tertutup struktur orofaring kembali ke posisi istirahat  pernafasan kembali terjadi  Peristaltik mendorong bolus ke bawah di sepanjang esofagus (gelombang peristaltik primer dan sekunder)  Sfingter gastroesofageal berelaksasi saat peristaltik mendorong bolus ke lambung  prosese menelan selesai  sfingter kembaliberkontraksi  Waktu transit di faring dan esofagus  6-10detik
  • 22.  Terdiri dari: 1. Fundus 2. Korpus 3. Antrum  otot lebihtebal 4. Sfingter pilorus sawar antara lambung dan duodenum  Fungsi: 1. Menyimpan makanan yang masuk  disalurkan keusus halus dg waktu yg sesuai untuk pencernaan dan penyerapanoptimal 2. Menghasilkan HCL dan enzim yangmemulai pencernaanprotein 3. Mengubah makanan menjadi kimus sehingga dpt dialirkan ke duodenum
  • 23.  Aspek Motilitas lambung: 1. Pengisian  Volume : kosong  50 ml, dapat bertambah menjadi 1000 ml ketika adamakanan  Relaksasi reseptif  lambung dpt menampung makanan dghanya menyebabkan sedikit peningkatan tekanan intralambung(n.vagus) 2. Penyimpanan  Makanan disimpan di korpus yang relatif tenang tanpamengalami pencampuran 3. Pencampuran  Kontraksi peristaltik antrum yang kuat  mencampur makanandg sekresi lambung kimus  Retropulsi  massa kimus antrum yg terdorong ke depan terdorong lagi lebih jauh kedepan dan kemudian balik kembali seiring dg peningkatan gelombang peristaltik berikutnya  kimus kembali tercampur dan menjadi partikel yg cukup kecil (<2mm)
  • 25.
  • 26.
  • 27.  Laju sekresi dipengaruhi: 1. Faktor yang muncul sebelum makanan mencapai lambung 2. Faktor karena keberadaan makanan di lambung 3. Faktor di duodenum  setelahmakannan meninggalkan lambung  Stimulasi sekresi lambung: 1. Fase sefalik  bersifateksitatorik 2. Fase lambung  bersifateksitatorik 3. Fase usus  bersifatinhibitorik
  • 28.
  • 29.
  • 30. 1. Membran luminal sel mukosa lambung impermeabel terhadap asam  Hcl tdk bs menembus sel 2. Sel2 disatukan olehtaut erat  mencegahHcl menembus sel 3. Lapisan mukus  sawar fisik terhadap penetral asam 4. Mukus kaya HCO3- sawar kimia menetralkan asam(ph lumen 3, ph mukus7)
  • 31. to be continue part 2