SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
Heru Pramono, S.Pi., M.Biotech.


Brennan, James G. 2006. Food Processing
Handbook. Wiley-VCH. Weinheim. 162 p



Hidayat, N., M.C. Padaga, S. Suhartini. 2006.
Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi:
Yogyakarta.198 p



Barnum, Susan B. 2005. Biotechnology an
Introduction Edition 2. Thomson Books/Cole:
USA. 324 p
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

raw material
Proses Termal (dasar)
Evaporasi dan dehidrasi
Irradiasi
Tekanan Tinggi
Baking, Ekstruksi, Penggorengan
Mikrobiologi: Fermentasi
Kimia : Hidrolisis asam dan enzimatik


Kondisi raw material










Warna
Tekstur
Aroma
Temperatur
humidity

Proses penanganan
Sorting and Grading
Pengolahan






Sorting  pemisahan
berdasarkan satu sifat yang
terukur pada bahan baku
Grading  penilaian kualitas
rata-rata pangan berdasarkan
beberapa atribut
Keuntungan





Nilai estetik produk
Kemudahan pengolahan
Keseragaman ukuran dan warna
Memudahkan mekanisasi





Alasan pemilihan pemanasan
Kinetika reaksi
Inaktivasi mikrobia
Metode
 Pengeringan
 Pasteurisasi
 Sterilisasi/ pemanasan bertekanan
 Pengalengan (in container processing)
1.
2.

3.

Inaktivasi patogen pada pangan 
mereduksi hazard mikrobia
Inaktivasi enzim pembusuk/ oksidasi 
menghindari pembusukan, kemunduran
mutu produk
Meningkatkan nilai sensoris produk
warna, tekstur, rasa, dll.






Thermisasi/ pemanasan (58-68 oC – 15 min)  fresh
milk
Pasteurisasi (50-60 oC)  milk
Tunnel (Spray) pasteurisasi (60-70 oC – 10 min)  saus
In-container processing (121 oC) : pengalengan
UHT (ultra high temperature) : 140 oC




Evaporasi (konsentrasi dan kondensasi)
Panci Vakum
Evaporator
 Evaporasi matahari
 Spray drying
 Vacum evaporator
 Dehidrasi produk ikan




Mengkonsentrasikan bahan dengan
menguapkan kandungan air
Contoh: susu bubuk
Faktor yang berpengaruh
 Boiling point/ boiling point elevation (air>solven)
 Luas permukaan
 Waktu pemaparan panas




Metode tertua dalam pengawetan pangan
Menurunkan berat dan volume
Peralatan







Kabinet drying
Tunnel dryer
Conveyor dryer
Bin dryer
Fluidised bed dryer
Freeze dryer



Iradiasi ikan dan kerang
Penggunaan sinar gama, x-ray, beta 
ionisasi dan eksikasi atom pada bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Retensi kesegaran rasa dan tekstur
Peningkatan keamanan mikrobiologi dan
masa simpan (shelf-life0
Produksi makanan baru
Keamanan pekerja dari berbagai hazard
Low energy consumtion
Fresh-like quality
Keseragaman tekanan isostatis dan suhu
pada produk (vs. thermal process)


Ekstrusidapat didefinisikan sebagai proses
memaksa bahan dipompa melalui bukaan
terbatas.


Pencelupan bahan dalam lemak panas






Definisi:
Perubahan gradual oleh enzim bakteri, khamir
dan jamur
Proses penghasilan energi dengan cara
mengoksidasi senyawa anorganik tanpa
mengeluarkan aseptor elektron atau tanpa
memasuki rantai transport elektron
Penghasilan energi seluler secara anaerobik
dengan jalan menangkap ATP pada jalur
glikolisis danmengubah asap piruvat dalam
sitosol menjadi produk yang dikeluarkan
1.
2.
3.
4.

Mikrobia
Bahan dasar
Sifat proses
Pilot plant




Proses degradasi produk perikanan dengan
memanfaatkan mikrobia, baik indigenous
ataupun starter, untuk mendapatkan suatu
produk dengan ciri khas tertentu
Contoh:
 Bekasam
 Kecap ikan
 Peda
 Terasi
1.

2.

3.

Hasil fermentasi terutama asam dan alkohol
dapat mencegah pertumbuhan mikroba beracun
dalam makanan
Bahan pangan yang difermentasi biasanya
mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari bahan
aslinya, mis : produksi vit b2, vit b12, provitamin A
Hasil fermentasi lebih mudah dicerna karena
senyawa makanan yang kompleks dipecah jadi
lebih sederhana oleh mikroba katabolik








Fermentasi asam laktat
Fermentasi ikan dan daging
Fermentasi sayuran
Fermentasi serealia dan kacang-kacangan
Fermentasi susu
Fermentasi alkohol
Fermentasi asam








Fermentasi menggunakan kadar garam tinggi,
misalnya dalam pembuatan peda, kecap ikan,
terasi dan bekasem.
Fermentasi menggunakan asam-asam organik,
misalnya dalam pembuatan silase ikan dengan
cara menambahkan asam-asam propionat dan
format.
Fermentasi menggunakan asam-asam mineral,
misalnya dalam pembuatan silase ikan
menggunakan asam-asam kuat.
Fermentasi menggunakan bakteri, misalnya
dalam pembuatan bekasam.




Fermentasi asam laktat pada ikan merupakan
gabungan dari fermentasi garam dengan
fermentasi asam laktat,
contoh produk fermentasi asam laktat
diantaranya
 bekasam,
 ronto,
a. Meningkatkan rasa ikan
b. Membentuk tekstur yang diinginkan
c. Mengotrol mikroorganisme, yaitu
merangsang pertumbuhan mikroorganisme
yang diinginkan berperan dalam fermentasi,
dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk dan patogen
1.
2.
3.
4.

Oksigen
Suhu
Substrat
Air





Hidrolisat Protein Ikan (HPI)
Hidrolisat protein ikan (HPI) adalah produk
cairan yang dibuat dari ikan dengan
penambahan enzim proteolitik dengan hasil
akhir berupa campuran komponen protein
hasil pemendekan rantai peptida -> peptida
dengan berat molekul yang rendah dan
asam-asam amino bebas


(a) Hidrolisis asam

Ikan dibersihkan dari lendir dan kotoran lainnya,
kemudian digiling.
2. Ikan yang telah digiling tersebut selanjutnya dimasak
dengan 2-6 N larutan asam kuat pada suhu 90-100°C
selama 12-24 jam sampai semua produk terlarut
sempurna.
1.



Kelemahan :
 Produk sangat asam  netralkan
 Penetralan  garam meningkat
 Beberapa jenis asam amino rusak




cairan kental hasil pemecahan senyawa
komplek menjadi senyawa sederhana yang
dilakukan oleh enzim pada lingkungan yang
terkontrol
kimia dan biologis
Prinsip pembuatan silase ikan adalah menurunkan
pH ikan agar pertumbuhan maupun perkembangan
bakteri pembusuk terhenti.
 Terhentinya aktivitas bakteri, aktivitas enzim baik
yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri maupun yang
sengaja ditambahkan meningkat.
 Penambahan garam dan larutan asam
, pertumbuhan bakteri pembusuk
terhambat, sehingga memberikan kesempatan
kepada jamur atau ragi untuk tumbuh pesat.
 Penambahan larutan asam menciptakan kondisi
lingkungan yang asam dan sangat dibutuhkan dalam
proses fermentasi.



Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengolahan Diversifikasi Hasil Perikanan
Pengolahan Diversifikasi Hasil PerikananPengolahan Diversifikasi Hasil Perikanan
Pengolahan Diversifikasi Hasil PerikananlombkTBK
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanAdhea Tanlar
 
8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikanAguss Aja
 
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptPdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptGhufronFisheries
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakradenhilmiaja
 
Pangan Fungsional
Pangan FungsionalPangan Fungsional
Pangan FungsionalJohny Syah
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganAgnescia Sera
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Adeyan Alfikri
 
komposisi kimiawi daging ikan
komposisi kimiawi daging ikankomposisi kimiawi daging ikan
komposisi kimiawi daging ikanHeru Pramono
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 

Was ist angesagt? (20)

Pengolahan Diversifikasi Hasil Perikanan
Pengolahan Diversifikasi Hasil PerikananPengolahan Diversifikasi Hasil Perikanan
Pengolahan Diversifikasi Hasil Perikanan
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
Fermentasi mikroba
Fermentasi mikrobaFermentasi mikroba
Fermentasi mikroba
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap Ikan
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan8.pengasapan ikan
8.pengasapan ikan
 
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptPdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternakKuliah dasar teknologi hasil ternak
Kuliah dasar teknologi hasil ternak
 
Pangan Fungsional
Pangan FungsionalPangan Fungsional
Pangan Fungsional
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)Air blast freezing (ABF)
Air blast freezing (ABF)
 
komposisi kimiawi daging ikan
komposisi kimiawi daging ikankomposisi kimiawi daging ikan
komposisi kimiawi daging ikan
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
Surimi
SurimiSurimi
Surimi
 

Ähnlich wie Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)

W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANW5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANlatifstpp
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfMochVicky2
 
Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Dhila Faya
 
Aplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologiAplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologiAgip_mumun
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptWitmanS1
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptAtikaYahdiyaniIkhsan
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptssuser018360
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptSuwarSono8
 
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANANBIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANANAa Renovit
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Yunita Sari
 
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XPRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XFatwa Sabilla
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan panganSyartiwidya Syariful
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)ttanitaaprilia
 

Ähnlich wie Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi) (20)

Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANW5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
 
13052773
1305277313052773
13052773
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdf
 
Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013
 
Aplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologiAplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologi
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
Ppt fembuatan salami
Ppt fembuatan salamiPpt fembuatan salami
Ppt fembuatan salami
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
 
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANANBIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
BIOTEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
 
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XPRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
 
Fermentasi
Fermentasi Fermentasi
Fermentasi
 
Bab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9iBab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9i
 
5 topic6
5 topic65 topic6
5 topic6
 

Mehr von Heru Pramono

Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananHeru Pramono
 
Food additive sintesis dan Alami
Food additive sintesis dan AlamiFood additive sintesis dan Alami
Food additive sintesis dan AlamiHeru Pramono
 
1.Heat Transfer Theory
1.Heat Transfer Theory1.Heat Transfer Theory
1.Heat Transfer TheoryHeru Pramono
 
3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging Ikan3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging IkanHeru Pramono
 
1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramono
1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramono1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramono
1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramonoHeru Pramono
 
Pengolahan daging bandeng cabut duri
Pengolahan daging bandeng cabut duriPengolahan daging bandeng cabut duri
Pengolahan daging bandeng cabut duriHeru Pramono
 

Mehr von Heru Pramono (9)

Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
 
Enzim dan koenzim
Enzim dan koenzimEnzim dan koenzim
Enzim dan koenzim
 
Food additive sintesis dan Alami
Food additive sintesis dan AlamiFood additive sintesis dan Alami
Food additive sintesis dan Alami
 
1.Heat Transfer Theory
1.Heat Transfer Theory1.Heat Transfer Theory
1.Heat Transfer Theory
 
5. pengasapan
5. pengasapan5. pengasapan
5. pengasapan
 
3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging Ikan3. struktur jaringan daging Ikan
3. struktur jaringan daging Ikan
 
1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramono
1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramono1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramono
1. pengantar dasar teknologi ikan heru pramono
 
Hormone's lecture
Hormone's lectureHormone's lecture
Hormone's lecture
 
Pengolahan daging bandeng cabut duri
Pengolahan daging bandeng cabut duriPengolahan daging bandeng cabut duri
Pengolahan daging bandeng cabut duri
 

Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)

  • 1. Heru Pramono, S.Pi., M.Biotech.
  • 2.  Brennan, James G. 2006. Food Processing Handbook. Wiley-VCH. Weinheim. 162 p  Hidayat, N., M.C. Padaga, S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi: Yogyakarta.198 p  Barnum, Susan B. 2005. Biotechnology an Introduction Edition 2. Thomson Books/Cole: USA. 324 p
  • 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. raw material Proses Termal (dasar) Evaporasi dan dehidrasi Irradiasi Tekanan Tinggi Baking, Ekstruksi, Penggorengan Mikrobiologi: Fermentasi Kimia : Hidrolisis asam dan enzimatik
  • 5.    Sorting  pemisahan berdasarkan satu sifat yang terukur pada bahan baku Grading  penilaian kualitas rata-rata pangan berdasarkan beberapa atribut Keuntungan     Nilai estetik produk Kemudahan pengolahan Keseragaman ukuran dan warna Memudahkan mekanisasi
  • 6.     Alasan pemilihan pemanasan Kinetika reaksi Inaktivasi mikrobia Metode  Pengeringan  Pasteurisasi  Sterilisasi/ pemanasan bertekanan  Pengalengan (in container processing)
  • 7. 1. 2. 3. Inaktivasi patogen pada pangan  mereduksi hazard mikrobia Inaktivasi enzim pembusuk/ oksidasi  menghindari pembusukan, kemunduran mutu produk Meningkatkan nilai sensoris produk warna, tekstur, rasa, dll.
  • 8.      Thermisasi/ pemanasan (58-68 oC – 15 min)  fresh milk Pasteurisasi (50-60 oC)  milk Tunnel (Spray) pasteurisasi (60-70 oC – 10 min)  saus In-container processing (121 oC) : pengalengan UHT (ultra high temperature) : 140 oC
  • 9.
  • 10.    Evaporasi (konsentrasi dan kondensasi) Panci Vakum Evaporator  Evaporasi matahari  Spray drying  Vacum evaporator  Dehidrasi produk ikan
  • 11.    Mengkonsentrasikan bahan dengan menguapkan kandungan air Contoh: susu bubuk Faktor yang berpengaruh  Boiling point/ boiling point elevation (air>solven)  Luas permukaan  Waktu pemaparan panas
  • 12.    Metode tertua dalam pengawetan pangan Menurunkan berat dan volume Peralatan       Kabinet drying Tunnel dryer Conveyor dryer Bin dryer Fluidised bed dryer Freeze dryer
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.   Iradiasi ikan dan kerang Penggunaan sinar gama, x-ray, beta  ionisasi dan eksikasi atom pada bahan
  • 19.
  • 20.
  • 21. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Retensi kesegaran rasa dan tekstur Peningkatan keamanan mikrobiologi dan masa simpan (shelf-life0 Produksi makanan baru Keamanan pekerja dari berbagai hazard Low energy consumtion Fresh-like quality Keseragaman tekanan isostatis dan suhu pada produk (vs. thermal process)
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.  Ekstrusidapat didefinisikan sebagai proses memaksa bahan dipompa melalui bukaan terbatas.
  • 27.     Definisi: Perubahan gradual oleh enzim bakteri, khamir dan jamur Proses penghasilan energi dengan cara mengoksidasi senyawa anorganik tanpa mengeluarkan aseptor elektron atau tanpa memasuki rantai transport elektron Penghasilan energi seluler secara anaerobik dengan jalan menangkap ATP pada jalur glikolisis danmengubah asap piruvat dalam sitosol menjadi produk yang dikeluarkan
  • 29.   Proses degradasi produk perikanan dengan memanfaatkan mikrobia, baik indigenous ataupun starter, untuk mendapatkan suatu produk dengan ciri khas tertentu Contoh:  Bekasam  Kecap ikan  Peda  Terasi
  • 30.
  • 31. 1. 2. 3. Hasil fermentasi terutama asam dan alkohol dapat mencegah pertumbuhan mikroba beracun dalam makanan Bahan pangan yang difermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari bahan aslinya, mis : produksi vit b2, vit b12, provitamin A Hasil fermentasi lebih mudah dicerna karena senyawa makanan yang kompleks dipecah jadi lebih sederhana oleh mikroba katabolik
  • 32.        Fermentasi asam laktat Fermentasi ikan dan daging Fermentasi sayuran Fermentasi serealia dan kacang-kacangan Fermentasi susu Fermentasi alkohol Fermentasi asam
  • 33.     Fermentasi menggunakan kadar garam tinggi, misalnya dalam pembuatan peda, kecap ikan, terasi dan bekasem. Fermentasi menggunakan asam-asam organik, misalnya dalam pembuatan silase ikan dengan cara menambahkan asam-asam propionat dan format. Fermentasi menggunakan asam-asam mineral, misalnya dalam pembuatan silase ikan menggunakan asam-asam kuat. Fermentasi menggunakan bakteri, misalnya dalam pembuatan bekasam.
  • 34.   Fermentasi asam laktat pada ikan merupakan gabungan dari fermentasi garam dengan fermentasi asam laktat, contoh produk fermentasi asam laktat diantaranya  bekasam,  ronto,
  • 35. a. Meningkatkan rasa ikan b. Membentuk tekstur yang diinginkan c. Mengotrol mikroorganisme, yaitu merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan berperan dalam fermentasi, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan patogen
  • 37.    Hidrolisat Protein Ikan (HPI) Hidrolisat protein ikan (HPI) adalah produk cairan yang dibuat dari ikan dengan penambahan enzim proteolitik dengan hasil akhir berupa campuran komponen protein hasil pemendekan rantai peptida -> peptida dengan berat molekul yang rendah dan asam-asam amino bebas
  • 38.  (a) Hidrolisis asam Ikan dibersihkan dari lendir dan kotoran lainnya, kemudian digiling. 2. Ikan yang telah digiling tersebut selanjutnya dimasak dengan 2-6 N larutan asam kuat pada suhu 90-100°C selama 12-24 jam sampai semua produk terlarut sempurna. 1.  Kelemahan :  Produk sangat asam  netralkan  Penetralan  garam meningkat  Beberapa jenis asam amino rusak
  • 39.
  • 40.   cairan kental hasil pemecahan senyawa komplek menjadi senyawa sederhana yang dilakukan oleh enzim pada lingkungan yang terkontrol kimia dan biologis
  • 41. Prinsip pembuatan silase ikan adalah menurunkan pH ikan agar pertumbuhan maupun perkembangan bakteri pembusuk terhenti.  Terhentinya aktivitas bakteri, aktivitas enzim baik yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri maupun yang sengaja ditambahkan meningkat.  Penambahan garam dan larutan asam , pertumbuhan bakteri pembusuk terhambat, sehingga memberikan kesempatan kepada jamur atau ragi untuk tumbuh pesat.  Penambahan larutan asam menciptakan kondisi lingkungan yang asam dan sangat dibutuhkan dalam proses fermentasi. 

Hinweis der Redaktion

  1. 4000 tahun