Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan gizi yang meningkat bagi ibu hamil dan dampak kekurangan gizi selama kehamilan. Ibu hamil membutuhkan tambahan zat gizi seperti protein, vitamin, mineral, dan kalori untuk pertumbuhan janin. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi ibu dan janin seperti anemia, bayi lahir prematur, atau gangguan pertumbuhan janin.
2. Kehamilan adalah hal/peristiwa yang sangat
dinantikan oleh sebagian besar wanita. Hal ini
dikarenakan mereka akan mendapatkan peran baru
sebagai seorang ibu.
Tingkat kebutuhan seorang wanita akan meningkat bila
dalam keadaan hamil.
GIZI BAGI IBU HAMIL
3. KARAKTERISTIK KEBUTUHAN GIZI IBU
HAMIL
• Didalam kandungan terjadi proses tumbuh kembang (tumbang) dalam waktu 40 minggu, yang dimulai dari 2 sel yang
kemudian menjadi bayi sempurna dengan BB 2,5-4 Kg. Sejumlah otot, tulang, darah dan alat tubuh lain dibuat dari
zat-zat gizi yang berasal dari makanan ibu. Zat-zat gizi tersebut dialirkan melalui plasenta kedalam tubuh janin.
• Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung
serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil
merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil.
• Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada
masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau
bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan
lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan
BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila
makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan
tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
4. Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
• Umur
• Berat badan
• Suhu lingkungan
• Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam
makanan
• Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
• Aktivitas
• Status kesehatan
• Status ekonomi
5. Trimester pertama (usia kehamilan 1-3
bulan)
• Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
• Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan
janin belum banyak
• Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
• Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalah kurang nafsu makan, mual,
pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh-aneh, mual muntah dan lain-lain.
• Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalah makan berupa makanan
yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tapi sering
• Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering dan segar seperti roti panggang,
biskuit dan sereal serta buah-buahan segar atau sari buah
• Keluhan emesis (muntah) dapat dihindari dengan tidak makan dan minum secara bersamaan
atau sebaiknya diberi jarak sekitar 15-30 menit
6. Trimester kedua (4-6 bulan) dan ketiga (7-9
bulan)
• Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
• 50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
• Nafsu makan meningkat
• Kemampuan mencerna makanan bertambah baik
• Pada masa ini tambahan zat gula diperlukan untuk memelihara
kesehatan yang baik
7. Berikut adalah beberapa syarat makanan
sehat bagi ibu hamil:
• Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk
kebutuhan kesehatan tubuh anda dan
pertumbuhan bayi
• Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi
(meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
• Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi
bayi
• Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam
memelihara berat badan sehat, kadar gula
darah, dan tekanan darah.
8. Kebutuhan energi
• Kebutuhan energi pada bumil tergantung pada BB sebelum
hamil dan pertambahan BB selama kehamilan, karena adanya
peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang
pesat terutama pada trimester II dan III,
• Direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-
300 kalori pada trimester II dan III.
• Dampak kekurangan energi adalah pertumbuhan dalam janin
terhambat (IUGR) bahkan dampak lebih parah dapat
mengakibatkan kematian.
• Pada trimester 1 energi masih sedikit dibutuhkan,
• Pada trimester 2 energi dibutuhkan untuk penambahan
darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa
mammae/payudara, dan penimbunan lemak,
• Sedangkan pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
• Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras, jagung,
gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain.
9. P
R
O
T
E
I
N
• Tambahan protein diperlukan untuk
Pertumbuhan janin, uterus, jaringan
payudara, hormon, penambahan cairan
darah ibu serta persiapan laktasi.
• 2/3 dari protein yang dikonsumsi
sebaiknya berasal dari protein hewani yang
mempunyai nilai biologi tinggi.
• Tambahan protein yang diperlukan selama
kehamilan sebanyak12 gr/hari.
• Sumberprotein hewani terdapat pada
daging, ikan, unggas, telur, kerang dan
sumberprotein nabati banyakterdapat
pada kacang-kacangan.
10. Vitamin
Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin)
Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel
darah), vitamin B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam bahan
makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus
jeruk dan padi-padian.
Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 300-400mcg/hari. Berfungsi untuk
mencegah anemia megaloblastik, mengurangi resiko defek tabung neural jiak dikonsumsi
sebelum dan selama 6 minggu pertama kehamilan.
Vitamin B6 (piridoksin)
Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk
mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
Vitamin C (asam askorbat)
Jika kekurangan/defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban
pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai
bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi
besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post
partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.
11. Vitamin
Vitamin A
Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang, penting untuk
mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan cacat
tulang wajah dan kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,kuning telur,
wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi
bahan kosmetik yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari
lebih tinggi daripada ibu tidak hamil.
Vitamin D
Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi
tulang dan gigi. Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat
sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki
tubuh bayi. Bila terjadi defisiensi, gigi tidak normal dan lapisan luar gigi anak buruk.
Vitamin E
Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah.
Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi vitamin E menyebabkan
keguguran.
Vitamin K
Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.
12. Mineral
Kalsium (Ca)
Jumlah Ca janin sekitar 30 gram, terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir kehamilan. Rata-rata setiap
hari penggunaan Ca pada bumil 0,08 gram dan sebagian besar untuk perkembangan tulang janin. Bila
intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil
yang kurang asupan Ca giginya menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan
persendian.
Metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering hamil cenderung
terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber kalsium terdapat pada susu
dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau. Konsumsi
Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
Fosfor
Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta
kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang sering mengakibatkan kram
pada tungkai.
13. Mineral
Zat besi (Fe)
Sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan
kenaikan kadar Hb) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi dan berlebihan pada Fe
juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual muntah).
Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu dapat
mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga sebaiknya menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika
akan mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat pada daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan,
kerang, sea food dan lain-lain.
Seng (Zn)
Berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Hasil study menunjukkan bahwa
rendahnya kadar Zn pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah
<2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu
sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.
Fluor
Dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan struktur
gigi tidak normal.
14. Mineral
Yodium
Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi kemudian,
pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25
ug/hari.
Natrium
Kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal. Memegang
peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat cairan dalam jaringan
sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu
hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita
edema.
15. Dampak kekurangan gizi ibu hamil
Anemia gizi besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar mengkonsumsi
tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan lain-lain.
Kenaikan BB yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan BB hanya
7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa
ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu
yang penambahan BB nya cukup ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan
berat badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.
Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan (hiperemesis
gravidarum)
Mual muntah yang berlebihan yang sampai menyebabkan ibu pingsan dan lemah memerlukan
penanganan khusus. Namun , biasanya emesis ini hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat
kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.
16. Dampak kekurangan gizi ibu hamil
• Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi
lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi.
Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat
pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh
konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat
hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah
merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan
bawaan pada bayi, dan keguguran.
17. PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
• Kebutuhan energi :
– Metode harrist benedict
– Penambahan kalori + 180 kkal …. Trimester 1
+ 300 kkal …. T2 & T3
• Kebutuhan protein :
– 1 gr/kg BB/ hari
– Penambahan protein + 17 gram…. T1-T3
• Kebutuhan lemak :
– 25-30% dari total kebutuhan energi
18. Menu sehari ibu hamil
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil.
Kelompok bahan makanan Porsi
Roti, serealia, nasi dan mi 6
Sayuran 3
Buah 4
Susu, yoghurt, keju 2
Daging, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan 3
Gula 2
Lemak, minyak 5
19. CONTOH MENU IBU HAMIL
• Makan Pagi (520 kalori)
– Nasi Goreng (nasi, ayam,
telur, kacang polong,
ketimun, slada)
– Juice Buah (Melon)
Snack (126 kalori)
- Koktail Buah (pepaya, apel,
melon, gula pasir, sari jeruk
manis)
22. Kategori Penampilan
Keadaan umum Responsive, gesit
Berat badan Normal sesuai dengan tinggi badan dan bentuk tubuh
Postur tubuh Tegak, tungkai dan lengan lurus
Otot Kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
Syaraf Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal, mental stabil
Pencernaan Nafsu makan baik
Jantung Detak dan irama normal, tekanan daran normal
Vitalitas umum Ketahanan baik, energik, cukup istirahat, penuh semangat
Rambut Mengkilat, kuat, tidak mudah rontok, kulit kepala normal
Kulit Licin, lembab, segar
Muka dan leher Warna sama (tidak ada perubahan warna), licin, tampak sehat, segar
Bibir Licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
Mulut Tidak ada luka, selaput merah
Gusi Merah normal, tidak ada perdarahan
Lidah Merah normal, licin, tidak ada luka
Gigi Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada perdarahan, lurus
dagu normal
Mata Bersinar, bersih, konjungtiva tidak pucat, tidak ada perdarahan
Kelenjar Tidak ada perdarahan dan pembesaran
Kuku Keras dan kemerahan
Tungkai Kaki tidak bengkak
Tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul, 2004)
24. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
efinisi, keluhan mual,muntah pada ibu hamil yang berat hingga
mengganggu aktivitas sehari-hari.
tiologi : ?
redisposisi ; primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda.
CG ?
sikologik
26. GRADE
ingkat 1
lemah,napsu makan↓, BB↓,nyeri epigastrium, nadi↑,turgor kulit
berkurang,TD sistolik↓, lidah kering, mata cekung.
ingkat 2
apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit ikterik,
kadang suhu sedikit ↑, oliguria, aseton tercium dalam hawa pernafasan.
ingkat 3
Kondisi Uumum lebih lemah lagi, muntah-muntah berhenti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi lebih cepat, TD lebih turun.
Komplikasi fatal ensefalopati Wernicke : nystagmus, diplopia, perubahan
mental.Ikterik
27. PENANGANAN
dukasi tentang kehamilan
akan porsi kecil tapi sering
angun pagi : makan ditempat tidur dengan roti atau biskuit dengan teh
hangat.
akanan berminyak dan berbau dihindari, diusahakan tinggi glukosa
erikan sedativa seperti phenobarbital dan vitamin B complex
28. PENANGANAN
erkadang diperlukan terapi psikologik
ika dirawat di RS, berikan rehidrasi parenteral glukosa 5% dalam NaCl
sebanyak 2-3 liter/24 jam
ntasida jika ada keluhan gastritis dan kontrol asam lambung
ika kesadaran baik pasien tidak perlu dipuasakan
29. PROGNOSIS
engan penanganan yang baik keluhan akan berkurang, namun
penyakit akan kambuh jika proses weaning tidak berjalan dengan baik.
31. PRE EKLAMPSI
dalah suatu kelainan pada ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari
24 minggu, ditandai dengan gejala berat badan berlebih, hypertensi
(>90/140 mmHg), Proteinuria (>0,3 gr/cc), oedem pada kaki, tangan,
muka.
32. GEJALA PRE EKLAMPSI
Nyeri kepala
englihatan kabur
ual, muntah, nyeri ulu hati, oedem pada kaki, tangan, tungkai, kelopak mata.
ypertensi.
Proteiuria.
ensi : >160/>110 mmHg
roteinuria : >5 gr/cc
edem sampai ke paru-paru
33. TUJUAN DIIT IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMSI
DAN EKLAMSI
engganti protein yang hilang karena proteinuria.
encegah dan mengurangi retensi garam dan air.
enjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
emberi nutrisi secukupnya sesuai kemampuan penderita.
enjaga agar tumbuh kembang bayi optimal.
34. SYARAT DIIT IBU HAMIL DENGAN PRE
EKLAMSI DAN EKLAMSI
Dalam keadaan berat makanan diberikan secara berangsur, sesuai
keadaan penderita.
Cukup kalori dan semua nutrisi, penambahan berat badan diusahakan
dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu.
Rendah garam, menurut berat atau ringannya retensi garam dan air.
Tinggi protein (1,5 – 2 gr/kg bb/hr)
Cairan diberikan kurang lebih 2500 ml/hari
Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.
35. DIIT PRE EKLAMSI I
ntuk pre eklampsi berat.
akanan hanya terdiri dari susu dan buah-buahan.
umlah cairan paling banyak 1500 ml/hari, kekurangannya diberikan secara parenteral.
akanan ini kurang kalori dan nutrisi lainnya, kecuali vitamin A dan C.
iberikan dalam waktu 1 -2 hari saja.
ilai gizi:
Kalori = 1032 kalori
Protein = 20 gram
Lemak = 19 gram
Hidrat arang = 211 gram
36. DIIT PRE EKLAMSI II
Sebagai perpindahan dari diit PE I kepada penderita dengan PE tidak terlalu
berat.
Makanan dalam bentuk lunak dan diberikan sebagai diit rendah garam I.
Masih rendah kalori.
Nilai Gizi
Kalori 1604 kalori
Protein 56 gram
Lemak 44 gram
HA 261 gram
37. DIIT PRE EKLAMSI III
Sebagai perpindahan dari diit PE II atau kepada penderita dengan pre eklamsi ringan.
Makanan dalam bentuk biasa atau lunak dan diberikan sebagai diit rendah garam II.
Tinggi protein dan cukup nutrisi.
Jumlah kalori harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan tidak boleh melebihi
dari 1 kg/bulan.
Nilai Gizi :
Kalori 2128 kalori
Protein 80 gram
Lemak 63 gram
HA 305 gram