1. manipulasi lingkungan dan
pemberian pakan
Gusti Rusmayadi
PS. Agronomi – BDP - Faperta Unlam
Amuntai, 2004. Gusti Rusmayadi
photos collection
2. Manipulasi Lingkungan dan Pemberian Pakan
Tujuan Instruksional
Sub Pokok Bahasan Khusus
1. Manipulasi Setelah mengikuti
Lingkungan perkuliahan ini diharap
mahasiswa:
2. Pemberian Pakan 1. mampu menjelaskan
kembali bagaimana
memanipulasi lingkungan
dan
2. pakan untuk optimalisasi
produksi ternak.
4. F = ε σ Ts4
Pool udara panas
H = - ρ cp/rs dT/dz G = κ dT/dz
5. 1. Pengaruh Naungan pada
Ternak
masalah utama ternak dengan
lingkungannya adalah peningkatan
radiasi matahari secara langsung,
khususnya ternak berproduksi
tinggi.
masalah di atas diatasi dengan;
1. mengendalikan panas yang diterima
dan
2. meningkatkan panas yang terbuang
6. • Cara memanipulasi lingkungan pada
industri sapi perah, dengan membuat
naungan.
• Fungsi utama naungan untuk
mengurangi panas yang diterima
ternak dari pengaruh radiasi
langsung.
– Total pengurangan panas antara 30 – 50%
(Roman-Ponce, et al., 1977).
9. Desain selter menggunakan konduksi langsung untuk
membuang udara panas.
c air ≈ 4200 J kg-1 K-1
3,6 - 4,2 m c tanah ≈ 800 J kg-1 K-1
c udara ≈ 717 J kg-1 K-1
175 cm
s=30º
Suhu
tubuh
ternak
Seng dan bahan naungan lainnya merupakan
logam tipis atau bahan dengan koefisien konduksi
besar mempunyai suhu di atas dan di bawah bahan
hampir sama (Esmay, 1976)
10. KANDANG DAN PERALATANNYA
Prinsip
1. Layout
Persyaratan
Bangunan
Teknis
Kandang
Kondisi dan
syarat-syarat
Sistem Atap
KANDANG DAN
PERALATANNYA 2. Konstruksi
Kandang
Ventilasi
Lantai Padat
3. Sistem
Lantai
Kandang
Lantai Bercelah
11. Sistem Atap
Atap dengan
sistem
Semimonitor
Atap sistem
Monitor
Sistem Atap
Atap dengan
sudut lancip
Atap berlapis
12. Penempatan ternak
DI = 0,55 Tdb + 0,2 Twb + 17,5
Tdb = Temperatur bola kering
1. DI (Discomfort
Tdp = Temperatur bola basah.
Index)
DI ≤ 32 sampai ≥ 76 tidak cocok
untuk peternakan
Indeks Rhoad
HTI = 100 – 10 ( BT – 101) 0F
2. HTI (Heat HTI = 100 – 10 (Tf – Ti) 0C
Dasar
Tolerance Index) Indeks Benezra
untuk sapi
Peta hubungan suhu dengan
kelembapan
3. Klimograf Absis Kelembapan nisbi (bulanan)
Ordinat Rata-rata suhu (bulanan)
Klimograf asal ternak harus cocok
dengan tempat baru
13. Fungsi sistem produksi ternak
Kontrol
iklim
Handling Proteksi
dan dari
manipulasi predator
Fungsi
sistem
Kontrol produksi Kontrol
pakan
perkawinan
ternak (grazing)
Kontrol Kontrol
gerak parasit dan
(kabur) penyakit
14. Sapi di bawah
naungan, produksi
susu akan
meningkat sampai
10% (Ingram, et al.,
1979).
Pengeluaran ternak dari dalam kandang
pada malam hari dapat membantu ternak
menurunkan aktivitas termoregulasi
(Purwanto, et al., 1994).
15. 2. Penganginan pada Ternak
• Angin membantu pengeluaran panas
secara evaporasi maupun secara
sensible.
• Suhu lingkungan akan terasa lebih
nyaman akibat penurunan DBT
secara fisiologis sebesar
10 x (kecepatan angin, m d-1)0.5
• Angin pada malam hari lebih baik
dibandingkan siang hari dengan
lama > 60 menit.
16. 3. Penggunaan air untuk
pendinginan
• Air media pendingin yang baik, karena
mempunyai kapasitas panas dan panas
laten tinggi dari penguapan.
• Cara pendinginan sapi potong dengan
media air al (Kelly et al., 1975);
– Menyemprot tubuh ternak
– Menggunakan pendingin udara,
– Pendinginan permukaan atap, dan pemberian
air minum dingin
17. Panas Laten dari Air (Davis dan Day, 1961)
•500
•400
•100°C
•300 •0°C
•200
•100
•0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Sifat Fisik
a) 1 gram air memerlukan 1 kalori untuk menaikkan suhunya dari
0⁰C menjadi 1⁰C.
b) Untuk mengubah satu gram air pada suhu 100⁰C hingga menjadi
uap diperlukan tambahan energi panas sebesar 540 kalori.
c) Panas laten
18. Tabel 5.1. Konsumsi air bersuhu rendah
Air bersuhu
Komponen
18ºC 31,1ºC
Pertambahan bobot
badan, kg hari-1 1.5 <
Penurunan beban
panas, kkal/ekor/hari 707 <
Penurunan laju
respirasi, kali per 13 >
menit
19. Volume air dan cara
• Penyemprotan dengan 10 l air baik
hasilnya dibandingkan 5 l air.
• Cara yang paling efisien untuk
pendinginan;
– Penyemprotan,
– Karung basah, dan
– Air minum
• Waktu yang efektif penggunaan air untuk
penurunan;
– Malam hari,
– Pagi hari, dan
– Siang hari
20. Tabel 5.2. Nilai rataan suhu rektal, permukaan kulit
dan denyut jantung sapi dara Holstein
di luar dan di bawah naungan
Naungan
Peubah
Luar Bawah
Suhu rektal (Tr, ºC) 40.48 ± 0.61a 38.82 ± 0.26b
Rataan suhu permukaan
39.68 ± 0.16a 37.13 ± 0.23b
kulit (mTs, ºC)
Suhu tubuh (Tb, ºC) 40.37 ± 0.54a 38.58 ± 0.24b
Frekuensi pernafasan (RR,
91 ± 7a 76 ± 2b
kali/menit)
21. Tabel 5.3. Kondisi klimatologis di luar dan di
bawah naungan
Naungan
Peubah
Luar Bawah
Suhu benda hitam berair
40.72 35.47
(WBGT, ºC)
Suhu benda hitam (BGT,
42.36 Tidak diukur
ºC)
Suhu bola kering (DBT, ºC) 35.89 33.33
Suhu bola basah (WBT, ºC) 26.78 25.40
Kelembapan relatif (RH, %) 47.00 50.00
23. Suhu
•Suhu lingkungan •Energi tinggi
rendah protein rendah
•Suhu lingkungan •Energi tinggi
tinggi protein tinggi
24. Periode (Starter Finisher)
High High plane efisien
plane nutrition (ekonomis)
High Low plane
efisien
(tak
plane nutrition
ekonomis)
Low High plane tak efisien
plane nutrition (boros)
Low Low plane
tak efisien
plane nutrition
25. Bahan
Konsentrat, protein suplemen, by
Unggas product, mineral, vitamin, additive
Babi, Roughage(crop residue, silage),
konsentrat, protein suplemen, by
kuda product, mineral, additive
Ruminant Roughage (pasture, crop residue,
silage) konsentrat, protein suplemen,
kecil by product, mineral, additive
Ruminant Roughage (pasture, crop residue silage,
hay), konsentrat, protein suplemen, by
besar product, mineral, additive