Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan kue putu dari limbah kulit singkong, mulai dari persiapan bahan dan alat, proses pembuatan, hingga evaluasi organoleptik produk akhir. Limbah kulit singkong diolah menjadi tepung lalu dicampur dengan tepung beras dan kelapa untuk dijadikan adonan kue putu. Hasil akhir bertekstur lembut dan beraroma khas kulit singkong.
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
1. LATIHAN II
PENGOLAHAN LIMBAH KULIT SINGKONG DALAM PEMBUATAN KUE PUTU
A. Tujuan
1. Mengetahui proses pembuatan kue putu dari limbah kulit ari singkong.
2. Mengetahui dan mengaplikasikan pemanfaatan limbah untuk pembuatan kue putu.
B. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Panci 1 buah
2. Kompor 1 buah
3. Ember 1 buah
4. Stoples 1 buah
5. Penumbuk 1 buah
6. Pengaduk 1 buah
7. Saringan 1 buah
8. Nampan plastik 1 buah
9. Cetakan kue putu 1 buah
10. Baskom 1 buah
b. Bahan
1. Tepung kulit singkong (Manihot utilisima) 1 kg
2. Gula jawa 250 gr
3. Kapur 5% Sekucupnya
4. Parutan kelapa Secukupnya
5. Tepung beras 1 kg
2. C. Metode Pelaksanaan Praktikum
Hari, tanggal : Kamis, 13 November 2014
Waktu : 14.10-15.50 WIB
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi UMS
D. Cara Kerja
Cara kerja pada pembuatan putu kulit singkong ini terdapat tiga tahap yakni :
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan pada pembuatan putu kulit singkong meliputi :
1) Mengumpulkan limbah kulit singkong sebanyak-banyaknya
2) Membersihkan limbah kulit singkong yang telah didapatkan dengan
merendam dan mencuci kulit singkong hingga bersih
3) Memisahkan kulit singkong dengan bagian kulit arinya dengan cara
mengupasnya
4) Mencuci dan membersihkan kembali kulit ari singkong yang telah dipisahkan
selama 24 jam
5) Merendam kulit ari singkong dengan air kapur 5 % selama 24 jam
6) Meniriskan kulit ari singkong yang telah direndam dengan air kapur 5 %
7) Mengeringkankulit ari singkong, pada kelompok kami kami mendapatkan
perlakuan pengeringan dengan cara menjeur kulit ari singkong yang tekah
ditiriskan di terik matahari selama 2 hari
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam pembuatan putu limbah kulit singkong meliputi :
1) Sebagian kulit yang telah ditiriskan dan dijemur, akan diolah menajdi tepung
dengan cara menggilingnya menggunakan mesi penggilingan. Namun,
dikarenkan tidak semua penggilingan bisa menggiling limbah kulit singkong
maka kami memepunyai inisiatif untuk mengolah tepung limbah kulit ari
singkong yang telah disiapkan dengan cara menumbuk dan mengambil
serbuk atau tepung kulit ari singkong dengan cara menyaringnya
menggunakan saringan agar didapatkan serbuk yang halus.
2) Mengolah tepung kulit ari singkong yang telah disiapkan menjadi adonan kue
putu dengan cara menambahkan tepung beras, gula jawa dan parutan kelapa
yang telah disiapkan sebelumnya dengan perbandingan 1:3 (untuk tepung
kulit singkong dan tepung beras).
3. 3) Setelah adonan dijadikan satu selanjutnya menuangkan adonan ke dalam
cetakan putu yang telah disiapkan.
4) Lalu menambahkan prutan kelapa pada adonan kue putu.
5) Setelah itu, mengukus kue putu ke dalam panci atau dandang.
6) Setelah adonan matang lalu melakukan tahap organoleptik atau pengujian
hasil percobaan.
3. Tahap organoleptik
Tahap ini meruapakn tahap akhir dari semua cara kerja dalam pembuatan kue
putu limbah kulit sinkong. Tahap organoleptik meliputi tahap pengujian yang
berupa pengujian produk yakni kue putu dari limbah kulit singkong. Pengujian
produk ini terdiri dari berbagai indikator yaitu tekstur, warna, aroma, dan rasa.
E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Perlakuan Jenis Gula Indikator Keterangan
Dijemur matahari
selama 2 hari
perbandingan 3:1
(kulit singkong dan
tepung beras)
Tekstur Lembut matang seluruhnya
Warna
Coklat
Aroma
Dominan kulit singkongnya
Rasa
Manis dominan rasa kulit
singkong
2. Pembahasan
Kulit singkong merupakan limbah yang umum berada di masyarakat. Limbah
kulit singkong ini oleh masyarakat sering diabaikan dan jarang dikosumsi. Limbah
ini sering digunakan sebagai pakan hewan ternak yakni misalnya sapi dan ayam
oleh masyarakat.
Kulit singkong sendiri sebenarnya memepunyai kandungan yang sangat bagus
yaitu pada bagian kulit arinya yang berwarna putih. Kulit ari singkong
mengandung serat yang sangat tinggi. Selain itu, kandungan amilum yang terdapat
pada kulit ari singkong juga sebanding dengan kandungan amilum yang ada pada
bagian umbi singkongyang sering dikosumsi oleh masyarakat. Namun, terkadang
bagian kulit ari singkong juga untuk kandungan amilumnya lebih besar daripada
4. bagian umbi singkongnya. Selain amilum, ternyata pada limbah kulit singkong
juga terdapat racun asam sianida. Asam sianida merupakan racun yang sangat
berbahaya bagi manusia jika dikosumsi pada kadar yang tinggi. Oleh karena itu,
jika kita ingin mengolah limbah kulit singkong maka dilakukan perendaman
dengan air kapur yang bertujuan untuk menetralkan racun asam sianida.
Pada percobaan kali ini kami membuat olahan disertivikasi pangan yaitu kue
putu dengan limbah kulit pisang. Kue putu meruapakan cemilan yang dominan
sering dikosumsi oleh masyarakat Indonesia. Terkadang kue putu terbuat oleh
tepung beras saja. Namun, kali ini pada percobaan kami kue putu ini diolah dari
tepung limbah kuli singkongan dan tepung beras yang dipadukan. Limbah kulit
singkong yang kami buat dalam olaha kue putu ini diproses dengan penjemuran
diterik matahari selama 2 hari agar hasilnya maksimal. Lalu setelah itu kami olah
menjadi tepung dengan cara ditumbuk dikarenakan menurut kami proses
penumbukan ini bertujuan agar tepung kulit singkong yang kami dapatkan
strukturnya lembut dan halus serta memilki rasa yang lezat. Setelah itu, kami buat
olahan adonan kue putu dengan perbandingan 3:1 (tepung kulit singkong : tepung
beras). Hasilnya setelah olahan jadi, tekstur yang didapatkan lembut dan matang
secara keseluruhan. Selain itu, warnanya pun coklat, rasanya dominan rasa kulit
singkong dikarenakan perbandingan kulit singkong yang lebih banyak
dibandingkan tepung berasnya, dan juga aroma yang dominan aroma dari kulit
singkong.
Kue putu kulit singkong yang telah kami buat ini sangat bermanfaat bagi
kesehatan misalnya baik untuk pencernaan karena seratnya yang tinggi dan
sebagai sumber energi yang tinggi karena adanya amilum yang digunakan sebagai
sumber proses metabolisme energi. Selain itu, putu kulit singkong ini juga dapat
dijadikan cemilan kue yang sehar dan bergizi sehingga cocok untuk dikosumsi
oleh semua kalangan. Namun, kue putu ini tidak dapat dikosumsi oleh penderita
diabetes dikarenakan kadar amilum dan glukosa tinggi yang dapat meningkatkan
kada indeks glikemik bagi penderita diabetes. Jadi, untuk kue putu limbah kulit
singkong yang telah kami buat dapat dikatakan berhasil karena rasa kulit singkong
yang lebih dominan karena perbandingan limbah kulit singkong yang besar
daripada tepung berasnya.
5. F. Kesimpulan
1. Limbah kulit singkong memeiliki banyak manfaat diantaranya sebagai pakan
ternak dan disertivikasi olahan pangan yakni salah satunya kue putu kulit
singkong yang bergizi.
2. Kulit singkong memilki kandungan serat dan kadar amilum yang tinggi.
3. Kulit singkong tepatnya pada bagian kulit arinya memiliki kandungan asam
sianida yang sangat beracun bagi manusia jika kosumsi dalam kadar tinggi.
4. Proses perendaman kulit singkong pada air kapur 5% ini bertujuan untuk
menetralkan kadar asam sianida yang terdaapt pada kulit singkong.
5. Kue putu limbah kulit singkong memiliki manfaat sebagai olahan makanan bergizi
karena kandungan serat dan amilum yang tinggi.
6. LAMPIRAN
Proses perendaman dan pencucian
limbah kulit singkong agar bersih dan
terhindar dari kotoran
Proses pencucian kulit ari singkong
setelah dikupas
Proses penumbukan kulit ari singkong setelah dijemur di
matahari dan kering untuk diolah menjadi tepung kulit
singkong yang lembut dan halus
Produk kue putu limbah kulit
singkong setelah dikukus dalam panci
hingga matang