Laporan ini membahas proses pembuatan nata de soya dari limbah tahu melalui fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Tahapan pembuatannya meliputi persiapan bahan dan alat, penyiapan cairan fermentasi, proses fermentasi selama 8-10 hari, dan pengolahan hasil. Nata yang dihasilkan memiliki ketebalan 2 cm, berat 800 gram, dan kaya gizi terutama karbohidrat, protein, dan serat. Faktor yang mempeng
1. LAPORAN MATA KULIAH PILIHAN
PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK (PLO)
LATIHAN I-IV
DisusunOleh :
Kelompok 5- A
1. Ardola Rigen P. U (A420110012)
2. FirlitaNurul Kharisma (A420120008)
3. Retno Pamulatsih (A420120015)
4. Eka Andy Santoso (A420120036)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2. LATIHAN I
PEMBUATAN NATA DE SOYA DARI LIMBAH ORGANIK
SOYA (LIMBAH TAHU)
A. Tujuan
1. Membelajarkan proses pembuatan nata dar ilimbah air tahu.
2. Memahami pemanfaatan limbah tahu untuk pembuatan nata.
3. Menanamkan rasa syukur atas anugerah Illahi, melalui pengolahan
limbah menjadi makanan yang halal dantoyyib/baik.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Nampan 1 buah
b. Saringan 1 buah
c. Timbangan 1 buah
d. Panci 1 buah
e. Kompor 1 buah
f. Ember 1 buah
g. Pengaduk 1 buah
2. Bahan
a. Air limbah tahu 1,5 liter
b. Asam cuka 25 mL
c. Starter (Acetobacterxylinum) 75 mL
d. Gula jawa 125 gram
e. Rafia Secukupnya
f. Kecambah 100 gram
g. Koran bekas Secukupnya
C. Metode pelaksanaan
Hari, tanggal : Kamis, 11 September 2014
Pukul : 14.10 – 15.50 WIB
Tempat : LaboratoriumBiologi UMS
D. Cara Kerja
1. Persiapan
1) Menyiapkan alat dan bahan.
2) Mensterilkan alat-alat yang akan digunakan.
3. 3) Menyiapkan bahan limbah yang akan digunakan dari limbah
tahu .
4) Menimbang gula jawa 125 gr.
5) Menimbah kecambah 100 g/100 cc air diekstrak, ambil airnya
untuk 1,5 L air limbah.
2. Tahap penyiapan cairan fermentasi
1) Air berbagai limbah yang akan digunakan, masing-masing
sebanyak 1,5 L, disaring.
2) menambahkan ekstrak kecambah 100 g/100 cc air, 1,5 L
limbah, dan menambahkan gula jawa 500 g/L.
3) Merebus sampai mendidih.
4) Menyaring bahan yang sudah direbus dengan lap yang bersih
dan kemudian mendinginkannya.
5) Setelah dingin menambahkan cukasebanyak 25 ml.
3. Proses fermentasi
1) Setelah didinginkan sampai mencapai suhu kamar,
menambahkan starter sebanyak 50 cc, lalu
menghomogenkannya.
2) Setelah semua dilakukan, menuangkan cairan dalam baskom,
dan menutupnya dengan kertas bersih dan mengikatnya dengan
karet atau tali rapiah, agar tidak terkontaminasi.
3) Menginkubasi selama 8-10 hari.
4) Menanen, dengan mengamati beberapa hal yaitu: tebal, berat,
warna, aroma, dan kekenyalan nata.
5) Memotong nata berbentuk dadu sedang (seperti umumnya
dipasaran).
6) Merendam nata dalam air bersih selama 24 jam.
7) Setelah 24 jam, merendam nata dalam air kapur 5%, dan tanpa
kapur selama 4 dan 5 jam.
8) Merebus nata dengan gula dan mendinginkannya, natapun siap
dihidangkan sesuai selera.
4. E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Nata dari Limbah Soya
Perlakuan Jenis
Gula
Indikator Nata
Lama Waktu
Perendaman
Kapur/Jam
(4)
GulaJawa 250
kg/21
Ketebalan/cm 2 cm
Berat/g 800 g
Kekenyalan Kenyal
Warna Bening
Aroma Segar
Keterangan:
Skor indicator kekenyalan, warna, dan aroma 1-4
S
2. Pembahasan
Salah satu produk pangan yang berasal dari air limbah tahu
yang mempunyai prospek baik adalah pembuatan nata. Limbah
tahu juga memiliki peluang ekonomis dan potensi gizi yang baik
bila diolah menjadi produk pangan Nata de Soya. Selama ini yang
dikenal masyarakat hanya Nata de Coco tetapi masih belum
banyak yang mengetahui tentang produk nata yang berasal dan air
limbah tahu yaitu Nata de Soya. Pengembangan model
usaha Nata de Soya perlu dilakukan guna mengatasi pencemaran
lingkungan di wilayah pemukiman. Hasil yang didapatkan dari
praktikum kami yaitu nata de soya memiliki ketebalan 2 cm, berat
800 g, kenyal, berwarna bening dan aroma segar. Tinggi cairan
Skor Kekenyalan Warna Aroma
4
Sangat kenyal (sesuai
standar yang di jual)
Bening Seger
3 Kenyal Agakbening Bau enak
2 Kurangkenyal Kurang bening Baukuran genak
1 Mudahhancur
Warna kuning
atau yang lain
Bau asam
5. atau media dalam wadah memberikan pengaruh yang nyata
terhadap ketebalan nata de soya. Hal ini karena jumlah media pada
wadah lebih banyak sehingga jumlah bakteri pembentuk nata dan
sumber makanan untuk pertumbuhan juga lebih banyak, Waktu
inkubasi juga berpengaruh nyata terhadap ketebalan nata yang
terbentuk, semakin lama inkubasi maka nata yang
terbentuksemakin tebal. Nata yang lebih tebal mempunyai berat
yang lebih besar, ini disebabkan karena semakin lama waktu
inkubasi maka nata yang terbentuk semakin berat. Acetobacter
xylinum yang merupakan bakteri asam asetat yang bersifat aerob.
Pada media cair dapat membentuk suatu lapisan yang dapat
mencapai beberapa sentimeter, kenyal, bening, dan, lembut. Di
rendam air bersih selama 24 jam, direndamdalam air kapur 5%,
nata masih mempertahankan warna bening. Perlakuan akhir setelah
direndam dengan gula, nata berubah menjadi warna kecoklatan.
Gambar. Hasil Akhir Nata de Soya Setelah direbus Gula Jawa
Berikut adalah fungsi dari bahan yang digunakan:
1. Limbah cair tahu, untuk media pertumbuhan bakteri Acetobacter
xylinum.
2. Starter Nata (Acetobacter.xylinum), bakteri yang berperan membentuk
nata atau bacterial cellulose.
6. 3. Gula jawa, sebagai sumber energy bagi pertumbuhan bakteri nata dan
untuk memenuhi kebutuhan energy metabolisrne sel bakteri tersebut.
4. Kecambah, sebagai sumber mineral akan membantu pertumbuhan
bakteri dan merangsang terbentuknya struktu rnata yang tebal kompak.
5. Kertas Koran steril, untuk menutup wadah fermentasi karena
bakteri Acetobacter xylinum aerob dapat tumbuh baik pada kondisi
aerob.
6. Karet, untuk mengikat kertaskoran pada wadah fermentasi.
Menurut hasil analisis gizi, nata de soya tergolong produk pangan
yang bergizi tinggi terutama pada kandungan karbohidrat, protein, dan
serat kasar. Data tersebut membuktikan bahwa bakteri Acetobacter
xylinum mampu mengubah air limbah tahu yang tidak bernilai menjadi
suatu produk bernilai gizi tinggi. Kandungan gizi nata de soya dan air
limbah tahu dapat dilihat pada tabel.
ZatGizi (Satuan) Nata de Soya Air LimbahTahu
Karbohidrat (g) 20 2
Protein (g) 2,35 1,75
Lemak (g) 1,68 1,25
Seratkasar (g) 3,2 0,001
Kalsium (mg) 4,6 4,5
Faktor-faktor yang mempengaruhipembentukan gel:
1. Sumberkarbon, sukrosa digunakan sebagai sumber karbon
karena gula local, harga murah danmenghasilkan nata yang tebal
dan kenyal. Penambahan gula 5-8 % dapat memicu pertumbuhan
optimal bakteri. Penambahan gula terlalu banyak kurang
menguntungkan, selain mengganguaktivitas bakteri juga
mengakibatkan penurunan pH secara drastis.
2. Sumber nitrogen, diperlukan untuk pertumbuhan Acetobacter
xylinum yang dapat diperoleh dari yeast ekstratk, natrium nitrat,
7. urea, ammonium sulfat. Di dalam fermentasi apabila nitrogen
tidak tersedia maka nata tidak akan terbentuk.
3. Tingkat keasaman media fermentasi, semakin rendah pH maka
nata yang terbentuk semakin tebal.
4. Suhu, suhu inkubasi 28-31oC merupakan suhu optimal bagi
pembentukan nata yang akan menghasilkan nata yang tebal dan
kenyal.
5. Kebutuhan oksigen, bakteri Acetobacter xylinum bersifat aerob
sehingga selama fermentasi diperlukan keberadaanoksigen.
F. Kesimpulan
1. Nata de soya memiliki ketebalan 2 cm, berat 800 g, kenyal, berwarna
bening dan aroma segar.
2. Nata de soya tergolong prduk pangan yang bergizi tinggi terutama pada
kandungan karbohidrat, protein, dan serat kasar.
3. Faktor yang mempengaruhi pembuatan nata:
a. Sumber karbon
b. Sumber nitrogen
c. pH
d. Suhu
e. Kebutuhan oksigen