SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
SIKLUS REFRIGERASI
Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang
mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah
ke media bertemperatur tinggi.
Siklus Refrigerasi merupakan kebalikan dari siklus
mesin kalor (heat engine).
Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus
refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu :
-refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan
media
- heat pump yang berfungsi untuk memanaskan
media
 Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana
refrigeran mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan
dikompresi dalam fasa uap.
 Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam
kondisi gas.
 Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan
gabungan lebih dari satu siklus refrigerasi.
 Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran
dilarutkan dalam sebuah cairan sebelum dikompresi.
 Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana
proses refrigerasi dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2
buah material yang berbeda.

in
net,
H
HP
in
net,
L
R
kerja
input
pemanasan
efek
dibutuhkan
yang
kerja
uan
output tuj
COP
kerja
input
n
pendingina
efek
dibutuhkan
yang
kerja
uan
output tuj
COP
W
Q
W
Q






Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari
besarnya koefisien kinerja (coefficient of performance COP)
yang didefinisikan sebagai berikut,
Harga COPR dan COPHP umumnya lebih besar dari satu
dimana COPHP = COPR + 1 untuk suatu rentang tekanan
kerja yang sama
Siklus Refrigerasi Kompresi Uap
Ideal
Refrigeran dalam kondisi uap jenuh
masuk ke kompresor dan keluar sebagai
uap panas lanjut.
Refrigeran kemudian masuk ke
kondenser untuk melepas kalor sehingga
terjadi kondensasi sampai ke kondisi
cairan jenuh.
Keluar kondenser refrigeran masuk ke
katup ekspansi untuk menjalani proses
pencekikan (throttling) sehingga
mengalami penurunan tekanan dan
berubah menjadi campuran jenuh.
Proses terakhir ini bisa juga diganti
dengan sebuah turbin isentropis untuk
menaikkan kapasitas pendinginan dan
menurunkan kerja input (dengan
kompensasi kompleksnya sistem).
Refrigeran masuk ke evaporator untuk
menyerap kalor sehingga terjadi proses
evaporasi dan siap untuk dilakukan
langkah kompresi berikutnya.
 Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat
digambarkan dalam diagram T-s seperti gambar
di atas.
 Proses-proses yang terjadi adalah,
1-2 : Kompresi isentropis dalam kompresor
2-3: Pembuangan kalor secara isobaris
dalam kondenser
3-4: Throttling dalam katup ekspansi atau
tabung kapiler
4-1: Penyerapan kalor secara isobaris dalam
evaporator
 Persamaan energi untuk komponen-komponen
refrigerator bisa dituliskan sebagai berikut:
q - w = he - hi
dimana diasumsikan perubahan energi kinetik
dan potensial bisa diabaikan.
1
2
3
2
net,in
H
HP
1
2
4
1
net,in
L
R
COP
COP
h
h
h
h
w
q
h
h
h
h
w
q








Dari notasi-notasi pada gambar di atas maka COPs dapat
dituliskan sebagai berikut:
1
@p
g
1 h
h 
3
@p
f
3 h
h 
.
 Soal 1 :
 Refrigerator menggunakan refrigeran R-12
dan beroperasi dengan siklus kompresi uap
ideal antara 0,14 dan 0,8MPa. Apabila laju
massa refrigeran 0,05kg/s, tentukan (a) laju
kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja
kompresor, (b) laju kalor yang dibuang ke
lingkungan, (c) COP
 Solusi
 Dari tabel Refrigeran-12 (Tabel A-11A13)
 Kondisi 1 (uap jenuh) :
p₁ = 0,14 Mpa; h₁ = 177,87 kJ/kg
s₁ = 0.7102 kJ/kg
 Kondisi 2 (uap panas lanjut)
P₂ = 0,8 Mpa
s₂ = s₁
h₂ = 208,65 kJ/kg
Kondisi 3 ( cairan jenuh)
p₃ = 0,8 Mpa
h₃ = 67,3 kJ/kg
Kondisi 4 (campuran jenuh)
h₄ = h₃
Siklus Refrigerasi Kompresi Uap
Aktual
 Pada kenyataannya refrigerator akan
bekerja dengan suatu proses yang
menyimpang dari siklus idealnya akibat
ireversibilitas dalam tiap komponennya.
 Ireversibilitas ini pada umumnya disebabkan
oleh gesekan fluida dan perpindahan kalor
dari atau ke lingkungan sekitar.
 Siklus refrigerasi kompresi uap aktual dapat
digambarkan secara skematis seperti
gambar di bawah.
 Siklus Aktual dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Refrigeran dalam kondisi uap panas lanjut sebelum masuk ke
kompresor.
 Akibat panjangnya pipa penghubung kompresor-evaporator
mengakibatkan rugi tekanan. Rugi tekanan yang disertai
peningkatan volume spesifik dari refrigeran membutuhkan power
input yang lebih besar.
 Dalam proses kompresi ada rugi gesekan dan perpindahan kalor
yang akan meningkatkan entropi (1-2) atau menurunkan entropi
 Proses (1-2') dari refrigeran tergantung kepada arah perpindahan
kalornya.
 Proses (1-2') lebih disukai karena volume
spesifiknya turun sehingga power input bisa
lebih kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila
dilakukan pendinginan dalam langkah
kompresi.
 Di dalam kondenser juga akan terjadi rugi
tekanan.
 Refrigeran dalam kondisi cairan terkompresi
ketika masuk dalam katup ekspansi.
 Contoh Soal 2
 Soal 2 :
Dalam sebuah refrigerator aktual, R-12
masuk ke kompresor sebagai uap panas
lanjut pada 0,14MPa, 20C, laju massa
0,05kg/s, dan keluar pada 0,8MPa,
50C. Refrigeran didinginkan dalam
kondenser sampai 26C, 0,72MPa dan
di-throttling sampai 0,15MPa. Dengan
mengabaikan rugi kalor dan rugi tekanan
dalam pipa-pipa sambungan tentukan (a)
laju kalor dari media yang didinginkan
dan kerja kompresor, (b) efisiensi
adaibatik kompresor, (c) COP.
 Data yang akan digunakan :
 Kondisi 1 (uap jenuh)
p₁ = 0,14 Mpa; T₁ = - 20 °C;
h₁ = 179,01 kJ/kg
Kondisi 2 ( uap panas lanjut)
p₂ : 0,8 Mpa ; T₂ = 50°C
h₂ = 50°C
 Kondisi 3 (cairan terkompresi)
p₃ = 0,72 Mpa; T₃ = 26°C
h₃ = 60,68 kJ/kg
Kondisi 4 (campuran jenuh)
h₄ = h₃ = 60,68 kJ/kg
Pemilihan refrigeran
 Jenis refrigeran sangat banyak .
 Pemilihan refrigeran secara tidak tepat dapat
berdampak terhadap kinerja refrigerator.
 Contoh-contoh refrigeran:
 Chlorofluorocarbon CFC
 Amoniak
 Hidrokarbon (propana, etana, etilene dll)
 Karbondioksida
 Udara
 Air
 Chlorofluorocarbon (CFC)
 CFC tersedia dalam berbagai merek dagang;
Freon, merupakan refrigeran yang paling banyak
digunakan.
 Tetapi karena sifatnya yang berupa ODS (Ozone
Depleting Substance) ( maka pemakaiannya di
negara-negara maju sudah sangat dibatasi.
 Jenis-jenis freon antara lain :
 - R-11 (AC dengan kapasitas besar),
 - R-12 (AC dan freezer dalam rumah tangga),
 - R-22 (heat pump dan AC bangunan komersial
dan industri besar), - - R-502 (chiller
supermarket) dll.
 Jenis Freon yang bukan ODS adalah R-134a.

Hal – hal yang harus
diperhatikan dalam pemilihan
Refrigeran
1. Temperatur media yang akan didinginkan.
Disini perlu perbedaan temperatur yang cukup
antara media dan refrigeran (yang optimal 510C).
Misal, untuk mendinginkan media pada temperatur -
10C maka temperatur refrigeran adalah sekitar -
20C.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan
minimum (tekanan dalam evaporator) dalam sistem
harus sedikit lebih besar dari tekanan atmosfer untuk
mencegah masuknya udara masuk dalam sistem
perpipaan. Dengan kata lain refrigeran harus
mempunyai tekanan jenuh sedikit lebih besar dari 1
atm pada -20C (dalam contoh di atas).
. Temperatur media dimana panas dibuang
Temperatur ini akan menentukan
temperatur minimum refrigeran. Misal, untuk
refrigerator rumah tangga maka refrigeran tidak
boleh dibawah 40C (kondisi Indonesia). Juga
tekanan jenuh dari refrigeran di kondenser
harus dibawah tekanan kritisnya.
Inovasi Siklus Refrigerasi kompresi
Uap
 Sistem Refrigerasi dengan siklus sederhana tidak akan
mencukupi kebutuhan sistem refrigerasi di industri, gedung-
gedung bertingkat dan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut maka diperlukan modifikasi sistem refrigerasi
supaya memenuhi kriteria penggunaan
 Sistem Cascade
 Di industri sering dibutuhkan kondisi refrigerasi dengan
temperatur yang cukup rendah dan sekaligus dalam rentang
temperatur yang lebar. Rentang temperatur yang lebar berarti
bahwa sistem refrigerasi harus bisa beroperasi dalam beda
tekanan yang besar dimana hal ini hanya bisa dipenuhi
apabila tingkat refrigerasi dibuat lebih dari satu.
 Penggabungan dua buah siklus kompresi
uap, di mana kondenser dari siklus dengan
tekanan kerja lebih rendah akan
membuang panas ke evaporator dari siklus
dengan tekanan kerja lebih tinggi dalam
sebuah alat penukar kalor (heat
exchanger).
 Secara skematis dapat digambarkan
sebagai berikut.
8
5
3
2
B
A
3
2
B
8
5
A )
(
)
(
h
h
h
h
m
m
h
h
m
h
h
m










Dalam heat exchanger antara siklus bawah dan siklus atas terjadi
hubungan:
)
(
)
(
)
(
COP
1
2
B
5
6
A
4
1
B
in
net,
L
cascade
R,
h
h
m
h
h
m
h
h
m
W
Q











 Dalam sistem cascade : jenis refrigeran
untuk siklus tekanan tinggi (A) dan siklus
tekanan rendah (B) tidak perlu sama
sehingga pemilihan refrigeran akan
menjadi lebih mudah luwes karena dapat
disesuaikan dengan batas bawah dan
atasnya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratHelmi Wijaya
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.pptAdityaKurniawan95
 
Keselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas PantaiKeselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas PantaiSyamsul Arifin
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptrudi prihantoro
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Ir. Najamudin, MT
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yangGusti Rusmayadi
 

Was ist angesagt? (20)

Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
 
Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt
 
Keselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas PantaiKeselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas Pantai
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
 
Keselamatan & kesehatan kerja
Keselamatan & kesehatan kerjaKeselamatan & kesehatan kerja
Keselamatan & kesehatan kerja
 
Serealia
SerealiaSerealia
Serealia
 
Termo siklus rankine
Termo siklus rankineTermo siklus rankine
Termo siklus rankine
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
ppt Turbin Uap
ppt Turbin Uapppt Turbin Uap
ppt Turbin Uap
 
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
 
Manual material handling
Manual material handlingManual material handling
Manual material handling
 
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yang
 

Ähnlich wie Siklus_Refrigerasi.pptx

Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi Reandy Risky
 
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)Fauzan Syahri
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)Doni Rachman
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)suyono fis
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuDeky Martanto
 
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasifanoja
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikazizah ramadhani
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1Ahmad Fitra Ritonga
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsiWaridin Niam
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsiWaridin Niam
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdfZoomLPPM
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasifaoeziku
 

Ähnlich wie Siklus_Refrigerasi.pptx (20)

MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi Sistem Refrigerasi
Sistem Refrigerasi
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)Chapter   ac and refrigeration (bahasa indonesia)
Chapter ac and refrigeration (bahasa indonesia)
 
termo
termotermo
termo
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
 
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
 
2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
 
Pemicu 1
Pemicu 1Pemicu 1
Pemicu 1
 
Refrijeran
RefrijeranRefrijeran
Refrijeran
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 

Kürzlich hochgeladen

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 

Kürzlich hochgeladen (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 

Siklus_Refrigerasi.pptx

  • 1. SIKLUS REFRIGERASI Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi. Siklus Refrigerasi merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine). Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu : -refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media - heat pump yang berfungsi untuk memanaskan media
  • 2.
  • 3.  Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :  Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana refrigeran mengalami proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi dalam fasa uap.  Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam kondisi gas.  Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan gabungan lebih dari satu siklus refrigerasi.  Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran dilarutkan dalam sebuah cairan sebelum dikompresi.  Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana proses refrigerasi dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2 buah material yang berbeda. 
  • 4. in net, H HP in net, L R kerja input pemanasan efek dibutuhkan yang kerja uan output tuj COP kerja input n pendingina efek dibutuhkan yang kerja uan output tuj COP W Q W Q       Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari besarnya koefisien kinerja (coefficient of performance COP) yang didefinisikan sebagai berikut, Harga COPR dan COPHP umumnya lebih besar dari satu dimana COPHP = COPR + 1 untuk suatu rentang tekanan kerja yang sama
  • 5. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Ideal Refrigeran dalam kondisi uap jenuh masuk ke kompresor dan keluar sebagai uap panas lanjut. Refrigeran kemudian masuk ke kondenser untuk melepas kalor sehingga terjadi kondensasi sampai ke kondisi cairan jenuh. Keluar kondenser refrigeran masuk ke katup ekspansi untuk menjalani proses pencekikan (throttling) sehingga mengalami penurunan tekanan dan berubah menjadi campuran jenuh.
  • 6. Proses terakhir ini bisa juga diganti dengan sebuah turbin isentropis untuk menaikkan kapasitas pendinginan dan menurunkan kerja input (dengan kompensasi kompleksnya sistem). Refrigeran masuk ke evaporator untuk menyerap kalor sehingga terjadi proses evaporasi dan siap untuk dilakukan langkah kompresi berikutnya.
  • 7.
  • 8.  Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat digambarkan dalam diagram T-s seperti gambar di atas.  Proses-proses yang terjadi adalah, 1-2 : Kompresi isentropis dalam kompresor 2-3: Pembuangan kalor secara isobaris dalam kondenser 3-4: Throttling dalam katup ekspansi atau tabung kapiler 4-1: Penyerapan kalor secara isobaris dalam evaporator
  • 9.  Persamaan energi untuk komponen-komponen refrigerator bisa dituliskan sebagai berikut: q - w = he - hi dimana diasumsikan perubahan energi kinetik dan potensial bisa diabaikan.
  • 10. 1 2 3 2 net,in H HP 1 2 4 1 net,in L R COP COP h h h h w q h h h h w q         Dari notasi-notasi pada gambar di atas maka COPs dapat dituliskan sebagai berikut: 1 @p g 1 h h  3 @p f 3 h h  .
  • 11.  Soal 1 :  Refrigerator menggunakan refrigeran R-12 dan beroperasi dengan siklus kompresi uap ideal antara 0,14 dan 0,8MPa. Apabila laju massa refrigeran 0,05kg/s, tentukan (a) laju kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja kompresor, (b) laju kalor yang dibuang ke lingkungan, (c) COP  Solusi  Dari tabel Refrigeran-12 (Tabel A-11A13)  Kondisi 1 (uap jenuh) : p₁ = 0,14 Mpa; h₁ = 177,87 kJ/kg s₁ = 0.7102 kJ/kg
  • 12.  Kondisi 2 (uap panas lanjut) P₂ = 0,8 Mpa s₂ = s₁ h₂ = 208,65 kJ/kg Kondisi 3 ( cairan jenuh) p₃ = 0,8 Mpa h₃ = 67,3 kJ/kg Kondisi 4 (campuran jenuh) h₄ = h₃
  • 13. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Aktual  Pada kenyataannya refrigerator akan bekerja dengan suatu proses yang menyimpang dari siklus idealnya akibat ireversibilitas dalam tiap komponennya.  Ireversibilitas ini pada umumnya disebabkan oleh gesekan fluida dan perpindahan kalor dari atau ke lingkungan sekitar.  Siklus refrigerasi kompresi uap aktual dapat digambarkan secara skematis seperti gambar di bawah.
  • 14.
  • 15.  Siklus Aktual dapat dijelaskan sebagai berikut :  Refrigeran dalam kondisi uap panas lanjut sebelum masuk ke kompresor.  Akibat panjangnya pipa penghubung kompresor-evaporator mengakibatkan rugi tekanan. Rugi tekanan yang disertai peningkatan volume spesifik dari refrigeran membutuhkan power input yang lebih besar.  Dalam proses kompresi ada rugi gesekan dan perpindahan kalor yang akan meningkatkan entropi (1-2) atau menurunkan entropi  Proses (1-2') dari refrigeran tergantung kepada arah perpindahan kalornya.
  • 16.  Proses (1-2') lebih disukai karena volume spesifiknya turun sehingga power input bisa lebih kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila dilakukan pendinginan dalam langkah kompresi.  Di dalam kondenser juga akan terjadi rugi tekanan.  Refrigeran dalam kondisi cairan terkompresi ketika masuk dalam katup ekspansi.  Contoh Soal 2
  • 17.  Soal 2 : Dalam sebuah refrigerator aktual, R-12 masuk ke kompresor sebagai uap panas lanjut pada 0,14MPa, 20C, laju massa 0,05kg/s, dan keluar pada 0,8MPa, 50C. Refrigeran didinginkan dalam kondenser sampai 26C, 0,72MPa dan di-throttling sampai 0,15MPa. Dengan mengabaikan rugi kalor dan rugi tekanan dalam pipa-pipa sambungan tentukan (a) laju kalor dari media yang didinginkan dan kerja kompresor, (b) efisiensi adaibatik kompresor, (c) COP.
  • 18.  Data yang akan digunakan :  Kondisi 1 (uap jenuh) p₁ = 0,14 Mpa; T₁ = - 20 °C; h₁ = 179,01 kJ/kg Kondisi 2 ( uap panas lanjut) p₂ : 0,8 Mpa ; T₂ = 50°C h₂ = 50°C
  • 19.  Kondisi 3 (cairan terkompresi) p₃ = 0,72 Mpa; T₃ = 26°C h₃ = 60,68 kJ/kg Kondisi 4 (campuran jenuh) h₄ = h₃ = 60,68 kJ/kg
  • 20. Pemilihan refrigeran  Jenis refrigeran sangat banyak .  Pemilihan refrigeran secara tidak tepat dapat berdampak terhadap kinerja refrigerator.  Contoh-contoh refrigeran:  Chlorofluorocarbon CFC  Amoniak  Hidrokarbon (propana, etana, etilene dll)  Karbondioksida  Udara  Air
  • 21.  Chlorofluorocarbon (CFC)  CFC tersedia dalam berbagai merek dagang; Freon, merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan.  Tetapi karena sifatnya yang berupa ODS (Ozone Depleting Substance) ( maka pemakaiannya di negara-negara maju sudah sangat dibatasi.  Jenis-jenis freon antara lain :  - R-11 (AC dengan kapasitas besar),  - R-12 (AC dan freezer dalam rumah tangga),  - R-22 (heat pump dan AC bangunan komersial dan industri besar), - - R-502 (chiller supermarket) dll.  Jenis Freon yang bukan ODS adalah R-134a. 
  • 22. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan Refrigeran 1. Temperatur media yang akan didinginkan. Disini perlu perbedaan temperatur yang cukup antara media dan refrigeran (yang optimal 510C). Misal, untuk mendinginkan media pada temperatur - 10C maka temperatur refrigeran adalah sekitar - 20C. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan minimum (tekanan dalam evaporator) dalam sistem harus sedikit lebih besar dari tekanan atmosfer untuk mencegah masuknya udara masuk dalam sistem perpipaan. Dengan kata lain refrigeran harus mempunyai tekanan jenuh sedikit lebih besar dari 1 atm pada -20C (dalam contoh di atas).
  • 23. . Temperatur media dimana panas dibuang Temperatur ini akan menentukan temperatur minimum refrigeran. Misal, untuk refrigerator rumah tangga maka refrigeran tidak boleh dibawah 40C (kondisi Indonesia). Juga tekanan jenuh dari refrigeran di kondenser harus dibawah tekanan kritisnya.
  • 24. Inovasi Siklus Refrigerasi kompresi Uap  Sistem Refrigerasi dengan siklus sederhana tidak akan mencukupi kebutuhan sistem refrigerasi di industri, gedung- gedung bertingkat dan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka diperlukan modifikasi sistem refrigerasi supaya memenuhi kriteria penggunaan  Sistem Cascade  Di industri sering dibutuhkan kondisi refrigerasi dengan temperatur yang cukup rendah dan sekaligus dalam rentang temperatur yang lebar. Rentang temperatur yang lebar berarti bahwa sistem refrigerasi harus bisa beroperasi dalam beda tekanan yang besar dimana hal ini hanya bisa dipenuhi apabila tingkat refrigerasi dibuat lebih dari satu.
  • 25.  Penggabungan dua buah siklus kompresi uap, di mana kondenser dari siklus dengan tekanan kerja lebih rendah akan membuang panas ke evaporator dari siklus dengan tekanan kerja lebih tinggi dalam sebuah alat penukar kalor (heat exchanger).  Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.
  • 26.
  • 27. 8 5 3 2 B A 3 2 B 8 5 A ) ( ) ( h h h h m m h h m h h m           Dalam heat exchanger antara siklus bawah dan siklus atas terjadi hubungan: ) ( ) ( ) ( COP 1 2 B 5 6 A 4 1 B in net, L cascade R, h h m h h m h h m W Q           
  • 28.  Dalam sistem cascade : jenis refrigeran untuk siklus tekanan tinggi (A) dan siklus tekanan rendah (B) tidak perlu sama sehingga pemilihan refrigeran akan menjadi lebih mudah luwes karena dapat disesuaikan dengan batas bawah dan atasnya.