SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
BUDAYA DAN KESEHATAN
Di Susun Oleh :
Kartika Eka B 46111010013
Induro Asmodiwati P 46111010030
Febri Arif B 46111010035
Anggit Verdaningrum 46112010074
Andreas Fajar N 46112010089
Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana
2014
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas Psikologi Lintas
Budaya mengenai Budaya dan Kesehatan. Kami berharap semoga makalah yang
kami buat ini dapat bermanfaat untuk memenuhi tugas mata kuliah. Dan kami
berharap semoga dengan tugas makalah ini kami menjadi lebih giat dalam
membaca buku dan memiliki keingintahuan yang semakin besar.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen studi Psikologi Lintas
Budaya, Bu Laila Meiliyandrie Indah Wardani, M.Psi, Dr yang telah memberikan
kami tugas pembuatan makalah ini. Kami mengucapkan kepada terima kasih Orang
Tua kami yang tidak hanya membantu dalam materil tetapi juga membantu dengan
doa-doanya yang membantu kami memudahkan tugas-tugas kuliah.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi menyempurnakan makalah ini.
Jakarta, 19 Mei 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada karya tulis ini, kami sebagai penulis ingin menyusun makalah dengan judul “Budaya
dan Kesehatan”. Dimana pada makalah ini kami akan membahas mengenai perbedaan budaya
yang mempengaruhi persepsi tentang kesehatan pada setiap budaya. Seperti pada budaya
yunani dan china yang menganggap bahwa kesehatan terdiri atas keseimbangan energy positif
dan negative di dalam tubuh. Bukan hanya energy negatif yang sedang mendominasi di dalam
tubuh dan mengganggu kesehatan, seperti persepsi pada beberapa budaya tentang kesehatan.
B. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masaalah yang diteliti dalam makalah ini adalah sebagai berikut
a. Bagaimana treatmen perilaku abnormal secara lintas budaya ?
b. Bagaimana pengaruh sosiokultural pada gangguan psikologis dan perilaku abnormal ?
c. Bagaimana pengaruh sosiokultural pada persepsi kesehatan ?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Megetahui factor apa saja yang mempengaruhi
b. Mengetahui gejala-gejala gangguan ADHD dan gangguan tingkah laku
c. Mengetahui bagaimana penanganan terhadap penderita gangguan ADHD dan gangguan
tingkah laku
D. SISTEMATIKA BAB KARYA TULIS
Makalah ini disusun dalam tiga bab yang berbeda yang terdiri dari Bab I Pendahuluan yang
berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan pembuatan makalah, dan
sistematika makalah. Bab II pembahasan mengenai judul makalah ini. Dan bab III penutup
yang berisi kesimpulan dari penulis dan kritik saran untuk penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaruh social kultural pada kesehatan,penyakit dan pelayanan kesehatan.
Salah satu peran pendidikan yang paling utama adalah untuk memperbaiki kualitas
hidup manusia. Apakah melalui riset riset atau pelayanan kesehatan primer atau sekunder,
kita menanti akan suatu hari dimana kita mampu mendiagnosa dan mengobati penyakit
medis, mencegah perilaku abnormal dan membantu perkembangan keadaan yang positif
dalam keseimbangan orang lain dan di lingkungan sekitar kita. Hal ini bukan suatu tugas
mudah dimana suatu kekuatan yang besar mempengaruhi kesehatan kita dan kemampuan kita
untuk mencegah dan mengobati penyakit itu sendiri.
Perbedaan budaya dalam definisi kesehatan
Dalam tradisi Amerika pandangan tentang kesehatan sangat di pengaruhi dengan
pendekatan omedical model. Dimana model ini memandang penyakit sebagai suatu hasil
penyebab spesifik yang bisa di identifikasikan di dalam badan. Penyebab ini apakah karena
virus bakteri atau yang lainnya yg dikenal dengan pathogens dan dapat dilihat sebagai
akarnya dari fisik dan penyakit medis,misalnya penyakit jantung koroner dihubungkan
dengan kolestrol yang berlebih di dalam tubuh .
Tak dapat di elakkan model medis tentang kesehatan yang tradisional di kedokteran
maupun psikologi ini juga berpengaruh terhadap pendekatan pengobatan (tretmen).
Perawatan medis seperti halnya pendekatan psikologi tradisional memusatkan untuk
membuat suatu intervensi di dalam tubuh seseorang menggunakan model medis tradisional,
kesehatan terbaik ditandai sebagai ketiadaan penyakit. Jika seseorang bebas dari penyakit,
model atau pendekatan ini akan memandang orang ini sebagai sehat.
Pandangan dari kultur lainnya mengusulkan definisi kesehatan yang berbeda. Orang
Yunani dan Negeri China memandang kesehatan tidak hanya sebagai ketidak hadiran kondisi
atau keadaan negartif tetapi juga sebagai kehadiran kondisi yang positif. Keseimbangan
antara tubuh dan alam serta mengatasi berbagai peran dalam hidup dipandang sebagai suatu
bagian integral kesehatan pada kebanyakan kultur orang asia. Keseimbangan ini dapat
menghasilkan suatu hal positif yang menyatakan suatu sinergi kekuatan diri, alam dan orang
lain.
Menurut pandangan orang Buton bahwa sakit adalah semacam gangguan terhadap
pikiran dan fisik manusia, sehingga mengakibatkan tidak dapat melaksanakan kegiatan /
pekerjaan dengan baik. Dengan kata lain sakit adalah gangguan yang datang menyerangtubuh
manusia baik secara fisik maupun batin(kejiwaan).
Banyak yang menyebutini kesehatan. kita sekarang mengetahui bahwa banyak yang
menjadi penyebab kematian yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat dikaitkan
dengan pilihan gaya hidup dan pada perilaku yang tidak sehat .(feist dan barnon1998).
Pengaruh sosiokultural pada kesehatan fisik dan proses penyakit medis
Pengaruh factor psikososial pada proses penyakit adalah salah satu dari bidang riset
dan studi yang menarik saat ini. Riset yang menghubungkan kepribadian tipe A dan penyakit
cordiovasculer adalah suatu contoh yang baik dari area studi ini, selain factor kepribadian
banyak sarjana dan praktisi pelayanan kesehatan mempunyai ketertarikan yang sudah lama
juga pada kontribusi factor sosiokultural pada kesehatan. Tetapi beberapa studi terbaru telah
menunjukkan bagaimana cultural memainkan suatu peran utama pada perkembangan dan
perawatan atau pengobatan penyakit. Studi adalah penting, sebab menghancurkan dugaan
yang umum bahwa penyakit fisik tak ada kaitannya atau jauh dari factor-faktor sosiokultural
dan psikologis dan sebaliknya. Perubahan dalam gaya hidup (misalnya karena diet, merokok,
latihan olahraga, dan mengkonsumsi alcohol dapat dilihat sebagai tanggapan bahwa untuk
meningkatkan kesadaran dan pengakuan mengenai hubungan timbal balik yang kompleks
antara kultur, psikologi, dan proses medis.
Isolasi Sosial dan Kematian
Beberapa studi telah menyoroti efek negative yang potensial dari isolasi social dan
kerugian social pada kesehatan dan penyakit (veis and barnon : 1998). Salah satu yang
terbaik yang dikenal dan berpengaruh untuk studi ini adalah studi alameda county (berkman
& syme, 1979) yang dinamai menurut daerah atau provinsi dimana data telah dikumpulkan
dan studi diselengggarakan. Peneliti mewawancarai hampir 7000 individu untuk menemukan
derajat tingkat kontak social mereka. Data yang terakhir digunakan dalam studi ini mencakup
kira-kira 4725orang alhasil dengan jelas menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki ikatan social paling sedikit mengalami tingkat kematian yang
paling tinggi, dan orang-orang dengan ikatan social yang paling banyak mempunyai tingkat
kematian yang paling rendah. Studi ini adalah salah satu dari yang pertama dengan jelas
menggambarkan peran yang sangat besar dari factor sosiokultural dalam pemeliharaan
kesehatan fisik dan penyakit.
Penyakit Cardiovasculer
Penyakit cardivasculer telah menerima perhatian yang pantas dipertimbangkan dari
peneliti yang tertarik akan pengaruh sosiokultural dan psikologis pada penyakit ini. Untuk
bertahun lamanya, peneliti sudah menguji bagaimana factor social dan psikologis
mempengaruhi perawatan atau pengobatan dan perkembangan dari penyakit ini. Peneliti
sudah mengenali sejumlah factor tingkah laku dan psikologis yang nampaknya
mempengaruhi penyakit cardiovascular. Barangkali yang popular adalah penelitian mengenai
profile kepribadian tipe A versus tipe B (menurut Friedmen & Roshenmen, 1974) dan
dampaknya pada penyakit jantung.
Pengaruh Sosiokultural pada Gangguan Psikologis dan Perilaku Abnormal
Salah satu dari pertanyaan lintas budaya yang penting adalah penyelidikan tentang
peran kultur dalam memahami, menaksir, dan mengobati atau merawat perilaku abnormal.
Beberapa tema utama sudah memandu riset dan pemikiran dalam area psikologi ini. Yang
pertama dan terkemuka adalah pertanyaan mengenai definisi abnormal. Pertanyaan kedua
berhubungan dengan ekspresi dari perilaku abnormal dan kemampuan untuk mendeteksi
ketika hal itu dinyatakan (dinilai). Pertanyaan ketiga adalah bagaimana kita seharusnya
melakukan treatment (pengobatan) ketika perilaku abnormal itu terdeteksi.
Definisi Abnormal
Ada beberapa sudut pandang secara tradisional dalam memberikan batasan tentang
perilaku abnormal. Salah satunya mendefinisikan abnormalitas dengan menggunakan
pendekatan statistic dan aplikasi tentang criteria kerusakan atau inefisiensi, penyimpangan,
dan distress subjektif, sebagai contoh perilaku seseorang bisa digambarkan sebagai abnormal
sebab kejadiannya adalah jarang. Ia menjadi tidak berhubungan lagi dengan lingkungannya,
mempunyai delusi atau keyakinan yang sama bahwa ia adalah binatang, da berbiacar dengan
yang mati. Fenomena ini bukan merupakan pengalaman umum. Salah satu dari permasalahan
dengan pendekatan ini, adalah tidak semua perilaku yang jarang merupakan gangguan
(disorder) begitu juga tidak semua perilaku yang terganggu (disordered) adalah jarang.
Sudut pandang tentang abnormalitas secara lintas budaya
Sudut pandang ini menyatakan bahwa kita harus menerapkan prinsip tentang
relatifisme budaya pada abnnormalitas. Sebagai contoh, perilaku seseorang yang berbicara
dengan orang mati dan menganggap dirinya sebagai binatang mungkin dianggap terganggu
jika hal itu terjadi di sudut jalan dalam suatu kota besar di amerika serikat. Namun ini bisa di
mengerti dan sesuai atau dianggap bukan sebagi gangguan, jika terjadi dalam suatu upacara
shamanistic dimana ia sedang bertindak sebagi penyembuh . pada kultur yang memegang
kepercayaan dalam intervensi hal hal yang ghaib (supranatural)keadaan trance(tak sadarkan
diri) dan berbicara pada roh adalah suatu yang bisa di terima sebagai mantra perilaku dari
penyembuh, sementara perilaku yang sama ini akan di pertimbangkan sebagai suatu tanda
gangguan bagi kultur lainnya(murphi, 1976)
Perbedaan budaya dalam menghadapi penyakit
Perbedaan dalam pelayanan kesehatan dan system pengiriman medis
Untuk memahami bagaimana kultur berbeda dalam menghadapi macam-macam
penyakit psikologis dan medis, pertama harus mengenali perbedaan yang ada dalam system
pelayanan kesehatan. Negara dan kultur yang berbeda sudah mengembangkan milik mereka
sendiri, cara-cara yang unik berhadapan dengan pelayanan kesehatan. Tak diragukan
sejumlah factor berperan untuk tempatnya jenis system pengiriman pelayanan kesehatan yang
ada pada setiap negeri. Faktor-faktor ini meliputi perkembangan social dan ekonomi, keajuan
teknologi dan ketersediannya, dan pengaruh Negara tetangga atau kerjasama. Kecenderungan
social juga berperan untuk layanan dan jasa pengiriman kesehatan, mencakup urbanisasi,
industrialisasi, struktur pemerintahan, hukum perdagangan internasional dan praktek,
perubahan demografis, permintaan untuk privatisasi, dan pembelanjaan public.
Seluruh dunia ada 4 kategori utama system kesehatan nasional:
a. Enterpreneurial (swastanisasi)
b. Berorientasi kesejahteraan
c. Menyeluruh (komprehensif)
d. Sosialis
Dalam masing-masing 4 jenis utama system pelayanan kesehatan ini, ada perbedaan
utama antar Negara-negara dalam kaitan dengan tingkatan ekonomi mereka. Sebagai contoh
Amerika Serikat adalah Negara dengan tingkatan ekonomi yang tinggi, mereka menggunakan
suatu system pelayanan kesehatan bersifat usahan atau swastanisasi yang di tandain oleh
suatu pengaruh industry pribadi substansil yang mencakup individu seperti halnya kelompok
Ghana yang menggunakan suatu system pelayanan kesehatan yang bersifat usahawan tetapi
mempunyai tingkat ekonomi yang relative moderat dan rendah . Myanmar adalah contoh dari
Negara yang tingkat ekonominya tinggi, moderat dan rendah yang menggunakan system
kesehatan berorientasi kesejahteraan demikian Swedia yang menggunakan pelayanan
kesehatan menyeluruh atau komprehensif. Uni Soviet, Kuba , dan Negeri Cina menggunakan
system kesehatan sosialis.
Salah satu factor yang belum dipertimbangkan banyak dalam kaitan dengan
kecocokan system pelayanan kesehatan nasional adalah kultur. Perbedaan budaya utama yang
ada di antara Negara-negara itu dan bahwa perbedaan budaya ini dihubungkan dengan jenis
kebijakan pelayanan kesehatan pada setiap Negara. Misalnya bisa dipertimbangkan untuk
suatu system bersifat usahawan digunakan di Amerika Serikat, karena budaya mereka yang
tinggi individualistic.
Perbedaan dalam psikoterapi dan penilaian psikologi
Penilaian tentang perilaku abnormal melibatkan pengidentifikasian dan
penggambaran gejala individual dalam konteks tingkatan keseluruhan fungsi dan lingkungan
( Carson et Al,. 1998 ). Alat dan metode asesmen harus peka pada budaya dan pengaruh
lingkungan lain pada perilaku dan fungsinya. Literatur mengenai standar teknik asesmen,
bagaimanapun menunjukkan bahwa mungkin ada permasalahan penyimpangan. Ditinjau
ulang literature itu pada penilaian dan perawatan secara lintas budaya, memperhatikan model
yang diusulkan untuk menunjuk isu-isu budaya dalam penilaian dan perawatan.
Treatmen Perilaku Abnormal Secara Linta Budaya
Dalam studi pendahuluan tentang perbedaan respon atas jasa kesehatan mental yang
standar di Seattle Area, Sue (1977) menemukan tingkat lebih rendah pada pemanfaatan jasa
kesehatan mental bagi orang Asia-Amerika dan Native Amerika dibandingkan Euro-Amerika
mempunyai tingkat drop out yang tinggi dan menilai hasil treatment secara relative buruk.
Dalam usaha untuk lebih menunjukkan jasa pelayanan yang lebih sensitive secara budaya,
Sue dan yang lain menyatakan bahwa metode treatmen harus dimodifikasi untuk
meningkatkan kecocokan dengan cara pandang dan pengalaman klien yang berbeda
kulturnya. Suatu riset mengenai pilihan atas pendekatan dalam melakukan treatmen atau
terapi pada populasi yang beragam etnis di Amerika, menunjukkan bahwa klien non-Euro-
Amerika cenderung menyukai terapi yang berorientasi tindakan dari pada pendekatan non
direktif seperti terapi humanistic atau psikoanalisa. Riset terbaru menunjukkan bahwa
persamaan world views dan sikap terhadap treatment antara klien dengan terapis mungkin
lebih penting dibandingkan persamaan kesukuan. Konselor yang sensitive budaya dinilai
lebih kompeten dan dipercaya untuk melakukan treatment atau terapi secara lintas budaya
oleh orang-orang Mexico-Amerika
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap Negara memiliki pandangan yang berbeda dalam kesehatan seperti berbeda
dalam pendeskripsian tentang kesehatan itu sendiri serta cara penanganannya. Dalam budaya
dan kesehatan disini, terlihat bawasannya budaya benar-benar mempengaruhi tingkat
kesehatan suatu tempat kelompok masyarakat tinggal. Misalnya dimasyarakat Amerika
memiliki pandangan tentang kesehatan sangat di pengaruhi dengan pendekatan omedical
model. Dimana model ini memandang penyakit sebagai suatu hasil penyebab spesifik yang
bisa di identifikasikan di dalam badan. Begitu juga di masyarakat Buton (Indonesia) memiliki
pandangan bahwa sakit adalah semacam gangguan terhadap pikiran dan fisik manusia,
sehingga mengakibatkan tidak dapat melaksanakan kegiatan / pekerjaan dengan baik. Dengan
kata lain sakit adalah gangguan yang datang menyerangtubuh manusia baik secara fisik
maupun batin(kejiwaan).
Menurut Feist dan Baron (1998) yaitu Banyak yang menyebutini kesehatan. kita
sekarang mengetahui bahwa banyak yang menjadi penyebab kematian yang secara langsung
ataupun tidak langsung dapat dikaitkan dengan pilihan gaya hidup dan pada perilaku yang
tidak sehat .
Daftar Pustaka
Dayakdini Tri, Salis Yuniardi. 2004. Psikologi Lintas Budaya. Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang
Matsumoto. D. 2000. Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Sahrun. 2012. Pengobatan Tradisional Orang Buton. Dapat di akses di :
http://118.97.35.230/pustaka/download/syahrun/PENGOBATAN%20TRADISIONAL%20O
RANG%20BUTON%20(Studi%20Tentang%20%20Pandangan%20Masyarakat%20Terhada
p%20Penyakit%20di%20Kecamatan%20Betoambari%20Kota%20Bau-
Bau%20Propinsi%20Sulawesi%20Tenggara).pdf di akses pada tanggal15 mei 2014
Suryawati, C.2007. Faktor Sosial Budaya dalam Praktik perawatan Kehamilan,
Persalinan, dan pasca Persalinan. Dapat diakses di
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/pjki/article/download/2800/2488 di akses pada tanggal
15 mei 2014

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptNofrida Atika
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
Tahap tahap terapi keluarga
Tahap tahap terapi keluargaTahap tahap terapi keluarga
Tahap tahap terapi keluargaCherly Samosir
 
Psikologi forensik
Psikologi forensikPsikologi forensik
Psikologi forensikAfra Balqis
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanFATHATUL FIKRIYAH
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freudelmakrufi
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Psikologi keperawatan
Psikologi keperawatanPsikologi keperawatan
Psikologi keperawatanArtok S
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theorymankoma2012
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 

Was ist angesagt? (20)

Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - ppt
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Tahap tahap terapi keluarga
Tahap tahap terapi keluargaTahap tahap terapi keluarga
Tahap tahap terapi keluarga
 
Psikologi forensik
Psikologi forensikPsikologi forensik
Psikologi forensik
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Health belief model
Health belief modelHealth belief model
Health belief model
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Psikologi keperawatan
Psikologi keperawatanPsikologi keperawatan
Psikologi keperawatan
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 

Andere mochten auch

Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)coryditapratiwi
 
Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya
Psikologi Lintas-Budaya: PenerapannyaPsikologi Lintas-Budaya: Penerapannya
Psikologi Lintas-Budaya: PenerapannyaMuhammad Akhyar
 
Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak Lutfi Imansari
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Pangestu S
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Okta-Shi Sama
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanFirdika Arini
 

Andere mochten auch (7)

Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
 
Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya
Psikologi Lintas-Budaya: PenerapannyaPsikologi Lintas-Budaya: Penerapannya
Psikologi Lintas-Budaya: Penerapannya
 
Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak
 
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
Makalah sosilogi Perilaku Sehat Sakit Masyarakat Melayu Kepulauan Riau By Pan...
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
 

Ähnlich wie PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA DAN KESEHATAN

Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatanputri_indah
 
Tugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilakuTugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilakurian0001
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatanadriismi
 
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxHARISFADILLAH54
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalYudiSiswanto5
 
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptxKuzzairiMandalaPutra
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYArni Arnotz
 
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...wiwin syafii
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaaidasilviana
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmaung8
 
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptxISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptxtexdilee
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Dedi Prasetiawan
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaBagus Utomo
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptssuser1a94271
 
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...Dinamika Penelitian
 

Ähnlich wie PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA DAN KESEHATAN (20)

reza nopalia
reza nopaliareza nopalia
reza nopalia
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Tugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilakuTugas ilmu dan prilaku
Tugas ilmu dan prilaku
 
Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatan
 
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mental
 
PJK2102W
PJK2102WPJK2102W
PJK2102W
 
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
3697_PPT_TREND_DAN_ISU_KEPERAWATAN_JIWA.pptx
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
1472810970 indonesia bebas-pasung-2017---pemodelan-inovasi-pemerintah-daerah-...
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usia
 
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdfmakalah komunitas agregat deawas pria.pdf
makalah komunitas agregat deawas pria.pdf
 
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptxISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
ISU DEPRESI PRESENTATION.pptx
 
Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2Psikologi kesehatan sesi 1 2
Psikologi kesehatan sesi 1 2
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
Implementasi Sosbud Thd Askep
Implementasi Sosbud Thd AskepImplementasi Sosbud Thd Askep
Implementasi Sosbud Thd Askep
 
Waspada depresi
Waspada depresi   Waspada depresi
Waspada depresi
 
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN RAWAT DIRI PADA P...
 

PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA DAN KESEHATAN

  • 1. PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA BUDAYA DAN KESEHATAN Di Susun Oleh : Kartika Eka B 46111010013 Induro Asmodiwati P 46111010030 Febri Arif B 46111010035 Anggit Verdaningrum 46112010074 Andreas Fajar N 46112010089 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana 2014
  • 2. Kata Pengantar Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas Psikologi Lintas Budaya mengenai Budaya dan Kesehatan. Kami berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk memenuhi tugas mata kuliah. Dan kami berharap semoga dengan tugas makalah ini kami menjadi lebih giat dalam membaca buku dan memiliki keingintahuan yang semakin besar. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen studi Psikologi Lintas Budaya, Bu Laila Meiliyandrie Indah Wardani, M.Psi, Dr yang telah memberikan kami tugas pembuatan makalah ini. Kami mengucapkan kepada terima kasih Orang Tua kami yang tidak hanya membantu dalam materil tetapi juga membantu dengan doa-doanya yang membantu kami memudahkan tugas-tugas kuliah. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Jakarta, 19 Mei 2014 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada karya tulis ini, kami sebagai penulis ingin menyusun makalah dengan judul “Budaya dan Kesehatan”. Dimana pada makalah ini kami akan membahas mengenai perbedaan budaya yang mempengaruhi persepsi tentang kesehatan pada setiap budaya. Seperti pada budaya yunani dan china yang menganggap bahwa kesehatan terdiri atas keseimbangan energy positif dan negative di dalam tubuh. Bukan hanya energy negatif yang sedang mendominasi di dalam tubuh dan mengganggu kesehatan, seperti persepsi pada beberapa budaya tentang kesehatan. B. PERUMUSAN MASALAH Rumusan masaalah yang diteliti dalam makalah ini adalah sebagai berikut a. Bagaimana treatmen perilaku abnormal secara lintas budaya ? b. Bagaimana pengaruh sosiokultural pada gangguan psikologis dan perilaku abnormal ? c. Bagaimana pengaruh sosiokultural pada persepsi kesehatan ? C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut: a. Megetahui factor apa saja yang mempengaruhi b. Mengetahui gejala-gejala gangguan ADHD dan gangguan tingkah laku c. Mengetahui bagaimana penanganan terhadap penderita gangguan ADHD dan gangguan tingkah laku D. SISTEMATIKA BAB KARYA TULIS Makalah ini disusun dalam tiga bab yang berbeda yang terdiri dari Bab I Pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan pembuatan makalah, dan sistematika makalah. Bab II pembahasan mengenai judul makalah ini. Dan bab III penutup yang berisi kesimpulan dari penulis dan kritik saran untuk penulis.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN Pengaruh social kultural pada kesehatan,penyakit dan pelayanan kesehatan. Salah satu peran pendidikan yang paling utama adalah untuk memperbaiki kualitas hidup manusia. Apakah melalui riset riset atau pelayanan kesehatan primer atau sekunder, kita menanti akan suatu hari dimana kita mampu mendiagnosa dan mengobati penyakit medis, mencegah perilaku abnormal dan membantu perkembangan keadaan yang positif dalam keseimbangan orang lain dan di lingkungan sekitar kita. Hal ini bukan suatu tugas mudah dimana suatu kekuatan yang besar mempengaruhi kesehatan kita dan kemampuan kita untuk mencegah dan mengobati penyakit itu sendiri. Perbedaan budaya dalam definisi kesehatan Dalam tradisi Amerika pandangan tentang kesehatan sangat di pengaruhi dengan pendekatan omedical model. Dimana model ini memandang penyakit sebagai suatu hasil penyebab spesifik yang bisa di identifikasikan di dalam badan. Penyebab ini apakah karena virus bakteri atau yang lainnya yg dikenal dengan pathogens dan dapat dilihat sebagai akarnya dari fisik dan penyakit medis,misalnya penyakit jantung koroner dihubungkan dengan kolestrol yang berlebih di dalam tubuh . Tak dapat di elakkan model medis tentang kesehatan yang tradisional di kedokteran maupun psikologi ini juga berpengaruh terhadap pendekatan pengobatan (tretmen). Perawatan medis seperti halnya pendekatan psikologi tradisional memusatkan untuk membuat suatu intervensi di dalam tubuh seseorang menggunakan model medis tradisional, kesehatan terbaik ditandai sebagai ketiadaan penyakit. Jika seseorang bebas dari penyakit, model atau pendekatan ini akan memandang orang ini sebagai sehat. Pandangan dari kultur lainnya mengusulkan definisi kesehatan yang berbeda. Orang Yunani dan Negeri China memandang kesehatan tidak hanya sebagai ketidak hadiran kondisi atau keadaan negartif tetapi juga sebagai kehadiran kondisi yang positif. Keseimbangan antara tubuh dan alam serta mengatasi berbagai peran dalam hidup dipandang sebagai suatu
  • 5. bagian integral kesehatan pada kebanyakan kultur orang asia. Keseimbangan ini dapat menghasilkan suatu hal positif yang menyatakan suatu sinergi kekuatan diri, alam dan orang lain. Menurut pandangan orang Buton bahwa sakit adalah semacam gangguan terhadap pikiran dan fisik manusia, sehingga mengakibatkan tidak dapat melaksanakan kegiatan / pekerjaan dengan baik. Dengan kata lain sakit adalah gangguan yang datang menyerangtubuh manusia baik secara fisik maupun batin(kejiwaan). Banyak yang menyebutini kesehatan. kita sekarang mengetahui bahwa banyak yang menjadi penyebab kematian yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat dikaitkan dengan pilihan gaya hidup dan pada perilaku yang tidak sehat .(feist dan barnon1998). Pengaruh sosiokultural pada kesehatan fisik dan proses penyakit medis Pengaruh factor psikososial pada proses penyakit adalah salah satu dari bidang riset dan studi yang menarik saat ini. Riset yang menghubungkan kepribadian tipe A dan penyakit cordiovasculer adalah suatu contoh yang baik dari area studi ini, selain factor kepribadian banyak sarjana dan praktisi pelayanan kesehatan mempunyai ketertarikan yang sudah lama juga pada kontribusi factor sosiokultural pada kesehatan. Tetapi beberapa studi terbaru telah menunjukkan bagaimana cultural memainkan suatu peran utama pada perkembangan dan perawatan atau pengobatan penyakit. Studi adalah penting, sebab menghancurkan dugaan yang umum bahwa penyakit fisik tak ada kaitannya atau jauh dari factor-faktor sosiokultural dan psikologis dan sebaliknya. Perubahan dalam gaya hidup (misalnya karena diet, merokok, latihan olahraga, dan mengkonsumsi alcohol dapat dilihat sebagai tanggapan bahwa untuk meningkatkan kesadaran dan pengakuan mengenai hubungan timbal balik yang kompleks antara kultur, psikologi, dan proses medis. Isolasi Sosial dan Kematian Beberapa studi telah menyoroti efek negative yang potensial dari isolasi social dan kerugian social pada kesehatan dan penyakit (veis and barnon : 1998). Salah satu yang terbaik yang dikenal dan berpengaruh untuk studi ini adalah studi alameda county (berkman & syme, 1979) yang dinamai menurut daerah atau provinsi dimana data telah dikumpulkan dan studi diselengggarakan. Peneliti mewawancarai hampir 7000 individu untuk menemukan derajat tingkat kontak social mereka. Data yang terakhir digunakan dalam studi ini mencakup kira-kira 4725orang alhasil dengan jelas menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun
  • 6. perempuan yang memiliki ikatan social paling sedikit mengalami tingkat kematian yang paling tinggi, dan orang-orang dengan ikatan social yang paling banyak mempunyai tingkat kematian yang paling rendah. Studi ini adalah salah satu dari yang pertama dengan jelas menggambarkan peran yang sangat besar dari factor sosiokultural dalam pemeliharaan kesehatan fisik dan penyakit. Penyakit Cardiovasculer Penyakit cardivasculer telah menerima perhatian yang pantas dipertimbangkan dari peneliti yang tertarik akan pengaruh sosiokultural dan psikologis pada penyakit ini. Untuk bertahun lamanya, peneliti sudah menguji bagaimana factor social dan psikologis mempengaruhi perawatan atau pengobatan dan perkembangan dari penyakit ini. Peneliti sudah mengenali sejumlah factor tingkah laku dan psikologis yang nampaknya mempengaruhi penyakit cardiovascular. Barangkali yang popular adalah penelitian mengenai profile kepribadian tipe A versus tipe B (menurut Friedmen & Roshenmen, 1974) dan dampaknya pada penyakit jantung. Pengaruh Sosiokultural pada Gangguan Psikologis dan Perilaku Abnormal Salah satu dari pertanyaan lintas budaya yang penting adalah penyelidikan tentang peran kultur dalam memahami, menaksir, dan mengobati atau merawat perilaku abnormal. Beberapa tema utama sudah memandu riset dan pemikiran dalam area psikologi ini. Yang pertama dan terkemuka adalah pertanyaan mengenai definisi abnormal. Pertanyaan kedua berhubungan dengan ekspresi dari perilaku abnormal dan kemampuan untuk mendeteksi ketika hal itu dinyatakan (dinilai). Pertanyaan ketiga adalah bagaimana kita seharusnya melakukan treatment (pengobatan) ketika perilaku abnormal itu terdeteksi. Definisi Abnormal Ada beberapa sudut pandang secara tradisional dalam memberikan batasan tentang perilaku abnormal. Salah satunya mendefinisikan abnormalitas dengan menggunakan pendekatan statistic dan aplikasi tentang criteria kerusakan atau inefisiensi, penyimpangan, dan distress subjektif, sebagai contoh perilaku seseorang bisa digambarkan sebagai abnormal sebab kejadiannya adalah jarang. Ia menjadi tidak berhubungan lagi dengan lingkungannya, mempunyai delusi atau keyakinan yang sama bahwa ia adalah binatang, da berbiacar dengan yang mati. Fenomena ini bukan merupakan pengalaman umum. Salah satu dari permasalahan
  • 7. dengan pendekatan ini, adalah tidak semua perilaku yang jarang merupakan gangguan (disorder) begitu juga tidak semua perilaku yang terganggu (disordered) adalah jarang. Sudut pandang tentang abnormalitas secara lintas budaya Sudut pandang ini menyatakan bahwa kita harus menerapkan prinsip tentang relatifisme budaya pada abnnormalitas. Sebagai contoh, perilaku seseorang yang berbicara dengan orang mati dan menganggap dirinya sebagai binatang mungkin dianggap terganggu jika hal itu terjadi di sudut jalan dalam suatu kota besar di amerika serikat. Namun ini bisa di mengerti dan sesuai atau dianggap bukan sebagi gangguan, jika terjadi dalam suatu upacara shamanistic dimana ia sedang bertindak sebagi penyembuh . pada kultur yang memegang kepercayaan dalam intervensi hal hal yang ghaib (supranatural)keadaan trance(tak sadarkan diri) dan berbicara pada roh adalah suatu yang bisa di terima sebagai mantra perilaku dari penyembuh, sementara perilaku yang sama ini akan di pertimbangkan sebagai suatu tanda gangguan bagi kultur lainnya(murphi, 1976) Perbedaan budaya dalam menghadapi penyakit Perbedaan dalam pelayanan kesehatan dan system pengiriman medis Untuk memahami bagaimana kultur berbeda dalam menghadapi macam-macam penyakit psikologis dan medis, pertama harus mengenali perbedaan yang ada dalam system pelayanan kesehatan. Negara dan kultur yang berbeda sudah mengembangkan milik mereka sendiri, cara-cara yang unik berhadapan dengan pelayanan kesehatan. Tak diragukan sejumlah factor berperan untuk tempatnya jenis system pengiriman pelayanan kesehatan yang ada pada setiap negeri. Faktor-faktor ini meliputi perkembangan social dan ekonomi, keajuan teknologi dan ketersediannya, dan pengaruh Negara tetangga atau kerjasama. Kecenderungan social juga berperan untuk layanan dan jasa pengiriman kesehatan, mencakup urbanisasi, industrialisasi, struktur pemerintahan, hukum perdagangan internasional dan praktek, perubahan demografis, permintaan untuk privatisasi, dan pembelanjaan public. Seluruh dunia ada 4 kategori utama system kesehatan nasional: a. Enterpreneurial (swastanisasi) b. Berorientasi kesejahteraan c. Menyeluruh (komprehensif) d. Sosialis
  • 8. Dalam masing-masing 4 jenis utama system pelayanan kesehatan ini, ada perbedaan utama antar Negara-negara dalam kaitan dengan tingkatan ekonomi mereka. Sebagai contoh Amerika Serikat adalah Negara dengan tingkatan ekonomi yang tinggi, mereka menggunakan suatu system pelayanan kesehatan bersifat usahan atau swastanisasi yang di tandain oleh suatu pengaruh industry pribadi substansil yang mencakup individu seperti halnya kelompok Ghana yang menggunakan suatu system pelayanan kesehatan yang bersifat usahawan tetapi mempunyai tingkat ekonomi yang relative moderat dan rendah . Myanmar adalah contoh dari Negara yang tingkat ekonominya tinggi, moderat dan rendah yang menggunakan system kesehatan berorientasi kesejahteraan demikian Swedia yang menggunakan pelayanan kesehatan menyeluruh atau komprehensif. Uni Soviet, Kuba , dan Negeri Cina menggunakan system kesehatan sosialis. Salah satu factor yang belum dipertimbangkan banyak dalam kaitan dengan kecocokan system pelayanan kesehatan nasional adalah kultur. Perbedaan budaya utama yang ada di antara Negara-negara itu dan bahwa perbedaan budaya ini dihubungkan dengan jenis kebijakan pelayanan kesehatan pada setiap Negara. Misalnya bisa dipertimbangkan untuk suatu system bersifat usahawan digunakan di Amerika Serikat, karena budaya mereka yang tinggi individualistic. Perbedaan dalam psikoterapi dan penilaian psikologi Penilaian tentang perilaku abnormal melibatkan pengidentifikasian dan penggambaran gejala individual dalam konteks tingkatan keseluruhan fungsi dan lingkungan ( Carson et Al,. 1998 ). Alat dan metode asesmen harus peka pada budaya dan pengaruh lingkungan lain pada perilaku dan fungsinya. Literatur mengenai standar teknik asesmen, bagaimanapun menunjukkan bahwa mungkin ada permasalahan penyimpangan. Ditinjau ulang literature itu pada penilaian dan perawatan secara lintas budaya, memperhatikan model yang diusulkan untuk menunjuk isu-isu budaya dalam penilaian dan perawatan. Treatmen Perilaku Abnormal Secara Linta Budaya Dalam studi pendahuluan tentang perbedaan respon atas jasa kesehatan mental yang standar di Seattle Area, Sue (1977) menemukan tingkat lebih rendah pada pemanfaatan jasa kesehatan mental bagi orang Asia-Amerika dan Native Amerika dibandingkan Euro-Amerika mempunyai tingkat drop out yang tinggi dan menilai hasil treatment secara relative buruk. Dalam usaha untuk lebih menunjukkan jasa pelayanan yang lebih sensitive secara budaya,
  • 9. Sue dan yang lain menyatakan bahwa metode treatmen harus dimodifikasi untuk meningkatkan kecocokan dengan cara pandang dan pengalaman klien yang berbeda kulturnya. Suatu riset mengenai pilihan atas pendekatan dalam melakukan treatmen atau terapi pada populasi yang beragam etnis di Amerika, menunjukkan bahwa klien non-Euro- Amerika cenderung menyukai terapi yang berorientasi tindakan dari pada pendekatan non direktif seperti terapi humanistic atau psikoanalisa. Riset terbaru menunjukkan bahwa persamaan world views dan sikap terhadap treatment antara klien dengan terapis mungkin lebih penting dibandingkan persamaan kesukuan. Konselor yang sensitive budaya dinilai lebih kompeten dan dipercaya untuk melakukan treatment atau terapi secara lintas budaya oleh orang-orang Mexico-Amerika
  • 10. BAB III PENUTUP Kesimpulan Setiap Negara memiliki pandangan yang berbeda dalam kesehatan seperti berbeda dalam pendeskripsian tentang kesehatan itu sendiri serta cara penanganannya. Dalam budaya dan kesehatan disini, terlihat bawasannya budaya benar-benar mempengaruhi tingkat kesehatan suatu tempat kelompok masyarakat tinggal. Misalnya dimasyarakat Amerika memiliki pandangan tentang kesehatan sangat di pengaruhi dengan pendekatan omedical model. Dimana model ini memandang penyakit sebagai suatu hasil penyebab spesifik yang bisa di identifikasikan di dalam badan. Begitu juga di masyarakat Buton (Indonesia) memiliki pandangan bahwa sakit adalah semacam gangguan terhadap pikiran dan fisik manusia, sehingga mengakibatkan tidak dapat melaksanakan kegiatan / pekerjaan dengan baik. Dengan kata lain sakit adalah gangguan yang datang menyerangtubuh manusia baik secara fisik maupun batin(kejiwaan). Menurut Feist dan Baron (1998) yaitu Banyak yang menyebutini kesehatan. kita sekarang mengetahui bahwa banyak yang menjadi penyebab kematian yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat dikaitkan dengan pilihan gaya hidup dan pada perilaku yang tidak sehat .
  • 11. Daftar Pustaka Dayakdini Tri, Salis Yuniardi. 2004. Psikologi Lintas Budaya. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Matsumoto. D. 2000. Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sahrun. 2012. Pengobatan Tradisional Orang Buton. Dapat di akses di : http://118.97.35.230/pustaka/download/syahrun/PENGOBATAN%20TRADISIONAL%20O RANG%20BUTON%20(Studi%20Tentang%20%20Pandangan%20Masyarakat%20Terhada p%20Penyakit%20di%20Kecamatan%20Betoambari%20Kota%20Bau- Bau%20Propinsi%20Sulawesi%20Tenggara).pdf di akses pada tanggal15 mei 2014 Suryawati, C.2007. Faktor Sosial Budaya dalam Praktik perawatan Kehamilan, Persalinan, dan pasca Persalinan. Dapat diakses di http://ejournal.undip.ac.id/index.php/pjki/article/download/2800/2488 di akses pada tanggal 15 mei 2014