PT Waskita Karya berkembang menjadi kontraktor umum yang terlibat dalam proyek konstruksi infrastruktur seperti jalan, jembatan, bangunan, dan fasilitas industri. Perusahaan ini mencapai prestasi dalam pembangunan jembatan beton panjang menggunakan sistem kantilever bebas dan memperoleh sertifikasi ISO atas sistem manajemen mutunya. Waskita dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah sebagai BUMN dan bersa
2. 1. Marlise T. Rihi 041211231034
2. Hanif Adi Prasetio P 041211231087
3. Evi Maria Ulfah 041211231097
4. Sinatriya Alkautsar 041211232003
3. Analisis lingkungan eksternal ekonomi
Sosial budaya,demografi
Politik,peraturan pemerintah
Teknologi
Persaingan
4.
5. Didirikan 1 Januari 1961 Waskita Karya merupakan salah satu BUMN terkemuka di
Indonesia yang memainkan peran utama dalam pembangunan negara. Berasal dari
sebuah perusahaan Belanda bernama "Volker Aannemings Maatschappij NV", yang
diambil alih berdasarkan Keputusan No.62 Pemerintah / 1961, Waskita Karya
awalnya berpartisipasi dalam perkembangan air terkait termasuk reklamasi,
pengerukan, pelabuhan dan irigasi.
Sejak tahun 1973, namun, status hukum Waskita Karya telah berubah menjadi
"Persero" PT. Waskita Karya, dengan memanggil lebih akrab "Waskita". Sejak saat itu,
perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai kontraktor umum terlibat
dalam jangkauan yang lebih luas dari kegiatan konstruksi termasuk jalan raya,
jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan, tanaman air limbah, pabrik semen,
pabrik dan fasilitas industri lainnya.
Pada tahun 1980, Waskita mulai melakukan berbagai proyek yang melibatkan
teknologi canggih. Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam bentuk
operasi bersama dan joint venture dengan perusahaan asing terkemuka. Prestasi
yang signifikan dan luar biasa yang menjadi kebanggaan nasional Bandara Soekarno-
Hatta, Siwabessy Reaktor Serba Guna, dan Muara Karang PLTU di Jakarta.
Memasuki tahun 1990, Waskita telah menyelesaikan banyak bangunan tinggi dengan
reputasi baik diterima seperti BNI Kota (gedung tertinggi di Indonesia), Gedung
Kantor Bank Indonesia, Graha Niaga Tower, Mandiri Plaza Tower, Shangri-La Hotel
dan beberapa apartemen bertingkat bangunan di Jakarta dan kota-kota lain di
Indonesia.
6. Waskita telah mencapai kinerja dibedakan dalam pembangunan bentang
panjang pra-stres jembatan beton menggunakan sistem kantilever bebas
dengan berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala, Rantau
Berangin, dan Barelang IV. Prestasi besar lain yang menggunakan
teknologi serupa dicapai dalam pembangunan "Pasteur-Cikapayang-
Surapati" ditinggikan jalan dan jembatan cable stayed di Bandung. Kisah
sukses yang sama juga dicapai dalam pembangunan beberapa bendungan
besar seperti Pondok, Grogkak, Tilong, Gapit, dan Sumi, yang
diselesaikan lebih cepat dari jadwal dengan kualitas memuaskan.
Upaya dalam selalu mengutamakan kualitas depan hal lain telah
memungkinkan Waskita dalam memperoleh sertifikasi ISO 9002: 1994
pada bulan November 1995; yang menjadi pengakuan internasional
meyakinkan tentang Sistem Manajemen Mutu ISO diterapkan oleh
perusahaan dan titik awal menuju era persaingan global. Pada bulan
November 2009, Waskita telah berhasil diperbarui Sistem Manajemen
Mutu dan mampu memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2008. Ini menjadi
indikasi kuat tentang bagaimana perusahaan memahami dan selalu
berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan
8. M. Choliq(Direktur Utama)
Agus Sugiono(Director)
Tunggul Rajagukguk(Direktur)
Desi Arryani(Direktur)
Adi Wibowo(Direktur)
Didi Triyono(Direktur)
9. Pesaing
Bisnis konstruksi merupakan bisnis yang memiliki halangan
masuk berupa modal yang besar tetapi persaingannya
ketat karena margin yang bisa diambil kecil karena itu
para perusahaan konstruktor mengandalkan nilai proyek
besar, untuk waskita sendiri bisa dibilang merupakan
perusahaan yang sudah mempunyai kelebihan
dibandingkan pesaing lainnya yaitu reputasi yang sudah
jelas
Pemasok
Pemasok yang penting adalah Subkontraktor perusahaan
yang bertugas mengerjakan pekerjaan yang dianggap
menimbulkan biaya lebih besar daripada keuntungan yang
didapat bila dikerjakan sendiri, dan perusahaan jasa
penyedia alat berat
10. Pelanggan
Waskita sendiri untuk tahun 2014 memiliki pelanggan berupa pemerintah dan
swasta, dan pendapatan paling besar adalah dihasilkan dari jasa konstruksi sebesar
Rp9,56 triliun. Selain Pendapatan Konstruksi, Perseroan masih mendapatkan
pendapatan dari Sewa Gedung sebesar Rp317,86 miliar dan Rp260,43 miliar pada
tahun 2013 , dan Precas memberikan konstribusi dengan Pendapatan Rp802,61
miliar tahun 2014 dan Rp127,23 miliar tahun 2013, serta Properti yang memberikan
konstribusi terendah dengan pendapatan Rp34,87 miliar (Proyek bersama) tahun
2014. Ini menunjukkan bahwa pelanggan utama dari waskita berasal dari konstruksi
Lembaga keuangan
Dengan statusnya yang merupakan perusahaan BUMN, Waskita bisa mendapat
kemudahan pinjaman dana sindikasi dari bank BUMN lainnya
Pemerintah
Dengan statusnya sebagai perusahaan pemeintah maka Waskita sangat dipengaruhi
oleh kebijakan pemerintah yang mengatur BUMN, dan tidak bisa bebas dalam
mengambil kebijakan seperti menjual aset atau membeli aset tanpa persetujuan
DPR dan pemerintah.
11. Pemerintah
Dengan statusnya sebagai perusahaan
pemeintah maka Waskita sangat dipengaruhi
oleh kebijakan pemerintah yang mengatur
BUMN, dan tidak bisa bebas dalam mengambil
kebijakan seperti menjual aset atau membeli
aset tanpa persetujuan DPR dan pemerintah.
12. Keaadaan demographic indonesia
Population
253,609,643 (July 2014 est.)
Age structure
0-14 years: 26.2% (male 33,854,520/female 32,648,568)
15-24 years: 17.1% (male 22,067,716/female 21,291,548)
25-54 years: 42.3% (male 54,500,650/female 52,723,359)
55-64 years: 7.9% (male 9,257,637/female 10,780,724)
65 years and over: 6.5% (male 7,176,865/female 9,308,056) (2014 est.)
Dependency ratios
total dependency ratio: 51 %
youth dependency ratio: 43 %
elderly dependency ratio: 8 %
potential support ratio: 12.5 (2014 est.)
Median age
total: 29.2 years
male: 28.7 years
female: 29.8 years (2014 est.
Urbanization
urban population: 50.7% of total population (2011)
rate of urbanization: 2.45% annual rate of change (2010-15 est.)
Major cities - population
JAKARTA (capital) 9.769 million; Surabaya 2.787 million; Bandung 2.429
million; Medan 2.118 million; Semarang 1.573 million; Palembang 1.455
13. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2000
TENTANG
USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ayat 7. Badan usaha adalah badan usaha di bidang jasa konstruksi
Pasal 2
Lingkup pengaturan usaha dan peran masyarakat jasa konstruksi
rneliputi usaha jasa konstruksi,
tenaga kerja konstruksi, peran masyarakat jasa konstruksi, dan
penerapan sanksi.
14. BAB II
USAHA JASA KONSTRUKSI
Bagian Pertama
Jenis, Bentuk, dan Bidang Usaha
Pasal 3
Usaha jasa konstruksi mencakup jenis usaha, bentuk usaha, dan bidang usaha
jasa konstruksi.
Pasal 4
Ayat (1) Jenis usaha jasa konstruksi sebagairnana dimaksud dalarn Pasal 3
meliputi jasa perencanaan jasa pelaksanaan, dan jasa pengawasan
konstruksi.
Pasal 6
(1) Bentuk usaha dalam kegiatan jasa konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 melipuli
usaha orang perseorangan dan badan usaha baik nasional maupun asing.
(2) Badan usaha nasional dapat berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum.
15. Perusahaan mulai mengembangkan usahanya sebagai
kontraktor umum terlibat dalam jangkauan yang lebih luas
dalam kegiatan konstruksi termasuk jalan raya, jembatan,
pelabuhan, bandara, bangunan, tanaman pembuangan
limbah, pabrik semen, pabrik, fasilitas industri lainnya dan
berbagai proyek yang melibatkan teknologi canggih.
Transfer teknologi dilakukan melalui aliansi bisnis dalam
bentuk operasi bersama dan joint venture dengan
perusahaan asing terkemuka.
Kinerja dalam pembangunan jembatan beton bentang
panjang dengan menggunakan sistem kantilever bebas dan
berhasil menyelesaikan tiga jembatan: Raja Mandala,
Rantau Berangin, dan Barelang IV.
Pengadaan Teknologi berstandar Ekspor Impor dengan
kemitraan asal Malasiya-Tiongko.
16. Kompetitor PT. Waskita Karya :
PT Wijaya Karya (WIKA)
PT Adhi Karya (ADHI)
PT Pembangunan Perumahan (PP)