3. “CONCEPT ANDIMPLEMENTATION”
Beni Christian 122120020
Bobby C Surya 122120018
Erline Chandra 122120047
Erwin 122120049
Junny Rosanna 122120142
Yessi Fitri 122120137
Mulyadi (Sarjono, 2007) mengatakan bahwa definisi Balanced
Scorecard merupakan contemporary management tool yang digunakan
untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipat gandakan
kinerja keuangan.
Luis dan Biromo (Gultom, 2009) mengatakan bahwa definisi Balanced
Scorecard adalah suatu alat manajemen kinerja (performance management
tool) yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan
strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator
finansial dan non-finansial yang kesemuanya terjalin dalam hubungan
sebab akibat.
Kaplan dan Norton (Sarjono, 2007) mengatakan bahwa definisi Balanced
Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintergrasikan
berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Balanced
Scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan
oleh para partisipan perusahaan yang memiliki kemampuan motivasi tinggi.
Sementara tetap memperhatikan kinerja jangka pendek, yaitu melalui
perspektif finansial, Balanced Scorecard dengan jelas mengungkapkan
berbagai hal yang menjadi pendorong tercapainya kinerjanya dan
kompetitif jangka panjang yang superior
4. • Konsep Balanced Scoredcard selanjutnya disebut BSC adalah
pendekatan terhadap strategi manajemen, dikembangkan oleh Drs.
Robert Kaplan (Havard Business School) dan David Norton pada awal
tahun 1990.
• Balanced = berimbang
Scorecard = kartu score
BSC
Performance keuangan & non keuangan
Performance jangka pendek & jangka panjang
Performance yang bersifat internal & eksternal
• Mencatat skor performance seseorang
• Merencanakan skor untuk masa depan
5. Balanced Scorecard
Scorecard (kartu
skor)Balanced
(berimbang)
Perspektif Keuangan
Berkembang (growth)
Bertahan (sustain)
Panen (harvest)
Perspektif Proses Bisnis
Internal
• Inovasi
•Operasi
•Pelayanan pascajual
Perspektif Pelanggan
Tingkat kepuasan (satisfaction)
Loyalitas (loyatilty)
Keterkaitan (retension)
Akuisisi (aquisition)
Konsumen dari pasar yang ditargetkan
Keuntungan konsumen (tingkat
keuntungan yang diperoleh dari target
pasar yang dilayani)
Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Tingkat kepuasan para pegawai
Tingkat perputaran (turn over)
para pegawai
Besarnya pendapatan
perusahaan perpegawai
Nilai tambahan perpegawai
Tingkat pengembalian balas
jasa (return on compensation)
7. 1991 Eksperimen Perluasan Ukuran
Kinerja Eksekutif ke Empat Perspektif
1992 BSC: Measures that Drive Performance
1993-1995 Eksperimen BSC sebagai Inti
Sistem Manajemen Strategik
1996 Using BSC as a Strategic
Management System
2000 Pemanfaatan BSC sebagai tools untuk vision
and mission deployment
2004 Strategy Map
8. BSc as an Improved Executive
Performance Measurement System
BSc as a Core Strategic
Management System
BSc as a Basis for Integrated
Performance Management System
9. Eksekutif hanya diukur kinerja mereka berdasarkan
pencapaian kinerja keuangan
Ukuran keuangan tidak mengukur strategi, hanya hasil
strategi
Ukuran keuangan hanya mengukur aset berwujud
BSC lahir sebagai
solusi pengukuran
kinerja.......
11. Key Performance Indicator Satuan Target Realisasi Score KPI Status
a. Pendapatan Per Bulan Rp. 1M 1,1M 100%
B. Persentase Peningkatan Pendapatan % 10% 7% 80%
F2 Efisiensi Biaya Operasional % Efisiensi Biaya Operasional % 1% 0,50% 70%
CUSTOMERPERSPECTIVE
C1 Menaikkan Pangsa Pasar % Pangsa Pasar Bertambah % 5% 0,20% 70%
C2 Pelanggan Baru Meningkat Jumlah Pelanggan Baru Per Bulan org 50 36 80%
B3 Mengintensifkan Inovasi Produk Baru Jumlah Produk Baru setiap Bulan buah 2 2 100%
B2 Menjalankan Program Promosi Terpadu Jumlah Promosi Terpadu/bulan event 2 1 70%
B1 Mengoptimalkan Collection Ratio Piutang Lewat Waktu % 10% 8% 100%
a. Jumlah Training per Bulan jam 8 6 80%
b. Jumlah Karyawan yang Lulus Tes orang 5 4 80%
83%
FINANCIAL PERSPECTIVE
Balanced Scorecard PT. XXX
Strategic objective (SO)
LEARNING & GROWTHPERSPECTIVE
INTERNAL BUSINESS PROCESS PERSPECTIVE
L1
F1 Menaikkan Revenue
Peningkatan Kompetensi Karyawan
Score Total
Contoh
Penerapan
BSC
Keunggulan
BSC
12. No Tradisional Balance Scorecard
1 Pengendalian melalui anggaran Umpan balik dalam pembelajaran
2
Berfokus pada fungsi-fungsi dalam
organisasi
Berfokus pada tim fungsional silang
3
Pengukuran kinerja dilakukan
secara terpisah
Pengukuran kinerja terintegrasi yang
dilakukan berdasarkan hubungan
4
Informasi fungsional tunggal (hanya
untuk keperluan satu fungsi dalam
organisasi
Informasi fungsional silang dan
disebarkan ke seluruh fungsi dalam
organisasi
Perbedaan Manajemen Tradisional dengan Balance Scorecard
13. No Balanced Scorecard
Total Quality
Management
ISO 9000 Benchmarking Six sigma MBNQA
1
Memandang ke depan
(forward looking-
keberhasilan masa
depan)
Keterlibatan seluruh
personil organisasi
Melakukan perbaikan yang
terus menerus dari kualitas
produk, jasa, proses, serta
manusianya.
Memperbaiki proses
kritis yang ada dalam
bisnis,
Mengutamakan
pelanggan (pelanggan
bukan hanya pembeli,
namun merupakan
rekan kerja)
Upaya peningkatan
kinerja dengan
pendekatan yang
kreatif dan fleksibel
2
Mengintegrasikan
pengukuran internal dan
eksternal
Pendekatan terhadap
proses
Melakukan pengukuran
rencana peningkatan kualitas
dan kinerja dari suatu
organisasi.
Memantapkan tujuan
yang berorientasi pada
pelanggan
Manajemen
berdasarkan data dan
fakta
Bersifat Inklusif
( Melibatkan seluruh
aspek organisasi)
3
Pengukuran
komprehensif dan
seimbang (perspektif
keuangan dan non
keuangan)
Pendekatan sistem
manajemen
Memiliki strategic planning
yang merupakan hal penting
bagi perusahaan
Menumbuhkan
antusias staf dengan
melihat yang terbaik,
Fokus pada proses
perbaikan
Fokus pada
persyaratan umum,
bukan sekedar
prosedur/tools
4
Perspektif koheren
(pembelajaran&pertumb
uhan-internal-pelanggan-
pemegang saham)
Continual improvement
Meningkatkan kecepatan dan
kinerja produksi perusahaan,
serta kualitas dari produk
yang dihasilkan
Mengidentifikasi
peluang-peluang baru
yang terkadang
muncul setelah
membandingkan,
Manajemen yang
proaktif
Adaptable (Dapat
digunakan oleh
organisasi besar dan
kecil
5 Terukur
Pendekatan nyata
dalam keputusan
proses pembuatan
memperpendek siklus
perbaikan proses
bisnis dengan
percepatan
pembelajaran
Kolaborasi tanpa
batas (kerja tim)
Unggul dalam
manajemen tervalidasi
Perbedaan Balanced Scorecard dengan Alat UkurLainnya
14. 1. Memperjelas Visi dan Misi dari organisasi perusahaan yang ingin
menerapkan BSC
2. Mengembangkan sasaran strategis yaitu :
a. Mengidentifikasi proses bisnis mana saja yang dapat menambah
dan memperbaiki nilai kinerja
b. Mendukung dan mencari cara agar program lingkungan dapat
mendukung sasaran sustainabilitas
c. Menentukan indikator, ukuran, dan target untuk setiap KPI yag
telah didefiinisikan
3. Meluncurkan inisiatif strategis lintas bisnis
4. Membimbing setiap unit usaha dalam mengembangkan strategi
masing-masing agar sesuai dan konsisten dengan tujuan perusahaan.
15. Key 1: TENTUKAN VISI,
MISI, DAN
OPERASIONALISASIKAN
DALAM DIVISI ATAU
BIDANG
16. Key 2:
TENTUKAN
KPI,SASARAN,IN
DIKATOR DAN
STRATEGI
TARGET
PENCAPAIAN
SustainableOutstanding
Financial Returns
Pertumbuhan
Pendapatan
Berkurangnya Biaya
Meningkatnya
Kepercayaan
Customers
Kecepatan Layanan
Quality
Relationship
denganCustomers
Meningkatnya
Kualitas Proses
Layanan kepada
Customers
State-of-the-art
technology
Terintegrasikannya
Proses Layanan
kepadaCustomers
Meningkatnya
Kapabilitas
Personel
Meningkatnya
Komitmen
Personel
SASARAN STRATEGIK
Perspektif Keuangan
PerspektifCustomer
Perspektif Proses
Bisnis/Intern
Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan
LAG INDICATORSLEAD INDICATORS TARGET INISIATIF STRATEGIK
ROI
Pertumbuhan
Pendapatan
Kelas
Revenue Mix
Penurunan BiayaCycle Effectiveness
Persentase
Pendapatan dari
CustomerBaru
Bertambahnya
CustomerBaru
Throughput Time Berkurangnya
Non-value-added
Time
Customer
Retention
Depth of
Relationship
Service Error
Rate
Berkurangnya
Service Error
Perbandingan Nilai
Peralatan Mutakhir
dengan Nilai
Peralatan Lama
Investasi dalam
Peralatan Baru
Respond Time
Cycle Effectiveness
Revenue per
Employee
Kepuasan
Personel
Survai Kepuasan
Personel
Strategic Job
Coverage Ratio
Tumbuh
15%/th
Peningkatan Kualitas
Data untuk Layanan
Customers
Peningkatan Kecepatan
dan Ketepatan Layanan
Customers
Pembangunan Kemitraan
denganCustomers
Pembangunan
Boundaryless Organization
Pendesainan dan Instalasi
Digital Nervous Systems
Peremajaan Ekuipmen
secara Berkelanjutan
Business Process
Reengineering
Pendidikan dan Pelatihan
Strategic Job
Rekruitmen untuk Mengisi
Strategic Job
PeningkatanQuality-work
Life
Revenuedari
pendptan kelas
dengan nonkelas
berbanding 4:1
mulai tahun ke-3
Turun 15% pada
tahun ke-3
15%/ tahun
15 menit mulai
tahun ke-3
90%customerstetap
menjadicustomers
mulai tahun ke-3
1% mulai tahun
ke-3
5 : 1
15 menit
Rp100 juta per
orang
Indeks 90 mulai
tahun ke-3
17. Key 3: MASUKAN SASARAN YANG TELAH DISUSUN DI TIAP DIVISI KE TIAP
PERSPEKTIF
CONTOH
PERSPEKTIF
KEUANGAN
PERSPEKTIF
CUSTOMER
PERSPEKTIF
PROSES
PERSPEKTIF
PEMBELAJARAN DAN
PERTUMBUHAN Human Capital Information
Capital
Organization
Capital
Operations
Management
Processes
Customer
Management
Processes
Innovation
Processes
Regulatory and
Social
Processes
Customer Value Proposition
(More Value-Added)
Long-Term Shareholder Value
Process that
produce and
deliver
products and
services
Process that
enhance
customer
value
Process that
create new
products and
services
Process that
improve
community
and the
environment
Skills
Training
Knowledge
Systems
Databases
Networks
Culture
Leadership
Alignment
Teamwork
INTANGIBLE ASSET
VALUE CREATING PROCESS
TANGIBLE ASSET
CUSTOMER VALUE
19. Hambatan
ORANG
Hambatan
MANAJEMEN
Hambatan VISI
Hambatan
SUMBER DAYA
Berdasarkan survei, hanya sekitar 5% dari karyawan yang
memahami visi dan strategi organisasi. ( Riset dari Balanced
Scorecard Collaborative, 2002)
Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak
terkait dengan strategi organisasi.
Berdasarkan survei, sekitar 60% dari organisasi tidak mengaitkan
anggaran kepada strategi perusahaan. ( Riset dari Balanced Scorecard
Collaborative, 2002)
Berdasarkan survei, sekitar 86% dari tim eksekutif menghabiskan
waktu kurang dari 1 (satu) jam per bulan untuk mendiskusikan
strategi organisasi. ( Riset dari Balanced Scorecard Collaborative,
2002)
22. PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM PADA PT. TELKOM
INDONESIA
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah perusahaan
informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi di Indonesia.
Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi
terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap
sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104
juta.
Layanannya mulai difokuskan pada teknologi broadband yang
memungkinkan tersedianya pilihan yang luas bagi pengguna
akhir untuk membangun komunikasi dengan mitrasnya di luar
daerah atau di luar negeri dengan sangat efektif dan efisien
dibandingkan dengan menggunakan teknologi komunikasi
biasa.
23. 23
Menjadi pemain utama di dalam layanan
telekomunikasi, informasi, media, edutaiment di dalam
lingkup regional.
Komitmen
Jangka Panjang
Mengedepankan
Kebutuhan
Customer
Menyediakan layanan-layanan TIME dengan
kualitas yang unggul dan harga yang
kompetitif
Menjadi model aturan bagi manajemen terbaik
perusahaan indonesia
Menciptakan
Win-Win
Partnership
Pengembangan
Inovasi
Kolaboratif
24. TREND WATCHING MELALUI ANALISA SWOT BERBASIS BALANCED SCORECARD
Mengawali proses Balanced Scorecard PT. Telkom Indonesia melakukan analisa SWOT dengan berbasis
balanced scorecard sehingga didapat sebagai berikut:
Ancaman Peluang Kekuatan Kelemahan
Keuangan Penurunan
Penjualan, Tren
Pasar, Inflasi
Perkembangan
ekonomi yang
bagus
Keuangan yang
sehat
Cashflow yang
kurang terkelola
Pelanggan Kompetitor baru Munculnya
pelanggan baru
yang menggunakan
Telkom
Reputasi
perusahaan di
bidang
telekomunikasi
(Perusahaan
Terpercaya) ,
Paket/Promo Tarif
Menarik
Pelayanan yang
kurang maksimal,
Respon teknisi lama,
Koneksi signal sering
terputus
Proses Internal Resiko kualitas
yang menurun,
Kebocoran
Pendapatan
Adanya upaya
untuk perbaikan
proses peningkatan
kualitas data,
peningkatan
keuntungan,
pendapatan, dan
arus kas
Terjaganya prosedur
melalui sistem
Balanced Scorecard
Ktidak konsistenan
dalam menjalankan
prosedur
Pembelajaran
dan
pertumbuhan
Pembajakan
karyawan
Munculnya
karyawan muda dan
terampil
Manajemen yang
berpengalaman
Masih adanya
karyawan tua dan
kurang terampil
25. PEMILIHAN PERSPEKTIF DAN PENENTUAN SASARAN
STRATEGIS
1.Perspektif Keuangan
Tolok ukur ini dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran strategis PT.
Telkom Indonesia dalam hal pendapatannya, yaitu:
A. ROCE (Return on Capital Employed) Indikator profitabilitas investasi modal
perusahaan. Pengukurannya ditunjukkan sebagai berikut:
B. ROI (Return on Investment) ROI digunakan untuk membandingkan laba atas investasi
antara investasi-investasi yang sulit dibandingkan dengan menggunakan nilai moneter.
Pengukurannya ditunjukkan sebagai berikut:
26. PEMILIHAN PERSPEKTIF DAN PENENTUAN SASARAN
STRATEGIS
2. Perspektif Pelanggan
Sudut pandang pelanggan (customer), yaitu mengidentifikasi pelanggan
dan segmen pasar. Ukuran utamanya adalah :
a. Kepuasan pelanggan
b. Pangsa pasar
c. Retensi pelanggan
d. Akuisisi pelanggan baru
Di samping itu, sudut pandang ini juga memperhatikan proposisi nilai yang
akan diberikan kepada pelanggan sehingga dimana dapat mempengaruhi
keputusan pelanggan untuk tetap loyal atau berpindah kepada operator
lainnya.
27. PEMILIHAN PERSPEKTIF DAN PENENTUAN SASARAN
STRATEGIS
3. Perspektif Internal Bisnis
Aspek internal bisnis, merupakan proses yang memungkinkan unit bisnis untuk :
- Meningkatkan kerjsama dengan pihak ketiga
- Meningkatkan jasa2 baru yang dapat diandalkan
- Meningkatkan pemanfaatan TI
Proses yang ada tersebut diharapkan menghasilkan value yang meliputi:
a. Memberikan preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahankan
pelanggan dalam segmen pasar sasaran
b. Memenuhi harapan keuntungan finansial yang tinggi dari para pemegang saham.
Aspek ini berfokus pada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada
pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan
28. PEMILIHAN PERSPEKTIF DAN PENENTUAN SASARAN
STRATEGIS
3. Perspektif Internal Bisnis
Aspek internal bisnis, merupakan proses yang memungkinkan unit bisnis untuk :
- Meningkatkan kerjsama dengan pihak ketiga
- Meningkatkan jasa2 baru yang dapat diandalkan
- Meningkatkan pemanfaatan TI
Proses yang ada tersebut diharapkan menghasilkan value yang meliputi:
a. Memberikan preposisi nilai yang akan menarik perhatian dan mempertahankan
pelanggan dalam segmen pasar sasaran
b. Memenuhi harapan keuntungan finansial yang tinggi dari para pemegang saham.
Aspek ini berfokus pada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada
pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan
29. PEMILIHAN PERSPEKTIF DAN PENENTUAN SASARAN
STRATEGIS
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Aspek pembelajaran dan pertumbuhan, mengindentifkasi infrastruktur yang
harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan
peningkatan kinerja jangka panjang. Untuk mencapai tujuan aspek keuangan,
pelanggan dan proses internal bisnis, maka perusahaan harus melakukan
investasi dalam peningkatan kemampuan sumber daya manusia atau human
capital.
30. Sasaran Strategis & Indikator Kinerja Utama – Corporate level
30
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
K1 Pertumbuhan keuntungan bagi pemegang saham ROCE, ROI
K2 Peningkatan prduktifitas Pertumbuhan penjualan = X% pertahun
K3 Bertumbuhnya pendapatan Peningkatan laba bersih = X% pertahun
P1 Customer Satisfaction Hasil survey/jumlah komplain
P2 Market share Jumlah nasabah yang dikuasai; total pasar
P3 Customer retention Jumlah pelanggan yang setia
P4 Customer Aquisition Jumlah pelanggan baru yang didapat
B1 Mengambangkan jasa2 baru yang dapat diandalkan Pendapatan layanan baru dan siklus
pelayanan
B2 Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi Tingkat kesalahan layanan dan waktu
B3 Meningkatkan kerjsama dengan pihak ketiga Tingkat kesalahan layanan dan waktu
S1 Human Capital Development Training index,turnover , serta sertifikasi
PERSPEKTIF
KEUANGAN
PERSPEKTIF
PELANGGAN
PERSPEKTIF
INTERNAL
BISNIS
PERSPEKTIF
ORGANISASI
& SDMx
31. Peta Strategi PT Telkom Indonesia – Corporate level
31
PERSPEKTIF
KEUANGAN
PERSPEKTIF
PELANGGAN
PERSPEKTIF
INTERNAL
BISNIS
PERSPEKTIF
ORGANISASI
& SDM
K1. Pertumbuhan keuntungan bagi pemegang
saham
K3. Bertumbuhnya
pendapatan
K2. Peningkatan
produktivitas
P2. Market shareP1. Customer
Satisfaction
P4. Customer
Aquisition
P3. Customer Retention
B2. Meningkatkan pemanfaatan TI
Human Capital Development
B3. Meningkatkan kerjsama dengan
pihak ketiga
B1. Meningkatkan jasa2 baru yang
dapat diandalkan
32. • Balanced Scorecard Collaborative, 2002
• http://warnet-speedy.blogspot.com/2012/06/keluhan-pelanggan-telkom-telepon-speedy.html
• http://en.blog.zyncro.com/tag/corporate-networks
• http://woookee.wordpress.com/2012/07/29/sejarah-dan-perkembangan-balanced-scorecard/
• Kaplan dan Norton. 1993. Harvard Business Review. September-Oktober
Makhijani dan Creelman. 2012. Menciptakan Balanced Scorecard untuk Organisasi Jasa Keuangan. Esensi
• www.humanikakonsulting.com
• www.ekasulistiyana.web.id/kuliah/bahan-kuliah/empat-perspektif-dalam-penerapan-balance-scorecard/
•