SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 52
PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP
KELOMPOK 6
M. Yoga PrawiraElok Salsabilla K.
Naufal RajabiNanda Amelia L.
Nesya WulandariRidwan Nur Fauzi
Sheila Rahma H.
X MIPA 1
SMAN 8 BANDUNG
2015-2016
PETA KONSEP
I. Pengertian
Lingkungan dan
Pencemaran
II. Akumulasi Bahan
Pencemar dalam
Rantai Makanan
III. Penanganan
Limbah
I.PengertianLingkungan Hidupdan
Pencemaran
Pencemara
n Udara
Pencemara
n Suara
Pencemara
n Tanah
Pencemara
n Air
I. Pengertian Lingkungan Hidup
• Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain.
• Menurut Peraturan Pemerintah RI No.18 tahun 1999, limbah adalah
sisa suatu usaha dan atau kegiatan .
• Menurut UU RI No.23 tahun 1997, pencemaran lingkungan hidup
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.
• Bahan penyebab pencemaran disebut polutan.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
Zat yang menyebabkan pencemaran udara :
1. Karbon Monoksida (CO)
- sifat  tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.
- Sebagian besar, berasal dari gas buangan dari
pembakaran tidak sempurna bahan yang
mengandung karbon atau bahan bakar fosil
(minyak).
- Pada konsentrasi tinggi, gas CO sangat
mematikan bagi manusia.
I. Pencemaran
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
2. Nitrogen Oksida (NOx)
- Ada 2 macam : Nitrogen Monoksida (NO) dan
Nitrogen Dioksida (NO2)
- Sumber pencemaran Nox  alat transportasi
(kendaraan bermotor), pembuangan sampah, dll.
- Gas NO , sifat  tidak berwarna, tidak berbau, dan
dapat teroksidasi oleh oksigen menjadi NO2.
menyebabkan  iritasi mata dan gangguan sistem
saraf
- NO2 , sifat  toksik, berbau menyengat, berwarna
cokelat kemerahan.
menyebabkan  hujan asam
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
3. CFC dan Halon
- CFC tebentuk dari tiga jenis unsur, yaitu Cl, F, C .
- Halon memiliki unsur sama seperti CFC ditambah
Br.
- Gas CFC , sifat  tidak berbau, tidak mudah
terbakar, dan tidak mudah bereaksi.
manfaat  gas pendorong kaleng semprot (aerosol)
, pengembang busa polimer, pendingin dalam lemari
es, AC, dll.
- Gas CFC naik ke atmosfer  merusak lapisan ozon
 semakin tinggi intensitas paparan sinar UV 
memicu terjadinya kanker kulit, kerusakan mata dan
mematikan spesies tumbuhan tetentu.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
4. Ozon (O3)
• Terdapat di lapisan stratosfer dan troposfer.
• Ozon di stratosfer, Fungsi  melindungi
bumi dari sinar UV yang masuk.
• Ozon di troposfer  berbahaya bagi manusia
bila berada pada konsentrasi tinggi.
• Pencemaran gas ozon menimbulkan efek
pusing dan gangguan paru-paru.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
5. Gas Rumah Kaca (H2O, CO2,
CH4, O3, dan NO)
- Atmosfer  lapisan udara yang menyelimuti
bumi.
- Pada lapisan troposfer terdapat gas-gas rumah
kaca.
- Meningkatnya gas rumah kaca seperti CO2
menyebabkan terjadinya efek rumah kaca
(greenhouse effect) dan pemanasan global (global
warming).
- Dampak pemanasan global  perubahan iklim
bumi, es di kutub mencair.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
6. Belerang Oksida (SOx)
- Berasal dari pembakaran bahan bakar fosil terutama batu
bara.
- Dapat berupa SO2 atau SO3.
- SO2  berbau menyengat dan tidak mudah terbakar.
Berasal dari asap pabrik dan kendaraan bermotor.
Membahayakan bagi penderita penyakit kronis dan
kejang saluran nafas.
- SO3  bersifat reaktif, di udara mudah bereaksi dengan
uap air membentuk asam sufat (H2SO4) yang
menyebabkan hujan asam dan korosi logam.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran Air adalah
masuknya suatu zat , energi
maupun komponen lainnya baik
berupa makhluk hidup maupun
benda mati ke dalam air yang
menyebabkan penurunan
kualitas air sehingga air tidak
dapat berfungsi sebagai mana
mestinya.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
3 Parameter :
1. Parameter fisik
Parameter fisik terdiri atas kandungan partikel padat,
zat padat terlarut, warna, bau, kekeruhan, suhu, dan pH
air. Air normal yang dapat dikonsumsi memiliki sifat
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. pH air
yang normal adalah sekitar 6,5-7,5.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
2. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi biochemical oxygen
demand(BOD ), chemical oxygen
demand (COD), dandissolved
oxygen (DO). biochemical oxygen demand adalah
ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan
oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan
organik di dalam air. chemical oxygen
demand merupakan ukuran kandungan oksigen yang
diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan
pada indikator limbah cair industri). dissolved
oxygen merupakan ukuran kandungan oksigen
terlarut dalam air. Kandungan zat atau senyawa
kimiawi, misalnya amonia bebas, nitrogen
organik, fosfat organik, fosfor anorganik, nitrit,
nitrat, sulfat, klorida, belerang, logam dan gas, juga
dapat dijadikan indikator pencemaran air.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
3. Parameter biologi
Parameter biologi digunakan untuk
mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme
air yang dapat menjadi penyebab suatu
penyakit, contohnya Escherichia
colo, Salmonella typhosa, Vibrio cholerae,
dan Enramoeba histolytica.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Penyebab pencemaran air :
1. sumber langsung  sungai,
saluran air, selokan, laut dan
danau.
2. sumber tidak langsung  oleh
limbah industri maupun limbah
domestik
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran air disebabkan oleh
limbah dari berbagai kegiatan
manusia, antara lain :
• Limbah domestik
• Limbah Industri
• Limbah pertanian
• Limbah Pertambangan
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
• Dapat terjadi secara:
1. Langsung  penggunaan insektisida,
fungisida, herbisida, DDT dan pupuk
kimiawi secara berlebihan.
2. Tidak Langsung  melalui perantara
air dan udara, misalnya limbah
domestik, limbah industri, plastik,
kaca styrofoam, dan kaleng.
• Dampak negatif : mematikan
organisme di dalam tanah,
mengganggu porositas dan kesuburan
tanah.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran suara 
suara yang tidak
diinginkan,
mengganggu, dan
merusak pendengaran
manusia.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
Pencemaran suara dibedakan menjadi
4 macam :
• Kebisingan impulsif, yaitu
kebisingan yang terjadi dalam
waktu singkat dan biasanya
mengejutkan. Contohnya adalah
suara ledakan mercon, suara
tembakan senjata, dan suara petir.
• Kebisingan impulsif kontinu,
yaitu kebisingan impulsif yang
terjadi secara terus-menerus akan
tetapi sepotong-potong. Contohnya:
kebisingan yang datangnya dari
suara palu yang dipukulkan.
Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
I. Pencemaran
• Kebisingan semikontinu, yaitu kebisingan
kontinu yang cuma berlangsung sekejap, kemudian
hilang dan muncul lagi. Contohnya adalah suara
lalu-lalang kendaraan bermotor di jalanan dan
suara pesawat terbang yang sedang melinta.
• Kebisingan kontinu, yaitu kebisingan yang
datang secara terus-menerus dalam waktu yang
cukup lama. Contohnya suara mesin pabrik.
Kebisingan kontinu, terutama yang berintensitas
tinggi, sering menjadi penyebab rusaknya
pendengaran.
• Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas
80 dB.
• Kebisingan menyebabkan  gangguan psikologis
dan gangguan fisiologis
Back
II. Akumulasi Bahan Pencemar
dalam Rantai Makanan
Bahan pencemar yang sulit atau tidak
dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke
dalam tubuh organisme dan berpindah dari
satu organisme ke organisme lain melalui
rantai makanan atau jaring-jaring makanan.
Contohnya bahan pencemar DDT
(diklorodifeniltnikloroetana) yang digunakan
oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit
terurai, maka residunya tetap berada di air
atau tanah, yang kemudian terserap oleh
ganggang atau tumbuh tumbuhan. DDT juga
tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh
makhluk hidup.
Bila ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan oleh
herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh herbivor,
karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada
tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan
terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi
terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi.
Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada
tingkatan trofik melalui rantai makanan
disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam tubuh
organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan
fisiologi tubuh dan mutasi genetik (gen atau
kromosom).
Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam
satuan ppm (part per million) yaitu perbandingan
bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai
contoh, bila konsentrasi DDT di dalam tubuh ikan besar
2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa
tubuh ikan besar.
Back
III. PENANGANAN LIMBAH
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Penangangan Limbah Cair
Domestik
Penanganan Limbah cair Industri
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEMPENANGANANLIMBAHCAIRDOMESTIK
Limbah cair ada yang berbahaya, dan ada juga yang tidak. Pada
bagian ini akan membahas tentang limbah cair berbahaya, yaitu
dengan cara....
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR
DOMESTIK
a. Cubluk, berupa lubang berdinding yang tidak kedap
air di bagian atasnya dan dilengkapi dengan tutup.
Limbah dari WC atau jamban langsung dialirkan ke
dalam cubluk. Bila cubluk sudah penuh, limbah harus
dialirkan ke cubluk lain. Cubluk sebaiknya dibuat dengan
jarak tidak kurang dari 15 m dari galian sumur agar
limbah yang berasal dari cubluk tidak mencemari sumur
tersebut.
b. Tangki septik konvensional, berupa bak yang kedap
air, dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol.
Limbah cair disimpan paling sedikitnya satu hari di
dalam tangki septik, baru kemudian dialirkan ke sumur
resapan.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR
DOMESTIK
c. Tangki septik biofilter (up-flow filter). Tangki septik
biofilter terdiri atas beberapa bagian yaitu : bak
pengendap, ruangan yang berisi media filter (batu
pecah, batu apung, ijuk, dan kerikil), dan ruang resapan
(kerikil, pasir, dan ijuk). Bak pengendap ini berfungsi
untuk mengendapkan partikel padatan menjadi lumpur
tinja.
d. Instalasi pengolahan limbah cair domestik (IPLCD)
Instalasi pengolahan limbah cair domestik atau IPLCD
biasanya dibangun untuk perkantoran, hotel, restoran,
dan rumah sakit. Pengolahan limbah cair ini meliputi
tiga proses, yaitu proses fisik, proses kimiawi,
dan proses biologis.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Pengolahannya meliputi beberapa tahapan dengan urutan
sebagai berikut.
1. Pengolahan pendahuluan (penyaringan), yaitu menyaring
benda-benda kasar yang terbawa dalam limbah cair, dan
mencampur limbah dalam bak ekualisasi.
2. Pengolahan pertama (pengendapan), yaitu dengan cara
mengendapkan pasir dan partikel padatan lainnya.
3. Pengolahan kedua (proses biologis), yaitu dengan cara
mengurangi bahan organik secara biokimiawi,
pengendapan partikel padatan kedua, dan membunuh
kuman penyakit (disinfeksi).
4. Pengolahan lumpur, yaitu dengan cara mengumpulkan
lumpur dan mengurangi kadar air (pemekatan lumpur),
menstabilkan, dan mengeringkannya.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
SISTEM PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
•Penanganan sistem setempat. Industri membuat
instalasi pengolahan limbahnya sendiri. Limbah yang
dihasilkannya diupayakan sesedikit mungkin dan
dapat dimanfaatkan kembali.
•Penanganan sistem terpusat. Sistem ini biasanya
dikembangkan di daerah kawasan industri yang
menghasilkan beragam jenis limbah yang berbeda.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
1. DIBAKAR
Untuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering, dll bisa
dikurangi jumlahnya
dengan cara membakar limbah padat tersebut.
2. DIJUAL
Tukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis
limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang
kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita
juga berkurang.
3. DIBUANG
Bila limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa
dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang
perlu diingat, buanglah limbah padat pada tempatnya. Jangan
pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
4. DIDAUR ULANG
Plastik dan kertas adalah contoh limbah padat yang
bisa didaur ulang. Daur ulang limbah padat mmenjadi
beberapa produk yang memiliki nilai ekonomis
5. DIHANCURKAN
Menghancurkan limbah padat adalah salah satu cara penanganan
limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis. Namun cara ini bisa
dipilih dengan beberapa pertimbangan tertentu
6. DITUMPUK DI AREAL TERTENTU
Untuk limbah padat seperti sisa - sisa proses pembangunan bisa
ditangani dengan cra menumpuk limbah padat tersebut di suatu area
tertentu
7. PENGOMPOSAN
Ini merupakan cara penanganan limbah padat yang paling umum
dipakai masyarakat dalam mengurangi jumlah limbah padat di sekitar
kita
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
8. PENYUSUTAN UKURAN LIMBAH PADAT
Mengecilkan ukuran limbah padat merupakan cara yang cukup
efektif dalam menangani limbah padat. Contoh yang bisa
dilakukan adalah seperti: memotong - motong kertas menjadi
ukuran yang lebih kecil. Melipat kardus ukuran menjadi lebih
kecil, dll
9. PENGELOMPOKAN
Penanganan limbah padat dengan metode pengelompokan
diakuan dengan cara mengelompokkan limbah berdasarkn
jenis, berat, serta ukuran
10. PENCAIRAN
Untuk beberapa jenis limbah padat tertentu, kita bisa
melakukan penanganan denaan cara mencairkan limbah padat
tertent sehingga memudahan kita untuk membuang atau
melakukan tahap proses penanganan selanjutnya
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT
1. DIBAKAR
Untuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering, dll bisa
dikurangi jumlahnya
dengan cara membakar limbah padat tersebut.
2. DIJUAL
Tukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis
limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang
kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita
juga berkurang.
3. DIBUANG
Bila limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa
dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang
perlu diingat, buanglah limbah padat pada tempatnya. Jangan
pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
1. Penimbunan
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum
dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open
dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode
penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan
ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada
suatu lahan, biasanya di lokasi tempat pembuangan
akhir (TPA). Pada metode sanitary landfill, sampah
ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung
dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan
limbah ke tanah.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
2. Inseinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/Iimbah padat
menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan
dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang
sangat banyak (bisa mencapai 90 %).
3. Pembuatan Kompos
Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan
menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan,
sementara mikroba yang ada dalam kompos dapat
membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan
tanaman.
.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
4. Penghancuran
sampah yang terkumpul dihanurkan dengan aat sehingga
menjadi potongan-potongan kecil, kemudian dipakai untuk
menimbun tanah yang rendah
5. Pemanfaatan bagi makanan ternak
Sisa sayuran, ampas tapioka, dan ampas tahu dapat
dimanfaatkan sebagai makanan ternak.
Umumnya limbah gas berasal
dari kendaraan bermotor dan
industri. Dapat berupa gas,
embun, uap, kabut, awan, debu,
haze (yg tersuspensi dalam
air) dan asap.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Penanganan Limbah dapat
dilakukan dengan…
• Mengontrol Emisi gas buang
• Filter udara
• Pengendap siklon
• Filter basah
• Pengendap sistem gravitasi
• Pengendap elektrostatik
Paling utama
Ingat bahwa di udara juga
terkandung timbal yang
sekarang sudah tidak bisa
dihindari lagi, tapi ini
mungkin bisa ngebantu…
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Mengontrol Emisi Gas Buang
1. Adsorpsi
2. Insinerasi
3. Kondensasi
4. Absorpsi
5. Reaksi Kimia
Melekatnya molekul atau ion
pada permukaan zat padat.
Untuk zat karbon monoksida &
dioksida, nitrogen oksida, &
ammonia.
Pembakaran untuk
menghancurkan gas
hidrokarbon yang terdapat
dalam polutan dengan
menggunakan proses oksida
panas.
Larutnya hidrokarbon
karena mengalami reaksi
dengan cairan pengisap.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
1. Filter Udara
Dipasang pada cerobong asap
untuk menyaring kotoran.
Filter harus dikontrol, bila
sudah jenuh maka harus
diganti.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
2. Pengendap Siklon
(cyclone separator)
Pengendap debu/abu yang ikut dalam
gas buangan atau udara dalam ruang
pabrik yang berdebu.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
3. Filter Basah
Membersihkan udara kotor
dengan menyemprotkan air.
Udara akan turun ke bawah
saat mengalami kontak dengan
air.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
4. Pengendap Sistem Gravitasi
Hanya digunakan pada kotoran udara yang
partikelnya besar. Dengan cara
mengalirkan udara kotor ke dalam alat
dibuat sedimikian rupa sehingga terjadi
speed drop saat perubahan kecepatan
secara tiba tiba dan partikel jatuh dan
terkumpul akibat gaya beratnya sendiri.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
5. Pengendap Elektrostatik
Untuk membersihkan udara
yang volumenya besar dan
kotoran berupa aerosol atau
uap air. Berikut cara
kerjanya
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Bahan yang sifat, konsentrasi,
atau jumlahnya, baik secara
langsung ataupun secara tidak
langsung dapat mencemari
lingkungan. Bisa bersifat mudah
meledak, mudah terbakar,
reaktif dan korosif, beracun,
dan menyebabkan infeksi.
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Asal Limbah B3
• Industri
• Kegiatan Rumah Sakit
• Kegiatan Rumah Tangga
• Kegiatan Pertanian
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Setiap yang menghasilkan limbah
B3 memiliki kewajiban untuk
mengelola limbah itu antara
lain ini nihh...
Penanganan dilakukan
dengan...
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Melakukan reduksi, mengolah
dan menimbun limbah B3
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Manfaatkan limbah tersebut
bila memang bermanfaat (oleh
sendiri/pihak lain)
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Mengolah limbah dengan
teknologi yang ada, tentu disertai
izin pengelolaan
Penanganan
Limbah Cair
Penanganan
Limbah Padat
Penanganan
Limbah Gas
Penanganan
Limbah B3
III. PENANGANAN LIMBAH
Menyimpan limbah B3
*cara ini dilakukan bila tidak ada
jalan lain
*paling lama 90 hari dgn volum
<50kg per hari
*penyimpanan harus memiliki izin
dari Bapedal (Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Ariefman Fajar
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Rizka Pratiwi
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimia
Bayu Setiarbi
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapur
dwinandatsania
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
Novita Lessy
 

Was ist angesagt? (20)

Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
 
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
Makalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dariMakalah pupuk kompos dari
Makalah pupuk kompos dari
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Bioremidasi
BioremidasiBioremidasi
Bioremidasi
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimia
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli
 
Limbah Anorganik
Limbah AnorganikLimbah Anorganik
Limbah Anorganik
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapur
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretPenentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
 

Andere mochten auch

Lingkungan hidup dan permasalahannya
Lingkungan hidup dan permasalahannyaLingkungan hidup dan permasalahannya
Lingkungan hidup dan permasalahannya
yaserhendrawan
 
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
Zayyin Nihayah
 
Ekologi dan ilmu lingkungan.ayu
Ekologi dan ilmu lingkungan.ayuEkologi dan ilmu lingkungan.ayu
Ekologi dan ilmu lingkungan.ayu
Ayu Yulianty
 
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAPelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
cynthiakweenedy
 
Pendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidup
Pendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidupPendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidup
Pendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidup
Aziz_Kurniawan
 

Andere mochten auch (20)

Lingkungan hidup dan permasalahannya
Lingkungan hidup dan permasalahannyaLingkungan hidup dan permasalahannya
Lingkungan hidup dan permasalahannya
 
Pelestarian lingkungan hidup
Pelestarian lingkungan hidupPelestarian lingkungan hidup
Pelestarian lingkungan hidup
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Ppt pelestarian makhluk hidup dan lingkungan kelas 7
Ppt pelestarian makhluk hidup dan lingkungan kelas 7Ppt pelestarian makhluk hidup dan lingkungan kelas 7
Ppt pelestarian makhluk hidup dan lingkungan kelas 7
 
pemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganpemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkungan
 
Geografi: Kualitas dan Baku Mutu Lingkungan Kelas 11 SMA IPA/IPS
Geografi: Kualitas dan Baku Mutu Lingkungan Kelas 11 SMA IPA/IPSGeografi: Kualitas dan Baku Mutu Lingkungan Kelas 11 SMA IPA/IPS
Geografi: Kualitas dan Baku Mutu Lingkungan Kelas 11 SMA IPA/IPS
 
pencemaran Tanah
pencemaran Tanahpencemaran Tanah
pencemaran Tanah
 
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
 
Presentasi lingkungan hidup
Presentasi lingkungan hidupPresentasi lingkungan hidup
Presentasi lingkungan hidup
 
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
 
PPT ANIMALIA
PPT ANIMALIAPPT ANIMALIA
PPT ANIMALIA
 
Pelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup pptPelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup ppt
 
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
 
Etika statistis penelitian
Etika statistis penelitianEtika statistis penelitian
Etika statistis penelitian
 
Ekologi dan ilmu lingkungan.ayu
Ekologi dan ilmu lingkungan.ayuEkologi dan ilmu lingkungan.ayu
Ekologi dan ilmu lingkungan.ayu
 
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIAUPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
 
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAPelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
Pendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidup
Pendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidupPendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidup
Pendidikan &amp; pengetahuan lingkungan hidup
 
Geografi kelompok 2
Geografi kelompok 2Geografi kelompok 2
Geografi kelompok 2
 

Ähnlich wie Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Kelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkunganKelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkungan
Mitha Ye Es
 
bab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdf
bab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdfbab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdf
bab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdf
amirasaputri1
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
rahayuzulfian
 

Ähnlich wie Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup (20)

ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Kelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkunganKelompok 5 pencemaran lingkungan
Kelompok 5 pencemaran lingkungan
 
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptxPRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
PRESENTASI MATERI SIMULASI - Copy.pptx
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
 
pencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdfpencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdf
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
BAB 10 Pelestarian Lingkungan Hidup-std.pptx
BAB 10 Pelestarian Lingkungan Hidup-std.pptxBAB 10 Pelestarian Lingkungan Hidup-std.pptx
BAB 10 Pelestarian Lingkungan Hidup-std.pptx
 
bab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdf
bab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdfbab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdf
bab10pelestarianlingkunganhidup-std-220828021846-d52a8c90.pdf
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
 

Mehr von eloksksm (8)

Presentasi kelainan kelainan pada alat indera
Presentasi kelainan kelainan pada alat inderaPresentasi kelainan kelainan pada alat indera
Presentasi kelainan kelainan pada alat indera
 
Pubertas Pada Perempuan
Pubertas Pada PerempuanPubertas Pada Perempuan
Pubertas Pada Perempuan
 
Presentasi biografi B.J. Habibie
Presentasi biografi B.J. HabibiePresentasi biografi B.J. Habibie
Presentasi biografi B.J. Habibie
 
Presentasi peranan kelompok sebaya dalam kehidupan remaja + kenakalan remaja
Presentasi peranan kelompok sebaya dalam kehidupan remaja + kenakalan remajaPresentasi peranan kelompok sebaya dalam kehidupan remaja + kenakalan remaja
Presentasi peranan kelompok sebaya dalam kehidupan remaja + kenakalan remaja
 
Pengaruh Kebijakan Pemerintah Koloniel Bagi Bangsa Indonesia dan Perkembangan...
Pengaruh Kebijakan Pemerintah Koloniel Bagi Bangsa Indonesia dan Perkembangan...Pengaruh Kebijakan Pemerintah Koloniel Bagi Bangsa Indonesia dan Perkembangan...
Pengaruh Kebijakan Pemerintah Koloniel Bagi Bangsa Indonesia dan Perkembangan...
 
Menulis Cerpen Berdasarkan Kisah Nyata | Menggunakan Imbuhan -man -wan -wati
Menulis Cerpen Berdasarkan Kisah Nyata | Menggunakan Imbuhan -man -wan -watiMenulis Cerpen Berdasarkan Kisah Nyata | Menggunakan Imbuhan -man -wan -wati
Menulis Cerpen Berdasarkan Kisah Nyata | Menggunakan Imbuhan -man -wan -wati
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosial
 
Palui
PaluiPalui
Palui
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

  • 1. PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP KELOMPOK 6 M. Yoga PrawiraElok Salsabilla K. Naufal RajabiNanda Amelia L. Nesya WulandariRidwan Nur Fauzi Sheila Rahma H. X MIPA 1 SMAN 8 BANDUNG 2015-2016
  • 2. PETA KONSEP I. Pengertian Lingkungan dan Pencemaran II. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan III. Penanganan Limbah
  • 4. I. Pengertian Lingkungan Hidup • Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. • Menurut Peraturan Pemerintah RI No.18 tahun 1999, limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan . • Menurut UU RI No.23 tahun 1997, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. • Bahan penyebab pencemaran disebut polutan.
  • 5. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara Zat yang menyebabkan pencemaran udara : 1. Karbon Monoksida (CO) - sifat  tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. - Sebagian besar, berasal dari gas buangan dari pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon atau bahan bakar fosil (minyak). - Pada konsentrasi tinggi, gas CO sangat mematikan bagi manusia. I. Pencemaran
  • 6. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 2. Nitrogen Oksida (NOx) - Ada 2 macam : Nitrogen Monoksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) - Sumber pencemaran Nox  alat transportasi (kendaraan bermotor), pembuangan sampah, dll. - Gas NO , sifat  tidak berwarna, tidak berbau, dan dapat teroksidasi oleh oksigen menjadi NO2. menyebabkan  iritasi mata dan gangguan sistem saraf - NO2 , sifat  toksik, berbau menyengat, berwarna cokelat kemerahan. menyebabkan  hujan asam
  • 7. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 3. CFC dan Halon - CFC tebentuk dari tiga jenis unsur, yaitu Cl, F, C . - Halon memiliki unsur sama seperti CFC ditambah Br. - Gas CFC , sifat  tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan tidak mudah bereaksi. manfaat  gas pendorong kaleng semprot (aerosol) , pengembang busa polimer, pendingin dalam lemari es, AC, dll. - Gas CFC naik ke atmosfer  merusak lapisan ozon  semakin tinggi intensitas paparan sinar UV  memicu terjadinya kanker kulit, kerusakan mata dan mematikan spesies tumbuhan tetentu.
  • 8. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 4. Ozon (O3) • Terdapat di lapisan stratosfer dan troposfer. • Ozon di stratosfer, Fungsi  melindungi bumi dari sinar UV yang masuk. • Ozon di troposfer  berbahaya bagi manusia bila berada pada konsentrasi tinggi. • Pencemaran gas ozon menimbulkan efek pusing dan gangguan paru-paru.
  • 9. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 5. Gas Rumah Kaca (H2O, CO2, CH4, O3, dan NO) - Atmosfer  lapisan udara yang menyelimuti bumi. - Pada lapisan troposfer terdapat gas-gas rumah kaca. - Meningkatnya gas rumah kaca seperti CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) dan pemanasan global (global warming). - Dampak pemanasan global  perubahan iklim bumi, es di kutub mencair.
  • 10. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 6. Belerang Oksida (SOx) - Berasal dari pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara. - Dapat berupa SO2 atau SO3. - SO2  berbau menyengat dan tidak mudah terbakar. Berasal dari asap pabrik dan kendaraan bermotor. Membahayakan bagi penderita penyakit kronis dan kejang saluran nafas. - SO3  bersifat reaktif, di udara mudah bereaksi dengan uap air membentuk asam sufat (H2SO4) yang menyebabkan hujan asam dan korosi logam.
  • 11. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
  • 12. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 3 Parameter : 1. Parameter fisik Parameter fisik terdiri atas kandungan partikel padat, zat padat terlarut, warna, bau, kekeruhan, suhu, dan pH air. Air normal yang dapat dikonsumsi memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. pH air yang normal adalah sekitar 6,5-7,5.
  • 13. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 2. Parameter kimia Parameter kimia meliputi biochemical oxygen demand(BOD ), chemical oxygen demand (COD), dandissolved oxygen (DO). biochemical oxygen demand adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik di dalam air. chemical oxygen demand merupakan ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan pada indikator limbah cair industri). dissolved oxygen merupakan ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air. Kandungan zat atau senyawa kimiawi, misalnya amonia bebas, nitrogen organik, fosfat organik, fosfor anorganik, nitrit, nitrat, sulfat, klorida, belerang, logam dan gas, juga dapat dijadikan indikator pencemaran air.
  • 14. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran 3. Parameter biologi Parameter biologi digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme air yang dapat menjadi penyebab suatu penyakit, contohnya Escherichia colo, Salmonella typhosa, Vibrio cholerae, dan Enramoeba histolytica.
  • 15. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran Penyebab pencemaran air : 1. sumber langsung  sungai, saluran air, selokan, laut dan danau. 2. sumber tidak langsung  oleh limbah industri maupun limbah domestik
  • 16. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran Pencemaran air disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan manusia, antara lain : • Limbah domestik • Limbah Industri • Limbah pertanian • Limbah Pertambangan
  • 17. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran • Dapat terjadi secara: 1. Langsung  penggunaan insektisida, fungisida, herbisida, DDT dan pupuk kimiawi secara berlebihan. 2. Tidak Langsung  melalui perantara air dan udara, misalnya limbah domestik, limbah industri, plastik, kaca styrofoam, dan kaleng. • Dampak negatif : mematikan organisme di dalam tanah, mengganggu porositas dan kesuburan tanah.
  • 18. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran Pencemaran suara  suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan merusak pendengaran manusia.
  • 19. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran Pencemaran suara dibedakan menjadi 4 macam : • Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan biasanya mengejutkan. Contohnya adalah suara ledakan mercon, suara tembakan senjata, dan suara petir. • Kebisingan impulsif kontinu, yaitu kebisingan impulsif yang terjadi secara terus-menerus akan tetapi sepotong-potong. Contohnya: kebisingan yang datangnya dari suara palu yang dipukulkan.
  • 20. Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Pencemaran Suara I. Pencemaran • Kebisingan semikontinu, yaitu kebisingan kontinu yang cuma berlangsung sekejap, kemudian hilang dan muncul lagi. Contohnya adalah suara lalu-lalang kendaraan bermotor di jalanan dan suara pesawat terbang yang sedang melinta. • Kebisingan kontinu, yaitu kebisingan yang datang secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya suara mesin pabrik. Kebisingan kontinu, terutama yang berintensitas tinggi, sering menjadi penyebab rusaknya pendengaran. • Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas 80 dB. • Kebisingan menyebabkan  gangguan psikologis dan gangguan fisiologis Back
  • 21. II. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifeniltnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup.
  • 22. Bila ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan oleh herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi tubuh dan mutasi genetik (gen atau kromosom). Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila konsentrasi DDT di dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar. Back
  • 23. III. PENANGANAN LIMBAH Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3
  • 24. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Penangangan Limbah Cair Domestik Penanganan Limbah cair Industri
  • 25. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH SISTEMPENANGANANLIMBAHCAIRDOMESTIK Limbah cair ada yang berbahaya, dan ada juga yang tidak. Pada bagian ini akan membahas tentang limbah cair berbahaya, yaitu dengan cara....
  • 26. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK a. Cubluk, berupa lubang berdinding yang tidak kedap air di bagian atasnya dan dilengkapi dengan tutup. Limbah dari WC atau jamban langsung dialirkan ke dalam cubluk. Bila cubluk sudah penuh, limbah harus dialirkan ke cubluk lain. Cubluk sebaiknya dibuat dengan jarak tidak kurang dari 15 m dari galian sumur agar limbah yang berasal dari cubluk tidak mencemari sumur tersebut. b. Tangki septik konvensional, berupa bak yang kedap air, dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol. Limbah cair disimpan paling sedikitnya satu hari di dalam tangki septik, baru kemudian dialirkan ke sumur resapan.
  • 27. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK c. Tangki septik biofilter (up-flow filter). Tangki septik biofilter terdiri atas beberapa bagian yaitu : bak pengendap, ruangan yang berisi media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan kerikil), dan ruang resapan (kerikil, pasir, dan ijuk). Bak pengendap ini berfungsi untuk mengendapkan partikel padatan menjadi lumpur tinja. d. Instalasi pengolahan limbah cair domestik (IPLCD) Instalasi pengolahan limbah cair domestik atau IPLCD biasanya dibangun untuk perkantoran, hotel, restoran, dan rumah sakit. Pengolahan limbah cair ini meliputi tiga proses, yaitu proses fisik, proses kimiawi, dan proses biologis.
  • 28. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Pengolahannya meliputi beberapa tahapan dengan urutan sebagai berikut. 1. Pengolahan pendahuluan (penyaringan), yaitu menyaring benda-benda kasar yang terbawa dalam limbah cair, dan mencampur limbah dalam bak ekualisasi. 2. Pengolahan pertama (pengendapan), yaitu dengan cara mengendapkan pasir dan partikel padatan lainnya. 3. Pengolahan kedua (proses biologis), yaitu dengan cara mengurangi bahan organik secara biokimiawi, pengendapan partikel padatan kedua, dan membunuh kuman penyakit (disinfeksi). 4. Pengolahan lumpur, yaitu dengan cara mengumpulkan lumpur dan mengurangi kadar air (pemekatan lumpur), menstabilkan, dan mengeringkannya.
  • 29. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH SISTEM PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI •Penanganan sistem setempat. Industri membuat instalasi pengolahan limbahnya sendiri. Limbah yang dihasilkannya diupayakan sesedikit mungkin dan dapat dimanfaatkan kembali. •Penanganan sistem terpusat. Sistem ini biasanya dikembangkan di daerah kawasan industri yang menghasilkan beragam jenis limbah yang berbeda.
  • 30. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT
  • 31. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT 1. DIBAKAR Untuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering, dll bisa dikurangi jumlahnya dengan cara membakar limbah padat tersebut. 2. DIJUAL Tukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita juga berkurang. 3. DIBUANG Bila limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang perlu diingat, buanglah limbah padat pada tempatnya. Jangan pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll
  • 32. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT 4. DIDAUR ULANG Plastik dan kertas adalah contoh limbah padat yang bisa didaur ulang. Daur ulang limbah padat mmenjadi beberapa produk yang memiliki nilai ekonomis 5. DIHANCURKAN Menghancurkan limbah padat adalah salah satu cara penanganan limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis. Namun cara ini bisa dipilih dengan beberapa pertimbangan tertentu 6. DITUMPUK DI AREAL TERTENTU Untuk limbah padat seperti sisa - sisa proses pembangunan bisa ditangani dengan cra menumpuk limbah padat tersebut di suatu area tertentu 7. PENGOMPOSAN Ini merupakan cara penanganan limbah padat yang paling umum dipakai masyarakat dalam mengurangi jumlah limbah padat di sekitar kita
  • 33. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT 8. PENYUSUTAN UKURAN LIMBAH PADAT Mengecilkan ukuran limbah padat merupakan cara yang cukup efektif dalam menangani limbah padat. Contoh yang bisa dilakukan adalah seperti: memotong - motong kertas menjadi ukuran yang lebih kecil. Melipat kardus ukuran menjadi lebih kecil, dll 9. PENGELOMPOKAN Penanganan limbah padat dengan metode pengelompokan diakuan dengan cara mengelompokkan limbah berdasarkn jenis, berat, serta ukuran 10. PENCAIRAN Untuk beberapa jenis limbah padat tertentu, kita bisa melakukan penanganan denaan cara mencairkan limbah padat tertent sehingga memudahan kita untuk membuang atau melakukan tahap proses penanganan selanjutnya
  • 34. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT 1. DIBAKAR Untuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering, dll bisa dikurangi jumlahnya dengan cara membakar limbah padat tersebut. 2. DIJUAL Tukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita juga berkurang. 3. DIBUANG Bila limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang perlu diingat, buanglah limbah padat pada tempatnya. Jangan pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll
  • 35. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT 1. Penimbunan Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah.
  • 36. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT 2. Inseinerasi Insinerasi adalah pembakaran sampah/Iimbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %). 3. Pembuatan Kompos Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan, sementara mikroba yang ada dalam kompos dapat membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. .
  • 37. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT 4. Penghancuran sampah yang terkumpul dihanurkan dengan aat sehingga menjadi potongan-potongan kecil, kemudian dipakai untuk menimbun tanah yang rendah 5. Pemanfaatan bagi makanan ternak Sisa sayuran, ampas tapioka, dan ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak.
  • 38. Umumnya limbah gas berasal dari kendaraan bermotor dan industri. Dapat berupa gas, embun, uap, kabut, awan, debu, haze (yg tersuspensi dalam air) dan asap. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH
  • 39. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Penanganan Limbah dapat dilakukan dengan… • Mengontrol Emisi gas buang • Filter udara • Pengendap siklon • Filter basah • Pengendap sistem gravitasi • Pengendap elektrostatik Paling utama Ingat bahwa di udara juga terkandung timbal yang sekarang sudah tidak bisa dihindari lagi, tapi ini mungkin bisa ngebantu…
  • 40. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Mengontrol Emisi Gas Buang 1. Adsorpsi 2. Insinerasi 3. Kondensasi 4. Absorpsi 5. Reaksi Kimia Melekatnya molekul atau ion pada permukaan zat padat. Untuk zat karbon monoksida & dioksida, nitrogen oksida, & ammonia. Pembakaran untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat dalam polutan dengan menggunakan proses oksida panas. Larutnya hidrokarbon karena mengalami reaksi dengan cairan pengisap.
  • 41. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH 1. Filter Udara Dipasang pada cerobong asap untuk menyaring kotoran. Filter harus dikontrol, bila sudah jenuh maka harus diganti.
  • 42. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH 2. Pengendap Siklon (cyclone separator) Pengendap debu/abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
  • 43. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH 3. Filter Basah Membersihkan udara kotor dengan menyemprotkan air. Udara akan turun ke bawah saat mengalami kontak dengan air.
  • 44. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH 4. Pengendap Sistem Gravitasi Hanya digunakan pada kotoran udara yang partikelnya besar. Dengan cara mengalirkan udara kotor ke dalam alat dibuat sedimikian rupa sehingga terjadi speed drop saat perubahan kecepatan secara tiba tiba dan partikel jatuh dan terkumpul akibat gaya beratnya sendiri.
  • 45. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH 5. Pengendap Elektrostatik Untuk membersihkan udara yang volumenya besar dan kotoran berupa aerosol atau uap air. Berikut cara kerjanya
  • 46. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Bahan yang sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung dapat mencemari lingkungan. Bisa bersifat mudah meledak, mudah terbakar, reaktif dan korosif, beracun, dan menyebabkan infeksi.
  • 47. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Asal Limbah B3 • Industri • Kegiatan Rumah Sakit • Kegiatan Rumah Tangga • Kegiatan Pertanian
  • 48. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Setiap yang menghasilkan limbah B3 memiliki kewajiban untuk mengelola limbah itu antara lain ini nihh... Penanganan dilakukan dengan...
  • 49. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Melakukan reduksi, mengolah dan menimbun limbah B3
  • 50. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Manfaatkan limbah tersebut bila memang bermanfaat (oleh sendiri/pihak lain)
  • 51. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Mengolah limbah dengan teknologi yang ada, tentu disertai izin pengelolaan
  • 52. Penanganan Limbah Cair Penanganan Limbah Padat Penanganan Limbah Gas Penanganan Limbah B3 III. PENANGANAN LIMBAH Menyimpan limbah B3 *cara ini dilakukan bila tidak ada jalan lain *paling lama 90 hari dgn volum <50kg per hari *penyimpanan harus memiliki izin dari Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan)