SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
PERSEPSI DIRI
OLEH:
YULI DARWATI,M.Si
MEMBENTUK KESAN
Kesan pertama:
 Aspek yang paling penting dari kesan pertama
adalah evaluasi.(Apakah kita menyukai atau
membenci seseorang?)
 Penelitian Osgood, Suci, dan Tannenbaum
(1957): evaluasi merupakan dimensi utama
yang mendasari persepsi, di samping potensi
(kuat-lemah), dan aktivitas (aktif-pasif).
Lanjut…..
• Penelitian lain yang menunjang: Rosenberg,
Nelson, dan Vivekananthan (1968) : orang
mengevaluasi orang lain sesuai dengan
kualitas intelektual atau yang berhubungan
dengan tugas terpisah mereka, dan kualitas
sosial atau interpersonal mereka, paling tidak
untuk beberapa waktu.
Bagaimana orang memproses informasi
tentang orang lain?
• Pendekatan belajar: menyamaratakan
informasi secara mekanis.
• Pendekatan kognitif, di mana orang
membentuk kesan yang lebih melekat
dan berarti.
Model Penyamarataan:
Contoh:
Penilaian dewi atas teman kencannya,Amir
Ciri individual evaluasi dewi
Humoris +10
Bijaksana +10
Sopan +4
Sangat pendek -5
Berbusana buruk -9
Kesan menyeluruh +10/5=+2
Model Menambahkan:
• Orang mempersatukan potongan-potongan
informasi yang terpisah-pisah dengan
menambahkan nilai ukuran dan bukan
membuat rata-ratanya.
Konsistensi:
• Orang cenderung membentuk karakteristik
konsisten secara evaluatif akan orang lain,
meskipun mereka hanya memiliki sedikit
informasi.
• Kita cenderung berpikir bahwa seseorang
yang kita sukai adalah baik dalam segala
dimensi.
• Kecenderungan ini dinamakan: pengaruh halo
(Halo effect)
• Bukti : penelitian Dion,Berscheid, dan Walster
(1972):Hanya karena mempunyai satu ciri
positif orang dinilai memiliki ciri positif
laiinnya dan sebaliknya.
Lanjut….
Seberapa jauh pengaruh halo?
• Pengaruh halo dapat berasal dari daya tarik fisik dan dapat
berasal dari segala hal yang menghasilkan kesan positif.
• Pengaruhnya besar dan kadang kala tidak masuk akal
meskipun kadangkala juga realistis.
• Dion (1972) menemukan bahwa pelanggaran yang dilakukan
anak berdaya tarik dianggap lebih ringan daripada
pelanggaran anak yang tidak menarik.
• Aronson (1969) menemukan bahwa hakim buatan telah
menghukum tertuduh yang berwajah tidak menarik untuk
dipenjara lebih lama dibandingkan dengan tertuduh yang
berwajah menarik.
Lanjut……
• Ostrove (1975): Penipu yang cantik mendapat
hukuman lebih berat daripada penipu yang
tidak cantik.
• Goldman dan Lewis (1977) menambahkan
bahwa orang menarik lebih banyak memiliki
keahlian sosial.
Prasangka positivitas:
• Evaluasi dapat bersifat positif dan negatif.
• Evaluasi positif lebih umum daripada evaluasi
negatif.
• Kecenderungan ini dinamakan prasangka
posivitas atau pengaruh kelunakan.
Prasangka positivitas?
• Maltin dan Stang (1978): kecenderungan ini
berasal dari apa yang dinamakan prinsip
polyanna. Orang akan merasa lebih senang
jika dikelilingi hal-hal yang baik, pengalaman
yang menyenangkan,masyarakat yang ramah,
cuaca cerah dan sebagainya.
Pendekatan kognitif:
• Akarnya psikologi gestalt.
• Para pengamat membuat kesan yang berarti
tentang seluruh pribadi, katimbang hanya
sepotong informasi yang terpisah-pisah.
• Pemahaman tiap penggal informasi sebagian
tergantung konteks.
Lanjut…..
• Asch (1946): setiap ciri yang diberikan akan
mempunyai arti yang berbeda dalam konteks
yang berbeda. Contoh: memakai bikini di
panggung konser dibandingkan dengan di
pantai.
• Disamping itu, menurut pendekatan kognitif,
beberapa ciri yang melekat itu lebih melekat
dari ciri lainnya. Contoh pasangan ciri hangat-
dingin.
• Ciri-ciri yang banyak diasosiasikan dengan
berbagai macam karakteristik ini disebut ciri
pusat.
Lanjut…..
• Disamping ciri pusat, pendekatan ini lebih
menekankan pada pengaruh negativitas,
artinya ciri negatif lebih berpengaruh atas
kesan dibanding ciri positifnya.
• Hodges (1974): kesan positif lebih mudah
berubah daripada kesan negatif.
• Contoh: pemimpin bajingan, menimbulkan
kesan agak negatif.
KEAKURATAN PENILAIAN:
• Prasangka kognitif dan evaluatif tentang
persepsi manusia tidak dapat sangat akurat.
• Agar akurat, maka orang harus berinteraksi
dengan orang lain dalam jangka waktu yang
cukup lama.
• Persepsi orang tentang ciri-ciri fisik atau
lahiriyah biasanya lebih akurat, dibandingkan
dengan kondisi intern seseorang.
• Kondisi intern : emosi, kepribadian.
Pengenalan emosi:
• Penilaian kita tentang orang lain tidak selalu
akurat, terutama kita mengalami kesulitan
dalam menilai emosi seseorang dari ekspresi
di wajahnya.
• Kita dapat cukup mudah untuk mengetahui
emosi itu positif atau negatif, tetapi kita
menemui kesulitan emosi positif atau negatif
mana yang sedang dialami.
• Namun demikian, ekspresi wajah tertentu
bersifat universal antar budaya.
Komunikasi non verbal:
• Kita memakai beberapa petunjuk untuk
sampai pada kesan atas orang :
penampilan fisik, perilaku verbal,
petunjuk non verbal.
• Komunikasi non verbal mencakup :
saluran yang terlihat (jarak, kontak
mata,isyarat) dan parabahasa (tinggi
rendahnya suara, kecepatan dan
penundaan ucapan).
Lanjut….
• Komunikasi verbal seseorang mungkin
merupakan sumber informasi yang paling
penting, akan tetapi informasi yang terlihat
dan parabahasa memberikan sumbangan
besar dan penting, khususnya jika isinya
membantu kita menginterpretasikan artinya.
• Mehrabian(1972) : memperkirakan hanya 7
persen dari komunikasi emosi tercapai melalui
komunikasi verbal, 55 persen dicapai melalui
saluran yang terlihat dan 38 persen dari
parabahasa.
Lanjut…..
• Dalam komunikasi verbal seringkali terjadi
kebocoran penipuan yang terjadi dengan
berbagai cara non verbal seperti gerakan
gugup, atau ucapan bernada tinggi dan cepat.
• Para pengamat biasanya dapat mendeteksi
penipuan lebih menyerupai kebetulan, tetapi
mereka membutuhkan ketiga saluran
komunikasi untuk melakukannya secara
efektif.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lainBagus Aji
 
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxPPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxAnchaArdiansyah3
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalDiana Amelia Bagti
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasiHartono Ikawy
 
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarSeta Wicaksana
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Hubungan personal
Hubungan personalHubungan personal
Hubungan personalamirdapir
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuLingga - Universitas Riau
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaPPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaAndreasFN
 

Was ist angesagt? (20)

PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
 
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptxPPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
PPT PSIKOLOGI KOGNITIF (KELOMPOK 1).pptx
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
 
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah PengantarPsikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
Psikologi Komunikasi: Kuliah Pengantar
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Hubungan personal
Hubungan personalHubungan personal
Hubungan personal
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaPPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
 

Andere mochten auch

Pengungkapan Diri
Pengungkapan DiriPengungkapan Diri
Pengungkapan DiriRatih Aini
 
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Jaya Purnama
 
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOKTAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOKizzah_ardhan
 
Stage of Perception (tahapan persepsi)
Stage of Perception (tahapan persepsi)Stage of Perception (tahapan persepsi)
Stage of Perception (tahapan persepsi)Ratih Aini
 
Pemahaman sosial
Pemahaman sosialPemahaman sosial
Pemahaman sosialelmakrufi
 
Adab menjaga maruah diri
Adab menjaga maruah diriAdab menjaga maruah diri
Adab menjaga maruah diriIzzat Hakim
 
PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )
PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )
PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )SHiRa_96
 
Adab menjaga-maruah-diri
Adab menjaga-maruah-diriAdab menjaga-maruah-diri
Adab menjaga-maruah-diriIzzat Hakim
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial tyaadhietz
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosialZRxhman
 
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASFirdika Arini
 
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt  akhlak & kepribadian seorang muslimPpt  akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslimKalisthiana Yi Ku
 

Andere mochten auch (18)

Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"
 
Kis pariwisata
Kis pariwisataKis pariwisata
Kis pariwisata
 
Pengungkapan Diri
Pengungkapan DiriPengungkapan Diri
Pengungkapan Diri
 
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
Chapter 16 ppt (elaboration likelihood model)
 
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOKTAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
 
Stage of Perception (tahapan persepsi)
Stage of Perception (tahapan persepsi)Stage of Perception (tahapan persepsi)
Stage of Perception (tahapan persepsi)
 
Pentingnya harga diri
Pentingnya harga diriPentingnya harga diri
Pentingnya harga diri
 
Pemahaman sosial
Pemahaman sosialPemahaman sosial
Pemahaman sosial
 
Agama , adab menjaga maruah diri
Agama , adab menjaga maruah diri Agama , adab menjaga maruah diri
Agama , adab menjaga maruah diri
 
Adab menjaga maruah diri
Adab menjaga maruah diriAdab menjaga maruah diri
Adab menjaga maruah diri
 
Pridarsanti
PridarsantiPridarsanti
Pridarsanti
 
PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )
PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )
PENDIDIKAN ISLAM ( ADAB MENJAGA MARUAH DIRI )
 
Adab menjaga-maruah-diri
Adab menjaga-maruah-diriAdab menjaga-maruah-diri
Adab menjaga-maruah-diri
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosial
 
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBASPOWER POIN PERGAULAN BEBAS
POWER POIN PERGAULAN BEBAS
 
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt  akhlak & kepribadian seorang muslimPpt  akhlak & kepribadian seorang muslim
Ppt akhlak & kepribadian seorang muslim
 

Ähnlich wie Persepsi diri

AZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfashrafkhairulAzam
 
PSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptx
PSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptxPSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptx
PSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptxAlrizaCheria
 
Daskom5 komunikasi interpersonal
Daskom5 komunikasi interpersonalDaskom5 komunikasi interpersonal
Daskom5 komunikasi interpersonalandriani_yulia
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalIndra Irawan
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...RintaArina
 
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.pptKomunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.pptAdiKurniawan670637
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialmuji3228
 
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.pptBAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.pptlisa hidayati
 
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdfhendroalfarizi
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasiRadyastuti
 
F 20025 2g
F 20025 2gF 20025 2g
F 20025 2groikha11
 

Ähnlich wie Persepsi diri (20)

AZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
 
PSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptx
PSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptxPSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptx
PSIKOLOGI SOSIAL (pengantar).pptx
 
Persepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspitaPersepsi novi catur muspita
Persepsi novi catur muspita
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
 
Daskom5 komunikasi interpersonal
Daskom5 komunikasi interpersonalDaskom5 komunikasi interpersonal
Daskom5 komunikasi interpersonal
 
konsep diri interpersonal
konsep diri interpersonalkonsep diri interpersonal
konsep diri interpersonal
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
 
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.pptKomunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
Komunikasi-Antar-Budaya-Pertemuan-3.ppt
 
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordMakalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
Makalah atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
KONSEP DIRI
KONSEP DIRIKONSEP DIRI
KONSEP DIRI
 
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.pptBAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
BAB VIII memahami tentang KONSEP DIRI.ppt
 
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
3. Psikologi Komunikasi_Komunikasi Interpersonal.pdf
 
Psi.sosial
Psi.sosialPsi.sosial
Psi.sosial
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
F 20025 2g
F 20025 2gF 20025 2g
F 20025 2g
 
Persepsi.pptx
Persepsi.pptxPersepsi.pptx
Persepsi.pptx
 

Mehr von elmakrufi

Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseelmakrufi
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasielmakrufi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialelmakrufi
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02elmakrufi
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltelmakrufi
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)elmakrufi
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2elmakrufi
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaelmakrufi
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mataelmakrufi
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinaliselmakrufi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinanelmakrufi
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuelmakrufi
 
Behaviorisme
BehaviorismeBehaviorisme
Behaviorismeelmakrufi
 

Mehr von elmakrufi (20)

Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mata
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Bu ava 3 .
Bu ava 3 .Bu ava 3 .
Bu ava 3 .
 
Behaviorisme
BehaviorismeBehaviorisme
Behaviorisme
 

Persepsi diri

  • 2. MEMBENTUK KESAN Kesan pertama:  Aspek yang paling penting dari kesan pertama adalah evaluasi.(Apakah kita menyukai atau membenci seseorang?)  Penelitian Osgood, Suci, dan Tannenbaum (1957): evaluasi merupakan dimensi utama yang mendasari persepsi, di samping potensi (kuat-lemah), dan aktivitas (aktif-pasif).
  • 3. Lanjut….. • Penelitian lain yang menunjang: Rosenberg, Nelson, dan Vivekananthan (1968) : orang mengevaluasi orang lain sesuai dengan kualitas intelektual atau yang berhubungan dengan tugas terpisah mereka, dan kualitas sosial atau interpersonal mereka, paling tidak untuk beberapa waktu.
  • 4. Bagaimana orang memproses informasi tentang orang lain? • Pendekatan belajar: menyamaratakan informasi secara mekanis. • Pendekatan kognitif, di mana orang membentuk kesan yang lebih melekat dan berarti.
  • 5. Model Penyamarataan: Contoh: Penilaian dewi atas teman kencannya,Amir Ciri individual evaluasi dewi Humoris +10 Bijaksana +10 Sopan +4 Sangat pendek -5 Berbusana buruk -9 Kesan menyeluruh +10/5=+2
  • 6. Model Menambahkan: • Orang mempersatukan potongan-potongan informasi yang terpisah-pisah dengan menambahkan nilai ukuran dan bukan membuat rata-ratanya.
  • 7. Konsistensi: • Orang cenderung membentuk karakteristik konsisten secara evaluatif akan orang lain, meskipun mereka hanya memiliki sedikit informasi. • Kita cenderung berpikir bahwa seseorang yang kita sukai adalah baik dalam segala dimensi. • Kecenderungan ini dinamakan: pengaruh halo (Halo effect)
  • 8. • Bukti : penelitian Dion,Berscheid, dan Walster (1972):Hanya karena mempunyai satu ciri positif orang dinilai memiliki ciri positif laiinnya dan sebaliknya. Lanjut….
  • 9. Seberapa jauh pengaruh halo? • Pengaruh halo dapat berasal dari daya tarik fisik dan dapat berasal dari segala hal yang menghasilkan kesan positif. • Pengaruhnya besar dan kadang kala tidak masuk akal meskipun kadangkala juga realistis. • Dion (1972) menemukan bahwa pelanggaran yang dilakukan anak berdaya tarik dianggap lebih ringan daripada pelanggaran anak yang tidak menarik. • Aronson (1969) menemukan bahwa hakim buatan telah menghukum tertuduh yang berwajah tidak menarik untuk dipenjara lebih lama dibandingkan dengan tertuduh yang berwajah menarik.
  • 10. Lanjut…… • Ostrove (1975): Penipu yang cantik mendapat hukuman lebih berat daripada penipu yang tidak cantik. • Goldman dan Lewis (1977) menambahkan bahwa orang menarik lebih banyak memiliki keahlian sosial.
  • 11. Prasangka positivitas: • Evaluasi dapat bersifat positif dan negatif. • Evaluasi positif lebih umum daripada evaluasi negatif. • Kecenderungan ini dinamakan prasangka posivitas atau pengaruh kelunakan.
  • 12. Prasangka positivitas? • Maltin dan Stang (1978): kecenderungan ini berasal dari apa yang dinamakan prinsip polyanna. Orang akan merasa lebih senang jika dikelilingi hal-hal yang baik, pengalaman yang menyenangkan,masyarakat yang ramah, cuaca cerah dan sebagainya.
  • 13. Pendekatan kognitif: • Akarnya psikologi gestalt. • Para pengamat membuat kesan yang berarti tentang seluruh pribadi, katimbang hanya sepotong informasi yang terpisah-pisah. • Pemahaman tiap penggal informasi sebagian tergantung konteks.
  • 14. Lanjut….. • Asch (1946): setiap ciri yang diberikan akan mempunyai arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Contoh: memakai bikini di panggung konser dibandingkan dengan di pantai. • Disamping itu, menurut pendekatan kognitif, beberapa ciri yang melekat itu lebih melekat dari ciri lainnya. Contoh pasangan ciri hangat- dingin. • Ciri-ciri yang banyak diasosiasikan dengan berbagai macam karakteristik ini disebut ciri pusat.
  • 15. Lanjut….. • Disamping ciri pusat, pendekatan ini lebih menekankan pada pengaruh negativitas, artinya ciri negatif lebih berpengaruh atas kesan dibanding ciri positifnya. • Hodges (1974): kesan positif lebih mudah berubah daripada kesan negatif. • Contoh: pemimpin bajingan, menimbulkan kesan agak negatif.
  • 16. KEAKURATAN PENILAIAN: • Prasangka kognitif dan evaluatif tentang persepsi manusia tidak dapat sangat akurat. • Agar akurat, maka orang harus berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu yang cukup lama. • Persepsi orang tentang ciri-ciri fisik atau lahiriyah biasanya lebih akurat, dibandingkan dengan kondisi intern seseorang. • Kondisi intern : emosi, kepribadian.
  • 17. Pengenalan emosi: • Penilaian kita tentang orang lain tidak selalu akurat, terutama kita mengalami kesulitan dalam menilai emosi seseorang dari ekspresi di wajahnya. • Kita dapat cukup mudah untuk mengetahui emosi itu positif atau negatif, tetapi kita menemui kesulitan emosi positif atau negatif mana yang sedang dialami. • Namun demikian, ekspresi wajah tertentu bersifat universal antar budaya.
  • 18. Komunikasi non verbal: • Kita memakai beberapa petunjuk untuk sampai pada kesan atas orang : penampilan fisik, perilaku verbal, petunjuk non verbal. • Komunikasi non verbal mencakup : saluran yang terlihat (jarak, kontak mata,isyarat) dan parabahasa (tinggi rendahnya suara, kecepatan dan penundaan ucapan).
  • 19. Lanjut…. • Komunikasi verbal seseorang mungkin merupakan sumber informasi yang paling penting, akan tetapi informasi yang terlihat dan parabahasa memberikan sumbangan besar dan penting, khususnya jika isinya membantu kita menginterpretasikan artinya. • Mehrabian(1972) : memperkirakan hanya 7 persen dari komunikasi emosi tercapai melalui komunikasi verbal, 55 persen dicapai melalui saluran yang terlihat dan 38 persen dari parabahasa.
  • 20. Lanjut….. • Dalam komunikasi verbal seringkali terjadi kebocoran penipuan yang terjadi dengan berbagai cara non verbal seperti gerakan gugup, atau ucapan bernada tinggi dan cepat. • Para pengamat biasanya dapat mendeteksi penipuan lebih menyerupai kebetulan, tetapi mereka membutuhkan ketiga saluran komunikasi untuk melakukannya secara efektif.