SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
Siklus Daur HidupSiklus Daur Hidup
OrganisasiOrganisasi
Dayana Florencia (14.D1.0010)
Maretta Edgina Damayanti
(14.D1.0021)
Candrika Awinda Glory (14.D1.0022)
Frederica Audrey (14.D1.0032)
Cindy Krestanto (14.D1.067)
PengertianPengertian
(Adizes, 1996) Siklus hidup organisasi adalah suatu
tahapan perkembangan yang dialami oleh setiap
organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah-
masalah transisi serta implikasi yang mengikuti dari setiap
perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupan
organisme, pertumbuhan dan kemunduran setiap
organisasi terutama disebabkan oleh dua faktor yaitu
fleksibilitas dalam merespon setiap perubahan lingkungan
dan “kekakuan” (controllability) dalam merespon setiap
perubahan
Siklus Hidup OrganisasiSiklus Hidup Organisasi
Tahap-tahap Perkembangan (Siklus)Tahap-tahap Perkembangan (Siklus)
OrganisasiOrganisasi
Ichak Adizes ( 1989) menguraikan tiga tahapan utama yaitu :
1. Tahap pertumbuhan (growing stages) yang meliputi masa pengenalan
(courtship), masa bayi (infancy), dan masa kanak-kanak (go-go).
2. Masa ”coming of age” yang meliputi masa kedewasaan (adolescence)
dan masa puncak/ keemasan (prime).
3. Tahap Penurunan (aging organizations) yang meliputi masa kemapanan
(stable organizations), masa aristokrasi (aristoccracy), masa birokrasi awal
(early bureaucracy) dan masa birokrasi dan mati (bureaucracy and death).
7 Tahap Penting Siklus Hidup Organisasi7 Tahap Penting Siklus Hidup Organisasi
1. Masa Pengenalan (Courtship)
2. Masa Bayi (Infant Periode)
3. Masa Anak-Anak (Go-Go)
4. Masa Dewasa
5. Masa Puncak Organisasi
6. Masa Stabilitas Organisasi
7. Masa Penurunan dan Kematian
Organisasi
1. Masa Pengenalan (Courtship)
Ciri utama organisasi pada masa pengenalan adalah, banyaknya ide atau
gagasan yang ingin diwujudkan, meskipun organisasi belum berdiri. Banyak
sekali gagasan-gagasan tentang masa depan, tanpa adanya kegiatan yang
nyata. Karenanya pada tahap ini antusiasme sangat tinggi dan ketertarikan
secara emosional. Antusiasme dan ketertarikan secara emosional yang sangat
tinggi itulah yang membangkitkan komitmen. Perkembangan dalam masa
pengenalan menunjukkan ciri-ciri normal yaitu; apabila komitmen disertai dengan
uji kenyataan secara realistis dan risiko diperhitungkan secara moderat.
Sedangkan ciri-ciri abnormal yaitu gagasan tidak diuji secara realistis dan sesuai
dengan kenyataan dan risiko tidak diperhitungkan secara moderat. Gagasan-
gagasan yang tidak realistis dan berisiko tinggi, memungkinkan organisasi hanya
berwujud dalam gagasan dan angan-angan. Dalam bahasa yang lain, organisasi
akan mengalami ”keguguran” sebelum lahir.
2. Masa Bayi (Infant Periode)
Gagasan-gagasan dan ide yang dibangun pada tahap pengenalan apabila
disertai kemampuan untuk mewujudkannya merupakan siklus awal dari
kehidupan organisasi. Tentu saja tidak semua gagasan dapat diwujudkan, karena
hal itu berkaitan langsung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya
organisasi, baik sumberdaya manusia (SDM) maupun sumberdaya lainnya.
Meskipun risiko telah diperhitungkan secara moderat, organisasi pada tahap awal
membutuhkan kerja keras dan aktivitas-aktivitas berkelanjutan yang dilakukan
oleh pendiri atau penggagas. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
pada tahap ini aktivitas organisasi masih bertumpu pada pimpinan atau pendiri
(baik dalam komitmen maupun dalam pengambilan keputusan). Oleh karenanya
sistem dan prosedur masih sederhana, pengelolaan serta struktur hirarkinya
sempit. Tanpa komitmen dari pendiri untuk memberikan ”kasih sayang” kepada
organisasi (dalam bentuk perhatian, tenaga, bahkan uang), maka organisasi akan
mati dikala masih bayi (infant mortality).
3. Masa Anak-Anak (Go-Go)
Organisasi yang berhasil mewujudkan gagasan dalam bentuk yang nyata
dianggap telah melewati masa awal. Dalam jumlah terbatas, ide-ide dapat
dilaksanakan dan mulai menunjukkan aktivitas walaupun dalam skala terbatas.
Keberhasilan dalam masa ini akan mendorong pendiri untuk memperbanyak ide
dan mencoba untuk mewujudkan setiap ide yang muncul dalam angan-angan.
Akhirnya banyak sekali ide yang ingin direalisasikan. Setiap peluang dan
kesempatan ”disambar” tanpa memperhitungkan kekuatan sumberdaya
organisasi, tanpa menentukan skala prioritas, karena semua adalah prioritas.
Akibatnya banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan pada saat bersamaan.
Sindrom ”go-go” adalah semua ingin digarap, persis seorang anak yang selalu
melahap apa saja yang ditemukan, tak perduli makanan atau bukan. Organisasi
dikendalikan oleh setiap ”temuan” peluang, bukan organisasi yang
mengendalikan peluang.
4. Masa Dewasa
Organisasi yang berhasil melewati masa ini telah mencapai kedewasaan yang
dicirikan berfikir dan bertindak realistis serta bekerja dalam level risiko yang
moderat. Tentu saja penggantian tujuan ini membutuhkan perenungan,
pemikiran, waktu, memerlukan refleksi. Risikonya, pada saat orang bertempur
memperebutkan berbagai peluang untuk dikerjakan, masuk dalam bidang-bidang
garapan, organisasi ini masih berasik-asik dengan program rekayasa ulang atau
jargon-jargon reformasi. Oleh karena itu, refleksi dan perumusan penggantian
tujuan harus dilaksanakan secara seksama, agar momentum tidak hilang dan
organisasi mengalami penurunan atau ”penuaan” dini (premature aging), dalam
arti organisasi belum sampai kepada visi dan misi yang diimpikan, komitmen dan
sumberdaya sudah berkurang dan tidak efektif lagi untuk berjuang, akhirnya
organisasi mengalami penuaan dini (Premature Aging).
5. Masa Puncak Organisasi
Organisasi yang berhasil melewati masa dewasa akan mencapai masa puncak
organisasi. Hal ini ditandai dengan sasaran-sasaran yang secara realistis
ditetapkan berhasil dicapai dengan baik. Organisasi dapat dikendalikan dengan
baik karena sistem dan prosedur, serta mekanisme pengambilan keputusan telah
tersusun dengan baik serta diterapkan secara konsekuen. Kendati, organisasi
secara ketat menjalankan sistem dan prosedur, organisasi tetap fleksibel dalam
arti masih mampu mengadopsi berbagai perubahan - perubahan yang terjadi di
lingkungan. Oleh karena itu tahap ini disebut pula sebagai tahap Go-Go kedua
atau secondbirth new infant. Organisasi secara agresif mencari berbagai peluang
dan kesempatan untuk memperluas usaha dan diversifikasi berbagai bidang
usaha), namun dibarengi dengan perhitungan dan prediksi secara ketat dan
pengendalian dalam implementasinya.
6. Masa Stabilitas Organisasi
Apabila organsisasi secara konsisten mampu mempertahankan masa puncak
selama beberapa periode tertentu, maka dapat dikatakan bahwa organisasi itu
mengalami atau berada pada posisi kestabilan. Tentu saja pada tahap ini banyak
sekali ”godaan” dan tantangan yang muncul secara internal maupun eksternal.
7. Masa Penurunan dan Kematian
Organisasi
Secara internal godaan yang muncul adalah munculnya rutinitas pekerjaan
sehingga mematikan kreativitas dan inovasi. Jargon ”jangan mengganggu
suasana yang sudah kondusif” merupakan senjata untuk mematikan setiap
inovasi dan kreativitas. Jika situasi ini terus berlanjut, maka lama kelamaan akan
memunculkan kubu-kubu yang saling berseberangan, bahkan saling
bermusuhan secara terang- terangan maupun sembunyi-sembunyi (konflik).
Dari segi analisa struktur organisasi, konflik merupakan suatu ciri dimana struktur
yang ada sudah tidak efektif atau deficiency (Daft, 1992). Manakala ini terjadi,
maka suasana saling curiga akan terjadi. Setiap orang selalu berancang-ancang
untuk menjatuhkan lawan konfrontasinya secara fisik (memecat, merumahkan)
maupun secara mental psikologik dengan memainkan berbagai kartu truf masing-
masing dengan mencari kelemahan pihak lainnya. Semua daya upaya difokuskan
kepada usaha-usaha untuk menjatuhkan lawan. Sementara implementasi
tujuan-tujuan organisasi menjadi terbengkalai. Akhirnya ketika organisasi
menghadapi masalah, yang terjadi adalah saling menyalahkan, bukan mencari
penyebab dan solusi untuk memecahkan masalah. Karena organisasi terus
menerus dilanda konflik, sementara pelayanan atau implementasi organisasi
menjadi terabaikan, maka yang mengemuka dalam organisasi adalah
kepentingan-kepentingan politik dari masing-masing pihak yang bertikai.
Komitmen yang semula dibangun pada tahap awal pendirian organisasi, tidak ada
lagi. Banyak anggota organisasi yang exodus keluar atau mengundurkan diri
(exit) (Hirschman, 1970). Atau jika pun bertahan namun komitmen sudah tidak
ada lagi sebagai pemersatu gerak langkah tujuan organisasi, maka pada saat itu
Mempertahankan Organisasi pada PosisiMempertahankan Organisasi pada Posisi
PuncakPuncak
1. Sadari bahwa organisasi senantiasa akan berhadapan dengan masalah.
Masalah dalam organisasi adalah hal yang normal Organisasi yang tidak mempunyai
masalah adalah organisasi yang tak mengalami perubahan, dan itu hanya jika
organisasi itu telah mati. Mengelola organisasi berarti secara terus menerus
memecahkan masalah
2. Dalam organisasi dikenal masalah yang normal dan abnormal.
Masalah yang normal adalah masalah yang dapat dipecahkan dengan mengunakan
energi internal yang dimiliki organisasi. Masalah menjadi abnormal, apabila energi
internal tidak mampu mengatasinya dan membutuhkan intervensi atau energi dari luar.
Mempertahankan Organisasi pada PosisiMempertahankan Organisasi pada Posisi
PuncakPuncak
3. Kenali dan waspadai ciri-ciri organisasi yang sedang mengalami penurunan
atau penuaan dengan mencermati ciri-ciri atau tanda-tanda organisasi yang
sedang mengalami hal tersebut.
Dengan mengenali dan menyadari tanda-tanda tersebut, pimpinan organisasi harus
segera melakukan spin off new infant organizations yaitu dengan mengarahkan
kembali organisasi ke ciri masa-masa puncak. Spin off ini dapat dilakukan dalam
bentuk penyegaran (refreshing) organisasi, peningkatan kemampuan (up-grading)
personal organisasi, membangun kembali visi baru organisasi (rebuilding a new vision
of organization), menegaskan kembali komitmen anggota organisasi.
SumberSumber
Raharja, Sam’un Jaja . 2010. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.6, No.1: hal. 94–100,
Center for Business Studies.Bandung.
PerubahanPerubahan
OrganisasionalOrganisasional
Faktor-faktor Perubahan OrganisasiFaktor-faktor Perubahan Organisasi
Faktor penyebab
terjadinya perubahan
Faktor Ekstern
Faktor Intern
Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari
luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya
dorongan yang kuat dari lingkungannya.
Artinya, perubahan yang besar itu terjadi
karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi
yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan
peraturan pemerintah.
Faktor Intern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari
dalam organisasi yang bersangkutan, yang
dapat berasal dari berbagai sumber antara
lain:
•Problem hubungan antar anggota
•Problem dalam proses kerja sama
•Problem keuangan
Jenis Perubahan OrganisasiJenis Perubahan Organisasi
Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah
perubahan yang dirancang dan
diimplementasikan secara
berurutan dan tepat waktu sebagai
antisipasi dari peristiwa di masa
mendatang.
Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu
respon bertahap terhadap
peristiwa ketika muncul.
Langkah Komprehensif dalam ProsesLangkah Komprehensif dalam Proses
PerubahanPerubahan
1. Mengenali kebutuhan akan perubahan
2. Menetapkan tujuan perubahan
3. Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan
perubahan
4. Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5. Merencanakan implementasi untuk perubahan
6. Mengimplementasikan perencanaan perubahan
7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
Model Perubahan Kurt Lewin (1951)Model Perubahan Kurt Lewin (1951)
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahap yang meliputi
:
1. Tahap Unfreezing (pencairan)
Proses perubahan ini harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan
semula dengan meerubah terhadap keseimbangan yang ada. Masalah biasanya muncul
akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah
mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
2. Tahap Moving (bergerak)
Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi
yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah. Pada tahap ini perawat
berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat
membantu memecahkan masalah.
Model Perubahan Kurt Lewin (1951)Model Perubahan Kurt Lewin (1951)
3. Tahap Refreezing (pembekuan)
Tahap ini dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau
tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Tugas perawat sebagai agen
berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahap yang meliputi
:
Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994)
Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung
dalam delapan tahap. Yaitu :
1. Tahap Persiapan (preparation)
Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan sejumlah pengetahuan tentang perlunya
organisasi bersangkutan untuk segera melakukan perubahan. Dalam tahap ini juga
mempersiapkan dan menyakinkan para stakeholders agar mau dan mendukung
perubahan.
2. Tahap Analisis kekuatan dan Kelemahan
Setelah dilakukan persiapan matang, aktivitas selanjutnya adalah melakukan anlisis
kondisi internal dan eksternal terkait kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
organisasi. Dalam tahap ini juga penting untuk menganalisis lingkungan khusus dan
umum yang dapat mempengaruhi performance organisasi di masa mendatang.
Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994)
Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung
dalam delapan tahap. Yaitu :
3. Tahap Mendesain Sub Unit Organisasi Baru
Perubahan secara umum bertujuan agar organisasi semakin adaptif terhadap
perubahan. Guna mendukung tujuan tersebut dilakukan sub unit organisasi yang
memiliki fleksibilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan.
4. Tahap Mendesain Proyek
Proyek dalam hal ini adalah perubahan yang menyeluruh dan integratif. Agar perubahan
yang terjadi terintegrasi, maka seluruh anggota organisasi disertakan agar dapat
memahami dan memilki rasa memiliki perubahan yang sedang terjadi.
Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994)
Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung
dalam delapan tahap. Yaitu :
5. Tahap Mendesain Sistem Kerja
Sistem kerja ini adalah bagian pentinguntuk memformalisasikan pekerjaan terutama
yang bersifat rutin. Sistem kerja yang didesain akan memudahkan evaluasi dan
standarisasi pekerjaan.
6. Tahap Mendesain Sistem Pendukung
Agar proses perubahan dapat terintegrasi dan terjadi proses pembelajaran yang
berjangka panjang, maka perlu didesain sistem yang mendukung tujuan tersebut. Sistem
pendukung ini merupakan sarana untuk melanggengkan perubahan yang sedang dan
akan dilakukan.
Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994)
Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung
dalam delapan tahap. Yaitu :
7. Tahap Mendesain Mekanisme Integratif
Mendesain mekanisme integratif merupakan proses untuk menjadikan sistem kerja dapat
terkoordinasi secara baik dan berkesinambungan. Guna mencapai keinginan tersebut
harus didukung adanya usaha untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi.
Dengan adanya pengumpulan informasi, maka sebuah permasalahan tidak diselesaikan
secara parsial. Selanjutnya mekanisme tersebut dikontrol legitimasi kekuasaan agar
mekanisme tersebut dapat berjalan.
8. Tahap Implementasi dan Perubahan
Tahap terakhir dari model perubahan dari Pasmore adalah tahap implementasi
perubahan dengan didukung semua pihak dan dipimpin olehdecision maker organisasi.
Model Perubahan Kreitner dan KinickiModel Perubahan Kreitner dan Kinicki
Dalam model perubahan ini ditawarkan kerangka kerja untuk menggambarkan
kompleksitas perubahan organisasional.
Pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki meliputi
komponen yang terdiri atas input, unsur-unsur yang hendak dirubah (target
element of change) dan output. Ketiga komponen tersebut memiliki keterkaitan
antara satu dengan yang lain. Input merupakan faktor yang mendorong terjadinya
proses perubahan. Semua perubahan yang bersifat organisasional harus
konsisten dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Disamping itu juga melihat
kemampuan dan potensi yang dimiliki. Dan juga meninjau ancaman dari dalam
dan dari luar.
Unsur yang hendak dirubah dalam model ini meliputi aturan organiasasi, fakor
sosial, metode, desain kerja dan teknologi dan asek manusia. Adapun yang
menjadi output dan hasil akhir dalam model perubahan ini adalah perubahan di
semua level organisasi, perubahan di semua level kelompok atau departemen,
Model Perubahan TyagiModel Perubahan Tyagi
Model perubahan merupakan model perubahan sistem yang lebih menekankan
pada peran kekuatan agen perubah dalam mengelola perubahan. Sedangkan
dalam tahap implementasi menekankan pentingnya transition management.
Transition management merupakan suatu proses yang sistematis yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian dan implementasi perubahan dari kondisi
sekarang menuju perubahan yang diharapkan.
Komponen perubahan yang dikemukakan oleh Tyagi meliputi: adanya kekuatan
penuh, mengetahui permasalahan yang hendak dirubah, proses penyelesaian
masalah, mengimplementasikan perubahan. Terakhir adalah menilai, mengawasi
dan mengevaluasi hasil perubahan.
Model Perubahan RobbinsModel Perubahan Robbins
Perubahan diprakarsai oleh kekuatan tertentu. Kekuatan tersebut dijalankan di
dalam organisasi oleh seorang agen perubahan. Agen tersebut memilih tindakan
intervensinya, artinya ia memilih apa yang harus diubah. Pelaksanaan dari
intervensi tersebut terdiri dari dua bagian: apa yang dilakukan dan bagaimana
melakukannya. Bagian apa membutuhkan tiga langkah: mencairkan (unfreezing)
keadaan status quo, bergerak ke suatu keadaan yang baru, dan membekukan
kembali prefreezing keadaan yang baru untuk menjadikannya permanen. Bagian
bagaimana merujuk pada taktik yang digunakan oleh agen tersebut untuk
melaksanakan proses perubahan bersangkutan. Perubahan pada suatu bidang
dari organisasi kemungkinan akan mendorong timbulnya kekuatan baru untuk
perubahan lainnya.
Hambatan untuk PerubahanHambatan untuk Perubahan
Konflik dan Kekuasaan
Perubahan pada umumnya
bermanfaat, namun ketika
perubahan menyebabkan
konflik organisasi dan
persaingan
kekuasaan, suatu
organisasi seringkali
menghindari adanya
perubahan
tersebut. Konflik antara
kedua fungsi akan
menghambat proses
perubahan
dan barangkali mencegah
adanya perubahan itu
sendiri.
Perbedaan dalam
Fungsional Orientasi
Perbedaan dalam orientasi
fungsional adalah halangan
utama yang lain
untuk berubah dan salah
satu sumber akan kelesuan
organisasi. Perbedaan
fungsi dan divisi seringkali
dipandang sebagai sumber
masalah yang
berbeda pula, sebab
mereka melihat masalah
utama penyebabnya dari
sudut pandang mereka
sendiri.
Budaya Organisasi
Nilai dan norma-norma di
dalam budaya organisasi
dapat menjadi sumber
resistansi untuk berubah.
Jika perubahan organisasi
mengganggu nilai dan
norma-norma yang
dibenarkan dan memaksa
orang-orang untuk merubah
apa yang mereka lakukan
dan bagaimana mereka
melakukan itu, budaya
organisasi akan
menyebabkan resistansi
untuk berubah. Kadang-
kadang, nilai dan strategi
baru diperlukan.
Bagaimana Suatu Organisasi dapatBagaimana Suatu Organisasi dapat
Bertahan?Bertahan?
Teknologi dan globalisasi dalam kehidupan modern mempercepat terjadinya
perubahan dalam segala bidang. Suatu organisasi atau lembaga harus dapat
beradaptasi secara cepat dan lebih baik agar dapat bertahan dan tidak
mengalami kehancuran.
Sebuah organisasi dapat menyikapi perubahan dan tuntutan perubahan zaman,
sehingga organisasi dapat dengan cepat membaca dan mengenali kondisi-
kondisi baru dan segera beradaptasi terhadap perubahan itu. Organisasi
pembelajar (learning organization) merupakan suatu cara untuk dapat
beradaptasi dengan cepat dan tepat.
Garvin (1993) dalam Swee C. Goh (1998) menyatakan: “A learning
organization is an organization skilled at creating, acquiring and
transferring knowledge, and at modifying its behavior to reflect new
knowledge and insights” (Sam Advanced Management Journal, 1998).
5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter
Senge)Senge)
Proses bercermin dan
meningkatkan
gambaran diri kita
tentang dunia luar, dan
melihat bagaimana
mereka membentuk
keputusan dan
tindakan kita.
Mental Models
yaitu belajar untuk
Memperluas kapasitas
personal dalam
mencapai hasil kerja
yang paling diinginkan,
dan menciptakan
lingkungan organisasi
yang menumbuhkan
seluruh anggotanya
untuk
mengembangkan diri
mereka menuju
pencapaian sasaran
dan makna bekerja
sesuai dengan
harapan yang mereka
pilih.
Personal Mastery
Membangun rasa
komitmen dalam suatu
kelompok dengan
mengembangkan
gambaran bersama
tentang masa depan
yang akan diciptakan,
prinsip dan praktik
yang menuntun cara
kita mencapai tujuan
masa depan tersebut.
Shared Vision
5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter
Senge)Senge)
Cara pandang, cara
berbahasa untuk
menggambarkan dan
memahami kekuatan
dan hubungan yang
menentukan perilaku
suatu sistem.
System Thinking
Mentransformasikan
pembicaraan dan
keahlian berpikir,
sehingga suatu
kelompok dapat
secara sah
mengembangkan otak
dan kemampuan yang
lebih besar dibanding
ketika masing-masing
anggota kelompok
bekerja sendiri.
Team Learning
5 Elemen Subsistem Organisasi5 Elemen Subsistem Organisasi
PembelajarPembelajar
Michael J. Marquardt (2002) dalam bukunya Building the Learning Organization
menyatakan bahwa dalam organisasi pembelajar terdapat lima elemen
subsistem. Subsistem pembelajar tersebut adalah pembelajaran (learning),
organisasi (organization), orang (people), pengetahuan (knowledge), dan
teknologi (technology).
Pembelajaran tidak akan berkelanjutan tanpa pemahaman dan pengembangan
lima subsistem tersebut. Semua subsistem itu harus dipertahankan pada
keberlangsungan organisasi pembelajar untuk pencapaian kesuksesan
organisasi.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxFebyrikaAnggie1
 
perubahan dan perkembangan organisasi
perubahan dan perkembangan organisasiperubahan dan perkembangan organisasi
perubahan dan perkembangan organisasiFattia Rakhmalianni
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaDhini Anden
 
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiEfektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiSiti Sahati
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiRiski Nurfatimah
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiMaiya Maiya
 
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanEKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanAncilla Kustedjo
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAFajar Dolly
 
Rps perubahan-dan-budaya-organisasi
Rps perubahan-dan-budaya-organisasiRps perubahan-dan-budaya-organisasi
Rps perubahan-dan-budaya-organisasiHasim Abdullah
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanHadik27
 

Was ist angesagt? (20)

PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
 
perubahan dan perkembangan organisasi
perubahan dan perkembangan organisasiperubahan dan perkembangan organisasi
perubahan dan perkembangan organisasi
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiEfektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
 
Manajemen ppt
Manajemen pptManajemen ppt
Manajemen ppt
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanEKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Rps perubahan-dan-budaya-organisasi
Rps perubahan-dan-budaya-organisasiRps perubahan-dan-budaya-organisasi
Rps perubahan-dan-budaya-organisasi
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 

Andere mochten auch

Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiDayana Florencia
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasiDayana Florencia
 
Struktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasiStruktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasiIke Hanisyah
 
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaEra Natalia
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanDayana Florencia
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimErniSiregar
 

Andere mochten auch (9)

Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasi
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasiTeori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
Teori dan Pengembangan Organisasi - Stuktur organisasi
 
Struktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasiStruktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasi
 
PRINSIP MANAJEMEN
PRINSIP MANAJEMENPRINSIP MANAJEMEN
PRINSIP MANAJEMEN
 
Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)
 
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola Tim
 

Ähnlich wie Siklus Hidup Organisasi

Hubungan kepemimpinan, budaya dan strategi
Hubungan kepemimpinan, budaya dan strategiHubungan kepemimpinan, budaya dan strategi
Hubungan kepemimpinan, budaya dan strategiBMG Training Indonesia
 
Awarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic CultureAwarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic CultureMus Kamal
 
Indeks Awarness, Health, Toxic
Indeks Awarness, Health, ToxicIndeks Awarness, Health, Toxic
Indeks Awarness, Health, ToxicMus Kamal
 
Tugas fahmi
Tugas fahmiTugas fahmi
Tugas fahmifahmifrz
 
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinEbook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinP Wijayanto
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiRoby Irzal Maulana
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiSiti Sahati
 
Ratih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptx
Ratih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptxRatih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptx
Ratih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptxRATIHDANIKILLYSUCI
 
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar WandaSiregar
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiRevcha Putra
 
Roby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasiRoby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasiRoby Irzal Maulana
 

Ähnlich wie Siklus Hidup Organisasi (20)

Pertemuan ke 14B.pdf
Pertemuan ke 14B.pdfPertemuan ke 14B.pdf
Pertemuan ke 14B.pdf
 
Hubungan kepemimpinan, budaya dan strategi
Hubungan kepemimpinan, budaya dan strategiHubungan kepemimpinan, budaya dan strategi
Hubungan kepemimpinan, budaya dan strategi
 
Awarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic CultureAwarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic Culture
 
Indeks Awarness, Health, Toxic
Indeks Awarness, Health, ToxicIndeks Awarness, Health, Toxic
Indeks Awarness, Health, Toxic
 
gita.ppt
gita.pptgita.ppt
gita.ppt
 
Tugas fahmi
Tugas fahmiTugas fahmi
Tugas fahmi
 
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinEbook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
 
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJOMODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
MODUL LEARNING ORGANIZATION by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Inovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasiInovasi dalam berorganisasi
Inovasi dalam berorganisasi
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Teori Organisasi Umum
Teori Organisasi UmumTeori Organisasi Umum
Teori Organisasi Umum
 
Bims 140107234302-phpapp02
Bims 140107234302-phpapp02Bims 140107234302-phpapp02
Bims 140107234302-phpapp02
 
Teori abraham maslow
Teori abraham maslowTeori abraham maslow
Teori abraham maslow
 
Ratih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptx
Ratih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptxRatih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptx
Ratih Dani Killy Suci_215030901111013_Tugas PPT.pptx
 
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
Psikologi Industri dan Organisasi , Bab 7 , Ashar Sunyoto Munandar
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan OrganisasiPerubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
 
Roby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasiRoby irzal maulana, budaya organisasi
Roby irzal maulana, budaya organisasi
 
Change Management and Strategic Leadership
Change Management and Strategic Leadership Change Management and Strategic Leadership
Change Management and Strategic Leadership
 

Mehr von Dayana Florencia

Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearMatematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearDayana Florencia
 
Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015
Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015
Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015Dayana Florencia
 
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMELSeminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMELDayana Florencia
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementDayana Florencia
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagementDayana Florencia
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fit
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fitIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fit
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fitDayana Florencia
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaan
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaanIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaan
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaanDayana Florencia
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixDayana Florencia
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixDayana Florencia
 
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiMP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiDayana Florencia
 
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerjaPO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerjaDayana Florencia
 
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenMP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenDayana Florencia
 
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaMSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaDayana Florencia
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaDayana Florencia
 

Mehr von Dayana Florencia (20)

Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearMatematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
 
Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015
Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015
Analisis Laporan Keuangan Kimia Farma dan Kalbe Farma tahun 2013-2015
 
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMELSeminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
Seminar Manajemen Keuangan - Analisis rasio CAMEL
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Job involvement
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagementIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Employee engagement
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fit
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fitIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fit
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fit
 
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaan
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaanIntegrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaan
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaan
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
 
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiMP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
 
BI - Pengimbuhan
BI - PengimbuhanBI - Pengimbuhan
BI - Pengimbuhan
 
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerjaPO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
PO Bab 3 - sikap dan kepuasan kerja
 
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar KonsumenMP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
MP I BAB 6 - Menganalisis Pasar Konsumen
 
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaMSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Matrix GE dan BCG
Matrix GE dan BCGMatrix GE dan BCG
Matrix GE dan BCG
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Tugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optikTugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optik
 
Laporan Fisika - prisma
Laporan Fisika - prismaLaporan Fisika - prisma
Laporan Fisika - prisma
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhana
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 

Kürzlich hochgeladen

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

Siklus Hidup Organisasi

  • 1. Siklus Daur HidupSiklus Daur Hidup OrganisasiOrganisasi Dayana Florencia (14.D1.0010) Maretta Edgina Damayanti (14.D1.0021) Candrika Awinda Glory (14.D1.0022) Frederica Audrey (14.D1.0032) Cindy Krestanto (14.D1.067)
  • 2. PengertianPengertian (Adizes, 1996) Siklus hidup organisasi adalah suatu tahapan perkembangan yang dialami oleh setiap organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah- masalah transisi serta implikasi yang mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupan organisme, pertumbuhan dan kemunduran setiap organisasi terutama disebabkan oleh dua faktor yaitu fleksibilitas dalam merespon setiap perubahan lingkungan dan “kekakuan” (controllability) dalam merespon setiap perubahan
  • 3. Siklus Hidup OrganisasiSiklus Hidup Organisasi
  • 4. Tahap-tahap Perkembangan (Siklus)Tahap-tahap Perkembangan (Siklus) OrganisasiOrganisasi Ichak Adizes ( 1989) menguraikan tiga tahapan utama yaitu : 1. Tahap pertumbuhan (growing stages) yang meliputi masa pengenalan (courtship), masa bayi (infancy), dan masa kanak-kanak (go-go). 2. Masa ”coming of age” yang meliputi masa kedewasaan (adolescence) dan masa puncak/ keemasan (prime). 3. Tahap Penurunan (aging organizations) yang meliputi masa kemapanan (stable organizations), masa aristokrasi (aristoccracy), masa birokrasi awal (early bureaucracy) dan masa birokrasi dan mati (bureaucracy and death).
  • 5. 7 Tahap Penting Siklus Hidup Organisasi7 Tahap Penting Siklus Hidup Organisasi 1. Masa Pengenalan (Courtship) 2. Masa Bayi (Infant Periode) 3. Masa Anak-Anak (Go-Go) 4. Masa Dewasa 5. Masa Puncak Organisasi 6. Masa Stabilitas Organisasi 7. Masa Penurunan dan Kematian Organisasi
  • 6. 1. Masa Pengenalan (Courtship) Ciri utama organisasi pada masa pengenalan adalah, banyaknya ide atau gagasan yang ingin diwujudkan, meskipun organisasi belum berdiri. Banyak sekali gagasan-gagasan tentang masa depan, tanpa adanya kegiatan yang nyata. Karenanya pada tahap ini antusiasme sangat tinggi dan ketertarikan secara emosional. Antusiasme dan ketertarikan secara emosional yang sangat tinggi itulah yang membangkitkan komitmen. Perkembangan dalam masa pengenalan menunjukkan ciri-ciri normal yaitu; apabila komitmen disertai dengan uji kenyataan secara realistis dan risiko diperhitungkan secara moderat. Sedangkan ciri-ciri abnormal yaitu gagasan tidak diuji secara realistis dan sesuai dengan kenyataan dan risiko tidak diperhitungkan secara moderat. Gagasan- gagasan yang tidak realistis dan berisiko tinggi, memungkinkan organisasi hanya berwujud dalam gagasan dan angan-angan. Dalam bahasa yang lain, organisasi akan mengalami ”keguguran” sebelum lahir.
  • 7. 2. Masa Bayi (Infant Periode) Gagasan-gagasan dan ide yang dibangun pada tahap pengenalan apabila disertai kemampuan untuk mewujudkannya merupakan siklus awal dari kehidupan organisasi. Tentu saja tidak semua gagasan dapat diwujudkan, karena hal itu berkaitan langsung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya organisasi, baik sumberdaya manusia (SDM) maupun sumberdaya lainnya. Meskipun risiko telah diperhitungkan secara moderat, organisasi pada tahap awal membutuhkan kerja keras dan aktivitas-aktivitas berkelanjutan yang dilakukan oleh pendiri atau penggagas. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pada tahap ini aktivitas organisasi masih bertumpu pada pimpinan atau pendiri (baik dalam komitmen maupun dalam pengambilan keputusan). Oleh karenanya sistem dan prosedur masih sederhana, pengelolaan serta struktur hirarkinya sempit. Tanpa komitmen dari pendiri untuk memberikan ”kasih sayang” kepada organisasi (dalam bentuk perhatian, tenaga, bahkan uang), maka organisasi akan mati dikala masih bayi (infant mortality).
  • 8. 3. Masa Anak-Anak (Go-Go) Organisasi yang berhasil mewujudkan gagasan dalam bentuk yang nyata dianggap telah melewati masa awal. Dalam jumlah terbatas, ide-ide dapat dilaksanakan dan mulai menunjukkan aktivitas walaupun dalam skala terbatas. Keberhasilan dalam masa ini akan mendorong pendiri untuk memperbanyak ide dan mencoba untuk mewujudkan setiap ide yang muncul dalam angan-angan. Akhirnya banyak sekali ide yang ingin direalisasikan. Setiap peluang dan kesempatan ”disambar” tanpa memperhitungkan kekuatan sumberdaya organisasi, tanpa menentukan skala prioritas, karena semua adalah prioritas. Akibatnya banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan pada saat bersamaan. Sindrom ”go-go” adalah semua ingin digarap, persis seorang anak yang selalu melahap apa saja yang ditemukan, tak perduli makanan atau bukan. Organisasi dikendalikan oleh setiap ”temuan” peluang, bukan organisasi yang mengendalikan peluang.
  • 9. 4. Masa Dewasa Organisasi yang berhasil melewati masa ini telah mencapai kedewasaan yang dicirikan berfikir dan bertindak realistis serta bekerja dalam level risiko yang moderat. Tentu saja penggantian tujuan ini membutuhkan perenungan, pemikiran, waktu, memerlukan refleksi. Risikonya, pada saat orang bertempur memperebutkan berbagai peluang untuk dikerjakan, masuk dalam bidang-bidang garapan, organisasi ini masih berasik-asik dengan program rekayasa ulang atau jargon-jargon reformasi. Oleh karena itu, refleksi dan perumusan penggantian tujuan harus dilaksanakan secara seksama, agar momentum tidak hilang dan organisasi mengalami penurunan atau ”penuaan” dini (premature aging), dalam arti organisasi belum sampai kepada visi dan misi yang diimpikan, komitmen dan sumberdaya sudah berkurang dan tidak efektif lagi untuk berjuang, akhirnya organisasi mengalami penuaan dini (Premature Aging).
  • 10. 5. Masa Puncak Organisasi Organisasi yang berhasil melewati masa dewasa akan mencapai masa puncak organisasi. Hal ini ditandai dengan sasaran-sasaran yang secara realistis ditetapkan berhasil dicapai dengan baik. Organisasi dapat dikendalikan dengan baik karena sistem dan prosedur, serta mekanisme pengambilan keputusan telah tersusun dengan baik serta diterapkan secara konsekuen. Kendati, organisasi secara ketat menjalankan sistem dan prosedur, organisasi tetap fleksibel dalam arti masih mampu mengadopsi berbagai perubahan - perubahan yang terjadi di lingkungan. Oleh karena itu tahap ini disebut pula sebagai tahap Go-Go kedua atau secondbirth new infant. Organisasi secara agresif mencari berbagai peluang dan kesempatan untuk memperluas usaha dan diversifikasi berbagai bidang usaha), namun dibarengi dengan perhitungan dan prediksi secara ketat dan pengendalian dalam implementasinya.
  • 11. 6. Masa Stabilitas Organisasi Apabila organsisasi secara konsisten mampu mempertahankan masa puncak selama beberapa periode tertentu, maka dapat dikatakan bahwa organisasi itu mengalami atau berada pada posisi kestabilan. Tentu saja pada tahap ini banyak sekali ”godaan” dan tantangan yang muncul secara internal maupun eksternal. 7. Masa Penurunan dan Kematian Organisasi Secara internal godaan yang muncul adalah munculnya rutinitas pekerjaan sehingga mematikan kreativitas dan inovasi. Jargon ”jangan mengganggu suasana yang sudah kondusif” merupakan senjata untuk mematikan setiap inovasi dan kreativitas. Jika situasi ini terus berlanjut, maka lama kelamaan akan memunculkan kubu-kubu yang saling berseberangan, bahkan saling bermusuhan secara terang- terangan maupun sembunyi-sembunyi (konflik).
  • 12. Dari segi analisa struktur organisasi, konflik merupakan suatu ciri dimana struktur yang ada sudah tidak efektif atau deficiency (Daft, 1992). Manakala ini terjadi, maka suasana saling curiga akan terjadi. Setiap orang selalu berancang-ancang untuk menjatuhkan lawan konfrontasinya secara fisik (memecat, merumahkan) maupun secara mental psikologik dengan memainkan berbagai kartu truf masing- masing dengan mencari kelemahan pihak lainnya. Semua daya upaya difokuskan kepada usaha-usaha untuk menjatuhkan lawan. Sementara implementasi tujuan-tujuan organisasi menjadi terbengkalai. Akhirnya ketika organisasi menghadapi masalah, yang terjadi adalah saling menyalahkan, bukan mencari penyebab dan solusi untuk memecahkan masalah. Karena organisasi terus menerus dilanda konflik, sementara pelayanan atau implementasi organisasi menjadi terabaikan, maka yang mengemuka dalam organisasi adalah kepentingan-kepentingan politik dari masing-masing pihak yang bertikai. Komitmen yang semula dibangun pada tahap awal pendirian organisasi, tidak ada lagi. Banyak anggota organisasi yang exodus keluar atau mengundurkan diri (exit) (Hirschman, 1970). Atau jika pun bertahan namun komitmen sudah tidak ada lagi sebagai pemersatu gerak langkah tujuan organisasi, maka pada saat itu
  • 13. Mempertahankan Organisasi pada PosisiMempertahankan Organisasi pada Posisi PuncakPuncak 1. Sadari bahwa organisasi senantiasa akan berhadapan dengan masalah. Masalah dalam organisasi adalah hal yang normal Organisasi yang tidak mempunyai masalah adalah organisasi yang tak mengalami perubahan, dan itu hanya jika organisasi itu telah mati. Mengelola organisasi berarti secara terus menerus memecahkan masalah 2. Dalam organisasi dikenal masalah yang normal dan abnormal. Masalah yang normal adalah masalah yang dapat dipecahkan dengan mengunakan energi internal yang dimiliki organisasi. Masalah menjadi abnormal, apabila energi internal tidak mampu mengatasinya dan membutuhkan intervensi atau energi dari luar.
  • 14. Mempertahankan Organisasi pada PosisiMempertahankan Organisasi pada Posisi PuncakPuncak 3. Kenali dan waspadai ciri-ciri organisasi yang sedang mengalami penurunan atau penuaan dengan mencermati ciri-ciri atau tanda-tanda organisasi yang sedang mengalami hal tersebut. Dengan mengenali dan menyadari tanda-tanda tersebut, pimpinan organisasi harus segera melakukan spin off new infant organizations yaitu dengan mengarahkan kembali organisasi ke ciri masa-masa puncak. Spin off ini dapat dilakukan dalam bentuk penyegaran (refreshing) organisasi, peningkatan kemampuan (up-grading) personal organisasi, membangun kembali visi baru organisasi (rebuilding a new vision of organization), menegaskan kembali komitmen anggota organisasi.
  • 15. SumberSumber Raharja, Sam’un Jaja . 2010. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.6, No.1: hal. 94–100, Center for Business Studies.Bandung.
  • 17. Faktor-faktor Perubahan OrganisasiFaktor-faktor Perubahan Organisasi Faktor penyebab terjadinya perubahan Faktor Ekstern Faktor Intern
  • 18. Faktor Ekstern Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
  • 19. Faktor Intern Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain: •Problem hubungan antar anggota •Problem dalam proses kerja sama •Problem keuangan
  • 20. Jenis Perubahan OrganisasiJenis Perubahan Organisasi Perubahan Terencana Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa mendatang. Perubahan Reaktif Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika muncul.
  • 21. Langkah Komprehensif dalam ProsesLangkah Komprehensif dalam Proses PerubahanPerubahan 1. Mengenali kebutuhan akan perubahan 2. Menetapkan tujuan perubahan 3. Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan 4. Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan 5. Merencanakan implementasi untuk perubahan 6. Mengimplementasikan perencanaan perubahan 7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
  • 22. Model Perubahan Kurt Lewin (1951)Model Perubahan Kurt Lewin (1951) Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahap yang meliputi : 1. Tahap Unfreezing (pencairan) Proses perubahan ini harus memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan meerubah terhadap keseimbangan yang ada. Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik. 2. Tahap Moving (bergerak) Proses perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memiliki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan untuk berubah. Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
  • 23. Model Perubahan Kurt Lewin (1951)Model Perubahan Kurt Lewin (1951) 3. Tahap Refreezing (pembekuan) Tahap ini dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan. Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahap yang meliputi :
  • 24. Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994) Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung dalam delapan tahap. Yaitu : 1. Tahap Persiapan (preparation) Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan sejumlah pengetahuan tentang perlunya organisasi bersangkutan untuk segera melakukan perubahan. Dalam tahap ini juga mempersiapkan dan menyakinkan para stakeholders agar mau dan mendukung perubahan. 2. Tahap Analisis kekuatan dan Kelemahan Setelah dilakukan persiapan matang, aktivitas selanjutnya adalah melakukan anlisis kondisi internal dan eksternal terkait kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi. Dalam tahap ini juga penting untuk menganalisis lingkungan khusus dan umum yang dapat mempengaruhi performance organisasi di masa mendatang.
  • 25. Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994) Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung dalam delapan tahap. Yaitu : 3. Tahap Mendesain Sub Unit Organisasi Baru Perubahan secara umum bertujuan agar organisasi semakin adaptif terhadap perubahan. Guna mendukung tujuan tersebut dilakukan sub unit organisasi yang memiliki fleksibilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan. 4. Tahap Mendesain Proyek Proyek dalam hal ini adalah perubahan yang menyeluruh dan integratif. Agar perubahan yang terjadi terintegrasi, maka seluruh anggota organisasi disertakan agar dapat memahami dan memilki rasa memiliki perubahan yang sedang terjadi.
  • 26. Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994) Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung dalam delapan tahap. Yaitu : 5. Tahap Mendesain Sistem Kerja Sistem kerja ini adalah bagian pentinguntuk memformalisasikan pekerjaan terutama yang bersifat rutin. Sistem kerja yang didesain akan memudahkan evaluasi dan standarisasi pekerjaan. 6. Tahap Mendesain Sistem Pendukung Agar proses perubahan dapat terintegrasi dan terjadi proses pembelajaran yang berjangka panjang, maka perlu didesain sistem yang mendukung tujuan tersebut. Sistem pendukung ini merupakan sarana untuk melanggengkan perubahan yang sedang dan akan dilakukan.
  • 27. Model Perubahan Pasmore (1994)Model Perubahan Pasmore (1994) Proses perubahan menurut pasmore (1994 dalam Wursanto, 2003: 142) berlangsung dalam delapan tahap. Yaitu : 7. Tahap Mendesain Mekanisme Integratif Mendesain mekanisme integratif merupakan proses untuk menjadikan sistem kerja dapat terkoordinasi secara baik dan berkesinambungan. Guna mencapai keinginan tersebut harus didukung adanya usaha untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi. Dengan adanya pengumpulan informasi, maka sebuah permasalahan tidak diselesaikan secara parsial. Selanjutnya mekanisme tersebut dikontrol legitimasi kekuasaan agar mekanisme tersebut dapat berjalan. 8. Tahap Implementasi dan Perubahan Tahap terakhir dari model perubahan dari Pasmore adalah tahap implementasi perubahan dengan didukung semua pihak dan dipimpin olehdecision maker organisasi.
  • 28. Model Perubahan Kreitner dan KinickiModel Perubahan Kreitner dan Kinicki Dalam model perubahan ini ditawarkan kerangka kerja untuk menggambarkan kompleksitas perubahan organisasional. Pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki meliputi komponen yang terdiri atas input, unsur-unsur yang hendak dirubah (target element of change) dan output. Ketiga komponen tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Input merupakan faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan. Semua perubahan yang bersifat organisasional harus konsisten dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Disamping itu juga melihat kemampuan dan potensi yang dimiliki. Dan juga meninjau ancaman dari dalam dan dari luar. Unsur yang hendak dirubah dalam model ini meliputi aturan organiasasi, fakor sosial, metode, desain kerja dan teknologi dan asek manusia. Adapun yang menjadi output dan hasil akhir dalam model perubahan ini adalah perubahan di semua level organisasi, perubahan di semua level kelompok atau departemen,
  • 29. Model Perubahan TyagiModel Perubahan Tyagi Model perubahan merupakan model perubahan sistem yang lebih menekankan pada peran kekuatan agen perubah dalam mengelola perubahan. Sedangkan dalam tahap implementasi menekankan pentingnya transition management. Transition management merupakan suatu proses yang sistematis yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan implementasi perubahan dari kondisi sekarang menuju perubahan yang diharapkan. Komponen perubahan yang dikemukakan oleh Tyagi meliputi: adanya kekuatan penuh, mengetahui permasalahan yang hendak dirubah, proses penyelesaian masalah, mengimplementasikan perubahan. Terakhir adalah menilai, mengawasi dan mengevaluasi hasil perubahan.
  • 30. Model Perubahan RobbinsModel Perubahan Robbins Perubahan diprakarsai oleh kekuatan tertentu. Kekuatan tersebut dijalankan di dalam organisasi oleh seorang agen perubahan. Agen tersebut memilih tindakan intervensinya, artinya ia memilih apa yang harus diubah. Pelaksanaan dari intervensi tersebut terdiri dari dua bagian: apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya. Bagian apa membutuhkan tiga langkah: mencairkan (unfreezing) keadaan status quo, bergerak ke suatu keadaan yang baru, dan membekukan kembali prefreezing keadaan yang baru untuk menjadikannya permanen. Bagian bagaimana merujuk pada taktik yang digunakan oleh agen tersebut untuk melaksanakan proses perubahan bersangkutan. Perubahan pada suatu bidang dari organisasi kemungkinan akan mendorong timbulnya kekuatan baru untuk perubahan lainnya.
  • 31. Hambatan untuk PerubahanHambatan untuk Perubahan Konflik dan Kekuasaan Perubahan pada umumnya bermanfaat, namun ketika perubahan menyebabkan konflik organisasi dan persaingan kekuasaan, suatu organisasi seringkali menghindari adanya perubahan tersebut. Konflik antara kedua fungsi akan menghambat proses perubahan dan barangkali mencegah adanya perubahan itu sendiri. Perbedaan dalam Fungsional Orientasi Perbedaan dalam orientasi fungsional adalah halangan utama yang lain untuk berubah dan salah satu sumber akan kelesuan organisasi. Perbedaan fungsi dan divisi seringkali dipandang sebagai sumber masalah yang berbeda pula, sebab mereka melihat masalah utama penyebabnya dari sudut pandang mereka sendiri. Budaya Organisasi Nilai dan norma-norma di dalam budaya organisasi dapat menjadi sumber resistansi untuk berubah. Jika perubahan organisasi mengganggu nilai dan norma-norma yang dibenarkan dan memaksa orang-orang untuk merubah apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukan itu, budaya organisasi akan menyebabkan resistansi untuk berubah. Kadang- kadang, nilai dan strategi baru diperlukan.
  • 32. Bagaimana Suatu Organisasi dapatBagaimana Suatu Organisasi dapat Bertahan?Bertahan? Teknologi dan globalisasi dalam kehidupan modern mempercepat terjadinya perubahan dalam segala bidang. Suatu organisasi atau lembaga harus dapat beradaptasi secara cepat dan lebih baik agar dapat bertahan dan tidak mengalami kehancuran. Sebuah organisasi dapat menyikapi perubahan dan tuntutan perubahan zaman, sehingga organisasi dapat dengan cepat membaca dan mengenali kondisi- kondisi baru dan segera beradaptasi terhadap perubahan itu. Organisasi pembelajar (learning organization) merupakan suatu cara untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan tepat. Garvin (1993) dalam Swee C. Goh (1998) menyatakan: “A learning organization is an organization skilled at creating, acquiring and transferring knowledge, and at modifying its behavior to reflect new knowledge and insights” (Sam Advanced Management Journal, 1998).
  • 33. 5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter Senge)Senge) Proses bercermin dan meningkatkan gambaran diri kita tentang dunia luar, dan melihat bagaimana mereka membentuk keputusan dan tindakan kita. Mental Models yaitu belajar untuk Memperluas kapasitas personal dalam mencapai hasil kerja yang paling diinginkan, dan menciptakan lingkungan organisasi yang menumbuhkan seluruh anggotanya untuk mengembangkan diri mereka menuju pencapaian sasaran dan makna bekerja sesuai dengan harapan yang mereka pilih. Personal Mastery Membangun rasa komitmen dalam suatu kelompok dengan mengembangkan gambaran bersama tentang masa depan yang akan diciptakan, prinsip dan praktik yang menuntun cara kita mencapai tujuan masa depan tersebut. Shared Vision
  • 34. 5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter5 Pilar Organisasi Pembelajar (Peter Senge)Senge) Cara pandang, cara berbahasa untuk menggambarkan dan memahami kekuatan dan hubungan yang menentukan perilaku suatu sistem. System Thinking Mentransformasikan pembicaraan dan keahlian berpikir, sehingga suatu kelompok dapat secara sah mengembangkan otak dan kemampuan yang lebih besar dibanding ketika masing-masing anggota kelompok bekerja sendiri. Team Learning
  • 35. 5 Elemen Subsistem Organisasi5 Elemen Subsistem Organisasi PembelajarPembelajar Michael J. Marquardt (2002) dalam bukunya Building the Learning Organization menyatakan bahwa dalam organisasi pembelajar terdapat lima elemen subsistem. Subsistem pembelajar tersebut adalah pembelajaran (learning), organisasi (organization), orang (people), pengetahuan (knowledge), dan teknologi (technology). Pembelajaran tidak akan berkelanjutan tanpa pemahaman dan pengembangan lima subsistem tersebut. Semua subsistem itu harus dipertahankan pada keberlangsungan organisasi pembelajar untuk pencapaian kesuksesan organisasi.