Dokumen tersebut membahas tentang gizi balita dan anak sekolah. Ia menjelaskan karakteristik, kebutuhan gizi, masalah gizi yang sering dihadapi, sumber zat gizi penting, dan contoh menu untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.
2. pendahuluan
Balita
Periode yang terentang antara usia 0 sampai dengan 5
tahun dapat dikatakan sebagai periode laten karena
pertumbuhan fisik tidak berlangsung sedramatis waktu
bayi, sementara perkembangan motorik semakin
kompleks.
3. KARAKTERISTIK BALITA
Berat badan dan Tinggi badan
Pertambahan BB sekitar 1,8 – 3,7 Kg/tahun. Usia 1 – 7 tahun TB bertambah
sekitar 7,6 Cm/tahun dan menjelang pubertas TB bertambah sekitar 5,1
Cm/tahun. Usia 6 tahun, TB anak laki-laki lebih tinggi dari perempuan
sementara usia 9 tahun TB pada kedua anak sama
USIA PERKIRAAN TB
1 THN 1,5 x TB LAHIR
4 THN 2 x TB LAHIR
6 THN 1,5 x TB 1 TAHUN
13 THN 3 x TB LAHIR
DEWASA 3,5 x TB LAHIR
USIA PERKIRAAN BB
LAHIR 3,25 Kg
3-12 BLN (USIA (BLN) + 9) : 2
1-6 THN (USIA (THN) x 2) + 8
7-12 THN (USIA (THN) x 7 - 5) : 2
RUMUS PERKIRAAN BB RUMUS PERKIRAAN TB
4. MASALAH GIZI BALITA
1. Anemia
• Karena rendahnya kandungan zat besi dalam makanan, maka
anak harus dibiasakan mengkonsumsi sumber zat besi dan air
jeruk
2. Karies gigi
• Karena terlalu sering mengkonsumsi makanan yang lengket dan
manis
• Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menggosok gigi dan
mengurangi makanan yang lengket dan manis
5. MASALAH GIZI BALITA
3. Penyakit kronis
• Dapat menguras cadangan energi dan zat gizi, menghilangkan
nafsu makan dan mengganggu pertumbuhan
4. Obesitas
• Terjadi karena ketidakseimbangan antara intake dan output balita
• Kelebihan BB tidak boleh diturunkan, tetapi kenaikan berat
badan diperlambat sampai proporsi tubuh balita normal dengan
cara mengurangi konsumsi makanan berlemak dan
memperbanyak aktivitas
6. MASALAH GIZI BALITA
5. Berat badan kurang
• Mencerminkan kebiasaan makan yang buruk, seperti :
* The picky eater : kecenderungan anak untuk menyukai
makanan “TRENDI”
* Food jag : anak hanya mau mengkonsumsi jenis makanan
tertentu
6. Alergi
• Alergi : respon tidak normal terhadap makanan yang orang biasa
dapat menoleransinya
7. Kecukupan gizi balita
Kebutuhan Gizi Usia 1 – 3 tahun
Bahan
Makanan
Berat
(gram)
URT
Nasi 250 1½ gls
Maizena 10 2 sdm
Biskuit 20 2 biji
Daging 50 2 ptg kcl
Telur 50 1 butir
Tempe 50 2 potong
Sayuran 100 1 gelas
Pisang 100 2 buah
Susu Bubuk 30 6 sdm
Minyak 20 2 sdm
Gula Pasir 30 3 sdm
Kebutuhan Gizi Usia 4 – 5 tahun
Bahan
Makanan
Berat
(gram)
URT
Nasi 300 2½ gls
Daging 100 2 potong
Telur 50 1 butir
Tempe 50 2 ptg sedang
Kacang ijo 10 1 sdm
Buah 200 2 buah
Sayuran 100 2 mangkok
Gula Pasir 25 2½ sdm
Minyak 10 1 sdm
Susu 400 ml 2 gelas
Menyediakan 1300 k Menyediakan 1500 k
8. KEBUTUHAN GIZI BALITA
AnakAnak
a. 1000 + ( 100 x Usia dalam tahun )a. 1000 + ( 100 x Usia dalam tahun )
b. Usiab. Usia
1 – 3 tahun : 100 Kal/kg DBW1 – 3 tahun : 100 Kal/kg DBW
4 – 6 tahun : 90 Kal/kg DBW4 – 6 tahun : 90 Kal/kg DBW
7 – 9 tahun : 80 Kal/kg DBW7 – 9 tahun : 80 Kal/kg DBW
10 – 12 thn : 70 kal/kg DBW (laki)10 – 12 thn : 70 kal/kg DBW (laki)
dan 60 kal/kg DBW (Prp)dan 60 kal/kg DBW (Prp)
Usia Lebih Dari 12 Bulan ( 1 Tahun )Usia Lebih Dari 12 Bulan ( 1 Tahun )
DBW = ( Usia Dlam Tahun x 2 ) + 8 (kg)DBW = ( Usia Dlam Tahun x 2 ) + 8 (kg)
9. KEBUTUHAN GIZI BALITA
1. ENERGI
• Kebutuhan individu ditentukan oleh REE,
aktivitas fisik (31,2% - 25,3%) dan
kecepatan pertumbuhan
• Masa kejar tumbuh : kebutuhan energi
dan zat gizi lain meningkat (150-200
kal/hari
10. KEBUTUHAN GIZI BALITA
2. Protein
• Digunakan untuk memelihara jaringan tubuh dan
membentuk jaringan tubuh yang baru
• Kebutuhan 1 tahun : 14,6% sementara 4 tahun
18 – 19% dari total kebutuhan energi
• Secara umum protein menyediakan 13-15% dari
total kebutuhan energi per hari
• Evaluasi kecukupan : AKG, kualitas protein,
kombinasi makanan yang mengandung AA,
kecukupan vit, mineral dan energi
11. KEBUTUHAN GIZI BALITA
3. Vitamin dan Mineral
• Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang,
dibutuhkan 800 mg/hari
• Zink penting untuk sintesis protein dan untuk
pertumbuhan dibutuhkan 5 mg/hari untuk usia 1-
3 tahun dan 5-7 mg/hari untuk usia 5 tahun
keatas
• Zat besi, sering mengalami defisiensi karena
intake yang kurang, gangguan absorpsi dan
kecacingan. Anak yang defisiensi
disuplementasi 3 mg/hari fe selama 3 bulan
12. Sumber zat gizi
• Sumber karbohidrat
Terdiri dari nasi, mie, roti, tepung-tepungan, singkong, kentang,
gula dan sebagainya
• Sumber lemak
Terdiri dari margarin, minyak, santan, mentega dan lain-lain
• Sumber protein
Terdiri dari daging, ikan, susu, ati ayam, tahu, tempe dan kacang-
kacangan
• Sumber vitamin & mineral
Terdiri dari berbagai macam sayuran dan buah-buahan
13. Menu balita 4 – 5 tahun
1500 kalori
WAKTU MENU BERAT/JUMLAH KALORI
BANGUN TIDUR SUSU 1 GELAS 150 ML 92
PKL. 10.00 BUNS ISI ORAK ARIK SUSU KEJU 1 BUAH 192
SIANG NASI 100 GRAM 506
CHICKEN DRUMSTICK 50 GRAM
SUP MINESTRONE 70 GRAM
PKL. 16.00 BUAH CAMPUR 125 GRAM 51
SORE NASI 75 GRAM 391
ROLLADE IKAN SAOS TOMAT 40 GRAM
TEMPE GORENG PANIR 50 GRAM
SUP ONYONG MISOA 50 GRAM
SEBELUM
TIDUR
SUSU 1 GELAS 200 ML
TOTAL 1530
14. MENU BALITA
STEIK DAGING GILING BUNGA CEPLOK TELUR
Nilai gizi per porsi:
Energi: 208 Kal
Protein: 17,4 gr
Lemak: 13,6 gr
Karbohidrat: 4,3 gr
Nilai gizi per porsi:
Energi: 124 Kal
Protein: 6,4 gr
Lemak: 5,8 gr
Karbohidrat: 0,4 gr
16. pendahuluan
Anak sekolah
Anak usia sekolah dapat digambarkan sebagai
anak yang berumur 6 sampai dengan 12 tahun,
dengan karakteristik masa pertumbuhan yang
relatif tetap.
17. Karakteristik anak
sekolah
1. Pertumbuhan dan perkembangan
* Pertumbuhan dan perkembangan relatif lebih stabil
dibanding
masa bayi dan remaja
* Mulai terjadi proses kematangan, pertambahan fungsi
kognitif
dan sosial emosional
2. Pola makan
* Terbentuk kebiasaan serta kesukaan dan
ketidaksukaan
terhadap makanan tertentu
* Pilihan makanan dipengaruhi oleh faktor diluar rumah
18. Masalah gizi anak sekolah
1. Gizi kurang
• Gizi kurang terjadi karena kurangnya konsumsi makanan yang
mengandung energi, protein yang bermutu tinggi dan mineral
terutama kalsium. Selain faktor makanan, juga ditemukannya
penyakit infeksi yang mengganggu penyerapan zat gizi
• Penilaian keadaan kurang gizi dapat dilakukan dengan melihat
BB, TB, data biokimia dan lain-lain.
• Gizi kurang pada anak sekolah dapat menyebabkan anak mudah
lelah, tidak dapat melakukan aktivitas fisik yang lama, tidak
mampu berpikir dan berkonsentrasi penuh dalam belajar
19. Masalah gizi anak sekolah
2. Kegemukan
• Gizi lebih pada anak sekolah banyak ditemukan di sekolah favorit yang berada
di kota besar, penilaian status gizi dilakukan dengan menggunakan IMT
• Gizi lebih terjadi karena konsumsi energi, protein dan lemak yang melebihi
kebutuhan serta aktivitas fisik yang rendah
3. Anemia gizi besi
• Anak yang menunjukkan gejala anemia : pucat, lemah, lelah, menurunnya
kemampuan berkonsentrasi belajar, menurunnya antibodi. Anemia pada anak
ditunjukkan dengan kadar hemoglobin yang rendah pada sel darah merah
• Anemia pada anak sekolah dapat terjadi karena rendahnya konsumsi bahan
makanan sumber zat besi serta investasi cacing
• Pemberian tablet tambah darah disertai dengan peningkatan konsumsi
makanan sumber Fe dan pengobatan kecacingan dapat meningkatkan Hb
20. Masalah gizi anak sekolah
4. Gangguan akibat kekurangan ioudium
• Gejala GAKI : pembesaran kelenjar tiroid dan kretin dengan
hambatan pertumbuhan dan cacat mental yang permanen
• GAKI terjadi karena tanah dan air di daerah tertentu kurang
mengandung ioudium, selain itu juga kurangnya konsumsi bahan
makanan sumber ioudium
• GAKI mengakibatkan tingkat kecerdasan yang rendah, ditandai
dengan IQ anak yang lebih rendah 10 – 15 poit
• Upaya pencegahan dengan mengkonsumsi bahan makanan
sumber ioudium dan pemberian kapsul minyak ioudium pada
anak sekolah
21. Kecukupan zat gizi
KEBUTUHAN GIZI ANAK USIA 7 – 9
TAHUN
Zat Gizi Jumlah Porsi
Energi 1900 K NASI 4 PORSI
PENUKAR
Protein 34 gram TEMPE : 3
DAGING : 2
Vitamin A 500 µg RE SAYURAN 3
PORSI
PENUKAR,
BUAH 3 PORSI
PENUKAR
Vitamin B1 0,9 mg
Vitamin C 45 mg
Kalsium 700 mg SUSU 1 PORSI
PENUKAR
Zat Besi 9 mg
KEBUTUHAN GIZI ANAK
USIA 10 – 12 TAHUN
Zat Gizi Jumlah Porsi
Energi 1800 K NASI 5 PORSI
PENUKAR
Protein 44 gram TEMPE : 3
DAGING : 2½
Vitamin A 600 µg RE SAYURAN 3
PORSI
PENUKAR,
BUAH 4 PORSI
PENUKAR
Vitamin B1 1,0 mg
Vitamin C 50 mg
Kalsium 700 mg SUSU 1 PORSI
PENUKAR
Zat Besi 14 mg
22. SUMBER ZAT GIZI
• SUMBER ENERGI
Terdiri dari nasi, mie, roti, tepung-tepungan, singkong, kentang, gula, dsb
• SUMBER PROTEIN
Terdiri dari daging, ikan, susu, ati ayam, tahu, tempe dan kacang-kacangan
• SUMBER VITAMIN A, C DAN B1
Sayuran, buah dan kacang-kacangan
• SUMBER KALSIUM
Susu, dan hasil olahannya, belut, ikan yang dimakan beserta tulangnya, dll
• SUMBER ZAT BESI
Ikan, telur, hati, tempe, udang dan sayuran hijau
23. Upaya Pencegahan terhadap masalah
gizi /peningkatan kesehatan anak usia
sekolah
• Makan pagi sebelum berangkat
sekolah
• Membawa bekal makanan
• Pemberian makanan di sekolah
(school feeding)
24. Pengaturan makan untuk anak sekolah ini
bertujuan untuk :
• Membentuk kebiasaan yang baik
• Mencapai perkembangan fisik & kognitif yang
optimal
• BB yang normal
• Mengurangi risiko menderita penyakit kronis
• Memenuhi kebutuhan energi menurut jenis
kelamin
25. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian
makanan pada anak usia sekolah :
Anak dalam usia ini sudah dapat memilih &
menentukan makanan yang disukai
Kebiasaan jajan
Anak tiba dirumah terlalu capek,banyak bermain
disekolah
26. MENU ANAK SEKOLAH
WAKTU MENU BERAT/JUMLAH KALORI
PAGI BUBUR AYAM 175 GRAM 467
SUSU COKLAT 20 GRAM
PKL. 10.00 SANDWICH ISI RAGOUT AYAM 145 GRAM 234
BUAH APEL 100
SIANG MI BAKSO 265 GRAM 537
JUS JAMBU BIJI 215
PKL. 16.00 PISANG MOLEN 85 GRAM 235
MALAM NASI 100 GRAM
SATE BAKSO IKAN 75 GRAM 448
TEMPE BUMBU BALI 50 GRAM
CAH WORTEL 100 GRAM
BUAH SEGAR NANAS 100 GRAM
TOTAL 1921
27. EER (Estimated Energy
Requirements)
• Estimasi kebutuhan energy
Umur (bulan) EER (kcal/hari)
0 – 3 (89 X BB<kg>) + 75
4 – 6 (89 X BB<kg>) – 44
7 – 12 (89 X BB<kg>) – 78
13 – 36 (89 X BB<kg>) – 80
28. EER UNTUK ANAK USIA
3 – 18 TAHUN
EER (kcal/hari)
• Laki: 108,5 – 61,9 X Usia<th> + PA X
(26,7 X BB<kg> + 903 X Tinggi<m>)
• Wanita: 155,3 – 30,8 X Usia<th> + PA X (10,0 X
BB<kg> + 934 X tinggi<m>)