SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 62
KONSEP KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
Ns. I GEDE DEDY ARI PEBRIANA
Pengerti
an Pasien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau
akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau
anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya Mis:Sumbatan Jalan
Napas atau distress nafas, Luka Tusuk dada/perut
dengan shock dan sesak, Hipotensi / Shock
 B. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat, misalnya Combutsio Tk.
II / III antar 20- 25%, Patah Tulang Panjang tanpa syok
C. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-
tiba, tetapi tidak mêngancam nyawa dan
anggota badannya, misanya luka sayat
dangkal.
D. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus
Dekubitus, TBC kulit, dan sebagainya.
E. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai
faktor yang datangnya mendadak, tidak
dikehendaki sehinga menimbulkan cedera (fisik.
mental, sosial)
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan
menurut:
1.Tempat kejadian
a. kecelakaan lalu lintas,
b. kecelakaan di lingkungan rumah tangga
c. kecelakaan di lingkungan pekerjaan d.kecelakaan di
sekolah
e. kecelakaan di tempat-tempat umum lain seperti halnya:
tepat rekreasi, perbelanjaan, di arena olah raga. dan
lain-lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik
oleh benda asing, tersengat, terbakar
baik karena efek kimia, fisik maupun
listrik atau radiasi.
3.Waktu kejadian:
a. waktu perjalanan (traveling/trasport
time)
b. waktu bekerja, waktu sekolah, waktu
bermain dan lain- lain
F. Cedera
Masalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai
akibat kecelakaan.
G. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peritiwa yang
disebabkan oleh alam dan atau manusia
yang mengakibatkan korban dan
penderitaan manusia. kerugian harta
benda, kerusakan Iingkungan, kerusakan
sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat
dan pembangunan nasional yang
memerlukan pertolongan. dan bantuan.
PENANGGULANGAN PENDERITA
GAWAT DARURAT (PPGD)
Tujuan
1. Mencegah kematian dan cacat (to save life
and limb) pada penderita gawat
darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi
kembali dalam masyarakat sebagaimana
mestinya.
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang Iebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
Prinsip Penanggulangan
Penderita Gawat Darurat
Penanganan Cepat dan Tepat
Pertolongan diberikan oleh siapa saja yg
menemukan pasien tersebut (Awam,
Perawat, Dokter)
Tindakan Meliputi:
a. Non Medis: Cara meminta pertolongan,
transportasi, menyiapkan alat
b. Medis: Kemampuan pengetahuan dan
keterampilan (BLS, ALS)
 Kematian dapat terjadi bila seseorang
mengalami kerusakan atau kegagalan dan
salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu:
1. Susunan saraf pusat
2. Pernapasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
Kegagalan (kerusakan) sistem/organ tersebut
dapat disebabkan oleh:
1.Trauma/cedera
2. Infeksi
3. Keracunan
4. Degenerasi
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam
jumlah besar (excessive loss of wafer and
electrolit)
Kegagalan sistem susunan saraf
pusat, kardiovskuler, pernapasan dan
hipoglikemia dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat (4-6
menit). sedangkan kegagalan
sistim/organ yang lain dapat
menyebabkan kematian dalam waktu
yang lebih lama.
 Keberhasilan Penanggulangan Pendenta Gawat
Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan
cacat ditentukan oleh:
1. Kecepatan menemukan penderita gadar
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan:
a. ditempat kejadian
b. dalam perjalanan ke Rumah Sakit
c. pertolongan selanjutnya secara mantap di
Puskesmas atau rumah sakit
Cakupan pelayanan kesehatan yang
perlu dikembangkan meliputi:
1. Penanggulangan penderita di tempat kejadian
2. Transportasi penderita gawat darurat dan tempat
kejadian kesarana kesehatan yang lebih memadai.
3. Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk
menunjang kegiatan penanggulangan penderita gawat
darurat.
4. Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan tenaga
ahli
5. Upaya penanggulangan penderita gawat darurat di
tempat rujukan (Unit Gawat Darurat dan ICU).
6. Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.
Komponen Penanggulangan
Penderita Gawat Darurat
(PPGD)
1. Fase Pra Rumah Sakit
(Luar R.S.)
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan
Keterampilan Orang Awam dan Petugas
Kesehatan (Subsistem Ketenagaan).
Pada umumnya yang pertama menemukan
penderita gawat darurat di tempat musibah adalah
masyarakat yang dikenal dengan istilah orang
awam. Oleh karena itu, sangatlah bermanfaat
sekali bila orang awam diberi dan dilatih
pengetahuan dan keterampilan dalam
penanggulangan penderita gawat darurat.
Klasifikasi orang awam:
Ditinjau dan segi peranan dalam masyaakat
orang awam dibagi 2 (dua) golongan.
a) Golongan awam biasa antara lain:
(1) guru-guru
(2) pelajar
(3) pengemudian kendaraan bermotor
(4) ibu-ibu rumah tangga
(5) petugas hotel, restoran dan lain-lain.
b) Golongan awam khusus antara lain:
(1) anggota polisi
(2) petugas Dinas Pemadam Kebakaran
(3) satpam/hansip
(4) petugas DLLAJR
(5) petugas SAR (Search and Rescue)
(6) anggota pramuka (PMR)
Kemampuan Penanggulangan
Penderita Gawat Darurat (Basic Life
Support) yang harus dimiliki oleh
orang awam
(1) cara meminta pertolongan
(2) resusitasi kardiopulmuno sederhana
(3) cara menghentikan perdarahan
(4) cara memasang balut/bidai
(5) cara transportasi penderita gadar.
Anak-anak lebih mudah menerima
pelajaran penanggulangan penderita
gawat darurat, terutama kalau
dimasukkan dalam kurikulum
pendidikan.
Anak menjadi dewasa dan pengetahuan
ini akan tetap dimiliki.
Kemampuan yang harus dimiliki
oleh orang awam khusus antara
lain:
(1) Kemampuan penanggulangan pendenta
gawat darurat seperti orang awam (Basic
Life Support) ditambah.
(2) Kemampuan menanggulangai keadaan
gawat darurat sesuai bidang pekerjaannya.
Tenaga perawat
Kemampuan PPGD yang harus dimiliki tenaga
perawat:
Untuk sistem pernapasan
(1) mengenal adanya sumbatan jalan napas
(2) membebaskan jalan napas .(orapharyngeal air way)
sampai dengan intubasi endotracheal
(3) memberikan napas buatan
(4) melakukan resusitasi kardiopulmuner (RJP) dgn
didahului penilaian ABC
Untuk sistim sirkulasi (jantung)
(1) mengenal aritmia jantung, dan infark
jantung
(2) memberi pertolongan pertama pada
henti jantung
(3) membuat rekaman jantung (EKG)
(4) Mengenal syok dan memberikan
pertolongan pertama
Untuk sistim vaskuler
(1) menghentikan perdarahan
(2) memasang infus/transfusi
(3) merawat infus dan CVP
Untuk sistim saraf
(1) mengenal koma dan memberi
pertolongan pertama
(2) memberikan pertolongan pertama pada
trauma kepala dan Trauma Spinalis
(3) mengenal stroke dan memberi
pertolongan pertama
Untuk Sistem Pencernaan
1) Pertolongan Pertama pada
Trauma Abdomen dan
Pengenalan Tanda perdarahan
intraabdomen
2) Persiapan Operasi Segera (cito)
3) Kumbah Lambung pada pasien
keracunan
Untuk sistem Perkemihan
 Pertolongan pertama pada payah
ginjal akut
 Mampu melakukan pemasangan
kateter
Untuk Sistem Integumen
dan Toksikologi
 Pertolongan pertama pada luka bakar
Pertolongan pertama pada gigitan binatang
 memberikan pertolongan pada
penyalahgunaan obat
 Memberikan pertolongan pada keracunan
Untuk Sistem Endokrin
 Pertolongan pertama pada
pasien hipo/hiperglikemia
 Pertolongan pertama pada
krisis tyroid
Untuk Sistem
Muskuloskeletal
 Mengenal Patah Tulang dan
dislokasi
 Memasang Bidai
 Mentransportasi pasien ke RS
Untuk Sistem Penginderaan
 Pertolongan pertama pada
pasien trauma mata atau telinga
 Melakukan irigasi telinga dan
mata
Pada Anak
 Pertolongan Pertama pada anak dengan
kejang
 Pertolongan pertama anak dengan asthma
 Pertolongan pertama anak dengan diare
atau konstipasi
2. Fase Rumah Sakit
Pelayanan Gawat Darurat
di Puskesmas
Puskesmas dalam wilayah kerja tertentu harus buka 24 jam
dan mampu dalam hal:
1) Melakukan resusitasi dan life support‟
2) Melakukan rujukan penderita-penderita gawat darurat
sesuai dengan kemampuan
3) Menampung dan menanggulangi korban bencana
4) Melakukan komunikasi dengan pusat komunikasi dan
rumah sakit rujukan.
5) Menanggulangi „false emergency‟ baik medikal dan
surgikal (bedah minor)
Puskesmas harus dilengkapi dengan:
1) Laboratorium untuk menunjang diagnostik
Seperti: Hb, Ht, leukosit, urine dan gula
darah.
2) Tenaga: 1 dokter umum dan 2-3 orang
perawat yang sudah mendapat pendidikan
tertentu dalam PPGD
Unit/Instalasi Gawat Darurat
adalah unit pelayanan pertama
pada pasien dgn ancaman kematian
dan kecacatan secara terpadu dgn
melibatkan berbagai disiplin ilmu
Unit / Instalasi
Gawat Darurat
Unit / Instalasi
Gawat Darurat
Kriteria:
1. Unit Gawat Darurat harus buka 24 jam
2. Gawat Darurat juga harus melayani penderita-penderita
“false emergency” tetapi tidak boleh
menganggu/mengurangi mutu pelayanan penderita-
penderita Gawat Darurat
3. Gawat Darurat sebaiknya hanya melakukan primary
care”. Sedangkan “definitive care” dilakukan ditempat
lain
4. Gawat Darurat harus meningkatkan mutu personalia
maupun masyarakat sekitarnya dalam penanggulangan
penderita gawat darurat (PPGD).
5. Gawat Darurat harus melakukan riset guna meningkatkan
mutu/kwalitas pelayanan kesehatan masyarakat sekitarnya
Tugas dan Fungsi UGD
Memberikan pelayanan kesehatan pasien
gawat darurat selama 24 Jam scr terus
menerus dan berkesinambungan:
1. Mengelola pelayananan Gadar
2. Melakukan pelaynanan siaga bencana
3. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan
gadar
4. Mengelola fasilitas, peralatan dan obat-
obatan life saving
Lanjutan...
5. Mengelola tenaga medis, keperawatan dan non
medis
6. Mengelola administrasi dan keuangan UGD
7. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
gadar
8. Melakukan koordinasi dgn unit/RS lain
Klasifikasi Pelayanan
Unit Gawat Darurat
1. UGD Kelas IV
2. UGD Kelas III
3. UGD Kelas II
4. UGD Kelas I
Unit Gawat Darurat Kelas IV
 Dokter Suspesialis On Call
 Dokter Spesialis On Site 24 Jam
 Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi
GELS (General Emergency Life Support) mampu
melakukan resusitasi dan stabilisasi pasien
 Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
 Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi
utk rujukan
 Dokter spesialis 4 besar (Dalam, Bedah , Anak,
Kebidanan) On Site 24 Jam.
 Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi
GELS (General Emergency Life Support) mampu
melakukan resusitasi dan stabilisasi pasien
 Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
 Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi
utk rujukan
Unit Gawat Darurat Kelas III
 Dokter spesialis 4 besar (Dalam, Bedah , Anak,
Kebidanan) On Call 24 Jam.
 Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi
GELS (General Emergency Life Support) mampu
melakukan resusitasi dan stabilisasi pasien
 Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
 Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi
utk rujukan
Unit Gawat Darurat Kelas II
Dokter Umum On site 24 Jam dgn
kualifikasi GELS (General Emergency Life
Support) mampu melakukan resusitasi dan
stabilisasi pasien
Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
Memiliki alat transportasi 24 Jam dan
komunikasi utk rujukan
Unit Gawat Darurat Kelas I
Berhasil atau Gagalnya suatu
IGD/UGD tergantung pada:
1. Keadaan penderita waktu tiba di IGD
2. Kedaan Gedung IGD sebaiknya dirancang
sedemikian rupa shg
a. Masyarakat mudah mencapainya
b. Kegiatan mudah dikontrol
c. Jarak Jalan kaki di dlm ruangan tdk jauh
d. Tidak Infeksi silang
e. Dpt menanggulangi keadaan bencana
3. Kualitas dan Kuantitas alat-alat serta
obat-obatan.
a. Alat atau obat yg diperlukan utk
resusitasi:
 Suction
 Oksigen
 Respirator/Ventilasi Mekanik
 Laringoskope
 ETT
 Gudel
 Spoit
 Bag Mask set
 EKG-Monitor EKG
 Defibrilator
 Infus atau Tranfusi set
serta cairan infus
 Cairan Dextrose 40%
 Morphin, Pethidin, Adrenalin
 Tandu dengan berbagai posisi yg
dilengkapi gantungan infus, dan
pengikat
 Cricotyroitomy dan tracheostomy set
 Gunting
 etc.........
b. Alat atau obat utk menstabilisasi penderita
 WSD Set atau Jarum Funksi
 Bidai segala ukuran
Perban segala ukuran
Sonde Lambung
Folly Kateter segala ukuran
Vena secti set
 etc...
c. Alat tambahan utk diagnosis dan terapi
Alat periksa mata
THT Set
Traksi Kit
Gips
Obstetri Ginekology set
Lab. Mini
Pembedahan minor set
Sertifikasi yang harus
dimiliki oleh Perawat IGD
BCLS or BCTLS (Basic Cardiac Life
Support or Basic Cardiac Trauma Life
Support)
ACLS (Advanced Cardiac Life Support)
PALS (Pediatric Advanced Life Support)
CEN (Certified Emergency Nurse)
TRIAGE
Triage dari bhs Prancis “Trier” artinya
“Mengelompokkan atau Memilih”
Konsep Triage Unit Gawat Darurat
adalah pengelompokan atau
pengklsifikasian klien kedalam tingkat
prioritas tergantung pada
keparahan/kegawatan penyakit atau injury.
Semua penderita yang datang ke unit
gawat darurat harus melalui: “Triage”
Triage dilakukan oleh orang yang paling
berpengalaman dan harus dapat
menentukan organ mana yang terganggu
dan dapat menyebabkan kematian dan
menentukan penanggulangannya.
Triage officer dapat seorang dokter
ahli, dokter umum ataupun perawat
sesuai dengan kelas atau kebijaksanaan
rumah sakit.
Prinsip Seleksi Penderita
Gawat Darurat
Proses Pilih & Pilah berdasarkan atas:
1. Ancaman jiwa yg dpt mematikan dlm
ukuran menit.
2. Ancaman jiwa yg dpt mematikan dlm
ukuran jam
3. Ruda paksa ringan
4. Sudah Meninggal
Pedoman dlm Melakukan
Triage
Pimpinan Triage hanya melakukan:
 Primary Survey
 Menentukan prioritas penanganan dan pemindahan
 Menentukan pertolongan apa yg hrs diberikan segera
Tanggungjawab tim Triage:
 Mencegah kerusakan berlanjut
 Pilah dan Pilih korban/Pasien gawat darurat
 Memberikan perlindungan korban
Penggunaan Labelisasi
warna pada Triage
Pelayanan Gawat Darurat
• Kondisi Berat
Merah
• Kondisi Sedang
Kuning
• Kondisi Ringan
Hijau
• Meninggal
Hitam
Penggunaan Labelisasi warna pada
Triage Pelayanan Gawat Darurat Untuk
Wilayah Jawa Timur (Surabaya)
• Kondisi Berat SekaliBiru
• Kondisi BeratMerah
• Kondisi SedangKuning
• Kondisi RinganHijau
• MeninggalHitam
•Kondisi
Berat
Merah
 Sumbatan Jalan Napas atau distress nafas
 Luka Tusuk dada/perut dengan shock dan
sesak
 Hipotensi / Shock
 Perdarahan pembuluh nadi
 Problem kejiwaan yg serius
 Tangan/kaki yg terpotong dgn perdarahan
 Combutsio Tk. II > 25%
•Kondisi
Sedang
Kuning
Combutsio Tk. II / III antar 20- 25%
Patah Tulang Panjang tanpa syok
Trauma tumpul Thoraks/abdomen tanpa
shock, tanpa sesak.
Trauma Bola Mata
•Kondisi
RinganHijau
Contusio dan Laserasi otot ringan
Combustio Tk. II< 20% (kecuali daerah
muka)
• MeninggalHitam
Pasien datang dlm keadaan
meninggal
Pasien
Pintu Gerbang UGD
Visual Triage
Tdk Gawat
Gawat Darurat
Resusitasi & stabilisasiObjective
Triage
Tdk
GD
Pulang
Darurat
(Intermediate
Care)
Rawat Inap
Meninggal
Obs 24
Jam
OK ICU
61
TERIMA
KASIH
62

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaanPemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaanMuhammad Munandar
 
Panduan transfer pasien
Panduan transfer pasienPanduan transfer pasien
Panduan transfer pasienFauzan Azima
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalOkta-Shi Sama
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyIrwanBudiana2
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Dewi Ratna Sari,SKep.Ns.M
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwalutfinurariffani
 
Menghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakarMenghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakarIma Psik Unja
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikumilove
 
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem MuskuloskeletalPemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem MuskuloskeletalFransiska Oktafiani
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratBita Fadillah
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
 

Was ist angesagt? (20)

Pemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaanPemeriksaan fisik pencernaan
Pemeriksaan fisik pencernaan
 
Panduan transfer pasien
Panduan transfer pasienPanduan transfer pasien
Panduan transfer pasien
 
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat DaruratTransport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
 
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletalPemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik pada sistem muskuloskeletal
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 
Menghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakarMenghitung luas luka bakar
Menghitung luas luka bakar
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Restrain
RestrainRestrain
Restrain
 
Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedik
 
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem MuskuloskeletalPemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Muskuloskeletal
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
2 SPGDT
 
Kb 1 triage
Kb 1 triageKb 1 triage
Kb 1 triage
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Proposal kuliah pakar 2012
Proposal kuliah pakar 2012Proposal kuliah pakar 2012
Proposal kuliah pakar 2012
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 

Andere mochten auch

Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Uwes Chaeruman
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratArif WR
 
Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratJinan Bachri
 
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratMoch Jasin
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratElon Yunus
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triageanto gesek
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)pjj_kemenkes
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanyunike ashadi
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisViktor Iwan
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
Pelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasiPelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasiJumpa Utama Amrannur
 
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarocto zulkarnain
 
Aspek legal tindakan keperawatan
Aspek legal tindakan keperawatanAspek legal tindakan keperawatan
Aspek legal tindakan keperawatanYafet Geu
 

Andere mochten auch (20)

Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
 
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Keperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat daruratKeperawatan gawat darurat
Keperawatan gawat darurat
 
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat daruratKonsep dasar keperawatan gawat darurat
Konsep dasar keperawatan gawat darurat
 
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat DaruratAspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
Aspek Etik dan legal dalam Keperawatan Gawat Darurat
 
Prinsip Triase
Prinsip TriasePrinsip Triase
Prinsip Triase
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
 
Triase
TriaseTriase
Triase
 
Aspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatanAspek hukum dalam keperawatan
Aspek hukum dalam keperawatan
 
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritisIsu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
Isu isu etik dan legal pada keperawatan kritis
 
Konsep dasar kgd
Konsep dasar kgdKonsep dasar kgd
Konsep dasar kgd
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Aspek Legal dalam Pelayanan Gawat Darurat
Aspek Legal dalam Pelayanan Gawat DaruratAspek Legal dalam Pelayanan Gawat Darurat
Aspek Legal dalam Pelayanan Gawat Darurat
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
Pelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasiPelayanan igd dan standar akreditasi
Pelayanan igd dan standar akreditasi
 
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakar
 
Aspek legal tindakan keperawatan
Aspek legal tindakan keperawatanAspek legal tindakan keperawatan
Aspek legal tindakan keperawatan
 
Bencana kabut asap
Bencana kabut asapBencana kabut asap
Bencana kabut asap
 

Ähnlich wie Konsep keperawatan gawat darurat

Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_darujohanadi2
 
Latar Belakang Gadar
Latar Belakang GadarLatar Belakang Gadar
Latar Belakang GadarQueen Lea
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxanangkuniawan
 
Sop pelayanan kegawat daruratan copy
Sop pelayanan kegawat daruratan   copySop pelayanan kegawat daruratan   copy
Sop pelayanan kegawat daruratan copyasjulina
 
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-suksesambariyanto02
 
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdf
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdf2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdf
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdfAnnaAristiyanti
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitSangidYahya
 
PPT GAWAT DARURAT.pptx
PPT GAWAT DARURAT.pptxPPT GAWAT DARURAT.pptx
PPT GAWAT DARURAT.pptxririiqlil
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxudayaniuda
 
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATTRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATatisetiawati
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)rickygunawan84
 
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptxPPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptxDindaFebri3
 
Modul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.pptModul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.pptPMILamsel19
 
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1Agus Tri
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docxssuser9fa0b7
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptxRafaKhan7
 
313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docx313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docxambariyanto02
 

Ähnlich wie Konsep keperawatan gawat darurat (20)

Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
Latar Belakang Gadar
Latar Belakang GadarLatar Belakang Gadar
Latar Belakang Gadar
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
 
Sop pelayanan kegawat daruratan copy
Sop pelayanan kegawat daruratan   copySop pelayanan kegawat daruratan   copy
Sop pelayanan kegawat daruratan copy
 
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
372012721 pedoman-internal-pelayanan-igd-sukses
 
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdf
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdf2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdf
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADAR.pdf
 
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitPedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakit
 
PPT GAWAT DARURAT.pptx
PPT GAWAT DARURAT.pptxPPT GAWAT DARURAT.pptx
PPT GAWAT DARURAT.pptx
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
 
PEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.docPEDOMAN BP umum 2019.doc
PEDOMAN BP umum 2019.doc
 
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.pptSPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
SPGDT Minggu 20 aug JAMBI.ppt
 
Bencana11
Bencana11Bencana11
Bencana11
 
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURATTRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
TRIAGE DALAM GAWAT DARURAT
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
 
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptxPPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
PPT Bencana Kelompok 3 A1-2019.pptx
 
Modul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.pptModul 01 - Pengantar PP.ppt
Modul 01 - Pengantar PP.ppt
 
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1
 
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
407540222-3-penilaian-sblm-dan-setelah-bencana-Copy-ppt.docx
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx
 
313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docx313953811 pedoman-pel-ugd-docx
313953811 pedoman-pel-ugd-docx
 

Konsep keperawatan gawat darurat

  • 1. KONSEP KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Ns. I GEDE DEDY ARI PEBRIANA
  • 2. Pengerti an Pasien Gawat Darurat Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya Mis:Sumbatan Jalan Napas atau distress nafas, Luka Tusuk dada/perut dengan shock dan sesak, Hipotensi / Shock  B. Pasien Gawat Tidak Darurat Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya Combutsio Tk. II / III antar 20- 25%, Patah Tulang Panjang tanpa syok
  • 3. C. Pasien Darurat Tidak Gawat Pasien akibat musibah yang datang tiba- tiba, tetapi tidak mêngancam nyawa dan anggota badannya, misanya luka sayat dangkal. D. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat Misalnya pasien dengan ulcus Dekubitus, TBC kulit, dan sebagainya.
  • 4. E. Kecelakaan (Accident) Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehinga menimbulkan cedera (fisik. mental, sosial) Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut: 1.Tempat kejadian a. kecelakaan lalu lintas, b. kecelakaan di lingkungan rumah tangga c. kecelakaan di lingkungan pekerjaan d.kecelakaan di sekolah e. kecelakaan di tempat-tempat umum lain seperti halnya: tepat rekreasi, perbelanjaan, di arena olah raga. dan lain-lain.
  • 5. 2. Mekanisme kejadian Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi. 3.Waktu kejadian: a. waktu perjalanan (traveling/trasport time) b. waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain- lain
  • 6. F. Cedera Masalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai akibat kecelakaan.
  • 7. G. Bencana Peristiwa atau rangkaian peritiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia. kerugian harta benda, kerusakan Iingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan. dan bantuan.
  • 8. PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT (PPGD) Tujuan 1. Mencegah kematian dan cacat (to save life and limb) pada penderita gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya. 2. Merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang Iebih memadai. 3. Menanggulangi korban bencana.
  • 9. Prinsip Penanggulangan Penderita Gawat Darurat Penanganan Cepat dan Tepat Pertolongan diberikan oleh siapa saja yg menemukan pasien tersebut (Awam, Perawat, Dokter) Tindakan Meliputi: a. Non Medis: Cara meminta pertolongan, transportasi, menyiapkan alat b. Medis: Kemampuan pengetahuan dan keterampilan (BLS, ALS)
  • 10.  Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu: 1. Susunan saraf pusat 2. Pernapasan 3. Kardiovaskuler 4. Hati 5. Ginjal 6. Pancreas
  • 11. Kegagalan (kerusakan) sistem/organ tersebut dapat disebabkan oleh: 1.Trauma/cedera 2. Infeksi 3. Keracunan 4. Degenerasi 5. Asfiksi 6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit)
  • 12. Kegagalan sistem susunan saraf pusat, kardiovskuler, pernapasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit). sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama.
  • 13.  Keberhasilan Penanggulangan Pendenta Gawat Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh: 1. Kecepatan menemukan penderita gadar 2. Kecepatan meminta pertolongan 3. Kecepatan dan kualitas pertolongan: a. ditempat kejadian b. dalam perjalanan ke Rumah Sakit c. pertolongan selanjutnya secara mantap di Puskesmas atau rumah sakit
  • 14. Cakupan pelayanan kesehatan yang perlu dikembangkan meliputi: 1. Penanggulangan penderita di tempat kejadian 2. Transportasi penderita gawat darurat dan tempat kejadian kesarana kesehatan yang lebih memadai. 3. Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan penanggulangan penderita gawat darurat. 4. Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan tenaga ahli 5. Upaya penanggulangan penderita gawat darurat di tempat rujukan (Unit Gawat Darurat dan ICU). 6. Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.
  • 16. 1. Fase Pra Rumah Sakit (Luar R.S.) Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Awam dan Petugas Kesehatan (Subsistem Ketenagaan). Pada umumnya yang pertama menemukan penderita gawat darurat di tempat musibah adalah masyarakat yang dikenal dengan istilah orang awam. Oleh karena itu, sangatlah bermanfaat sekali bila orang awam diberi dan dilatih pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan penderita gawat darurat.
  • 17. Klasifikasi orang awam: Ditinjau dan segi peranan dalam masyaakat orang awam dibagi 2 (dua) golongan. a) Golongan awam biasa antara lain: (1) guru-guru (2) pelajar (3) pengemudian kendaraan bermotor (4) ibu-ibu rumah tangga (5) petugas hotel, restoran dan lain-lain.
  • 18. b) Golongan awam khusus antara lain: (1) anggota polisi (2) petugas Dinas Pemadam Kebakaran (3) satpam/hansip (4) petugas DLLAJR (5) petugas SAR (Search and Rescue) (6) anggota pramuka (PMR)
  • 19. Kemampuan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (Basic Life Support) yang harus dimiliki oleh orang awam (1) cara meminta pertolongan (2) resusitasi kardiopulmuno sederhana (3) cara menghentikan perdarahan (4) cara memasang balut/bidai (5) cara transportasi penderita gadar.
  • 20. Anak-anak lebih mudah menerima pelajaran penanggulangan penderita gawat darurat, terutama kalau dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Anak menjadi dewasa dan pengetahuan ini akan tetap dimiliki.
  • 21. Kemampuan yang harus dimiliki oleh orang awam khusus antara lain: (1) Kemampuan penanggulangan pendenta gawat darurat seperti orang awam (Basic Life Support) ditambah. (2) Kemampuan menanggulangai keadaan gawat darurat sesuai bidang pekerjaannya.
  • 22. Tenaga perawat Kemampuan PPGD yang harus dimiliki tenaga perawat: Untuk sistem pernapasan (1) mengenal adanya sumbatan jalan napas (2) membebaskan jalan napas .(orapharyngeal air way) sampai dengan intubasi endotracheal (3) memberikan napas buatan (4) melakukan resusitasi kardiopulmuner (RJP) dgn didahului penilaian ABC
  • 23. Untuk sistim sirkulasi (jantung) (1) mengenal aritmia jantung, dan infark jantung (2) memberi pertolongan pertama pada henti jantung (3) membuat rekaman jantung (EKG) (4) Mengenal syok dan memberikan pertolongan pertama
  • 24. Untuk sistim vaskuler (1) menghentikan perdarahan (2) memasang infus/transfusi (3) merawat infus dan CVP
  • 25. Untuk sistim saraf (1) mengenal koma dan memberi pertolongan pertama (2) memberikan pertolongan pertama pada trauma kepala dan Trauma Spinalis (3) mengenal stroke dan memberi pertolongan pertama
  • 26. Untuk Sistem Pencernaan 1) Pertolongan Pertama pada Trauma Abdomen dan Pengenalan Tanda perdarahan intraabdomen 2) Persiapan Operasi Segera (cito) 3) Kumbah Lambung pada pasien keracunan
  • 27. Untuk sistem Perkemihan  Pertolongan pertama pada payah ginjal akut  Mampu melakukan pemasangan kateter
  • 28. Untuk Sistem Integumen dan Toksikologi  Pertolongan pertama pada luka bakar Pertolongan pertama pada gigitan binatang  memberikan pertolongan pada penyalahgunaan obat  Memberikan pertolongan pada keracunan
  • 29. Untuk Sistem Endokrin  Pertolongan pertama pada pasien hipo/hiperglikemia  Pertolongan pertama pada krisis tyroid
  • 30. Untuk Sistem Muskuloskeletal  Mengenal Patah Tulang dan dislokasi  Memasang Bidai  Mentransportasi pasien ke RS
  • 31. Untuk Sistem Penginderaan  Pertolongan pertama pada pasien trauma mata atau telinga  Melakukan irigasi telinga dan mata
  • 32. Pada Anak  Pertolongan Pertama pada anak dengan kejang  Pertolongan pertama anak dengan asthma  Pertolongan pertama anak dengan diare atau konstipasi
  • 33. 2. Fase Rumah Sakit
  • 34. Pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas Puskesmas dalam wilayah kerja tertentu harus buka 24 jam dan mampu dalam hal: 1) Melakukan resusitasi dan life support‟ 2) Melakukan rujukan penderita-penderita gawat darurat sesuai dengan kemampuan 3) Menampung dan menanggulangi korban bencana 4) Melakukan komunikasi dengan pusat komunikasi dan rumah sakit rujukan. 5) Menanggulangi „false emergency‟ baik medikal dan surgikal (bedah minor)
  • 35. Puskesmas harus dilengkapi dengan: 1) Laboratorium untuk menunjang diagnostik Seperti: Hb, Ht, leukosit, urine dan gula darah. 2) Tenaga: 1 dokter umum dan 2-3 orang perawat yang sudah mendapat pendidikan tertentu dalam PPGD
  • 36. Unit/Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan pertama pada pasien dgn ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dgn melibatkan berbagai disiplin ilmu Unit / Instalasi Gawat Darurat
  • 37. Unit / Instalasi Gawat Darurat Kriteria: 1. Unit Gawat Darurat harus buka 24 jam 2. Gawat Darurat juga harus melayani penderita-penderita “false emergency” tetapi tidak boleh menganggu/mengurangi mutu pelayanan penderita- penderita Gawat Darurat 3. Gawat Darurat sebaiknya hanya melakukan primary care”. Sedangkan “definitive care” dilakukan ditempat lain 4. Gawat Darurat harus meningkatkan mutu personalia maupun masyarakat sekitarnya dalam penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD). 5. Gawat Darurat harus melakukan riset guna meningkatkan mutu/kwalitas pelayanan kesehatan masyarakat sekitarnya
  • 38. Tugas dan Fungsi UGD Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24 Jam scr terus menerus dan berkesinambungan: 1. Mengelola pelayananan Gadar 2. Melakukan pelaynanan siaga bencana 3. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan gadar 4. Mengelola fasilitas, peralatan dan obat- obatan life saving
  • 39. Lanjutan... 5. Mengelola tenaga medis, keperawatan dan non medis 6. Mengelola administrasi dan keuangan UGD 7. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gadar 8. Melakukan koordinasi dgn unit/RS lain
  • 40. Klasifikasi Pelayanan Unit Gawat Darurat 1. UGD Kelas IV 2. UGD Kelas III 3. UGD Kelas II 4. UGD Kelas I
  • 41. Unit Gawat Darurat Kelas IV  Dokter Suspesialis On Call  Dokter Spesialis On Site 24 Jam  Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS (General Emergency Life Support) mampu melakukan resusitasi dan stabilisasi pasien  Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD  Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk rujukan
  • 42.  Dokter spesialis 4 besar (Dalam, Bedah , Anak, Kebidanan) On Site 24 Jam.  Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS (General Emergency Life Support) mampu melakukan resusitasi dan stabilisasi pasien  Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD  Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk rujukan Unit Gawat Darurat Kelas III
  • 43.  Dokter spesialis 4 besar (Dalam, Bedah , Anak, Kebidanan) On Call 24 Jam.  Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS (General Emergency Life Support) mampu melakukan resusitasi dan stabilisasi pasien  Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD  Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk rujukan Unit Gawat Darurat Kelas II
  • 44. Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS (General Emergency Life Support) mampu melakukan resusitasi dan stabilisasi pasien Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk rujukan Unit Gawat Darurat Kelas I
  • 45. Berhasil atau Gagalnya suatu IGD/UGD tergantung pada: 1. Keadaan penderita waktu tiba di IGD 2. Kedaan Gedung IGD sebaiknya dirancang sedemikian rupa shg a. Masyarakat mudah mencapainya b. Kegiatan mudah dikontrol c. Jarak Jalan kaki di dlm ruangan tdk jauh d. Tidak Infeksi silang e. Dpt menanggulangi keadaan bencana
  • 46. 3. Kualitas dan Kuantitas alat-alat serta obat-obatan. a. Alat atau obat yg diperlukan utk resusitasi:  Suction  Oksigen  Respirator/Ventilasi Mekanik  Laringoskope  ETT  Gudel  Spoit  Bag Mask set  EKG-Monitor EKG  Defibrilator  Infus atau Tranfusi set serta cairan infus  Cairan Dextrose 40%  Morphin, Pethidin, Adrenalin  Tandu dengan berbagai posisi yg dilengkapi gantungan infus, dan pengikat  Cricotyroitomy dan tracheostomy set  Gunting  etc.........
  • 47. b. Alat atau obat utk menstabilisasi penderita  WSD Set atau Jarum Funksi  Bidai segala ukuran Perban segala ukuran Sonde Lambung Folly Kateter segala ukuran Vena secti set  etc...
  • 48. c. Alat tambahan utk diagnosis dan terapi Alat periksa mata THT Set Traksi Kit Gips Obstetri Ginekology set Lab. Mini Pembedahan minor set
  • 49. Sertifikasi yang harus dimiliki oleh Perawat IGD BCLS or BCTLS (Basic Cardiac Life Support or Basic Cardiac Trauma Life Support) ACLS (Advanced Cardiac Life Support) PALS (Pediatric Advanced Life Support) CEN (Certified Emergency Nurse)
  • 50. TRIAGE Triage dari bhs Prancis “Trier” artinya “Mengelompokkan atau Memilih” Konsep Triage Unit Gawat Darurat adalah pengelompokan atau pengklsifikasian klien kedalam tingkat prioritas tergantung pada keparahan/kegawatan penyakit atau injury.
  • 51. Semua penderita yang datang ke unit gawat darurat harus melalui: “Triage” Triage dilakukan oleh orang yang paling berpengalaman dan harus dapat menentukan organ mana yang terganggu dan dapat menyebabkan kematian dan menentukan penanggulangannya. Triage officer dapat seorang dokter ahli, dokter umum ataupun perawat sesuai dengan kelas atau kebijaksanaan rumah sakit.
  • 52. Prinsip Seleksi Penderita Gawat Darurat Proses Pilih & Pilah berdasarkan atas: 1. Ancaman jiwa yg dpt mematikan dlm ukuran menit. 2. Ancaman jiwa yg dpt mematikan dlm ukuran jam 3. Ruda paksa ringan 4. Sudah Meninggal
  • 53. Pedoman dlm Melakukan Triage Pimpinan Triage hanya melakukan:  Primary Survey  Menentukan prioritas penanganan dan pemindahan  Menentukan pertolongan apa yg hrs diberikan segera Tanggungjawab tim Triage:  Mencegah kerusakan berlanjut  Pilah dan Pilih korban/Pasien gawat darurat  Memberikan perlindungan korban
  • 54. Penggunaan Labelisasi warna pada Triage Pelayanan Gawat Darurat • Kondisi Berat Merah • Kondisi Sedang Kuning • Kondisi Ringan Hijau • Meninggal Hitam
  • 55. Penggunaan Labelisasi warna pada Triage Pelayanan Gawat Darurat Untuk Wilayah Jawa Timur (Surabaya) • Kondisi Berat SekaliBiru • Kondisi BeratMerah • Kondisi SedangKuning • Kondisi RinganHijau • MeninggalHitam
  • 56. •Kondisi Berat Merah  Sumbatan Jalan Napas atau distress nafas  Luka Tusuk dada/perut dengan shock dan sesak  Hipotensi / Shock  Perdarahan pembuluh nadi  Problem kejiwaan yg serius  Tangan/kaki yg terpotong dgn perdarahan  Combutsio Tk. II > 25%
  • 57. •Kondisi Sedang Kuning Combutsio Tk. II / III antar 20- 25% Patah Tulang Panjang tanpa syok Trauma tumpul Thoraks/abdomen tanpa shock, tanpa sesak. Trauma Bola Mata
  • 58. •Kondisi RinganHijau Contusio dan Laserasi otot ringan Combustio Tk. II< 20% (kecuali daerah muka)
  • 59. • MeninggalHitam Pasien datang dlm keadaan meninggal
  • 60. Pasien Pintu Gerbang UGD Visual Triage Tdk Gawat Gawat Darurat Resusitasi & stabilisasiObjective Triage Tdk GD Pulang Darurat (Intermediate Care) Rawat Inap Meninggal Obs 24 Jam OK ICU
  • 61. 61