2. F90 GANGGUAN HIPERKINETIK
Pedoman Diagnostik
Ciri2 utama ialah berkurangnya perhatian dan
perhatian berlebihan
Berkurangnya perhatian tampak jelas
dariterlalu dini dihentikannya tugas dan
ditinggalkannya suatu kegiatan sebelum tuntas
selesai
Hiperaktivitas dinyatakan dlm kegelisahan yg
berlebihan, khususnya dlm situasi yg menuntut
keadaan relatif tenang. Tolok ukur untuk
penilaiannya ialah bahwa suatu aktivitas
disebut berlebihan dlm konteks apa yg
diharapkan pd suatu situasi dan dibandingkan
dg anak2 lain yg sama umur dan nilai IQ-nya
3. F91 GANGGUAN TINGKAH LAKU
Pedoman Diagnostik
Ggn tingkah laku berciri khas dg adanya suatu
pola tingkah laku dissosial, agresif atau
menentang, yg berulang dan menetap
Contoh2 perilaku yg dpt menjadi dasar
diagnosis mencakup hal2 berikut: perkelahian
atau menggertak pd tingkat berlebihan; kejam
terhadap hewan atau sesama manusia;
perusakan yg hebat atas barang milik orang;
membakar; pencurian; pendustaan berulangulang; membolos dr sekolah dan lari dr rumah;
sangat sering meluapkan temper tantrum yg
hebat dan tdk biasa; perilaku provokatif yg
menyimpang; dan sikap menentang yg berat
serta menetap
4. F91.1 Gangguan Tingkah Laku Tak Berkelompok
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr ggn ini ialah adanya kombinasi mengenai
perilaku dissosial dan agresif berkelanjutan
Rusaknya hubungan dg kelompok sebaya terutama
dibuktikan oleh keterkucilan dari dan/ atau penolakan
oleh, atau kurang disenanginya oleh anak2 sebayanya,
dan krn ia tdk mempunyai sahabat karib atau hubungan
empatik, hubungan timbal balik yg langgeng dg anak dlm
kelompok usianya. Hubungan dg orang dewasapun
ditandai oleh perselisihan, rasa bermusuhan, dan
dendam. Hubungan baik dg orang dewasa dpt terjalin
(sekalipun biasanya kurang bersifat akrab dan percaya);
dan seandainya ada, tdk menyisihkan kemungkinan
diagnosis ini.
5. F91.2 Gangguan Tingkah Laku Berkelompok
Pedoman Diagnosis
Kategori ini berlaku terhadap ggn tingkah laku yg
ditandai oleh perilaku dissosial atau agresif
berkelanjutan. Terjadi pada anak yg pd umumnya
cukup terintegrasi di dlm kelompok sebayanya
6. F91.3 Gangguan Sikap Menentang
(Membangkang)
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr jenis ggn ini ialah berawal pd anak di
bawah usia 9 dan 10 tahun. Ditandai oleh adanya
perilaku menentang, ketidakpatuhan
(disobedient), perilaku provokatif dan tidak adanya
tindakan dissosial dan agresif yg lebih berat yg
melanggar hukum ataupun melanggar hak asasi
orang lain.
7. F92 GANGGUAN CAMPURAN TINGKAH
LAKU
dan EMOSI
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr kelompok ggn ini ialah adanya
gabungan dr perilaku agresif, dissosial atau
menentang yg menetap dg gejala yg nyata dari
depresi, anxietas atau ggn emosional lainnya.
8. F93 GANGGUAN EMOSIONAL dengan ONSET
KHAS pada MASA KANAK
F93.0 Gangguan Anxietas Perpisahan Masa
Kanak
Pedoman Diagnostik
Ciri diagnostik yg terpenting ialah anxietas yg
berlebihan yg terfokus dan berkaitan dg
perpisahan dr tokoh yg akrab hubungannya dg si
anak (lazimnya orang tua atau kerabat akrab
lainnya)
9. F93.1 Gangguan Anxietas Fobik Masa Kanak
Pedoman Diagnostik
Memenuhi kriteria:
a. Onset pd masa usia perkembangan yg sesuai
b. Taraf anxietas itu secara klinis tdk normal
c. Anxietas itu tdk merupakan bagian dari suatu
ggn yg menyeluruh
10. F93.2 Gangguan Anxietas Sosial Masa Kanak
Pedoman Diagnostik
Kategori ini hanya berlaku bagi ggn yg timbul
sebelum usia 6 tahun. Yg tdk lazim derajatnya
dan disertai aneka masalah berkenaan dg fungsi
secara sosial dan tdk merupakan bagian dr
gangguan emosional yg bersifat lebih menyeluruh.
11. F93.3 Gangguan Persaingan Antar Saudara
(Sibling Rivalry)
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr ggn ini mencakup gabungan dari:
a. Bukti adanya rasa persaingan dan/ atau iri hati
terhadap saudara
b. Onset selama beberapa bulan setelah
kelahiran adik (terutama adik langsung)
c. Ggn emosional melampaui taraf normal dan/
atau berkelanjutan dan berhubungan dg
masalah psikososial.
12. F94.0 Mutisme Elektif
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr kondisi ini ialah selektifitas yg
ditentukan secara emosional dlm berbicara,
dimana anak itu menunjukkan selektifitasnya dlm
hal kemampuan bertutur kata dlm situasi2
tertentu, namun tdk mampu melakukannya dlm
beberapa situasi (khas tertentu) lainnya
13. F94.1 Gangguan Kelekatan Reaktif Masa
Kanak
Cirinya yg terpenting ialah adanya pola
abnormal dlm hubungan anak dg para
pengasuhnya yg timbul sebelum anak
mencapai usia 5 tahun, yg meliputi ciri2
maladaptif yg lazimnya tdk dilihat pd anak2 yg
normal, dan yg tetap berlanjut namun reaktif
terhadap perubahan yg cukup jelas pd pola
asuh
Ggn ini hampir selalu timbul berkaitan dg
pengasuhan anak yg sangat kurang memadai.
Hal ini mungkin dlm bentuk penganiayaan
psikologis atau penelantaran
14. F94.2 Gangguan Kelekatan Tak Terkendali
Masa Kanak
Pedoman Diagnostik
♣ Menunjukkan kelekatan selektif yg kabur
selama 5 tahun pertama kehidupan anak dan
umumnya berhubungan dg perilaku melekat
sewaktu masa bayi dan/ atau perangai ramah
terhadap semua orang, dan perilaku menarik
perhatian pada masa dini atau pertengahan
usia anak. Mengalami kesulitan dlm membina
hubungan akrab dan saling percaya dg
kelompok teman sebaya.
♣ Kebanyakan terdapat riwayat pengsuh yg
berganti-ganti, dari satu keluarga asuh pindah
ke keluarga asuh yg lain
15. F95 GANGGUAN “TIC”
Pedoman Diagnostik
♠ “Tic” adalah suatu gerakan motorik (yg
lazimnya mencakup suatu kelompok otot khas
tertentu) yg tdk dibawah pengendalian,
berlangsung cepat, dan berulang-ulang, tdk
berirama
♠ Ciri khas terpenting ialah gerakan yg
mendadak, cepat, sekejap dan terbatasnya
gerakan, tanpa bukti ggn neurologis yg
mendasari; sifatnya yg berulang-ulang;
(biasanya) terhenti saat tidur; dan mudahnya
gejala itu ditimbulkan kembali atau ditekan dg
kemauan.
16. F95.2 Gangguan Campuran “Tic” Motorik dan
Vokal Multipel (Sindrom de la Tourette)
“Tic” vokal sering bersifat multipel dg letupan
vokalisasi yg berulang-ulang, seperti suara
mendehem, bunyi ngorok, dan adakalanya
diucapkan kata2 tau kalimat2 cabul. Ada kalanya
diiringi gerakan isyarat ekopraksia, yg dpt juga
bersifat cabul (copropraxia)
Seperti juga pd “Tic” motorik, “Tic” vokal mungkin
ditekan dg kemauan untuk jangka waktu singkat,
bertambah parah karena stress dan berhenti saat
tidur.
17. F98 GANGGUAN PERILAKU dan EMOSIONAL
LAINNYA dengan ONSET BIASANYA pada
MASA KANAK dan REMAJA
F98.0 Enuresis Non-organik
Pedoman Diagnosis
Suatu ggn yg ditandai oleh buang air seni tanpa
kehendak, pd siang dan/ atau malam hari, yg tdk
sesuai dg usia mental anak, dan bukan akibat dr
kurangnya pengendalian kandung kemih akibat
ggn neurologis, serangan epilepsi, atau kelainan
struktural pd saluran kemih
18. F98.1 Enkopresis Non-organik
Pedoman Diagnostik
Ciri diagnostik yg menentukan ialah pengeluaran tinja
secara tak layak. Kondisi ini dpt timbul dg berbagai
cara
a. Mungkin menggambarkan kurang adekuatnya
latihan kebersihan (toilet training), atau kurang
responsifnya anak terhadap latihan itu.
b. Mungkin mencerminkan suatu ggn psikologis dg
pengendalian fisiologis BAB normal, karena suatu
alasan, terdapat keengganan, perlawanan, atau
kegagalan untuk menyesuaikan diri dg norma
sosial untuk BAB di tempat yg layak
c. Mungkin akibat retensi fisiologis, yg bertumpuk pd
peletakan tinja di tempat yg tidak layak.
19. F98.2 Gangguan Makan Masa Bayi dan Kanak
Pedoman Diagnostik
♠ Pd umumnya meliputi penolakan makanan dan
rewel menghadapi makanan yg memadai dr
pengasuh yg baik, tanpa penyakit organik.
♠ Suatu ggn barulah perlu didiagnosis bila
kesulitan ini jelas melampaui batas normal, bila
mutu makannya abnormal, atau bila berat
badan anak tdk bertambah atau berat badan
menurun dlm masa mionimal sebulan
20. F98.3 Pika Masa Bayi dan Kanak
Pedoman Diagnostik
Gejala pika adalah terus menerus makan zat yg
tidak bergizi (tanah, serpihan cat, dsb)
21. F98.4 Gangguan Gerakan Stereotipik
Pedoman Diagnostik
Merupakan aneka gerakan yg volunter, berulang,
stereotipik, nonfungsional (dan sering bersifat
ritmik) bukan merupakan bagian dari suatu kondisi
psikiatrik atau neurologis yg dikenal.
22. F98.5 Gagap (Stuttering/ Stammering)
Pedoman Diagnostik
Cara berbicara yg ditandai dg pengulangan
suara atau perpanjangan suku kata atau kata,
atau sering gugup atau terhenti sehingga
mengganggu irama alur bicara
Harus digolongkan sebagai ggn hanya bila
keperahannya sangat mengganggu kelancaran
berbicara.
23. F98.6 Berbicara Sepat dan Tersendat
(Cluttering)
Pedoman Diagnostik
Bicaranya kurang menentu dan kurang berirama,
dg letupan cepat, tersendat-sendat yg biasanya
meliputi pola pengungkapan yg keliru (antara lain
berbicaracepat lalu tersendat-sendat silih
berganti, menghasilkan kelompok kata-kata yg
kurang teratur susunan tata bahasanya)