5. PENGERTIAN
KONFORMITAS : Bentuk interaksi yang didalamnya
seseorang berperilaku sesuai dengan harapan
kelompok atau masyarakat dimana ia tinggal.
Proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan
cara mentaati norma dan nilai-nilai masyarakat dalam
bentuk ketaatan dan kepatuhan
6.
7.
8.
9. PENGERTIAN
PERILAKU MENYIMPANG : Perilaku warga
masyarakat, baik secara individual ataupun kelompok
, dan secara langsung maupun tidak langsung yang
bertentangan dengan nilai dan norma sosial yang
berlaku di dalam masyarakat
Suatu perilaku disebut menyimpang apabila tidak
sesuai dengan nilai-nilai dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat
10. Definisi ahli
Robert M. Z. Lawang : tindakan menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial
dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang
dalam sistem itu untuk memperbaikinya
James Van der Zanden : merupakan perilaku yang
oleh sejumlah orang dianggap sebagai hal yang tercela
dan diluar batas toleransi
Bruce J. Cohen : perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak
masyarakat atau kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat
11.
12. Edwin M. Lemert (labeling)
Labeling Theory : seorang menjadi penyimpang
karena adanya proses labeling (pemberian julukan,
cap, etiket atau merek) yang diberikan masyarakat
kepadanya. Proses labeling bisa membuat seseorang
yang tadinya tidak memiliki kebiasaan menyimpang
menjadi terbiasa.
Penyimpangan Primer : perbuatan menyimpang
yang dilakukan seseorang, namun sang pelaku masih
dapat diterima secara sosial.
Ciri-ciri : bersifat sementara, tidak berulang, dan
dapat ditolerir masyarakat.
13.
14. Penyimpangan Sekunder : perbuatan yang
dilakukan seseorang yang secara umum dikenal
sebagai perbuatan atau perilaku menyimpang.
Ciri-ciri : masyarakat pada umumnya tidak bisa
menerima orang yang melakukan perilaku
menyimpang tersebut
Masyarakat tidak menginginkan orang-orang yang
melakukan perilaku menyimpang berada dalam
lingkungannya.
15.
16. Robert K. Merton
Struktur sosial tidak hanya menghasilkan perilaku yang
konformis, tetapi juga perilaku yang menyimpang .
Struktur sosial menghasilkan pelanggaran terhadap aturan
sosial dan menekan orang tertentu ke arah perilaku yang
non-konform tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial
yang berlaku di dalam masyarakat. Dalam struktur sosial
dan budaya ada tujuan atau sasaran budaya yang disepakati
oleh anggota masyarakat (sesuatu yang pantas diraih).
Untuk mencapai tujuan tersebut diatur cara yang harus
ditempuh dan aturan ini bersifat membatasi. Perilaku
menyimpang terjadi karena tidak adanya kaitan antara
tujuan dengan cara yang te;lah ditetapkan dan dfibenarkan
oleh struktur sosial.
17. Cara Adaptasi Konformitas : perilaku seseorang
mengikuti cara dan tujuan yang telah ditetapkan oleh
masyarakat.
Cara Adaptasi Inovasi :perilaku seseorang mengikuti
tujuan yang ditentukan masyarakat, tetapi ia memakai
cara yang dilarang oleh masyarakat.
Cara Adaptasi Ritualisme : perilaku seseorang telah
meninggalkan tujuan budaya tetapi tetap berpegang
pada cara yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
Cara adaptasi Retreatisme : perilaku seseorang
tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikehendaki.
Seseorang yang yang ada dalam masyarakat tetapi
dianggap tidak menjadi bagian dari masyarakat.
18. Cara adaptasi pemberontakan : perilaku seseorang
tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan
berupaya menciptakan struktur sosial yang baru.
Tujuan budaya yang ada dianggap sebagai penghalang
bagi tujuan yang didambakan. Cara yang ada untuk
mencapai tujuan tersebut juga tidak diakui.
19. Teori penyimpangan
Teori Anomi : keadaan masyarakat tanpa norma-norma.
Konsep ketiadaan norma tersebut dipakai untuk
menggambarkan suatu masyarakat yang memiliki banyak
nilai dan norma yang saling bertentangan sehingga terjadi
ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan budaya
tersebut. (Robert K. Merton)
Teori Reaksi Masyarakat (teori reaksi
masyarakat/labelling theory) : seseorang yang telah
melakukan penyimpangan pada tahap primer (pertama),
lalu oleh masyarakat sudah diberikan cap sebagai
penyimpang, maka orang tersebut terdorong untuk
melakukan penyimpangan sekunder (tahap lanjut). (Edwin
M. Lemerd)
20. Teori Konflik Budaya : jika dalam suatu masyarakat
terdapat beberapa kebudayaan yang berbeda, maka
akan memungkinkan timbulnya pertentangan budaya.
Norma budaya yang dominan dijadikan hukum tidak
tertulis.
Teori Konflik Kelas Sosial : perilaku menyimpang
muncul akibat perbedaan-perbedaan antarkelas sosial
dalam masyarakat.
Teori Biologis : sebagian perilaku menyimpang yang
terjadi disebabkan oleh faktor biologis
(ketidakmampuan/cacat fisik)
21. Teori Psikologi : pada umumnya perilaku
menyimpang yang dialami seseorang merupakan
cerminan gangguan kepribadian, individu yang
melakukan perilaku menyimpang dianggap memiliki
penyakit mental.
Teori Sosialisasi : perilaku menyimpang timbul
sebagai akibat adanya gangguan terhadap proses
penghayatan atau sosialisasi nilai-nilai dan norma
masyarakat.
Teori Transmisi Budaya : perilaku menyimpang akan
muncul jika seseorang melakukan penghayatan
(sosialisasi) akan nilai atau perilaku menyimpang dari
orang yang dianggap cocok.
22. Kebudayaan Khusus yang Menyimpang : bilamana
sebagian besar anggota masyarakat merupakan pelaku
menyimpangan, maka anggota yang lain pun akan
menjadi menyimpang.
25. Faktor penyebab perilaku menyimpang
Sosialisasi yang tidak sempurna :
Ketidaksanggupan menyerap norma-norma sosial :
Proses belajar yang menyimpang :
Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial :
Ikatan sosial yang berlainan :
Sub kebudayaan yang menyimpang :
Sikap mental yang tidak sehat :
Dorongan kebutuhan ekonomi :
Hinweis der Redaktion
Konformitas = perilaku yang sama dengan masyarakat pada umumnya; mematuhi/mengikuti aturan