Teori perilaku berhasil mengidentifikasi hubungan antara pola kepemimpinan dan kinerja kelompok, tetapi gagal menjelaskan pengaruh faktor situasi. Pendekatan situasional menekankan bahwa keberhasilan kepemimpinan bergantung pada interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.
2. Pendekatan Untuk MempelajariPendekatan Untuk Mempelajari
KepemimpinanKepemimpinan
1.1. Pendekatan Ciri.Pendekatan Ciri. Pendekatan ini menekankan pada atribut /Pendekatan ini menekankan pada atribut /
sifat yang ada pada pemimpin.sifat yang ada pada pemimpin.
2.2. Pendekatan berdasarkan PerilakuPendekatan berdasarkan Perilaku. Menekankan pada penelitian. Menekankan pada penelitian
tentang sifat dari pekerjaan manajerial, dan membandingkantentang sifat dari pekerjaan manajerial, dan membandingkan
perilaku pemimpin yang efektif dan tidak efektif.perilaku pemimpin yang efektif dan tidak efektif.
3.3. Pendekatan Kekuasaan-pengaruhPendekatan Kekuasaan-pengaruh. Dengan mempelajari proses. Dengan mempelajari proses
mempengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Jumlah danmempengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Jumlah dan
jenis kekuasaan dan cara kekuasaan tersebut digunakan.jenis kekuasaan dan cara kekuasaan tersebut digunakan.
4.4. Pendekatan SituasionalPendekatan Situasional. Menekankan pada faktor kontekstual. Menekankan pada faktor kontekstual
seperti sifat pekerjaan, sifat lingkungan dan karakterseperti sifat pekerjaan, sifat lingkungan dan karakter
pengikutnya.pengikutnya.
3. Pendekatan sifat- sifat kepemimpinanPendekatan sifat- sifat kepemimpinan
Pendekatan kepemimpinan melalui sifat ( bakat) berdasarkan teoriPendekatan kepemimpinan melalui sifat ( bakat) berdasarkan teori
kesifatan. Bahwa pemimpin yang baik itu dilahirkan bukan diciptakan.kesifatan. Bahwa pemimpin yang baik itu dilahirkan bukan diciptakan.
Namun anggapan itu gugur maka Keith Davis merumuskan 4 sifatNamun anggapan itu gugur maka Keith Davis merumuskan 4 sifat
umum yang dapat mempengaruhi keberhasilan kepemimpinanumum yang dapat mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan
organisasi yaitu:organisasi yaitu:
KecerdasanKecerdasan
Kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosialKedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial
Motivasi diri dan dukungan berprestasiMotivasi diri dan dukungan berprestasi
Sikap – sikap hubungan kemenusiaan .Sikap – sikap hubungan kemenusiaan .
4. PENDEKATAN SIFAT / CIRIPENDEKATAN SIFAT / CIRI
Adalah teori yang mengkaji ciri – ciri dan karakteristikAdalah teori yang mengkaji ciri – ciri dan karakteristik
pribadi yang membedakan pemimpin dan bukanpribadi yang membedakan pemimpin dan bukan
pemimpin.pemimpin.
Karakteristik tersebut adalah sbb :Karakteristik tersebut adalah sbb :
‰ Ambisi dan semangat‰ Ambisi dan semangat
‰ Hasrat untuk memimpin‰ Hasrat untuk memimpin
‰ Kejujuran dan integritas‰ Kejujuran dan integritas
‰ Kepercayaan diri‰ Kepercayaan diri
‰ Kecerdasan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan‰ Kecerdasan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan
‰ Luwes dalam menyesuaikan perilaku mereka ke dalam situasi‰ Luwes dalam menyesuaikan perilaku mereka ke dalam situasi
yang berlainanyang berlainan
5. PENDEKATAN PERILAKUPENDEKATAN PERILAKU
„„ Adalah pendekatan yang mengemukakan bahwaAdalah pendekatan yang mengemukakan bahwa
perilaku khusus membedakan pemimpin dariperilaku khusus membedakan pemimpin dari
bukan pemimpin.bukan pemimpin.
„„ Teori ciri akan menjadi dasar dari memilih orangTeori ciri akan menjadi dasar dari memilih orang
yang tepat, sedangkan teori perilaku dapatyang tepat, sedangkan teori perilaku dapat
melatih orang yang tepat.melatih orang yang tepat.
6. Teori perilaku - OHIOTeori perilaku - OHIO
Penelitian Universitas Negeri Ohio :Penelitian Universitas Negeri Ohio :
‰‰ Struktur Pemrakarsa : Tingkat dimana pemimpinStruktur Pemrakarsa : Tingkat dimana pemimpin
berkemungkinan mendefinisikan dan menstrukturberkemungkinan mendefinisikan dan menstruktur
perannya dan peran para anak buahnya dalamperannya dan peran para anak buahnya dalam
mengupayakan pencapaian sasaranmengupayakan pencapaian sasaran
‰‰ Pertimbangan : Tingkat di mana pemimpinPertimbangan : Tingkat di mana pemimpin
berkemungkinan memiliki hubungan pekerjaan yangberkemungkinan memiliki hubungan pekerjaan yang
dicirikan dengan rasa saling percaya, penghormatandicirikan dengan rasa saling percaya, penghormatan
terhadap gagasan bawahan dan menghargai perasaanterhadap gagasan bawahan dan menghargai perasaan
mereka.mereka.
7. Teori Perilaku - MichiganTeori Perilaku - Michigan
Penelitian Universitas MichiganPenelitian Universitas Michigan
‰‰ Pemimpin Berorientasi Karyawan :Pemimpin Berorientasi Karyawan :
Menekankan pada hubungan antarmanusia;Menekankan pada hubungan antarmanusia;
memberikan perhatian pribadi terhadapmemberikan perhatian pribadi terhadap
kebutuhan karyawan dan menerima perbedaankebutuhan karyawan dan menerima perbedaan
individual diantara para anggota.individual diantara para anggota.
‰‰ Pemimpin Berorientasi Produksi :Pemimpin Berorientasi Produksi :
pemimpin yang menekankan pada aspek-aspekpemimpin yang menekankan pada aspek-aspek
teknis atau tugas atas pekerjaan tertantu.teknis atau tugas atas pekerjaan tertantu.
8. Kisi –kisi manajerial & SkandinaviaKisi –kisi manajerial & Skandinavia
Matriks 9 x 9 yang menjabarkan 81 gaya kepemimpinan yangMatriks 9 x 9 yang menjabarkan 81 gaya kepemimpinan yang
berbeda, didasarkan pada kepedulian akan orang danberbeda, didasarkan pada kepedulian akan orang dan
kepedulian akan produksikepedulian akan produksi
„„ Penelitian SkandinaviaPenelitian Skandinavia
berpendapat bahwa dunia yang berubah membutuhkanberpendapat bahwa dunia yang berubah membutuhkan
dimensi baru yaitu :dimensi baru yaitu :
Pemimpin yang Berorientasi Pengembangan : pemimpin yangPemimpin yang Berorientasi Pengembangan : pemimpin yang
menghargai eksperimentasi, mencari ide ide baru, sertamenghargai eksperimentasi, mencari ide ide baru, serta
menciptakan dan mengimplementasikan perubahanmenciptakan dan mengimplementasikan perubahan
9. MANAGERIAL GRIDMANAGERIAL GRID
(Blake and Mouton, 1969)(Blake and Mouton, 1969)
ManajemenManajemen
1.91.9
ManajemenManajemen
9.99.9
ManajemenManajemen
5.55.5
ManajemenManajemen
1.11.1
ManajemenManajemen
9.19.1
Rendah Tinggi
PERHATIAN PADA TUGAS
Tinggi
PERHATIAN
PADA
PERHUBUNGAN
ORANG
10. Rangkuman pendekatan perilakuRangkuman pendekatan perilaku
Teori ini berhasil mengidentifikasikan hubunganTeori ini berhasil mengidentifikasikan hubungan
yang konsisten antara pola perilakuyang konsisten antara pola perilaku
kepemimpinan dan kinerja kelompok, tetapikepemimpinan dan kinerja kelompok, tetapi
tidak mampu menjelaskan faktor-faktor situasitidak mampu menjelaskan faktor-faktor situasi
yang memperngaruhi keberhasilan atauyang memperngaruhi keberhasilan atau
kegagalan kepemimpinankegagalan kepemimpinan
11. Pendekatan situasional padaPendekatan situasional pada
kepemimpinankepemimpinan
Pendekatan situasi didasarkan pada asumsi bahwa semua contohPendekatan situasi didasarkan pada asumsi bahwa semua contoh
kepemimpinan yang berhasil agak berbeda dan membutuhkan kombinasikepemimpinan yang berhasil agak berbeda dan membutuhkan kombinasi
yang unik dari pemimpin, pengikut, situasi kepemimpinan. Interaksi iniyang unik dari pemimpin, pengikut, situasi kepemimpinan. Interaksi ini
mengunakan rumus :mengunakan rumus :
SL = f (L.F.S)SL = f (L.F.S)
KeteranganKeterangan
SLSL = kepemimpinan yang berhasil= kepemimpinan yang berhasil
FF = Fungsi dari= Fungsi dari
L,S,FL,S,F = Pemimpin,Pengikut, Situasi.= Pemimpin,Pengikut, Situasi.
12. PENDEKATAN SITUASIONAL –PENDEKATAN SITUASIONAL –
A. FiedlerA. Fiedler
Teori Situasional/Kontijensi [ROBS & GIBS]Teori Situasional/Kontijensi [ROBS & GIBS]
A. Model FiedlerA. Model Fiedler
Mengemukakan bahwa kinerja kelompok yangMengemukakan bahwa kinerja kelompok yang
efektif bergantung pada penyesuaian yang tepatefektif bergantung pada penyesuaian yang tepat
antara gaya pemimpin dalam berinteraksiantara gaya pemimpin dalam berinteraksi
dengan bawahan dan pada tingkat mana situasidengan bawahan dan pada tingkat mana situasi
memberikan kendali dan pengaruh kepadamemberikan kendali dan pengaruh kepada
pemimpin tersebut.pemimpin tersebut.
13. ‰ Untuk itu Fidler melakukan penilaian untuk :‰ Untuk itu Fidler melakukan penilaian untuk :
1. Mengidentifikasi Gaya Kepemimpinan melalui kuesioner1. Mengidentifikasi Gaya Kepemimpinan melalui kuesioner
Least Preferred Co –Worker (LPC) yaitu suatu instrumenLeast Preferred Co –Worker (LPC) yaitu suatu instrumen
untuk mengukur apakah seseorang berorientasi :untuk mengukur apakah seseorang berorientasi :
‰ Tugas (LPC positif Æ semakin berpikir positif terhadap rekan‰ Tugas (LPC positif Æ semakin berpikir positif terhadap rekan
kerja)kerja)
‰ Hubungan (LPC negatif Æ semakin berpikir negatif terhadap‰ Hubungan (LPC negatif Æ semakin berpikir negatif terhadap
rekan kerja)rekan kerja)
14. 2. Mendefisikan Situasi dinilai berdasarkan :2. Mendefisikan Situasi dinilai berdasarkan :
•• Hubungan pemimpin anggota : Tingkat Keyakinan,Hubungan pemimpin anggota : Tingkat Keyakinan,
kepercayaan dan hormat bawahan terhadap pemimpin merekakepercayaan dan hormat bawahan terhadap pemimpin mereka
•• Struktur Tugas : Tingkat prosedur penugasan pekerjaanStruktur Tugas : Tingkat prosedur penugasan pekerjaan
(struktur atau tidak terstruktur)(struktur atau tidak terstruktur)
•• Kekuasaan Jabatan : pengaruh yang muncul dari jabatanKekuasaan Jabatan : pengaruh yang muncul dari jabatan
struktural formal.struktural formal.
‰ Setelah dihitung LPC dan didefisinikan situasi‰ Setelah dihitung LPC dan didefisinikan situasi
akhirnya disesuaikan keduanya.akhirnya disesuaikan keduanya.
15.
16. B. Teori Situasional Hershey danB. Teori Situasional Hershey dan
Blanchard (SLT)Blanchard (SLT)
Adalah teori kontijensi yang memusatkan perhatian padaAdalah teori kontijensi yang memusatkan perhatian pada
Pengikut, Mengatakan :Pengikut, Mengatakan :
„„ Jika pengikut tidak mampu & tidak ingin melakukan tugasJika pengikut tidak mampu & tidak ingin melakukan tugas
pemimpin perlu memberikan alasan yg khusus dan jelaspemimpin perlu memberikan alasan yg khusus dan jelas
„„ Jika pengikut tidak mampu & ingin pemimpin perlu memaparkanJika pengikut tidak mampu & ingin pemimpin perlu memaparkan
orientasi tugas tugas yg tinggiorientasi tugas tugas yg tinggi
„„ Jika pengikut mampu & tidak ingin, pemimpin perlu mendukungJika pengikut mampu & tidak ingin, pemimpin perlu mendukung
dan partisipatifdan partisipatif
„„ Jika pengikut mampu & ingin, pemimpin tidak perlu berbuatJika pengikut mampu & ingin, pemimpin tidak perlu berbuat
banyakbanyak
17. C. Leader Member Exchange (LMX)C. Leader Member Exchange (LMX)
TheoryTheory
Para pemimpin menciptakan kelompok - dalamPara pemimpin menciptakan kelompok - dalam
dan kelompok – luar.dan kelompok – luar.
bawahan dengan status kelompok – dalam akanbawahan dengan status kelompok – dalam akan
berkinerja, memiliki tingkat pengunduran diriberkinerja, memiliki tingkat pengunduran diri
lebih rendah, dan tingkat kepuasan kerja lebihlebih rendah, dan tingkat kepuasan kerja lebih
tinggi.tinggi.
18. D. Path – Goal TheoryD. Path – Goal Theory
‰‰ Teori yg menyatakan bahwa tugas pemimpinTeori yg menyatakan bahwa tugas pemimpin
adalah mendampingi pengikut dalam meraihadalah mendampingi pengikut dalam meraih
sasaran mereka dan memberikan pengarahansasaran mereka dan memberikan pengarahan
dan atau dukungan yg perlu untuk menjamindan atau dukungan yg perlu untuk menjamin
sasaran mereka selaras dengan keseluruhansasaran mereka selaras dengan keseluruhan
sasaran kelompok/organisasisasaran kelompok/organisasi
19.
20. E. Model Normatif Vroom – YettonE. Model Normatif Vroom – Yetton
„ Teori yang memberikan serangkaian aturan untuk„ Teori yang memberikan serangkaian aturan untuk
menentukan bentuk dan banyaknya pengambilanmenentukan bentuk dan banyaknya pengambilan
keputusan partisipatif dalam situasi yang berbeda –keputusan partisipatif dalam situasi yang berbeda –
beda. [ROBS]beda. [ROBS]
„ Model yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin„ Model yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin
harus memimpin dalam berbagai situasi. Model iniharus memimpin dalam berbagai situasi. Model ini
menunjukkan bahwa tidak ada corak kepemimpinanmenunjukkan bahwa tidak ada corak kepemimpinan
tunggal yg dapat diterapkan pada semua situasi. [GIBS]tunggal yg dapat diterapkan pada semua situasi. [GIBS]
21.
22.
23. Kekuasaan dalam KepemimpinanKekuasaan dalam Kepemimpinan
Kekuasaan merupakan kapasitas untuk mempengaruhi secara unilateral sikapKekuasaan merupakan kapasitas untuk mempengaruhi secara unilateral sikap
dan prilaku orang ke arah yang diinginkandan prilaku orang ke arah yang diinginkan (Gary Yukl, 1996:183). Kartini(Gary Yukl, 1996:183). Kartini
Kartono (1994:140)Kartono (1994:140) mengungkapkan bahwa sumber kekuasaan pemimpinmengungkapkan bahwa sumber kekuasaan pemimpin
dapat berasal dari:dapat berasal dari:
kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain.kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain.
Sifat dan sikapnya yang lebih unggul sehingga memiliki kewibawaan terhadapSifat dan sikapnya yang lebih unggul sehingga memiliki kewibawaan terhadap
pengikutnya.pengikutnya.
Memiliki informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang luas.Memiliki informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang luas.
Memiliki human relation yang baik, kepandaian bergaul dan berkomunikasi.Memiliki human relation yang baik, kepandaian bergaul dan berkomunikasi.
24. Teori KekuasaanTeori Kekuasaan
Ada dua teori yang menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh diAda dua teori yang menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh di
pertahankan atau hilang dalam organisasi, yaitu:pertahankan atau hilang dalam organisasi, yaitu:
Social exchange Theory.Social exchange Theory.
menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang selagi prosesmenjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang selagi proses
mempengaruhi yang timbal balik terjadi selama beberapa waktu antaramempengaruhi yang timbal balik terjadi selama beberapa waktu antara
pemimpin dan pengikut.pemimpin dan pengikut.
Strategic Contingencies Theory.Strategic Contingencies Theory.
menjelaskan bahwa kekuasaan dari suatu sub unit organisasi tergantungmenjelaskan bahwa kekuasaan dari suatu sub unit organisasi tergantung
pada faktor keahlian dalam menguasai masalah penting, sentralisasi unitpada faktor keahlian dalam menguasai masalah penting, sentralisasi unit
kerja dalam arus kerja dan tingkat keahlian dari sub unit tersebut.kerja dalam arus kerja dan tingkat keahlian dari sub unit tersebut.