Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran tuntas dalam kurikulum 2004. Pembelajaran tuntas mengakui perbedaan individu siswa dan memungkinkan siswa maju secara terus menerus setelah menguasai materi. Siswa harus menguasai setidaknya 75% materi sebelum maju ke unit berikutnya. Program remedial dan pengayaan digunakan untuk siswa yang belum atau sudah mencapai ketuntasan.
2. HAKIKAT BELAJAR (Learning)
Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok
yaitu:
1. adanya perubahan tingkah laku,
2. sifat perubahannya relatif permanen, serta
3. perubahan tersebut disebabkan oleh oleh
interaksi dengan lingkungan,
bukan oleh proses kedewasaan ataupun
perubahan-perubahan kondisi fisik yang
temporer sifatnya.
3. MENGAJAR (Teaching)
Adalah membantu para pembelajar
memperoleh informasi, ide, keterampilan,
nilai, cara berfikir, sarana untuk
mengekspresikan dirinya dan cara-cara
bagaimana belajar (Joice & Weil: 1986)
Peran utama guru adalah sebagai Fasilitator
4. PEMBELAJARAN (Instruction)
Suatu rangkaian kejadian (events) yang mempengaruhi
pembelajar sehingga sehingga proses belajarnya dapat
berlangsung dengan mudah (Gagne dan Briggs :1979).
Mencakup semua events yang mungkin mempunyai pengaruh
langsung pada proses belajar manusia, baik kejadian-kejadian
yang dilakukan guru maupun yang diturunkan oleh bahan-bahan
cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide, maupun
kombinasi dari bahan-bahan tersebut.
Bahkan e-learning (electronic-learning) berupa: CAI (Computer
Assisted Instruction) atau CAL (Computer Assisted Learning),
belajar lewat internet, SIG (Sistem Informasi Geografis), web-site
sekolah, dll.sudah dimanfaatkan secara meluas.
5. Belajar Aktif
(1) guru tidak boleh lagi dipandang sebagai
“yang tahu segalanya”, melainkan sebagai
katalisator terjadinya proses belajar siswa,
dan
(2) Siswa, juga secara terus menerus berusaha
menyempurnakan diri sehingga mampu
menjadi katalisator yang semakin meningkat
keampuhannya
6. Ciri Pembelajaran KBK
Orientasi pada pencapaian hasil dan
dampaknya (outcome oriented)
Berbasis pada Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar
Bertolak dari Kompetensi Tamatan/Lulusan
Pengembangan kurikulum berdiferensiasi
Utuh dan menyeluruh (holistik)
Menerapkan prinsip ketuntasan belajar
(mastery learning)
7. Pembelajaran Tuntas
mengakui dan melayani perbedaanperbedaan perorangan siswa
strategi pembelajaran yang berazaskan maju
berkelanjutan (continuous progress).
pembelajaran dipecah-pecah menjadi satuansatuan (cremental units),
seorang siswa yang mempelajari unit satuan
pelajaran tertentu dapat berpindah ke unit
satuan pelajaran berikutnya jika siswa yang
bersangkutan telah menguasai sekurangkurangnya 75 %
8. Pembelajaran Konvensional
pembelajaran dalam konteks klasikal yang
sudah terbiasa dilakukan
pendekatan berpusat pada guru/lembaga
(the teacher /institution-centred approach).
Metode yang banyak digunakan adalah
metode ceramah dengan tatap muka (face to
face)
kurang memperhatikan keseluruhan situasi
belajar
9. PERBEDAAN ANTARA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
DENGAN PEMBELAJARAN TUNTAS
Pembelajaran Konvensional
normal
---------------------------------------bakat
normal
-------------------------------------prestasi
Pembelajaran Tuntas
normal
----------------------------------bakat
condong
--------------------------------prestasi
10. IMPLIKASI PEMBELAJARAN TUNTAS
DALAM KURIKULUM 2004
A. Program Layanan
remedial,
pengayaan, dan
percepatan.
B. Pengembangan Modul-modul
Pembelajaran
Modul untuk program remedial
Modul untuk program pengayaan, dan
Modul untuk program percepatan
Program-program A & B merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam penerapan pembelajaran tuntas.
11. 3 Bentuk Layanan dalam Pembelajaran Tuntas
(Remedi, Pengayaan, dan Percepatan)
≥90
Percepatan
Mencapai
Ketuntasan
KD1
Tes KD1
75-89
Belum
Mencapai
Ketuntasan
( <75 )
Pengayaan
Remedi
KD2
KD3
Mencapai
Ketuntasan
Dst
12. Pelaksanaan Program Remedial
Ada 2 cara yang dapat ditempuh:
1. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi
siswa yang belum atau mengalami kesulitan.
2. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara
khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan
pembelajaran regular.
Bentuk penyedernahaan dapat dilakukan a.l. melalui:
1). Penyederhanaan isi/materi pembelajaran
2). Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: banyak penggunakan
gambar, model, skema,grafik, memberikan rangkuman yang
sederhana, dll.)
3). Penyederhanaan soal/pertanyaan.
13. MATERI DAN WAKTU PROGRAM
REMEDIAL DILAKSANAKAN
• Program remedial diberikan hanya pada KD-KD
yang belum dikuasai
• Pelaksanaan Program remedial dapat dilakukan:
a.
b.
c.
Setelah mengikuti tes/ujian KD tertentu
Setelah mengikuti tes/ujian Blok atau kesatuan KD tertentu
Setelah mengikuti tes/ujian semester. Khusus untuk remedi akhir
semester hanya diberlakukan untuk blok terakhir dari blok-blok
yang ada pada semester tertentu.
14. PELAKSANAAN
PROGRAM PENGAYAAN
Cara yang ditempuh:
–
–
–
–
Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi
yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD
tertentu
Pemberian tugas untuk melakukan analisis
gambar, model, grafik, bacaan/paragraph, dll.
Memberikan soal-soal latihan tambahan yang
bersifat pengayaan
Membantu guru membimbing teman-temannya
yang belum mencapai ketuntasan.
15. MATERI DAN WAKTU PELAKSANAAN
PROGRAM PENGAYAAN
1. Program pengayaan diberikan sesuai
dengan KD-KD yang dipelajari
2.
Program pengayaan dapat dilaksanakan
a. Setelah mengikuti tes/ujian KD tertentu
b. Setelah mengikuti tes/ujian Blok atau kesatuan KD
tertentu
c. Setelah mengikuti tes/ujian Semester. Khusus untuk
program pengayaan akhir semester ini hanya untuk
KD-KD blok terakhir