SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
PSIKOANALISIS
Dosen Pembimbing : Marina Dwi Mayangsari, M.Psi, Psi
PENYUSUN
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

ARY SAPUTRA (I1C113220)
SUTAN MALIK IBRAHIM (I1C113055)
CHYNTIA SYAFITRI (I1C113202)
LENCIYA EDDYTA RIANDA (I1C113027)
EMA SEPTYANDANI (I1C113222)
VINNY TASHPIATUL FARAH (I1C113227)
NURUL FAJRIAH (I1C113223)
KHAIRUN NISA (I1C113009)
ICHE TIRTA HEMAS (I1C113226)
NADIA SEPTIANA PUTRI (I1C113008)
YENNY MARWINDA (I1C113201)
LISA RIZKY (I1C113026)
M. YAYAN (I1C109214)
PSIKOANALISIS
Pengertian
• Psikoanalisis adalah salah satu aliran psikologi
yang fokus penelitiannya adalah kepada peran
penting dari ketidaksadaran beserta instinginsting seks yang ada didalamnya dalam
pengaturan tingkah laku.
Tokoh Pencetus Psikoanalisis
• Sigmund Freud
• Menurut Sigmund Freud (1856-1939), kehidupan jiwa
memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (concious),
prasadar (preconcious), dan tak-sadar (unconcious).
Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik
kejiwaan hanyamelibatkan ketiga unsur kesadaran itu.
Dan pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model
structural yang lain yaitu, id, ego, dan superego.
Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama tetapi
melengkapi dan menyempurnakan gambaran mental
terutama dalam fungsi atau tujuannya.
Sadar (conscious)
Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada
saat tertentu.
Prasadar (preconcious)
Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi
kemudian tidak lagi dicermat, akan ditekan pindah ke daerah
prasadar.
Taksadar (Unconcious)
Ketidaksadaran itu berisis insting, impuls, dan drives yang
dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatic yang
ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah taksadar yang sangat
kuat mempengaruhi dalam mengatur tingkah laku.
The Id (Is [latin], atau Es [Jerman])
Id adalah system kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir, beroprasi
berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle) yaitu berusaha
memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
Id selalu berprinsip memenuhi kesenangannya sendiri (pleasure
principle), termasuk didalamnya naluri seks dan agresivitas (Sarwono,
1997:58).
The Ego (Das Ich [Jerman])
Beroprasi mengikuti prinsip realita (reality principle) yaitu, usaha
memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya
tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek
yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.
The Superego
Kekuatan moral atau etik dari kepribadian, yang beroprasi memakai
prinsip idealistic (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip
kepuasan id dan prinsip realistic dari ego.
Freud mengemukaan tiga jenis
kecemasan
•

•

•

Kecemasan objektif (realistic anxiety) adalah kecemasan yang timbul akibat
ketakutan terhadap bahaya yang nyata. Kecemasan objektif atau disebut juga
kecemasan realistik ini menjadi asal-muasal timbulnya kecemasan neurotic dan
kecemasan moral.
Kecemasan neurotic (neurotic anxiety) merupakan kecemasan atau merasa takut
akan mendapat hukuman atau ekspresi keinginan yang impulsive. Hukuman belum
tentu diterimanya, jadi hukuman dan pemberi hukuman dalam kecemasan
neurotic adalah bersifat khayalan, kecemasan timbul karena orang itu pernah
melakukan hal yang sama dan mendapat hukuman (realistic) yang dicemaskannya.
Kecemasan moral (moral anxiety) merupakan kecemasan yang berkaitan dengan
moral. Merasa cemas karena melanggar norma-norma moral yang ada. Kecemasan
neurotic dan kecemasan moral tampak mirip, tetapi memiliki perbedaan prinsip
yakni; tingkat control ego. Pada kecemasan moral orang tetap rasional dalam
memikirkan masalahnya berkat enerji superego, sedang pada kecemasan neurotik
orang dalam keadaan distress – terkadang panik karena pernah mengalami hal
yang nyata terjadi – sehingga mereka tidak dapat berfikir jelas dan enerji id
menghambat penderita kecemasan neurotik membedakan antara khayalan dan
realita.
Sigmund Freud sebagai pendiri psikoanalisis
mengambil metode breuer mengenai hypnosis
untuk menangani pasiennya, tetapi akhirnya
tidak memuaskan dengan hypnosis tersebut,
dan menggunakan asosiasi bebas (free
asosiation), merupakan perkembangan teknik
dalam psikoanalisis (Schultz dan Schultz, 1992).
Dalam sebuah analisisnya. Freud juga menemukan
pengalaman traumatic pasien pada masa kanak-kanak. Ia
sangat terkejut sewaktu menemukan ingatan-ingatan
tersebut ternyata berhubungan dengan pengalamanpengalaman seksual. Penemuan inilah yang mkemudian
melahirkan teori “libido”. Dalam melakukan asosiasi
bebas itu, ia juga menjumpai banyak pasien yang
menyebutkan mimpi-mimpinya. Di situ, Freud
menemukan keyakinan bahwa mimpi memiliki arti
penting dan membuka rahasia ketidaksadaran. Dalam
tahun 1895 Freud dan breuer mempublikasikan “Studies
on Hysteria” yang dipandang sebagai permulaan dari
psikoanalisis. Dalam perjalanan kerjanya Freud
mendapatkan bahwa impian pasiennya dapat
memberikan sumber mengenai emotional material yang
bermakna.
• Psikopatologi
Psikoanalisis memahami psikopatologi sebagai masalah
perkembangan akibat gangguan semasa melewati tahaptahap psikoseksual. Perkembangan kepribadian
dipandang sebagai sesuatu yang kumulatif, sehingga
gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi
peristiwa traumatic yang pengaruhnya terasa sampai
dewasa. Orang dewasa yang fondasi kepribadiannya
lemah bisa menjadi mengalamami psikopatologi. Berikut
dinamika jiwa menurut psikoanalisis pada beberapa jenis
psikopatologi.
• Psikoterapi
Aplikasi psikoanalisis yang terpenting adalah
psikoterapi. Mengingat bahwa pada dasarnya
Freud mengembangkan teori psikoanalisis dari
praktek psikoterapi yang dilakukannya.
Psikoterapi tradisional sangat memakan waktu.
Biasanya pertemuan teraputik dilakukan 4 atau
5 kali seminggu (1 sampai 2 jam setiap
pertemuannya), selama 2 sampai 3 tahun.
• Psikosomatis
Pada hysteria gangguan fisiknya adalah kelumpuhan,
sesuatu yang berhubungan dengn pengaturan tingkah
laku. Psikosomatis adalah patologi organic yang diawali
atau kemudian gejalanya diperberat oleh timulasi
lingkungan nonpatologik. Gangguan alergi, eksim, asma,
diare yang tidak sempurna atau mudah kambuh dengan
sebab yang tidak berkaitan dengan penyakit itu.
Psikoanalisis mengungkap akar masalah psikis yang
melatarbelakangi penyakit itu, dan membantu
pengobatan dengan psikoterapi agar kesembuhan
menjadi permanen.
• Pengasuhan Anak
Perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai usia balita,
secara langsung atau tidak langsung merupakan sumbangan
penting dari psikoanalisis. Konsep seksual infatil dan odipus
kompleks memang banyak mendapat kritikan, namun bahwa
perkembangan masa kecil merupakan pondasi kepribadian,
umumnya diterima, dengan berbagai variasi. Paling tidak,
psikoanallisis mendorong orang tua untuk menghindari
kemungkinan terjadi frustasi pada bayinya. Jangan ada
frustasi, jangan ada konflik, agar terhindar dari patologi psikis.
Lakukan toilet training secara lembut, lakukan penanaman
moral secara bijak, lakukan peran seksual pada saat yang
tepat, agar kepribadian anak berkembang dengan sempurna.
Any
Quest
ions??
?

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiIntan Irawati
 
teori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersteori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersfati_mah
 
Teori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamTeori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamRatih Aini
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikFauzi Taha Ush
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freudelmakrufi
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikIndah Fatmawati
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikSeta Wicaksana
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMazizahzahro
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)masnasikin
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanFATHATUL FIKRIYAH
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie kliendihastinee
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 

Was ist angesagt? (20)

Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam Psikologi
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
teori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersteori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogers
 
Teori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamTeori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islam
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 

Ähnlich wie PSIKOANALISIS PENDEK (20)

Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Mimin
MiminMimin
Mimin
 
psikoanalisme2.pdf
psikoanalisme2.pdfpsikoanalisme2.pdf
psikoanalisme2.pdf
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Makalah kep. jiwa 2
Makalah kep. jiwa 2Makalah kep. jiwa 2
Makalah kep. jiwa 2
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Victor frankl
Victor franklVictor frankl
Victor frankl
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Psikoanalisa
Psikoanalisa Psikoanalisa
Psikoanalisa
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
BIMBINGAN DAN KAUSELING
BIMBINGAN DAN KAUSELINGBIMBINGAN DAN KAUSELING
BIMBINGAN DAN KAUSELING
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 

Mehr von atone_lotus

Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Frustasi (Psikologi Sosial)
Frustasi (Psikologi Sosial)Frustasi (Psikologi Sosial)
Frustasi (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialKohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosialatone_lotus
 
Proses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Proses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialProses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Proses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosialatone_lotus
 
Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)
Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)
Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...atone_lotus
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...atone_lotus
 
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialMenerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosialatone_lotus
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 25 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2atone_lotus
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadian5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadianatone_lotus
 
Metode Survey 2 (Psikologi Umum)
Metode Survey 2 (Psikologi Umum)Metode Survey 2 (Psikologi Umum)
Metode Survey 2 (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)
Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)
Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Metode Korelasional (Psikologi Umum)
Metode Korelasional (Psikologi Umum)Metode Korelasional (Psikologi Umum)
Metode Korelasional (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)atone_lotus
 

Mehr von atone_lotus (20)

Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
 
Frustasi (Psikologi Sosial)
Frustasi (Psikologi Sosial)Frustasi (Psikologi Sosial)
Frustasi (Psikologi Sosial)
 
Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)
 
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)
 
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialKohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
 
Proses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Proses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialProses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Proses Terbentuknya Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
 
Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)
Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)
Kognisi Sosial (Psikologi Sosial)
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain 2 (Pengaruh Sosial) Psikologi ...
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
 
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialMenerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Menerima dan Memahami Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
 
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 25 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadian5 Tokoh Psikologi Kepribadian
5 Tokoh Psikologi Kepribadian
 
Metode Survey 2 (Psikologi Umum)
Metode Survey 2 (Psikologi Umum)Metode Survey 2 (Psikologi Umum)
Metode Survey 2 (Psikologi Umum)
 
Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)
Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)
Metode Korelasional 2 (Psikologi Umum)
 
Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes 2 (Psikologi Umum)
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
 
Metode Korelasional (Psikologi Umum)
Metode Korelasional (Psikologi Umum)Metode Korelasional (Psikologi Umum)
Metode Korelasional (Psikologi Umum)
 
Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus 2 (Psikologi Umum)
 
Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)
Metode Studi Kasus (Psikologi Umum)
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

PSIKOANALISIS PENDEK

  • 1. PSIKOANALISIS Dosen Pembimbing : Marina Dwi Mayangsari, M.Psi, Psi
  • 2. PENYUSUN • • • • • • • • • • • • • ARY SAPUTRA (I1C113220) SUTAN MALIK IBRAHIM (I1C113055) CHYNTIA SYAFITRI (I1C113202) LENCIYA EDDYTA RIANDA (I1C113027) EMA SEPTYANDANI (I1C113222) VINNY TASHPIATUL FARAH (I1C113227) NURUL FAJRIAH (I1C113223) KHAIRUN NISA (I1C113009) ICHE TIRTA HEMAS (I1C113226) NADIA SEPTIANA PUTRI (I1C113008) YENNY MARWINDA (I1C113201) LISA RIZKY (I1C113026) M. YAYAN (I1C109214)
  • 3.
  • 5. Pengertian • Psikoanalisis adalah salah satu aliran psikologi yang fokus penelitiannya adalah kepada peran penting dari ketidaksadaran beserta instinginsting seks yang ada didalamnya dalam pengaturan tingkah laku.
  • 6. Tokoh Pencetus Psikoanalisis • Sigmund Freud • Menurut Sigmund Freud (1856-1939), kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (concious), prasadar (preconcious), dan tak-sadar (unconcious). Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanyamelibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Dan pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model structural yang lain yaitu, id, ego, dan superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama tetapi melengkapi dan menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi atau tujuannya.
  • 7. Sadar (conscious) Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Prasadar (preconcious) Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermat, akan ditekan pindah ke daerah prasadar. Taksadar (Unconcious) Ketidaksadaran itu berisis insting, impuls, dan drives yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatic yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah taksadar yang sangat kuat mempengaruhi dalam mengatur tingkah laku.
  • 8. The Id (Is [latin], atau Es [Jerman]) Id adalah system kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir, beroprasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle) yaitu berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Id selalu berprinsip memenuhi kesenangannya sendiri (pleasure principle), termasuk didalamnya naluri seks dan agresivitas (Sarwono, 1997:58). The Ego (Das Ich [Jerman]) Beroprasi mengikuti prinsip realita (reality principle) yaitu, usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. The Superego Kekuatan moral atau etik dari kepribadian, yang beroprasi memakai prinsip idealistic (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistic dari ego.
  • 9. Freud mengemukaan tiga jenis kecemasan • • • Kecemasan objektif (realistic anxiety) adalah kecemasan yang timbul akibat ketakutan terhadap bahaya yang nyata. Kecemasan objektif atau disebut juga kecemasan realistik ini menjadi asal-muasal timbulnya kecemasan neurotic dan kecemasan moral. Kecemasan neurotic (neurotic anxiety) merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapat hukuman atau ekspresi keinginan yang impulsive. Hukuman belum tentu diterimanya, jadi hukuman dan pemberi hukuman dalam kecemasan neurotic adalah bersifat khayalan, kecemasan timbul karena orang itu pernah melakukan hal yang sama dan mendapat hukuman (realistic) yang dicemaskannya. Kecemasan moral (moral anxiety) merupakan kecemasan yang berkaitan dengan moral. Merasa cemas karena melanggar norma-norma moral yang ada. Kecemasan neurotic dan kecemasan moral tampak mirip, tetapi memiliki perbedaan prinsip yakni; tingkat control ego. Pada kecemasan moral orang tetap rasional dalam memikirkan masalahnya berkat enerji superego, sedang pada kecemasan neurotik orang dalam keadaan distress – terkadang panik karena pernah mengalami hal yang nyata terjadi – sehingga mereka tidak dapat berfikir jelas dan enerji id menghambat penderita kecemasan neurotik membedakan antara khayalan dan realita.
  • 10. Sigmund Freud sebagai pendiri psikoanalisis mengambil metode breuer mengenai hypnosis untuk menangani pasiennya, tetapi akhirnya tidak memuaskan dengan hypnosis tersebut, dan menggunakan asosiasi bebas (free asosiation), merupakan perkembangan teknik dalam psikoanalisis (Schultz dan Schultz, 1992).
  • 11. Dalam sebuah analisisnya. Freud juga menemukan pengalaman traumatic pasien pada masa kanak-kanak. Ia sangat terkejut sewaktu menemukan ingatan-ingatan tersebut ternyata berhubungan dengan pengalamanpengalaman seksual. Penemuan inilah yang mkemudian melahirkan teori “libido”. Dalam melakukan asosiasi bebas itu, ia juga menjumpai banyak pasien yang menyebutkan mimpi-mimpinya. Di situ, Freud menemukan keyakinan bahwa mimpi memiliki arti penting dan membuka rahasia ketidaksadaran. Dalam tahun 1895 Freud dan breuer mempublikasikan “Studies on Hysteria” yang dipandang sebagai permulaan dari psikoanalisis. Dalam perjalanan kerjanya Freud mendapatkan bahwa impian pasiennya dapat memberikan sumber mengenai emotional material yang bermakna.
  • 12. • Psikopatologi Psikoanalisis memahami psikopatologi sebagai masalah perkembangan akibat gangguan semasa melewati tahaptahap psikoseksual. Perkembangan kepribadian dipandang sebagai sesuatu yang kumulatif, sehingga gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi peristiwa traumatic yang pengaruhnya terasa sampai dewasa. Orang dewasa yang fondasi kepribadiannya lemah bisa menjadi mengalamami psikopatologi. Berikut dinamika jiwa menurut psikoanalisis pada beberapa jenis psikopatologi.
  • 13. • Psikoterapi Aplikasi psikoanalisis yang terpenting adalah psikoterapi. Mengingat bahwa pada dasarnya Freud mengembangkan teori psikoanalisis dari praktek psikoterapi yang dilakukannya. Psikoterapi tradisional sangat memakan waktu. Biasanya pertemuan teraputik dilakukan 4 atau 5 kali seminggu (1 sampai 2 jam setiap pertemuannya), selama 2 sampai 3 tahun.
  • 14. • Psikosomatis Pada hysteria gangguan fisiknya adalah kelumpuhan, sesuatu yang berhubungan dengn pengaturan tingkah laku. Psikosomatis adalah patologi organic yang diawali atau kemudian gejalanya diperberat oleh timulasi lingkungan nonpatologik. Gangguan alergi, eksim, asma, diare yang tidak sempurna atau mudah kambuh dengan sebab yang tidak berkaitan dengan penyakit itu. Psikoanalisis mengungkap akar masalah psikis yang melatarbelakangi penyakit itu, dan membantu pengobatan dengan psikoterapi agar kesembuhan menjadi permanen.
  • 15. • Pengasuhan Anak Perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai usia balita, secara langsung atau tidak langsung merupakan sumbangan penting dari psikoanalisis. Konsep seksual infatil dan odipus kompleks memang banyak mendapat kritikan, namun bahwa perkembangan masa kecil merupakan pondasi kepribadian, umumnya diterima, dengan berbagai variasi. Paling tidak, psikoanallisis mendorong orang tua untuk menghindari kemungkinan terjadi frustasi pada bayinya. Jangan ada frustasi, jangan ada konflik, agar terhindar dari patologi psikis. Lakukan toilet training secara lembut, lakukan penanaman moral secara bijak, lakukan peran seksual pada saat yang tepat, agar kepribadian anak berkembang dengan sempurna.