Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep utama psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud seperti struktur kepribadian (id, ego, superego), teori seksual psikoseksual, dan penggunaan teknik asosiasi bebas dalam psikoterapi psikoanalisis.
5. Pengertian
• Psikoanalisis adalah salah satu aliran psikologi
yang fokus penelitiannya adalah kepada peran
penting dari ketidaksadaran beserta instinginsting seks yang ada didalamnya dalam
pengaturan tingkah laku.
6. Tokoh Pencetus Psikoanalisis
• Sigmund Freud
• Menurut Sigmund Freud (1856-1939), kehidupan jiwa
memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (concious),
prasadar (preconcious), dan tak-sadar (unconcious).
Sampai dengan tahun 1920an, teori tentang konflik
kejiwaan hanyamelibatkan ketiga unsur kesadaran itu.
Dan pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model
structural yang lain yaitu, id, ego, dan superego.
Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama tetapi
melengkapi dan menyempurnakan gambaran mental
terutama dalam fungsi atau tujuannya.
7. Sadar (conscious)
Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada
saat tertentu.
Prasadar (preconcious)
Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi
kemudian tidak lagi dicermat, akan ditekan pindah ke daerah
prasadar.
Taksadar (Unconcious)
Ketidaksadaran itu berisis insting, impuls, dan drives yang
dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatic yang
ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah taksadar yang sangat
kuat mempengaruhi dalam mengatur tingkah laku.
8. The Id (Is [latin], atau Es [Jerman])
Id adalah system kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir, beroprasi
berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle) yaitu berusaha
memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit.
Id selalu berprinsip memenuhi kesenangannya sendiri (pleasure
principle), termasuk didalamnya naluri seks dan agresivitas (Sarwono,
1997:58).
The Ego (Das Ich [Jerman])
Beroprasi mengikuti prinsip realita (reality principle) yaitu, usaha
memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya
tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek
yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.
The Superego
Kekuatan moral atau etik dari kepribadian, yang beroprasi memakai
prinsip idealistic (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip
kepuasan id dan prinsip realistic dari ego.
9. Freud mengemukaan tiga jenis
kecemasan
•
•
•
Kecemasan objektif (realistic anxiety) adalah kecemasan yang timbul akibat
ketakutan terhadap bahaya yang nyata. Kecemasan objektif atau disebut juga
kecemasan realistik ini menjadi asal-muasal timbulnya kecemasan neurotic dan
kecemasan moral.
Kecemasan neurotic (neurotic anxiety) merupakan kecemasan atau merasa takut
akan mendapat hukuman atau ekspresi keinginan yang impulsive. Hukuman belum
tentu diterimanya, jadi hukuman dan pemberi hukuman dalam kecemasan
neurotic adalah bersifat khayalan, kecemasan timbul karena orang itu pernah
melakukan hal yang sama dan mendapat hukuman (realistic) yang dicemaskannya.
Kecemasan moral (moral anxiety) merupakan kecemasan yang berkaitan dengan
moral. Merasa cemas karena melanggar norma-norma moral yang ada. Kecemasan
neurotic dan kecemasan moral tampak mirip, tetapi memiliki perbedaan prinsip
yakni; tingkat control ego. Pada kecemasan moral orang tetap rasional dalam
memikirkan masalahnya berkat enerji superego, sedang pada kecemasan neurotik
orang dalam keadaan distress – terkadang panik karena pernah mengalami hal
yang nyata terjadi – sehingga mereka tidak dapat berfikir jelas dan enerji id
menghambat penderita kecemasan neurotik membedakan antara khayalan dan
realita.
10. Sigmund Freud sebagai pendiri psikoanalisis
mengambil metode breuer mengenai hypnosis
untuk menangani pasiennya, tetapi akhirnya
tidak memuaskan dengan hypnosis tersebut,
dan menggunakan asosiasi bebas (free
asosiation), merupakan perkembangan teknik
dalam psikoanalisis (Schultz dan Schultz, 1992).
11. Dalam sebuah analisisnya. Freud juga menemukan
pengalaman traumatic pasien pada masa kanak-kanak. Ia
sangat terkejut sewaktu menemukan ingatan-ingatan
tersebut ternyata berhubungan dengan pengalamanpengalaman seksual. Penemuan inilah yang mkemudian
melahirkan teori “libido”. Dalam melakukan asosiasi
bebas itu, ia juga menjumpai banyak pasien yang
menyebutkan mimpi-mimpinya. Di situ, Freud
menemukan keyakinan bahwa mimpi memiliki arti
penting dan membuka rahasia ketidaksadaran. Dalam
tahun 1895 Freud dan breuer mempublikasikan “Studies
on Hysteria” yang dipandang sebagai permulaan dari
psikoanalisis. Dalam perjalanan kerjanya Freud
mendapatkan bahwa impian pasiennya dapat
memberikan sumber mengenai emotional material yang
bermakna.
12. • Psikopatologi
Psikoanalisis memahami psikopatologi sebagai masalah
perkembangan akibat gangguan semasa melewati tahaptahap psikoseksual. Perkembangan kepribadian
dipandang sebagai sesuatu yang kumulatif, sehingga
gangguan pada masa awal perkembangan akan menjadi
peristiwa traumatic yang pengaruhnya terasa sampai
dewasa. Orang dewasa yang fondasi kepribadiannya
lemah bisa menjadi mengalamami psikopatologi. Berikut
dinamika jiwa menurut psikoanalisis pada beberapa jenis
psikopatologi.
13. • Psikoterapi
Aplikasi psikoanalisis yang terpenting adalah
psikoterapi. Mengingat bahwa pada dasarnya
Freud mengembangkan teori psikoanalisis dari
praktek psikoterapi yang dilakukannya.
Psikoterapi tradisional sangat memakan waktu.
Biasanya pertemuan teraputik dilakukan 4 atau
5 kali seminggu (1 sampai 2 jam setiap
pertemuannya), selama 2 sampai 3 tahun.
14. • Psikosomatis
Pada hysteria gangguan fisiknya adalah kelumpuhan,
sesuatu yang berhubungan dengn pengaturan tingkah
laku. Psikosomatis adalah patologi organic yang diawali
atau kemudian gejalanya diperberat oleh timulasi
lingkungan nonpatologik. Gangguan alergi, eksim, asma,
diare yang tidak sempurna atau mudah kambuh dengan
sebab yang tidak berkaitan dengan penyakit itu.
Psikoanalisis mengungkap akar masalah psikis yang
melatarbelakangi penyakit itu, dan membantu
pengobatan dengan psikoterapi agar kesembuhan
menjadi permanen.
15. • Pengasuhan Anak
Perhatian terhadap pertumbuhan anak sampai usia balita,
secara langsung atau tidak langsung merupakan sumbangan
penting dari psikoanalisis. Konsep seksual infatil dan odipus
kompleks memang banyak mendapat kritikan, namun bahwa
perkembangan masa kecil merupakan pondasi kepribadian,
umumnya diterima, dengan berbagai variasi. Paling tidak,
psikoanallisis mendorong orang tua untuk menghindari
kemungkinan terjadi frustasi pada bayinya. Jangan ada
frustasi, jangan ada konflik, agar terhindar dari patologi psikis.
Lakukan toilet training secara lembut, lakukan penanaman
moral secara bijak, lakukan peran seksual pada saat yang
tepat, agar kepribadian anak berkembang dengan sempurna.