Peran Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Proses Komunikasi
Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi
Media Komunikasi
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Antar Pribadi
2. KOMUNI
KASI
• Peran Komunikasi
• Pengertian Komunikasi
• Proses Komunikasi
• Kontinum Komunikasi Dalam
Perilaku Organisasi
• Media Komunikasi
• Komunikasi Nonverbal
• Komunikasi Antar Pribadi
3. PENTING
NYA
KOMUNIK
ASI
Barnard dalam Luthans (2006:371)
menyatakan, ”komunikasi membuat sistem
kooperatif organisasi menjadi lebih dinamis
dan menghubungkan tujuan orgnisasi dengan
semua manusia yang terlibat di dalamnya.
Kontribusi aktivitas komunikasi pada
efektivitas manajer (Luthans, 2006:370)
1. Komunikasi rutin/Routine communication
(44 % ),
2. Pertukaran informasi/ Networking (11 %),
3. Manajemen tradisional /Tradisional
management (19 %),
4. MSDM/ Human resources management (26
%)
4. Definisi
Komunik
asi
Luthans (2006:372) menyatakan,”kebanyakan
definisi komuni-kasi yang digunakan dalam
buku perilaku organisasi menekankan
penggunaan simbol2 untuk mentransfer arti
informasi (The use of symbols to transfer the
meaning of information)”
Robbins (2008:5) Komunikasi meliputi transfer
maupun pemahaman makna.
Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006:3)
komunikasi adalah proses pertukaran
informasi antarindividu melalui suatu sistem
yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol,
sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi
– kata-kata, senyuman, anggukan kepala,
gerakan tangan, sikap badan , gerakan mata –
yang berakibat diterimanya arti, sikap, atau
perasaan yang sama.
5. Proses Komunikasi
Pesan yang
akan dikirim
Penyandian
pesan
Pesan
disandikan
SALURAN Pesan
diterima
Pengirim Penerima
Gangguan
Umpan
balik
Sumber: Robbins, Perilaku Organisasi, Buku 2 Salemba Empat, Jakarta,
2008, h.7
6. 1. Pengirim (komunikator) mengirimkan pesan
dengan cara menyandikan pemikirannya
Pesan adalah produk fisik aktual dari
penyandian oleh komunikator Pembicaraan,
tulisan, gerakan, ekspresi wajah adalah
pesan.
2. Saluran merupakan perantara yang dipakai
pesan dalam menempuh perjalanan
Saluran formal disediakan oleh organisasi,,
dan mengikuti rantai otoritas dlm organisasi
Saluran informal, diciptakan secara spontan
dan muncul sebagai tanggapan thd pilihan-
pilihan individual.
7. 3. Penerima (komunikan) adl obyek yg
menjadi sasaran pesan.
Sebelum pesan diterima, dilakukan
penerjemahan sandi shg simbol-
simbol pesan dapat dipahami oleh
komunikan
4. Gangguan, mewakili berbagai hambatan
komunikasi yang mengacaukan kejelasan
pesan
Baik datang dari pengirim, saluran,
penerima maupun umpan balik.
5. Umpan balik, adalah sarana pengecekan
apakah pesan telah diterima seperti yg
dimaksudkan pada awalnya.
8. Kontinum Komunikasi dalam PerilakuOrganisasi
Media dan teknologi
komunikasi
Komunikasi
interpersonal
Komunikasi
nonverbal
Sumber : Luthans, Perilaku Organisasi , Penerbit Andy,Yogyakarta ,2006, h.373
9. MEDIA
DAN
TENOLOGI
KOMUNIKA
SI
Media komunikasi, saluran melalui mana
pesan komuni-kasi berjalan seperti tatap
muka, telepon, surat pribadi, surat resmi,
laporan, buletin dsb.
Luthans (2006:373) Memilih media komunikasi
yg tepat tergantung pada kapasitas media
dalam membawa informasi, yang dapat
diukur dari empat faktor;
1) umpan balik, (dari sangat lambat s.d. seketika)
2) saluran yang digunakan untuk membawa
informasi (dari kombinasi audio dan visual
sampai visual terbatas)
3) jenis komunikasi, (personal dan nonpersonal)
4) bahasa yang digunakan (termasuk bahasa
tubuh, bahasa alamiah atau angka)
10. Gambar8.3 :KemampuanInformasipada BerbagaiMedia yang
Berbeda
Tinggi
Tinggi/Sedang
Sedang
Sedang/rendah
Rendah
Media
Tatap
muka
Telepon
Surat
pribadi
Surat
resmi
Numerik
formal
Kekayaan
informasi
Umpan
balik
Saluran
Jenis
komunikasi
Bahasa
sumber
Seketika Visual, audio Pribadi
Bahasa tubuh,
alamiah
Cepat Audio Pribadi Alamiah
Lambat
Visual
terbatas
Pribadi Alamiah
Sangat
Lambat
Sangat
Lambat
Visual
terbatas
Umum Alamiah
Visual
terbatas
Umum Alamiah
Sumber : Luthans, Perilaku Organisasi , Penerbit Andy,Yogyakarta ,2006, h.373
11. TEKNOLOGI
KOMUNIKA
SI
Berhubungan erat dengan media
komunikasi adalah teknologi komunikasi
yang diterapkan melalui SIM.
Teknologi komunikasi melalui komputer,
telepon danTV, anggota organisasi di lokasi
yang sama atau tersebar di penjuru tempat
dapat saling berkomunikasi.
Walaupun SIM biasanya berhubungan
dengan jaringan informasi terintegrasi yang
mendukung pengambilan keputusan
manajemen dan e-business, SIM juga dapat
digunakan untuk perencanaan strategis,
pengembangan layanan pelanggan.
SIM juga mulai digunakan sbg bagian dari
sistem komunikasi interpersonal dan
organisasi. Misalnya manajer
memanfaatkan intranet dan internet
perusahaan
12. KOMUNIKA
SI
NONVERB
AL
Komunikasi nonverbal adalah
penyampaian pesan tanpa kata, yang
dikirim melalaui gerak badan, ekspresi
wajah, gerak mata, gerak tangan, nada
suara, dsb.
Karena merupakan respon manuasia tanpa kata,
maka membutuhkan akurasi interpretasi perilaku
nonverbal.
Komunikasi nonverbal dapat berdiri sendiri
maupun bersama-sama /melengkapi pesan
verbal.
Bentuk komunikasi nonverbal antara lain;
Bahasa tubuh, yang mencakup ekspresi wajah,
gerak mata, kaki, tangan, dan sikap badan.
Paralanguage, yang mencakup segala sesuatu
seperti nada suara, kecepatan bicara, tertawa,
ungkapan (“ah”, “uh”, “ah”)
13. FUNGSI
KOMUNIK
ASI
NONVERB
AL
Fungsi komunikasi nonverbal:
1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
2. Menujukkan perasaan atau emosi yg tak bisa
diutarakan dengan kata-kata (subtitution)
3. Menunjukkan jati diri sehingga orang bisa
mengenalnya (identity)
Albert M. dalam Sutisna Dewi (2007:8)
menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan
yg bersumber dari pembi-caraan orang,
yang beasal dari:
1. bahasa verbal hanya 17 % ,
2. vokal suara sebanyak 38 %
3. ekspresi wajah 35 %
14. KOMUNIK
ASI
ANTAR
PRIBADI
Komunikasi yang mengalir antar
individu yang menekankan transfer
informasi dari satu individu ke
individu lain.
Berada ditengah garis kontinum di
antara media komunikasi dan teknologi
informasi di satu sisi dan komunikasi
nonverbal di sisi lain.
Paling relevan dalam studi Perilaku
Organisasi
Komunikasi antar pribadi yang efektif
tergan-tung pada umpan balik
Umpan balik menciptakan komunikasi
dua arah
Umpan balik dapat menguji bagaimana
pesan diintepretasikan
15. Gambar:Bentuk-bentukDasarKomunikasiAntarpribadi
Komunikasi
Lisan
Komunikasi
tertulis
Komunikasi
formal
Komunikasi
informal
Komunikasi
verbal
Deskripsi
disampaikan di Luar hirarkhi
otoritas organisasi
Bentuk
Komunikasi
Contoh
Komunikasi disampaikan
dengan suara
Percakapan pribadi, pidato, rapat,
Telepon, videoconferences
Komunikasi disampaikan
melalui tulisan
Surat, memo, laporan formal, beri-
ta, e-mail, faksimile, pengumuman
Komunikasi disampaikian
Lewat mata rantai komando
memo, laporan, rapat,presentasi,
Surat, konferensi pers (eksternal)
Menyampaikan pesan dalam
Bentuk kata-kata
Pertemuan, pembicaraan telepon,
videoconferences
Rumor, yang disebarluaskan
Melalui selentingan
Komunikasi
nonverbal
Komunikasi disampaikan lewat
tindakan,dan perilaku
Gerak, ekspresi muka, bahasa
Badan, dandanan, pakaian
16. Pentingn
ya
Umpan
Balik
1.Tujuan, umpan balik yang efektif diarahkan untuk
membantu karyawan mencapai kinerja, bukan
untk meremehkan
2.Kekhususan (Specificity), informasi yang
disampaikan hanya yang diperlukan agar mereka
mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, bukan
yang umum
3.Deskripsi (Discription), memberi gambaran
mengenai hal-hal yang harus dilakukan, bukan
yang evaluatif
4.Kegunaan) Usefulness , informasi yang
disampaikan dapat digunakan komunikan untuk
memperbaiki kinerja
5.Ketepatan waktu (Timeliness ), informasi yang
disapaikan harus tepat waktu
6.Kesiapan (Readiness) – komunikan siap menerima
informasi, misalnya berupa perintah, keputusan
dan sebagainya.
7.Kejelasan (Clarity) – informasi haru dapat dipahami
secara jelas oleh komunikan
8.Validasi (Validity) – informasi nya dapat dipercaya
dan benar, bukan yang tidak akurat
18. KOMUNIKA
SI DARI
ATAS KE
BAWAH
Adalah komunikasi yang mengalir dari satu
tingkat dalam suatu organisasi ke suatu
tingkat yang lebih rendah.
Tujuan aliran komunikasi ke bawah (Katz dan
Kahn :1978)
1. Untuk memberikan pengarahan atau instruksi
kerja tertentu
2. Untuk memberikan informasi tentang
prosedur dan praktik organisasional
3. Untuk menyediakan informasi mengapa suatu
pekerjaan harus dilakukan
4. Untuk memberitahu karyawan mengenai
kinerja karyawan
5. Untuk menyajikan informasi tentang aspek
ideologi dalam membantu menanamkan
pengertian tentang tujuan-tujuan yang akan
dicapai
Media yang digunakan
Media cetak, seperti buku panduan, papan
pengumuman, diskripsi prosedur, laporan
standar, memo
Media oral, seperti; rapat, instruksi langsung,
pidato, telepon, tetepon
19. KOMUNIKA
SI DARI
BAWAH KE
ATAS
Adalah komunikasi yang mengalir ke
suatu tingkat lebih tinggi mengikuti
garis pelaporan dalam hirarki
organisasi.
Tujuan utamanya adalah
Memberikan umpan balik kepada atasan
mengenai pelaksanaan kerja
Menginformasikan kemajuan pencapaian
tujuan,
Meneruskan masalah-masalah yang
timbul.
Bentuknya dapat berupa , laporan,
keluhan, saran/ masukan, konsultasi.
20. KOMUNI
KASI
INTERAK
TIF
Adalah komunikasi yang mengalir
secara horizon-tal maupun diagonal
dan memotong rantai perintah dalam
organisasi.
Tujuan utamanya adalah;
1. Koordinasi tugas
2. Pemecahan masalah lintas unit kerja,
3. Saling tukar informasi, dan
4. Memecahkan konflik antar kelompok.
Media yang digunakan dapat;
Media cetak, seperti buku panduan,
diskripsi prosedur, laporan standar,
memo, surat resmi
Media oral, seperti; rapat, telepon,
tetepon
21. HAMBATAN
KOMUNIKA
SI
HambatanTeknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang
memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan. Seperti keterbatasan
fasilitas dan peralatan komunikasi,
Hambatan Semantik
Semantik adalah pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi
tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Seorang
komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik komunikannya
Hambatan Manusiawi
Hambatan yang muncul dr masalah pribadi yg dihadapi,
baik komunikator maupun komunikan.Hambatan ini
mencakup baik yang berasal dari perbedaan individual
manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan
emosi, maupun yang ditimbulkan oleh iklim psikologis
dalam organisasi atau lingkungan, seperti iklim kerja serta
tata nilai yang dianut
.