Merawat gigi susu pada balita sangat penting walaupun bersifat sementara. Kebersihan dan kesehatan gigi susu perlu diperhatikan agar tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan wajah serta rahang anak.
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
Sap posyandu
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : TIPS MENCEGAH GIGI BALITA BERLUBANG
SASARAN : 25
TEMPAT : Posyandu RW I Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 5 Nov 2010
WAKTU : 30 Menit
PENGERTIAN : Cara pencegahan gigi berlubang pada balita
TUJUAN : Agar para ibu mengerti cara mencegah gigi berlubang pada balita
METODE : Ceramah
MEDIA : Model gigi & Poster
MATERI :
10 Tips mencegah gigi balita berlubang
• Berikan ASI pada bayi, minimal sampai usia 6 bulan
• Bila bayi minum menggunakan dot, usahakan menggendong anak selama
pemberian susu, dan ketika anak sudah tertidur baru baringkan ke tempat tidur,
TANPA dot. Jangan biarkan anak tertidur dengan dot berisi susu dalam mulutnya.
• Ketika anak berusia 6 bulan, ia sudah boleh mengkonsumsi makanan/minuman
tambahan. Anak dapat mulai diajarkan minum melalui baby cup.
• Diantara waktu minum susu, berikan anak air putih biasa, TANPA gula
• Bersihkan gigi anak Anda minimal 2x sehari. Pada anak yang belum
memiliki/tumbuh gigi pembersihan daerah gusi yang belum bergigi dapat
dilakukan dengan kain kasa/soft cloth yang dicelupkan air matang hangat. Jika
sudah tumbuh gigi pembersihan gigi dilakukan dengan menggunakan sikat gigi
yang sesuai dengan usia anak.
• Batasi pemberian makanan/minuman manis dan lengket pada anak. Ketika anak
sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan batasi konsumsi biskuit, cookies,
permen, jus buah, soft drinks dan minuman manis lainnya. Berilah camilan yang
sehat seperti potongan buah, keju, saturan rebus, dan sandwich kecil yang lebih
bermanfaat untuk kesehatannya.
• Hindari kontak antara mulut bayi, dot, makanan/minuman bayi dengan mulut ibu/
pengasuh. Hal ini dapat menyebabkan transmisi bakteri ke dalam mulut
bayi,terutama bila ibu/pengasuh memiliki karies gigi yang belum dirawat atau
ditambal. Penelitian menyebutkan pada gigi karies yang belum dirawat terdapat
lebih banyak bakteri daripada gigi sehat.
2. • Mulai usia 6 bulan, bersihkan gigi anak dengan sikat gigi lembut khusus bayi
tanpa pasta gigi. Setelah anak dapat meludah atau berkumur, Anda dapat
menggunakan pasta gigi khusus anak, kira-kira sebesar biji jagung atau pea-sized
amount. Orangtua/pengasuh tetap membantu anak untuk menyikat giginya
sampai anak mahir, yaitu umumnya sekitar usia 7-8 tahun.
• Usahakan ketika anak berusia 1 tahun sudah berhenti minum menggunakan dot,
dan ajarkan menggunakan cup.
• Ajak anak ke dokter gigi anak ketika ia sudah menginjak usia 1 tahun.
3. SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Merawat Gigi Pada Balita
SASARAN : 40
TEMPAT : Posyandu RW IV Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 10 Nov 2012
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Tata cara perawatan gigi balita
TUJUAN : Agar Ibu mengerti cara merawat gigi pada balita
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi dan Poster
MATERI :
Merawat Gigi Pada Balita
Merawat gigi anak. Ingat betapa hebohnya anda ketika melihat ujung gigi susu pertama
si kecil muncul? satu persatu gigi si kecil yang tumbuh anda hitung sampai akhirnya
lengkap. Tentu anda tidak mau gigi-giginya itu rusak dan tanggal satu persatu.
Sayangnya riset terbaru menunjukkan bahwa ribuan anak kecil sudah harus menderita
sakitnya cabut gigi karena gigi mereka membusuk. Berikut tips-tips yang dapat
membantu membuat gigi si kecil menjadi lebih sehat.
KURANGI MINUMAN MANIS
Anak-anak memang lebih suka menghisap atau meminum minuman yang ada rasanya di
banding hanya air putih, tetapi anda harus bisa membatasinya. Berikan jus buah yang
kaya gula alami itu hanya pada waktu makan. Batasi pula sirup dan es krim yang
mengandung gula sederhana yang yak hanya buruk untuk gigi, buruk pula untuk kadar
gula darahnya.
MINUM DENGAN GELAS
Setelah ASI, langusng perkenalkan ia pada gelas, bukan botol susu. Minuman yang
mengandung gula jika diberikan melalui botol, akan menetes pada gigi secara konstan
dan dalam waktu yang panjang. Berbeda dengan jika diminum menggunakan sendok
atau gelas yang akan terteguk dan tertelan langsung. Juga jangan berikan susu dari botol
sambil ia beranjak tidur karena di malam hari, produksi saliva berkurang sehingga tidak
bisa melindungi gigi dari produksi asam. Sebaiknya, selesaikan acara minum susu, lalu
sikat gigi sebelum tidur.
4. BUAT JADWAL MAKAN
Balita yang aktif butuh sering-sering "isi bensin". Tetapi jangan sediakan terlalu banyak
makan di sela waktu makan. Buat jadwal makan lima kali sehari: sarapan, camilan pagi,
makan siang, camilan sore, dan makan malam.
BERI CAMILAN SEHAT
Kadang orang tua memberkan apa saja yang anak suka makan dengan pemikiran
"mumpung ia mau makan" atau "daripada rewel". Anda perlu menghitung kandungan
gula dalam camilannya itu. Misalnya biskuit dengan filling atau topping gula atau cup
cake dengan whipped cream icing. Lebih baik beri ia keripik singkong, cracker keju atau
buah segar potong. Jika ingin memberi camilan manis sesekali, pilih cokelat daripada
permen. Dalam memberi makan, pastikan ia mengunyah cepat dan langsung menelannya
(tidak diemut).
SIKAT GIGI DUA KALI SEHARI
Begitu gigi pertama si kecil tumbuh (sektiar usia enam bulan), mulailah bersihkan
giginya dua kali sehari dengan sikat gigi lembut khusus bayi. Begitu ia mulai mandiri,
anda bisa mengajarinya menyikat gigi sendiri. Tetap awasi apakah ia sudah menggosok
bagian dalam dan belakang. Biasanya, anak baru bisa menyikat gigi dengan benar pada
usia tujuh tahun.
Untuk pasta gigi gunakan khusus untuk anak-anak yang mengandung separuh dari kadar
fluoride. ajari anak anda untuk berkumur dan meludah. Sebisa mungkin jangan sampai ia
menelan pasta gigi agar tidak terjadi fluorosis (yang dapat menyebabkan noda pada gigi)
Cara menyikat gigi yang baik adalah dengan menaruh sedikit pasta gigi pada sikat. Sikat
dengan gerakan memutar dengan fokus satu bagian baru ke bagian berikutnya. Sikat
bagian belakang dan gigi sampai batas gusi. Ajari si kecil meludah dan berkumur setelah
selesai.
KUNJUNGI DOKTER GIGI
Sejak si kecil berumur satu tahun, mulailah membuta janji ke dokter gigi setiap enam
bulan sekali. Dengan pemeriksaan rutin, masalah-masalah gigi dapat ditangani sejak dini
agar ia bisa memiliki gigi yang sehat seumur hidup
5. SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Karies pada gigi susu bayi
SASARAN : 28
TEMPAT : Posyandu RW V Kel.Mayangan
HARI/TANGGAL : 22 Nov 2012
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Karies pada gigi susu
TUJUAN : Agar Ibu mengerti tentang karies dan cara pencegahannya
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Karies pada gigi susu bayi
Penyakit yang paling sering terjadi pada gigi susu bayi adalah karies. Karies
terjadi karena gigi susu dalam waktu yang cukup lama terkena zat asam yang diproduksi
oleh bakteri yang ada dalam mulut bayi.Susu, ASI, sari buah akan diubah oleh enzim
yang ada dalam air liur bayi ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh bayi. Air liur
yang keluar dari mulut bayi akan mencegah gigi susu kontak dengan zat asam dalam
waktu yang berlebihan.
Masalah biasanya timbul saat bayi tidur, ketika produksi air liur berkurang, dan
proses menelannya berkurang. Saat tidur, cairan yang ada dalam mulut bayi akan kontak
dengan gigi dalam waktu yang lama.Untuk mencegah karies, dapat dilakukan upaya
penguatan email gigi dan pengurangan paparan terhadap asam. Fluor dalam air minum
merupakan hal yang telah terbukti memperkuat email gigi. Kadar fluor yang optimal
dalam air minum adalah 0,7 sampai 1,2 ppm.Untuk mengurangi paparan asam pada gigi
(agar tidak menimbulkan karies), hindarkan bayi dari minum susu botol berlama-lama
(misalnya berjalan ke mana-mana dengan botol berisi susu di mulutnya).
Juga tidak dianjurkan untuk memberikan susu botol pada bayi yang tidur lelap.
Usahakan juga agar bayi tetap terjaga sampai 15 menit setelah selesai minum susu.
Kalau pun bayi segera tertidur setelah minum susu, maka mulut dan gusi bayi dapat
dibersihkan dengan kain kasa yang lembut dan air hangat.Gigi dan gusi bayi sebaiknya
rajin dibersihkan setelah gigi pertama timbul, minimal sekali sehari. Dengan cara ini,
mudah-mudahan karies dan penyakit gusi lainnya dapat dicegah. Anak dengan gigi susu
yang terawat, akan membangun citra diri yang lebih positif dibanding dengan anak
dengan gigi yang penuh karies.
6. SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Karies pada gigi susu bayi
SASARAN : 28
TEMPAT : Posyandu RW V Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 8 Maret 2011
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Karies pada gigi susu
TUJUAN : Agar Ibu mengerti tentang karies dan cara pencegahannya
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Karies Gigi pada Balita
Seringkali kita mendapati anak balita dengan gigi berlubang (karies) yang sudah parah
dan merasa cemas. Penyakit gigi berlubang pada balita dapat dicegah sejak dini. Berikut
kami berikan informasi mengenai karies pada gigi balita dan tips pencegahannya.
Gigi berlubang pada balita atau dalam istilah medis disebut Early Childhood Caries
(ECC) adalah merupakan karies gigi pada 1 gigi atau lebih, atau hilang / rusaknya gigi
dengan kondisi parah karena karies gigi, atau adanya penambalan gigi pada gigi susu
ketika anak berusia antara 0-6 tahun. Deteksi adanya karies gigi pada anak balita dapat
dilakukan dengan cara memeriksa gigi anak (terutama 4 gigi seri atas yang paling rentan
karies), buka bibir bagian atasnya, bersihkan sisa-sisa makanan dengan kain kassa dan
air hangat lalu kita liat dibawah pencahayaan yang cukup.
Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses
seperti gambar berikut ini :
Pada gambar di atas terdapat warna keputihan seperti kapur yang lebih putih daripada
gigi sekitarnya. Keadaan ini disebut white spot lesion dimana mulai terjadi proses karies
7. awal (early decay), namun belum terbentuk lubang gigi (kavitas). Biasanya white spot
terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi (leher gigi). Pada keadaan ini bila
didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas (moderate decay) atau bahkan proses karies
yang lebih parah (advanced decay). Orang awam sering menyebutnya gigis atau gupis
dsbnya. Berikut ini contoh gambaran lainnya karies gigi pada anak balita pada keadaan
dimana sudah terbentuk lubang gigi (kavitas). Kavitas terlihat berwarna kekuningan, dan
permukaannya tidak rata, lebih cekung daripada gigi sehat di sekitarnya.
Jika menemukan hal ini pada si kecil, segera bawa ke dokter gigi anak untuk mencegah
proses lubang gigi menjadi semakin parah.
Mengapa gigi balita dapat mengalami karies?
Penyebab karies gigi pada balita sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, yaitu
terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asam sehingga mineral-mineral email gigi
larut. Bakteri dalam mulut merubah gula yang berasal dari makanan / minuman menjadi
asam. Namun spesifik pada balita disebabkan karena seringnya anak tertidur sambil
mengkonsumi minuman nutrisi dalam dot seperti : susu, jus buah, ASI dll, sehingga
sering juga disebut Karies Susu Botol atau Nursing Bottle Caries.Terendamnya gigi
dalam cairan tersebut merupakan tempat yang sangat ideal untuk bakteri berkembang
biak dan menghasilkan asam.
8. SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Merawat gigi susu
SASARAN : 52
TEMPAT : Posyandu RW III Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 13 Mei 2013
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Cara merawat gigi susu
TUJUAN : Agar ibu mengerti cara merawat gigi susu
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Merawat Gigi Susu
Walaupun gigi susu hanya bersifat sementara, namun kebersihan dan kesehatannya tetap
harus diperhatikan, terutama oleh para orang tua.
Kehilangan dini gigi susu pada anak akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan wajah, tulang rahang dan oklusi gigi geligi, yang berarti kehilangan
keseimbangan struktur, efisiensi pengunyahan dan keharmonisan wajah. Pada umumnya
kehilangan gigi pada anak terjadi karena karies yang tidak dirawat atau dapat juga karena
trauma dan pada beberapa kasus benihnya memang tidak ada.
Agar anak senang menyikat gigi, kegiatan tersebut perlu dimulai sedini mungkin.
Konsistensi orang tua juga sangat membantu hingga balita terbiasa. Berikut Tip
Membersihkan gigi Balita:
1. Orang tua sudah harus membersihkan gigi anak sedini mungkin, bahkan ketika
masih berusia beberapa bulan saat gigi belum mulai muncul. Anda bisa menggunakan
spons halus basah, yang berfungsi sebagai sarung tangan, untuk mengelap dan memijat
gusi bayi dua kali sehari. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan mulut dan
membiasakan anak dengan perawatan mulut. Setelah gigi susu pertama muncul, gunakan
sikat gigi halus dan air biasa untuk menyikat gigi. Saat mandi merupakan saat yang tepat
untuk memperkenalkan kegiatan membersihkan gigi dan peralatannya pada anak. Anak
kecil cenderung suka memasukkan segala sesuatu yang dipegangnya. Cobalah beri dia
sikat gigi bersikat lembut dan berkepala kecil agar dia mulai mengenal sikat gigi dan
membiasakan mulutnya merasakan sikat gigi.
2. Selain cara menyikat gigi yang benar, posisi orang tua dalam membantu anak
menggosok gigi juga penting untuk diperhatikan. Jika anak masih terlalu kecil, ia dapat
dibaringkan di meja bayi atau di sofa dan kepalanya dipangkuan orang tua bila anak
lebih besar. Pada dasarnya jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai hal yang
menyenangkan bagi si anak.
3. Jangan gunakan pasta gigi sampai anak bisa belajar untuk meludahkan busanya
(kira-kira 18 bulan), setelah itu gunakan sedikit saja (kira-kira sebesar kacang) namun
tetap awasi penggunaannya. Bila memakan terlalu banyak pasta gigi maka akan
membahayakan kesehatannya.
9. 4. Sikat gigi (baik yang biasa maupun yang elektrik) sebaiknya diganti setiap bulan,
atau segera setelah bulu sikatnya tampak mekar dan rusak. Periksalah sikat gigi ini jika
anak Anda menderita sakit, karena bakteri dapat tinggal pada gigi selama berminggu-
minggu.
5. Mulailah menyikat gigi dari bagian geraham bagian luar kemudian bagian dalam,
dengan gerakan ke depan dan belakang. Setelah itu sikat bagian atas gigi, bagian dalam
kemudian gigi. Ulangi gerakan seperti itu secara perlahan (suruh anak sambil
menghitung sampai sepuluh dalam hati). Setelah itu bersihkan bagian depan gigi dengan
gerakan memutar secara perlahan.
6. Awasi aktivitas menyikat gigi sampai anak berusia tujuh atau delapan tahun karena
biasanya anak tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar dan konsekuensinya bila
tidak menyikat gigi dengan benar.
7. Banyak orang tua yang mengira perawatan gigi anak baru dilakukan setelah gigi
pertamanya tumbuh. Perawatan gigi yang benar dan sehat sebenarnya dimulai saat
anak belum lahir. Bila sang ibu memiliki mulut yang penuh bakteri, maka sang ibu akan
menulari bayinya yang belum lahir. Karena itu, ibu yang sedang mengandung sebaiknya
juga menjaga kesehatan mulut dan giginya sendiri.
Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua
harus bertanggung jawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya
merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu
berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua
perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar
kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.
10. SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Merawat gigi susu
SASARAN : 41
TEMPAT : Posyandu RW I Kel.Mayangan
HARI/TANGGAL : 18 Des 2012
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Cara merawat gigi susu
TUJUAN : Agar ibu mengerti cara merawat gigi susu
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Cara Merawat Gigi Susu Pada Balita
Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan:
1. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari
2. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol
susunya.
3. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab
4. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang
manis.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
1. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup
flour
2. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah
sekali), sehabis menyusui.
3. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol)
kecuali air putih.
4. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu
5. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain
lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi
secara seksama, karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.
6. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil
dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon.
7. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan
air.
8. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama
tumbuh, atau saat usia anak setahun.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 13-24 bulan:
1. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride
11. 2. Jangan biarkan anak tidur dengan botol susu (sambil minum susu dari botol),
kecuali air putih.
3. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau.
4. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis sarapan dan sebelum tidur di
malam hari)
5. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon.
6. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bila bulu-bulu sikat sudah rusak.
7. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga kesehatan mulut dan
lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
8. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang sehat, seperti buah segar
dan sayuran segar.
9. Hindari makanan ringan yang mengandung gula.