SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : TIPS MENCEGAH GIGI BALITA BERLUBANG
SASARAN : 25
TEMPAT : Posyandu RW I Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 5 Nov 2010
WAKTU : 30 Menit
PENGERTIAN : Cara pencegahan gigi berlubang pada balita
TUJUAN : Agar para ibu mengerti cara mencegah gigi berlubang pada balita
METODE : Ceramah
MEDIA : Model gigi & Poster
MATERI :
10 Tips mencegah gigi balita berlubang
• Berikan ASI pada bayi, minimal sampai usia 6 bulan
• Bila bayi minum menggunakan dot, usahakan menggendong anak selama
pemberian susu, dan ketika anak sudah tertidur baru baringkan ke tempat tidur,
TANPA dot. Jangan biarkan anak tertidur dengan dot berisi susu dalam mulutnya.
• Ketika anak berusia 6 bulan, ia sudah boleh mengkonsumsi makanan/minuman
tambahan. Anak dapat mulai diajarkan minum melalui baby cup.
• Diantara waktu minum susu, berikan anak air putih biasa, TANPA gula
• Bersihkan gigi anak Anda minimal 2x sehari. Pada anak yang belum
memiliki/tumbuh gigi pembersihan daerah gusi yang belum bergigi dapat
dilakukan dengan kain kasa/soft cloth yang dicelupkan air matang hangat. Jika
sudah tumbuh gigi pembersihan gigi dilakukan dengan menggunakan sikat gigi
yang sesuai dengan usia anak.
• Batasi pemberian makanan/minuman manis dan lengket pada anak. Ketika anak
sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan batasi konsumsi biskuit, cookies,
permen, jus buah, soft drinks dan minuman manis lainnya. Berilah camilan yang
sehat seperti potongan buah, keju, saturan rebus, dan sandwich kecil yang lebih
bermanfaat untuk kesehatannya.
• Hindari kontak antara mulut bayi, dot, makanan/minuman bayi dengan mulut ibu/
pengasuh. Hal ini dapat menyebabkan transmisi bakteri ke dalam mulut
bayi,terutama bila ibu/pengasuh memiliki karies gigi yang belum dirawat atau
ditambal. Penelitian menyebutkan pada gigi karies yang belum dirawat terdapat
lebih banyak bakteri daripada gigi sehat.
• Mulai usia 6 bulan, bersihkan gigi anak dengan sikat gigi lembut khusus bayi
tanpa pasta gigi. Setelah anak dapat meludah atau berkumur, Anda dapat
menggunakan pasta gigi khusus anak, kira-kira sebesar biji jagung atau pea-sized
amount. Orangtua/pengasuh tetap membantu anak untuk menyikat giginya
sampai anak mahir, yaitu umumnya sekitar usia 7-8 tahun.
• Usahakan ketika anak berusia 1 tahun sudah berhenti minum menggunakan dot,
dan ajarkan menggunakan cup.
• Ajak anak ke dokter gigi anak ketika ia sudah menginjak usia 1 tahun.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Merawat Gigi Pada Balita
SASARAN : 40
TEMPAT : Posyandu RW IV Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 10 Nov 2012
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Tata cara perawatan gigi balita
TUJUAN : Agar Ibu mengerti cara merawat gigi pada balita
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi dan Poster
MATERI :
Merawat Gigi Pada Balita
Merawat gigi anak. Ingat betapa hebohnya anda ketika melihat ujung gigi susu pertama
si kecil muncul? satu persatu gigi si kecil yang tumbuh anda hitung sampai akhirnya
lengkap. Tentu anda tidak mau gigi-giginya itu rusak dan tanggal satu persatu.
Sayangnya riset terbaru menunjukkan bahwa ribuan anak kecil sudah harus menderita
sakitnya cabut gigi karena gigi mereka membusuk. Berikut tips-tips yang dapat
membantu membuat gigi si kecil menjadi lebih sehat.
KURANGI MINUMAN MANIS
Anak-anak memang lebih suka menghisap atau meminum minuman yang ada rasanya di
banding hanya air putih, tetapi anda harus bisa membatasinya. Berikan jus buah yang
kaya gula alami itu hanya pada waktu makan. Batasi pula sirup dan es krim yang
mengandung gula sederhana yang yak hanya buruk untuk gigi, buruk pula untuk kadar
gula darahnya.
MINUM DENGAN GELAS
Setelah ASI, langusng perkenalkan ia pada gelas, bukan botol susu. Minuman yang
mengandung gula jika diberikan melalui botol, akan menetes pada gigi secara konstan
dan dalam waktu yang panjang. Berbeda dengan jika diminum menggunakan sendok
atau gelas yang akan terteguk dan tertelan langsung. Juga jangan berikan susu dari botol
sambil ia beranjak tidur karena di malam hari, produksi saliva berkurang sehingga tidak
bisa melindungi gigi dari produksi asam. Sebaiknya, selesaikan acara minum susu, lalu
sikat gigi sebelum tidur.
BUAT JADWAL MAKAN
Balita yang aktif butuh sering-sering "isi bensin". Tetapi jangan sediakan terlalu banyak
makan di sela waktu makan. Buat jadwal makan lima kali sehari: sarapan, camilan pagi,
makan siang, camilan sore, dan makan malam.
BERI CAMILAN SEHAT
Kadang orang tua memberkan apa saja yang anak suka makan dengan pemikiran
"mumpung ia mau makan" atau "daripada rewel". Anda perlu menghitung kandungan
gula dalam camilannya itu. Misalnya biskuit dengan filling atau topping gula atau cup
cake dengan whipped cream icing. Lebih baik beri ia keripik singkong, cracker keju atau
buah segar potong. Jika ingin memberi camilan manis sesekali, pilih cokelat daripada
permen. Dalam memberi makan, pastikan ia mengunyah cepat dan langsung menelannya
(tidak diemut).
SIKAT GIGI DUA KALI SEHARI
Begitu gigi pertama si kecil tumbuh (sektiar usia enam bulan), mulailah bersihkan
giginya dua kali sehari dengan sikat gigi lembut khusus bayi. Begitu ia mulai mandiri,
anda bisa mengajarinya menyikat gigi sendiri. Tetap awasi apakah ia sudah menggosok
bagian dalam dan belakang. Biasanya, anak baru bisa menyikat gigi dengan benar pada
usia tujuh tahun.
Untuk pasta gigi gunakan khusus untuk anak-anak yang mengandung separuh dari kadar
fluoride. ajari anak anda untuk berkumur dan meludah. Sebisa mungkin jangan sampai ia
menelan pasta gigi agar tidak terjadi fluorosis (yang dapat menyebabkan noda pada gigi)
Cara menyikat gigi yang baik adalah dengan menaruh sedikit pasta gigi pada sikat. Sikat
dengan gerakan memutar dengan fokus satu bagian baru ke bagian berikutnya. Sikat
bagian belakang dan gigi sampai batas gusi. Ajari si kecil meludah dan berkumur setelah
selesai.
KUNJUNGI DOKTER GIGI
Sejak si kecil berumur satu tahun, mulailah membuta janji ke dokter gigi setiap enam
bulan sekali. Dengan pemeriksaan rutin, masalah-masalah gigi dapat ditangani sejak dini
agar ia bisa memiliki gigi yang sehat seumur hidup
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Karies pada gigi susu bayi
SASARAN : 28
TEMPAT : Posyandu RW V Kel.Mayangan
HARI/TANGGAL : 22 Nov 2012
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Karies pada gigi susu
TUJUAN : Agar Ibu mengerti tentang karies dan cara pencegahannya
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Karies pada gigi susu bayi
Penyakit yang paling sering terjadi pada gigi susu bayi adalah karies. Karies
terjadi karena gigi susu dalam waktu yang cukup lama terkena zat asam yang diproduksi
oleh bakteri yang ada dalam mulut bayi.Susu, ASI, sari buah akan diubah oleh enzim
yang ada dalam air liur bayi ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh bayi. Air liur
yang keluar dari mulut bayi akan mencegah gigi susu kontak dengan zat asam dalam
waktu yang berlebihan.
Masalah biasanya timbul saat bayi tidur, ketika produksi air liur berkurang, dan
proses menelannya berkurang. Saat tidur, cairan yang ada dalam mulut bayi akan kontak
dengan gigi dalam waktu yang lama.Untuk mencegah karies, dapat dilakukan upaya
penguatan email gigi dan pengurangan paparan terhadap asam. Fluor dalam air minum
merupakan hal yang telah terbukti memperkuat email gigi. Kadar fluor yang optimal
dalam air minum adalah 0,7 sampai 1,2 ppm.Untuk mengurangi paparan asam pada gigi
(agar tidak menimbulkan karies), hindarkan bayi dari minum susu botol berlama-lama
(misalnya berjalan ke mana-mana dengan botol berisi susu di mulutnya).
Juga tidak dianjurkan untuk memberikan susu botol pada bayi yang tidur lelap.
Usahakan juga agar bayi tetap terjaga sampai 15 menit setelah selesai minum susu.
Kalau pun bayi segera tertidur setelah minum susu, maka mulut dan gusi bayi dapat
dibersihkan dengan kain kasa yang lembut dan air hangat.Gigi dan gusi bayi sebaiknya
rajin dibersihkan setelah gigi pertama timbul, minimal sekali sehari. Dengan cara ini,
mudah-mudahan karies dan penyakit gusi lainnya dapat dicegah. Anak dengan gigi susu
yang terawat, akan membangun citra diri yang lebih positif dibanding dengan anak
dengan gigi yang penuh karies.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Karies pada gigi susu bayi
SASARAN : 28
TEMPAT : Posyandu RW V Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 8 Maret 2011
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Karies pada gigi susu
TUJUAN : Agar Ibu mengerti tentang karies dan cara pencegahannya
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Karies Gigi pada Balita
Seringkali kita mendapati anak balita dengan gigi berlubang (karies) yang sudah parah
dan merasa cemas. Penyakit gigi berlubang pada balita dapat dicegah sejak dini. Berikut
kami berikan informasi mengenai karies pada gigi balita dan tips pencegahannya.
Gigi berlubang pada balita atau dalam istilah medis disebut Early Childhood Caries
(ECC) adalah merupakan karies gigi pada 1 gigi atau lebih, atau hilang / rusaknya gigi
dengan kondisi parah karena karies gigi, atau adanya penambalan gigi pada gigi susu
ketika anak berusia antara 0-6 tahun. Deteksi adanya karies gigi pada anak balita dapat
dilakukan dengan cara memeriksa gigi anak (terutama 4 gigi seri atas yang paling rentan
karies), buka bibir bagian atasnya, bersihkan sisa-sisa makanan dengan kain kassa dan
air hangat lalu kita liat dibawah pencahayaan yang cukup.
Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses
seperti gambar berikut ini :
Pada gambar di atas terdapat warna keputihan seperti kapur yang lebih putih daripada
gigi sekitarnya. Keadaan ini disebut white spot lesion dimana mulai terjadi proses karies
awal (early decay), namun belum terbentuk lubang gigi (kavitas). Biasanya white spot
terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi (leher gigi). Pada keadaan ini bila
didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas (moderate decay) atau bahkan proses karies
yang lebih parah (advanced decay). Orang awam sering menyebutnya gigis atau gupis
dsbnya. Berikut ini contoh gambaran lainnya karies gigi pada anak balita pada keadaan
dimana sudah terbentuk lubang gigi (kavitas). Kavitas terlihat berwarna kekuningan, dan
permukaannya tidak rata, lebih cekung daripada gigi sehat di sekitarnya.
Jika menemukan hal ini pada si kecil, segera bawa ke dokter gigi anak untuk mencegah
proses lubang gigi menjadi semakin parah.
Mengapa gigi balita dapat mengalami karies?
Penyebab karies gigi pada balita sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, yaitu
terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asam sehingga mineral-mineral email gigi
larut. Bakteri dalam mulut merubah gula yang berasal dari makanan / minuman menjadi
asam. Namun spesifik pada balita disebabkan karena seringnya anak tertidur sambil
mengkonsumi minuman nutrisi dalam dot seperti : susu, jus buah, ASI dll, sehingga
sering juga disebut Karies Susu Botol atau Nursing Bottle Caries.Terendamnya gigi
dalam cairan tersebut merupakan tempat yang sangat ideal untuk bakteri berkembang
biak dan menghasilkan asam.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Merawat gigi susu
SASARAN : 52
TEMPAT : Posyandu RW III Kel.Sukabumi
HARI/TANGGAL : 13 Mei 2013
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Cara merawat gigi susu
TUJUAN : Agar ibu mengerti cara merawat gigi susu
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Merawat Gigi Susu
Walaupun gigi susu hanya bersifat sementara, namun kebersihan dan kesehatannya tetap
harus diperhatikan, terutama oleh para orang tua.
Kehilangan dini gigi susu pada anak akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan wajah, tulang rahang dan oklusi gigi geligi, yang berarti kehilangan
keseimbangan struktur, efisiensi pengunyahan dan keharmonisan wajah. Pada umumnya
kehilangan gigi pada anak terjadi karena karies yang tidak dirawat atau dapat juga karena
trauma dan pada beberapa kasus benihnya memang tidak ada.
Agar anak senang menyikat gigi, kegiatan tersebut perlu dimulai sedini mungkin.
Konsistensi orang tua juga sangat membantu hingga balita terbiasa. Berikut Tip
Membersihkan gigi Balita:
1. Orang tua sudah harus membersihkan gigi anak sedini mungkin, bahkan ketika
masih berusia beberapa bulan saat gigi belum mulai muncul. Anda bisa menggunakan
spons halus basah, yang berfungsi sebagai sarung tangan, untuk mengelap dan memijat
gusi bayi dua kali sehari. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan mulut dan
membiasakan anak dengan perawatan mulut. Setelah gigi susu pertama muncul, gunakan
sikat gigi halus dan air biasa untuk menyikat gigi. Saat mandi merupakan saat yang tepat
untuk memperkenalkan kegiatan membersihkan gigi dan peralatannya pada anak. Anak
kecil cenderung suka memasukkan segala sesuatu yang dipegangnya. Cobalah beri dia
sikat gigi bersikat lembut dan berkepala kecil agar dia mulai mengenal sikat gigi dan
membiasakan mulutnya merasakan sikat gigi.
2. Selain cara menyikat gigi yang benar, posisi orang tua dalam membantu anak
menggosok gigi juga penting untuk diperhatikan. Jika anak masih terlalu kecil, ia dapat
dibaringkan di meja bayi atau di sofa dan kepalanya dipangkuan orang tua bila anak
lebih besar. Pada dasarnya jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai hal yang
menyenangkan bagi si anak.
3. Jangan gunakan pasta gigi sampai anak bisa belajar untuk meludahkan busanya
(kira-kira 18 bulan), setelah itu gunakan sedikit saja (kira-kira sebesar kacang) namun
tetap awasi penggunaannya. Bila memakan terlalu banyak pasta gigi maka akan
membahayakan kesehatannya.
4. Sikat gigi (baik yang biasa maupun yang elektrik) sebaiknya diganti setiap bulan,
atau segera setelah bulu sikatnya tampak mekar dan rusak. Periksalah sikat gigi ini jika
anak Anda menderita sakit, karena bakteri dapat tinggal pada gigi selama berminggu-
minggu.
5. Mulailah menyikat gigi dari bagian geraham bagian luar kemudian bagian dalam,
dengan gerakan ke depan dan belakang. Setelah itu sikat bagian atas gigi, bagian dalam
kemudian gigi. Ulangi gerakan seperti itu secara perlahan (suruh anak sambil
menghitung sampai sepuluh dalam hati). Setelah itu bersihkan bagian depan gigi dengan
gerakan memutar secara perlahan.
6. Awasi aktivitas menyikat gigi sampai anak berusia tujuh atau delapan tahun karena
biasanya anak tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar dan konsekuensinya bila
tidak menyikat gigi dengan benar.
7. Banyak orang tua yang mengira perawatan gigi anak baru dilakukan setelah gigi
pertamanya tumbuh. Perawatan gigi yang benar dan sehat sebenarnya dimulai saat
anak belum lahir. Bila sang ibu memiliki mulut yang penuh bakteri, maka sang ibu akan
menulari bayinya yang belum lahir. Karena itu, ibu yang sedang mengandung sebaiknya
juga menjaga kesehatan mulut dan giginya sendiri.
Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua
harus bertanggung jawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya
merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu
berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua
perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar
kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TOPIK : Merawat gigi susu
SASARAN : 41
TEMPAT : Posyandu RW I Kel.Mayangan
HARI/TANGGAL : 18 Des 2012
WAKTU : 30 menit
PENGERTIAN : Cara merawat gigi susu
TUJUAN : Agar ibu mengerti cara merawat gigi susu
METODE : Ceramah
MEDIA : Model Gigi & Poster
MATERI :
Cara Merawat Gigi Susu Pada Balita
Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan:
1. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari
2. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol
susunya.
3. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab
4. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang
manis.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
1. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup
flour
2. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah
sekali), sehabis menyusui.
3. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol)
kecuali air putih.
4. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu
5. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain
lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi
secara seksama, karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu.
6. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil
dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon.
7. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan
air.
8. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama
tumbuh, atau saat usia anak setahun.
Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 13-24 bulan:
1. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride
2. Jangan biarkan anak tidur dengan botol susu (sambil minum susu dari botol),
kecuali air putih.
3. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau.
4. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis sarapan dan sebelum tidur di
malam hari)
5. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon.
6. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bila bulu-bulu sikat sudah rusak.
7. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga kesehatan mulut dan
lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
8. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang sehat, seperti buah segar
dan sayuran segar.
9. Hindari makanan ringan yang mengandung gula.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinikwahyuni majid
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toeRidwan Aswar Hipothalamus
 
Materi pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecilMateri pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecilFairuz Hilwa
 
Pentingnya kesehatan gigi skill lab
Pentingnya kesehatan gigi  skill labPentingnya kesehatan gigi  skill lab
Pentingnya kesehatan gigi skill labNia Indah
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumcahyatoshi
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamSurya Siawang
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiKharima SD
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Pemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansiaPemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansiawahyuni majid
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalMarlenTanamal
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANMuh Saleh
 
Pembahasan Pelayanan KB
Pembahasan  Pelayanan KBPembahasan  Pelayanan KB
Pembahasan Pelayanan KBAffiZakiyya
 

Was ist angesagt? (20)

Alat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre KlinikAlat Diagnostik dan Pre Klinik
Alat Diagnostik dan Pre Klinik
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
 
Materi pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecilMateri pelatihan dokter kecil
Materi pelatihan dokter kecil
 
Pentingnya kesehatan gigi skill lab
Pentingnya kesehatan gigi  skill labPentingnya kesehatan gigi  skill lab
Pentingnya kesehatan gigi skill lab
 
PPT Gosok Gigi
PPT Gosok GigiPPT Gosok Gigi
PPT Gosok Gigi
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salamPenyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
Penyuluhan kesehatan gigi & mulut salam
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Pemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansiaPemeliharaan kes.gimul lansia
Pemeliharaan kes.gimul lansia
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Pembahasan Pelayanan KB
Pembahasan  Pelayanan KBPembahasan  Pelayanan KB
Pembahasan Pelayanan KB
 

Andere mochten auch

Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Feni Prasetiya
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhandayat hida
 
HTML5 Multimedia: where we are, where we're going
HTML5 Multimedia: where we are, where we're goingHTML5 Multimedia: where we are, where we're going
HTML5 Multimedia: where we are, where we're goingbrucelawson
 
Ppt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi kariesPpt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi kariesSurya Siawang
 
Sampah dan kesehatan masyarakat
Sampah dan kesehatan masyarakatSampah dan kesehatan masyarakat
Sampah dan kesehatan masyarakatAditiaKinugasa
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaAfiz Zullah
 
fungsi gigi by erlinarla dental nurse
fungsi gigi by erlinarla dental nursefungsi gigi by erlinarla dental nurse
fungsi gigi by erlinarla dental nurseerlin arla
 
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...Adi Sodikin
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muAlfian Yanda
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutaskep33
 
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulutPencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulutAntam Medika
 
Leaflet personal hygiene
Leaflet personal hygieneLeaflet personal hygiene
Leaflet personal hygieneaskep33
 

Andere mochten auch (20)

Sap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamilSap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamil
 
Sap phbs
Sap phbsSap phbs
Sap phbs
 
Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
HTML5 Multimedia: where we are, where we're going
HTML5 Multimedia: where we are, where we're goingHTML5 Multimedia: where we are, where we're going
HTML5 Multimedia: where we are, where we're going
 
Kuisioner bdi
Kuisioner bdiKuisioner bdi
Kuisioner bdi
 
Latihan workshop ptk eci heliza
Latihan workshop ptk eci helizaLatihan workshop ptk eci heliza
Latihan workshop ptk eci heliza
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Ppt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi kariesPpt penyuluhan karang gigi karies
Ppt penyuluhan karang gigi karies
 
kasus gigi
kasus gigikasus gigi
kasus gigi
 
Sampah dan kesehatan masyarakat
Sampah dan kesehatan masyarakatSampah dan kesehatan masyarakat
Sampah dan kesehatan masyarakat
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi rama
 
fungsi gigi by erlinarla dental nurse
fungsi gigi by erlinarla dental nursefungsi gigi by erlinarla dental nurse
fungsi gigi by erlinarla dental nurse
 
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
(Pgpaud) efektivitas metode bercerita dengan buku cerita bergambar dalam meni...
 
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan PendidikanPengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulut
 
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulutPencegahan  Perawatan penyakit gigi & mulut
Pencegahan Perawatan penyakit gigi & mulut
 
Leaflet personal hygiene
Leaflet personal hygieneLeaflet personal hygiene
Leaflet personal hygiene
 

Ähnlich wie Sap posyandu

Cara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anakCara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anakAstri Noviana
 
Jaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptx
Jaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptxJaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptx
Jaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptxIINREVIEN
 
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)Nurul Nuha MS
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxvendanovirianta
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxvendanovirianta
 
LEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfLEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfAdhyBlue
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGSasih gahayu
 
Untitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptxUntitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptxssuser48104f
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyaBoyolali
 
Tips agar anak mau sikatgigi
Tips agar anak mau sikatgigiTips agar anak mau sikatgigi
Tips agar anak mau sikatgigiamahawanti
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak07051994
 
contoh leaflet kesgi.pptx
contoh leaflet kesgi.pptxcontoh leaflet kesgi.pptx
contoh leaflet kesgi.pptxRiskyYuliAndini
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfBagas851026
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiWarnet Raha
 
Makalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiMakalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiLstryana
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahasih gahayu
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 

Ähnlich wie Sap posyandu (20)

Cara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anakCara menjaga kesehatan gigi pada anak
Cara menjaga kesehatan gigi pada anak
 
Jaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptx
Jaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptxJaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptx
Jaga Gigi Sejak Dini (materi penyuluhan jihan).pptx
 
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
Presentation slides (Promosi Pengasuh Taska)
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
 
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptxmenjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
menjagakesehatangigidanmulutpadaanak-150307214241-conversion-gate01.pptx
 
LEAFLET.pdf
LEAFLET.pdfLEAFLET.pdf
LEAFLET.pdf
 
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader  guru SD dalam UKGSPanduan bagi kader  guru SD dalam UKGS
Panduan bagi kader guru SD dalam UKGS
 
Untitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptxUntitled presentation (1).pptx
Untitled presentation (1).pptx
 
kesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannyakesehatan gigi dan pendekatannya
kesehatan gigi dan pendekatannya
 
Tips agar anak mau sikatgigi
Tips agar anak mau sikatgigiTips agar anak mau sikatgigi
Tips agar anak mau sikatgigi
 
DHE samantha.pptx
DHE samantha.pptxDHE samantha.pptx
DHE samantha.pptx
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak
 
contoh leaflet kesgi.pptx
contoh leaflet kesgi.pptxcontoh leaflet kesgi.pptx
contoh leaflet kesgi.pptx
 
Tugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigiTugas biokimia gigi
Tugas biokimia gigi
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdf
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Makalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasiMakalah ilmu komunikasi
Makalah ilmu komunikasi
 
Kesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolahKesehatan gigi anak prasekolah
Kesehatan gigi anak prasekolah
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
5 tips mudah menjaga kesehatan gigi anda
5 tips mudah menjaga kesehatan gigi anda5 tips mudah menjaga kesehatan gigi anda
5 tips mudah menjaga kesehatan gigi anda
 

Kürzlich hochgeladen

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 

Kürzlich hochgeladen (17)

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 

Sap posyandu

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK : TIPS MENCEGAH GIGI BALITA BERLUBANG SASARAN : 25 TEMPAT : Posyandu RW I Kel.Sukabumi HARI/TANGGAL : 5 Nov 2010 WAKTU : 30 Menit PENGERTIAN : Cara pencegahan gigi berlubang pada balita TUJUAN : Agar para ibu mengerti cara mencegah gigi berlubang pada balita METODE : Ceramah MEDIA : Model gigi & Poster MATERI : 10 Tips mencegah gigi balita berlubang • Berikan ASI pada bayi, minimal sampai usia 6 bulan • Bila bayi minum menggunakan dot, usahakan menggendong anak selama pemberian susu, dan ketika anak sudah tertidur baru baringkan ke tempat tidur, TANPA dot. Jangan biarkan anak tertidur dengan dot berisi susu dalam mulutnya. • Ketika anak berusia 6 bulan, ia sudah boleh mengkonsumsi makanan/minuman tambahan. Anak dapat mulai diajarkan minum melalui baby cup. • Diantara waktu minum susu, berikan anak air putih biasa, TANPA gula • Bersihkan gigi anak Anda minimal 2x sehari. Pada anak yang belum memiliki/tumbuh gigi pembersihan daerah gusi yang belum bergigi dapat dilakukan dengan kain kasa/soft cloth yang dicelupkan air matang hangat. Jika sudah tumbuh gigi pembersihan gigi dilakukan dengan menggunakan sikat gigi yang sesuai dengan usia anak. • Batasi pemberian makanan/minuman manis dan lengket pada anak. Ketika anak sudah boleh mengkonsumsi beragam makanan batasi konsumsi biskuit, cookies, permen, jus buah, soft drinks dan minuman manis lainnya. Berilah camilan yang sehat seperti potongan buah, keju, saturan rebus, dan sandwich kecil yang lebih bermanfaat untuk kesehatannya. • Hindari kontak antara mulut bayi, dot, makanan/minuman bayi dengan mulut ibu/ pengasuh. Hal ini dapat menyebabkan transmisi bakteri ke dalam mulut bayi,terutama bila ibu/pengasuh memiliki karies gigi yang belum dirawat atau ditambal. Penelitian menyebutkan pada gigi karies yang belum dirawat terdapat lebih banyak bakteri daripada gigi sehat.
  • 2. • Mulai usia 6 bulan, bersihkan gigi anak dengan sikat gigi lembut khusus bayi tanpa pasta gigi. Setelah anak dapat meludah atau berkumur, Anda dapat menggunakan pasta gigi khusus anak, kira-kira sebesar biji jagung atau pea-sized amount. Orangtua/pengasuh tetap membantu anak untuk menyikat giginya sampai anak mahir, yaitu umumnya sekitar usia 7-8 tahun. • Usahakan ketika anak berusia 1 tahun sudah berhenti minum menggunakan dot, dan ajarkan menggunakan cup. • Ajak anak ke dokter gigi anak ketika ia sudah menginjak usia 1 tahun.
  • 3. SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK : Merawat Gigi Pada Balita SASARAN : 40 TEMPAT : Posyandu RW IV Kel.Sukabumi HARI/TANGGAL : 10 Nov 2012 WAKTU : 30 menit PENGERTIAN : Tata cara perawatan gigi balita TUJUAN : Agar Ibu mengerti cara merawat gigi pada balita METODE : Ceramah MEDIA : Model Gigi dan Poster MATERI : Merawat Gigi Pada Balita Merawat gigi anak. Ingat betapa hebohnya anda ketika melihat ujung gigi susu pertama si kecil muncul? satu persatu gigi si kecil yang tumbuh anda hitung sampai akhirnya lengkap. Tentu anda tidak mau gigi-giginya itu rusak dan tanggal satu persatu. Sayangnya riset terbaru menunjukkan bahwa ribuan anak kecil sudah harus menderita sakitnya cabut gigi karena gigi mereka membusuk. Berikut tips-tips yang dapat membantu membuat gigi si kecil menjadi lebih sehat. KURANGI MINUMAN MANIS Anak-anak memang lebih suka menghisap atau meminum minuman yang ada rasanya di banding hanya air putih, tetapi anda harus bisa membatasinya. Berikan jus buah yang kaya gula alami itu hanya pada waktu makan. Batasi pula sirup dan es krim yang mengandung gula sederhana yang yak hanya buruk untuk gigi, buruk pula untuk kadar gula darahnya. MINUM DENGAN GELAS Setelah ASI, langusng perkenalkan ia pada gelas, bukan botol susu. Minuman yang mengandung gula jika diberikan melalui botol, akan menetes pada gigi secara konstan dan dalam waktu yang panjang. Berbeda dengan jika diminum menggunakan sendok atau gelas yang akan terteguk dan tertelan langsung. Juga jangan berikan susu dari botol sambil ia beranjak tidur karena di malam hari, produksi saliva berkurang sehingga tidak bisa melindungi gigi dari produksi asam. Sebaiknya, selesaikan acara minum susu, lalu sikat gigi sebelum tidur.
  • 4. BUAT JADWAL MAKAN Balita yang aktif butuh sering-sering "isi bensin". Tetapi jangan sediakan terlalu banyak makan di sela waktu makan. Buat jadwal makan lima kali sehari: sarapan, camilan pagi, makan siang, camilan sore, dan makan malam. BERI CAMILAN SEHAT Kadang orang tua memberkan apa saja yang anak suka makan dengan pemikiran "mumpung ia mau makan" atau "daripada rewel". Anda perlu menghitung kandungan gula dalam camilannya itu. Misalnya biskuit dengan filling atau topping gula atau cup cake dengan whipped cream icing. Lebih baik beri ia keripik singkong, cracker keju atau buah segar potong. Jika ingin memberi camilan manis sesekali, pilih cokelat daripada permen. Dalam memberi makan, pastikan ia mengunyah cepat dan langsung menelannya (tidak diemut). SIKAT GIGI DUA KALI SEHARI Begitu gigi pertama si kecil tumbuh (sektiar usia enam bulan), mulailah bersihkan giginya dua kali sehari dengan sikat gigi lembut khusus bayi. Begitu ia mulai mandiri, anda bisa mengajarinya menyikat gigi sendiri. Tetap awasi apakah ia sudah menggosok bagian dalam dan belakang. Biasanya, anak baru bisa menyikat gigi dengan benar pada usia tujuh tahun. Untuk pasta gigi gunakan khusus untuk anak-anak yang mengandung separuh dari kadar fluoride. ajari anak anda untuk berkumur dan meludah. Sebisa mungkin jangan sampai ia menelan pasta gigi agar tidak terjadi fluorosis (yang dapat menyebabkan noda pada gigi) Cara menyikat gigi yang baik adalah dengan menaruh sedikit pasta gigi pada sikat. Sikat dengan gerakan memutar dengan fokus satu bagian baru ke bagian berikutnya. Sikat bagian belakang dan gigi sampai batas gusi. Ajari si kecil meludah dan berkumur setelah selesai. KUNJUNGI DOKTER GIGI Sejak si kecil berumur satu tahun, mulailah membuta janji ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Dengan pemeriksaan rutin, masalah-masalah gigi dapat ditangani sejak dini agar ia bisa memiliki gigi yang sehat seumur hidup
  • 5. SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK : Karies pada gigi susu bayi SASARAN : 28 TEMPAT : Posyandu RW V Kel.Mayangan HARI/TANGGAL : 22 Nov 2012 WAKTU : 30 menit PENGERTIAN : Karies pada gigi susu TUJUAN : Agar Ibu mengerti tentang karies dan cara pencegahannya METODE : Ceramah MEDIA : Model Gigi & Poster MATERI : Karies pada gigi susu bayi Penyakit yang paling sering terjadi pada gigi susu bayi adalah karies. Karies terjadi karena gigi susu dalam waktu yang cukup lama terkena zat asam yang diproduksi oleh bakteri yang ada dalam mulut bayi.Susu, ASI, sari buah akan diubah oleh enzim yang ada dalam air liur bayi ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh bayi. Air liur yang keluar dari mulut bayi akan mencegah gigi susu kontak dengan zat asam dalam waktu yang berlebihan. Masalah biasanya timbul saat bayi tidur, ketika produksi air liur berkurang, dan proses menelannya berkurang. Saat tidur, cairan yang ada dalam mulut bayi akan kontak dengan gigi dalam waktu yang lama.Untuk mencegah karies, dapat dilakukan upaya penguatan email gigi dan pengurangan paparan terhadap asam. Fluor dalam air minum merupakan hal yang telah terbukti memperkuat email gigi. Kadar fluor yang optimal dalam air minum adalah 0,7 sampai 1,2 ppm.Untuk mengurangi paparan asam pada gigi (agar tidak menimbulkan karies), hindarkan bayi dari minum susu botol berlama-lama (misalnya berjalan ke mana-mana dengan botol berisi susu di mulutnya). Juga tidak dianjurkan untuk memberikan susu botol pada bayi yang tidur lelap. Usahakan juga agar bayi tetap terjaga sampai 15 menit setelah selesai minum susu. Kalau pun bayi segera tertidur setelah minum susu, maka mulut dan gusi bayi dapat dibersihkan dengan kain kasa yang lembut dan air hangat.Gigi dan gusi bayi sebaiknya rajin dibersihkan setelah gigi pertama timbul, minimal sekali sehari. Dengan cara ini, mudah-mudahan karies dan penyakit gusi lainnya dapat dicegah. Anak dengan gigi susu yang terawat, akan membangun citra diri yang lebih positif dibanding dengan anak dengan gigi yang penuh karies.
  • 6. SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK : Karies pada gigi susu bayi SASARAN : 28 TEMPAT : Posyandu RW V Kel.Sukabumi HARI/TANGGAL : 8 Maret 2011 WAKTU : 30 menit PENGERTIAN : Karies pada gigi susu TUJUAN : Agar Ibu mengerti tentang karies dan cara pencegahannya METODE : Ceramah MEDIA : Model Gigi & Poster MATERI : Karies Gigi pada Balita Seringkali kita mendapati anak balita dengan gigi berlubang (karies) yang sudah parah dan merasa cemas. Penyakit gigi berlubang pada balita dapat dicegah sejak dini. Berikut kami berikan informasi mengenai karies pada gigi balita dan tips pencegahannya. Gigi berlubang pada balita atau dalam istilah medis disebut Early Childhood Caries (ECC) adalah merupakan karies gigi pada 1 gigi atau lebih, atau hilang / rusaknya gigi dengan kondisi parah karena karies gigi, atau adanya penambalan gigi pada gigi susu ketika anak berusia antara 0-6 tahun. Deteksi adanya karies gigi pada anak balita dapat dilakukan dengan cara memeriksa gigi anak (terutama 4 gigi seri atas yang paling rentan karies), buka bibir bagian atasnya, bersihkan sisa-sisa makanan dengan kain kassa dan air hangat lalu kita liat dibawah pencahayaan yang cukup. Karies gigi tidak selalu berupa lubang atau kavitas, namun merupakan suatu proses seperti gambar berikut ini : Pada gambar di atas terdapat warna keputihan seperti kapur yang lebih putih daripada gigi sekitarnya. Keadaan ini disebut white spot lesion dimana mulai terjadi proses karies
  • 7. awal (early decay), namun belum terbentuk lubang gigi (kavitas). Biasanya white spot terlihat di bagian gigi yang dekat dengan gusi (leher gigi). Pada keadaan ini bila didiamkan akan menjadi lubang atau kavitas (moderate decay) atau bahkan proses karies yang lebih parah (advanced decay). Orang awam sering menyebutnya gigis atau gupis dsbnya. Berikut ini contoh gambaran lainnya karies gigi pada anak balita pada keadaan dimana sudah terbentuk lubang gigi (kavitas). Kavitas terlihat berwarna kekuningan, dan permukaannya tidak rata, lebih cekung daripada gigi sehat di sekitarnya. Jika menemukan hal ini pada si kecil, segera bawa ke dokter gigi anak untuk mencegah proses lubang gigi menjadi semakin parah. Mengapa gigi balita dapat mengalami karies? Penyebab karies gigi pada balita sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, yaitu terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asam sehingga mineral-mineral email gigi larut. Bakteri dalam mulut merubah gula yang berasal dari makanan / minuman menjadi asam. Namun spesifik pada balita disebabkan karena seringnya anak tertidur sambil mengkonsumi minuman nutrisi dalam dot seperti : susu, jus buah, ASI dll, sehingga sering juga disebut Karies Susu Botol atau Nursing Bottle Caries.Terendamnya gigi dalam cairan tersebut merupakan tempat yang sangat ideal untuk bakteri berkembang biak dan menghasilkan asam.
  • 8. SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK : Merawat gigi susu SASARAN : 52 TEMPAT : Posyandu RW III Kel.Sukabumi HARI/TANGGAL : 13 Mei 2013 WAKTU : 30 menit PENGERTIAN : Cara merawat gigi susu TUJUAN : Agar ibu mengerti cara merawat gigi susu METODE : Ceramah MEDIA : Model Gigi & Poster MATERI : Merawat Gigi Susu Walaupun gigi susu hanya bersifat sementara, namun kebersihan dan kesehatannya tetap harus diperhatikan, terutama oleh para orang tua. Kehilangan dini gigi susu pada anak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan wajah, tulang rahang dan oklusi gigi geligi, yang berarti kehilangan keseimbangan struktur, efisiensi pengunyahan dan keharmonisan wajah. Pada umumnya kehilangan gigi pada anak terjadi karena karies yang tidak dirawat atau dapat juga karena trauma dan pada beberapa kasus benihnya memang tidak ada. Agar anak senang menyikat gigi, kegiatan tersebut perlu dimulai sedini mungkin. Konsistensi orang tua juga sangat membantu hingga balita terbiasa. Berikut Tip Membersihkan gigi Balita: 1. Orang tua sudah harus membersihkan gigi anak sedini mungkin, bahkan ketika masih berusia beberapa bulan saat gigi belum mulai muncul. Anda bisa menggunakan spons halus basah, yang berfungsi sebagai sarung tangan, untuk mengelap dan memijat gusi bayi dua kali sehari. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan mulut dan membiasakan anak dengan perawatan mulut. Setelah gigi susu pertama muncul, gunakan sikat gigi halus dan air biasa untuk menyikat gigi. Saat mandi merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan kegiatan membersihkan gigi dan peralatannya pada anak. Anak kecil cenderung suka memasukkan segala sesuatu yang dipegangnya. Cobalah beri dia sikat gigi bersikat lembut dan berkepala kecil agar dia mulai mengenal sikat gigi dan membiasakan mulutnya merasakan sikat gigi. 2. Selain cara menyikat gigi yang benar, posisi orang tua dalam membantu anak menggosok gigi juga penting untuk diperhatikan. Jika anak masih terlalu kecil, ia dapat dibaringkan di meja bayi atau di sofa dan kepalanya dipangkuan orang tua bila anak lebih besar. Pada dasarnya jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai hal yang menyenangkan bagi si anak. 3. Jangan gunakan pasta gigi sampai anak bisa belajar untuk meludahkan busanya (kira-kira 18 bulan), setelah itu gunakan sedikit saja (kira-kira sebesar kacang) namun tetap awasi penggunaannya. Bila memakan terlalu banyak pasta gigi maka akan membahayakan kesehatannya.
  • 9. 4. Sikat gigi (baik yang biasa maupun yang elektrik) sebaiknya diganti setiap bulan, atau segera setelah bulu sikatnya tampak mekar dan rusak. Periksalah sikat gigi ini jika anak Anda menderita sakit, karena bakteri dapat tinggal pada gigi selama berminggu- minggu. 5. Mulailah menyikat gigi dari bagian geraham bagian luar kemudian bagian dalam, dengan gerakan ke depan dan belakang. Setelah itu sikat bagian atas gigi, bagian dalam kemudian gigi. Ulangi gerakan seperti itu secara perlahan (suruh anak sambil menghitung sampai sepuluh dalam hati). Setelah itu bersihkan bagian depan gigi dengan gerakan memutar secara perlahan. 6. Awasi aktivitas menyikat gigi sampai anak berusia tujuh atau delapan tahun karena biasanya anak tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar dan konsekuensinya bila tidak menyikat gigi dengan benar. 7. Banyak orang tua yang mengira perawatan gigi anak baru dilakukan setelah gigi pertamanya tumbuh. Perawatan gigi yang benar dan sehat sebenarnya dimulai saat anak belum lahir. Bila sang ibu memiliki mulut yang penuh bakteri, maka sang ibu akan menulari bayinya yang belum lahir. Karena itu, ibu yang sedang mengandung sebaiknya juga menjaga kesehatan mulut dan giginya sendiri. Umumnya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus bertanggung jawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.
  • 10. SATUAN ACARA PENYULUHAN TOPIK : Merawat gigi susu SASARAN : 41 TEMPAT : Posyandu RW I Kel.Mayangan HARI/TANGGAL : 18 Des 2012 WAKTU : 30 menit PENGERTIAN : Cara merawat gigi susu TUJUAN : Agar ibu mengerti cara merawat gigi susu METODE : Ceramah MEDIA : Model Gigi & Poster MATERI : Cara Merawat Gigi Susu Pada Balita Cara merawat mulut bayi pada saat usia 0 – 6 bulan: 1. Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali sehari 2. Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan botol susunya. 3. Selesai menyusui, ingatlah untuk membersihkan mulut bayi dengan kain lembab 4. Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu yang manis. Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan: 1. Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat cukup flour 2. Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab ( tidak basah sekali), sehabis menyusui. 3. Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali air putih. 4. Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu 5. Saat gigi mulai tumbuh, mulailah membersihkannya dengan menggunakan kain lembab. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena makanan seringkali tertinggal di permukaan itu. 6. Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil dengan permukaan lembut dan dari bahan nilon. 7. Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi dengan air. 8. Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh, atau saat usia anak setahun. Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 13-24 bulan: 1. Mulailah perkenalkan pasta gigi berfluoride
  • 11. 2. Jangan biarkan anak tidur dengan botol susu (sambil minum susu dari botol), kecuali air putih. 3. Pergunakan pasta gigi seukuran sebutir kacang hijau. 4. Sikat gigi anak setidaknya dua kali sehari (sehabis sarapan dan sebelum tidur di malam hari) 5. Gunakan sikat gigi yang lembut dari bahan nilon. 6. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan atau bila bulu-bulu sikat sudah rusak. 7. Jadilah teladan dengan mempraktekkan kebiasaan menjaga kesehatan mulut dan lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. 8. Biasakan anak untuk memakan makanan ringan yang sehat, seperti buah segar dan sayuran segar. 9. Hindari makanan ringan yang mengandung gula.