SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
NUTRISI
ANAK BALITA
Setelah mempelajari modul ini
anda diharapkan:
• Mampu menjelaskan pentingnya nutrisi
pada anak balita.
• Mampu menjelaskan prinsip pemberian
makanan pada anak dan balita.
• Mampu menjelaskan pola makan anak
balita yang baik.
• Mampu menjelaskan jenis, waktu
pemberian dan fungsi makanan selingan.
Mengapa gizi yang baik sangat penting bagi
balita?
• Gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting
dalam mewujudkan manusia yang berkualitas. Usia
balita merupakan usia yang rawan, karena
pertumbuhan pada usia balita sangat menentukan
perkembangan fisik dan mental anak di usia remaja
dan keberhasilan di saat dewasa. Untuk itu makanan
yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan sel
otak yang merupakan dasar kecerdasannya.
• Pertumbuhan sel otak yang sangat cepat dan intensif
berlangsung sejak bayi dalam kandungan sampai usia
kurang lebih dua tahun dan selanjutnya terus
berkembang hingga usia 3 – 4 tahun dengan
kecepatan yang sudah berkurang bila dibandingkan
dengan sebelumnya.
Bagaimana pola pemberian
makanan yang baik pada
balita?
POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 0 – 6 BULAN
• Berikan pada bayi 0 – 6 bulan HANYA Air Susu Ibu (ASI), jangan memberikan
makanan lainnya karena perut bayi belum cukup kuat mencerna makanan tambahan.
Gizi dari ASI sudah mencukupi kebutuhan bayi !!
• ASI yang pertama keluar sangat bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi. Oleh
sebab itu sebaiknya 30 menit setelah dilahirkan, bayi diberikan ASI. Bila
mengalami kesulitan minta petugas kesehatan untuk membantu. Jangan membuang
ASI pertama yang berwarna kekuningan karena mengandung zat gizi dan zat
kekebalan yang sangat diperlukan bayi.
• Berikan ASI sesuai keinginan bayi (sedikitnya 8 kali selama sehari semalam)
• Sejak usia 6 bulan, bayi dapat dikenalkan dengan makanan pendamping ASI berupa
makanan lumat, seperti bubur susu, bubur tepung atau pisang.
• Perlu diingat dalam memberikan makanan pendamping ASI:
- ASI harus lebih diutamakan, sehingga
- Berikan ASI lebih dahulu
- Berikan ASI sesering dan sebanyak yang diinginkan bayi/balita
- Sesudah prinsip 1-3 di atas dipenuhi, berilah makanan pendamping ASI,
dalam porsi kecil-kecil
• Makanan pendamping ASI pada usia 6 – 9 bulan sebaiknya diberikan 2 kali sehari
POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 6 –
12 BULAN
• Sejak anak berusia 6 bulan, makanan lumat lainnya
dapat diperkenalkan seperti bubur nasi, bubur ayam.
Tambahkan dalam makanan lumat ini sayuran dan
lauk.
• Pada usia 7 – 9 bulan, makanan pendamping ASI
berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3 kali
sehari
• Sejak usia 9 bulan, dapat diperkenalkan makanan
lembek, seperti nasi tim campur sayur-sayuran dan
lauk.
• Pada usia 9 – 12 bulan, makanan pendamping ASI
yang berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3
kali sehari. Tambahkan pada menu bayi buah atau
sari buah (jeruk, pepaya, pisang dll).
POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 12 – 24
BULAN
• Tetap berikan ASI sesuai dengan keinginan anak sampai
berusia 2 tahun 
• Sejak usia 1 tahun anak dapat diperkenalkan pada makanan
seperti makanan orang dewasa, berupa nasi lembek, sayur,
lauk dan buah
• Pada usia 1 – 2 tahun, makanan pendamping yang berupa
makanan orang dewasa tersebut sebaiknya diberikan minimal 3
kali sehari
• Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari (diantara waktu
makan pagi dan siang serta diantara makan siang dan
sore/malam), seperti bubur kacang hijau, buah-buahan,
biskuit, nagasari, kue. Ingat makanan selingan bukanlah
makanan jajanan, seperti kerupuk, chiki atau permen
• Pada usia 1 – 2 tahun anak dilatih untuk makan makanan yang
lebih bervariasi. Semakin bertambah umur anak makanan yang
diberikan dapat semakin keras seperti layaknya makanan yang
dimakan oleh orang dewasa.
POLA MAKAN SEHAT UNTUK
BAYI 24 BULAN ATAU LEBIH
• Sejak usia 2 tahun anak anak sudah bisa
makan makanan orang dewasa berupa nasi,
sayur, lauk, serta buah dan sebaiknya
diberikan minimal sebanyak 3 kali sehari
• Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari
• Sejak usia 2 tahun makan yang diberikan
harus lebih bervariasi
• Bila sudah tidak minum ASI, susu perlu
ditambahkan kedalam menu sehari-hari
anak
Bagaimana Prinsip
Pemberiannya?
• Pemberian makanan harus disesuaikan
dengan umur anak, contohnya pada anak
usia 6 bulan mulailah pemberian
makanan seperti nasi tim, sari buah, dll.
Pengenalan makanan seperti itu
mempermudah pemberian makanan pada
usia selanjutnya, sehingga anak tidak
menolak bila diberikan makanan yang
beraneka ragam.
• Pada anak usia 1 tahun keatas hendaknya diberikan
makanan yang sama dengan makanan yang dimakan orang
dewasa (keluarga) dengan menggunakan bahan makanan
yang beragam. Makanan yang diberikan sebaiknya harus
mengandung unsur-unsur dibawah ini :
• Makanan sumber tenaga yang diperoleh dari bahan
makanan sumber karbohidrat. Makanan ini diperlukan
untuk aktivitas anak seperti bermain, berlari dan lain-lain.
• Makanan sumber zat pembangun yang dapat diperoleh
dari bahan makanan sumber protein hewani dan protein
nabati. Makanan ini diperlukan untuk pembentukan
berbagai jaringan tubuh baru , seperti pertumbuhan gigi,
tulang dan bagian tubuh lainya.
• Makanan sumber Vitamin dan Mineral terutama vitamin
A, D, E, K, B Kompleks dan C. Makanan ini diperlukan
untuk mengatur proses metabolisme dan pertumbuhan
tubuh. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral dapat
diperoleh dari sayuran dan buah–buahan.
• Memasuki usia 2 tahun anak mulai menunjukan
rasa suka pada makanan yang diberikan ibunya.
Jika hal ini terjadi jangan coba memaksa anak
untuk makan sesuatu yang tidak disukainya,
berilah makanan alternatif lain. Jika anak
menolak untuk makan sayuran, cobalah mengolah
sayuran dengan variasi lain. Kalau anak tetap
menolak, gantilah dengan memberi buah–buahan
namun jangan berhenti mencoba, upayakan terus
agar anak mau makan/suka dengan sayuran. Hal
penting yang perlu diperhatikan adalah
pemberian makan pada anak pada saat anak
lapar. Suasana makan yang menyenangkan sangat
membantu untuk membangkitkan selera makan
anak. Hal lain yang tidak kalah penting adalah
penampilan makanan yang semenarik mungkin.
Bagaimana sebaiknya pola makan untuk anak balita?
•  Pola makan untuk anak balita berbeda dengan anak
usia sekolah, remaja dan orang dewasa, terutama
pada jumlah porsi dan frekuensi pemberian makan.
Pemberian makan pada anak balita dengan porsi kecil
tapi sering tetap memegang peran. Adapun
pembagian waktu makan adalah sebagai berikut :
1.     Bangun Tidur
2.     Makan Pagi
3.     Selingan Pagi
4.     Makan Siang
5.     Selingan Sore
6.     Makan Malam
7.     Sebelum Tidur
Pembagian makan di atas dapat berupa :
1. Sumber Zat Tenaga :
3 - 4 Piring ( 1 gelas nasi / penggantinya seperti :
mie, bihun, dll )
2. Sumber Zat Pembangun :
4 - 5 Porsi lauk @ 50gr , seperti : telur, daging,
ikan, tahu, tempe.
3. Sumber Zat Pengatur
2 - 3 Porsi sayuran dan buah–buahan yang
berwarna .
1 Porsi sayuran = 1 mangkuk sayuran, terdiri dari
berbagai sayuran berwarna ;
1 porsi buah + 100gr
Bagaimana dengan makanan selingan?
• Pada uraian diatas disampaikan adanya makanan selingan.
Makanan selingan mempunyai peranan penting, terutama
bila anak tidak cukup mengkonsumsi seluruh porsi dari
makanan utamanya, seperti makan pagi, siang dan malam.
Tapi terkadang ibu–ibu cenderung memberikan makanan
selingan berlebih pada anaknya sehingga nafsu makan
pada saat makan (makanan utama) menurun.
• Pilihlah makanan selingan yang bergizi, seperti kue-kue,
buah-buahan yang sudah diolah ataupun makanan jadi dari
bahan-bahan yang bergizi (contoh: kolak pisang, bubur
kacang hijau dll).
Pemberian makanan selingan diberikan hanya pada waktu
antara makan pagi dan makan siang (Jam 09.00–10.00)
atau di antara makan siang dan makan malam (jam 15.00–
16.00).
Apa fungsi makanan selingan?
• Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan
yang terdapat dalam makanan selingan.
• Melengkapi masukan zat–zat gizi yang mungkin
kurang dalam makanan pagi, siang dan malam.
• Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya
aktivitas anak usia balita.
• Dapat berfungsi mengatasi anak yang rewel.
Bagaimana dengan makanan
selingan yang lain?
• Makanan selingan yang terdiri dari sumber
kalori saja seperti : gula–gula, permen, es
sirup, manisan, dll. merupakan makanan
selingan yang kurang baik, karena akan
mengganggu nafsu anak dan dapat merusak
gigi. Akan lebih baik bila ibu-ibu benar-benar
memperhatikan pemberian makanan selingan
pada anak balitanya dengan tidak
mengabaikan pemberian makanan utama.
Umur
anak
Jenis makanan
ASI Makanan lumat Makanan lembek Makanan keluarga
Umur 0-4 bulan, cukup ASI saja
(ASI ekslusif).Makin sering ASI
diberikan makin baik
0-4 bulan
Umur 4-6 bulan ASI ditambah
makanan pendamping ASI berupa
makanan lumat
4-6 bulan
Umur 6-12 bulan ASI ditambah
makanan pendamping ASI berupa
makanan lembek
6-12 bulan
Umur 1-2 tahun ASI ditambah
makanan keluarga
1-2 tahun
Umur 2 tahun atau lebih makanan
keluarga ditambah susu
2 tahun ke
atas
Tabel Pola Pemberian Makan Pada Balita:
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi Chiyapuri
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERIRatna Arditya
 
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Helliya
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Mila Aria Purba
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI pjj_kemenkes
 
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 21000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2sitifaizah7
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)zhea mays
 

Was ist angesagt? (20)

Ppt jajanan sehat
Ppt jajanan sehatPpt jajanan sehat
Ppt jajanan sehat
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
STUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERISTUDI KASUS MIOMA UTERI
STUDI KASUS MIOMA UTERI
 
penyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SDpenyuluhan kesehatan SD
penyuluhan kesehatan SD
 
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
 
1000 hari pertama kehidupan
1000 hari pertama kehidupan1000 hari pertama kehidupan
1000 hari pertama kehidupan
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Pmba pada kader
Pmba pada kaderPmba pada kader
Pmba pada kader
 
Leaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusuiLeaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusui
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
 
Leaflet bumil
Leaflet bumilLeaflet bumil
Leaflet bumil
 
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 21000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
 
Pesan Kunci MP ASI
Pesan Kunci MP ASIPesan Kunci MP ASI
Pesan Kunci MP ASI
 
Gizi seimbang bayi & balita
Gizi seimbang bayi & balitaGizi seimbang bayi & balita
Gizi seimbang bayi & balita
 
HITUNG UMUR BALITA.ppt
HITUNG UMUR BALITA.pptHITUNG UMUR BALITA.ppt
HITUNG UMUR BALITA.ppt
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 

Andere mochten auch

Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahdestariska
 
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK pjj_kemenkes
 
Pemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anakPemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anakMamad Syahruni
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iJoni Iswanto
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKhoirul Ummah
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoJoni Iswanto
 
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Wenny Anugrah
 
Program gizi dr.mira
Program gizi dr.miraProgram gizi dr.mira
Program gizi dr.miraSufya Anwar
 
Sistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitSistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitJoni Iswanto
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Joni Iswanto
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...Anisa Imaniar
 
Gizi anak, remaja, lansia
Gizi anak, remaja, lansia Gizi anak, remaja, lansia
Gizi anak, remaja, lansia Dedi Kun
 

Andere mochten auch (20)

Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolah
 
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anakMakanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
 
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
 
Pemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anakPemberian makanan pada bayi dan anak
Pemberian makanan pada bayi dan anak
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
 
Nutrisi anak sekolah & remaja
Nutrisi anak sekolah & remajaNutrisi anak sekolah & remaja
Nutrisi anak sekolah & remaja
 
Leaflet nutrisi anak sekolah2
Leaflet nutrisi anak sekolah2 Leaflet nutrisi anak sekolah2
Leaflet nutrisi anak sekolah2
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
Penkes Makanan sehat (Gizi Anak SD)
 
Makanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergiziMakanan sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergizi
 
Bahan makan penukar
Bahan makan penukarBahan makan penukar
Bahan makan penukar
 
Program gizi dr.mira
Program gizi dr.miraProgram gizi dr.mira
Program gizi dr.mira
 
Kep lembar balik
Kep lembar balikKep lembar balik
Kep lembar balik
 
Sistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitSistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakit
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Pedoman penilaian edited
Pedoman penilaian editedPedoman penilaian edited
Pedoman penilaian edited
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
 
Gizi anak, remaja, lansia
Gizi anak, remaja, lansia Gizi anak, remaja, lansia
Gizi anak, remaja, lansia
 

Ähnlich wie Nutrisi anak balita

Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).ppt
Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).pptPemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).ppt
Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).pptMasithahNuzulSepriba
 
gizi balita.pptx
gizi balita.pptxgizi balita.pptx
gizi balita.pptxjuna96
 
pptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptx
pptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptxpptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptx
pptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptxELyyn1
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaJonefi
 
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
MATERI STUNTING.pptx
MATERI STUNTING.pptxMATERI STUNTING.pptx
MATERI STUNTING.pptxpuskesmas61
 
He mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoHe mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoAmelia Ligianto
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptemeliaevi
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makancindrya
 
Tahapan Pemberian Makan Anak print.ppt
Tahapan Pemberian Makan Anak print.pptTahapan Pemberian Makan Anak print.ppt
Tahapan Pemberian Makan Anak print.pptYudie1
 
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziModul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziMasriqon Masriqon
 
MP ASI balita dan bumil.pptx
MP ASI balita dan bumil.pptxMP ASI balita dan bumil.pptx
MP ASI balita dan bumil.pptxuprianisagee
 

Ähnlich wie Nutrisi anak balita (20)

Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).ppt
Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).pptPemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).ppt
Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).ppt
 
gizi balita.pptx
gizi balita.pptxgizi balita.pptx
gizi balita.pptx
 
pptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptx
pptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptxpptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptx
pptgizibalitasmster2-160421003908 (1).pptx
 
Gizi.pptx
Gizi.pptxGizi.pptx
Gizi.pptx
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balita
 
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Pmt
PmtPmt
Pmt
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Nutrisi leaflet asmi
Nutrisi leaflet asmiNutrisi leaflet asmi
Nutrisi leaflet asmi
 
Nutrisi leaflet asmi
Nutrisi leaflet asmiNutrisi leaflet asmi
Nutrisi leaflet asmi
 
MATERI STUNTING.pptx
MATERI STUNTING.pptxMATERI STUNTING.pptx
MATERI STUNTING.pptx
 
Balita leaflet Akper pemkab muna
Balita leaflet Akper pemkab munaBalita leaflet Akper pemkab muna
Balita leaflet Akper pemkab muna
 
He mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoHe mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligianto
 
Banjar bali
Banjar baliBanjar bali
Banjar bali
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
 
Tahapan Pemberian Makan Anak print.ppt
Tahapan Pemberian Makan Anak print.pptTahapan Pemberian Makan Anak print.ppt
Tahapan Pemberian Makan Anak print.ppt
 
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziModul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
 
MP ASI balita dan bumil.pptx
MP ASI balita dan bumil.pptxMP ASI balita dan bumil.pptx
MP ASI balita dan bumil.pptx
 

Mehr von Joni Iswanto

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaJoni Iswanto
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanJoni Iswanto
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Joni Iswanto
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukJoni Iswanto
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiJoni Iswanto
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasiJoni Iswanto
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensiJoni Iswanto
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individualJoni Iswanto
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uksJoni Iswanto
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaJoni Iswanto
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rsJoni Iswanto
 
5. perundangan k3rs
5. perundangan k3rs5. perundangan k3rs
5. perundangan k3rsJoni Iswanto
 

Mehr von Joni Iswanto (20)

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs
 
K3 BIOLOGIS RS
K3 BIOLOGIS RSK3 BIOLOGIS RS
K3 BIOLOGIS RS
 
5. perundangan k3rs
5. perundangan k3rs5. perundangan k3rs
5. perundangan k3rs
 

Nutrisi anak balita

  • 2. Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan: • Mampu menjelaskan pentingnya nutrisi pada anak balita. • Mampu menjelaskan prinsip pemberian makanan pada anak dan balita. • Mampu menjelaskan pola makan anak balita yang baik. • Mampu menjelaskan jenis, waktu pemberian dan fungsi makanan selingan.
  • 3. Mengapa gizi yang baik sangat penting bagi balita? • Gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting dalam mewujudkan manusia yang berkualitas. Usia balita merupakan usia yang rawan, karena pertumbuhan pada usia balita sangat menentukan perkembangan fisik dan mental anak di usia remaja dan keberhasilan di saat dewasa. Untuk itu makanan yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan sel otak yang merupakan dasar kecerdasannya. • Pertumbuhan sel otak yang sangat cepat dan intensif berlangsung sejak bayi dalam kandungan sampai usia kurang lebih dua tahun dan selanjutnya terus berkembang hingga usia 3 – 4 tahun dengan kecepatan yang sudah berkurang bila dibandingkan dengan sebelumnya.
  • 4. Bagaimana pola pemberian makanan yang baik pada balita?
  • 5. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 0 – 6 BULAN • Berikan pada bayi 0 – 6 bulan HANYA Air Susu Ibu (ASI), jangan memberikan makanan lainnya karena perut bayi belum cukup kuat mencerna makanan tambahan. Gizi dari ASI sudah mencukupi kebutuhan bayi !! • ASI yang pertama keluar sangat bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi. Oleh sebab itu sebaiknya 30 menit setelah dilahirkan, bayi diberikan ASI. Bila mengalami kesulitan minta petugas kesehatan untuk membantu. Jangan membuang ASI pertama yang berwarna kekuningan karena mengandung zat gizi dan zat kekebalan yang sangat diperlukan bayi. • Berikan ASI sesuai keinginan bayi (sedikitnya 8 kali selama sehari semalam) • Sejak usia 6 bulan, bayi dapat dikenalkan dengan makanan pendamping ASI berupa makanan lumat, seperti bubur susu, bubur tepung atau pisang. • Perlu diingat dalam memberikan makanan pendamping ASI: - ASI harus lebih diutamakan, sehingga - Berikan ASI lebih dahulu - Berikan ASI sesering dan sebanyak yang diinginkan bayi/balita - Sesudah prinsip 1-3 di atas dipenuhi, berilah makanan pendamping ASI, dalam porsi kecil-kecil • Makanan pendamping ASI pada usia 6 – 9 bulan sebaiknya diberikan 2 kali sehari
  • 6. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 6 – 12 BULAN • Sejak anak berusia 6 bulan, makanan lumat lainnya dapat diperkenalkan seperti bubur nasi, bubur ayam. Tambahkan dalam makanan lumat ini sayuran dan lauk. • Pada usia 7 – 9 bulan, makanan pendamping ASI berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3 kali sehari • Sejak usia 9 bulan, dapat diperkenalkan makanan lembek, seperti nasi tim campur sayur-sayuran dan lauk. • Pada usia 9 – 12 bulan, makanan pendamping ASI yang berupa makanan lembek sebaiknya diberikan 3 kali sehari. Tambahkan pada menu bayi buah atau sari buah (jeruk, pepaya, pisang dll).
  • 7. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 12 – 24 BULAN • Tetap berikan ASI sesuai dengan keinginan anak sampai berusia 2 tahun  • Sejak usia 1 tahun anak dapat diperkenalkan pada makanan seperti makanan orang dewasa, berupa nasi lembek, sayur, lauk dan buah • Pada usia 1 – 2 tahun, makanan pendamping yang berupa makanan orang dewasa tersebut sebaiknya diberikan minimal 3 kali sehari • Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari (diantara waktu makan pagi dan siang serta diantara makan siang dan sore/malam), seperti bubur kacang hijau, buah-buahan, biskuit, nagasari, kue. Ingat makanan selingan bukanlah makanan jajanan, seperti kerupuk, chiki atau permen • Pada usia 1 – 2 tahun anak dilatih untuk makan makanan yang lebih bervariasi. Semakin bertambah umur anak makanan yang diberikan dapat semakin keras seperti layaknya makanan yang dimakan oleh orang dewasa.
  • 8. POLA MAKAN SEHAT UNTUK BAYI 24 BULAN ATAU LEBIH • Sejak usia 2 tahun anak anak sudah bisa makan makanan orang dewasa berupa nasi, sayur, lauk, serta buah dan sebaiknya diberikan minimal sebanyak 3 kali sehari • Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari • Sejak usia 2 tahun makan yang diberikan harus lebih bervariasi • Bila sudah tidak minum ASI, susu perlu ditambahkan kedalam menu sehari-hari anak
  • 9. Bagaimana Prinsip Pemberiannya? • Pemberian makanan harus disesuaikan dengan umur anak, contohnya pada anak usia 6 bulan mulailah pemberian makanan seperti nasi tim, sari buah, dll. Pengenalan makanan seperti itu mempermudah pemberian makanan pada usia selanjutnya, sehingga anak tidak menolak bila diberikan makanan yang beraneka ragam.
  • 10. • Pada anak usia 1 tahun keatas hendaknya diberikan makanan yang sama dengan makanan yang dimakan orang dewasa (keluarga) dengan menggunakan bahan makanan yang beragam. Makanan yang diberikan sebaiknya harus mengandung unsur-unsur dibawah ini : • Makanan sumber tenaga yang diperoleh dari bahan makanan sumber karbohidrat. Makanan ini diperlukan untuk aktivitas anak seperti bermain, berlari dan lain-lain. • Makanan sumber zat pembangun yang dapat diperoleh dari bahan makanan sumber protein hewani dan protein nabati. Makanan ini diperlukan untuk pembentukan berbagai jaringan tubuh baru , seperti pertumbuhan gigi, tulang dan bagian tubuh lainya. • Makanan sumber Vitamin dan Mineral terutama vitamin A, D, E, K, B Kompleks dan C. Makanan ini diperlukan untuk mengatur proses metabolisme dan pertumbuhan tubuh. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral dapat diperoleh dari sayuran dan buah–buahan.
  • 11. • Memasuki usia 2 tahun anak mulai menunjukan rasa suka pada makanan yang diberikan ibunya. Jika hal ini terjadi jangan coba memaksa anak untuk makan sesuatu yang tidak disukainya, berilah makanan alternatif lain. Jika anak menolak untuk makan sayuran, cobalah mengolah sayuran dengan variasi lain. Kalau anak tetap menolak, gantilah dengan memberi buah–buahan namun jangan berhenti mencoba, upayakan terus agar anak mau makan/suka dengan sayuran. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemberian makan pada anak pada saat anak lapar. Suasana makan yang menyenangkan sangat membantu untuk membangkitkan selera makan anak. Hal lain yang tidak kalah penting adalah penampilan makanan yang semenarik mungkin.
  • 12. Bagaimana sebaiknya pola makan untuk anak balita? •  Pola makan untuk anak balita berbeda dengan anak usia sekolah, remaja dan orang dewasa, terutama pada jumlah porsi dan frekuensi pemberian makan. Pemberian makan pada anak balita dengan porsi kecil tapi sering tetap memegang peran. Adapun pembagian waktu makan adalah sebagai berikut : 1.     Bangun Tidur 2.     Makan Pagi 3.     Selingan Pagi 4.     Makan Siang 5.     Selingan Sore 6.     Makan Malam 7.     Sebelum Tidur
  • 13. Pembagian makan di atas dapat berupa : 1. Sumber Zat Tenaga : 3 - 4 Piring ( 1 gelas nasi / penggantinya seperti : mie, bihun, dll ) 2. Sumber Zat Pembangun : 4 - 5 Porsi lauk @ 50gr , seperti : telur, daging, ikan, tahu, tempe. 3. Sumber Zat Pengatur 2 - 3 Porsi sayuran dan buah–buahan yang berwarna . 1 Porsi sayuran = 1 mangkuk sayuran, terdiri dari berbagai sayuran berwarna ; 1 porsi buah + 100gr
  • 14. Bagaimana dengan makanan selingan? • Pada uraian diatas disampaikan adanya makanan selingan. Makanan selingan mempunyai peranan penting, terutama bila anak tidak cukup mengkonsumsi seluruh porsi dari makanan utamanya, seperti makan pagi, siang dan malam. Tapi terkadang ibu–ibu cenderung memberikan makanan selingan berlebih pada anaknya sehingga nafsu makan pada saat makan (makanan utama) menurun. • Pilihlah makanan selingan yang bergizi, seperti kue-kue, buah-buahan yang sudah diolah ataupun makanan jadi dari bahan-bahan yang bergizi (contoh: kolak pisang, bubur kacang hijau dll). Pemberian makanan selingan diberikan hanya pada waktu antara makan pagi dan makan siang (Jam 09.00–10.00) atau di antara makan siang dan makan malam (jam 15.00– 16.00).
  • 15. Apa fungsi makanan selingan? • Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam makanan selingan. • Melengkapi masukan zat–zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan pagi, siang dan malam. • Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak usia balita. • Dapat berfungsi mengatasi anak yang rewel.
  • 16. Bagaimana dengan makanan selingan yang lain? • Makanan selingan yang terdiri dari sumber kalori saja seperti : gula–gula, permen, es sirup, manisan, dll. merupakan makanan selingan yang kurang baik, karena akan mengganggu nafsu anak dan dapat merusak gigi. Akan lebih baik bila ibu-ibu benar-benar memperhatikan pemberian makanan selingan pada anak balitanya dengan tidak mengabaikan pemberian makanan utama.
  • 17. Umur anak Jenis makanan ASI Makanan lumat Makanan lembek Makanan keluarga Umur 0-4 bulan, cukup ASI saja (ASI ekslusif).Makin sering ASI diberikan makin baik 0-4 bulan Umur 4-6 bulan ASI ditambah makanan pendamping ASI berupa makanan lumat 4-6 bulan Umur 6-12 bulan ASI ditambah makanan pendamping ASI berupa makanan lembek 6-12 bulan Umur 1-2 tahun ASI ditambah makanan keluarga 1-2 tahun Umur 2 tahun atau lebih makanan keluarga ditambah susu 2 tahun ke atas Tabel Pola Pemberian Makan Pada Balita: