Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan dan penentuan jadwal produksi, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jadwal, teknik penentuan jadwal seperti jadwal maju dan mundur, serta pengurutan pekerjaan berdasarkan aturan prioritas seperti FCFS dan SPT.
5. INTERNAL
Pergerakan barang dan
jasa lebih cepat dengan
pemanfaatan fasilitas
dan asset secara optimal
Hasilnya luasnya
kapasitas per dolar yang
diinvestasikan atau
memperoleh biaya yang
lebih rendah
Manfaat
EKSTERNAL
Memberikan terobosan
dengan lebih pesat
memperbesar
fleksibilitas, lebih banyak
pengiriman yang dapat
diandalkan, ataupun
memperbanyak layanan
para konsumen.
5
8. Kompetensi Penentuan Jadwal
● Pembuatan suku cadang
dengan basis tepat waktu (just
in time)
● Waktu pemasangan yang
pendek
● Meminimalkan pengerjaan
dalam proses
● Pemanfaatan fasilitas secara
optimal
8
10. PENENTUAN JADWAL
MAJU DAN MUNDUR
Penentuan Jadwal
Mundur
dimulai dengan tenggat
waktu jatuh tempo,
mengatur penentuan
jadwal pertama-tama
dengan kegiatan
operasional terakhir
Penentuan
jadwal maju
memulai jadwal dengan
segera setelah
persyaratan pengerjaan
diketahui, pengerjaan
dilaksanakan sesuai
dengan pesanan dari
konsumen, dan
pengiriman akan
dijadwalkan pada
tanggal paling awal. 10
11. Kombinasi antara
penentuan jadwal maju
dengan mundur seringkali
dipergunakan untuk
menemukan kemungkinan
trade off antara kendala
kapasitas dengan
pengharapan konsumen.
11
12. Teknik penentuan jadwal
yang memuat
(menugaskan)
pengerjaan hanya
sampai pada kapasitas
proses yang disebut
dengan pemuatan
yang terbatas
(finite loading).
Pemuatan yang Terbatas
dan Tak Terbatas
Keuntungan dari
pemuatan yang dapat
ditentukan yaitu secara
teori, seluruh pengerjaan
yang telah ditugaskan
dapat diselesaikan.
12
13. Teknik yang memuat
pengerjaan tanpa
mengacu pada kapasitas
dari proses adalah
pemuatan yang
takterbatas
(infinite loading).
Pemuatan yang Terbatas
dan Tak Terbatas
Keuntungan dari
pemuatan yang tidak
dapat ditentukan
adalah jadwal awal
yang dapat memenuhi
hingga tanggal jatuh
tempo. Tentu saja,
ketika beban
pengerjaan melebihi
kapasitas, kapasitas
atau jadwal akan
disesuaikan.
13
16. “Penentuan jadwal mensyaratkan
bahwa urutan pengerjaan
(rutenya), waktu yang diperlukan
untuk masing- masing barang,
dan kapasitas serta ketersediaan
tiap-tiap sentra kerja harus
diketahui. Varietas produk dan
kebutuhan yang unik menjadikan
penentuan jadwal merupakan
suatu hal yang rumit.
16
17. Pemuatan
Pekerjaan-Pekerjaan
Penugasan pengerjaan pada sentra
kerja sehingga biaya, waktu diam
atau waktu penyelesaian
dipertahankan sampai pada level
minimum.
○ Berorientasi pada kapasitas
○ Penugasan pengerjaan tertentu
kepada sentra kerja
17
18. 18
Kendali Input-Output
(Input-Output Control)
teknik yang
memungkinkan
personel bagian
operasional
mengelola aliran
pengerjaan di
tempat fasilitas.
fasilitas tersebut
akan menjadi
kelebihan beban
dan
mengakibatkan
kesesakan.
tempat fasilitas
menjadi kekurangan
beban dan sentra
kerja akan kehabisan
pekerjaan, serta
menghasilkan
kapasitas yang
menganggur dan
sumber daya yang
terbuang.
LEBIHCEPAT
LEBIHLAMBAT
19. ✓ Alat bantu visual yang berguna dalam proses
pemuatan dan penentuan jadwal.
✓ Menunjukkan pemuatan dan waktu diam dari
beberapa departemen, mesin, atau tempat
fasilitas.
✓ Keterbatasan utama : tidak
mempertanggungjawabkan variabilitas produksi
✓ Diperbaharui secara teratur untuk
mempertanggungjawabkan pekerjaan yang baru
dan estimasi waktu yang telah direvisi.
✓ Digunakan untuk mengamati pekerjaan yang
sedang berlangsung
19
DIAGRAM GANTT
20. Contoh 1
20
Bronson Machining, Inc., memanufaktur pagar dan gerbang
pengaman jalan. Dia hendak mengembangkan laporan kendali
input-output atas sentra kerja pengelasannya untuk 5 minggu
(minggu 6/6 melalui 7/4). Input yang direncanakan adalah standar
280 jam per minggu. Input yang aktual mendekati angka tersebut,
bervariasi dari 250 sampai 285. output dijadwalkan pada standar
320 jam, yang merupakan asumsi untuk kapasitasnya. Timbunan
yang belum dikerjakan terjadi disentra kerja.
21. 21
Bronson menggunakan jadwal yang memberikan informasi untuk merancang hubungan
kapasitas beban kerja pada sentra kerja
Sentra Kerja Pengelasan
Akhir Minggu 6/6 6/13 6/20 6/27 7/4 7/11
Input yang di rencanakan 280 280 280 280 280
Input Aktual 270 250 280 285 280
Deviasi Kumulatif -10 -40 -40 -35
Output yang direncanakan 320 320 320 320
Ouput Aktual 270 270 270 270
Deviasi Kumulatif -50 -100 -150 -200
Perubahan Kumulatif atas
timbunan yang belum dikerjakan
0 -20 -10 +5
270 input, 270
output, maka 0
perubahan
250 input, 270
output, maka -20
perubahan
22. Solusi
Output aktual (270 jam) lebih sedikit dibandingkan
dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, tidak
ada satupun rencana output yang dicapai
23. Contoh 2
Perusahaan mesinpabrikan mesin cuci di
New Orleans mendapatkan order
khusus untuk yang digunakan
ditempat fasilitas tertentu, misalnya
kapal selam, rumah sakit, dan
layanan cucian untuk industri skala
besar. Produksi masing-masing
mesin memerlukan tugas dan durasi
yang berbeda. Perusahaan ingin
merancang diagram muatan untuk
minggu pada 8 maret.
24. 24
Diagram Gantt dipilih sebagai alat bantu grafis yang tepat
Sentra Kerja Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Pekerjaan
Masinisasi
Logam
Pekerjaan
349
Pekerjaan 350
Mekanik Pekerjaan 349
Elektronik Pekerjaan
408
Pekerjaan
349
Pengecatan Pekerjaan 295 Pekerjaan
408
Pekerjaan
349
Proses
Tidak
Terjadwal
Tidak
tersedia
Sentra
25. Contoh 3
First printing di winter park, florida, ingin
menggunakan diagram Gantt untuk
memperlihatkan penetuan jadwal dari tiga
order, pekerjaan A,B, dan C.
26. ● Tiap pasang bracket pada sumbu waktu melambangkan saat
permulaan yang diperkirakan dan menyelesaikan pekerjaanya. Batang
yang padat mencermintakn status aktual atau perkembangan dari
pekerjaan. Kita bagi saja dalam menyelsaikan hari ke-5.
Pekerjaan
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Keterangan
A
Permula
an
Aktifitas
Berakhir
nya
Aktifitas
B
Pemeliharaan
Waktu
aktifitas
C
Perkem
bangan
Kerja
Aktual
Saat Ini
Waktu
non
Produks
i
27. Metode Penugasan
(Assignment Method)
Tujuannya
meminimalkan total
biaya atau waktu
yang diperlukan untuk
menjalankan tugas
yang diberikan
.
Kelas khusus dari
model pemrograman
linear yang meliputi
penetapan tugas
atau pekerjaan
kepada sumber daya.
Melibatkan tugas
yang ditetapkan atau
pekerjaan dengan
sumber daya yang
dimiliki
28. Contoh 4
First Printing ingin menemukan total biaya atas
penugasan tiap pekerjaan kepada tiga penata letak.
29. SOLUSI:
Langkah 1A
Dengan menggunakan tabel sebelumnya, kurangi angka
terkecil pada tiap baris dari setiap angka yang terdapat
pada baris tersebut.
Pekerjaan Penata Letak
A B C
R-34 5 8 0
S-66 0 2 3
T-50 2 5 0
30. Langkah 1B
Dengan menggunakan tabel diatas, kurangi
angka terkecil pada tiap kolom dari setiap
angka yang terdapat pada kolom tersebut.
Hasilnya seperti pada tabel berikut.
31. Langkah 2
Gambar angka minimum dengan garis lurus secara
vertikal atau horizontal yang diperlukan untuk menutupi
semua angka 0. karena 2 garis memadai, solusi belum
optimal.
Angka terkecil yang tersingkap
32. Langkah 3: Kurangi angka terkecil yang tersingkap dari setiap angka
yang tersingkap lainnya dan menambahkannya dengan angka yang
terletak di titik potong dua garis.
Kembali ke langkah 2: tutupi angka 0 dengan garis lurus lagi.
Pekerjaan Penata Letak
A B C
R-34 3 4 0
S-66 0 0 5
T-50 0 1 0
33. Karena tiga garis yang dibutuhkan,
penugasan optimal dapat dihasilkan.
Menugaskan R-34 kepada penata
letak C, S-66 kepada penata letak B,
dan T-50 kepada kepada penata
letak A. Mengacu pada tabel biaya
yang asli, kita dapat mengamati
bahwa:
Biaya minimum = $6+$10+$9= $25
35. Aturan Prioritas bagi
Pengurutan Pekerjaan
Aturan prioritas (priority
rules) terutama
diterapkan bagi tempat
fasilitas yang
berorientasi pada
proses.
Berupaya untuk
meminimalkan waktu
penyelesaian, sejumlah
pekerjaan di suatu
sistem, dan
keterlambatan dalam
pekerjaan dengan
memanfaatkan tempat
fasilitas secara
maksimal.
35
36. 36
Aturan Prioritas bagi
Pengurutan Pekerjaan
SPT
teknik terbaik dalam
meminimalkan aliran
pengerjaan dan
meminimalkan rata-
rata jumlah pekerjaan
di sistem.
Kelemahan : pekerjaan
yang memerlukan
durasi yang lama akan
erus menerus
dimundurkan karena
prioritas pengerjaan
yang didahulukan lebih
kepada pekerjaan yang
memerlukan durasi
singkat.
FCFS
First come, first
served
Keunggulan : Akan
terlihat adil dan wajar
bagi konsumen,
merupakan hal yang
sangat penting dalam
industri jasa.
EDD
Meminimalkan
keterlambatan
maksimum yang akan
sangat diperlukan
bagi pekerjaan yang
memiliki penalti yag
sangat besar setelah
tanggal tertentu.
Secara umum dapat
berjalan baik ketika
keterlambatan
merupakan suatu
permasalahn bagi
perusahaan.
37. Contoh 6
Lima penyerahan pekerjaan arsitektural menunggu untuk dikerjakan
oleh Avati Sethi Architecs. Waktu pengerjaan dan tanggal jatuh
tempo disediakan dalam tabel berikut. Perusahaan ingin menentukan
urutan pemrosesan disesuaikan dengan aturan (1) FCS, (2) SPT, (3)
EDD, dan (4) LPT.
Pekerjaan Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan (hari)
Tanggal Jatuh Tempo
Pekerjaan (hari)
A 6 8
B 2 6
C 8 18
D 3 15
E 9 23
39. Aturan yang pertama datang, yang pertama dikerjakan akan menghasilkan tingkat efektivitas berikut
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
77
5
= 15,4 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
77
= 36,4%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
77
28
= 2,75 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
11
5
= 2,2 hari
40. 2) SPT, order akan diurutkan sesuai dengan waktu
pemrosesan, dengan prioritas tertinggi ditetapkan pada
pekerjaan yang paling singkat.
Pekerjaan Waktu
Pelaksanaa
n
Pekerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Tanggal
Jatuh
Tempo
Pekerjaan
(hari)
Keterlamb
atan
Pengerjaa
n
B 2 2 6 0
D 3 5 15 0
A 6 11 8 3
C 8 19 18 1
E 9 28 23 5
Total 28 65 9
41. Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan SPT sebagai berikut.
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
65
3
= 13 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
65
= 43,1%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
65
28
= 2,32 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
9
5
= 1,8 hari
42. 3) EDD, ditunjukkan pada tabel selanjutnya memberikan
urutan pekerjaan B, A, D, C, E. Perlu dicatat bahwa
pekerjaan akan diorder dengan tanggal jatuh tempo
paling awal yang pertama dikerjakan
Pekerjaan Waktu
Pelaksanaa
n
Pekerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Tanggal
Jatuh
Tempo
Pekerjaan
(hari)
Keterlamb
atan
Pengerjaa
n
B 2 2 6 0
A 6 8 8 0
D 3 11 15 0
C 8 19 18 1
E 9 28 23 5
Total 28 68 6
43. Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan EDD sebagai berikut.
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
68
5
= 13,6 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
68
= 41,2%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
68
28
= 2,43 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
6
5
= 1,2 hari
44. 4) LPT, menghasilkan urutan pekerjaan E, C, A, D, B
Pekerjaan Waktu
Pelaksanaa
n
Pekerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Tanggal
Jatuh
Tempo
Pekerjaan
(hari)
Keterlamb
atan
Pengerjaa
n
E 9 9 23 0
C 8 17 18 0
A 6 23 8 15
D 3 26 15 11
B 2 28 6 22
Total 28 103 48
45. Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan LPT sebagai berikut.
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
103
5
= 20,6 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
103
= 27,2%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
103
28
= 3,68 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
48
5
= 9,6 hari
46. Hasil dari keempat aturan tersebut diringkas ke
tabel berikut.
LPT merupakan pengukuran yang paling kurang
efektivitasnya dalam pengurutan pekerjaan untuk
perusahaan Avanti Sethi. SPT yang menghasilkan angka
paling tinggi dalam 3 ukuran, dan EDD merupakan yang
tertinggi atas ukuran keempat (rata-rata keterlambatan)
Aturan Rata-Rata
Waktu
Pemrosesan
(hari)
Metrik
Pemanfaata
n (%)
Rata-Rata
Jumlah
Pekerjaan
dalam
Sistem
Rata-Rata
Keterlambat
an (hari)
FCFS 15,4 36,4 2,75 2,2
SPT 13 43,1 2,32 1,8
EDD 13,6 41,2 2,43 1,2
LPT 20,6 27,2 3,68 9,6
47. RASIO KRITIS
(CRITICAL RATIO)
47
• Merupakan suatu angka indeks yang
dihitung dengan membagi antara waktu
yang tersisa hingga tanggal jatuh tempo
terhadap waktu pekerjaan yang tersisa.
• Memberikan prioritas bagi pekerjaan yang
harus diselesaikan untuk mempertahakan
jadwal pengiriman tepat pada waktunya.
• Jika CR tepat 1.0 maka pekerjaan telah
sesuai dengan jadwal yang dibuat.
49. 49
RASIO KRITIS (CRITICAL RATIO)
Perkembangan jalur pekerjaan secara
dinamis
Menciptakan prioritas secara relatif
antara pekerjaan umum
Menyesuaikan prioritas (dan jadwal
revisi) secara otomatis atas perubahan
dalam permintaan dan pekerjaan
Perkembangan jalur pekerjaan secara
dinamis
50. Contoh 6
Hari ini adalah hari ke-25 dari jadwal produksi pada Zyco
Medical Testing Laboratories. Tiga pekerjaan telah tersedia
sesuai dengan urutan, sebagaimana diperlihatkan sebagai
berikut.
Pekerjaan Tanggal Jatuh
Tempo
Hari Kerja yang
Tersisa
A 30 4
B 28 5
C 27 2
51. Solusi
Pekerjaan Rasio Kritis Order Prioritas
A (30-25)/4=1,25 3
B (28-25)/5=0,60 1
C (27-25)/2=1,00 2
Pekerjaan B memiliki rasio kritis kurang dari 1, berarti bahwa dia akan terlambat kecuali
dipercepat. Namun, dia memiliki prioritas tertinggi. Pekerjaan C tepat pada waktunya, dan
pekerjaan A memiliki beberapa kelonggaran. Ketika pekerjaan B telah diseleseikan, kita akan
menghitung kembali rasio kritis bagi pekerjaan A dan C untuk menentukan apakah prioritas
mereka mengalami perubahan atau tidak.
52. Aturan
Johnson
Kasus N pekerjaan
(saat N adalah 2
atau lebih) harus
dilaksanakan pada
dua mesin yang
berbeda atau sentra
dalam urutan yang
sama, biasa disebut
permasalahan N/2
52
Aturan Johnson (Johnson rule’s) dapat
digunakan untuk meminimalkan waktu
dalam mengurutkan sekelompok pekerjaan
melalui 2 sentra kerja juga meminimalkan
total waktu diam pada mesin.
53. ATURAN JOHNSON
53
Seluruh pekerjaan harus
didaftar dan waktu yang
diperlukan oleh masing-masin
atas mesin ditunjukkan
Memilih pekerjaan
dengan waktu
pengerjaan paling
singkat.
Ketika suatu jadwal
telah dijadwalkan,
hilangkan.
Terapkan langkah 2
dan 3 atas pekerjaan
yang tersisa, bekerja
mengarah pada
sentra urutan.
54. Keterbatasan dari Sistem
Pengurutan yang
Berdasarkan pada Aturan
Penentuan
jadwal adalah
dinamis,
aturan harus
direvisi untuk
menyesuaikan
dengan
perubahan
Aturan tidak
memandang
apapun
Aturan tidak
melampaui
tanggal jatuh
tempo
55. Sistem penentuan jadwal
dalam jangka pendek
terkomputerisasi yang
mengatasi kerugian dari
sistem yang berdasarkan
aturan dengan
menyediakan pengguna
melalui penghitungan
interaktif grafis
55
Penentuan Jadwal
Kapasitas yang
Terbatas (Finite
Capacity
Scheduling)
57. 57
MANUFAKTUR
Penentuan jadwal mesin dan material
Persediaan membantu melancarkan
permintaan pabrik
Machine-intensive and demand may
be smooth
Scheduling may be bound by union
contracts
Few social or behavioral issues
JASA
Penentuan jadwal staf
Biasanya tidak memelihara
persediaan
Bersifat padat-karya dan permintaan
atas tenaga kerja sangat bervariasi
Legal issues may constrain flexible
scheduling
Social and behavioral issues may be
quite important
59. Rumah Sakit
Menggunakan sistem
penentuan jadwal yang
rumit. Jarang
menggunakan FCFS
dalam memperlakukan
pasien gawat darurat,
tetapi seringkali
menggunakannya di
kelas prioritas.
Bank
melakukan pelatihan
silang (cross-training)
dan memperkerjakan
personel paruh waktu.
Gerai Pengecer
Sistem penentuan
jadwal yang optimal
yang menelusuri
penjualan gerai
individual, transaksi, unti
yang terjual, dan lalu
lalang pelanggan. 59
Maskapai
Penerbangan
Penjadwalan
biasanya dirancang
dengan
pemrograman linier
Operasi 24/7, hotline
darurat, polisi,
pemadam kebakaran,
operasional telepon,
bisnis pemesanan
melalui telepon
menjadwalkan para
karyawannya setiap
hari. Untuk fleksibilitas
terkadang para pekerja
paruh waktu
diperkerjakan
61. 61
✓Penentuan jadwal siklis memfokuskan pada
pengembangan jadwal yang beragam dengan
jumlah minimum karyawan.
✓Tidak ada komputer yang diperlukan.
✓Para karyawan senang dengan jadwal yang
diterapkan
✓Siklus dapat diubah untuk mengakomodasi
karyawan yang rajin
✓Perekrutan menjadi lebih mudah karena
dapat diramalkan dan fleksibel
63. 63
Old Oregon Wood Store
Pada 2010, George Wright memulai Old Oregon
Wood Store. Masing-masing meja dibuat secara hati-hati
menggunakan kayu ek yang emiliki kualitas tertinggi. Meja Old
Oregon dapat menunjang lebih dari 500 pon, dan sejak
didirikannya Old Oregon Wood Store, tidak ada satupun meja
yang dikembalikan karena kesalahan dari pengerjaan tangan
para pekerja atau permasalahan struktural.
Proses manufakturing terdiri atas 4 langkah :
Persiapan, perakitan, penyelesaian, dan pembungkusan. Tiap-
tiap langkah dijalankan oleh 1 orang. Sebagai tambahan dalam
mengawasi keseluruhan operasional, George yang
mengerjakan seluruh tahap penyelesaian. Tom Surowski yang
menjalankan langkah persiapan, Leon Davis bertanggung
jawab dalam langkah perakitan, dan Cathy Stark menjalankan
tahap pembungkusan.
Meskipun satu orang bertanggung jawab atas satu
proses, tetapi setiap orang dapat menjalankan proses tahapan
dari siapa saja. Persaingan yang kecil digunakan untuk
mengetahui siapa yang menyelesaikan meja dengan cepat.
65. Old Oregon Wood Store
1. Apa cara tercepat untuk manufaktur meja Old
Oregon dengan para pekerja yang ada? Berapa
banyak yang dapat dihasilkan per hari?
2. Apakah tingkat produksi dan kuantitas dapat
mengalami perubahan secara signifikan jika
George memperbolehkan Randu untuk
melaksanakan satu dari empat fungsi dan
menghasilkan satu dari kru yang ada seseorang
untuk cadangan?
3. Apa waktu tercepat untuk manufaktur meja
dengan kru yang ada jika Cathy berpindah ke
langkah persiapan atau penyelesaian?
66. Old Oregon Wood Store
4. Siapapun yang menjalankan fungsi pembungkusan
yang kurang dimanfaatkan. Dapatkah anda
menemukan cara yang lebih baik dalam
memanfaatkan empat atau lima orang kru
daripada memberikan kepada masing-masing
satu pekerjaan atau memperbolehkan masing-
masing untuk manufaktur keseluruhan meja?
Berapa banyak meja yang dapat dimanufaktur per
hari dengan skema ini?
67. 67
• Sentra hiburan seni olahraga seluas 875.000
meter di Orlando, Florida. Merupakan sebuah
tempat yang fleksibel yang dirancang untuk
mengakomodasi sejumlah besar acara hiburan.
• Memiliki sertifikasi “Terdepan dalam Desain
Energi dan lingkungan” (Leadership in Energy
and Environmental Design – LEDD)
• Untuk memanfaatkan secara penuh teknologi
yang ada mencapai biaya hampir senilai $500
juta
Dari Eagle ke Magic : Mengubah
Amway Centre
68. 68
• Perubahan dari satu acara ke acara berikutnya
harus dikerjakan dengan sangat cepat,
seringkali dalam hitungan jam.
• Perubahan harus dianalisis dan dibagi dalam
aktivitas komponennya, masing-masing
memerlukan sumber daya manusia dan modal
sendiri.
• Charlie dan krunya harus melakukan antisipasi
dan menghapuskan beberapa permasalahan
yang potensial.
Dari Eagle ke Magic : Mengubah
Amway Centre
69. 69
• Permasalahan Charlie yang harus segera
diatasi adalah mengatur penentuan jadwal
untuk mengubah konser Eagle menjadi tempat
arena pertandingan NBA.
Dari Eagle ke Magic : Mengubah
Amway Centre
70. Pertanyaan Diskusi
1. Buatlah diagram Gantt untuk membantu
Charlie dalam mengatur para kru untuk
melaksanakan konversi dari konser ke
pertandingan bola basket.
2. Jam berapa lantai akan siap?
3. Apakah Charlie memiliki beberapa personel
tambahan atau kekurangan personel? Jika
demikian berapa banyak?
71. 71
Menjadwalkan
pemanfaatan aset
perusahaan dengan
tepat :
1. Lebih efektif,
melayani para
konsumen
dengan layak
2. Leih efisien,
dengan
menurunkan
biaya
Penentuan Jadwal hard Rock
Cafe
Hard Rock cafe yang terletak di Unversal
Studio, Orlando, merupakan restoran terbesar di
dunia dengan 1100 tempat duduk pada dua tingkat
utama. Perputaran karyawan berkisar antara 80%
sampai 100% per tahun.
Ken Hoffman, General Manajre Hard Rock
Cafe, menginginkan penjadwalan 160 pelayan
menjadi efektif dan juga adil. Dia telah melakukannya
dengan menjadwalkan perangkat lunak dan
fleksibilitas yang telah meningkatkan sementara itu
memberikan kontribusi bagi tingkat perputaran
karyawan.
72. 72
Penentuan Jadwal hard Rock
Cafe
Tujuannya adalah menemukan keseimbangan yang memberikan
karyawan secara finansial melalui shift kerja secara produktif. Sementara itu
menyusun jadwal dengan cukup ketat sehingga tidak ada kelebihan staf
antara waktu makan siang dan makan malam.
Ketika Hard Rock Cafe menetapkan jumlah staf yang diperlukan,
para pelayan akan menyerahkan form permintaan, yang akan dimasukkan ke
perangkat lunak pemroraman linear matematika. Para individu diberikan
peringkat prioritas 1 sampai 9.
Para karyawan Hard Rock seperti sebuah sistem, demikian pula
manajer umum. Ketika penjualan per jam tenaga kerja meningkat, tingkat
perputaran karyawan menajdi rendah.
73. Pertanyaan Diskusi
1. Beri nama dan alasan beberapa faktor yang
dapat digunakan oleh Hoffman dalam
meramalkan penjualan mingguan
2. Apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan
tingkat perputaran dalam restoran skala
besar?
3. Mengapa senioritas menjadi penting dalam
penentuan jadwal bagi para pelayan?
4. Bagaimana jadwal dapat mempengaruhi
tingkat produktivitas?