[Ringkasan]
Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan seluruh bagian tubuh dan berperan dalam proses menerima rangsangan luar serta mengontrol otot. Sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (otak) dan sistem saraf tepi (perifer). Otak berperan mengatur dan mengkoordinasikan sebagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi homeostasis tubuh.
2. Sistem Saraf
Merupakan sistem jaringan komunikasi yang
menghubungkan setiap bagian dari tubuh kita, berfungsi
dalam proses menerima rangsangan dari luar serta
mengendalikan otot-otot kita.
Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu:
• Sistem Saraf Pusat (Otak)
• Sistem Saraf Tepi (Parifer)
2
5. OTAK
1. Otak manusia kira* merupakan 2 % dr berat badan
orang dewasa.
2. Otak menerima 15 % dr curah jantung
3. Memerlukan sekitar 20 % pemakaian oksigen tubuh
4. Sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya
5. Otak merupakan jaringan yg paling byk memakai
energi dlm seluruh tubuh manusia dan terutama berasal
dr proses metabolisme oksidasi glukosa
6. Jaringan otak sangat rentan dan kebutuhan akan
oksigen dan glukosa melalui aliran darah adalah
konstan
7. Metabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinu,
tanpa ada masa istirahat.
6. 8. Bila aliran darah terhenti selama 10 detik saja,maka
kesadaran mungkin sudah akan hilang dan
penghentian dalam beberapa menit saja dpt
menimbulkan kerusakan ireversibel.
9. Hipoglikemia yg berkepanjangan jg merusak
jaringan otak.
10. Aktivitas otak yg tak pernah berhenti ini berkaitan
dgn fungsi yg kritis sbg pusat integrasi dan
koordinasi organ* sensorik dan sistem efektor
perifer tubuh dan fungsi sbg pengatur informasi yg
masuk, simpanan pengalaman, impuls yg keluar dan
tingkah laku.
10. Fungsi Otak
Mengatur dan mengkordinir sebagian
besar, gerakan, perilaku dan fungsi
tubuh homeostasis seperti detak jantung,
tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh
dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung
jawab atas fungsi
seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembel
ajaran motorik dan segala
bentuk pembelajaran lainnya.
10
11. Pembagian Otak
Otak, salah satu dari organ yang terbesar, terdiri dari pembagian
utama yang berikut ini, yang dinamakan berdasarkan urutan dengan
dimulai dari yang paling bawah:
I. Batang otak
•a. Medulla oblongata
•b. Pons
•c. Otak tengah
II. Cerebellum
III. Diencephalon
•a. Hypothalamus
•b. Thalamus
IV. Cerebrum
Otak Depan
16. SISTEM saraf PUSAT
• Ringkasan fungsional dr bagian* otak :
1. Serebrum
Proses pikiran alam sadar, fungsi intelektual
Memproses & menyimpan memori
Regulasi alam sadar dan bawah sadar dari kontraks
otot rangka.
2. Cerebelum :
Pusat refleks yg mengkoordinasi dan memperhalus
gerakan otot utk mempertahankan keseimabangan dan
sikap tubuh.
17. 3. Diencephalon :
1) Thalmus : Pusat memproses dan mengulang informasi sensori.
2) Hipothalmus : Pusat kontrol emosi, fungsi* otonom dan produksi
hormon*.
4. Mesensefalon :
Memproses data audio visual
Generasi dari respon motor somatik
Pemeliharaan kesadaran
5. Pons :
Mengulang informasi sensori ke serebelum dan Thalmus
Pusat motorik viseral alam bawah sadar.
6. Medulla Oblongata :
Mengulang inforamsi sensori ke thalamus menuju ke bagian lain dari
batang otak.
Pusat regulasi otonom dari organ viseral ( kardiovaskular, pernapasan
dan aktivitas sistem pencernaan).
18. Fungsi cairan serebrospinalis
1) Kelembaban otak dan medulla spinalis
2) Melindungi alat* dalam medulla spinalis dan
otak dari tekanan.
3) Melicinkan alat* dalam medulla spinalis dan
otak.
Kompisisi cairan serebrospinalis sebanyak 80 –
200 cc tetapi jumlah tdk tetap ( reaksi alkalis )
terdiri dari air, protein, glukosa garam dan
sedikit limfosit dan CO2
19. FUNGSI AREA UTAMA KORTEKS MENURUT
BRODMANN
AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET
1, 2, 3 Korteks
parientalis
area
somstesti
k primer
( somatos
sensorik )
Kegiatan memproses
dan mengintegrasi
informasi sensorik
yang lebih tinggi
tingkatnya. Sensasi
umum ini mencakup
antara lain nyeri,
raba, tekan &
proprioseptik
Ggn sensorik
kontralateral
Terletak pd
gyrus
postsentralis,
paralel terhdp
kortek sensorik
& posterior dr
sukus sentralis
20. AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET
4 Korteks
frontalis
merupakan
area motorik
primer
Gerakan * voluntar. Hemipeglia
kontralateral.
Terletak pd
gyrus
presentralis, ( di
depan sukus
sentralis)
5 Asosiasi Menerima &
mengintegrasi berbagai
modalitas sensorik :
Kualitas, bentuk
tekstur,berat & suhu.
Kesadaran akan bentuk
tubuh & kesadaran
akan diri sendiri juga
merupakan fungsi area
ini.
Lesi pada area ini
menyebabkan
penurunan
sensibilitas sbg
modalitas dr
fungsi sensori.
Menduduki lobus
parientalis
superior meluas
sampai
permukaan
medial hemisfer.
21. AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET
6 Korteks
premotorik
Gerakan terlatih :
menulis, mengemudi /
mengetik.
Hilangnya
kemampuan
menulis, agrafia
8 Lapangan
pandang
frontal
Menyidik voluntar dan
deviasi konjugat dr
mata & kepala.
Lesi pada area ini
menyebabkan
penurunan
kemampuan
gerakan mata utk
berdeviasi.
Gerakan mata
voluntar mendpt
input dr area
4,6,8,9,& 46
22. AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET
9 &
12
Korteks
prefrontalis
Fungsi utama korteks
prefrontalis :
melakukan kegiatan
intelektual kompleks,
menerima informawsi
penglihatan &
menyadari sensasi
warna.
Lesi
menyebabkan
penurunan
sensibilitas dr
kegiatan
intelektual scr
umum.
Berkaitan dgn
kepribadian.
17 Korteks
penglihatan
primer
Informasi* penglihatan
menjadi berarti. Area ini
jg memegang peranan
dlm refleks gerakan
mata apabila sedang
memandang /
Mengikuti suatu objek.
Ggn lapangan
pandang.
Terletak di lobus
oksipitalis.
23. AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET
18 &
19
Korteks
visual
primer di
kelilingi oleh
korteks
aosiasi
visual.
Daerah peneriamaan
visual.
Kerusakan pd sisi
yg dominan
mengakibatkan
kehilangan
kemampuan
mengenal
benda*.
Korteks asosiasi
visual terltak
sisebelah area
39 lobus
temporalis .
22 Korteks
pendengara
n primer
Berfungsi sbg penerima
suara & menjd korteks
asosiasi pendengaran (
Daerah penerimaan
pendengaran )
Ggn
pendengaran
Lobus
temporalis
meruapakan
area sensorik
resertif utk
impuls
pendengaran.
24. AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET
39 Pusat
persepsi visio
- lesik
Pengenalan &
pengrtian segala
sesuatu yg
bersangkutan dgn
bahasa tulis / isyarat
visual.
+ lesi pd
temporipariertal
kiri. Ggn
interpretasi
bahasa tulis.
Lesi pd area ini
dinamakan
disfasia nominal.
41 &
42
Area
wernicke 1
~ pusat persepsi audio
- lesik yaitu pengertian
& pengenalan bahasa
tulis ( verbal ).
~ Daerah interpretasi
pendengaran.
+ + lesi akan
mengakibatkan
afasia wernicke.
Nama lain afasia
wernicke adlh
afasia sensorik
( afasia resertif )
25. AREA NAMA BERTGG JWB AKIBAT LESI KET
44 & 45 Area
Brocca 2
Pelaksanaan motorik
berbicara.
+ + + Akibat lesi pd
area ini
menyebabkan
kesulitan dlm
artikulasi ( afasia
motorik atau afasia
ekspresif ).
Lesi pd daerah
ini dpt
mengakibatka
n ggn
kesadaran
tubuh pd sisi
kontralateral
trhdp lesi.
26. Keterangan :
+ Lesi ( enselopati atau efek TIK = tekanan intra kranial ) di
temporopariental kiri menyebabkan disfasia nominal dimana
klien kesulitan menyebut nama* benda tetapi aspek* lain dr
fungsi bicara masih normal.
++ Lesi ( infark, perdarahan & tumor ) pd bagian posterior dr
gyrus temporalis superior ( area wernicke ) menyebabkan
afasia resertif dimana klien tdk dpt memahami bahasa lisan &
tertulis, kelianan ini dicurigai bila klien ternyata tdk dpt
memahami setiap perintah.
27. +++ Afasia broca berarti kerusakan daerah bahasa atau
pusat bahasa yg mengendalikan baik artikulasi maupun
peran yg unik dalam pembentukan kata dan kalimat,
kerana broca berhubungan dng unsur struktur dan
organisasi bahasa. Oleh karena itu, area broca pada
otak bertanggung jawab untuk kaidah artikulasi yg
menciptakan pola bunyi, untuk kaidah morfologi dan
sintaksis, antara lain dalam membentuk kata dan frasa.
28. Ringkasan fungsi* saraf kranial
saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI
I. Olfaktorius Sensorik Penciuman.
II. Optikus Sensorik Penglihatan.
III. Okulomotoris Motorik ~ Mengangkat kelopak mata atas.
~ kontriksi pupil
~ Sebagian besar gerakan
ekstraokuler.
IV. Troklearis motorik Gerakan mata ke bawah dan ke
dalam
29. saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI
V. Tigeminus
Motorik Deviasi mata lateral
Motorik Otot temporalis & maseter
( menutup rahang & mengunyah )
gerakan rahang ke lateral.
Sensorik ~ kulit wajah, 2/3 depan kulit
kepala mukosa mata, mukosa
hidung, & rongga mulut, lidah &
gigi.
~ Refleks kornea / refleks
mengedip; komponen sensorik
dibawa oleh saraf kranial V,
respons motorik melalui saraf
kranial VII.
30. saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI
VI. Abdusens Motorik Deviasi mata lateral.
VII. Fasialis Motorik ~ Otot*ekspresi wajah termasuk
otot dahi, sekeliling mata serta
mulut.
~ Lakrimasi dan sekresi.
Sensorik Pengecapan 2 / 3 depan lidah ( rasa
manis, asam & asin ).
VIII. Cabang vestibularis
- Vestibulokoklearis
Sensorik Keseimbangan
Cabang koklearis Sensorik Pendengaran
32. saraf KRANIAL KOMPONEN FUNGSI
XI. Asesorius Motorik Otot sternokleidomastoideus dan
pergerakan kepala dan bahu.
XII. Vagus Motorik Pergerakan lidah.
33.
34. Sistem Saraf Tepi (Perifer)
• Saraf tepi terbagi menjadi 12 pasang saraf
otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang
belakang.
• Berdasarkan kerja:
- Saraf somatis (saraf sadar)
- Saraf otonom (saraf tak sadar).
34
36. Sumsum Tulang Belakang
(Medulla Spinalis)
• Terletak di dalam kanalis vertebralis bersama
ganglion radik posterior.
• Berfungsi sebagai pusat gerakan otot-otot tubuh
terbesar di kornu motorik atau kornu ventralis,
menguras kegiatan reflek-reflek spinalis serta reflek
lutut, menghantarkan rangsangan kordinasi dari
otot dan sendi ke serebelum, sebagai penghubung
antar segmen medulla spinalis, mengadakan
komunikasi antara otak dengan semua bagian
tubuh 36
37. Sumsum Tulang Belakang
Medula spinalis terdiri dari 31 pasang yaitu :
Servikal : 8 pasang
Torakal : 12 pasang
Lumbal : 5 pasang
Sacral : 5 pasang
Koksigial : 1 pasang
37
38. Saraf Somatis (Saraf Sadar)
• Saraf somatis adalah saraf yang rangsangannya
disampaikan ke pusat reseptor, yaitu ke pusat
motoris pada serebrum.
38
39. Saraf Otonom (Saraf Tidak
sadar)
• Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya
tidak disampaikan ke otak.
• Berdasarkan sifat kerja:
- Saraf simpatis
- Saraf parasimpatis.
39
40. Saraf Simpatis & Parasimpatis
Stimulasi dari sistem saraf simpatis pada
umumnya merangsang kerja organ. Sebaliknya,
stimulasi oleh saraf parasimpatis pada
umumnya bersifat menghambat kerja organ.
Jadi, kedua sistem saraf ini bersifat antagonis.
40
43. Gerak Refleks
Merupakan gerak spontan yang tidak melibatkan
kerja otak. Gerak ini dilakukan tanpa kesadaran,
berguna untuk mengatasi kejadian yang tiba-
tiba.
Jenis Gerak Refleks
• Refleks tunggal
• Refleks ganda
• Refleks kompleks
• Refleks pelatihan (yang dipelajari).
43
44. Jalur yang dilalui oleh rangsangan saat
terjadi gerak refleks
Reseptor Neuron Sensoris Sumsum Tulang
Belakang Neuron Motoris Efektor
44