1. Dosen : Fihris Sa’adah S.Ag, M.Ag
Muhammad Wisnu D R
M. Shony Hidayatullah
Iip Latifah
Maslihah Pengantar Studi Islam
2. Pendahuluan
Dalam dunia pemikiran, epistemologi
menempati posisi penting, sebab menentukan corak
pemikiran dan pernyataan kebenaran yang di
hasilkannya. Bangunan dasar epistemologi berbeda
dari satu peradaban dengan yang lain. Perbedaan
titik tekan dalam epistemologi memang sangat
besar pengaruhnya dalam konstruksi bangunan
pemikiran manusia secara utuh. Oleh karena itu,
perlu pengembangan empirisme dalam satu
keutuhan dimensi yang bermuatan spiritualitas dan
moralitas.
3. Apa pengertian epistemologi keilmuan Islam?
Bagaimana Model berpikir Bayani ?
Bagaimana Model berpikir Burhani ?
Bagaimana Model berpikir Irfani ?
4. • Pengertian Epistemologi
Secara bahasa, kata epistemologi berasal
dari bahasa yunani episteme dan logos.
Episteme berarti pengetahuan, sedangkan logos
berarti teori, uraian atau alasan. Dari gabungan
dua kata ini dapat di ambil sebuah pengertian
yang dimaksud epistemologi adalah sebuah
teori tentang pengetahuan, atau theory of
knowledge.
5. Epistemologi secara istilah, meminjam penjelasan
Dagobert D. Runes dalam bukunya, Dictionary of Philoshopy,
adalah cabang filsafat yang mnyelidiki tentang keaslian
pengertian, struktur, mode dan validitas pengetahuan.
Pendapat lain dikemukakan oleh D.W Hamlyn yang
mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang
berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar
dan pengandaian-pengandaiannya, serta secara umum hal
itu dapat diandalkan sebagai penegasan bahwa orang
memiliki pengetahuan.
Dari dua definisi epistemologi ini, maka dapat kita
pahami bahwa epistemologi merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari hal-hal yang bersangkutan dengan
pengetahuan dan dipelajari secara substantif.
6. Oleh karena itu, epistemologi bersangkutan
dengan masalah-masalah sebagai berikut:
• Filsafat, yaitu sebagai cabang ilmu dalam
mencari hakikat dan kebenaran pengetahuan.
• Metode, memiliki tujuan untuk mengantarkan
manusia mencapai pengetahuan.
• Sistem, bertujuan memperoleh realitas
kebenaran pengetahuan.
7. Dalam teori epistemologi terdapat beberapa aliran. Aliran-aliran
tersebut mencoba menjawab pertanyaan bagaimana
manusia memperoleh pengetahuan.
Pertama, golongan yang mengemukakan asal atau sumber
pengetahuan yaitu aliran:
• Rasionalisme, yaitu aliran yang mengemukakan, bahwa
sumber pengetahuan manusia ialah pikiran, rasio dan jiwa.
• Empirisme, yaitu aliran yang mengatakan bahwa pengetahuan
manusia berasal dari pengalaman manusia itu sendiri, melalui
dunia luar yang ditangkap oleh panca inderanya.
• Kritisme (transendentalisme), yaitu aliran yang berpendapat
bahwa pengetahuan manusia itu berasal dari dunia luar dan
dari jiwa atau pikiran manusia sendiri.
8. Kedua, golongan yang mengemukakan hakikat
pengetahuan manusia inklusif di dalamnya aliran-aliran:
• Realisme, yaitu aliran yang berpendirian bahwa
pengetahuan manusia adalah gambaran yang baik dan
tepat tentang kebenaran. Dalam pengetahuan yang baik
tergambar kebenaran seperti sesungguhnya.
• Idealisme, yaitu aliran yang berpendapat bahwa
pengetahuan hanyalah kejadian dalam jiwa manusia,
sedangkan kanyataan yang diketahui manusia semuanya
terletak di luar dirinya.
9. Dalam pemikiran epistemologi keilmuan Islam
terdapat juga beberapa aliran besar dalam kaitannya
dengan teori pengetahuan (epistemologi). Setidaknya ada
tiga model sistem berfikir dalam Islam, yakni burhani,
bayani dan irfani, yang masing-masing mempunyai
pandangan yang sama sekali berbeda tentang
pengetahuan.
10. Secara etimologi al burhan dalam bahasa arab, adalah
argumentasi yang kuat dan jelas (al-hujjat al-fashilat al bayyinat).
Dalam bahasa inggris, al-burhan disebut demonstration, berasal
dari bahasa latin demonstrage yang berarti isyaray, siafat,
keterangan dan menampakkan. al-burhan dapat juga di artikan
sebagai pembuktian yang tegas (decisiveproof) dan keterangan
yang jelas.
Burhani adalah pengetahuan yang diperoleh dari indra,
percobaan dan hukum–hukum logika. Burhani atau pendekatan
rasional argumentatif adalah pendekatan yang mendasarkan diri
pada kekuatan rasio melalui instrumen logika (induksi, deduksi,
abduksi, simbolik, proses, dll). dan metode diskursif
(bathiniyyah). Pendekatan ini menjadikan realitas maupun tesk
dan hubungan antaa kedua nya sebagai sumber kajian.
11. Secara bahasa, bayani bermakna sebagai penjelasan,pernyataan,
ketetapan. Sedangkan secara terminologis, bayani berarti pola pikir yang
bersumber pada nash, ijma’, dan ijtihad.
Epitemologi Bayâni adalah pendekatan dengan cara menganalisis
teks. Maka sumber epistemologi bayani adalah teks. Sumber teks dalam
studi Islam dapat dikelompokkan secara umum menjadi dua, yakni:
• Teks nash ( Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW).
• Teks non nash berupa karya para ulama.
Obyek kajian yang umum dengan pendekatan bayani adalah :
• Gramatika dan sastra (nahwu dan balagah)
• Hukum dan teori hukum (fiqh dan ushul fiqh)
• Filologi
• Teologi, dan
• Dalam beberapa kasus di bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadist.
12. Irfani adalah pendekatan yang bersumber pada intuisi
(kasf/ilham). Dari irfani muncul illuminasi. Prosedur penelitian
irfaniah berdasarkan literatur tasawuf, secara garis besar langkah-langkah
penelitian irfaniah sebagai berikut:
• Takhliyah : pada tahap ini, peneliti mengkosongkan (tajarrud)
perhatiannya dari makhluk dan memusatkan perhatian kepada
(tawjih).
• Tahliyah : pada tahap ini, peneliti memperbanyak amal sholeh
dan melazimkan hubungan dengan al-Khaliq lewat ritus-ritus
tertentu.
• Tahliyah : pada tahap ini, peneliti menemukan jawaban batiniah
terhadap persoalan-persoalan yang dihadapinya.
13. Burhani Bayani Irfani
Sumber Rasio Teks Keagamaan/
Nash
Ilham/ Intuisi
Metodologi Tahlili (analitik),
Diskursus
Istinbat/ Istidlal Kasyf
Pendekatan logika Linguistik Psikho-Gnostik
Tema Sentral Essensi – Aksistensi
Bahasa – Logika
Ashl – Furu’
Kata – Makna
Zahir – Bati
Wilayah – Nubuwah
Validitas
Kebenaran
Koherensi
Konsistensi
Korespondensi Intersubjektif
Pendukung Para Filosof Kaum Teolog,
ahli Fiqh,
ahli Bahasa
Kaum Sufi