Dokumen tersebut membahas berbagai sistem pengolahan air limbah rumah tangga secara on site, antara lain tangki septik, biofilter, wetland, kolam stabilisasi, komposting, dan beerput. Dokumen ini juga menjelaskan persyaratan dan keuntungan masing-masing sistem pengolahan limbah cair on site.
6. Tangki Septik Berdasarkan
SNI 03 –2398-2001
Suatu ruangan kedap air / beberapa kompartemen yg berfungsi
menampung & mengolah air limbah RT dgn kecepatan alir lambat,
sehingga memberi kesempatan untuk terjadi pengendapan terhadap
suspensi benda-benda padat & penguraian bahan organik oleh jasad
anaerobik membentuk bahan larut air & gas.
- Dapat dibuat dgn sistem kombinasi anaerobik dan aerobik
- Terbuat dari bahan bangunan yang tahan terhadap asam
- Harus kedap air
- Pipa aliran masuk dan aliran keluar sesuai dengan ketentuan
- Pipa udara sesuai dengan ketentuan
- Dilengkapi dengan bidang resapan
7. Tipikal permasalahan di lapangan
Penempatan pipa inlet
sejajar pipa outlet
Bagian Dasar
Tangki, rata
Sumber : Balai Lingkungan Permukiman, 2006
8. Tipikal permasalahan di lapangan
Penempatan pipa
inlet sejajar pipa
outlet
Pipa inlet lebih
rendah dari
outlet
Sumber : Balai Lingkungan Permukiman, 2006
12. Persyaratan Tangki Septik
SNI– 03-2398-1991
Ukuran Tangki septik
Kebutuhan
Ruang Kebutuhan Ruang Volume
Jumlah Ukuran (m)
Lumpur Ruang Bebas Total (m2)
No. Pemakai
(m2) Basah Air
(Jiwa)
2 3 (m2) (m2) 2 3 2 tahun 3 tahun
tahun tahun tahun tahun P L T P L T
1 5 0.4 0.6 1 0.25 1.65 1.85 1.6 0.8 1.3 1.7 0.85 1.3
2 10 0.8 1.2 2 0.5 3.3 3.7 2.2 1.1 1.4 2.3 1.15 1.4
3 15 1.2 1.8 3 0.75 4.95 5.55 2.6 1.3 1.5 2.75 1.35 1.5
4 20 1.6 2.4 4 1 6.6 7.4 3 1.5 1.5 3.2 1.55 1.5
5 25 2 3 5 1.25 8.25 9.25 3.25 1.6 1.6 3.4 1.7 1.6
13. Persyaratan Tangki Septik
berdasarkan
SNI– 03-2398-2001
Jarak Minimum dari
Tangki Septik atau Bidang /
Sumur Resapan terhadap
suatu unit Tertentu
Jarak Dari Tangki Septik Bidang
resapan
Bangunan 1,5 m 1,5 m
Sumur 10 m 10 m
Pipa air 3m 3m
Bersih
16. •CubLuk Tunggal adalah cubluk yang terdiri dari satu buah
lubang
•Cubluk kembar adalah cubluk yang terdiri dari dua buah
lubang
Cubluk tunggal
Cubluk kembar
BALAI LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
17. Bidang resapan
a.Media kerikil
b.Pipa poros
c. Media halus/ijuk
d. Penyangga pipa
e. Media kerikil
halus
F. Lubang
peresapan
g. Lubang pada
tiap pipa
h. Tanah penutup
bidang resapan
18. BIOFILTER
Biofilter adalah instalasi pengolahan
air limbah rumah tangga dengan
menggunakan media kontaktor
Prinsip kerja :
biodegrabilitas organik air
limbah domestik secara
aerobik dengan
menggunakan aerator dan
secara anaerobik, tanpa
aerator yang berlangsung
pada fluida dan media
kontaktor yang terendam air
22. Letakkan Biofil Sambungkan pipa
ke dalam galian saluran inlet &
outlet
Gali tanah dan Pengisian ¼ biofil dg
beri landasan pasir TAHAPAN air, penimbunan ¼
galian
PEMASANGAN
Jika permukaan atas Pengisian ½ biofil dg
dibebani perlu cor beton air, penimbunan ½
bertulang galian
Pasang pipa Pengisian biofil dg air
ventilasi hingga keluar outlet,
penimbunan galian
seleher manhole
23. SKEMA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN TANGKI SEPTIK
SUMBER LIMBAH TANGKI SEPTIK BIDANG RESAPAN
SKEMA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN SANITA
SUMBER LIMBAH TANGKI SEPTIK SANITASI TAMAN
24. Tangki Septik & IPAL Sanita
Reduksi Zat Organik (BOD) 50 – 60 Reduksi Zat Organik (BOD) 97,7%
% Reduksi Fecal Coliform bacteria
Reduksi Bakteri Fekal Koli : 60.1 – 99,98 %
90,9 % Reduksi total Nitrogen & Phospat
Reduksi Nitrogen sbg Nitrat : 51 % 75%
Reduksi Phospat : 22,50 - 50 %
SNI 03-2398-2001 tentang
Standar Perencanaan Tangki septik
25. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
Bandung, 7 Juni 2006 Jl. Panyawungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung Tel. (022) 7798393, Fax. (022) 7798392
SANITA
Sistem pengolahan lanjutan air limbah
rumah tangga dari Tangki Septik atau
Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) lainnya.
Memanfaatkan kapasitas tumbuh-
tumbuhan untuk mereduksi sisa
bahan pencemar.
Tangki Septik
MANFAAT
Mencegah pencemaran air tanah,
badan air dan lingkungan;
Menciptakan keasrian lingkungan
permukiman
Membantu upaya pelestarian
lingkungan;
Kolam Sanitasi Taman (SANITA)
28. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
Bandung, 7 Juni 2006 Jl. Panyawungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung Tel. (022) 7798393, Fax. (022) 7798392
Contoh Daur Ulang Air Limbah di Hotel Ciputra dan Citraland Mall, Jakarta
31. Daftar SNI dan Petunjuk Teknis Bidang Penyehatan Lingkungan
Permukiman
No. Judul Nomor Standar
1 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik SNI 03-2398-2001
Dengan Sistem Resapan
2 Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK SNI03-2399-2001
Umum
3 Metode Pengujian KInerja Pengolah SNI19-6447-2000
Lumpur Aktif
4 Tatacara evaluasi lapangan untuk sistem SNI19-6466-2000
peresapan pembuangan air limbah RT
5 Spesifikasi dan Tata Cara Pemasangan SNI 03-6379-2000
Perangkap Bau
6 Spesifikasi dan Tata Cara Pemasangan SNI 03-6368-2000
Perangkap Bau
7 Pengelolaan air limbah non kakus (Grey Pt T-16-2002-C
Water)
8 Penerapan pengelolaan air limbah secara Pt T-17-2002-C
komunal pada kawasan penghijauan
32. Keuntungan dari penggunaan VIP latrines atau
cubluk leher angsa antara lain adalah:
• Biaya pemasangan rendah
• Pembuatan dan pemeliharaan yang
murah
• Tidak adanya bau dan mengurangi
nyamuk dan lalat yang mengganggu
• Kebutuhan air yang tidak banyak
• Mengurangi risiko pada kesehatan
• Tidak banyak membutuhkan
pemeliharaan oleh masyarakat
33. KekuranganVIP latrines atau
cubluk leher angsa antara lain
adalah:
• Sulit untuk digunakan pada daerah
dengan kepadatan penduduk tinggi
karena membutuhkan areal yang
cukup luas.
• Berpotensi mencemari air tanah yang
rendah
• Sulit untuk dibangun pada daerah
berbatu
34. Hal-hal yang diperhatikan dalam
perencanaan:
• Laju akumulasi lumpur (m3/org/tahun),
• bila cubluk kering nilainya adalah 0,05
m3/org/thn namun
• bila air yang digunakan banyak dan air
cucian digabungkan maka lajunya adalah
0,02 m3/org/thn
• Jumlah orang pada rumah yang akan
dibangun cubluk
• Waktu pengisian (thn)
35. ANAEROBIC TREATMENT WITH BIOGAS PRODUCTION
Biogas, produk yang dihasilkan dari dekomposisi anaerob materi organik
merupakan sumber energi alternatif.
Biogas dapat digunakan untuk memasak, memanaskan, cahaya, dan juga
untuk kebutuhan industri.
38. BEERPUT
• Sistem ini merupakan gabungan antara tangki
septik dan peresapan. Bentuk hampir seperti
sumur resapan.
• Persyaratan yang harus dipenuhi:
- tinggi air dalam saluran beerput pada musim
kemarau tidak kurang dari 1,3 m dari dasar,
- jarak dengan sumur minimal 8 m,
- volume air dalam sumuran harus >1m3,
- apabila sumur tersebut dibuat bulat,
diameternya tidak boleh < 1 m
- apabila dibuat segi empat maka sisi-sisinya
harus lebih besar dari 0.9 m.
39. KOMPOSTING:
Beberapa faktor penting yang harus dijaga
agar komposting secara aerob dapat
terjadi pada temperatur tinggi sbb:
-Keseimbangan antara kandungan karbon
dan nitrogen untuk nutrisi bakteri
-Kelembaban sekitar 50 %. Kelembaban
lebih rendah akan memperlambat proses
dan kelembaban lebih tinggi akan
menyebabkan kondisi anaerob dan
temperatur rendah
-pH antara 6 – 7,5 untuk menjaga
kelangsungan hidup bakteri.
-Keberadaan supplai oksigen untuk
menjaga kondisi tetap aerob
-Temperatur optimal adalah 45 – 65 0C