3. Kawasan dirancang dengan berbagai elemen-elemen
untuk perencanaan desain yang bermanfaat bagi
masyarakat di dalamnya. Perancangan tersebut
tumbuh bersama waktu dan menjadi keabsahan dari
sebuah tempat untuk berkembang sesuai dengan
kebutuhan dari masyarakat itu sendiri.
Saat ini kawasan alun-alun Bandung menjadi destinasi
bagi masyarakat untuk merasakan sejarah dari
terbentuknya ruang tersebut. Namun perencanaan
dan perancangan kawasan tersebut tidak dapat
menangkap realita saat ini. Usaha yang dilakukan oleh
sebagian besar para ahli untuk merencanakan
kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir
hanyalah sebatas menghasilkan fatamorgana dari
masa lalu untuk perencanaan perkembangan
kawasan itu sendiri.
NOSTALGIA
Alun-alun Kota Bandung
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
4. Timbul dinamika dari kekuatan lokal dan luar daerah
menyebabkan desain dan perencanaan saat ini
menggunakan data, bukan citra. Bagaimana bangunan
konservasi yang ada telah berubah dari waktu ke waktu
dan cenderung membuat fungsi baru untuk bisa
digunakan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Hasilnya
mungkin atau tidak mungkin itu tidak terlihat sesuatu di
masa lalu, melainkan itu sebagai cerminan kondisi
manusia saat ini.
Sebuah dampak dari globalisasi zaman ini yang dapat
menggerus keaslian dari sebuah bangunan konservasi.
Seiring waktu bergerak, orang-orang pada zaman ini akan
dengan mudah merubah tradisi dan budaya sehingga
pengunaan bangunan konservasi dengan mengindahkan
sejarah yang melekat erat pada bangunan tersebut.
NOSTALGIA
Alun-alun Kota Bandung
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
5. “MENGHIDUPKAN KEMBALI ALUN-ALUN DENGAN
AKTIFITAS YANG MENDUKUNG BANGUNAN-BANGUNAN
DISEKITARNYA.”
VISI
Alun-alun Kota Bandung
EDUCATION RECREATION
PUBLICART
TRULYBANDUNG
GREENLIVING
ACTIVITYECONOMIC
ENTERTAINMENT
6. Kawasan Alun-alun
Sebagai Ruang Publik
Edukasi
Komersial
Rekreasi
+Fasiliats Parkir
Sebagai Penunjang
Ex Palaguna sebagai
Ruang Publik ( Multifungsi),
Area Parkir.
Banceuy sebagai
monumental, ruang edukasi,
ruang publik, ruang diskusi
terbuka, kafe, culinary night
(malam hari).
VISI
Alun-alun Kota Bandung
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
7. Kawasan Alun-alun
Sebagai Ruang Publik
Edukasi
Komersial
Rekreasi
+Fasiliats Parkir
Sebagai Penunjang
Cikapundung Barat sebagai
Kios-kios Buku dan Majalah
(siang Hari) dan culinary night
(malam hari).
Cikapundung Timur sebagai
Ruang Publik (multifungsi),
Area Parkir.
VISI
Alun-alun Kota Bandung
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
8. Ada unsur RUANG dan WAKTU sebagai IDENTITAS KOTA
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
9. Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
10. Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
11. DENGAN CARA
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
12. - Dihadirkan misal dengan penambahan elemen
street furniture pada tempat-tempat yang strategis
yang dikaitkan dengan tempat bersejarah.
- Dihadirkan sebagai tempat orasi, retorika, forkom,
diskusi,promosi komunitas tertentu
- Mengangkat kembali KAA,
- Pensuasanaan
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
13. WAKTU YANG BERBAGI
Pendekatan desain dengan mempertimbangkan
perkembangan situasi lingkungan saat ini.
Kekuatan kolektif dari bangunan konservasi
yang bertujuan pengenalan cara eksplorasi
kawasan konservasi untuk mengetahui
penggunaan masa lalu dan saat ini agar lebih
memahami daerah bersejarah yang ada di
Bandung.
RUANG YANG BERCERITA
Melihat pola kontinuitas dari
waktu ke waktu. Semacam
terapis yang dibangun dari
visualisasi sang perencana untuk
memberikan konsep berdasarkan
kebutuhan, peluang, dan aspirasi
masyarakat saat ini untuk
merasakan cerita di kawasan
alun-alun di Bandung.
WALKINGTOUR
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
Bagaimana suatu kota/ kawasan dapat mendukung
aktivitas di dalamnya, maupunsebaliknyabagaimana
suatu aktivitas dapat dapat mendukung kota/
kawasantersebut
Alun-alun terbagi beberapa distrik dengan fungsi dan
guna lahan yang berbeda, diantaranya berfungsi
sebagai perkantoran, perekonomian, tempat
berkumpulmasyarakatdsb.
Pada dasarnya, Alun-Alun Kota Bandung memiliki
masalah dengan sirkulasi pejalan kaki. Pemerintah
belum mengatasi dan mengolah jalur pejalan kaki
dengan cukup baik. Selain itu permasalahan
kemacetan karena parkir kendaraan di tepi jalan juga
belummampuditanganidenganbaik.
Ruang terbuka adalah pusat dari aktivitas masyarakat
yang memiliki daya tarik tertentu serta mampu
merespon kondisi sesuai dengan fungsinyayaitu ruang
terbuka. Gagasan desain open space/ ruang terbuka
di Alun-Alun Kota Bandung sejatinya telah berubah
dari musimke musim.
Dalam kaitannya, jalur pejalan kaki di Alun-Alun Kota
Bandung dengan aspek kenyamanan dan
kemudahan aksesibilitas belum terencana dengan
baik. Salah satu syarat jalur pedestrian yanng baik
adalah pedestrian yang mampu menampung
aktivitas serta interaksi sosial. Selain itu, aspek Estetika
atau keindahan di pedestrian menjadi nilai daya tarik
tersendiri untukparapejalankaki.
+
14. 2015
Majestic
Gedung Merdeka
Jalan Alun-alun Barat
Gedung PLN
Jalan Alun-alun Timur
Public Space (Ex Palaguna)
Monumen Penjara Banceuy
Parkiran
Jalan Belakang Factory
Gedung Bank Mandiri
Gedung Pos Indonesia
Gedung Swarha
Jalan Dalem Kawung
Public Space (Ex Palaguna)
Pendopo
Jalan Braga -
Jalan Asia-Afrika
Jalan Banceuy -
Jalan Belakang Factory -
Jalan Alun-alun Timur
Jalan Asia-Afrika
Jalan Dalem Kaum
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
15. Zona Kuning
Pedestrian bagi pejalan kaki. Letaknya dipaling dalam lapis zona sebagai keamanan dan
ketertiban sirkulasi pejalan kaki maupun sirkulasi lainnya.
Zona Merah
Zona kendaraan umum maupun pribadi. Mengatur jalur lintasan kendaraan, sirkulasi dan
parkir.
Zona Hijau
Pepohonan dan tanaman hijau yang menjadi batas antara Zona Merah dan Zona Hijau.
Berfungsi sebagai buffer kebisingan, buffer asap kendaraan dan keamanan pejalan kaki
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
16. Jalan Asia-Afrika Jalan Alun-alun Timur
Monumen Kawasan Banceuy Jalan Braga (Museum KAA)
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
17. Suasana Alun-alun dan Ex-Palaguna
Kelompok : Rahmawati (@msrahmawati) | Arif Kamaludin FA (@arifkamal28) | Rifqi Hadyan Damas (@damaskecil) | Dea Indriawaty (@deaindria)
SAAT RUANG DAN WAKTU BERTEMU
DISITU ADA ELEMEN FISIK DAN MAYA YANG
BERSINERGI DENGAN MENGATAS NAMAKAN
KONSEP LAMPAU MENUJU KINI
“KONSEP BARU SESUAI PERKEMBANGAN ZAMAN
YANG MEMPERTAHANKAN YANG LAMA DALAM
RANGKA MENJAGA EKSISTENSINYA SEBAGAI
BANGUNAN KONSERVASI”