SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
PSIKOLOGI
INDIVIDU
ALLPORTNabilah Azhar (9882405116411013)
Ririn Maulina (9882405116411006)
• Allport, salah seorang di antara empat putra
seorang dokter, lahir di Indiana pada tahun
1897.
• Memiliki kakak laki-laki yang juga menjadi
psikolog terkenal (Floyd).
• Pengalaman yang luas di luar negeri ini ikut
berperan dalam mengembangkan
perhatiannya yang besar terhadap soal-soal
internasional dan hal ini nyata sekali dalam
kegiatan-kegiatan Allport selama 30 tahun
terakhir.
• Setelah mendapat gelar Sarjana Muda pada
tahun 1919 dengan mayor ekonomi dan
filsafat, Allport selama satu tahun mengajar
sosiologi dan bahasa Inggrispada Robert
College di Istambul.
GORDON W. ALLPORT
• Pada tahun1963, ia dianugerahi medali emas oleh American Psychological
Foundation, dan pada tahun 1964, ia menerima hadiah dari American
Psychological Association atas sumbangan-sumbangan ilmiahnya yang
terkenal.
• Tulisan-tulisannya menunjukan usaha-usaha yang tak henti-hentinya untuk
memberikan perhatian secara adil pada sifat kompleks dan khas dari tingkah
laku manusia individual.
• Kebulatan tingkah laku dan pentingnya motif-motif sadar ini dengan
sendirinya menyebabkan Allport memberi tekanan perhatian pada gejala-
gejala yang sering kali disebutnya self dan ego.
• Selaras dengan tekanannya pada faktor-faktor rasional adalah keyakinannya
bahwa individu lebih merupakan makhluk masa kini daripada makhluk masa
lampau.
STRUKTUR DAN KEPRIBADIAN
Struktur Kepribadian diuraikan dalam bentuk sifat-sifat (traits), namun lebih luas dari
pada itu tingkah laku juga dimotivasikan atau digerakkan oleh sifat-sifat (traits) itu.
tekanan utama teorinya di letakkan pada sifat (Traits).
Sifat pada Allport dapat disamakan dengan kebutuhan (need) pada Murray,
insting pada Freud, dan sentimen pada McDougall.
Kepribadian, Watak dan Tempramen
“Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu atas
sistem – sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya
yang khas terhadap lingkungannya” (1937, hlm. 48).
Ada penekanan dalam istilah mengenai Kepribadian.
Organisasi dinamik : kepribadian selalu berkembang dan berubah
Psikofisis : kepribadian bukanlah semata – mata mental dan bukan semata –
mata neural.
Menentukan : menjelaskan bahwa kepribadian terdiri dari kecenderungan –
kecenderungan menentukan yang memainkan peranan aktif dalam tingkah
laku individu.
watak sering digunakan secara bertukar – tukar, namun Allport
menunjukkan bahwa secara tradisional kata watak
mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu atas dasar mana
individu – individu atau perbuatan – perbuatannya dinilai. Jadi,
dalam menggambarkan watak individu, kata “baik” atau
“buruk” seringkali dipakai.
“kami lebih suka mendefinisikan watak sebagai kepribadian
yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang
didevaluasi. (1961. Hlm. 32).
Tempramen biasanya menunjuk pada disposisi – disposisi
yang sangat erat hubungannya faktor – faktor biologis atau
fisiologis dan yang karenanya sedikit sekali mengalami
perubahan dalam perkembangan.
Sifat (Traits)
Allport membedakan antara sifat – sifat individual dan sifat – sifat
umum. Istilah sifat digunakan untuk sifat umum, sedangkan istilah
baru disposisi pribadi (personal disposition) dipakai untuk
menggantikan istilah sifat individual. Disposisi – disposisi pribadi
juga disebut sebagai sifat – sifat morfogenik.
Disposisi pribadi atau sifat morfogenik didefinisikan sebagai :
Struktur neuropsikis umum (yang khas bagi individu) dengan
kapasitas menjadikan banyak stimulus secara fungsional ekuivalen
dan memulai serta membimbing bentuk – bentuk konsisten
tingkah laku adaptif dan stilistik (1961, hlm. 373)
Dengan disposisi – disposisi pribadi, penyelidik dapat meneliti
seseorang dan menentukan apa yang disebut Allport
“Individualitas unik yang berpolaa”
Sikap berhubungan dengan suatu objek atau sekelompokan
objek khusus, sedangkan sifat atau disposisi tidak. Cakupan sifat
hampir selalu lebih besar daripada sikap. Sikap dapat berbeda –
beda cakupannya mulai dari sangat khusus sampai ke sangat
umum, sedangkan sifat atau disposisi selalu umum.
Jenis disposisi yang dibedakan oleh Allport yakni :
A. Disposisi Kardinal
B. Disposisi Sentral
C. Disposisi Sekunder
a. Disposisi Kardinal
Begitu umum sehingga pengaruhnya dapat ditemukan
pada hampir setiap kegiatan individu yang memilikinya.
Jenis disposisi ini relatif kurang biasa dan tidak akan
dijumpai pada banyak orang.
Contohnya : Joan Arc (self-sacrifice yang gagah berani),
Bunda Teresa (layanan ibadah), Machiavelli (kebengisan
politis).
b. Disposisi Sentral
Yang merupakan kecenderungan-kecenderungan sangat khas
dari individu, yang sering berfungsi atau muncul dan sangat
mudah disimpulkan.
Contohnya : Pandai, bodoh, pemalu.
c. Disposisi Sekunder
Lebih jarang muncul, kurang bermanfaat untuk
mendeskripsikan kepribadian, dan lebih tampak terpusat
pada respon-respon yang ditimbulkannya maupun pada
stimulus-stimulusnya yang sesuai.
Contohnya : C mudah marah jika ada orang yang mencoba
menggoda.
Intensi
Lebih penting dari pada seluruh penyelidikan tentang mas
lampau atau sejarah organisme adalah pertanyaan
sederhana mengenai intensi atau apakah yang diinginkan
atau diperjuangkan individu di masa depan. Harapan –
harapan, keinginan – keinginan, ambisi – ambisi, cita –
cita.
Prophium
Proprium adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan self/ego. Allport menemukan tujuh
aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-
sendiri-an (sef-hood).
3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni rasa diri jasmaniah,
rasa identitas diri yang berkesinambungan, dan harga diri atau
rasa bangga.
4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul yakni perluasan diri,
dan gambaran diri.
6 sampai 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran diri sehingga
ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dengan akal dan
pikiran.
Otonomi Fungsional
Otonom fungsional memandang motif-motif orang dewasa
aneka ragam, dan sebagai sistem-sistem yang bersifat
kontemporer serta mandiri, berasal dari sistem-sistem
sebelumnya, tetapi secara fungsional tidak tergantung pada
sistem-sistem itu.
Prinsip otonomi fungsional dengan pengertian umum bahwa
tingkah laku tertentu dapat diteruskan demi tujuan yang
berbeda dari motif semula yang menimbulkan tingkah
laku itu. Misalnya seorang pemburu mula-mula berburu
untuk mencari makanan, tetapi sesudah makanan berlimpah
maka pemburu tersebut berburu untuk menyalurkan
agresinya yang bersifat bawaan.
Kesatuan Kepribadian
Setelah menguraikan manusia psikologis ke dalam
sekumpulan sifat dan disposisi, sikap dan kebiasaan,
nilai, intensi, dan motif, maka kita dihadapkan pada
tugas untuk menyatukannya. Namun Allport berpendapat
bahwa peranan utama untuk menyatukan itu berada pada
fungsi-fungsi si proprium.
Perkembangan Kepribadian
1. Bayi
Allport memandang neonatus sebagai makhluk yang
eksistensinya nyaris semata-mata berupa hereditas, dorongan
primitif, dan refleks. Neonatus belum memiliki sifat-sifat
khusus yang baru muncul kemudian sebagai akibat dari
transaksi-transaksi dengan lingkungan.
Allport berpendapat bahwa seorang bayi mulai
memperlihatkan kualitas-kualitas tertentu, misalnya perbedaan-
perbedaan gerakan dan ekspresi emosional yang cenderung
menetap dan lebur menjadi cara-cara penyesuaian yang lebih
matang yang dipelajari kemudian. Jadi, sebagian dari tingkah
laku bayi dipandang sebagai bentuk awal pola kepribadiannya
kemudian.
2. Transformasi Kanak – kanak
Kita menghadapi organisme yang pada waktu lahir merupakan makhluk
biologis, kemudian berubah menjadi individu yang bereksistensi dalam
rupa ego yang berkembang, struktur sifat yang meluas, dan inti yang
terdiri atas tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi masa depan.
Prinsip ini menjelaskan bahwa apa yang mula-mula sekedar merupakan
alat untuk mencapai suatu tujuan biologis dapat menjadi motif otonom
yang dimiliki oleh dorongan yang dibawa sejak lahir.
3. Orang Dewasa
Kini dalam diri individu yang matang kita menemukan seorang
pribadi yang tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat
yang terorganisasi dan harmonis.
Kepribadian yang matang pertama-tama harus memiliki
1. Ekstensi sense of self
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
3. Penerimaan diri
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
6. Filsafat Hidup

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)coryditapratiwi
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&millerPretty A
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenVivia Maya Rafica
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslowelmakrufi
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1miaparamita95
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 

Was ist angesagt? (20)

Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslow
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
Psi.sosial
Psi.sosialPsi.sosial
Psi.sosial
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 

Ähnlich wie PSIKOLOGI INDIVIDU

Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfNawang Setyoningrum
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6setiawan02
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadianelmakrufi
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personalitiJacklinramli
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allportONe's Iwan
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
KepribadianVita Zzz
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologialya_sn
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 

Ähnlich wie PSIKOLOGI INDIVIDU (20)

Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
 
Allport
AllportAllport
Allport
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6
 
GORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptxGORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptx
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
gordon allport
gordon allportgordon allport
gordon allport
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personaliti
 
14. gordon allport
14. gordon allport14. gordon allport
14. gordon allport
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia
 
Manusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunyaManusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunya
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 

Kürzlich hochgeladen

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

PSIKOLOGI INDIVIDU

  • 2. • Allport, salah seorang di antara empat putra seorang dokter, lahir di Indiana pada tahun 1897. • Memiliki kakak laki-laki yang juga menjadi psikolog terkenal (Floyd). • Pengalaman yang luas di luar negeri ini ikut berperan dalam mengembangkan perhatiannya yang besar terhadap soal-soal internasional dan hal ini nyata sekali dalam kegiatan-kegiatan Allport selama 30 tahun terakhir. • Setelah mendapat gelar Sarjana Muda pada tahun 1919 dengan mayor ekonomi dan filsafat, Allport selama satu tahun mengajar sosiologi dan bahasa Inggrispada Robert College di Istambul. GORDON W. ALLPORT
  • 3. • Pada tahun1963, ia dianugerahi medali emas oleh American Psychological Foundation, dan pada tahun 1964, ia menerima hadiah dari American Psychological Association atas sumbangan-sumbangan ilmiahnya yang terkenal. • Tulisan-tulisannya menunjukan usaha-usaha yang tak henti-hentinya untuk memberikan perhatian secara adil pada sifat kompleks dan khas dari tingkah laku manusia individual. • Kebulatan tingkah laku dan pentingnya motif-motif sadar ini dengan sendirinya menyebabkan Allport memberi tekanan perhatian pada gejala- gejala yang sering kali disebutnya self dan ego. • Selaras dengan tekanannya pada faktor-faktor rasional adalah keyakinannya bahwa individu lebih merupakan makhluk masa kini daripada makhluk masa lampau.
  • 4. STRUKTUR DAN KEPRIBADIAN Struktur Kepribadian diuraikan dalam bentuk sifat-sifat (traits), namun lebih luas dari pada itu tingkah laku juga dimotivasikan atau digerakkan oleh sifat-sifat (traits) itu. tekanan utama teorinya di letakkan pada sifat (Traits). Sifat pada Allport dapat disamakan dengan kebutuhan (need) pada Murray, insting pada Freud, dan sentimen pada McDougall.
  • 5. Kepribadian, Watak dan Tempramen “Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu atas sistem – sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya” (1937, hlm. 48). Ada penekanan dalam istilah mengenai Kepribadian. Organisasi dinamik : kepribadian selalu berkembang dan berubah Psikofisis : kepribadian bukanlah semata – mata mental dan bukan semata – mata neural. Menentukan : menjelaskan bahwa kepribadian terdiri dari kecenderungan – kecenderungan menentukan yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu.
  • 6. watak sering digunakan secara bertukar – tukar, namun Allport menunjukkan bahwa secara tradisional kata watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu atas dasar mana individu – individu atau perbuatan – perbuatannya dinilai. Jadi, dalam menggambarkan watak individu, kata “baik” atau “buruk” seringkali dipakai. “kami lebih suka mendefinisikan watak sebagai kepribadian yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang didevaluasi. (1961. Hlm. 32).
  • 7. Tempramen biasanya menunjuk pada disposisi – disposisi yang sangat erat hubungannya faktor – faktor biologis atau fisiologis dan yang karenanya sedikit sekali mengalami perubahan dalam perkembangan.
  • 8. Sifat (Traits) Allport membedakan antara sifat – sifat individual dan sifat – sifat umum. Istilah sifat digunakan untuk sifat umum, sedangkan istilah baru disposisi pribadi (personal disposition) dipakai untuk menggantikan istilah sifat individual. Disposisi – disposisi pribadi juga disebut sebagai sifat – sifat morfogenik. Disposisi pribadi atau sifat morfogenik didefinisikan sebagai : Struktur neuropsikis umum (yang khas bagi individu) dengan kapasitas menjadikan banyak stimulus secara fungsional ekuivalen dan memulai serta membimbing bentuk – bentuk konsisten tingkah laku adaptif dan stilistik (1961, hlm. 373) Dengan disposisi – disposisi pribadi, penyelidik dapat meneliti seseorang dan menentukan apa yang disebut Allport “Individualitas unik yang berpolaa”
  • 9. Sikap berhubungan dengan suatu objek atau sekelompokan objek khusus, sedangkan sifat atau disposisi tidak. Cakupan sifat hampir selalu lebih besar daripada sikap. Sikap dapat berbeda – beda cakupannya mulai dari sangat khusus sampai ke sangat umum, sedangkan sifat atau disposisi selalu umum.
  • 10. Jenis disposisi yang dibedakan oleh Allport yakni : A. Disposisi Kardinal B. Disposisi Sentral C. Disposisi Sekunder
  • 11. a. Disposisi Kardinal Begitu umum sehingga pengaruhnya dapat ditemukan pada hampir setiap kegiatan individu yang memilikinya. Jenis disposisi ini relatif kurang biasa dan tidak akan dijumpai pada banyak orang. Contohnya : Joan Arc (self-sacrifice yang gagah berani), Bunda Teresa (layanan ibadah), Machiavelli (kebengisan politis).
  • 12. b. Disposisi Sentral Yang merupakan kecenderungan-kecenderungan sangat khas dari individu, yang sering berfungsi atau muncul dan sangat mudah disimpulkan. Contohnya : Pandai, bodoh, pemalu. c. Disposisi Sekunder Lebih jarang muncul, kurang bermanfaat untuk mendeskripsikan kepribadian, dan lebih tampak terpusat pada respon-respon yang ditimbulkannya maupun pada stimulus-stimulusnya yang sesuai. Contohnya : C mudah marah jika ada orang yang mencoba menggoda.
  • 13. Intensi Lebih penting dari pada seluruh penyelidikan tentang mas lampau atau sejarah organisme adalah pertanyaan sederhana mengenai intensi atau apakah yang diinginkan atau diperjuangkan individu di masa depan. Harapan – harapan, keinginan – keinginan, ambisi – ambisi, cita – cita.
  • 14. Prophium Proprium adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan self/ego. Allport menemukan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri- sendiri-an (sef-hood). 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni rasa diri jasmaniah, rasa identitas diri yang berkesinambungan, dan harga diri atau rasa bangga. 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul yakni perluasan diri, dan gambaran diri. 6 sampai 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dengan akal dan pikiran.
  • 15. Otonomi Fungsional Otonom fungsional memandang motif-motif orang dewasa aneka ragam, dan sebagai sistem-sistem yang bersifat kontemporer serta mandiri, berasal dari sistem-sistem sebelumnya, tetapi secara fungsional tidak tergantung pada sistem-sistem itu. Prinsip otonomi fungsional dengan pengertian umum bahwa tingkah laku tertentu dapat diteruskan demi tujuan yang berbeda dari motif semula yang menimbulkan tingkah laku itu. Misalnya seorang pemburu mula-mula berburu untuk mencari makanan, tetapi sesudah makanan berlimpah maka pemburu tersebut berburu untuk menyalurkan agresinya yang bersifat bawaan.
  • 16. Kesatuan Kepribadian Setelah menguraikan manusia psikologis ke dalam sekumpulan sifat dan disposisi, sikap dan kebiasaan, nilai, intensi, dan motif, maka kita dihadapkan pada tugas untuk menyatukannya. Namun Allport berpendapat bahwa peranan utama untuk menyatukan itu berada pada fungsi-fungsi si proprium.
  • 17. Perkembangan Kepribadian 1. Bayi Allport memandang neonatus sebagai makhluk yang eksistensinya nyaris semata-mata berupa hereditas, dorongan primitif, dan refleks. Neonatus belum memiliki sifat-sifat khusus yang baru muncul kemudian sebagai akibat dari transaksi-transaksi dengan lingkungan. Allport berpendapat bahwa seorang bayi mulai memperlihatkan kualitas-kualitas tertentu, misalnya perbedaan- perbedaan gerakan dan ekspresi emosional yang cenderung menetap dan lebur menjadi cara-cara penyesuaian yang lebih matang yang dipelajari kemudian. Jadi, sebagian dari tingkah laku bayi dipandang sebagai bentuk awal pola kepribadiannya kemudian.
  • 18. 2. Transformasi Kanak – kanak Kita menghadapi organisme yang pada waktu lahir merupakan makhluk biologis, kemudian berubah menjadi individu yang bereksistensi dalam rupa ego yang berkembang, struktur sifat yang meluas, dan inti yang terdiri atas tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi masa depan. Prinsip ini menjelaskan bahwa apa yang mula-mula sekedar merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan biologis dapat menjadi motif otonom yang dimiliki oleh dorongan yang dibawa sejak lahir.
  • 19. 3. Orang Dewasa Kini dalam diri individu yang matang kita menemukan seorang pribadi yang tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat yang terorganisasi dan harmonis. Kepribadian yang matang pertama-tama harus memiliki 1. Ekstensi sense of self 2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain 3. Penerimaan diri 4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan 5. Objektifikasi diri: insight dan humor 6. Filsafat Hidup