3. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bagian ini diharapkan :
• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan tentang definisi
organisasi, hubungan perilaku organisasi dengan psikologi industri,
teori organisasi, dan MSDM.
• Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan tentang perilaku-
perilaku manusia yang ada didalam organisasi.
• Mahasiswa memahami dan mampu menganalisis tentang tujuan,
prediksi atau peramalan, pengendalian & pengawasan, perspektif
keilmuan (MSDM), melatih kepekaan terkait dengan perilaku
didalam organisasi.
KS / MODUL / USB YPKP
4. DEFINISI PERILAKU ORGANISASI
• Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut
aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi,
atau kelompok tertentu.
• Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia
yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang ditimbulkan dari
pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka
berada.
• Tujuannya untuk memperlancar upaya pencapaian tujuan
organisasi.
5. PERILAKU ORGANISASI & PSIKOLOGI INDUSTRI
• Keduanya berfokus pada penjelasan tentang perilaku
manusia dalam organisasi
• Psikologi Industri berangkat dari psikologi, sementara
Perilaku Organisasi bersifat multidisiplin.
Perbedaan pada basis keilmuan dan lingkup kajian
6. PERILAKU ORGANISASI & TEORI ORGANISASI
• Perilaku organisasi mempelajari perilaku individu / kelompok
dalam organisasi dan aplikasinya (analisis Mikro).
• Teori organisasi mempelajari struktur, proses dan
performansi organisasi (analisis Makro)
Perbedaan : pada unit analisis dan objek kajian.
7. PERILAKU ORGANISASI & MSDM
• Perilaku organisasi dianggap lebih mendasar (teoritis;
berdasar pada konsep)
• Manajemen sumber daya manusia lebih terapan dengan
fokus pada teknik pengelolaan sumber daya manusia.
Perbedaan : pendekatan yang digunakan
8. PENDEKATAN STUDI PERILAKU
1. Pendekatan COGNITIF : Edward Tolman
Berdasarkan pemahaman seseorang terhadap informasi
2. Pendekatan BEHAVIORISTIC : I.P. Pavlov dan J.B. Watson
Berdasarkan Response yang muncul apabila diberi
stimulus tertentu
3. Pendekatan Social Learning : A. Bandura
Berdasarkan penggabungan pendekatan Cognitif dan
behavioristic
9. LINGKUP PERILAKU ORGANISASI
MODEL 3 LEVEL (S.P. ROBIN)
Mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga
tingkatan analisis.
1. Tingkatan Individu : karakteristik bawaan individu dalam
organisasi.
2. Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku kelompok dan
faktor-faktor determinannya
3. Tingkatan Organisasi : faktor-faktor organizational yang
mempengaruhi perilaku.
10. 10
Perilaku Organisasi
Cakupan studi yang menyelidiki dampak perilaku
individual, kelompok, dan struktur dalam organisasi
yang bermaksud menggunakan ilmu pengetahuan
terhadap perbaikan efektivitas sebuah perusahaan
Source : Stephen P. Robbins
11. 11
Struktur dan proses mempengaruhi perilaku organisasi
dan budaya
Struktur
Proses
Cetakbiru yang mengindikasikan bagaimana orang-orang dan
pekerjaan dikelompokkan bersama dalam sebuah organisasi.
Struktur digambarkan oleh sebuah diagram organisasi.
Aktivitas yang meniupkan hidup kedalam struktur organisasi.
Proses-proses yang lazim adalah komunikasi, pengambilan
keputusan, sosialisasi, dan pengembangan karir
Source : Gibson
12. PENTINGNYA MEMPELAJARI PERILAKU ORGANISASI
1. Dengan mengetahui perilaku manusia, baik secara individu maupun
kelompok di dalam organisasi akan membantu pimpinan organisasi
untuk menempatkan orang tersebut pada jabatan atau bagian
pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian dan keahliannya
2. Dengan mengetahui perilaku manusia, pimpinan lebih mudah
menentukan motivasi apa yang paling tepat bagi bawahannya agar
semangat kerjanya meningkat.
3. Dengan mengetahui perilaku manusia dalam organisasi, dapat
membantu pimpinan untuk menggerakkan dan mengarahkan
bawahannya untuk melaksanakan tugas-2nya dalam mencapai
tujuan yang diinginkan
4. Dengan mengetahui perilaku manusia dalam organisasi dapat
membantu pimpinan dalam mengintegrasikan bawahannya untuk
melaksanakan tugas-2nya mencapai tujuan organisasi
13. ASUMSI DASAR KELOMPOK BEHAVIORALIS
• Bahwa tingkah laku memperlihatkan keteraturan (regularitas)
yang dapat dirumuskan dalam generalisasi-2 normatif (pattern
for behavior) maupun generalisasi empiris (pattern of behavior)
• Generalisasi harus dapat dibuktikan (verifikasi) kebenarannya
dengan menunjuk pada tingkah laku yang relevan (empirik)
• Untuk mengumpulkan dan menafsirkan data diperlukan teknik-
2 penelitian yang cermat.
• Untuk mencapai kecermatan dalam penelitian diperlukan
pengukuran dan kuantifikasi
• Dalam membuat analisis, nilai-2 pribadi si peneliti sedapat
mungkin tidak berperan (values free) ---- > perspektif emik
• Penelitian perilaku mempunyai sifat terbuka terhadap konsep,
teori dan ilmu-2 sosial lainnya (terbuka adanya kritik dan
perubahan)
19. PRINSIP TUJUAN DALAM ORGANISASI
• Dapat diterima dan dapat dipahami secara mudah dan jelas
• Dapat dicapai dan dilaksanakan
• Dapat memberikan motivasi dan dorongan
• Sederhana agar tidak salah tafsir
• Dapat disosialisasikan dan dikomunikasikan secara terbuka
kepada pihak-pihak yang terlibat
20. POSISI TUJUAN DALAM ORGANISASI
FILOSOFIS
VISI
MISI
TUJUAN
KEBIJAKSANAAN
PROGRAM
PROYEK
KEGIATAN
21. KELEMAHAN STUDI PERILAKU ORGANISASI
•Kemampuan dan keahlian manusia dalam organisasi
tidak selalu sama
•Manusia organisasi akan selalu berpikir tentang masa
depan dengan membuat pilihan-2 yang
menguntungkan (rasional) tentang bagaimana
sebaiknya bertindak dan berperilaku
•Manusia organisasi memiliki perbedaan-2 dalam
memahami lingkungannya berkaitan dengan latar
belakang dan masa lalunya
22. • Manusia organisasi akan memiliki respon atau reaksi yang
berbeda terhadap peristiwa tertentu yang terjadi dalam
organisasi, karena banyaknya variabel atau faktor yang
berpengaruh dalam organisasi (baik teknis maupun non teknis)
• Manusia organisasi memiliki perbedaan-2 dalam cara berpikir,
berperasaan, bertindak, disamping persamaannya dalam hal
naluri untuk hidup berkelompok dan bekerjasama.
• Perilaku organisasi bersifat abstrak dan seringkali
membingungkan, karena tidak menghasilkan prinsip-2 yang
sederhana tetapi sangat komplek dalam menjelaskan
fenomena dan analisis situasional
• Perilaku organisasi tidak memiliki prinsip-2 umum yang dapat
diterapkan pada semua situasi, tetapi hanya mengajarkan
kepada manajer untuk mendiagnosa permasalahan dalam
konteks organisasi yang bersifat situasional
23. GERAKAN POST PERILAKU
(Post Behavior Movement)
• Berorientasi sistem nilai
• Berorientasi pada etika dan moralitas
• Mengutamakan kepentingan publik
• Mengembangkan potensi individu (agency/aktor)
• Memberikan peluang dan persamaan untuk berpartisipasi
• Berperilaku pro-aktif
• Berorientasi pada perubahan organisasi
• Melakukan kritik terhadap dominasi dan norma-norma
administrasi klasik (behavior approach)
Sumber: Jong S.Jun,1976, Renewing the Study of
Comparative Administration.
24. PENDEKATAN KONTINGENSI ATAU KONTEMPORER
MERUPAKAN SALAH SATU CARA TERBAIK DALAM
MENGATASI KELEMAHAN STUDI PERILAKU ORGANISASI
(TETAPI BUKAN CARA YANG PALING BAIK)
26. THE MAIN SCHOOLS OF ORGANIZATIONAL ANALYSIS
Anti Organization Theory Radical Organization
Theory
Ethnomethodology and
Phenomenological,Symbolic
Interactionism
Pluralism
• Action Frame of
Reference
• Theories of Bureaucratic
Dysfunction
• Social System Theory
•Objectivism
THE SOCIOLOGY OF RADICAL CHANGE
SUBJECTIVE OBJECTIVE
THE SOCIOLOGY OF REGULATION
27. ORGANISASI
• Merupakan unit sosial yang dibentuk secara sadar
• Memiliki fungsi yang relatif berkesinambungan (kontinyu)
• Terbuka dan tertutup
• Formal dan Informal
• Publik dan Bisnis
• Sehat dan Tidak Sehat (sakit)
29. UNIT ANALISIS DALAM ORGANISASI
Lingkungan
Eksternal
Organisasi
Lingkungan
Internal
organisasi
Organisasi
Kelompok
Individu
30. Unit analisis
individu
Unit analisis
kelompok
Unit analisis
organisasi
• Persepsi
• Kepribadian
• Sikap
• Motivasi
• Proses
• pembelajaran
• Sistem nilai
• Analisis trend
• Pengambilan
keputusan
• Dinamika
• kelompok
• Komunikasi
• Konflik
• Kekuasaan dan
Politik
• Kepemimpinan
• Struktur
organisasi
• Desain program
• Sistem evaluasi
hasil kerja
• Imbalan (reward
system)
• Pengembangan
organisasi (OD)
• Budaya
organisasi
31. TIPE ORGANISASI
(Desmond Graves, 1986, Corporate Culture: Diagnosis and Change)
ROLE
(Peran)
- Birokrasi (Rutin)
TASK
(Tugas)
-Program dan Proyek
(Insidental)
POWER
(Kekuasaan)
-Partai Politik
ATOMISTIC
(Sel)
-Filantropis
-Reformis
-Revolusionis
HIGH FORMALIZATION
LOW
CENTRALIZATION
HIGH
CENTRALIZATION
LOW FORMALIZATION
32. Buku Anjuran untuk mempelajari Perilaku Organisasi
1. Stephen P Robbins “Perilaku Organisasi” (Jilid 1 & 2 , Edisi
delapan)
2. McShane Stephen L and Von Glinow, Mary Ann “
Organizational Behavior” , (2005)
3. Luthan Fred “ Organizational Behavior” (1998)
4. Greendberg, Jerald & Baron “Organizational Behavior”
(2003)
5. Drs. Adam I, Indrawijaja, MPA, “ Perilaku Organisasi” (2005)
6. Miftah Thoha, “ Perilaku Organisasi” konsep dasar dan
aplikasi (2006)
7. Stephen P Robbins , ( Alih Bahasa Jusuf Udaya) “ Teori
Organisasi” struktur, desain & aplikasi, Edisi 3
8. Paul Hersey, Kenneth H. Blanchard, Dewey E. Johnson, “
Management of Organizational Behavior”.
Hinweis der Redaktion
Pertemuan pertama berisi pengenalan, aturan perkuliahan dan deskripsi singkat mengenai MK