SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 52
Downloaden Sie, um offline zu lesen
UNSUR HARA MIKRO TANAH
DAN TANAMAN
Hara mikro:
• dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit
• Sama pentingnya dengan hara makro
• Defisiensi juga menghambat pertumbuhan
unsur tergolong hara mikro:
1. Fe (besi)
2. Cu (tembaga)
3. Mn (mangan)
4. Zn (seng)
5. B (boron)
6. Mo (molibdenum)
7. Cl (khlor)
Defisiensi hara mikro terjadi pada:
1. Tanah pasiran
2. Tanah organik/gambut
3. Tanah pertanian intensif dipupuk NPK, sisa
tanaman tidak dikembalikan
➢
➢
➢
➢
➢
Hara Mikro Total di tanah kg/ha
Fe 11.200 - 224.000
Zn 22,4 - 672
B 22,4 - 224
Mn 11,20 – 11.200
Cu 2,2 - 448
Mo 1,12 – 7,84
➢
➢
Hara Mikfro Nilai pH
B 5,0 – 7,0
Cu 5,0 – 7,0
Fe 4,0 – 6,5
Mn 5,0 – 6,5
Zn 5,0 – 7,0
Mo 5,5 – 8,5
Cl Tidak dipengaruhi
➢
Fe di dalam tanah
1. Fe unsur terbesar ke 4 penyusun tanah (0,7% - 55%)
2. Sumber Fe mineral primer dan sekunder
3. Mineral primer feromagnesium:
olivin, augit, hornblende, biotit
4. Mineral sekunder: geotit Fe2O3.H2O/Fe(OH)3
limonit (Fe2O3.3H2O)
hematit (Fe2O3)
Hemati -- > warna tanah merah
Goetit -- > warna tanah kuning
Perilaku Fe di dalam tanah
➢ Reaksi dg senyawa organik -- > kompleks Fe-organik
(khelat) -- > tidak larut
➢ Khelat (Fe-organik) tidak tersedia bagi tanaman
➢ Diserap tanaman: Fe2+ dan Fe3+
➢ Kelarutan Fe dipengaruhi pH dan redoks
➢ Fe larut tinggi -- > kond. Reduktif/tergenang & pH rendah
akibatnya:- tanaman keracunan Fe
- Fe memfiksasi P, Mo & SO4
(FeH2PO4
-, FeMoO4
- & FeSO4
2-)
Fungsi Fe di dalam tanaman
1. Sintesis klorofil
2. Komponen protein citarasa/flavorproteins
3. Komponen sistim enzim
4. Komponen porfirin: sitokrom transpor elektron, sitokrom
respirasi, hematin, ferikron, dan leghemoglobin.
5. Komponen protein feredoksin, reduksi nitrat (NO3
-), sulfat
(SO4
-2), pembentuk energi (NADP)
6. Sintesis senyawa haem/porphyrins: katalase & peroksidase
aktif dalam oksidasi biologi
7. Pembentuk meristem akar
Kesimpulan kahat Fe terganggu proses fisiologi dan
metabolisme (fotosintesis & oksidasi biolog)
Gejala defisiensi Fe di dalam tanaman
1. tidak mobil
2. gejala awal pada daun muda
3. khlorosisi pada daun muda diantara vena
4. defisiensi parah daun kering, tulang daun hijau pucat
- kecoklatan
5. terjadi pada tanah pH tinggi ( pH > 7,5)
6. terjadi bila logam (Mo, Cu, Mn dan Zn) tidak seimbang
Kandungan Fe di dalam daun tanaman
1. Berkisar 10 ppm – 1000 ppm
2. Tingkat kecukupan 50 ppm – 75 ppm
3. Titik kritis Fe sebagian besar tanaman 50 ppm
Sumber Kadar Fe (%)
Besi Sulfat 19 - 23
Besi oksida 69 - 73
Besi amonium sulfat 14
Besi amonium polifosfat 22
Besi kelat 5 - 14
Bahan organik lain 5 - 10
Dosis :
FeSO4.3H2O = 5 – 25 kg/ha ketanah
= 0,2 – 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun
Tembaga ( Cu )
Cu di dalam tanah dan tanaman
1. Kandungan Cu total dlm tanah 1 – 50 mg/kg tanah
2. Bentuk Cu dalam tanah: bahan organik, terjerap spesifik,
kelat (komplek Cu-organik) dan Cu-dd
3. Ikatan Cu-organik lebih kuat daripada Fe/ Al-organik
4. Akibatnya di gambut terjadi defisiensi Cu
5. > 90% Cu bentuk kompleks Cu-organik
6. . pH tanah tinggi > 6,8 Cu kurang tersedia, Cu(OH)2
8. Sumber utama mineral: sulfida kalkopirit (CuFeS2)
9. Fe, Mn & Al larut terlalu tinggi menekan serapan Cu
10. Kadar Cu dalam jaringan tanaman 5 ppm – 20 ppm
11. Kadar kritis Cu dalam daun 20 - 30 ppm
12. Cu larut tinggi dalam tanah meracun bagi tanaman
dan menekan aktivitas/ serapan Fe
13. Keracunan akar oleh Cu, 5 – 10 x lebih toksik dari Al
pertumbuhan akarter hambat
Fungsi Cu dalam tanaman
1. Komponen dan aktivator enzim
enzim polifenol oksidase dan diamin oksidase →
sintesis lignin (dinding sel)
3. Tanaman kahat Cu mudah rebah dan peka terhadap
serangan hama & penyakit
4. Cu terlibat dalam reaksi redoks (Cu2+ + e < = > Cu+) (transpor
elektron, fotosintesis, respirasi, pembentukan ATP
5. ATP berperan dalam proses fisologis & metabolisme
sintesis protein, lemak, serapan hara secara aktif
Defisiensi Cu dalam tanaman
1. Jarang terjadi
2. Defisiensi Cu khlorosis pada daun muda dg pinggir dan
tulang daun hijau pucat.
3. tanaman sensitif terhadap kahat Cu: padi, asparagus,
kentang dan kedelai
4. Jeruk kekurangan Cu mengakibakan buah pecah
5. Defisiensi parah -- > mati mulai dari pucuk batang
Pada jagung dan biji-bijian, tanaman kerdil, daun muda
kuning
5. Mempeungaruhi pembentukan biji dan buah
Sumber Kadar Cu (%)
Cu Sulfat 22
Cu-NH4-posfat 30
Kelat tembaga bervareasi
Bahan organik lain bervareasi
Dosis :
CuSO4.3H2O = 5 – 25 kg/ha ketanah
= 0,2 – 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun
Mangan (Mn) di dalam tanah
1. mineral primer dan bahan organik
2. bentuk dlm tanah: mineral, komplek Mn-organik, Mn-dd &
Mn larut
3. konsentrasi Mn dalam tanah beragam (20 - 3000 ppm),
rata-rata 600 ppm
4. mineral mengandung Mn: pirolusin (MnO2), Manganit
(MnOOH), hausmanit (Mn3O4)
5. bentuk kompleks Mn-organik dlm tanah 80 – 90%
6. Kelarutan Mn dipengaruhi pH dan redoks tanah
Kelarutan: Mn(OH)2 < ---- > Mn2+
pH tinggi pH rendah
Mn4+ <---- > Mn2+
oksidatif reduktif
Reduktif & pH rendah Mn2+ meningkat
oksidatif & pH tinggi Mn2+ turun (kurang tersedia/kahat Mn
Tanah mineral masam Mn2+ sangat tinggi
terjadi keracunan
Gejala keracunan Mn, bercak coklat pada daun tua dan
klorosis → penyerapan Fe, Cu dan Zn terhambat
Peranan Mn dalam tanaman
1. Komponen khloroplas
2. Aktivator enzim (proses fotosintesis, respirasi,
metabolisme N, dekarboksilase dan dehidrogenase)
3. Kovaktor berbagai enzim : dalam proses fotosintesis,
fenilalamin (mediasi asam fenolik, peroksidase →
polimerisasi alkohol -- > pembentukan lignin.
4. Lignin komponen dinding sel, kekurangan Mn tanaman
mudah diserang fungi/jamur
5. Konsentrasi Mn di dlm tanaman beragam 20 – 500 ppm
6. Batas kritis 10 – 20 ppm
Gejala kahat Mn
1. Mn tidak mobil dalam tanaman
2. gejala kekurangan pada daun muda
3. khlorosis antar tulang daun, bercak kecoklatan/abu dan
nekrosis dengan tulang daun masih hijau
4. defisiensi sangat parah daun muda coklat – kekuningan
5. pertumbuhan akar terhambat
6. kahat Mn terjadi pada pH tinggi.
Dosis :
MnSO4.3H2O = 5 – 25 kg/ha ketanah
= 0,2 – 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun
MnSO4 = 11 kg/ha
0,2 – 0,5% (larutan) semprotkan ke daun
Sumber Kadar Mn (%)
Mangan Sulfat 26 - 28
Mangan oksida 41 - 68
Mangan kelat 12
Mangan karbonat 31
Mangan klorida 17
Seng ( Zn ) di dalam tanah
1. mineral primer dan bahan organik
2. Bentuk Zn dalam tanah: Zn-mineral, komplek Zn-organik,
Zn-dd & Zn larut
3. Konsentrasi Zn dalam tanah beragam (10 - 300 ppm)
4. Mineral mengandung Zn: Spalerit (ZnS), Smitsonit
(ZnCO3), hemimorfit Zn4(OH)2Si2.7H2O,
5. Zn mengganti Mg dalam mineral liat silikat monmorilonit
6. Zn larut dipengaruhi pH
7. pH rendah (5,5 – 6,5) ketersediaan Zn tinggi,
pH tinggi Zn membentuk Zn(OH)2 -- > tidak tersedia
8. kahat Zn sering terjadi daripada hara mikro lain
9. pemupukan P dosis tinggi -- > kahat Zn (Zn-fosfat)
terutama konsentrasi Zn rendah
10. ukuran Zn relatif sama Mg -- > Zn terfiksasi
11. Zn-organik tidak tersedia bagi tanaman
12. Zn diimobilisasi oleh mikroba tanah
13. ketersediaan Zn meningkat oleh mikoriza
Peranan Zn di dalam tanaman
1. Kofaktor enzim termasuk triptofan dan hormon auksin
2. Komponen enzim (alkohol dehidrogenase, Cu-Zn
superoksid dismutase, karbonic anhidrase, RNA-polimerase
3. Enzim alkohol dehidrogenase -- > pembentukan etanol dari
asetildehida pada ujung akar.
4. Karbonik anhidrase terdapat dalam kloroplas untuk
asimilasi CO2 fotosintesis
5. Penting dalam metabolisme karbohidrat, sintesis protein,
pertumbuhan batang, Zn penting dlm transkripsi DNA
Defisiensi Zn pada tanaman
1. Zn tidak mobil
2. gejala pada daun muda (klorosis, tulang daun hijau)
3. pertumbuhan terhambat, buku pendek, daun kecil/kerdil
4. keriting dan mengelompok pada bagian atas tanaman
5. tanaman sensitif kurang Zn: jeruk, jagung, kapas, kentang
6. defisiensi Zn pada tanah tererosi berat/terlapuk lanjut,
pasir, gambut
7. kandungan Zn dalam tanaman beragam: 25 – 150 ppm
8. titik kritis Zn dlm tanaman 10 – 20 ppm
Dosis :
Pemupukan Zn melalui daun : 0,6 – 1,12 kg/ha (larutkan
dg konsentrasi 0,2 – 0,5%)
Sumber Kadar Zn (%)
Zink Sulfat 23 - 2836
Zink oksida 78
Zink sulfat (basic) 55
Zink organik 5 - 10
Molibdenum (Mo) di dalam tanah
1. sumber mineral primer dan bahan organik
2. mineral mengandung Mo dalam tanah: besi-molibdat :
Fe2(MoO4)5.8H2O, wulfenit : PbMoO, powelit : CaMoO4
3. kandungan Mo total dalam tanah beragam (0,2 - 36 ppm)
4. bentuk dalam tanah: mineral, terjerap/labil-Mo & Mo larut
5. fiksasi MoO3
-2 : mineral alofan, oksida/hidroksida Al, Fe &
Si amorf
6. Mo larut: MoO4
2-, HMoO4
-, H2MoO4
- (MoO4
2- terbanyak)
7. konsentrasinya tergantung pH,
8. pH meningkat -- > ketersediaan Mo
8. pengapuran -- > meningkatkan ketersediaan Mo
9. pemupukan P dosis tinggi meningkatkan serapan Mo
10. pemupukan S dosis tinggi menekan serapan Mo
11. sensitivitas tanaman terhadap kahat Mo beragam
tergantung jenis dan varietas tanaman
12. total Mo-organik >> daripada Mo-mineral
13. anion molibdat (MoO4
2-) membentuk kompleks dengan
anion lain : fosfomolibdat
Peranan Mo di dalam tanaman
1. sebagai kofaktor beberapa enzim: nitrat reduktase,
nitrogenase, santin oksidase/dehidrogenase, aldehid
oksidase, sulfat oksidase.
2. Nitrat reduktase enzim” mereduksi NO3
- -- > NH3,
nitrogenase -- > fiksasi N2 udara
(simbiosis atau nonsimbiosis)
3. defisiensi Mo = gejala defisiensi N (reduksi nitrat/fiksasi N2
udara terganggu)
4. kandungan Mo dalam tanaman 0,34 – 1,5 ppm
Kelebihan Mo di dalam tanaman
1. jarang terjadi kelebihan Mo dalam tanaman
2. tanaman dengan kadar Mo tinggi -- > sapi keracunan
(kadar Mo ≥ 5 ppm)
3. kadar Mo tinggi pada jarirangan tanaman -- > tanah alkalin
4. kelebihan Mo pada ternak -- > defisiensi Cu
penyebab penyakit molibdenosis pada ternak
Defisiensi Mo di dalam tanaman
1. daun muda berwarna pucat, pinggir daun coklat seperti
terbakar, pertumbuhan daun terhambat
2. daun tua klorosis seperti kahat N
dari daun tua terus ke daun muda (defisiensi berat)
3. defisiensi Mo bersamaan dengan defisiensi S dan P
4. titik kritis kadar Mo dalam daun 0,1 – 1,0 ppm
5. defisiensi Mo sering terjadi pada tanah mineral masam
dan tanah bertekstur pasir
6. aplikasi P dosis tinggi meningkatkan serapan Mo,
7. aplikasi S dosis tinggi mengurangi serapan Mo (pH tanah
turun)
Sumber Kadar Mo (%)
Amonium molibdat [(NH4)6Mo7O24.2H2O] 54
Natrium molibdat (Na2MoO4.2H2O) 39 - 41
Asam molibdat (H3MoO4) 47,5
Molibdat trioksida (MoO3) 66
Boron ( B ) di dalam tanah
1. Sumber B : mineral primer dan bahan organik
2. kandungan B total dalam tanah beragam (1 - 270 ppm)
3. bentuk Mo dalam tanah: mineral B, terjerap pada mineral
liat, oksida /hidroksida Al dan Fe, Mo larut & B-organik
4. B dalam tanah tidak mobil karena difiksasi
5. jerapan B meningkat bila pH naik dari 4 -- > 8 – 9
berkurang pada pH > 9
6. B larut dalam tanah: H3BO3 atau B(OH)4,
kelarutan meningkat pada pH rendah
7. mineral mengandung B: aksenit, uleksit, kolemanit, kermit,
turmalin (dominan).
8. sumber utama B: B-organik
9. tanah berkadar bahan organik rendah berpotensi kahat B
10. B sangat mobil dlm tanah, tanah pasir & drainase baik
curah hujan tinggi (B tercuci tinggi/kahat B)
11. bentuk anion B : H2BO3
-, HBO3
2- , BO3
3- & B4O7
2-
(pada pH > 7 bentuk mudah diserap tanaman)
12. umumnya diserap tanaman H3BO3 pada pH rendah
Peranan B di dalam tanaman
1. pembentukan dinding sel, integritas membran sel,
membantu translokasi gula dan serapan Ca
2. Penting pada: perkecambahan, pembungaan,
pembentukan tepung sari, buah, pembelahan sel, status
air, pergerakan hormon
3. Translokasi gula dalam floem
4. B tidak mobil, sukar ditranslokasi ke daun/jaringan muda
5. kandungan B dalam tanaman monokotil 6 – 18 ppm dan
dikotil 20 – 60 ppm
6. titik kritis B < 20 ppm
Defisiensi B dalam tanaman
1. Gagal pertumbuhan pucuk, batang kaku, pertumbuhan
cabang lateral
2. Daun berwarna ungu, coklat dan kuning, menebal, keriting,
buah mudah rontok
3. Buah, umbi dan akar berubah warna, berkarat coklat dan
pecah
4. Tanaman buah dan sayur mudah busuk, buah kasar,
matang tidak merata, buah keropos
5. Kahat B jarang terjadi
6. terjadi pada tanah pasiran, drainase baik, curah hujan
tinggi
Sumber Kadar Mo (%)
Borak 11,3
Natrium pentaborak 18,0
Natrium tetraborak (pupuk borak 46) 14,0
Natrium tetraborak (pupuk borak 65) 20,0
Asam borak 17,0
Colemanite 10,0
Solubor 20
Khlor (Cl) di dalam tanah
1. Dalam bentuk garam larut: NaCl, CaCl2, MgCl2
2. Hampir tidak ada dalam bentuk mineral, terfiksasi dan
organik
3. Ion Cl sangat mobil dalam tanah, mudah tercuci
4. Masuk kedalam tanah melalui air hujan, air irigasi, letusan
gunung berapi, air laut
5. Kahat Cl jarang terjadi
6. Ditambahkan melalui pemberian pupuk KCl (65% Cl),
MgCl2 (74% Cl) dan NaCl (66% Cl)
7. Diserap tanaman dalam bentuk Cl-
Peranan Cl dalam tanaman
1. Terlibat dalam beberapa proses metabolisme tanaman
2. Mengatur tekanan osmosis cairan sel, mengatur membuka
dan menutup stomata, gerakan air, dan zat-zat terlarut
dalam sel tanaman
3. Mengatur keseimbangan ion dalam penyerapan hara dan
fotosintesis
4. Penting dalam proses fotosintesis (kadarnya dalam
kloroplas 10%)
5. Ion Cl- dalam tanaman sangat mobil, mudah larut dan
tercuci dari tubuh tanama
Defisiensi dan kelebihan Cl dalam tanaman
1. Titik kitis Cl bila kandungannya < 0,15%
2. Gejala kahat Cl layu daun pucuk, klorosis, nekrosis, daun
warna tembaga
3. Konsentrasi Cl terlalu tinggi -- > tanaman keracunan
(lebih sering terjadi dibandingkan kahat Cl)
4. Kelebihan Cl -- > meningkatkan tekanan osmosis air tanah
sehingga tanaman layu.
5. Tanaman sering keracunan Cl : tembakau dan tomat
ciri: daun menebal dan menggulung
6. Keracunan Cl pada tanah salin, kadar NaCl sangat tinggi,
tekanan osmosis akar tinggi -- > serapan air terganggu
Tabel 2. Kadar hara mikro dalam bahan kering tanaman
untuk pertumbuhan normal
Unsur Hara g mol/g
berat kering
mg/kg
bahan kering
Jumlah
atom relatif
Molibden Mo 0,001 0,1 1
Tembaga Cu 0,10 6 100
Seng Zn 0,30 20 300
Mangan Mn 1,0 50 1000
Besi Fe 2,0 100 2000
Boron B 2,0 20 2000
Khlor Cl 3,0 100 3000
Hara
Mikro
Diserap Tanaman (kg/ha)
Jagung Kapas
B 0,067 0,056
Cu 0,056 0,034
Fe 0,112 0,078
Mn 0,090 0,034
Mo 0,034 0,022
Zn 0,168 0,067
Tabel 4. Kadar hara mikro dalam daun ketiga termuda
tanaman kopi
Spesies Lokasi Hara Mikro
Fe Mn Zn Cu B
......................... g/g
.........................
Coffea
arabica
Aiyra, Papua New
Guinea
55,8 147 4,25 16 17
Coffea
canephora
Bubia, papua New
Guinea
56 33 5,75 22,5 61
Tabel 5. Kadar hara mikro dalam tanaman karet muda
(umur 27 bulan)
Hara mikro g /pohon
Besi (Fe) 1,14
Mangan (Mn) 1,18
Seng (Zn) 0,4
Tembaga (Cu) 0,09
Boron (B) 0,13
Molibdenum (Mo) 0,004
UNSUR BERMANTFAAT LAIN
BAGI TANAMAN
Unsur lain yang bermanfaat bagi tanaman:
1. Nikel (Ni)
2. Natrium (Na)
3. Kobal (Co)
4. Silikon (Si)
Nikel (Ni)
1. Ni ditetapkan sebagai unsur esensial bagi tanaman
(laboratorium tanah, tanaman dan nutrisi & kantor
penelitian dan pelayanan di Ichaca, New York, USA)
2. Ni pembentuk enzim urease untuk memecah urea
mineralisasi N urea -- > tersedia bagi tanaman
3. berperan dalam penyerapan Fe oleh tanaman
4. dibutuhkan dalam perkecambahan biji
tanaman kahat Ni gagal membentuk biji
Natrium (Na)
1. berperan dalam pergerakan air (tekanan osmosis)
dan keseimbangan ion dlm tanaman
2. Esensial bagi tanaman -- > pada tanah berkadar
garam tinggi,
3. dalam vakuola -- > menjaga tekanan turgor sel &
pertumbuhan tanaman
3. berpengaruh baik pada tanah kahat K,
Na mengganti fungsi K
4. beberapa jenis tanaman butuh Na -- > pertumbuhan
optimum contoh seledri dan bayam
Kobal (Co)
1. Co dibutuhkan mikroba dalam penambatan N2 udara
pada tanaman kacang-kacangan
2. Esensial bagi tanaman yang tumbuh pada tanah
berkadar garam tinggi,
3. kandungan Co dalam tanaman berkadar garam tinggi
0,02 – 0,5 ppm.
3. Kebutuhan Co lebih tinggi pada tanaman penambat
N2 udara
Siklikon (Si)
1. Si unsur paling banyak kedua penyusun kerak bumi
2. Si komponen penyusun dinding sel tanaman
3. Kadar Si pada tanaman biji-bijian dan rumputan 0,2 –
2,0%, tanaman berdaun lebar 0,02 – 0,2%
4. Tanaman yang cukup Si mempunyai dinding sel lebih
kuat dan tegar, tanaman tahan terhadap serangan
hama dan penyakit
5. Tanaman yg cukup Si toleran terhadap kekeringan
dan panas tinggi
6. Si mencegah keracunan Fe dan Mn.
Defisiensi Cu
Defisiensi Cu menyebabkan:
• Mid crown chlorosis/peat yellow
• Chlorosis hijau pucat-kekuningan
pada daun muda
• Daun pendek, kuning dan mati
Penyebab defisiensi:
• Ketersediaan (Cu-dd) rendah
• Jumlah hara tidak seimbang
penambahan Mg telalu tinggi
Penambahan N & P tanpa K
Defisiensi Fe, Cu & B
Menyebabkan:
• pada daun bercak seperti pulau
warna dasar hijau pucat
• ujung daun nekrosisi
• tajuk atas menguning
• daun muda tidak tumbuh normal
• tanaman tidak berkembang
• tanaman kerdil/kanopi kecil

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie 61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf

Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1f' yagami
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Ir. Zakaria, M.M
 
Unsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaUnsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaRika Cahya Nando
 
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)Devia Rahayu
 
Kesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materiKesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materiRoni Vayayang
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanGoogle
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Husna Muslimah
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur harapucukcemara
 
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptxAgathaHaselvin
 
Cekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdf
Cekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdfCekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdf
Cekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdfRaihanNaufal22
 
Pupuk mia bonita
Pupuk mia bonitaPupuk mia bonita
Pupuk mia bonitaDamri Se
 
Diah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincDiah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincdiahretno4
 
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptxUnsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptxRohitHutagaol
 
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdfWan Na
 
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDFebrina Tentaka
 

Ähnlich wie 61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf (20)

Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
 
Unsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaUnsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinya
 
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
 
Kesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materiKesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materi
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
 
Cekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdf
Cekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdfCekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdf
Cekaman hara pada tanaman (Definisi Keracunan Hara).pdf
 
Unsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanismeUnsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanisme
 
Nitrogen
NitrogenNitrogen
Nitrogen
 
Pupuk mia bonita
Pupuk mia bonitaPupuk mia bonita
Pupuk mia bonita
 
Diah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincDiah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zinc
 
Budidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliahBudidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliah
 
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptxUnsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
Unsur Hara. pada tanah dan yg dibutuhkan ole tanamanpptx
 
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
 
Fertilizer elements
Fertilizer elementsFertilizer elements
Fertilizer elements
 
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
 

Mehr von MapriRudiansyah

kelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptxkelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptxMapriRudiansyah
 
kelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptxkelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptxMapriRudiansyah
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfMapriRudiansyah
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 

Mehr von MapriRudiansyah (9)

kelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptxkelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptx
 
kelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptxkelompok analisis kompetitif.pptx
kelompok analisis kompetitif.pptx
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf
 
AGROEKOSISTEM.pdf
AGROEKOSISTEM.pdfAGROEKOSISTEM.pdf
AGROEKOSISTEM.pdf
 
Dokumen-WPS Office.pdf
Dokumen-WPS Office.pdfDokumen-WPS Office.pdf
Dokumen-WPS Office.pdf
 
garuda358609.pdf
garuda358609.pdfgaruda358609.pdf
garuda358609.pdf
 
4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf4._Ekologi_hewan.pdf
4._Ekologi_hewan.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf

  • 1. UNSUR HARA MIKRO TANAH DAN TANAMAN Hara mikro: • dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit • Sama pentingnya dengan hara makro • Defisiensi juga menghambat pertumbuhan
  • 2. unsur tergolong hara mikro: 1. Fe (besi) 2. Cu (tembaga) 3. Mn (mangan) 4. Zn (seng) 5. B (boron) 6. Mo (molibdenum) 7. Cl (khlor)
  • 3. Defisiensi hara mikro terjadi pada: 1. Tanah pasiran 2. Tanah organik/gambut 3. Tanah pertanian intensif dipupuk NPK, sisa tanaman tidak dikembalikan ➢ ➢ ➢ ➢ ➢
  • 4. Hara Mikro Total di tanah kg/ha Fe 11.200 - 224.000 Zn 22,4 - 672 B 22,4 - 224 Mn 11,20 – 11.200 Cu 2,2 - 448 Mo 1,12 – 7,84 ➢ ➢
  • 5. Hara Mikfro Nilai pH B 5,0 – 7,0 Cu 5,0 – 7,0 Fe 4,0 – 6,5 Mn 5,0 – 6,5 Zn 5,0 – 7,0 Mo 5,5 – 8,5 Cl Tidak dipengaruhi ➢
  • 6. Fe di dalam tanah 1. Fe unsur terbesar ke 4 penyusun tanah (0,7% - 55%) 2. Sumber Fe mineral primer dan sekunder 3. Mineral primer feromagnesium: olivin, augit, hornblende, biotit 4. Mineral sekunder: geotit Fe2O3.H2O/Fe(OH)3 limonit (Fe2O3.3H2O) hematit (Fe2O3) Hemati -- > warna tanah merah Goetit -- > warna tanah kuning
  • 7. Perilaku Fe di dalam tanah ➢ Reaksi dg senyawa organik -- > kompleks Fe-organik (khelat) -- > tidak larut ➢ Khelat (Fe-organik) tidak tersedia bagi tanaman ➢ Diserap tanaman: Fe2+ dan Fe3+ ➢ Kelarutan Fe dipengaruhi pH dan redoks ➢ Fe larut tinggi -- > kond. Reduktif/tergenang & pH rendah akibatnya:- tanaman keracunan Fe - Fe memfiksasi P, Mo & SO4 (FeH2PO4 -, FeMoO4 - & FeSO4 2-)
  • 8. Fungsi Fe di dalam tanaman 1. Sintesis klorofil 2. Komponen protein citarasa/flavorproteins 3. Komponen sistim enzim 4. Komponen porfirin: sitokrom transpor elektron, sitokrom respirasi, hematin, ferikron, dan leghemoglobin. 5. Komponen protein feredoksin, reduksi nitrat (NO3 -), sulfat (SO4 -2), pembentuk energi (NADP) 6. Sintesis senyawa haem/porphyrins: katalase & peroksidase aktif dalam oksidasi biologi 7. Pembentuk meristem akar Kesimpulan kahat Fe terganggu proses fisiologi dan metabolisme (fotosintesis & oksidasi biolog)
  • 9. Gejala defisiensi Fe di dalam tanaman 1. tidak mobil 2. gejala awal pada daun muda 3. khlorosisi pada daun muda diantara vena 4. defisiensi parah daun kering, tulang daun hijau pucat - kecoklatan 5. terjadi pada tanah pH tinggi ( pH > 7,5) 6. terjadi bila logam (Mo, Cu, Mn dan Zn) tidak seimbang
  • 10. Kandungan Fe di dalam daun tanaman 1. Berkisar 10 ppm – 1000 ppm 2. Tingkat kecukupan 50 ppm – 75 ppm 3. Titik kritis Fe sebagian besar tanaman 50 ppm
  • 11. Sumber Kadar Fe (%) Besi Sulfat 19 - 23 Besi oksida 69 - 73 Besi amonium sulfat 14 Besi amonium polifosfat 22 Besi kelat 5 - 14 Bahan organik lain 5 - 10 Dosis : FeSO4.3H2O = 5 – 25 kg/ha ketanah = 0,2 – 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun
  • 12. Tembaga ( Cu ) Cu di dalam tanah dan tanaman 1. Kandungan Cu total dlm tanah 1 – 50 mg/kg tanah 2. Bentuk Cu dalam tanah: bahan organik, terjerap spesifik, kelat (komplek Cu-organik) dan Cu-dd 3. Ikatan Cu-organik lebih kuat daripada Fe/ Al-organik 4. Akibatnya di gambut terjadi defisiensi Cu 5. > 90% Cu bentuk kompleks Cu-organik 6. . pH tanah tinggi > 6,8 Cu kurang tersedia, Cu(OH)2
  • 13. 8. Sumber utama mineral: sulfida kalkopirit (CuFeS2) 9. Fe, Mn & Al larut terlalu tinggi menekan serapan Cu 10. Kadar Cu dalam jaringan tanaman 5 ppm – 20 ppm 11. Kadar kritis Cu dalam daun 20 - 30 ppm 12. Cu larut tinggi dalam tanah meracun bagi tanaman dan menekan aktivitas/ serapan Fe 13. Keracunan akar oleh Cu, 5 – 10 x lebih toksik dari Al pertumbuhan akarter hambat
  • 14. Fungsi Cu dalam tanaman 1. Komponen dan aktivator enzim enzim polifenol oksidase dan diamin oksidase → sintesis lignin (dinding sel) 3. Tanaman kahat Cu mudah rebah dan peka terhadap serangan hama & penyakit 4. Cu terlibat dalam reaksi redoks (Cu2+ + e < = > Cu+) (transpor elektron, fotosintesis, respirasi, pembentukan ATP 5. ATP berperan dalam proses fisologis & metabolisme sintesis protein, lemak, serapan hara secara aktif
  • 15. Defisiensi Cu dalam tanaman 1. Jarang terjadi 2. Defisiensi Cu khlorosis pada daun muda dg pinggir dan tulang daun hijau pucat. 3. tanaman sensitif terhadap kahat Cu: padi, asparagus, kentang dan kedelai 4. Jeruk kekurangan Cu mengakibakan buah pecah 5. Defisiensi parah -- > mati mulai dari pucuk batang Pada jagung dan biji-bijian, tanaman kerdil, daun muda kuning 5. Mempeungaruhi pembentukan biji dan buah
  • 16. Sumber Kadar Cu (%) Cu Sulfat 22 Cu-NH4-posfat 30 Kelat tembaga bervareasi Bahan organik lain bervareasi Dosis : CuSO4.3H2O = 5 – 25 kg/ha ketanah = 0,2 – 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun
  • 17. Mangan (Mn) di dalam tanah 1. mineral primer dan bahan organik 2. bentuk dlm tanah: mineral, komplek Mn-organik, Mn-dd & Mn larut 3. konsentrasi Mn dalam tanah beragam (20 - 3000 ppm), rata-rata 600 ppm 4. mineral mengandung Mn: pirolusin (MnO2), Manganit (MnOOH), hausmanit (Mn3O4) 5. bentuk kompleks Mn-organik dlm tanah 80 – 90% 6. Kelarutan Mn dipengaruhi pH dan redoks tanah
  • 18. Kelarutan: Mn(OH)2 < ---- > Mn2+ pH tinggi pH rendah Mn4+ <---- > Mn2+ oksidatif reduktif Reduktif & pH rendah Mn2+ meningkat oksidatif & pH tinggi Mn2+ turun (kurang tersedia/kahat Mn Tanah mineral masam Mn2+ sangat tinggi terjadi keracunan Gejala keracunan Mn, bercak coklat pada daun tua dan klorosis → penyerapan Fe, Cu dan Zn terhambat
  • 19. Peranan Mn dalam tanaman 1. Komponen khloroplas 2. Aktivator enzim (proses fotosintesis, respirasi, metabolisme N, dekarboksilase dan dehidrogenase) 3. Kovaktor berbagai enzim : dalam proses fotosintesis, fenilalamin (mediasi asam fenolik, peroksidase → polimerisasi alkohol -- > pembentukan lignin. 4. Lignin komponen dinding sel, kekurangan Mn tanaman mudah diserang fungi/jamur 5. Konsentrasi Mn di dlm tanaman beragam 20 – 500 ppm 6. Batas kritis 10 – 20 ppm
  • 20. Gejala kahat Mn 1. Mn tidak mobil dalam tanaman 2. gejala kekurangan pada daun muda 3. khlorosis antar tulang daun, bercak kecoklatan/abu dan nekrosis dengan tulang daun masih hijau 4. defisiensi sangat parah daun muda coklat – kekuningan 5. pertumbuhan akar terhambat 6. kahat Mn terjadi pada pH tinggi.
  • 21. Dosis : MnSO4.3H2O = 5 – 25 kg/ha ketanah = 0,2 – 0,5% (larutan) disemprotkan kedaun MnSO4 = 11 kg/ha 0,2 – 0,5% (larutan) semprotkan ke daun Sumber Kadar Mn (%) Mangan Sulfat 26 - 28 Mangan oksida 41 - 68 Mangan kelat 12 Mangan karbonat 31 Mangan klorida 17
  • 22. Seng ( Zn ) di dalam tanah 1. mineral primer dan bahan organik 2. Bentuk Zn dalam tanah: Zn-mineral, komplek Zn-organik, Zn-dd & Zn larut 3. Konsentrasi Zn dalam tanah beragam (10 - 300 ppm) 4. Mineral mengandung Zn: Spalerit (ZnS), Smitsonit (ZnCO3), hemimorfit Zn4(OH)2Si2.7H2O, 5. Zn mengganti Mg dalam mineral liat silikat monmorilonit 6. Zn larut dipengaruhi pH 7. pH rendah (5,5 – 6,5) ketersediaan Zn tinggi, pH tinggi Zn membentuk Zn(OH)2 -- > tidak tersedia
  • 23. 8. kahat Zn sering terjadi daripada hara mikro lain 9. pemupukan P dosis tinggi -- > kahat Zn (Zn-fosfat) terutama konsentrasi Zn rendah 10. ukuran Zn relatif sama Mg -- > Zn terfiksasi 11. Zn-organik tidak tersedia bagi tanaman 12. Zn diimobilisasi oleh mikroba tanah 13. ketersediaan Zn meningkat oleh mikoriza
  • 24. Peranan Zn di dalam tanaman 1. Kofaktor enzim termasuk triptofan dan hormon auksin 2. Komponen enzim (alkohol dehidrogenase, Cu-Zn superoksid dismutase, karbonic anhidrase, RNA-polimerase 3. Enzim alkohol dehidrogenase -- > pembentukan etanol dari asetildehida pada ujung akar. 4. Karbonik anhidrase terdapat dalam kloroplas untuk asimilasi CO2 fotosintesis 5. Penting dalam metabolisme karbohidrat, sintesis protein, pertumbuhan batang, Zn penting dlm transkripsi DNA
  • 25. Defisiensi Zn pada tanaman 1. Zn tidak mobil 2. gejala pada daun muda (klorosis, tulang daun hijau) 3. pertumbuhan terhambat, buku pendek, daun kecil/kerdil 4. keriting dan mengelompok pada bagian atas tanaman 5. tanaman sensitif kurang Zn: jeruk, jagung, kapas, kentang 6. defisiensi Zn pada tanah tererosi berat/terlapuk lanjut, pasir, gambut 7. kandungan Zn dalam tanaman beragam: 25 – 150 ppm 8. titik kritis Zn dlm tanaman 10 – 20 ppm
  • 26. Dosis : Pemupukan Zn melalui daun : 0,6 – 1,12 kg/ha (larutkan dg konsentrasi 0,2 – 0,5%) Sumber Kadar Zn (%) Zink Sulfat 23 - 2836 Zink oksida 78 Zink sulfat (basic) 55 Zink organik 5 - 10
  • 27. Molibdenum (Mo) di dalam tanah 1. sumber mineral primer dan bahan organik 2. mineral mengandung Mo dalam tanah: besi-molibdat : Fe2(MoO4)5.8H2O, wulfenit : PbMoO, powelit : CaMoO4 3. kandungan Mo total dalam tanah beragam (0,2 - 36 ppm) 4. bentuk dalam tanah: mineral, terjerap/labil-Mo & Mo larut 5. fiksasi MoO3 -2 : mineral alofan, oksida/hidroksida Al, Fe & Si amorf 6. Mo larut: MoO4 2-, HMoO4 -, H2MoO4 - (MoO4 2- terbanyak) 7. konsentrasinya tergantung pH, 8. pH meningkat -- > ketersediaan Mo
  • 28. 8. pengapuran -- > meningkatkan ketersediaan Mo 9. pemupukan P dosis tinggi meningkatkan serapan Mo 10. pemupukan S dosis tinggi menekan serapan Mo 11. sensitivitas tanaman terhadap kahat Mo beragam tergantung jenis dan varietas tanaman 12. total Mo-organik >> daripada Mo-mineral 13. anion molibdat (MoO4 2-) membentuk kompleks dengan anion lain : fosfomolibdat
  • 29. Peranan Mo di dalam tanaman 1. sebagai kofaktor beberapa enzim: nitrat reduktase, nitrogenase, santin oksidase/dehidrogenase, aldehid oksidase, sulfat oksidase. 2. Nitrat reduktase enzim” mereduksi NO3 - -- > NH3, nitrogenase -- > fiksasi N2 udara (simbiosis atau nonsimbiosis) 3. defisiensi Mo = gejala defisiensi N (reduksi nitrat/fiksasi N2 udara terganggu) 4. kandungan Mo dalam tanaman 0,34 – 1,5 ppm
  • 30. Kelebihan Mo di dalam tanaman 1. jarang terjadi kelebihan Mo dalam tanaman 2. tanaman dengan kadar Mo tinggi -- > sapi keracunan (kadar Mo ≥ 5 ppm) 3. kadar Mo tinggi pada jarirangan tanaman -- > tanah alkalin 4. kelebihan Mo pada ternak -- > defisiensi Cu penyebab penyakit molibdenosis pada ternak
  • 31. Defisiensi Mo di dalam tanaman 1. daun muda berwarna pucat, pinggir daun coklat seperti terbakar, pertumbuhan daun terhambat 2. daun tua klorosis seperti kahat N dari daun tua terus ke daun muda (defisiensi berat) 3. defisiensi Mo bersamaan dengan defisiensi S dan P 4. titik kritis kadar Mo dalam daun 0,1 – 1,0 ppm 5. defisiensi Mo sering terjadi pada tanah mineral masam dan tanah bertekstur pasir 6. aplikasi P dosis tinggi meningkatkan serapan Mo, 7. aplikasi S dosis tinggi mengurangi serapan Mo (pH tanah turun)
  • 32. Sumber Kadar Mo (%) Amonium molibdat [(NH4)6Mo7O24.2H2O] 54 Natrium molibdat (Na2MoO4.2H2O) 39 - 41 Asam molibdat (H3MoO4) 47,5 Molibdat trioksida (MoO3) 66
  • 33. Boron ( B ) di dalam tanah 1. Sumber B : mineral primer dan bahan organik 2. kandungan B total dalam tanah beragam (1 - 270 ppm) 3. bentuk Mo dalam tanah: mineral B, terjerap pada mineral liat, oksida /hidroksida Al dan Fe, Mo larut & B-organik 4. B dalam tanah tidak mobil karena difiksasi 5. jerapan B meningkat bila pH naik dari 4 -- > 8 – 9 berkurang pada pH > 9 6. B larut dalam tanah: H3BO3 atau B(OH)4, kelarutan meningkat pada pH rendah
  • 34. 7. mineral mengandung B: aksenit, uleksit, kolemanit, kermit, turmalin (dominan). 8. sumber utama B: B-organik 9. tanah berkadar bahan organik rendah berpotensi kahat B 10. B sangat mobil dlm tanah, tanah pasir & drainase baik curah hujan tinggi (B tercuci tinggi/kahat B) 11. bentuk anion B : H2BO3 -, HBO3 2- , BO3 3- & B4O7 2- (pada pH > 7 bentuk mudah diserap tanaman) 12. umumnya diserap tanaman H3BO3 pada pH rendah
  • 35. Peranan B di dalam tanaman 1. pembentukan dinding sel, integritas membran sel, membantu translokasi gula dan serapan Ca 2. Penting pada: perkecambahan, pembungaan, pembentukan tepung sari, buah, pembelahan sel, status air, pergerakan hormon 3. Translokasi gula dalam floem 4. B tidak mobil, sukar ditranslokasi ke daun/jaringan muda 5. kandungan B dalam tanaman monokotil 6 – 18 ppm dan dikotil 20 – 60 ppm 6. titik kritis B < 20 ppm
  • 36. Defisiensi B dalam tanaman 1. Gagal pertumbuhan pucuk, batang kaku, pertumbuhan cabang lateral 2. Daun berwarna ungu, coklat dan kuning, menebal, keriting, buah mudah rontok 3. Buah, umbi dan akar berubah warna, berkarat coklat dan pecah 4. Tanaman buah dan sayur mudah busuk, buah kasar, matang tidak merata, buah keropos 5. Kahat B jarang terjadi 6. terjadi pada tanah pasiran, drainase baik, curah hujan tinggi
  • 37. Sumber Kadar Mo (%) Borak 11,3 Natrium pentaborak 18,0 Natrium tetraborak (pupuk borak 46) 14,0 Natrium tetraborak (pupuk borak 65) 20,0 Asam borak 17,0 Colemanite 10,0 Solubor 20
  • 38. Khlor (Cl) di dalam tanah 1. Dalam bentuk garam larut: NaCl, CaCl2, MgCl2 2. Hampir tidak ada dalam bentuk mineral, terfiksasi dan organik 3. Ion Cl sangat mobil dalam tanah, mudah tercuci 4. Masuk kedalam tanah melalui air hujan, air irigasi, letusan gunung berapi, air laut 5. Kahat Cl jarang terjadi 6. Ditambahkan melalui pemberian pupuk KCl (65% Cl), MgCl2 (74% Cl) dan NaCl (66% Cl) 7. Diserap tanaman dalam bentuk Cl-
  • 39. Peranan Cl dalam tanaman 1. Terlibat dalam beberapa proses metabolisme tanaman 2. Mengatur tekanan osmosis cairan sel, mengatur membuka dan menutup stomata, gerakan air, dan zat-zat terlarut dalam sel tanaman 3. Mengatur keseimbangan ion dalam penyerapan hara dan fotosintesis 4. Penting dalam proses fotosintesis (kadarnya dalam kloroplas 10%) 5. Ion Cl- dalam tanaman sangat mobil, mudah larut dan tercuci dari tubuh tanama
  • 40. Defisiensi dan kelebihan Cl dalam tanaman 1. Titik kitis Cl bila kandungannya < 0,15% 2. Gejala kahat Cl layu daun pucuk, klorosis, nekrosis, daun warna tembaga 3. Konsentrasi Cl terlalu tinggi -- > tanaman keracunan (lebih sering terjadi dibandingkan kahat Cl) 4. Kelebihan Cl -- > meningkatkan tekanan osmosis air tanah sehingga tanaman layu. 5. Tanaman sering keracunan Cl : tembakau dan tomat ciri: daun menebal dan menggulung 6. Keracunan Cl pada tanah salin, kadar NaCl sangat tinggi, tekanan osmosis akar tinggi -- > serapan air terganggu
  • 41. Tabel 2. Kadar hara mikro dalam bahan kering tanaman untuk pertumbuhan normal Unsur Hara g mol/g berat kering mg/kg bahan kering Jumlah atom relatif Molibden Mo 0,001 0,1 1 Tembaga Cu 0,10 6 100 Seng Zn 0,30 20 300 Mangan Mn 1,0 50 1000 Besi Fe 2,0 100 2000 Boron B 2,0 20 2000 Khlor Cl 3,0 100 3000
  • 42. Hara Mikro Diserap Tanaman (kg/ha) Jagung Kapas B 0,067 0,056 Cu 0,056 0,034 Fe 0,112 0,078 Mn 0,090 0,034 Mo 0,034 0,022 Zn 0,168 0,067
  • 43. Tabel 4. Kadar hara mikro dalam daun ketiga termuda tanaman kopi Spesies Lokasi Hara Mikro Fe Mn Zn Cu B ......................... g/g ......................... Coffea arabica Aiyra, Papua New Guinea 55,8 147 4,25 16 17 Coffea canephora Bubia, papua New Guinea 56 33 5,75 22,5 61
  • 44. Tabel 5. Kadar hara mikro dalam tanaman karet muda (umur 27 bulan) Hara mikro g /pohon Besi (Fe) 1,14 Mangan (Mn) 1,18 Seng (Zn) 0,4 Tembaga (Cu) 0,09 Boron (B) 0,13 Molibdenum (Mo) 0,004
  • 46. Unsur lain yang bermanfaat bagi tanaman: 1. Nikel (Ni) 2. Natrium (Na) 3. Kobal (Co) 4. Silikon (Si)
  • 47. Nikel (Ni) 1. Ni ditetapkan sebagai unsur esensial bagi tanaman (laboratorium tanah, tanaman dan nutrisi & kantor penelitian dan pelayanan di Ichaca, New York, USA) 2. Ni pembentuk enzim urease untuk memecah urea mineralisasi N urea -- > tersedia bagi tanaman 3. berperan dalam penyerapan Fe oleh tanaman 4. dibutuhkan dalam perkecambahan biji tanaman kahat Ni gagal membentuk biji
  • 48. Natrium (Na) 1. berperan dalam pergerakan air (tekanan osmosis) dan keseimbangan ion dlm tanaman 2. Esensial bagi tanaman -- > pada tanah berkadar garam tinggi, 3. dalam vakuola -- > menjaga tekanan turgor sel & pertumbuhan tanaman 3. berpengaruh baik pada tanah kahat K, Na mengganti fungsi K 4. beberapa jenis tanaman butuh Na -- > pertumbuhan optimum contoh seledri dan bayam
  • 49. Kobal (Co) 1. Co dibutuhkan mikroba dalam penambatan N2 udara pada tanaman kacang-kacangan 2. Esensial bagi tanaman yang tumbuh pada tanah berkadar garam tinggi, 3. kandungan Co dalam tanaman berkadar garam tinggi 0,02 – 0,5 ppm. 3. Kebutuhan Co lebih tinggi pada tanaman penambat N2 udara
  • 50. Siklikon (Si) 1. Si unsur paling banyak kedua penyusun kerak bumi 2. Si komponen penyusun dinding sel tanaman 3. Kadar Si pada tanaman biji-bijian dan rumputan 0,2 – 2,0%, tanaman berdaun lebar 0,02 – 0,2% 4. Tanaman yang cukup Si mempunyai dinding sel lebih kuat dan tegar, tanaman tahan terhadap serangan hama dan penyakit 5. Tanaman yg cukup Si toleran terhadap kekeringan dan panas tinggi 6. Si mencegah keracunan Fe dan Mn.
  • 51. Defisiensi Cu Defisiensi Cu menyebabkan: • Mid crown chlorosis/peat yellow • Chlorosis hijau pucat-kekuningan pada daun muda • Daun pendek, kuning dan mati Penyebab defisiensi: • Ketersediaan (Cu-dd) rendah • Jumlah hara tidak seimbang penambahan Mg telalu tinggi Penambahan N & P tanpa K
  • 52. Defisiensi Fe, Cu & B Menyebabkan: • pada daun bercak seperti pulau warna dasar hijau pucat • ujung daun nekrosisi • tajuk atas menguning • daun muda tidak tumbuh normal • tanaman tidak berkembang • tanaman kerdil/kanopi kecil