2. Latar Belakang
• Meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap
pangan sumber hewani menuntut perusahaan-
perusahaan peternakan untuk meningkatan
produksinya. Peningkatan tersebut harus
disertai dengan penanganan yang memadai dan
terpadu dalam tatalaksana manajemen yang
baik mengenai pakan, pengendalian
penyakit, maupun penanganan hasil produksi.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem
tataniaga (pemasaran) yang efektif dan efisien
dengan sistem manajemen yang baik.
3.
4. Definisi Tataniaga (Pemasaran)
• Pengertian Tataniaga (pemasaran) tidak lain
daripada suatu proses perpindahan barang atau
jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
• Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran
adalah suatu kegiatan usaha yang bertalian
dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa
dari produsen ke konsumen.
5. Menurut Ahli
• Philip dan Duncan: pemasaran meliputi semua
langkah yang digunakan atau dipergunakan untuk
menempatkan barang-barang nyata ke tangan
konsumen.
• W.J. Stanton (2007): marketing is a total system
business designed to plan, price, promote, and
distribute want satisfying products to target market
to achieve organizational objective. (pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, promosi dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan).
6. • P.H. Nystrom: pemasaran meliputi segala
kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa
dari tangan produsen ke tangan konsumen.
• Basu Swastha DH (2005): pemasaran adalah
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar
dapat mencapai tujuan organisasi.
• American Marketing Association: pemasaran
pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang
diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen.
7. Konsep Tataniaga (Pemasaran)
• Konsep Tataniaga (pemasaran) adalah dasar
pemikiran bagaimana caranya aktifitas
pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan
suatu filsafat yang mantap, yang mengungkap
pemasaran yang tanggap dan bertanggung
jawab. Konsep pemasaran yang dianggap
maju/baru akan berorientasi ke
pasar/konsumen, sedangkan konsep pemasaran
yang lama lebih berorientasi ke arah produk.
9. Konsep Pemasaran Baru
Tujuan
Orientasi Kegiatan
Produk Manajemen Pemasaran yang Laba
terintegrasi Melalui
Kepuasan
Konsumen
10. Contoh Kasus
• Sebagai contoh, pohon-pohon kayu di hutan belantara secara ekonomis
tidak punya nilai guna, akan tetapi bila ditebang dan diangkat ke kampung
paling sedikit bernilai guna untuk bahan bakar (Place Utility). Jelas dalam
hal ini ada korban (input) kegiatan desa (paling sedikit tebang). Bila kayu
balok tadi dipotong dan dijadikan papan atau beroti (perubahan bentuk),
maka faedah kegunaan semakin ditingkatkan (Form Utility). Bila
dilanjutkan lagi papan diolah menjadi lemari, meja dan lain-lain.
Perubahan bentuk ini semakin memberi nilai kegunaan yang lebih tinggi.
Para tukang pembuat lemari, meja dan lain-lain, akan menjualnya kepada
konsumen (karena dibutuhkan) yang memberikan kepuasan (faedah) atau
kegunaan baginya. Maka terjadilah peralihan pemilikan (Possesion Utility)
atau (Ownership Utility) melalui proses jual beli. Barang-barang dan jasa
selalu dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu. Jadi barang harus tersedia
setiap saat dibutuhkan oleh konsumennya (kegunaan waktu (time utility)).
Kegiatan menyimpan barang, misalnya pada saat panen harganya turun
dan pada waktu paceklik dijual, termasuk dalam kegunaan waktu (Time
Utility)
11.
12. Manfaat Tataniaga
• Manfaat dan tujuan tataniaga (pemasaran)
secara umum adalah mengarahkan barang-
barang dan jasa-jasa ke tangan konsumen. Pada
setiap tingkatan aktivitasnya, terdapat suatu
mata rantai yang mengalirkan barang atau jasa
dari produsen sampai konsumen, dan pada
setiap rantai tingkatan tersebut akan
menciptakan tambahan nilai guna (utility).
13. Contoh
• Pohon-pohon kayu di hutan belantara secara
ekonomis tidak punya nilai guna, akan tetapi bila
ditebang dan diangkat ke kampung paling sedikit
bernilai guna untuk bahan bakar (Place Utility).
• Bila kayu balok tadi dipotong dan dijadikan papan
atau beroti (perobahan bentuk), maka faedah
kegunaan semakin ditingkatkan (Form Utility).
Dalam hal ini terdapat beberapa keuntungan bagi
warga desa yang posisinya sebagai input terhadap
produsen
14. • Bila dilanjutkan kembali papan diolah menjadi
lemari, meja dan lain-lain. Perubahan bentuk ini
semakin memberi nilai kegunaan yang lebih tinggi.
Dalam hal ini akan memberikan keuntungan
terhadap produsen yang mengolah papan-papan
kayu tersebut.
• Para produsen akan menyalurkan hasil produknya
(kursi, meja, lemari) kepada distributor dan
menjualnya kepada konsumen (karena dibutuhkan)
yang memberikan kepuasan (faedah) atau kegunaan
baginya. Maka terjadilah peralihan pemilikan
(Possesion Utility) atau (Ownership Utility) melalui
proses jual beli. Dalam hal ini keuntungan
konsumen ialah mendapatkan kepuasan dari
produk yang didapatkan karena memiliki nilai guna
yang baik baginya.
15. Kesimpulan
• Secara luas definisi serta pengertian Tataniaga
(pemasaran) ialah tidak lain daripada suatu
proses perpindahan barang atau jasa dari tangan
produsen ke tangan konsumen. Atau dapat
dikatakan pula bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan usaha yang bertalian dengan arus
penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen
ke konsumen.
16. • Dengan memahami pembahasan konsep
Tataniaga (pemasaran) adalah dasar pemikiran
bagaimana caranya aktifitas pemasaran dapat
dilaksanakan berdasarkan suatu filsafat yang
mantap, yang mengungkap pemasaran yang
tanggap dan bertanggung jawab. Konsep
pemasaran yang dianggap maju/baru akan
berorientasi ke pasar/konsumen, sedangkan
konsep pemasaran yang lama lebih berorientasi
ke arah produk.
17. • Dan pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa
manfaat utama yang ditimbulkan oleh konsep
tataniaga (pemasaran) tersebut ialah produk
yang dipasarkan memiliki nilai tambah pada
setiap tahapan aktivitasnya baik bagi pihak
produsen, distributor, serta memberikan
kepuasan terhadap konsumen itu sendiri.