UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
Presentasi Sistem Saraf Otonom
1. SISTEM SARAF OTONOM
Kelompok 2 :
1. Ade Indriani Safitri (NPM 1614401D192)
2. Bagus Maulana (NPM 1614401D195)
3. Hadiansyah (NPM 1614401D205)
4. Karina Maulidya Husain (NPM 1614401D212)
5. Lia Oktaviani (NPM 1614401D213)
6. Muhammad Wahyu Rahmadani (NPM 1614401D219)
7. Novi Yanti (NPM 1614401D223)
8. Novita Sari (NPM 1614401D224)
9. Setianudin (NPM 1614401D234)
10.Vovy Ramadhani (NPM 1614401D240)
2. PENGERTIAN
Pengertian sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang bergantung
pada sistem saraf pusat, dan antara keduanya dihubungkan urat-urat
saraf aferen dan eferen. Juga memiliki sifat seolah olah sebagai bagian
sistem saraf pusat, yang telah bermigrasi dari saraf pusat guna
mencapai kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru, dan usus.
Karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan
engendalian organ-organ dalam secara tidak sadar, kadang-kadang
disebut juga susunan saraf tidak sadar
3. • Bekerja tanpa pengaruh sistem
saraf pusat: otak/ sumsum tulang
belakang
• Mengatur kerja otot polos dan
kelenjar secara tidak sadar
• Dibagi menjadi dua: simpatik dan
parasimpatik
• Pada beberapa aktivitas
berlawanan, antara simpatik dan
parasimpatik
Sistem saraf otonom:
4. Saraf Otonom Dibagi Menjadi Dua :
• Saraf parasimpatis: terbagi dalam dua bagian yang terdiri atas saraf
otonom kranial dan saraf otonom sakral. Sistem Parasimpatis
berkaitan dengan pertahanan tubuh dan perbaikan sumber-sumber
tubuh antara lain penurunan denyut jantung, peningkatan aktivitas
gastrointestinal dan absorbsi makanan.
• Saraf simpatis: terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan
serta bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-
serabut saraf. Sistem Simpatis yang mempunyai aktivitas
perangsangan, responnya antara lain adalah peningkatan denyut
jantung, peningkatan kekuatan jantung, gula darah dan tekanan
darah.
5. Sistem simpatis terdiri atas serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-
ganglion. Urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan
kolumna vertebra, lantas berakhir dalam pelvis di depan koksigis, sebagai
ganglion koksigeus. Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan disebarkan
dari daerah-daerah :
Daerah leher : tiga pasang ganglion servikal
Daerah dada : sebelas pasang ganglion torakal
Daerah pinggang : empat pasang ganglion lumbal
Daerah pelvis : empat pasang ganglion sacral
Di depan koksigis : ganglion koksigens
Ganglion-ganglion ini bersambung erat dengan sistem saraf pusat melalui
sumsum tulang belakang, dengan mempergunakan cabang cabang penghubung,
yang bergerak keluar dari sumsum tulang belakang menuju ganglion, dan dari
ganglion masuk menuju sumsum tulang belakang.
SARAF SIMPATIS
6. Ganglion simpatis lainya berhubungan dengan dua rangkaian besar
ganglia ini, dan bersama serabut-serabutnya membentuk pleksus-
pleksus simpatis.
1. Pleksus kardiak terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan
cabang-cabangnya ke situ dan ke paru paru
2. Pleksus seliaka terletak di sebelah belakang lambung, dan
melayani organ-organ dalam rongga abdomen
3. Pleksus mesenterikus (pleksus hipogatilus) terletak di depan
sakrum dan melayai organ organ dalam pelvis.
7. Fungsi Saraf Simpatis :
• Mensarafi otot jantung
• Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
• Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas dan usus
• Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
• Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
• Mempertahankan tonus semua otot sadar
8. Sistem parasimpatis. Saraf kranial otonom adalah saraf kranial
ketiga, ketujuh, kesembilan, kesepuluh. Saraf saraf ini merupakan
penghubung, tempat serabut-serabut parasimpatis lewat dalam
perjalanannya keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian
dikendalikan olehnya.
Saraf parasimpatis sakral keluar dari sumsum tulang belakang
melalui daerah sakral. Saraf-saraf ini membentuk urat-urat saraf
pada alat-alat dalam pelvis, dan bersama saraf simpatis
membentuk pleksus yang melayani kolon, rektum, dan kandung
kencing.
SARAF PARASIMPATIS
9. Fungsi Saraf Paraimpatis :
• Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis,
submandibularis dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung
• Mensarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung
• Menpersarafi kelenjar ludah
• Mempersarafi parotis
• Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT,
ginjal, pancreas, lien, hepar dan kelenjar suprarenalis
• Mempersarafi kolon desendens, sigmoid, rectum, vesika urinaria dan alat
kelamin
• Miksi dan defekasi
10.
11. Sistem saraf tak sadar menyebabkan gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks.
Gerak refleks merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls
saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor
sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang
belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik
menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.
Ada dua macam gerak refleks yaitu :
Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di
otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara
yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki
menginjak batu yang runcing.
Sistem Kerja Sistem Saraf Otonom
12. Gangguan Penyakit Saraf Otonom
• Gangguan sistem saraf otonom dapat terjadi sendiri atau
sebagai akibat dari penyakit lain, seperti penyakit Parkinson ,
alkoholisme dan diabetes. Masalah dapat mempengaruhi
salah satu bagian dari sistem, seperti dalam kompleks
sindrom nyeri daerah , atau semua sistem. Beberapa jenis
bersifat sementara, tetapi banyak memburuk dari waktu ke
waktu. Ketika mereka mempengaruhi pernapasan atau
fungsi jantung, gangguan ini dapat mengancam jiwa.