Presentasi ini dibuat untuk memenuhi nilai praktek biologi. Semoga apa yang dipaparkan didalamnya bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 7
XII MIPA 5
Indri Sukmawati Rahayu
Prapanca Adi Nugraha
Richy Ahmad Muzakki
3. Antibodi
Poliklonal Monoklonal
Antibodi yang diperoleh dari hewan
yang kebal terhadap antigen tertentu
Sel B disfusikan dengan sel
myeloma ditumbuhkan dalam
kultur sel dan antibodi diambil
dari mediumnyaMengenali banyak epitop
Mengenali satu jenis epitop
4. Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang
hanya mengikat satu epitop saja, epitop merupakan
komponen penting dari imunitas tubuh. Antibodi monoklonal
dapat mengenali dan mengikat antigen yang spesifik.
Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil
fusi 2 sel berbeda; penghasil sel positif limpa dan
sel mieloma) yang dikultur
Georges J.F.Köhler
César Milstein
5. AntobodiMonoklonal Antibodi
Monoklonal Murni
Antibodi
Monoklonal
Kombinasi
Antibodi Monoklonal Murni Antibodi Monoklonal Kombinasi
Antibodi yang penggunaanya tanpa
dikombinasikan dengan obat lain
atau material radioaktif. Antibodi
ini akan mengikatkan pada antigen
spesifik yang dimiliki sel-sel kanker
dengan berbagai cara. Contoh :
trastuzumab, tuximab, dan
alemtuzumab
Antibodi ini dikombinasikan
dengan berbagai jenis obat,
toksin dan materi-materi
radioaktif. Contoh : ibritumomab
tiuxetan (Zevalin). Obat ini
digunakan untuk terapi kanker B
lymphocytes.
6. Pembuatan Antibodi Monoklonal
Terdiri dari beberapa tahap, yakni;
1. Imunisasi Mencit
2. Fusi sel kebal dan sel mieloma
3. Eliminasi sel induk yang tidak berfusi
4. Isolasi dan pemilihan klon hibridoma
7. 1. Imunisasi Mencit
Antigen berupa protein atau polisakarida yang
berasal dari bakteri atau virus, disuntikkan secara
subkutan pada beberapa tempat atau secara intra
peritoneal
Setelah 23 minggu disusul suntikan antigen
sekali atau beberapa kali suntikan
Mencit dengan kekebalan terbaik dipilih
Kemudian limfa tikus dikeluarkan dari dalam
tubuh tikus dan dibuat sebuah suspensi
Pembuatan suspense ini untuk
memisahkan sel B yang mengandung
antibody
8. 2. Fusi Sel Kebal dan Sel Mieloma
Sel limfa kemudian dicampurkan dengan sel myeloma
yang dapat terus menerus hidup dalam kultur namun
kemampuan untuk memproduksi antibodinya hilang
karena kekurangan HGPRT (hipoksantin-guanin-
phosphoribosyl transferase).
Sebagian produksi antibody pada limfa dan sel
myeloma kemudian berfusi menjadi bentuk sel
hybrid.
Sel hybrid ini kemudian dapat terus hidup pada kultur
sambil memproduksi antibody dan ditempatkan di
media yang tepat agar sel ini tetap hidup.
Sel hybrid kemudian berproliferasi menjadi klon yang
disebut sel hibridoma.
9. 3. Eliminasi Sel Induk yang Tidak Berfusi
Frekuensi terjadinya hibrid sel limpa-sel mieloma
biasanya rendah, karena itu penting untuk mematikan
sel yang tidak fusi yang jumlahnya lebih banyak agar
sel hibrid mempunyai kesempatan untuk tumbuh
dengan cara membiakkan sel hibrid dalam media
selektif yang mengandung hypoxanthine, aminopterin,
dan thymidine (HAT).
10. 4. Isolasi dan Pemilihan Sel Hibridoma
Sel hibrid dikembangbiakkan sehingga tiap sel hibrid akan
membentuk koloni homogen yang disebut hibridoma. Tiap koloni
kemudian dipelihara terpisah satu sama lain. Hibridoma yang
tumbuh diharapkan mensekresi antibodi ke dalam medium,
sehingga antibodi yang terbentuk bisa diisolasi.
Umumnya penentuan antibodi yang diinginkan dilakukan
dengan cara enzyme linked immunosorbent assay (EL1SA) atau
radioimmunoassay (RIA). Pemilihan klon hibridoma dilakukan dua
kali, pertama adalah dilakukan untuk memperoleh hibridoma yang
dapat menghasilkan antibodi; dan yang kedua adalah memilih sel
hibridoma penghasil antibodi monoklonal yang potensial
menghasilkan antibodi monoklonal yang tinggi dan stabil.
12. Keuntungan
Mempermudah dalam aktivitas transplantasi
Monitoring terapi obat
Melawan sel kanker
Mendeteksi kehamilan
Isolasi dan atau purifikasi obat baru
Antibodi
Monoklonal
13. Kerugian
Alat yang digunakan mahal
Obat yang digunakan
melalui intravena & dapat
mengakibatkan efek
samping
Reaksi alergi seperti gatal
Gejala seperti flu
Diare
Antibodi
Monoklonal